Anda di halaman 1dari 50

BUKU PANDUAN

Sistem Informasi Gizi Terpadu


(Sigizi Terpadu)

Direktorat Gizi Masyarakat


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI
BAB I
Pendahuluan

I. Latar Belakang
Pemantauan pertumbuhan balita merupakan bagian dari standar pelayanan minimal
yang harus dilakukan di daerah. Status gizi masyarakat pada umumnya, menjadi
kebutuhan data di daerah untuk mengetahui seberapa besar masalah gizi yang ada
diwilayahnya sebagai dasar perencanaan kegiatan dan evaluasi kinerja serta intervensi
apa yang akan dilakukan para pemangku kepentingan.
Mengingat pentingnya data tersebut, dibutuhkan sisitem pencatatan dan pelaporan
yang akurat dan menggambarkan tiap individu. Sistem informasi gizi terpadu atau
Sigizi Terpadu merupakan suatu sistem terintegrasi untuk mengetahui status
gizi dan kinerja program, yang dapat digunakan untuk dan identifikasi masalah
kebutuhan, serta sebagai bahan pengambilan keputusan dan kebijakan
program gizi masyarakat. Sigizi Terpadu digunakan untuk mencatat dan
melaporkan data gizi baik data sasaran tiap individu, status gizi melalui modul e-
PPGBM, data PMT yang bersumber dari APBN maupun dari APBD melalui modul
Konsumsi PMT, membuat administrasi distribusi PMT melalui modul Distribusi PMT dan
juga cakupan kinerja secara agregat sebagai laporan rutin melalui modul Laporan
Rutin (Sigizi).
Untuk memudahkan dalam penggunakan sigizi terpadu beserta modul – modulny
amaka perlu dibuatkan buku panduan Sistem Informasi Gizi Terpadu yang secara
komprehensif berkaitan dengan surveilans gizi.

II. Tujuan
Tujuan dari Sigizi Terpadu adalah untuk memperoleh informasi status gizi individu dan
kinerja program gizi, secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan untuk
penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan gizi.

III. Ruang Lingkup


Aplikasi Sigizi Terpadu mancakup data sebagai berikut : berubah jadi modul - modul
1. Modul e-PPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)
2. Modul Konsumsi PMT
3. Modul Distribusi PMT

1
4. Modul Laporan Rutin (Sigizi)
5. Modul Manajemen User
6. Modul e-PPGBM Offline

IV. Manfaat
Manfaat dari Sigizi Terpadu antara lain:
1. Memperoleh data sasaran individu;
2. Mengetahui status gizi individu secara cepat dan akurat;
3. Mengetahui secara cepat balita gizi buruk yang harus dirujuk atau dilakukan
tindakan;
4. Mengetahui pertumbuhan balita;
5. Memantau pemberian makanan tambahan (PMT);
6. Menjawab indikator gizi

2
BAB II
Pengguna Sistem Informasi Gizi Terpadu
(Sigizi Terpadu)

Setiap jenjang pada tahapan menajemen pengguna sistem informasi gizi terpadu (Sigizi
Terpadu) memiliki hak akses yang berbeda, yaitu:

Pengguna Hak akses


Administrator 1. e-PPGBM
2. Konsumsi PMT
3. Distribusi PMT
4. Laporan Rutin (agregat)
5. Manajemen User
6. Aplikasi e-PPGBM Offline
7. Data Provinsi
8. Data Kabupaten
9. Data Kecamatan
10. Data Desa/Kelurahan
User Provinsi 1. e-PPGBM
2. Konsumsi PMT
3. Distribusi PMT
4. Laporan Rutin (agregat)
5. Manajemen User
6. Aplikasi e-PPGBM Offline
7. Data Kabupaten
8. Data Kecamatan
9. Data Desa/Kelurahan
User Kabupaten 1. e-PPGBM
2. Konsumsi PMT
3. Laporan Rutin (agregat)
4. Manajemen User
5. Aplikasi e-PPGBM Offline
6. Data Kecamatan
7. Data Desa/Kelurahan
User entry 1. e-PPGBM
2. Konsumsi PMT
3. Distribusi PMT
4. Laporan Rutin (agregat)
5. Aplikasi e-PPGBM Offline
6. Data Desa/Kelurahan

3
BAB III
Aplikasi Sistem Informasi Gizi Terpadu
(Sigizi Terpadu)

A. Panduan Penggunaan Aplikasi


1. Mengakses Aplikasi Sigizi Terpadu
Aplikasi Sistem Informasi Gizi Terpadu (Sigiziterpadu) Direktorat Gizi Masyarakat
Kemenkes terdiri dari beberapa modul didalamnya sesuai dengan jenjang dan
kewenangan pengguna aplikasi. Untuk membuka aplikasi PPGBM dapat dilakukan
dengan mengakses alamat http://sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id sehingga muncul
halaman login seperti Gambar 1.

Gambar 1 Halaman Login Aplikasi e-PPGBM

Setelah halaman login muncul, masukkan username dan password yang dimiliki
kemudian tekan tombol “Login” untuk masuk ke dalam aplikasi. Setelah anda berhasil
login, maka akan muncul halaman dashboard Sigiziterpadu (Gambar 2).

