I. Latar Belakang
Pemantauan pertumbuhan balita merupakan bagian dari standar pelayanan minimal
yang harus dilakukan di daerah. Status gizi masyarakat pada umumnya, menjadi
kebutuhan data di daerah untuk mengetahui seberapa besar masalah gizi yang ada
diwilayahnya sebagai dasar perencanaan kegiatan dan evaluasi kinerja serta intervensi
apa yang akan dilakukan para pemangku kepentingan.
Mengingat pentingnya data tersebut, dibutuhkan sisitem pencatatan dan pelaporan
yang akurat dan menggambarkan tiap individu. Sistem informasi gizi terpadu atau
Sigizi Terpadu merupakan suatu sistem terintegrasi untuk mengetahui status
gizi dan kinerja program, yang dapat digunakan untuk dan identifikasi masalah
kebutuhan, serta sebagai bahan pengambilan keputusan dan kebijakan
program gizi masyarakat. Sigizi Terpadu digunakan untuk mencatat dan
melaporkan data gizi baik data sasaran tiap individu, status gizi melalui modul e-
PPGBM, data PMT yang bersumber dari APBN maupun dari APBD melalui modul
Konsumsi PMT, membuat administrasi distribusi PMT melalui modul Distribusi PMT dan
juga cakupan kinerja secara agregat sebagai laporan rutin melalui modul Laporan
Rutin (Sigizi).
Untuk memudahkan dalam penggunakan sigizi terpadu beserta modul – modulny
amaka perlu dibuatkan buku panduan Sistem Informasi Gizi Terpadu yang secara
komprehensif berkaitan dengan surveilans gizi.
II. Tujuan
Tujuan dari Sigizi Terpadu adalah untuk memperoleh informasi status gizi individu dan
kinerja program gizi, secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan untuk
penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan gizi.
1
4. Modul Laporan Rutin (Sigizi)
5. Modul Manajemen User
6. Modul e-PPGBM Offline
IV. Manfaat
Manfaat dari Sigizi Terpadu antara lain:
1. Memperoleh data sasaran individu;
2. Mengetahui status gizi individu secara cepat dan akurat;
3. Mengetahui secara cepat balita gizi buruk yang harus dirujuk atau dilakukan
tindakan;
4. Mengetahui pertumbuhan balita;
5. Memantau pemberian makanan tambahan (PMT);
6. Menjawab indikator gizi
2
BAB II
Pengguna Sistem Informasi Gizi Terpadu
(Sigizi Terpadu)
Setiap jenjang pada tahapan menajemen pengguna sistem informasi gizi terpadu (Sigizi
Terpadu) memiliki hak akses yang berbeda, yaitu:
3
BAB III
Aplikasi Sistem Informasi Gizi Terpadu
(Sigizi Terpadu)
Setelah halaman login muncul, masukkan username dan password yang dimiliki
kemudian tekan tombol “Login” untuk masuk ke dalam aplikasi. Setelah anda berhasil
login, maka akan muncul halaman dashboard Sigiziterpadu (Gambar 2).
4
Gambar 2 Daftar Modul Sigiziterpadu user Provinsi
Apabila masuk dengan menggunakan user provinsi maka akan muncul modul seperti
pada gambar 2 yaitu : e-PPGBM, Konsumsi PMT, Distribusi PMT, Laporan Rutin,
Manajemen user dan ePPGBM Offline.
Sedangkan apabila masuk dengan user kabupaten atau kota, modul yang akan muncul
seperti gambar 3 sebagai berikut:
Pada user kabupaten tidak terdapat modul konsumsi dan Distribusi PMT, dikarenakan
tahun sebelumnya Dinas kesehatan kabupaten/kota dalam manajemen PMT tidak
terlibat baik distribusi maupun pembuatan berita acara serah terima (BAST). Namun
tidak menutup kemungkinan ke depan akan terlibat dalam distribusi PMT.
