22%
kejadian stunting di dunia mencapai 22% (149,2 juta) pada tahun 2020 (WHO,
2021)
(SSGI, 2021)
Tahun 2018
29.9%
Tahun 2019
24.8%
Tahun 2022
18.6%
Dinkes Prov. Sumatera Selatan, 2022
Tahun 2021
Berdasarkan data SSGBI,
Prevalensi Stunting OKU 31,1%, dan pada Tahun 2022 berdasarkan data elektronik
Pencatatan Pelaporan Gizi Masyarakat/ePPGBM Dari 24.577 balita, yang berhasil
di ukur tinggi badannya sejumlah 21.410 balita, dari 21.410 balita terdapat 377
balita stunting dengan prevalensi 1,76% . dan berdasarkan data SSGBI, Prevalensi
Stunting OKU 19,9%.
All About
STUNTIN
G
Puskesmas Tanjung Lengkayap
terdiri dari 20 desa didapatkan jumlah stunting
pada tahun 2021
(Soetijiningsih, 2015)
Berdasarkan penelitian pada tahun 2015,
anak yang mengalami stunting
berhubungan dengan riwayat BBLR
sebelumnya
BBLR
Berat Badan Lahir Rendah
Berdasarkan Hasil
penelitian
Supriyanto,et.al
(2017)
Finally.....
Disimpulkan bahwa ada hubungan
antara BBLR dengan kejadian stunting
pada anak usia 6-23 bulan di
Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul
Yogyakarta
BREASTFEEDI
asi eksklusif
NG
Penelitian Anita
(2020)
Ada hubungan pemberian Asi
Eksklusif dengan kejadian
stunting pada balita
balita yang tidak mendapatkan Asi
Eksklusif berpotensi mengalami
stunting 61 kali lipat dibandingkan
balita yang diberi Asi Eksklusif
TE OR I
1 Konsep dasar
balita
• Pengertian
• Tumbuh Kembang Anak
• Ciri-ciri Tumbuh Kembang anak dan
Balita
• Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang Balita
• Tahap Perkembangan Anak
2 •
•
stunting
Pengertian
Etiologi
• Klasifikasi stunting
• Patofisiologi Stunting
• Tanda gejala stunting
• Dampak Stunting
• Pencegahan dan Penanganan
• Kebijakan Dan Program Terkait Intervensi
Stunting
3 penilaian
gizi balita
• Penilaian Langsung
• Penilaian Tidak
Langsung
Faktor-faktor yang
berhubungan
dengan stunting
• Berat Bayi Lahir
• ASI Eksklusif
• Pola asuh pemberian
makan
Berat Lahir Rendah
penelitian
penelitian
Pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun
merupakan salah satu upaya mendasar untuk menjamin
pencapaian kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi hak.
Menurut World Health Organization (WHO) dan United Nations
Children’s Fund (UNICEF), lebih dari 50% kematian anak
balita terkait dengan keadaan kurang gizi, dan dua per tiga
diantara kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian
makan yang kurang tepat pada bayi dan anak, seperti tidak
dilakukan inisiasi menyusu dini dalam satu jam pertama setelah
lahir dan pemberian MP-ASI yang terlalu cepat atau terlambat
diberikan (Kemenkes RI, 2019).
asi eksklusif
penelitian
Populasi
Analisa danbivariat
Sampel : seluruh
: Untukbalita tahun 2023 berjumlah
mengetahui apakah 1630
ada balita, sehingga sampel 94
responden balita yang tercatat di puskesmas tanjung lengkayap.
hubungan antara variabel independen (jumlah
anak, umur dan pendidikan ibu) dengan variabel
Pengumpulan Data : data primer. Data primer dalam penelitian ini melakukan wawancara langsung
dependen (rendahnya
menggunakan lembar kuesionerpenggunaan MKJP),
(Stunting, berat maka
badan bayi lahir, ASI eksklusif, dan pola asuh
data diuji
pemberian dengan menggunakan uji Chi-square.
makan).