4
Gambar 2 Daftar Modul Sigiziterpadu user Provinsi

Apabila masuk dengan menggunakan user provinsi maka akan muncul modul seperti
pada gambar 2 yaitu : e-PPGBM, Konsumsi PMT, Distribusi PMT, Laporan Rutin,
Manajemen user dan ePPGBM Offline.
Sedangkan apabila masuk dengan user kabupaten atau kota, modul yang akan muncul
seperti gambar 3 sebagai berikut:

Gambar 3 Daftar Modul Sigiziterpadu user Kabupaten/Kota

Pada user kabupaten tidak terdapat modul konsumsi dan Distribusi PMT, dikarenakan
tahun sebelumnya Dinas kesehatan kabupaten/kota dalam manajemen PMT tidak
terlibat baik distribusi maupun pembuatan berita acara serah terima (BAST). Namun
tidak menutup kemungkinan ke depan akan terlibat dalam distribusi PMT.

5
Gambar 4 Daftar Modul Sigiziterpadu user Entry/Puskesmas

Apabila user memiliki akses sebagai user entry, maka akan muncul icon modul e-
PPGBM, Konsumsi PMT, Laporan Rutin dan aplikasi e-PPGBM offline seperti dapat
dilihat pada Gambar 4 diatas.

a. Aplikasi e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)


Untuk masuk ke dalam aplikasi PPGBM dapat dilakukan dengan memilih (click) modul
PPGBM seperti dapat dilihat pada icon yang diberi lingkaran merah pada Gambar 4
sehingga muncul halaman utama dari aplikasi PPGBM (Gambar 5).

a b c

Gambar 5 Halaman Utama PPGBM

6
Seperti pada Gambar 5, terdapat beberapa komponen dari aplikasi PPGBM. Bagian
(a) berisi daftar menu yang ada pada aplikasi PPGBM, tombol (b) berfungsi untuk
melihat daftar notifikasi (peringatan dini) balita yang harus dirujuk karena gizi buruk
berdasarkan indeks pengukuran BB/U, dan bagian (c) berisi menu-menu yang
berfungsi untuk mengubah password, mengunduh buku panduan, melihat profil
(detail) user, dan logout dari aplikasi.

1) Notifikasi atau Peringatan

Berdasarkan Gambar 5, Apabila tombol lonceng ( ) atau poin (b) ditekan (click)
maka akan muncul daftar nama balita yang mengalami masalah gizi buruk berdasarkan
pengukuran terakhir (indeks BB/U) seperti dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Daftar Balita Gizi Buruk (BB/U)

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap dari balita yang gizi buruk (BB/U) <-3 SD,
bisa klik “Rujuk”. Maka akan terlihat seperti pada Gambar 7. Apabila ingin melihat
seluruh daftar balita dengan kasus Gizi Buruk, dapat dilihat dengan menekan menu
“Lihat Semua Notifikasi”.

7
Gambar 7 Detail Informasi Balita Gizi Buruk

Berdasarkan informasi aplikasi PPGBM bahwa balita dengan kasus Gizi Buruk tersebut
telah ditangani, dapat dilakukan pencatatan penindakan terhadap balita tersebut
dengan menekan tombol “Isi Tindakan” seperti dapat di lihat pada Gambar 7 diatas
sehingga akan muncul halaman pencatatan Tindakan seperti dapat dilihat pada
Gambar 8.

Gambar 8 Detail Informasi Balita Gizi Buruk

8
Apabila seluruh informasi yang diperlukan telah diisi, maka tekan tombol “Simpan”
untuk menyimpan data. Setelah data disimpan, maka secara otomatis daftar balita
yang telah dilakukan pencatatan tindakan akan hilang dari daftar peringatan dini.

2) Data Balita
Data balita terdiri dari 2 modul utama, yaitu modul Daftar Balita dan modul
Pengukuran Balita.
a. Daftar Balita
Daftar balita merupakan modul untuk melakukan pendataan balita/sasaran dalam
aplikasi PPGBM. Untuk masuk ke dalam modul Daftar Balita dapat dilakukan
dengan mengakses menu Balita → Daftar Balita seperti pada bagian (a) Gambar
3 sehingga muncul halaman daftar balita seperti dapat dilihat pada Gambar 9.

a
b
c

Gambar 9 Halaman Daftar Balita

Pada Gambar 7, terdapat beberapa komponen dari halaman daftar balita. Tombol
(a) berfungsi untuk melakukan pencarian data balita yang telah di entry ke dalam
PPGBM berdasarkan kriteria pencarian tertentu, Bagian (b) terdiri dari beberapa
menu yang berfungsi untuk menambah data balita baru, mencetak daftar balita,
dan mengeksport ke dalam bentuk file Ms. Excel, dan bagian (c) berisi menu-

menu yang berfungsi untuk mengubah data balita ( ), menghapus data balita

( ), dan melihat detail perkembangan balita ( ).

9
Apabila tombol “Tambah Balita” dipilih, maka akan muncul halaman penambahan
data balita seperti dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Halaman Tambah Data Balita

Apabila seluruh data isian telah selesai diisi, maka tekan tombol “Simpan” untuk
menyimpan data. Sebagai catatan, sistem akan secara otomatis menolak dan

10
menampilkan pesan duplikasi data apabila data balita yang ditandai dengan
kesamaan NIK sudah ada di dalam aplikasi.