5
Gambar 4 Daftar Modul Sigiziterpadu user Entry/Puskesmas
Apabila user memiliki akses sebagai user entry, maka akan muncul icon modul e-
PPGBM, Konsumsi PMT, Laporan Rutin dan aplikasi e-PPGBM offline seperti dapat
dilihat pada Gambar 4 diatas.
a b c
6
Seperti pada Gambar 5, terdapat beberapa komponen dari aplikasi PPGBM. Bagian
(a) berisi daftar menu yang ada pada aplikasi PPGBM, tombol (b) berfungsi untuk
melihat daftar notifikasi (peringatan dini) balita yang harus dirujuk karena gizi buruk
berdasarkan indeks pengukuran BB/U, dan bagian (c) berisi menu-menu yang
berfungsi untuk mengubah password, mengunduh buku panduan, melihat profil
(detail) user, dan logout dari aplikasi.
Berdasarkan Gambar 5, Apabila tombol lonceng ( ) atau poin (b) ditekan (click)
maka akan muncul daftar nama balita yang mengalami masalah gizi buruk berdasarkan
pengukuran terakhir (indeks BB/U) seperti dapat dilihat pada Gambar 6.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap dari balita yang gizi buruk (BB/U) <-3 SD,
bisa klik “Rujuk”. Maka akan terlihat seperti pada Gambar 7. Apabila ingin melihat
seluruh daftar balita dengan kasus Gizi Buruk, dapat dilihat dengan menekan menu
“Lihat Semua Notifikasi”.
7
Gambar 7 Detail Informasi Balita Gizi Buruk
Berdasarkan informasi aplikasi PPGBM bahwa balita dengan kasus Gizi Buruk tersebut
telah ditangani, dapat dilakukan pencatatan penindakan terhadap balita tersebut
dengan menekan tombol “Isi Tindakan” seperti dapat di lihat pada Gambar 7 diatas
sehingga akan muncul halaman pencatatan Tindakan seperti dapat dilihat pada
Gambar 8.
8
Apabila seluruh informasi yang diperlukan telah diisi, maka tekan tombol “Simpan”
untuk menyimpan data. Setelah data disimpan, maka secara otomatis daftar balita
yang telah dilakukan pencatatan tindakan akan hilang dari daftar peringatan dini.
2) Data Balita
Data balita terdiri dari 2 modul utama, yaitu modul Daftar Balita dan modul
Pengukuran Balita.
a. Daftar Balita
Daftar balita merupakan modul untuk melakukan pendataan balita/sasaran dalam
aplikasi PPGBM. Untuk masuk ke dalam modul Daftar Balita dapat dilakukan
dengan mengakses menu Balita → Daftar Balita seperti pada bagian (a) Gambar
3 sehingga muncul halaman daftar balita seperti dapat dilihat pada Gambar 9.
a
b
c
Pada Gambar 7, terdapat beberapa komponen dari halaman daftar balita. Tombol
(a) berfungsi untuk melakukan pencarian data balita yang telah di entry ke dalam
PPGBM berdasarkan kriteria pencarian tertentu, Bagian (b) terdiri dari beberapa
menu yang berfungsi untuk menambah data balita baru, mencetak daftar balita,
dan mengeksport ke dalam bentuk file Ms. Excel, dan bagian (c) berisi menu-
menu yang berfungsi untuk mengubah data balita ( ), menghapus data balita
9
Apabila tombol “Tambah Balita” dipilih, maka akan muncul halaman penambahan
data balita seperti dapat dilihat pada Gambar 10.
Apabila seluruh data isian telah selesai diisi, maka tekan tombol “Simpan” untuk
menyimpan data. Sebagai catatan, sistem akan secara otomatis menolak dan
10
menampilkan pesan duplikasi data apabila data balita yang ditandai dengan
kesamaan NIK sudah ada di dalam aplikasi.
