Anda di halaman 1dari 39

Pencegahan Stunting dan Pembangunan Gizi

Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015

Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Selatan
4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN

KETURUNAN /
KEPENDUDUKAN
(10 %)

LINGKUNGAN DER. YANKE


(40 %) S
KES. (20 %)

PERILAKU HIDUP
SEHAT
(30 %)

2
STATUS GIZI MASYARAKAT
DAYA SAING

PRODUKTIVITAS

MASALAH KEKURANGAN
KESEHATAN YANG VITAMIN A
TELAH KEKURANGAN
DIKENDALIKAN YODIUM
MASALAH STUNTING
KESEHATAN YANG GIZI KURANG
BELUM SELESAI ANEMI IBU HAMIL

MASALAH
KESEHATAN BARU GIZI LEBIH
YANG MENGANCAM
FOKUS
SASARAN
IBU HAMIL :
5,4 Juta

BAYI : 4,7
Juta

BALITA :
23,7 Juta

ANAK USIA
SEKOLAH
: 60 Juta
REMAJA:
43 jUTA
DAMPAK MASALAH KESEHATAN DAN
GIZI PADA AWAL KEHIDUPAN
TERHADAP KUALITAS SDM

MENINGGAL

www.GlobalNutritionSeries.org
Mengapa Kita Perlu
Khawatir
Terhadap Masalah Kurang
Kurang giziGizi?
pada dua tahun pertama
kehidupan menyebabkan kerusakan otak
yang tidak dapat lagi diperbaiki
Balita Pendek Stunted kurang berprestasi
di sekolah
Studi menunjukkan bahwa stunting
menurunkan jumlah penghasilan saat
dewasa sebesar 20%
Kurang Gizi menyebabkan kemiskinan
Fokus pada 1000 hari pertama kehidupan,
yang dimulai saat kehamilan hingga anak
berusia dua tahun, merupakan periode
yang sangat penting
Dampak KURANG GIZI pada awal
kehidupan terhadap kualitas SDM

MENINGGAL
www.GlobalNutritionSeries.org 7
Kesehatan : long term effect
on HUMAN CAPITAL INVESTMENT
Otak mulai berkembang sejak masa embryo
Pada saat lahir 25% otak orang dewasa
Usia 2 tahun 70 - 80% otak orang dewasa
Usia 5 tahun hampir sama dengan orang
dws
DAMPAK KURANG GIZI

Gizi kurang & Gizi cukup &


infeksi sehat

Otak Kosong bersifat permanen Anak cerdas


Tak terpulihkan dan produktif

MUTU RENDAH MUTU SDM TINGGI

BEBAN ASET
TARGET
NO INDIKATOR
2010 2011 2012 2013 2014
Persentase balita gizi buruk yang 100 100 100 100 100
1 mendapat perawatan.

Persentase bayi usia 0-6 bulan 65 67 70 75 80


2 mendapat ASI Eksklusif.
Cakupan RT yg mengonsumsi garam 75 77 80 85 90
3 beryodium.
Persentase 6-59 bulan dpt kapsul 75 78 80 83 85
4 vitamin A.

Persentase ibu hamil mendapat Fe 90 71 74 78 81 85


5 tablet.
Persentase kabupaten/kota yang 100 100 100 100 100
6 melaksanakan surveilans gizi.

Persentase balita ditimbang berat 65 70 75 80 85


7 badannya.
Persentase Penyediaan bufferstock 100 100 100 100 100
8 MP-ASI untuk daerah bencana
SASARAN UTAMA RPJMN
PROGRAM GIZI 2015-2019