Selanjutnya, apabila tombol view ( ) dipilih, maka akan muncul informasi


lengkap balita (Gambar 11, 12, dan 13).

Gambar 11 Data Biodata Lengkap

11
Gambar 32 Grafik Perkembangan Berat Badan

Gambar 43 Data Berat Badan

b. Pengukuran Balita
Pengukuran balita merupakan modul untuk melakukan pencatatan pengukuran
balita yang dilakukan pada setiap bulannya. Untuk masuk ke dalam modul
Pengukuran Balita dapat dilakukan dengan mengakses menu Balita →
Pengukuran Balita seperti dapat dilihat pada bagian (a) Gambar 3 sehingga
apabila menu tersebut dipilih maka muncul halaman daftar pengukuran balita
seperti dapat dilihat pada Gambar 14.

12
a

Gambar 54 Halaman Daftar Pengukuran Balita

Pada Gambar 14, terdapat beberapa komponen dari halaman daftar pengukuran
balita. Tombol (a) berfungsi untuk melakukan pencarian data pengukuran balita
yang telah di entry ke dalam PPGBM berdasarkan kriteria pencarian tertentu,
tombol (b) berfungsi untuk menambah data pengukuran balita baru, dan bagian
(c) berisi menu-menu yang berfungsi untuk mengubah data pengukuran balita (

), dan menghapus data pengkuran balita ( ).


Apabila tombol “Entry Pengukruan Balita” dipilih, maka akan muncul halaman
pencarian data balita seperti dapat dilihat pada Gambar 14.

13
Gambar 15 Halaman Pencarian Balita (Data Ditemukan)

Halaman pada Gambar 15 berfungsi untuk melakukan pencarian data balita yang
akan diukur. Apabila data balita yang dicari tersedia di dalam aplikasi, maka data
balita akan muncul dan untuk melakukan penambahan data pengukuran hanya
perlu menekan tombol “Ukur”. Namun apabila data balita yang dicari tidak
ditemukan, maka akan muncul tombol untuk menambahkan data balita baru
seperti dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 66 Halaman Pencarian Balita (Data Tidak Ditemukan)

14
Apabila tombol “Data Tidak Ditemukan, Klik untuk Tambah Data Balita” pada
Gambar 16 ditekan, maka akan muncul halaman penambahan data balita seperti
dapat dilihat pada Gambar 10 diatas.

Apabila tombol “Ukur” ditekan, maka akan muncul halaman pendambahan data
pengukuran balita seperti dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 77 Halaman Tambah Data Pengukuran Balita

Apabila seluruh data isian telah dimasukkan, tekan tombol “Simpan” untuk
menyimpan data pengukuran. Sebagai catatan, pencatatan pengukuran data
balita hanya dapat dilakukan sekali dalam 1 (satu) bulan, dan ditandai dengan
kolom isian “Waktu Pengukuran” seperti dapat dilihat pada area yang dilingkari
pada Gambar 17. Pada saat proses penyimpanan data pengukuran, sistem akan
secara otomatis menghitung nilai z-score berdasarkan indeks BB/U, TB/U, dan
BB/TB. Apabila hasil pengukuran menunjukkan bahwa balita tersebut memiliki
status Gizi Buruk (berdasarkan peraturan yang telah ditentukan) maka balita
tersebut akan muncul ke dalam daftar balita gizi buruk pada halaman peringatan
dini (Gambar 6).

15
3) Laporan Balita
b. Daftar Balita berdasarkan Status Gizi
Laporan ini berfungsi untuk melihat daftar balita pada wilayah tertentu
berdasarkan status gizi tertentu. Untuk melihat laporan ini dapati dilakukan
dengan mengakses menu Laporan → Balita → Daftar Balita berd Status Gizi
seperti dapat di lihat pada Gambar 18. Apabila menu tersebu dipilih, maka akan
muncul halaman laporan daftar balita seperti dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 18 Menu Laporan Daftar Balita berd Status Gizi

Gambar 89 Laporan Daftar Balita berd Status Gizi

Bagian yang dilingkari pada Gambar 19. berfungsi untuk mencetak laporan atau
mengeksport laporan ke dalam format Ms. Excel.

16
c. Rekap Balita berdasarkan Status Gizi
Laporan ini berfungsi untuk melihat rekap balita berdasarkan status gizi tertentu
pada wilayah tertentu. Untuk melihat laporan ini dapati dilakukan dengan
mengakses menu Laporan → Balita → Rekap Balita berd Status Gizi seperti
dapat di lihat pada Gambar 20. Apabila menu tersebu dipilih, maka akan muncul
halaman laporan daftar balita seperti dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 20 Menu Laporan Rekap Balita berd Status Gizi

Gambar 21 Laporan Rekap Balita berd Status Gizi

Bagian yang dilingkari pada Gambar 21. berfungsi untuk mencetak laporan atau
mengeksport laporan ke dalam format Ms. Excel.

2. Laporan Rekap Sasaran


Laporan rekap sasaran berfungsi untuk menyajikan data rekapitulasi sasaran yang ada
(telah dientry) ke dalam aplikasi PPGBM. Untuk melihat laporan rekap sasaran dapat
dilakukan dengan mengakses menu Laporan → Rekap Sasarn seperti dapat dilihat

17
pada Gambar 22. Apabila menu tersebut dipilih maka muncul halaman laporan rekap
sasaran seperti dapat dilihat pada Gambar 23.