11
Gambar 32 Grafik Perkembangan Berat Badan
b. Pengukuran Balita
Pengukuran balita merupakan modul untuk melakukan pencatatan pengukuran
balita yang dilakukan pada setiap bulannya. Untuk masuk ke dalam modul
Pengukuran Balita dapat dilakukan dengan mengakses menu Balita →
Pengukuran Balita seperti dapat dilihat pada bagian (a) Gambar 3 sehingga
apabila menu tersebut dipilih maka muncul halaman daftar pengukuran balita
seperti dapat dilihat pada Gambar 14.
12
a
Pada Gambar 14, terdapat beberapa komponen dari halaman daftar pengukuran
balita. Tombol (a) berfungsi untuk melakukan pencarian data pengukuran balita
yang telah di entry ke dalam PPGBM berdasarkan kriteria pencarian tertentu,
tombol (b) berfungsi untuk menambah data pengukuran balita baru, dan bagian
(c) berisi menu-menu yang berfungsi untuk mengubah data pengukuran balita (
13
Gambar 15 Halaman Pencarian Balita (Data Ditemukan)
Halaman pada Gambar 15 berfungsi untuk melakukan pencarian data balita yang
akan diukur. Apabila data balita yang dicari tersedia di dalam aplikasi, maka data
balita akan muncul dan untuk melakukan penambahan data pengukuran hanya
perlu menekan tombol “Ukur”. Namun apabila data balita yang dicari tidak
ditemukan, maka akan muncul tombol untuk menambahkan data balita baru
seperti dapat dilihat pada Gambar 16.
14
Apabila tombol “Data Tidak Ditemukan, Klik untuk Tambah Data Balita” pada
Gambar 16 ditekan, maka akan muncul halaman penambahan data balita seperti
dapat dilihat pada Gambar 10 diatas.
Apabila tombol “Ukur” ditekan, maka akan muncul halaman pendambahan data
pengukuran balita seperti dapat dilihat pada Gambar 15.
Apabila seluruh data isian telah dimasukkan, tekan tombol “Simpan” untuk
menyimpan data pengukuran. Sebagai catatan, pencatatan pengukuran data
balita hanya dapat dilakukan sekali dalam 1 (satu) bulan, dan ditandai dengan
kolom isian “Waktu Pengukuran” seperti dapat dilihat pada area yang dilingkari
pada Gambar 17. Pada saat proses penyimpanan data pengukuran, sistem akan
secara otomatis menghitung nilai z-score berdasarkan indeks BB/U, TB/U, dan
BB/TB. Apabila hasil pengukuran menunjukkan bahwa balita tersebut memiliki
status Gizi Buruk (berdasarkan peraturan yang telah ditentukan) maka balita
tersebut akan muncul ke dalam daftar balita gizi buruk pada halaman peringatan
dini (Gambar 6).
15
3) Laporan Balita
b. Daftar Balita berdasarkan Status Gizi
Laporan ini berfungsi untuk melihat daftar balita pada wilayah tertentu
berdasarkan status gizi tertentu. Untuk melihat laporan ini dapati dilakukan
dengan mengakses menu Laporan → Balita → Daftar Balita berd Status Gizi
seperti dapat di lihat pada Gambar 18. Apabila menu tersebu dipilih, maka akan
muncul halaman laporan daftar balita seperti dapat dilihat pada Gambar 14.
Bagian yang dilingkari pada Gambar 19. berfungsi untuk mencetak laporan atau
mengeksport laporan ke dalam format Ms. Excel.
16
c. Rekap Balita berdasarkan Status Gizi
Laporan ini berfungsi untuk melihat rekap balita berdasarkan status gizi tertentu
pada wilayah tertentu. Untuk melihat laporan ini dapati dilakukan dengan
mengakses menu Laporan → Balita → Rekap Balita berd Status Gizi seperti
dapat di lihat pada Gambar 20. Apabila menu tersebu dipilih, maka akan muncul
halaman laporan daftar balita seperti dapat dilihat pada Gambar 21.
