Anda di halaman 1dari 15

RESUME JURNAL STUNTING

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek mata kuliah Keperawatan Keluarga IIl

Dosen : Anih Kurnia ,S.kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh :

Hilda Fauziah

10119092

3B

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


STIKES BAKTI TUNAS HUSADA
KOTA TASIKMALAYA
2021
RESUME JURNAL STUNTING

N Judul Jurnal Penulis Latar belakang Tujuan Sampel Teknik dan Hasil kesimpulan
O Metode
1. Determinan Chatrine Stunting Penelitian ini Pengambilan Metode yang jenis kelamin Karakteristik
Stunting Aprilia merupakan masalah bertujuan untuk sampel dalam digunakan dapat responden di
Anak Usia Hendraswari,Y gizi yang menjadi mengkaji penelitian ini adalah mempengaruhi Puskesmas

24-59 Bulan uliasti Eka perhatian negara determinan adalah proportional tingkat Temon II, Kulon

di Purnamaningru berkembang stunting pada proportional sampling, stunting anak. Progo, menurut

Kabupaten m,Tru khususnya. anak usia 24-59 sampling, sedangkan Anak laki-laki jenis kelamin,

Kulon Progo Maryani,Yani Stunting, atau bulan. diambil dari analisis data mengalami anak stunting

Tahun 2019 Widyastuti,Sak terlalu pendek tujuh desa di menggunakan stunting lebih banyak

inah Harith untuk usia Puskesmas chi-square (53,3%) lebih berjenis

seseorang, Temon II. dan regresi banyak kelamin laki-laki


dibandingkan sedangkan yang
didefinisikan Pemeriksaan logistik.
anak tidak stunting
sebagai tinggi anak di setiap Analisis uji
perempuan, adalah
badan lebih dari desa statistik
sedangkan perempuan: Ibu
dua standar deviasi dilakukan menunjukkan
yang tidak yang bekerja
(SD) di bawah sesuai dengan adanya
stunting lebih berkontribusi
median Standar kriteria inklusi hubungan
banyak pada terhadap
Pertumbuhan Anak dan eksklusi. yang
Organisasi Kriteria bermakna anak stunting
Kesehatan Dunia inklusi adalah antara anak perempuan daripada ibu
(WHO).² Malnutrisi anak usia 24- stunting (46,7%) yang tidak

terjadi selama 59 bulan yang dengan faktor dibandingkan bekerja dengan

kehamilan dan bertempat asupan energi anak laki-laki. pendidikan

periode bayi baru tinggal di (p-value = Pekerjaan ibu menengah.