Gambar 92 Menu Laporan Rekap Sasaran

Gambar 23 Halaman Laporan Rekap Sasaran

Bagian yang dilingkari pada Gambar 23. berfungsi untuk mencetak laporan atau
mengeksport laporan ke dalam format Ms. Excel.

18
4) Menu Backup/Restore
Pada menu backup/restore dapat digunakan untuk memasukkan data yang sudah di
input dari modul e-PPGBM Offline ke dalam database online.

Gambar 24 Halaman Laporan Rekap Sasaran

d. Aplikasi Konsumsi PMT


Untuk masuk ke dalam aplikasi Konsumsi PMT dapat dilakukan dengan memilih (click)
modul Konsumsi PMT seperti dapat dilihat pada icon yang diberi lingkaran merah pada
Gambar 25 sehingga muncul halaman utama dari aplikasi Konsumsi PMT (Gambar 26).

Gambar 25 Daftar Modul Sigiziterpadu

19
b
a

Gambar 26 Halaman Utama Aplikasi Konsumsi PMT

Seperti pada Gambar 26, terdapat beberapa komponen dari aplikasi Konsumsi PMT.
Bagian (a) berisi daftar menu yang ada pada aplikasi Konsumsi PMT, tombol (b) berisi
menu-menu yang berfungsi untuk mengubah password, mengunduh buku panduan,
melihat profil (detail) user, dan logout dari aplikasi.

1) Daftar Menu pada Aplikasi Konsumsi PMT


Berdasarkan Gambar 27, di dalam Daftar Menu terdapat Penerima PMT dan Laporan.
Apabila kita klik menu Penerima PMT terdapat menu Entry PMT Diberikan dan Kartu
Gizi.

Gambar 27 Menu Pada Penerima PMT

20
Apabila kita klik menu Laporan, terdapat menu Perkembangan Penerima PMT dan
Rekap Penerima PMT, seperti dapat dilihat pada Gambar 28.

Gambar 28 Menu Pada Laporan

a) Entry PMT Diberikan


Modul entry penerima PMT berfungsi untuk melakukan pencatatan data PMT yang
diberikan kepada masing-masing sasaran. Untuk masuk ke dalam modul entry
penerima PMT, dapat dilakukan dengan mengakses menu Penerima PMT → Entry
PMT Diberikan.

Gambar 29 Tampilan Menu Entry PMT Diberikan

21
Data balita dapat kita lihat pada menu Entry PMT Diberikan, daftar balita yang ada
merupakan data balita yang sudah di entry pada e-PPGBM.

Gambar 30 Halaman Depan Entry PMT Diberikan

Dengan menu ini kita dapat melihat data balita baik yang sudah menerima PMT
maupun yang belum menerima PM, yang sudah dientry sampai dengan tingkat
desa/kelurahan.

Gambar 31 Tampilan Menu Entry PMT Diberikan

Sebagai contoh, kita ingin melihat data balita di Kota Pekalongan:

a. Klik di kolom kab/kota untuk memilih nama kab/kota yang dikehendaki


b. Klik di kolom jenis keluarga, untuk memilih data (balita atau ibu hamil) yang ingin
kita tampilkan (wajib dipilih)
c. Kemudian Klik tombol cari data

22
Maka akan tampil data balita yang ada di Kota Pekalongan, seperti terlihat dalam
gambar 32 di bawah ini.

Gambar 32 Tampilan Daftar Balita Penerima PMT

Kemudian klik tombol untuk melakukan entry jumlah PMT yang telah diterima
oleh balita atas nama Fiki Al Barokah, maka akan tampil halaman seperti pada gambar
33. Kemudian klik tombol untuk mengisi data PMT yang diterima oleh balita.

Gambar 33 Tampilan Menu Tambah Data Pemberian PMT

a. Diisi data pemberian PMT yang kesekian (ke-1 atau ke-2, dst s/d ke-12)
b. Diisi sumber anggaran PMT (Pusat atau Daerah atau Pusat dan Daerah)
c. Diisi tanggal PMT diterima
Apabila sudah diisi semua, kemudian tekan tombol simpan.

23
b) Kartu Gizi
Dalam modul entry penerima PMT terdapat menu Kartu Gizi, yang dapat dicetak.
Untuk masuk ke dalam modul entry kartu gizi, dapat dilakukan dengan mengakses
menu Penerima PMT → Kartu Gizi.

Gambar 34 Tampilan Menu Kartu Gizi


Apabila kita klik tombol kartu gizi seperti pada gambar 34, maka akan tampil
halaman seperti gambar di bawah ini:

Gambar 35 Mencari Data Balita


Kemudian:
a. Pilih jenis keluarga (Misalnya: Balita)
b. Klik tombol cari data

Maka akan tampil daftar balita, seperti gambar 36 di bawah ini.

24
Gambar 36 Daftar Balita Gizi

Kemudian tekan tombol kartu gizi sesuai dengan nama balita yang kita inginkan,
maka akan tampil halaman seperti gambar 37 di bawah ini:

Gambar 37 Tampilan Kartu Gizi

c) Perkembangan Penerima PMT


Laporan Perkembangan Penerima PMT berfungsi untuk menyajikan data
perkembangan sasaran yang telah diberikan PMT. Untuk melihat laporan

25
perkembangan PMT dapat dilakukan dengan mengakses menu Laporan
→ Perkembangan Penerima PMT seperti dapat dilihat pada Gambar 11. Apabila
menu tersebut dipilih maka muncul halaman pencarian data sasaran sasaran seperti
dapat dilihat pada Gambar 38.