Bagian yang dilingkari pada Gambar 21. berfungsi untuk mencetak laporan atau
mengeksport laporan ke dalam format Ms. Excel.
17
pada Gambar 22. Apabila menu tersebut dipilih maka muncul halaman laporan rekap
sasaran seperti dapat dilihat pada Gambar 23.
Bagian yang dilingkari pada Gambar 23. berfungsi untuk mencetak laporan atau
mengeksport laporan ke dalam format Ms. Excel.
18
4) Menu Backup/Restore
Pada menu backup/restore dapat digunakan untuk memasukkan data yang sudah di
input dari modul e-PPGBM Offline ke dalam database online.
19
b
a
Seperti pada Gambar 26, terdapat beberapa komponen dari aplikasi Konsumsi PMT.
Bagian (a) berisi daftar menu yang ada pada aplikasi Konsumsi PMT, tombol (b) berisi
menu-menu yang berfungsi untuk mengubah password, mengunduh buku panduan,
melihat profil (detail) user, dan logout dari aplikasi.
20
Apabila kita klik menu Laporan, terdapat menu Perkembangan Penerima PMT dan
Rekap Penerima PMT, seperti dapat dilihat pada Gambar 28.
21
Data balita dapat kita lihat pada menu Entry PMT Diberikan, daftar balita yang ada
merupakan data balita yang sudah di entry pada e-PPGBM.
Dengan menu ini kita dapat melihat data balita baik yang sudah menerima PMT
maupun yang belum menerima PM, yang sudah dientry sampai dengan tingkat
desa/kelurahan.
22
Maka akan tampil data balita yang ada di Kota Pekalongan, seperti terlihat dalam
gambar 32 di bawah ini.
Kemudian klik tombol untuk melakukan entry jumlah PMT yang telah diterima
oleh balita atas nama Fiki Al Barokah, maka akan tampil halaman seperti pada gambar
33. Kemudian klik tombol untuk mengisi data PMT yang diterima oleh balita.
a. Diisi data pemberian PMT yang kesekian (ke-1 atau ke-2, dst s/d ke-12)
b. Diisi sumber anggaran PMT (Pusat atau Daerah atau Pusat dan Daerah)
c. Diisi tanggal PMT diterima
Apabila sudah diisi semua, kemudian tekan tombol simpan.
23
b) Kartu Gizi
Dalam modul entry penerima PMT terdapat menu Kartu Gizi, yang dapat dicetak.
Untuk masuk ke dalam modul entry kartu gizi, dapat dilakukan dengan mengakses
menu Penerima PMT → Kartu Gizi.
24
Gambar 36 Daftar Balita Gizi
Kemudian tekan tombol kartu gizi sesuai dengan nama balita yang kita inginkan,
maka akan tampil halaman seperti gambar 37 di bawah ini:
25
perkembangan PMT dapat dilakukan dengan mengakses menu Laporan
→ Perkembangan Penerima PMT seperti dapat dilihat pada Gambar 11. Apabila
menu tersebut dipilih maka muncul halaman pencarian data sasaran sasaran seperti
dapat dilihat pada Gambar 38.
26
Gambar 40 Halaman Biodata Sasaran
27
Gambar 42 Halaman Riwayat Penimbangan Sasaran
Apabila kita tekan tombol Rekap Penerima PMT, seperti dalam gambar 43, maka
akan tampil halaman seperti di bawah ini:
28
Gambar 44 Halaman Muka Menu Rekap Penerima PMT
29
e. Aplikasi Distribusi PMT
Aplikasi distribusi PMT hanya akan muncul apabila kita masuk menggunakan akun/user
provinsi. Untuk dapat masuk ke dalam aplikasi distribusi PMT kita pilih (click) modul
Konsumsi PMT lalu akan muncul menu seperti pada gambar 46 di bawah ini.
