Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek mata kuliah Keperawatan Keluarga IIl
Disusun Oleh :
Hilda Fauziah
10119092
3B
N Judul Jurnal Penulis Latar belakang Tujuan Sampel Teknik dan Hasil kesimpulan
O Metode
1. Determinan Chatrine Stunting Penelitian ini Pengambilan Metode yang jenis kelamin Karakteristik
Stunting Aprilia merupakan masalah bertujuan untuk sampel dalam digunakan dapat responden di
Anak Usia Hendraswari,Y gizi yang menjadi mengkaji penelitian ini adalah mempengaruhi Puskesmas
24-59 Bulan uliasti Eka perhatian negara determinan adalah proportional tingkat Temon II, Kulon
di Purnamaningru berkembang stunting pada proportional sampling, stunting anak. Progo, menurut
Kabupaten m,Tru khususnya. anak usia 24-59 sampling, sedangkan Anak laki-laki jenis kelamin,
Kulon Progo Maryani,Yani Stunting, atau bulan. diambil dari analisis data mengalami anak stunting
Tahun 2019 Widyastuti,Sak terlalu pendek tujuh desa di menggunakan stunting lebih banyak
antara
karakteristik
keluarga
[tinggi badan
ibu (p=0,054),
pendidikan
ibu (p=0,857),
pengetahuan
ibu (p=1.000),
total jarak
anggota
(p=0,934), dan
tingkat
pendapatan
kepala rumah
tangga
(p=1.000)] v
kejadian
stunting pada
balita yang
berkunjung ke
Integra
Puskesmas di
wilayah kerja
Puskesmas
Padang Serai
4 Peran Andi Status gizi atau Penelitian ini Pengambilan Desain hasil Ada pengaruh
Pemberian Elis,Rohani status gizi bertujuan untuk sampel penelitian penelitian pendidikan
ASI Mustari,Marlin merupakan mengetahui dan dilakukan yang menunjukkan kesehatan
Eksklusif a gambaran tentang mengkaji secara digunakan bahwa berbasis
untuk apa yang perubahan purposive “Quasy terdapat budaya
Pencegahan dikonsumsi dalam pengetahuan, sampling Experiment” perbedaan Tudang
Stunting jangka waktu yang sikap dan dengan yaitu pre-test sikap sebelum Sipulung
Berdasarkan lama. Keadaan gizi tindakan ibu jumlah dan post-test dan sesudah terhadap
Budaya dapat berupa gizi dalam sampel 60 ibu dengan control intervensi. pengetahuan,
Tudang kurang, baik atau pemberian ASI nifas (30 group design Demikian sikap dan
Sipulung normal maupun eksklusif untuk responden (S juga terdapat tindakan ibu
gizi lebih. Salah pencegahan kelompok Notoadmodjo, perbedaan nifas dalam
satu masalah stunting perlakuan, 30 2010). yang memberikan
kesehatan pada sebelum dan responden Populasi bermakna ASI eksklusif
anak terkait dengan sesudah kelompok dalam antara untuk
pertumbuhan intervensi kontrol. penelitian ini sebelum dan pencegahan
karena asupan gizi pendidikan Instrumen adalah ibu sesudah stunting
yang tidak kesehatan dalam nifas di diberikan sebelum dan
mencukupi dapat berbasis penelitian ini Puskesmas pendidikan sesudah
menyebabkan Tudang adalah angket Jumpandang budaya intervensi
stunting (Pangkong Sipulung pada dan leaflet. Baru dan tudang pada
et al., 2017). kelompok Puskesmas sipulung pada kelompok
Stunting perlakuan dan Pattingaloang kelompok perlakuan dan
merupakan kelompok Kota perlakuan dan kontrol.