Gambar 38 Tampilan Menu Perkembangan Penerima PMT

Gambar 39 Tampilan Halaman Perkembangan Penerima PMT


Pada Gambar 39, terdapat beberapa komponen dari halaman daftar sasaran. Tombol (a)
berfungsi untuk melakukan pencarian data sasaran berdasarkan kriteria tertentu, dan
tombol “Perkembangan” (b) berfungsi untuk melihat detail informasi perkembangan
seperti dapat dilihat pada Gambar 40, 41 dan 42 di bawah.

26
Gambar 40 Halaman Biodata Sasaran

Gambar 41 Halaman Grafik Perubahan Berat Badan

27
Gambar 42 Halaman Riwayat Penimbangan Sasaran

d) Rekap Penerima PMT


Dalam modul laporan terdapat menu Rekap Penerima PMT, untuk masuk ke dalam
menu Rekap Penerima PMT, dapat dilakukan dengan mengakses menu Laporan
→ Rekap Penerima PMT.

Gambar 43 Menu Rekap Penerima PMT

Apabila kita tekan tombol Rekap Penerima PMT, seperti dalam gambar 43, maka
akan tampil halaman seperti di bawah ini:

28
Gambar 44 Halaman Muka Menu Rekap Penerima PMT

Kemudian kita tekan tobol tampilkan, untuk melihat rekap berdasarkan


kab/kota yang ada dalam provinsi yang kita pilih, seperti gambar 45 di bawah
ini:

Gambar 45 Tampilan Rekap Penerima PMT

29
e. Aplikasi Distribusi PMT
Aplikasi distribusi PMT hanya akan muncul apabila kita masuk menggunakan akun/user
provinsi. Untuk dapat masuk ke dalam aplikasi distribusi PMT kita pilih (click) modul
Konsumsi PMT lalu akan muncul menu seperti pada gambar 46 di bawah ini.

Gambar 46 Daftar Modul Sigiziterpadu user Provinsi

Gambar 47 Halaman utama aplikasi distribusi PMT


Aplikasi distribusi PMT ini berfungsi sebagai bentuk bukti pertanggungjawaban secara
administratif bahwa PMT yang sudah dikirimkan oleh pusat sudah diterima oleh
provinsi, demikian pula sebagai bukti bahwa PMT tersebut sudah diterima oleh
kabupaten dan juga puskesmas. Seperti pada Gambar 47 di atas, komponen pada

30
aplikasi distribusi PMT terdiri dari beberapa menu yakni BAST pusat, BAST provinsi,
BAST kabupaten, laporan, dan manajemen.

2) Berita Acara Serah Terima (BAST) Pusat


BAST Pusat yang dimaksud di sini adalah berita acara serah terima barang antara
Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi. Dalam menu BAST pusat
terdapat sub menu antara lain “entry BAST”, “cetak BAST”, dan “unggah BAST”. Entry
BAST berfungsi saat kita ingin memasukkan nomor BAST pengiriman PMT yang baru
dari pusat ke provinsi, cetak BAST digunakan untuk mencetak BAST pengiriman agar
bisa di tandatangani oleh pejabat terkait, kemudian unggah BAST digunakan untuk
mengupload BAST yang sudah di tanda tangan dan di stempel ke dalam aplikasi.
Dalam sub menu entry BAST, kita juga dapat mencari nomor BAST yang sudah pernah
kita masukkan untuk dapat dicetak kembali jika diperlukan.

Gambar 48 Menu Berita Acara Serah Terima (BAST) Pusat


Sebagai contoh apabila ingin memasukkan nomor BAST yang baru, klik “entry BAST”
lalu akan muncul tampilan seperti gambar 49 di bawah.

Gambar 49 Halaman entri BAST Pusat ke Provinsi

31
Untuk memanggil data BAST yang sudah pernah kita masukkan, maka di pencarian
data cukup dipilih provinsi, jenis distribusi, jenis PMT, dan tahun produksi PMTnya, lalu
di klik “cari data” maka data akan keluar. Jika akan memasukkan nomor BAST yang
baru maka klik “Tambah BAST Provinsi” kemudian akan muncul tampilan seperti
gambar 50 di bawah ini.

Gambar 50 Halaman tambah Berita Acara Serah Terima (BAST) dari Pusat

32
Tampilan di atas berisi kolom yang harus diisi ketika akan memasukkan nomor BAST
yang baru, isi semua kolom tersebut kemudian klik “simpan” makan data BAST sudah
tersimpan di dalam sistem. Pihak kesatu adalah pejabat terkait dari Kementerian
Kesehatan pusat dan pihak kedua adalah pejabat terkait dari Dinas Kesehatan Provinsi.
Data untuk pihak pertama dan kedua harus lengkap karena hal tersebut berkaitan
dengan pihak yang bertanggung jawab melakukan serah terima PMT.

Untuk sub menu “cetak BAST” berfungsi untuk memanggil kembali data yang sudah
pernah kita masukkan agar bisa dicetak, gambar 51 berikut adalah tampilannya.