30
aplikasi distribusi PMT terdiri dari beberapa menu yakni BAST pusat, BAST provinsi,
BAST kabupaten, laporan, dan manajemen.
31
Untuk memanggil data BAST yang sudah pernah kita masukkan, maka di pencarian
data cukup dipilih provinsi, jenis distribusi, jenis PMT, dan tahun produksi PMTnya, lalu
di klik “cari data” maka data akan keluar. Jika akan memasukkan nomor BAST yang
baru maka klik “Tambah BAST Provinsi” kemudian akan muncul tampilan seperti
gambar 50 di bawah ini.
Gambar 50 Halaman tambah Berita Acara Serah Terima (BAST) dari Pusat
32
Tampilan di atas berisi kolom yang harus diisi ketika akan memasukkan nomor BAST
yang baru, isi semua kolom tersebut kemudian klik “simpan” makan data BAST sudah
tersimpan di dalam sistem. Pihak kesatu adalah pejabat terkait dari Kementerian
Kesehatan pusat dan pihak kedua adalah pejabat terkait dari Dinas Kesehatan Provinsi.
Data untuk pihak pertama dan kedua harus lengkap karena hal tersebut berkaitan
dengan pihak yang bertanggung jawab melakukan serah terima PMT.
Untuk sub menu “cetak BAST” berfungsi untuk memanggil kembali data yang sudah
pernah kita masukkan agar bisa dicetak, gambar 51 berikut adalah tampilannya.
Gambar 51 Halaman cetak Berita Acara Serah Terima (BAST) Pusat ke Provinsi
Gambar di atas adalah contoh jika kita ingin mencetak BAST yang sudah pernah kita
masukkan. Klik “cetak” maka akan keluar lembar BAST yang siap untuk di print seperti
gambar 52 di bawah ini.
33
Gambar 52 Hasil Cetak Berita Acara Serah Terima (BAST) Pusat ke Provinsi
34
Jika sudah keluar lembar BAST seperti di atas, maka tinggal di print dan di
tandatangani dan di stempel oleh pejabat terkait yang namanya tercantum untuk
kemudian diupload kembali dalam sub menu “unggah BAST” seperti pada gambar 53
di bawah.
Gambar 53 Halaman unggah Berita Acara Serah Terima (BAST) Pusat ke Provinsi
BAST yang diunggah adalah BAST yang sudah di tanda tangan dan distempel, lalu
pusat akan mencetak untuk kemudian di tanda tangan dan di stempel oleh pejabat
terkait. Dokumen tersebut lalu diunggah oleh pusat ke sistem sehingga nantinya Dinas
Kesehatan Provinsi juga bisa mencetak lembar BAST yang sudah di tanda tangan dan
stempel lengkap oleh kedua belah pihak untuk diarsipkan.
BAST Provinsi adalah berita acara serah terima barang antara Dinas Kesehatan Provinsi
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten. Tampilan seperti gambar 54, sub menu untuk
menu BAST provinsi pada dasarnya sama dengan tampilan menu BAST pusat yang
berisi entry BAST, cetak BAST, dan unggah BAST. Sehingga pengoperasian menu ini
juga sama, hanya perbedaannya terletak pada nama pihak ke satu dan kedua yang
melakukan serah terima PMT. Pihak ke satu adalah Dinas Kesehatan Provinsi dan pihak
kedua adalah Dinas Kesehatan Kabupaten.
35
Gambar 54 Halaman entry Berita Acara Serah Terima (BAST) Provinsi ke Kabupaten/Kota
Jika di klik “tambah BAST Kabupaten” maka tampilan yang akan keluar seperti di
bawah ini
Gambar 55 Halaman tambah Berita Acara Serah Terima (BAST) Provinsi ke Kabupaten/Kota
36
Sama seperti BAST pusat, kita isi semua data pada isian kolom di atas lalu di klik
“simpan” maka data akan tersimpan dan dapat kita panggil untuk di print dan kita
unggah kembali melalui sub menu “cetak BAST” dan “unggah BAST”.
