Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN (NYERI)


RUANG CENDANA RS BHAYANGKARA SEMARANG

Disusun oleh :
FAILA YUSFA
1703018

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN
(NYERI)

1. Pengertian
Nyeri adalah suatau perasaan yang tidak menyenangkan dan
disebabkan oleh stimulus spesifik seperti mekanik, termal, kimia atau
elektrik pada ujung – ujung syaraf serta dapat diserahterimakan kepada
orang lain.
Nyeri adalah suatu sensori yang tidak menyenagkan dari suatu
pengalaman emosional disertai kerusakan jaringan secara aktual maupun
potensial atau kerusakan jaringan secara menyeluruh.
Nyeri adalah suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya, pengalaman
sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkatkan akibat
adanya injury dan informasi melalui system syaraf dan sentral melalui
reseptor nyeri dan spesifik di spinalcord.

2. Penyebab/ Faktor Predisposisi


 Faktor fisiologis
- Efek opium yang diproduksi tubuh menghasilkan zat kimia yang
berfungsi sebagai regulator dalam beradaptasi terhadap nyeri.
 Faktor psikososial
- Kebudayaan
- Lingkungan ; seseorang mempengaruhi persepsi dan respon sakit
- Emosi : mempengaruhi persepsi sakit
- Harapan ; adanya orang lain
- Sistem nilai : individu berpengaruh terhadap persepsi dan respon
nyeri
- Pengalaman terdahulu : pengalaman terdahulu tentang rasa sakit
mempengaruhi persepsi rasa sakit.
- Usia : usia sering mempengaruhi persepsi sakit individual
3. Klasifikasi
1. Nyeri akut
Selang waktunya lebih singkat dengan tanda – tanda klinis antara laina
berkeringat banyak, tekanan darah naik, nadi naik, pucat dan dengan
respon pasien, umunya menaggis, teriak atau mengusap daerah yang
nyeri.
2. Nyeri kronik
Mempunyai selang waktu yang lebik lama dan dapat berlangsung lebih
dari enam bulan.
3. Nyeri intensitasnya
- nyeri berat ( 7 – 10 )
- nyeri sedang ( 3 – 6 )
- nyeri ringan ( 0 – 3 )
4. Nyeri berdasarkan tempatnya
a. Pheriperal pain, yakni nyeri yang terasa pada permukaan
tubuh,misalnya pada kulit, mukosa
b. Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih
dalam atau pada organ-organ tubuh visceral.
c. Refered pain, yakni nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit
organ/struktur dalam tubuh yang ditransmisikan kebagian tubuh di
daerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri.
d. Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada
sistem saraf pusat, spinal cord, batang otak, talamus dan lain-lain.
5. Nyeri berdasarkan sifatnya
a. Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu
menghilang.
b. Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan
dalam waktu lama.
c. Proxymal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan
kuat sekali. Nyeri tersebut biasanya ± 10-15 menit, lalu menghilang,
kemudian timbul lagi.
4. Patofisiologi
Stimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui serabut saraf
perifer. Serabut nyeri memasuki medula spinalis dan menjalani salah satu dari
beberapa rute saraf dan akhirnya samapai didalam massa berwarna abu – abu
di medula spinalis. Terdapat tesan nyeri dapat berinteraksi dengan inhibitor,
mencegah stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi
tanpa hambatan kekorteks cerebral. Sekali stimulus nyeri mencapai korteks
cerebral, maka otak menginterprestasikan kualitas nyeri dan memproses
informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosoasi
kebudayaan dalam upaya mempersepsikan nyeri.
Semua kerusakan seluler disebabkan oleh stimulus termal, mekanik,
kimiawi atau stimulus listrik menyebabkan pelepasan substansi yang
mengahasilkan nyeri

5. Phatway
Chemic, thermik, mekanik

Jejas

Kerusakan nesoseptor
( reseptor )