No Indikator 2014 2019


.
1 Menurunnya prevalensi anemia ibu 37,1 28
hamil (persen)
2 Menurunnya BBLR (persen) 10,2 8
3 Meningkatnya bayi usia <6 bulan 41,5 60
mendapat ASI ekslusif (persen)
4 Menurunnya prevalensi kekurangan gizi 19,6 17
pada balita (persen)
5 Menurunnya prevalensi stunting 32,9 28
(pendek dan sangat pendek) pada
baduta (persen)
12
Prevalensi Balita Gizi Kurang
(BB/U) Menurut Provinsi
Tahun 2013
Prevalensi Balita Pendek
(TB/U)
Menurut Provinsi Tahun 2013
Prevalensi Balita Kurus
(BB/TB)
Menurut Provinsi Tahun
2013
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013
Proporsi Balita Gizi
Kurang
40,0

35,0

30,0
19,6
25,0

20,0

15,0

10,0
18,4
5,0

0,0

2007 2010 2013


Kecenderungan Provinsi: 2007-
Proporsi
2013 Balita Pendek

70,0

60,0
37.2
50,0

40,0

30,0

20,0 36,8

10,0

0,0

2007 2010 2013


Kecenderungan Provinsi: 2007-
Proporsi
2013 Balita
25,0 Kurus
20,0
13,6

15,0

10,0
12,1
5,0

0,0

2007 2010 2013


GAMBARAN UMUM SUMSEL

Kab/Kota : 17 Kab/Kota
Kecamatan : 231 Kec
Desa/kel. : 3.316
Penduduk : 7.712.222 Jiwa
RS Pemerintah : 27 Buah
RS Swasta : 26 Buah
Puskesmas : 320 Buah
TFC : 18 Buah
Pustu : 1.007 Buah
Posyandu : 6.231 Buah
Kader : 28.645 Orang
Persentase Capaian D/S Menurut Kab./Kota
di Prov. Sumsel Tahun 2014
Kelompok Umur 0-23 Bln & 24-59 Bln

Hijau : 75%
Kuning : 65% - 74,9% Sumber: Laporan Kab./Kota
Merah : < 65%
Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk Yang Dilaporkan
Menurut Kab./Kota Di Prov. Sumsel Tahun 2014 (N = 276)

Sumber: Laporan Gizi Buruk By Name Kab./Kota


CAKUPAN PEMBERIAN
VITAMIN A BAYI TAHUN 2014
CAKUPAN PEMBERIAN
VITAMIN A BALITA TAHUN 2014
CAKUPAN ASI EKSKLUSIF (0-6 BULAN)
DI PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE TAHUN 2014
PENCAPAIAN PEMBERIAN 90 TABLET Fe & CAKUPAN RUMAH
TANGGA YANG MENGONSUMSI GARAM BERIODIUM TAHUN 2014
Rekapitulasi Hasil PSG Balita 5 kab./kota
Prov. Sumsel Th. 2014

Sumber : PSG Th. 2014 di 5


Kab./Kota
Prevalensi Balita Pendek (TB/U)
Menurut Provinsi Tahun 2013

Riskesdas 2013:
5 propinsi telah mencapai target RPJMN 2014: 32,0%
Prevalensi Balita Pendek/Stunting (TB/U)
Menurut Kab./kota Tahun 2013

Riskesdas 2013:
3 kab/kota telah mencapai target RPJMN 2014:
32,0%
CAKUPAN RUMAH TANGGA BER-PHBS MENURUT
KAB./KOTA SE SUMSEL
KERANGKA KONSEP JANGKA MENENGAH DAN
PANJANG
PERBAIKAN GIZI DI INDONESIA

3
KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI

PGS PSG

Penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas sektor untuk mengatasi


penyebab langsung, tidak langsung, dan akar masalah melalui upaya
intervensi spesifik dan intervensi sensitif 31
PENDEKATAN INTERVENSI
PERMASALAHAN GIZI
INTERVENSI GIZI INTERVENSI GIZI
SPESIFIK SENSITIF
Upaya untuk Upaya untuk mencegah
mencegah dan dan mengurangi
mengurangi gangguan secara
gangguan secara tidak langsung.
langsung. Berbagai kegiatan
Kegiatan ini pada pembangunan non-
umumnya dilakukan kesehatan.
oleh sektor Sasaran: keluarga dan
kesehatan. masyarakat
Fokus sasaran : Ibu
Hamil, Ibu Menyusui,
Bayi 0-11 bln dan
Kontribusi: 70%
Intervensi Gizi
Spesifik
Suplementasi besi folat
Konseling PMT ibu hamil KEK
gizi
Penanggulangan
Pelayanan kecacingan
gizi Suplemen kalsium
Lansia