BAST Kabupaten adalah berita acara serah terima barang antara Dinas Kesehatan
Kabupaten kepada Puskesmas. BAST Kabupaten Sama seperti BAST Pusat dan
Provinsi, untuk menu BAST Kabupaten juga terdiri atas sub menu “entry BAST”, “cetak
BAST”, dan “unggah BAST” seperti gambar 56 dibawah ini.
Gambar 56 Halaman entry Berita Acara Serah Terima (BAST) Kabupaten/Kota ke Puskesmas
37
Untuk pihak ke satu adalah Dinas Kesehatan Kabupaten, dan pihak kedua adalah
Puskesmas. Jika di klik “entry BAST” lalu dipilih yang “tambah BAST” maka tampilannya
seperti gambar 57 sebagai berikut.
Isi semua kolom data di atas lalu klik “simpan” untuk menyimpan nomor BAST yang
baru. Untuk memanggil data BAST yang sudah disimpan dapat dipilih pada pencarian
data yang ada pada submenu “entry data”.
Jika ingin mencetak BAST gunakan submenu “cetak BAST”, sedangkan untuk
mengunggah kembali BAST yang sudah dicetak dan ditandatangani gunakan submenu
“unggah BAST”.
38
5) Laporan
Menu laporan ini berfungsi untuk melihat stok opname yang ada di provinsi. Jika di
klik menu ini maka akan keluar tampilan seperti gambar 58 sebagai berikut.
Dalam submenu stock opname akan ada 2 data yang dapat dilihat yakni dalam bentuk
table dan grafik untuk 34 provinsi yang ada di Indonesia. Dari data-data tersebut kita
dapat melihat berapa jumlah alokasi, distribusi, dan stock PMT dan MP-ASI yang
dimiliki oleh tiap-tiap provinsi.
6) Manajemen
Pada menu manajemen ini, terdapat 2 submenu yakni “alokasi PMT Kabupaten” untuk
mengisi jumlah alokasi PMT di tiap-tiap kabupaten dan submenu “TTD BAST Provinsi”
untuk mengisi data baru atau mengubah data nama penanggungjawab di provinsi
yang akan menandatangani BAST PMT dan MP-ASI yang pengirimannya dari pusat,
dapat dilihat pada gambar 59 dibawah.
39
Untuk mengisi jumlah alokasi PMT baik itu untuk balita, ibu hamil, dan remaja, klik
pada kotak “entry alokasi” seperti pada gambar di atas, lalu untuk mencetak hasilnya
klik pada kotak “cetak” yang ada di samping kotak entry tersebut. Pada gambar 60 di
bawah ini adalah tampilan saat kita akan mengentry alokasi kabupaten seperti jumlah
sasaran balita dan jumlah balita dapat PMT.
Gambar 60 Halaman entry jumlah sasaran dan jumlah balita dapat PMT
Apabila kita ingin mengisi data baru atau megubah nama penanggungjawab provinsi
yang akan tanda tangan pada lembar BAST pengiriman PMT dan MP-ASI dari pusat ke
provinsi maka dapat di klik pada submenu “TTD BAST Provinsi” seperti tampak pada
gambar 61 di bawah ini.
Gambar 61 Halaman menu Penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) Provinsi
Untuk memasukkan data nama penandatangan, klik pada kotak “penandatangan” lalu
akan muncul kolom yang harus kita isi seperti pada gambar 62 dibawah. Setelah data
sudah di entri kemudian klik “simpan” maka data sudah tersimpan dalam aplikasi dan
40
otomatis nama tersebut akan keluar sebagai penandatangan pihak provinsi dalam
lembar BAST yang akan kita cetak nanti.
