Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMUKTAHIRAN DATA SURVEILANS GIZI KAB/KOTA SE KALTIM


SAMARINDA, 30 JULI – 2 AGUSTUS 2019

A. LATAR BELAKANG
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan disebutkan bahwa salah satu
prioritas pembangunan kesehatan adalah Perbaikan Gizi Masyarakat (terutama stunting).
Arah kebijakan perbaikan gizi masyarakat adalah 2015 sd 2019: (1) Peningkatan
surveilans gizi termasuk pemantauan pertumbuhan, (2) Peningkatan promosi perilaku
masyarakat tentang kesehatan, gizi, dll, (3) Peningkatan akses dan mutu paket yankes
dan gizi, (4) Peningkatan peran serta masyarakat dalam perbaikan gizi, (5) Penguatan
pelaksanaan dan pengawasan regulasi dan standar gizi dan (6) Penguatan peran Lintas
Sektor dalam rangka intervensi sensitif dan spesifik.
Hasil PSG tahun 2015, 2016 dan 2017 menunjukan trend atau kecenderungan
perbaikan status gizi pada balita khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun
prevalensi kurang gizi pada balita tahun 2015 sebesar 19,1%, meningkat di tahun 2016
menjadi 19,8% dan turun menjadi 19,3% tahun 2017. Untuk prevalensi balita kurus pada
tahun 2015 sebesar 11,9 %, tahun 2016 menjadi 9,6 % dan tahun 2017 turun sebesar
9,1%. Namun prevalensi balita pendek mengalami kenaikan, hasil PSG 2015 menjadi
26,6%, menjadi 27,1% di tahun 2016 dan di tahun 2017 meningkat menjadi 30,6%.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan tahun 2018 menunjukkan
terjadi penurunan prevalensi balita kurang gizi (underweight) dari 16,6% menjadi 14,7%,
penurunan prevalensi balita gizi kurang (wasting) dari 11,6% menjadi 7,5%, penurunan
prevalensi balita gemuk (overweight) dari 12,6% menjadi 9,4% namun terjadi peningkatan
prevalensi balita pendek dari 27,6 % menjadi 29,4%. Riskesdas tahun 2018 juga
menunjukkan capaian kinerja gizi yang masih kurang optimal seperti proporsi BBLR pada
anak 0-59 bulan sebesar 7,1%, proporsi resiko KEK pada ibu hamil sebesar 11,5%,
persentasi IMD pada bayi dan anak usia 0-23 bulan sebesar 66,1% persentase bayi 0-6
bulan yang mendapat ASI Eksklusif sebesar 55,2% dan persentase balita mendapat
vitamin A mencapai 55,7%.
Untuk meningkatkan cakupan program yang berdampak pada penurunan masalah
gizi, diperlukan perencanaan yang evidence base berdasarkan surveilans gizi sesuai arah
kebijakan diatas. Namun demikian surveilans gizi belum berjalan optimal sesuai yang
diharapkan. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan surveilans gizi,
salah satunya adalah dengan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan
program perbaikan gizi masyarakat.
Pada tahun 2016 Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes RI telah mengembangkan
sistem aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM) yang
telah digunakan sejak tahun 2017. Aplikasi ini dapat menghasilkan informasi status gizi
balita berdasarkan 3 indeks petumbuhan, yaitu Berat Badan menurut Umur, Berat Badan
menurut Tinggi Badan dan Tinggi Badan menurut Umur yang berguna untuk memantau
pertumbuhan Balita. Disamping itu, sistem ini juga dapat menghasilkan matriks
perkembangan balita dan status gizi ibu hamil.
Informasi yang dihasilkan dapat membantu siklus surveilans gizi, terutama untuk
analisis data sistem isyarat dini sebagai evidence based dalam melakukan
tindakan/intervensi masalah gizi di suatu wilayah. Saat ini data sasaran balita by name by
address yang telah terinput se Kaltim ada sebanyak 145.798 balita dari sasaran proyeksi
sebanyak 349.792 balita atau sekitar 41,68 %.
Maka, diperlukan penguatan surveilans gizi untuk mencegah dan menanggulangi
masalah gizi termasuk stunting serta langkah pelaksanaan surveilans gizi terutama
analisis dan intervensi yang salah satunya menggunakan sumber data ePPGBM. Oleh
karena itu Dinas Kesehatan Provinsi akan melaksanakan kegiatan Pemuktahiran Data
Surveilans Gizi Kab/Kota se Kaltim pada tanggal 30 Juli – 2 Agustus 2019 di
Samarinda.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya informasi status gizi balita by name by address di seluruh Provinsi
Kalimantan Timur sebagai upaya monitoring dan evaluasi program gizi serta dasar
perumusan kebijakan untuk rencana intervensi gizi
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kapasitas pengelola program gizi dalam rangka melaksanakan
kegiatan berdasarkan hasil data surveilans gizi meliputi assesment, analisys dan
action
b. mengolah dan menganalisis hasil kegiatan surveilans gizi
c. Mengoptimalkan kemampuan petugas dalam mengoperasionalkan aplikasi
pencatatan dan pelaporan gizi sebagai alat bantu pelaksanaan surveilans gizi
d. Penguatan sistem surveilans gizi melalui pemanfaatan aplikasi e-PPGBM
e. Tersusunnya analisis situasi masalah gizi berdasarkan hasil surveilans gizi
f. Tersusunnya rencana kegiatan intervensi gizi dan sumber dana yang digunakan
bersama lintas program dan sektor
g. Pemanfaatan informasi hasil surveilans gizi dalam monitoring dan evaluasi serta
untuk rencana tindakan intervensi program gizi
h. Peserta mampu melakukan strategi KIE perubahan perilaku pada percepatan
penurunan masalah gizi