penyebab utama kontrol di Makassar. kelompok Diharapkan
morbiditas pada Puskesmas Besar sampel kontrol (P kedepannya
anak balita. Jumpandang dalam value=0,000). kegiatan
Pengetahuan Baru dan penelitian ini dibuktikan penyuluhan
tentang faktor Puskesmas menggunakan dengan nilai kesehatan
risiko stunting Pattingaloang rumus ukuran uji statistik berbasis
merupakan Makassar di sampel (n) berarti ada budaya lokal
prasyarat penting 2020. analitis pengaruh dapat terus
untuk kategorikal- pendidikan dilakukan di
mengembangkan numerik kesehatan wilayah kerja
dan memperkuat berpasangan berbasis Puskesmas
strategi intervensi penelitian. Tudang Jumpandang
gizi (Fikadu et al., Sipulung Baru dan
2014). melanjutkan terhadap Puskesmas
menyusui sikap ibu Pattingaloang
setidaknya selama dalam agar ibu nifas
1 tahun ditemukan memberikan memiliki
terkait dengan ASI eksklusif keinginan
stunting pada masa untuk yang kuat
kanak-kanak mencegah untuk
(Nsereko et al., stunting. memberikan
2018). Penelitian ini ASI eksklusif
sejalan sebagai upaya
dengan pencegahan
penelitian stunting. .
Ernawati et.
Al (2016)
menunjukkan
bahwa
terdapat
perbedaan
yang
signifikan
rata-rata sikap
5 Rendahnya Annisa Rizky Stunting Penelitian ini Kriteria Studi kasus- Asupan Anak stunting
asupan asam Maulidiana,¹ merupakan bertujuan untuk inklusi adalah kontrol kesembilan mungkin tidak
amino Endang kegagalan mengetahui anak berusia deskriptif EAA pada menerima
esensial dan Sutjiati² pertumbuhan linier jumlah asupan 24 sampai 59 dilakukan di anak stunting asupan
faktor risiko pada anak akibat asam amino bulan pada wilayah kerja lebih rendah makanan EAA
stunting gizi buruk dan esensial (EAA) saat Puskesmas dibandingkan yang cukup
lainnya pada infeksi berulang. dan faktor penelitian, Kedungkandan dengan anak dalam
balita di Ini dianggap risiko stunting dalam g Malang. tidak stunting. makanan
Kota sebagai masalah lainnya pada keadaan sehat Subyek Namun, mereka.
Malang, kesehatan balita. secara umum, penelitian hanya Selanjutnya,
Jawa Timur, masyarakat di dan ibu atau adalah anak histidin, kurangnya
Indonesia seluruh dunia. pengasuh usia 24-59 isoleusin, dan asupan EAA,
Selanjutnya bersedia bulan dengan metionin yang terutama
kualitas gizi, bukan untuk jumlah total 23 berbeda nyata metionin, di
hanya kuantitas, diwawancarai anak stunting (p<0,05). samping
sangat penting . Anak-anak (HAZ) <-2 SD Faktor risiko pendapatan
untuk yang tiba-tiba dan 57 anak stunting yang keluarga,
perkembangan anak sakit atau normal (HAZ signifikan kekurangan
Kualitas protein pindah 2-2 SD). termasuk berat badan.
dinilai dengan selama Selanjutnya, pendapatan Kurangnya
adanya asam amino penelitian data keluarga per pemberian
esensial dalam memiliki dikumpulkan bulan yang ASI dan
makanan Namun, kondisi menggunakan lebih rendah variasi
penelitian tentang medis, seperti pengukuran dari Upah konsumsi
kualitas asupan HIV, kanker, antropometri, Minimum merupakan
protein pada anak sementara kuesioner Regional [OR faktor risiko
saat ini sangat diagnosis yang telah 12,06, 95% terjadinya
terbatas. Penelitian medis berat divalidasi dan CI 1,83- stunting pada
ini memaparkan lainnya diuji 79,531, balita. anak di
pentingnya asupan dikeluarkan. sebelumnya, kekurangan Puskesmas
asam amino yang dianalisis berat badan terpilih di
esensial di antara menggunakan [OR 7,11. Kota Malang,
faktor risiko regresi logistik 95% CI 1,49- Indonesia,
stunting pada balita 33.931,
lainnya. menyusui
kurang dari 6
bulan [OR
5,34, 95% CI
1,28-22,20),
dan
kurangnya
asupan
metionin
EAA (OR
0,14, 95% CI
0,03-0,671.
Keterangan :
Jurnal 1 : http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas,
Jurnal 3 : http://ejournal-kertacendekia.id/index.php/nhjk/index
Jurnal 4 : https://sjik.org/index.php/sjik
Jurnal 5 : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8129751/