Gambar 51 Halaman cetak Berita Acara Serah Terima (BAST) Pusat ke Provinsi

Gambar di atas adalah contoh jika kita ingin mencetak BAST yang sudah pernah kita
masukkan. Klik “cetak” maka akan keluar lembar BAST yang siap untuk di print seperti
gambar 52 di bawah ini.

33
Gambar 52 Hasil Cetak Berita Acara Serah Terima (BAST) Pusat ke Provinsi

34
Jika sudah keluar lembar BAST seperti di atas, maka tinggal di print dan di
tandatangani dan di stempel oleh pejabat terkait yang namanya tercantum untuk
kemudian diupload kembali dalam sub menu “unggah BAST” seperti pada gambar 53
di bawah.

Gambar 53 Halaman unggah Berita Acara Serah Terima (BAST) Pusat ke Provinsi

BAST yang diunggah adalah BAST yang sudah di tanda tangan dan distempel, lalu
pusat akan mencetak untuk kemudian di tanda tangan dan di stempel oleh pejabat
terkait. Dokumen tersebut lalu diunggah oleh pusat ke sistem sehingga nantinya Dinas
Kesehatan Provinsi juga bisa mencetak lembar BAST yang sudah di tanda tangan dan
stempel lengkap oleh kedua belah pihak untuk diarsipkan.

3) Berita Acara Serah Terima (BAST) Provinsi

BAST Provinsi adalah berita acara serah terima barang antara Dinas Kesehatan Provinsi
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten. Tampilan seperti gambar 54, sub menu untuk
menu BAST provinsi pada dasarnya sama dengan tampilan menu BAST pusat yang
berisi entry BAST, cetak BAST, dan unggah BAST. Sehingga pengoperasian menu ini
juga sama, hanya perbedaannya terletak pada nama pihak ke satu dan kedua yang
melakukan serah terima PMT. Pihak ke satu adalah Dinas Kesehatan Provinsi dan pihak
kedua adalah Dinas Kesehatan Kabupaten.

35
Gambar 54 Halaman entry Berita Acara Serah Terima (BAST) Provinsi ke Kabupaten/Kota

Jika di klik “tambah BAST Kabupaten” maka tampilan yang akan keluar seperti di
bawah ini

Gambar 55 Halaman tambah Berita Acara Serah Terima (BAST) Provinsi ke Kabupaten/Kota

36
Sama seperti BAST pusat, kita isi semua data pada isian kolom di atas lalu di klik
“simpan” maka data akan tersimpan dan dapat kita panggil untuk di print dan kita
unggah kembali melalui sub menu “cetak BAST” dan “unggah BAST”.

4) Berita Acara Serah Terima (BAST) Kabupaten

BAST Kabupaten adalah berita acara serah terima barang antara Dinas Kesehatan
Kabupaten kepada Puskesmas. BAST Kabupaten Sama seperti BAST Pusat dan
Provinsi, untuk menu BAST Kabupaten juga terdiri atas sub menu “entry BAST”, “cetak
BAST”, dan “unggah BAST” seperti gambar 56 dibawah ini.

Gambar 56 Halaman entry Berita Acara Serah Terima (BAST) Kabupaten/Kota ke Puskesmas

37
Untuk pihak ke satu adalah Dinas Kesehatan Kabupaten, dan pihak kedua adalah
Puskesmas. Jika di klik “entry BAST” lalu dipilih yang “tambah BAST” maka tampilannya
seperti gambar 57 sebagai berikut.

Gambar 57 Halaman entry tambah BAST Kabupaten/Kota ke Puskesmas

Isi semua kolom data di atas lalu klik “simpan” untuk menyimpan nomor BAST yang
baru. Untuk memanggil data BAST yang sudah disimpan dapat dipilih pada pencarian
data yang ada pada submenu “entry data”.

Jika ingin mencetak BAST gunakan submenu “cetak BAST”, sedangkan untuk
mengunggah kembali BAST yang sudah dicetak dan ditandatangani gunakan submenu
“unggah BAST”.

38
5) Laporan

Menu laporan ini berfungsi untuk melihat stok opname yang ada di provinsi. Jika di
klik menu ini maka akan keluar tampilan seperti gambar 58 sebagai berikut.

Gambar 58 Menu laporan stok opname

Dalam submenu stock opname akan ada 2 data yang dapat dilihat yakni dalam bentuk
table dan grafik untuk 34 provinsi yang ada di Indonesia. Dari data-data tersebut kita
dapat melihat berapa jumlah alokasi, distribusi, dan stock PMT dan MP-ASI yang
dimiliki oleh tiap-tiap provinsi.

6) Manajemen

Pada menu manajemen ini, terdapat 2 submenu yakni “alokasi PMT Kabupaten” untuk
mengisi jumlah alokasi PMT di tiap-tiap kabupaten dan submenu “TTD BAST Provinsi”
untuk mengisi data baru atau mengubah data nama penanggungjawab di provinsi
yang akan menandatangani BAST PMT dan MP-ASI yang pengirimannya dari pusat,
dapat dilihat pada gambar 59 dibawah.

Gambar 59 Halaman entry alokasi distribusi PMT menurut Kabupaten/Kota

39
Untuk mengisi jumlah alokasi PMT baik itu untuk balita, ibu hamil, dan remaja, klik
pada kotak “entry alokasi” seperti pada gambar di atas, lalu untuk mencetak hasilnya
klik pada kotak “cetak” yang ada di samping kotak entry tersebut. Pada gambar 60 di
bawah ini adalah tampilan saat kita akan mengentry alokasi kabupaten seperti jumlah
sasaran balita dan jumlah balita dapat PMT.

Gambar 60 Halaman entry jumlah sasaran dan jumlah balita dapat PMT

Apabila kita ingin mengisi data baru atau megubah nama penanggungjawab provinsi
yang akan tanda tangan pada lembar BAST pengiriman PMT dan MP-ASI dari pusat ke
provinsi maka dapat di klik pada submenu “TTD BAST Provinsi” seperti tampak pada
gambar 61 di bawah ini.

Gambar 61 Halaman menu Penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) Provinsi

Untuk memasukkan data nama penandatangan, klik pada kotak “penandatangan” lalu
akan muncul kolom yang harus kita isi seperti pada gambar 62 dibawah. Setelah data
sudah di entri kemudian klik “simpan” maka data sudah tersimpan dalam aplikasi dan

40
otomatis nama tersebut akan keluar sebagai penandatangan pihak provinsi dalam
lembar BAST yang akan kita cetak nanti.

Gambar 62 Halaman entry penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) Provinsi

f. Laporan Rutin (Sigizi)


Laporan rutin yang ada dalam modul sigizi terpadu, merupakan data agregat yang
terisi secara otomatis dari modul e-PPGBM dan Konsumsi PMT. Modul laporan rutin
menjawab indikator gizi yang menjadi ukuran kinerja program gizi.

41
Gambar 63 Daftar Modul Sigiziterpadu user Provinsi
Modul laporan rutin seperti pada gambar 63 diatas, apabila di klik maka akan muncul
halaman laporan rutin (sigizi) seperti gambar 64 sebagai berikut:

Gambar 64 Halaman entri laporan bulanan


Untuk menu formulir digunakan untuk entry laporan rutin pada user puskesmas, baik
laporan bulanan, triwulan, semester maupun tahunan. Sedangkan user kab/kota bisa
membantu input laporan rutin dari puskesmas di wilayah kerjanya.
User kab/kota dan user provinsi dapat melihat laporan rutin yang sudah diinput dari
puskesmas seperti gambar… berikut:

42
Gambar 65 Menu laporan pada aplikasi Laporan rutin SIGIZI
Dalam menu laporan terdapat pilihan rekap laporan indikator – indikator yang
bulanan, triwulan, semester dan tahunan juga ada menu evaluasi terhadap kinerja
program gizi di wilayahnya.

g. Aplikasi Manajemen User

Gambar 66 Daftar Modul Sigiziterpadu user Provinsi


Modul manajemen user dapat diakses oleh user provinsi dan user kabupaten/kota
dengan klik lambing modul menajemen user seperti gambar yang di kotak merah pada
gambar 66 diatas. Modul manajemen user digunakan untuk membuat user entry.

43
Seperti kewenangan yang dijelaskan sebelumnya, user provinsi akan membuat user
kabupaten/kota sedangkan user kabupaten/kota akan membuat user entry
(Puskesmas atau Posyandu).
1) Daftar User
Dalam modul manajemen user akan terlihat daftar user seperti pada gambar 66
di bawah berikut:

Gambar 66 Daftar Modul Sigiziterpadu user Provinsi

44
2) Tambah User

Gambar 67 Halaman entri tambah user


Untuk menambah daftar user, klik “+Tambah User” pada gambar 66, sehingga
akan keluar form isian tambah user seperti gambar 67 diatas:
➢ Nama : isi nama user yang akan entry data
➢ User Role : user role dipilih sesuai dengan kewenangan masing – masing
tingkatan.
• Provinsi : Admin Provinsi
• Kab/Kota : Admin Kab/Kota
• Puskesmas : entry eppgbm
➢ Jenis user : jenis user dipilih sesuai dengan kewenangan masing –
masing tingkatan.
• Provinsi : Provinsi
• Kab/Kota : Kabupaten/Kota
• Puskesmas : Puskesmas atau Posyandu

45
➢ Handphone : Diisi no telepon/HP petugas yang bertanggung jawab
terhadap user.
➢ Janis Pekerjaan : Diisi atau dipilih apakah jenis atau status pekerjaan
penanggung jawab user yaitu PNS, Honorer, Kader dan
lainnya.
➢ Provinsi : Provinsi sudah terisi secara otomatis sesuai user
➢ Kab/Kota : Kabupaten atau Kota sudah terisi secara otomatis sesuai
user. Untuk user provinsi tidak perlu memilih Kab/Kota.
➢ Kecamatan : Diisi atau dipilih sesuai dengan kecamatan lokasi Puskesmas
berada. Untuk user kab/kota tidak perlu memilih kecamatan.
➢ Puskesmas : Diisi atau dipilih Puskesmas pemegang user.
➢ Username : Diisi username (Yang mudah diingat)
➢ Password : Diisi password (Yang mudah diingat)
➢ Valid Date : Diisi tanggal batas berlakunya user

3) Pencarian
Tombol Pencarian pada gambar 66 digunakan oleh user provinsi atau user
kab/kota untuk mencari secara cepat user yang ada di wilayahnya.