C. INPUT
1. Kebijakan dan Evaluasi Pelaksanaan Surveilans Gizi
2. Analisa Situasi Masalah Gizi di Kaltim
3. Praktek Aplikasi Sigizi Terpadu
4. Monitoring Perkembangan Balita Terintegrasi
5. Pengantar Asuhan Gizi Terstandar
6. Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (KP2S)
7. Analisa Data KP2S
8. Rekomendasi Intervensi Kegiatan dan Dukungan Sumber dana yang digunakan
pada tahun 2020
9. Rencana Tindak Lanjut

D. OUTPUT
1. Informasi status gizi dan indikator kinerja berdasarkan desa di wilayah kerja
Puskesmas seluruh Kab/Kota
2. Informasi Asuhan Gizi Terstandar
3. Informasi tentang Strategi Perubahan Perilaku dalam rangka Percepatan Penurunan
Masalah Gizi
4. Informasi terkait Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting
5. Rekomendasi kegiatan program Gizi untuk masing-masing Kab/Kota pada tahun
2020
6. Kelengkapan administrasi
7. Laporan pelaksanaan kegiatan

E. PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan Pemuktahiran Data Surveilans Gizi Kab/Kota se Kaltim akan
dilaksanakan pada tanggal 30 Juli – 2 Agustus 2019 di Selyca Mulia Hotel Jalan
Bhayangkara No. 58 Samarinda Telp. 0541 738000

F. NARASUMBER
Narasumber dalam kegiatan Pemuktahiran Data Surveilans Gizi Kab/Kota se
Kaltim, berasal dari Kementrian Kesehatan RI sebanyak 2 (dua) orang, Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 4 (empat) orang dan DPMPD Provinsi Kalimantan
Timur sebanyak 1 (satu) orang.

G. PESERTA
Peserta kegiatan Pemuktahiran Data Surveilans Gizi Kab/Kota se Kaltim, yaitu :
1. Peserta Kab/Kota dan Puskesmas
a. Penanggung jawab program gizi Kab/Kota adalah 1 (satu) orang Kepala Seksi
yang membawahi program gizi dan 1 (satu) orang pengelola program gizi yang
bertugas di Dinas Kesehatan Kab/Kota
b. Petugas Puskesmas yaitu Pengelola Gizi/ Tenaga Pelaksana Puskesmas yang
bertugas di 187 Puskesmas se Kaltim (masing-masing 1 orang TPG/ Puskesmas)
Adapun selengkapnya dengan rincian sebagai berikut :
Penanggung
Petugas
No. Kab/ Kota Jawab Program Jumlah
Puskesmas
Gizi Kab/Kota
1. Paser 2 orang 19 orang 21 orang
2. Kubar 2 orang 19 orang 21 orang
3. Kukar 2 orang 32 orang 34 orang
4. Kutim 2 orang 21 orang 23 orang
5. Berau 2 orang 21 orang 23 orang
6. Mahulu 2 orang 5 orang 7 orang
7. PPU 2 orang 11 orang 13 orang
8. Balikpapan 2 orang 27 orang 29 orang
9. Samarinda 2 orang 26 orang 28 orang
10. Bontang 2 orang 6 orang 8 orang
Total Peserta 20 orang 187 orang 207 orang

2. Peserta provinsi sebanyak 3 orang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim
dengan rincian : Subbag Perencanaan sebanyak 1 (satu) orang, Seksi Kesga
sebanyak 1 (satu) orang dan Seksi Promkes, Pemberdayaan Masyarakat dan Kesling
sebanyak 1 (satu) orang.

H. KELENGKAPAN PESERTA
Peserta dimohon membawa :
1. Laptop dengan spesifikasi minimal OS Windows 7 dengan RAM minimal 2 GB
2. Standar transport Kab/Kota Tahun 2019.
3. Surat tugas dan SPD yang telah ditandatangani pejabat yang berwenang (khusus
peserta dari luar kota Samarinda, format SPD dari Dinkes Provinsi Kaltim. Minimal 3
lembar per orang)
4. Bukti transport (kuitansi, tiket, foto mobil, STNK)
5. Biodata Peserta Pemuktakhiran Data Surveilans Gizi Kab/Kota
6. Data stunting, wasting dan underweight menurut desa/kelurahan tahun 2018 dan
tahun berjalan sampai bulan Juni 2019 (format 1)
7. Data cakupan program intervensi percepatan penurunan stunting tahun 2018 dan
tahun berjalan sampai bulan Juni 2019 (format 2)
8. Data sasaran balita dan ibu hamil by name by address sesuai format yang sudah
disinkronkan dengan data kohort balita dan ibu hamil untuk data sasaran yang belum
di entri ke aplikasi (format 3)
9. Data stock opname Makanan Tambahan Balita dan Makanan Tambahan Ibu Hamil
KEK sampai bulan Juni 2019 dengan format perhitungan stok dalam satuan dus
(format 4)
10. Anggaran program gizi tahun 2019 (sumber dana APBD II, DAK maupun dana lainnya)
11. RAD Stunting masing-masing Kab/Kota dan Puskesmas
I. JADWAL
Jadwal terlampir.

J. BIAYA
Biaya kegiatan Pemuktahiran Data Surveilans Gizi Kab/Kota se Kaltim dibebankan
pada anggaran yang bersumber dari Satker Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim (03) Tahun
2019.

K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Pemuktahiran Data Surveilans Gizi Kab/Kota
se Kaltim untuk dilaksanakan dan menjadi pedoman bagi semua pihak terkait.

Samarinda, 9 Juli 2019


Kepala Seksi Gizi dan Kesjaor

Nurul Wahdah, SKM. M.Kes


NIP. 19650410 199003 2 012

Anda mungkin juga menyukai