Nyeri kronik/akut

G3 susah tidur G3 imobilisasi G3 ancietas

6. Pengkajian Keperawatan
1. Status kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
- Alasan masuk rumah sakit
- Faktor pencetus
- Faktor memperberat nyeri ; kelelahan.
- Keluhan utama
- Timbulnya keluhan
- Pemahamanaan penatalaksanaan masalah kesehatan
- Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
- Diagnosa medik
b. Status kesehatan masa lalu
- Penyakit yang pernah dialami
- Pernah dirawat
- Operasi
- Riwayat alergi
- Status imunisasi
- Kebiasaan obat – obatan
2. Pengakajian riwayat nyeri
- Sifat nyeri ; ( P, Q, R, S, T )
P : provocating ( pemacu ) dan paliative yaitu faktor yang
meningkatkan atau mengurangi nyeri
Q : Quality dan Quantity
 Supervisial : tajam, menusuk, membakar
 Dalam : tajam, tumpul, nyeri terus
 Visceral : tajam, tumpul, nyeri terus, kejang
R : region atau radiation ( area atau daerah ) : penjalaran
S : severty atau keganasan : intensitas nyeri
T : time ( waktu serangan, lamanya, kekerapan muncul.
- Lokasi
- Intensitas
- Kualitas dan karakteristik
- Waktu terjadinya dan interval
- Respon nyeri
7. Diagnosa Keperawatan
A. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cedera biologis
B. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri (proses penyakit)
8. Rencana tindakan keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen cedera biologis
Definisi : pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan actual potensial atau yang
digambarkan sebagai kerusakan.

Tujuan Dan kriteria Hasil INTERVENSI

Tujuan : nyeri akut akan teratasi NIC 1 : pemberian analgesic


setelah dilakukan tindakan 1. Cek adanya riwayat alergi
keperawatan 3x24 jam dengan obat
kriteria hasil 2. Cek dosis dan frekuensi
obat
NOC 1 : . Tingkat nyeri 3. Monitor ttv
1. Ekspresi nyeri wajah 4. Kolaborasi dengan dokter
berkurang NIC 2 : Managemen nyeri
2. Tidak bisa beristirahat 1. Melakukan pengkajian nyeri
membaik 2. Tentukan akibat nyeri
3. Panjangnya episode nyeri terhadap hidup pasien
berkurang 3. Gali faktor-faktor yang
NOC 2 : Tingkat ketidaknyamanan dapat menurunkan atau
1. Nyeri berkurang memperberat nyeri
2. Tidak dapat beristirahat
membaik
3. Cemas berkurang

b. Gangguan pola tidur b.d nyeri (proses penyakit)


Definisi : keadaan dimana individu mengalami atau beresiko
mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas pola
istirahatnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu
gaya hidup yang diinginkan.

Tujuan Dan kriteria Hasil INTERVENSI

Tujuan : gangguan pola tidur akan NIC 1 : peningkatan tidur


teratasi setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola tidur pasien
keperawatan 3x24 jam dengan dan jumlah jam tidur
kriteria hasil 2. Sesuaikan lingkungan untuk
meningkatkan tidur
NOC 1 : .tidur akan terpenuhi 3. Anjurkan pasien untuk
ditandai dengan melakukan relaksasi otot
1. Pola tidur normal ( dapat 4. Identifikasikan obat yang
tidur dimalam hari) dikonsumsi pasien
2. Dapat tidur nyenyak NIC 2 : managemen lingkungan
3. Nyeri berkurang 1. Ciptakan lingkungan yang
NOC 2 : status kenyamanan tenang dan mendukung
lingkungan akan terpenuhi ditandai 2. Sediakan lingkungan yang
1. Lingkungan yang kondusif aman dan bersih
untuk tidur 3. Sesuaikan suhu ruangan
2. Ruangan yag nyaman yang paling menyamankan
3. Tempat tidur yang nyaman 4. Singkirkan selimut untuk
untuk tidur. meningkatkan kenyamanan

9. Evaluasi
Evaluasi terhadap gangguan rasa nyaman nyeri secara umum dapat dinilai
dari adanya kemampuan dalam :
a. Berkurangnya rasa nyeri
b. Meningkatnya pola tidur
c. Istirahar lebih tenang
d. Skala nyeri berkurang
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Iqbal. 2007. Buku ajar : Kebutuhan dasar manusia. EGC. Jakarta.
Wartonah. 2003. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperwatan. Salemba
Medika. Jakarta.
Herlman, T. Heather, dkk. 2015. NANDA International Diagnosis Keperawatan :
Definisi dan  Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC
Asmadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Salemba Medika.
Jakarta.
Judith M. Wilkinson. 2006. Diagnosa keperawatan dengan intervensi NIC dan
kriteria hasil NOC. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai