ABSTRAK
Pembangunan kesehatan dalam periode 2015-2019 difokuskan pada empat program
prioritas yaitu penurunan angka kematian ibu dan bayi, penurunan prevalensi balita
pendek (stunting), pengendalian penyakit menular, dan pengendalian penyakit tidak
menular. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif
dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Selopampang Kabupaten
Temanggung. Metode penelitian ini adalah diskriptif korelasi dengan jumlah sampel 92
balita diambil dengan metode quota sampling. Intrumen yang digunakan berupa lembar
kuosioner untuk pemberian ASI dan lembar observasi untuk status gizi balita. Analisis
bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan 44 balita (47,8%)
mengalami stunting, yang tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak 38 balita dan yang
diberikan ASI eksklusif sebanyak 6 balita. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada
hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p value 0,0001).
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan
kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Selopampang Kabupaten Temanggung
Kata kunci : balita, ASI eksklusif, stunting
ABSTRACT
Health development in the 2015-2019 period focused on four priority programs, namely
reducing maternal and infant mortality, decreasing the prevalence of short toodler
(stunting), controlling infectious diseases and controlling non-communicable diseases.
This study aims to determine the correlation between exclusive breastfeeding and stunting
incidence. The design of this study was correlation descriptive study with sample of 92
toddlers taken by quota sampling method. The instruments used questionnaire sheets for
breastfeeding and observation sheets for nutritional status of children. Bivariate analysis
used the chi-square test. The results showed 44 toddlers (47.8%) experience stunting,
who were not given exclusive breastfeeding as many as 38 toddlers and who were given
exclusive breastfeeding as many as 6 toddlers. Bivariate analysis show that there was a
correlation between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting (p value
0,0001). The conclusion was there is correlation between exclusive breastfeeding with
stunting incidence.
35
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Januari 2021
36
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Januari 2021
37
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Januari 2021
dibandingkan dengan balita dengan ASI dari keluarga dan faktor dari petugas
eksklusif. kesehatan.
Hasil penelititan oleh Fikadu
(2014) menunjukkan hasil bahwa c. Analisis Bivariat
Anak-anak yang diberi ASI eksklusif Analisis bivariat dilakukan
selama <6 bulan [AOR = 3,27, 95% CI: untuk melihat hubungan antara variabel
1,21, 8,82] lebih mungkin mengalami independen dengan variabel dependen.
stunting daripada anak-anak yang Dalam hal ini yang termasuk variabel
diberi ASI eksklusif selama 6 bulan independen adalah pemberian ASI
pertama. eksklusif sedangkan variabel dependen
adalah kejadian stunting. Analisis
b. Gambaran Pemberian ASI pada balita tersebut adalah sebagai berikut:
usia 24-60 bulan
d. Hubungan Pemberian ASI eksklusif
Tabel 2 Distribusi frekuensi pemberian ASI terhadap kejadian stunting pada
pada balita usia 24-60 bulan di wilayah kerja balita usia 24-60 bulan di wilayah
Puskesmas Selopampang kerja Puskesmas Selopampang
Pemberian Frekuensi Presentase
ASI (%)
Tabel 3 Hubungan Pemberian ASI eksklusif
Eksklusif 39 42,4 terhadap kejadian stunting pada balita usia
Tidak 53 57,6 24-60 bulan di wilayah Kerja Puskesmas
Eksklusif Selopampang
Total 92 100,0
Berdasarkan tabel 2 dapat Kejadian stunting P
Pemberian Total
S TS value
diketahui bahwa sebagian besar balita ASI
mendapatkan ASI tidak eksklusif yaitu N % N % N %
sejumlah 53 balita (57,6%). Sejalan Eksklusif 6 15,4 33 84,6 39 100,0
dengan penelitian Tewu (2017) sebagian Tidak 38 71,7 15 28,3 53 100,0 0,
besar responden tidak mendapatkan ASI Eksklusif 0001
eksklusif yaitu 43 responden (76,8%)
Total 44 47,8 48 52,2 92 100,0
dari 56 responden. Menurut asumsi
peneliti saat dilakukan penelitian, Keterangan :
sebagian besar ibu balita tidak S : Stunting
memberikan ASI eksklusif karena alasan TS : Tidak Stunting
bekerja, sebagian besar ibu balita
tersebut bekerja di ladang. Berdasarkan tabel 3 dapat
Menurut Mohanis (2014) dalam diketahui bahwa balita yang
penelitian Bahriyah (2017), mendapatkan ASI eksklusif sebagian
menyebutkan bahwa memberikan ASI besar tidak mengalami stunting yaitu
eksklusif kepada bayi sangat sejumlah 33 balita (84,6%), sedangkan
menguntungkan untuk tumbuh dan balita yang tidak mendapat ASI
kembang bayi, namun masih banyak eksklusif sebagian besar mengalami
juga ibu-ibu yang dengan berbagai stunting yaitu sejumlah 38 balita
alasan tidak memberikan ASI eksklusif (71,7%).
pada bayinya, sehingga cakupan Berdasarkan hasil analisis
pemberian ASI eksklusif tidak tercapai. statistik uji chi square didapatkan p-
Perilaku ibu-ibu memberikan ASI value 0,0001 (α=0,05). Oleh karena itu
eksklusif pada bayinya dipengaruhi oleh p-value 0,0001< 0,05 maka dapat
beberapa faktor diantaranya faktor disimpulkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan, pendidikan, sikap, pemberian ASI terhadap kejadian
pekerjaan, ketersediaan waktu, dorongan
38
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Januari 2021
stunting pada balita usia 24-60 bulan di memiliki asupan gizi yang kurang baik
wilayah kerja Puskesmas Selopampang. dan dapat menyebabkan kekurangan gizi
ASI merupakan satu-satunya salah salah satunya dapat menyebabkan
makanan ideal yang terbaik dan paling stunting Indrawati (2016). Sesuai
sempurna bagi bayi untuk memenuhi dengan Prasetyono (2009) bahwa salah
kebutuhan fisik dan psikologis bayi yang satu manfaat ASI eksklusif adalah
sedang tumbuh dan berkembang mendukung pertumbuhan bayi terutama
(Adriani, 2014). Bayi yang diberikan tinggi badan karena kalsium ASI lebih
ASI lebih baik pertumbuhanya daripada efisien diserap dibanding susu pengganti
bayi yang diberikan air putih atau ASI atau susu formula. Bayi yang
makanan tambahan sebelum usia 6 bulan diberikan ASI Eksklusif cenderung
(Habimana S and Biracyaza, 2019). memiliki tinggi badan yang lebih tinggi
ASI tidak memberatkan fungsi dan sesuai dengan kurva pertumbuhan
traktus digestivus dan ginjal serta dibanding dengan bayi yang diberikan
menghasilkan pertumbuhan fisik yang susu formula. ASI mengandung kalsium
optimum. ASI mengandung laktosa, yang lebih banyak dan dapat diserap
adapun manfaat dari laktosa yaitu tubuh dengan baik sehingga dapat
meningkatkan penyerapan kalsium memaksimalkan pertumbuhan terutama
dalam tubuh sehingga zat ini membantu tinggi badan dan dapat terhindar dari
penyerapan kalsium dimasa resiko stunting.
pertumbuhan bayi (Adriani, 2014). Sejalan dengan penelitian
Menurut Gibson (2005) dalam penelitian Anjani (2018) penelitian analitik dengan
Mulyani (2009) laktosa dapat pendekatan cross sectional dengan hasil
meningkatkan absorpsi pasif kalsium penelitian menunjukkan persentase
dengan meningkatkan kelarutan kalsium kejadian stunting pada balita usia 12-35
pada ileum. Pada bayi, laktosa dapat bulan lebih besar pada balita yang tidak
meningkatkan proporsi absorpsi kalsium diberi ASI eksklusif (51,4%)
sebanyak 33%-48%. dibandingkan balita yang mendapat ASI
Kalsium merupakan mineral eksklusif (19%). Hasil analisis bivariat
yang penting untuk manusia, 99 persen menunjukkan bahwa terdapat hubungan
kalsium di dalam tubuh manusia antara pemberian ASI eksklusif dengan
terdapat di tulang. Dan sebanyak 1 kejadian stunting dengan p-value ≤ 0,05.
persen kalsium terdapat di dalam cairan Pemberian Asi secara dini
tubuh seperti serum darah, di sel-sel setelah kelahiran dapat mempengaruhi
tubuh, dalam cairan ekstra seluler dan nutrisi pada balita. Bay yang
intra seluler. Manfaat kalsium yaitu mendapatkan ASI pertama mengandung
untuk Pembentukan tulang dan gigi. kolostrum meningkatkan kekebalan
Dengan asupan kalsium yang baik, tubuh (Walters CN et al, 2019).
tulang dan gigi menjadi kuat dan Penelititan lain oleh oleh
tumbuh normal. Kekurangan kalsium Sujendran (2015) melakukan sebuah
dapat mengakibatkan pertumbuhan survei kuantitatif cross-sectional
tulang anak tidak sempurna. Kekurangan dilakukan di Kabupaten Batticaloa dan
kalsium pada masa pertumbuhan Kalmunai di Provinsi Timur di Sri
menyebabkan gangguan pertumbuhan Lanka dengan hasil periode pemberian
dan bisa terjadi stunting (Shita, 2010). ASI eksklusif (OR = 2,29; nilai P 0,041)
ASI merupakan asupan gizi memiliki hubungan yang kuat dengan
yang sesuai dengan dengan kebutuhan stunting.
akan membantu pertumbuhan dan Hasil penelitian juga
perkembangan anak. Bayi yang tidak menunjukkan bahwa terdapat 6 balita
mendapatkan ASI dengan cukup berarti (15,4%) yang mendapatkan ASI
39
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Januari 2021
eksklusif tetapi mengalami stunting. sebanyak 39 balita (42,2%) dan yang tidak
Sejalan dengan penelitian Dewi, balita yang mendapatkan ASI eksklusif sebanyak 53 balita
tidak diberikan ASI eksklusif yang mengalami (57,6%).
stunting sebanyak 69 balita (74,2%), sedangkan Ada hubungan antara pemberian ASI
yang diberikan ASI eksklusif dan mengalami eksklusif dengan kejadian stunting pada balita
stunting sebanyak 24 balita (25,8%). usia 24-60 di wilayah kerja Puskesmas
Hasil observasi di lapangan dapat ditarik Selopampang Kabupaten Temanggung dengan
kesimpulan bahwa kejadian stunting ini dapat nilai p-value 0,0001.
disebabkan karena faktor kebersihan yang
kurang hal ini dapat dilihat saat peneliti 5.SARAN
berkunjung ke rumah responden terlihat bahwa Diharapkan kepada calon ibu atau ibu menyusui
keadaan kondisi rumah yang kurang bersih dan agar dapat memberikan ASI ekslusif kepada
adanya kandang. bayinya sampai usia 6 bulan dan memberikan
Dalam MCA (Millennium Challenge ASI sampai usia 2 tahun serta melakukan
Account) Indonesia (2015) intervensi gizi saja deteksi dini stunting pada balita.
belum cukup untuk mengatasi stunting. Faktor
sanitasi dan kebersihan lingkungan berpengaruh 6.UCAPAN TERIMAKASIH
pula pada tumbuh kembang anak, karena anak Kepada Kepala Puskesmas Selopampang
usia dibawah dua tahun rentan terhadap berbagai Temanggung yang telah memberikan ijin untuk
infeksi penyakit. Paparan terus menerus oleh melaksanakan penelitian
kotoran manusia dan binatang dapat
menyebabkan infeksi bakteri. Infeksi tersebut
disebabkan oleh praktik sanitasi dan kebershian REFERENSI
yang kurang baik, membuat gizi sulit diserap Adriani, M & Wirjatmadi, B. 2014. Gizi dan
tubuh. Rendahnya sanitasi dan kebersihan Kesehatan Balita Peranan Mikro Zinc
lingkungan pun memicu gangguan saluran pada Pertumbuhan Balita. Jakarta:
pencernaan, yang membuat energi untuk Kencana Prenadamedia Group.
pertumbuhan teralihkan kepada perlawanan ______________________. 2014. Peranan Gizi
tubuh menghadapi infeksi. Dalam Siklus Kehidupan Masyarakat.
Hasil penelitian juga menunjukkan Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
bahwa terdapat 15 balita (28,3%) yang tidak Anjani, W.D. 2018. Hubungan Pemberian ASI
mendapatkan ASI eksklusif tetapi tidak Eksklusif Dengan Kejadian Stunting
mengalami stunting. Menurut asumsi peneliti Pada Balita Usia 12-35 Bulan Di
balita tersebut mendapatkan nutrisi yang cukup Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin
baik. Dalam penelitian Pangkong (2017) Padang Tahun 2018.
menyusui sekaligus memberikan susu formula Bahriyah, F, Putri, M & Jaelani, AK. Hubungan
memang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian ASI
bayi sehingga tidak terganggu pertumbuhannya, Eksklusif pada Bayi.
tetapi susu formula tidak mengandung zat Bertalina & Amelia, P.R. 2018. Hubungan
antibodi sebaik ASI sehingga bayi lebih rawan Asupan Gizi, Pemberian ASI Eksklusif,
terkena penyakit. dan Pengetahuan Ibu dengan Status
Gizi (TB/U) Balita 6-59 Bulan. Jurnal
4. KESIMPULAN Kesehatan Volume 9, Nomor 1, April
Balita usia 24-60 bulan di wilayah kerja 2018.
Puskesmas Selopampang Kabupaten Dewi, DP. 2015. Status Stunting Kaitannya
Temanggung yang mengalami stunting sebanyak Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada
44 balita (47,8%) dan yang tidak mengalami Balita Di Kabupaten Gunung Kidul.
stunting sebanyak 48 balita (52,2%). Jurnal Medika Respati. Vol X Nomor 4
Balita usia 24-60 bulan di wilayah kerja Oktober 2015
Puskesmas Selopampang Kabupaten Fikadu, T, Assegid, S & Dube, L. 2014. Factors
Temanggung yang mendapatkan ASI eksklusif Associated With Stunting Among
40
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Januari 2021
41