lahir. daerah 0,030: a = juga dapat Faktor asupan

penelitian, 0,05; CI mempengaruhi energi memiliki

Anak dianggap dengan batas 95%). tingkat hubungan yang

stunting dan sangat z-score 2-2 stunting pada signifikan


anak. dengan
stunting jika SD sampai 2
Diketahui kejadian
panjang dan tinggi SD.
bahwa stunting pada
badan berdasarkan
anak usia 24-59
rentang usia kurang
I Determinan bulan,
dari standar median
Stunting Anak sedangkan
WHO-Multicentre
Usia 24-59 faktor
Growth Reference
Bulan di pemberian
Study (MGRS).
Kabupaten makanan
Kulon Progo (riwayat
pemberian ASI
Menurut eksklusif dan
analisis uji asupan
statistik, protein), status
imunisasi dasar imunisasi,
lengkap bukan penyakit infeksi
merupakan (menderita
faktor risiko diare dan ISPA),
stunting. dan balita tidak
berhubungan
dengan faktor
asupan energi.
anak stunting
usia 24-59
bulan.
2 PENGARU Abela Zakayo Stunting Tujuan utama Sampel Sebuah desain Hasil Wilayah
H AIR, Twin'omujuni, merupakan salah dari penelitian survei cross-sectional penelitian Rukwa di
SANITASI Nyamizi Julius satu hambatan yang ini adalah diperoleh diadopsi menunjukkan Tanzania
DAN Ngasa, menghambat untuk melalui dalam bahwa mengalami
KEBERSIH Josephine pertumbuhan dan mengeksplorasi simple melakukan menghabiska tingkat
AN Manase, perkembangan anak pengaruh random penelitian ini. n waktu yang stunting
PRAKTEK Luitfrid Nnally, balita terutama di praktik air, sampling dari Studi ini singkat dalam tertinggi di
STUNTING Elizaberth John negara berkembang kebersihan dan ibu dengan menggunakan mengambil antara anak
DI BAWAH Lyimo, Doris seperti Tanzania. sanitasi anak usia 6- data mentah air untuk ibu balita. Air,
LIMA Beda katana Rukwa merupakan (WASH) 59 bulan. kuantitatif dari (AOR=0,468, sanitasi, dan
ANAK- salah satu daerah terhadap Prosedur Tanzania p=0,021) praktik
ANAK DI dengan angka stunting pada pengambilan Demographic sebagai kebersihan
WILAYAH prevalensi stunting anak balita di sampel and Health praktik air, memiliki
RUKWA, tertinggi pada Wilayah dilakukan Survey dan anggota pengaruh
TANZANIA balita. Praktik air, Rukwa. oleh Survei (TDHS) rumah tangga terhadap
sanitasi dan Demografi 2015/16 yang menggunakan pengerdilan
kebersihan dan dikumpulkan jamban yang anak-anak ini
(WASH) dapat Kesehatan menggunakan lebih baik di wilayah
berkontribusi pada Tanzania kuesioner (AOR=0,442, tersebut.
pengerdilan anak (TDHS) pada terstruktur p=0,041) Menghabiskan
balita di wilayah 2015/16. yang diberikan sebagai beberapa jam
tersebut Berdasarkan kepada ibu praktik untuk ibu
prosedur dengan anak kebersihan dalam
sampling berusia 6 berpengaruh mengambil air
yang hingga 59 signifikan untuk
dilakukan, bulan seumur terhadap keperluan
401 ibu hidup. stunting rumah tangga
dipilih Kuesioner mengurangi
dengan terdiri dari kemungkinan
menggunakan pertanyaan stunting anak-
simple yang anak mereka
random menanyakan karena ibu
sampling dan praktik WASH dapat
selanjutnya dan instrumen memiliki lebih
menjadi pengukuran banyak waktu
responden. stunting. untuk merawat
Penelitian ini anak-anak
menggunakan mereka
model regresi dengan
logit untuk memastikan
menguji bahwa
praktik WASH anakanak
yang selalu bersih,
mempengaruhi anak memiliki
stunting pada akses ke air
balita yang aman
dan mematuhi
kondisi
higienis
umum.
3 HUBUNGA Nurul Balita yang Tujuan utama Sampel Penelitian ini Puskesmas Puskesmas
N Khairani,Pawili mengalami stunting dari penelitian adalah balita dilaksanakan Padang Serai Padang Serai
KARAKTE yah memiliki risiko ini adalah usia 0-59 pada bulan harus mampu harus dapat
RISTIK penurunan untuk bulan Juni 2016. mengatasi mengatasi
KELUARG kemampuan mengetahui (stunting dan Jenis masalah masalah
A DENGAN intelektual, hubungan non-stunting) penelitian stunting stunting
KEJADIAN produktivitas, dan karakteristik yang adalah dengan dengan
STUNTING peningkatan risiko keluarga berkunjung Analytical melakukan melakukan
DI penyakit dengan ke Posyandu Survey dengan program gizi program gizi
WILAYAH degeneratif di kejadian di wilayah desain Cross yang lebih yang lebih
KERJA kemudian hari stunting pada kerja Sectional.Tekn intensif pada intensif
PUSKESMA (Anugraheni & balita yang Puskesmas ik ibu usia kepada ibu
S PADANG Kartasurya, 2012). berkunjung ke Padang Serai pengambilan subur, ibu subur, ibu
SERAI Posyandu di Kota sampel adalah hamil, dan hamil, dan
wilayah kerja Bengkulu Accidental menyusui, menyusui,
Puskesmas bersama Sampling balita, serta balita, serta
Padang Serai ibunya. dengan jumlah sosialisasi sosialisasi
Kota Bengkulu. sampel 92 status gizi status gizi
balita. Data stunting stunting
yang kepada kepada
digunakan masyarakat. masyarakat.
adalah data
primer dan
data sekunder.
Hasil
penelitian ini
menyimpulkan
Prevalensi
kejadian
stunting
sebesar
27,17%, tidak
ada hubungan

antara
karakteristik
keluarga
[tinggi badan
ibu (p=0,054),
pendidikan

ibu (p=0,857),
pengetahuan
ibu (p=1.000),
total jarak

anggota
(p=0,934), dan
tingkat
pendapatan
kepala rumah
tangga
(p=1.000)] v

kejadian
stunting pada
balita yang
berkunjung ke
Integra

Puskesmas di
wilayah kerja
Puskesmas
Padang Serai
4 Peran Andi Status gizi atau Penelitian ini Pengambilan Desain hasil Ada pengaruh
Pemberian Elis,Rohani status gizi bertujuan untuk sampel penelitian penelitian pendidikan
ASI Mustari,Marlin merupakan mengetahui dan dilakukan yang menunjukkan kesehatan
Eksklusif a gambaran tentang mengkaji secara digunakan bahwa berbasis
untuk apa yang perubahan purposive “Quasy terdapat budaya
Pencegahan dikonsumsi dalam pengetahuan, sampling Experiment” perbedaan Tudang
Stunting jangka waktu yang sikap dan dengan yaitu pre-test sikap sebelum Sipulung
Berdasarkan lama. Keadaan gizi tindakan ibu jumlah dan post-test dan sesudah terhadap
Budaya dapat berupa gizi dalam sampel 60 ibu dengan control intervensi. pengetahuan,
Tudang kurang, baik atau pemberian ASI nifas (30 group design Demikian sikap dan
Sipulung normal maupun eksklusif untuk responden (S juga terdapat tindakan ibu
gizi lebih. Salah pencegahan kelompok Notoadmodjo, perbedaan nifas dalam
satu masalah stunting perlakuan, 30 2010). yang memberikan
kesehatan pada sebelum dan responden Populasi bermakna ASI eksklusif
anak terkait dengan sesudah kelompok dalam antara untuk
pertumbuhan intervensi kontrol. penelitian ini sebelum dan pencegahan
karena asupan gizi pendidikan Instrumen adalah ibu sesudah stunting
yang tidak kesehatan dalam nifas di diberikan sebelum dan
mencukupi dapat berbasis penelitian ini Puskesmas pendidikan sesudah
menyebabkan Tudang adalah angket Jumpandang budaya intervensi
stunting (Pangkong Sipulung pada dan leaflet. Baru dan tudang pada
et al., 2017). kelompok Puskesmas sipulung pada kelompok
Stunting perlakuan dan Pattingaloang kelompok perlakuan dan
merupakan kelompok Kota perlakuan dan kontrol.
penyebab utama kontrol di Makassar. kelompok Diharapkan
morbiditas pada Puskesmas Besar sampel kontrol (P kedepannya
anak balita. Jumpandang dalam value=0,000). kegiatan
Pengetahuan Baru dan penelitian ini dibuktikan penyuluhan
tentang faktor Puskesmas menggunakan dengan nilai kesehatan
risiko stunting Pattingaloang rumus ukuran uji statistik berbasis
merupakan Makassar di sampel (n) berarti ada budaya lokal
prasyarat penting 2020. analitis pengaruh dapat terus
untuk kategorikal- pendidikan dilakukan di
mengembangkan numerik kesehatan wilayah kerja
dan memperkuat berpasangan berbasis Puskesmas
strategi intervensi penelitian. Tudang Jumpandang
gizi (Fikadu et al., Sipulung Baru dan
2014). melanjutkan terhadap Puskesmas
menyusui sikap ibu Pattingaloang
setidaknya selama dalam agar ibu nifas
1 tahun ditemukan memberikan memiliki
terkait dengan ASI eksklusif keinginan
stunting pada masa untuk yang kuat
kanak-kanak mencegah untuk