46
BAB IV
Pemanfaatan Sistem Informasi Gizi Terpadu
(Sigizi Terpadu)

A. Alur Sistem Informasi Gizi Terpadu

Gambar 68 Alur Sistem Informasi Gizi Terpadu

Pengumpulan data Sigizi Terpadu dimulai dari data penimbangan dan pengukuran
yang dilakukan setiap bulan di Posyandu dan dicatat dalam buku register. Input data
ke dalam modul e-PPGBM menjadi tanggung jawab Puskesmas yang dapat dilakukan
di tingkat Posyandu sebagai sumber data pemantauan pertumbuhan.

1. POSYANDU:

a) Kader melakukan pencatatan antropometri balita (dengan supervisi tenaga


kesehatan) hasil kegiatan posyandu, pemberian vitamin A ke dalam format
pencatatan/pelaporan posyandu dan melakukan entry ke dalam aplikasi e-
PPGBM

b) Petugas kesehatan melakukan pencatatan antropometri ibu hamil, pencatatan


data IMD, pemberian ASI Eksklusif, pemberian TTD dan melakukan entry ke
dalam aplikasi e-PPGBM

c) Kader dan Petugas kesehatan melakukan pemantauan pertumbuhan dari hasil


entry data yang dihasilkan oleh aplikasi e-PPGBM

47
d) Informasi yang dihasilkan di Posyandu dari hasil input atau entry data di e-
PPGBM berupa grafik pertumbuhan individu balita, penilaian Naik (N) atau
Tidak naik (T), IMD, dan ASI Eksklusif. Dari informasi yang didapat melalui
modul e-PPGBM, kader atau

e) Kader atau tenaga kesehatan bisa langsung melakukan intervensi yang sesuai
dengan riwayat atau kondisi masing – masing individu yang dipantau setiap
bulan di Posyandu

2. PUSKESMAS:

Tenaga Kesehatan melakukan:

a) Rekapitulasi data dari Posyandu yang sudah di entry ke dalam e-PPGBM;

b) Membanntu pencatatan antropometri balita dan ibu hamil, suplementasi gizi,


pencatatan data IMD, pemberian ASI Eksklusif dan melakukan entry ke dalam
aplikasi e-PPGBM

c) Konfirmasi data yang dihasilkan oleh aplikasi e-PPGBM untuk mengklarifikasi


hasil pengukuran dan melakukan tindakan segera sesuai PAG dan TAGB

d) Infomasi yang bisa dihasilkan di tingkat Puskesmas dari modul e-PPGBM


berupa grafik, tabel, dan peta yang menggambarkan wilayah kerja Puskesmas
di tiap desa atau kelurahan atau Posyandu. Grafik SKDN, persentase N/D
maupun D/S bisa dikeluarkan di Puskesmas juga proporsi ASI di tiap wilayah
dan kohort riwayat kasus yang terjadi.

e) penyajian hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM dalam forum LP/LS
(lokakarya mini bulanan dan tri wulanan)

f) Kepala Puskesmas melakukan advokasi hasil analisis data dari aplikasi e-


PPGBM pada forum tingkat kecamatan

g) Intervensi masalah gizi masyarakat di wilayah puskesmas berdasarkan hasil


butir c dan d serta kebijakan pelayanan kesehatan berjenjang

3. KABUPATEN/KOTA:

a) Dinas kesehatan kabupaten/kota membuat username dan password untuk


entry e-PPGBM (Puskesmas dan Posyandu)

b) Pengelola program di Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan konfirmasi


data kasus dari fasyankes di luar puskesmas

c) Analisis orang, tempat dan waktu intervensi wilayah prioritas

d) Mengingatkan Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan lapangan terhadap


Puskesmas yang bermasalah.

48
e) Petugas kesehatan kabupaten/kota menyajikan hasil analisis data dari aplikasi
e-PPGBM dalam forum Lintas Program dinas kesehatan kabupaten/kota

f) Pengelola program di Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan monitoring


dan evaluasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM

g) Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan advokasi hasil analisis data


dari aplikasi e-PPGBM pada forum tingkat kabupaten/kota

4. PROVINSI:

a) Dinas kesehatan provinsi membuat username dan password untuk


kabupaten/kota

b) Analisis orang, tempat dan waktu intervensi wilayah prioritas

c) Mengingatkan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk melakukan pemeriksaan


lapangan terhadap kabupaten/kota yang bermasalah.

d) Pengelola program di Dinas kesehatan provinsi melakukan monitoring dan


evaluasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM

e) Pengelola program di Dinas kesehatan provinsi menyajikan hasil analisis data


dari aplikasi e-PPGBM dalam forum Lintas Program dinas kesehatan provinsi

f) Kepala dinas kesehatan provinsi melakukan advokasi hasil analisis data dari
aplikasi e-PPGBM pada forum tingkat provinsi

5. PUSAT:

a) Menyajikan hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM dalam forum LP/LS

b) Melakukan monitoring dan evaluasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM

c) Melakukan advokasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM

d) Memutuskan implementasi berdasarkan permasalahan

e) Merumuskan kebijakan intervensi masalah gizi masyarakat

f) Melakukan pemeliharaan dan pengembangan sistem aplikasi e-PPGBM

49

Anda mungkin juga menyukai