Promosi
menyusui / ASI
Kespro remaja Eksklusif
Konseling: Konseling
Gizi Menyusui
Suplementasi Pemantauan
Fe pertumbuhan
Suplemen vitamin A
Penjaringan
Pemberian garam
iodium
Bln Imunisasi
PMT / MPASI
Anak Sekolah
Upaya Kes Sklh Fortifikasi besi dan
PMT anak sekolah kegiatan suplementasi
(Taburia)
Promosi MJAS
Zink untuk manajemen
diare
Intervensi Gizi Sensitif
No Kegiatan
1 Ketahanan pangan
2 Sistem Kesehatan
3 Jaminan Sosial
4 Air bersih dan sanitasi
5 Gender dan pembangunan
6 Perubahan iklim
7 Program pengentasan kemiskinan dan
pertumbuhan ekonomi
8 Kepemerintahan dan keteladanan perdagangan
dan peran dunia usaha
9 Penanganan konflik
10 Pelestarian lingkungan 34
UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING YG
TELAH DILAKUKAN PEMPROV. SUMSEL

1. Peningkatan kapasitas SDM (pelatihan, ToT)


Fasilitator ASI : 30 orang
Konselor ASI : 343 orang
Fasilitator Pemantauan Pertumbuhan Balita : 8 orang
End User Pemantauan Pertumbuhan Balita : 330 orang
Konselor MP-ASI : 18 orang
Fasilitator PMBA : 12 orang
Konselor PMBA Nakes : 24 orang
Konselor PMBA Kader : 130 orang
Petugas surveilans gizi : 343 orang
Tim Asuhan Gizi : 224 Tim
Workshop, Pelatihan, Monev STBM
2. Pengadaan makanan tambahan dan vitamin
3. Pengadaan media pemantauan pertumbuhan (antropometri kit, KMS, buku KIA,
buku register posyandu)
4. Pengadaan media KIE (food model, banner, buku, poster, dll)
5. Penyebarluasan informasi tentang PGS & 1000 HPK di media elektronik (TVRI, Pal
TV, Radio Trijaya, Sriwijaya, & El Jhon)
6. Bimtek & monev program gizi terintegrasi
Lanjutan..

7. Pertemuan koordinasi program kesehatan, pangan, & gizi Tk.


Prov. Sumsel LP/LS (Bappeda, Badan Ketahanan Pangan, dll)
8. Pemantauan status gizi balita, Pemantauan Tinggi Badan
Anak Baru Masuk Sekolah (TBABS), Pemantauan Garam
Beryodium Tk. Rumah Tangga, & bulan penimbangan
9. Rencana Aksi Pangan & Gizi Daerah (LP/LS) & aplikasinya
10. Kelompok gizi masyarakat di Kab. (MURA, OKI, Palembang,
Lahat)
Pemanfaatan dana bantuan untuk pemberdayaan (contoh :
ternak bebek, lele, sewa tenda, usaha kerupuk dll). Sebagian
keuntungan yg diperoleh untuk kegiatan di posyandu.
INFORMASI TERKAIT GIZI

1. Penyediaan ruang laktasi di tempat-tempat kerja.


Dasar : UU Kes. No. 36 Th 2009 pasal 128 tentang ASI
PP 33 Th. 2012 ttg Pemberian ASI Eksklusif
pasal 30 Pengurus tempat kerja dan
penyelenggara tempat
sarana umum harus mendukung
Program ASI Ekslusif
Contoh : Ruang Laktasi Dinkes Prov. Sumsel &
Setda Prov. Sumsel
38

Anda mungkin juga menyukai