Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN RASA NYAMAN NYERI

Dianjurkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan dasar klinik

Dosen : Ade Farida, S.Kep.,Ners

Disusun oleh :

DEDE KOMARIAH
10119085

PRODI DIII-KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA


TASIKMALAYA

2019/2020
A. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Nyeri adalah suatau perasaan yang tidak menyenangkan dan disebabkan
oleh stimulus spesifik seperti mekanik, termal, kimia atau elektrik pada ujung –
ujung syaraf serta dapat diserahterimakan kepada orang lain.
Nyeri adalah suatu sensori yang tidak menyenagkan dari suatu
pengalaman emosional disertai kerusakan jaringan secara aktual maupun
potensial atau kerusakan jaringan secara menyeluruh.
B. Fisiologi Nyeri
Rasanyeri di hantarkan oleh reseptor yang disebut resiseptor reseptor ini
terbesar dikulit dan mukosa khususnya pada visor,postre terkait dengan nyeri
ada 3 tahap yaitu: Trandiksi,Tranmisi,Proporsi,Modulasi.
Pase-pase pengalaman nyeri
1. Antisipasi= memungkinkan individu belajar tentang nyeri ada upaya
menghilangkan
2. Sensasi= ketika merasakan nyeri,gerakan nyeri,ekpresi
wajah,membungkuk,menyerinigit,memegang bagian tubuh yang nyeri
3. Akibat/aftermath= nyeri berkurang atau berhenti.

C. Penyebab/ Faktor Predisposisi


 Faktor fisiologis
- Efek opium yang diproduksi tubuh menghasilkan zat kimia yang
berfungsi sebagai regulator dalam beradaptasi terhadap nyeri.
 Faktor psikososial
- Kebudayaan
- Lingkungan ; seseorang mempengaruhi persepsi dan respon sakit
- Emosi : mempengaruhi persepsi sakit
- Harapan ; adanya orang lain
- Sistem nilai : individu berpengaruh terhadap persepsi dan respon nyeri
- Pengalaman terdahulu : pengalaman terdahulu tentang rasa sakit
mempengaruhi persepsi rasa sakit.
- Usia : usia sering mempengaruhi persepsi sakit individual
D. Klasifikasi
1. Nyeri akut
Selang waktunya lebih singkat dengan tanda – tanda klinis antara laina
berkeringat banyak, tekanan darah naik, nadi naik, pucat dan dengan respon
pasien, umunya menaggis, teriak atau mengusap daerah yang nyeri.
2. Nyeri kronik
Mempunyai selang waktu yang lebik lama dan dapat berlangsung lebih dari
enam bulan.
3. Nyeri intensitasnya
- nyeri berat ( 7 – 10 )
- nyeri sedang ( 3 – 6 )
- nyeri ringan ( 0 – 3 )
4. Nyeri berdasarkan tempatnya
a. Pheriperal pain, yakni nyeri yang terasa pada permukaan tubuh,misalnya
pada kulit, mukosa
b. Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih
dalam atau pada organ-organ tubuh visceral.
c. Refered pain, yakni nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit
organ/struktur dalam tubuh yang ditransmisikan kebagian tubuh di
daerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri.
d. Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada sistem
saraf pusat, spinal cord, batang otak, talamus dan lain-lain.
5. Nyeri berdasarkan sifatnya
a. Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu menghilang.
b. Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam
waktu lama.
c. Proxymal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat
sekali. Nyeri tersebut biasanya ± 10-15 menit, lalu menghilang,
kemudian timbul lagi.

d. Patofisiologi
Stimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui serabut saraf
perifer. Serabut nyeri memasuki medula spinalis dan menjalani salah satu dari
beberapa rute saraf dan akhirnya samapai didalam massa berwarna abu – abu di
medula spinalis. Terdapat tesan nyeri dapat berinteraksi dengan inhibitor,
mencegah stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa
hambatan kekorteks cerebral. Sekali stimulus nyeri mencapai korteks cerebral,
maka otak menginterprestasikan kualitas nyeri dan memproses informasi tentang
pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosoasi kebudayaan dalam upaya
mempersepsikan nyeri.
Semua kerusakan seluler disebabkan oleh stimulus termal, mekanik,
kimiawi atau stimulus listrik menyebabkan pelepasan substansi yang
mengahasilkan nyeri

e. Phatway
Chemic, thermik, mekanik

Jejas

Kerusakan nesoseptor
( reseptor )

Nyeri kronik/akut

G3 susah tidur G3 imobilisasi G3 ancietas


f. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan
a) Trauma pada jaringan tubuh akibat kerusakan jaringan
b) Tumor jaya dapat menekan pada reseptor nyeri
c) Spasme otot dapat menstimulus mekani
b. Hasil pemeriksaan fisik
1 Peningkatan frekuensi nadi,pernapasan,pusat,berkeringat
2 Frekuensi detak jantung menurun pada nyeri akut
3 Fase kontraksi perifer
c. Hasil pemeriksaan diagnostik
1 Pemeriksaan fisik
a Pemeriksaan leukosit apabila terjadi keriusakan jaringan infeksi
b Pemeriksaan keadaan (glukosa)
2 Pemeriksaan USG
2. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengn
 Trauma jaringan infeksi ( cedera )
a. Ditandai dengan :
 Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
 Menunjukan kerusakan
 Posisi untuk mengurangi nyeri
 Gerakan untuk melindungi
 Gangguan tidur
2. Nyeri akut berhubungan dengan :
 Ketidakmampuan psikososial /fisit secara kronis ditandai dengan :
 Perubahan bb
 Perubahan pola tidur
 Kelelahan
 Interaksi dengan orang lain menurun
 Perubahan dalam melakukan aktifitas
3. Intervensi keperawatan rasional
 Kaji skala nyeri mengurangi skala nyeri pasien
 Kaji TTV mengetahui keadaan umum pasien
 Berikan relaksasi progesif mengalihkan dan mengurangi nyeri
 Anjurkan relaksasi massage mengurangi nyeri
4. Tujuan tindakan keperawatan
 Diharapkan nyeri pada pasien dapat teratasi
 Pasien tidak meringis kesakitan
 TTV pasien normal
g. Referensi
Hidayat, A.AZIZ Almul 2009, pengantar kebutuhan dasar manusia,aplikasi
konsep dan proses,jakarta,salemba medika

Anda mungkin juga menyukai