Gambar 62 Halaman entry penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) Provinsi
41
Gambar 63 Daftar Modul Sigiziterpadu user Provinsi
Modul laporan rutin seperti pada gambar 63 diatas, apabila di klik maka akan muncul
halaman laporan rutin (sigizi) seperti gambar 64 sebagai berikut:
42
Gambar 65 Menu laporan pada aplikasi Laporan rutin SIGIZI
Dalam menu laporan terdapat pilihan rekap laporan indikator – indikator yang
bulanan, triwulan, semester dan tahunan juga ada menu evaluasi terhadap kinerja
program gizi di wilayahnya.
43
Seperti kewenangan yang dijelaskan sebelumnya, user provinsi akan membuat user
kabupaten/kota sedangkan user kabupaten/kota akan membuat user entry
(Puskesmas atau Posyandu).
1) Daftar User
Dalam modul manajemen user akan terlihat daftar user seperti pada gambar 66
di bawah berikut:
44
2) Tambah User
45
➢ Handphone : Diisi no telepon/HP petugas yang bertanggung jawab
terhadap user.
➢ Janis Pekerjaan : Diisi atau dipilih apakah jenis atau status pekerjaan
penanggung jawab user yaitu PNS, Honorer, Kader dan
lainnya.
➢ Provinsi : Provinsi sudah terisi secara otomatis sesuai user
➢ Kab/Kota : Kabupaten atau Kota sudah terisi secara otomatis sesuai
user. Untuk user provinsi tidak perlu memilih Kab/Kota.
➢ Kecamatan : Diisi atau dipilih sesuai dengan kecamatan lokasi Puskesmas
berada. Untuk user kab/kota tidak perlu memilih kecamatan.
➢ Puskesmas : Diisi atau dipilih Puskesmas pemegang user.
➢ Username : Diisi username (Yang mudah diingat)
➢ Password : Diisi password (Yang mudah diingat)
➢ Valid Date : Diisi tanggal batas berlakunya user
3) Pencarian
Tombol Pencarian pada gambar 66 digunakan oleh user provinsi atau user
kab/kota untuk mencari secara cepat user yang ada di wilayahnya.
46
BAB IV
Pemanfaatan Sistem Informasi Gizi Terpadu
(Sigizi Terpadu)
Pengumpulan data Sigizi Terpadu dimulai dari data penimbangan dan pengukuran
yang dilakukan setiap bulan di Posyandu dan dicatat dalam buku register. Input data
ke dalam modul e-PPGBM menjadi tanggung jawab Puskesmas yang dapat dilakukan
di tingkat Posyandu sebagai sumber data pemantauan pertumbuhan.
1. POSYANDU:
47
d) Informasi yang dihasilkan di Posyandu dari hasil input atau entry data di e-
PPGBM berupa grafik pertumbuhan individu balita, penilaian Naik (N) atau
Tidak naik (T), IMD, dan ASI Eksklusif. Dari informasi yang didapat melalui
modul e-PPGBM, kader atau
e) Kader atau tenaga kesehatan bisa langsung melakukan intervensi yang sesuai
dengan riwayat atau kondisi masing – masing individu yang dipantau setiap
bulan di Posyandu
2. PUSKESMAS:
e) penyajian hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM dalam forum LP/LS
(lokakarya mini bulanan dan tri wulanan)
3. KABUPATEN/KOTA:
48
e) Petugas kesehatan kabupaten/kota menyajikan hasil analisis data dari aplikasi
e-PPGBM dalam forum Lintas Program dinas kesehatan kabupaten/kota
4. PROVINSI:
f) Kepala dinas kesehatan provinsi melakukan advokasi hasil analisis data dari
aplikasi e-PPGBM pada forum tingkat provinsi
5. PUSAT:
a) Menyajikan hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM dalam forum LP/LS
b) Melakukan monitoring dan evaluasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM
49