(Nsereko et al., stunting. memberikan
2018). Penelitian ini ASI eksklusif
sejalan sebagai upaya
dengan pencegahan
penelitian stunting. .
Ernawati et.
Al (2016)
menunjukkan
bahwa
terdapat
perbedaan
yang
signifikan
rata-rata sikap
5 Rendahnya Annisa Rizky Stunting Penelitian ini Kriteria Studi kasus- Asupan Anak stunting
asupan asam Maulidiana,¹ merupakan bertujuan untuk inklusi adalah kontrol kesembilan mungkin tidak
amino Endang kegagalan mengetahui anak berusia deskriptif EAA pada menerima
esensial dan Sutjiati² pertumbuhan linier jumlah asupan 24 sampai 59 dilakukan di anak stunting asupan
faktor risiko pada anak akibat asam amino bulan pada wilayah kerja lebih rendah makanan EAA
stunting gizi buruk dan esensial (EAA) saat Puskesmas dibandingkan yang cukup
lainnya pada infeksi berulang. dan faktor penelitian, Kedungkandan dengan anak dalam
balita di Ini dianggap risiko stunting dalam g Malang. tidak stunting. makanan
Kota sebagai masalah lainnya pada keadaan sehat Subyek Namun, mereka.
Malang, kesehatan balita. secara umum, penelitian hanya Selanjutnya,
Jawa Timur, masyarakat di dan ibu atau adalah anak histidin, kurangnya
Indonesia seluruh dunia. pengasuh usia 24-59 isoleusin, dan asupan EAA,
Selanjutnya bersedia bulan dengan metionin yang terutama
kualitas gizi, bukan untuk jumlah total 23 berbeda nyata metionin, di
hanya kuantitas, diwawancarai anak stunting (p<0,05). samping
sangat penting . Anak-anak (HAZ) <-2 SD Faktor risiko pendapatan
untuk yang tiba-tiba dan 57 anak stunting yang keluarga,
perkembangan anak sakit atau normal (HAZ signifikan kekurangan
Kualitas protein pindah 2-2 SD). termasuk berat badan.
dinilai dengan selama Selanjutnya, pendapatan Kurangnya
adanya asam amino penelitian data keluarga per pemberian
esensial dalam memiliki dikumpulkan bulan yang ASI dan
makanan Namun, kondisi menggunakan lebih rendah variasi
penelitian tentang medis, seperti pengukuran dari Upah konsumsi
kualitas asupan HIV, kanker, antropometri, Minimum merupakan
protein pada anak sementara kuesioner Regional [OR faktor risiko
saat ini sangat diagnosis yang telah 12,06, 95% terjadinya
terbatas. Penelitian medis berat divalidasi dan CI 1,83- stunting pada
ini memaparkan lainnya diuji 79,531, balita. anak di
pentingnya asupan dikeluarkan. sebelumnya, kekurangan Puskesmas
asam amino yang dianalisis berat badan terpilih di
esensial di antara menggunakan [OR 7,11. Kota Malang,
faktor risiko regresi logistik 95% CI 1,49- Indonesia,
stunting pada balita 33.931,
lainnya. menyusui
kurang dari 6
bulan [OR
5,34, 95% CI
1,28-22,20),
dan
kurangnya
asupan
metionin
EAA (OR
0,14, 95% CI
0,03-0,671.

Keterangan :

Jurnal 1 : http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas,

Jurnal 2 : www. eprajournals.com

Jurnal 3 : http://ejournal-kertacendekia.id/index.php/nhjk/index

Jurnal 4 : https://sjik.org/index.php/sjik
Jurnal 5 : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8129751/

Anda mungkin juga menyukai