Rencana Usulan Kegiatan berfungsi mengontrol atau memberi petunjuk bagi petugas
untuk melaksanakan kegiatan, dimana kegiatan itu dilaksanakan.
Sudah barang tentu terwujudnya Rencana Usulan Kegiatan tahun ini berkat bantuan
dari semua pihak untuk itu kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan Rencana
Usulan Kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.
Mudah – mudahan apa yang telah kami buat ini dapat dipergunakan sebagai bahan
yang bisa di pertimbangkan sebagai alat pemantau pelayanan. Usul dan saran sangat kami
harapkan di kesempurnaan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan dimasa yang datang.
Kediri , 2017
Kata pengatar..................................................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................................................ii
1. Latar Belakang
Pelayanan adalah usaha untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan yang di tetapkan dengan memanfaatkan pelayanan yang ada
secara efektif dan efisien. Dengan adanya pelayanan yang ada dapat dimanfaatkan
secara optimal demi mencapai tujuan.
Dalam tata kelola Puskesmas Bangsongan perencanaan ini di kenal dengan
istilah Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang mengesankan bentuk perencanaan
tradisional karena fokus pada perencanan.
Dalam perkembangannya RUK semakin sarat dengan pola perencanaan
strategi di tambah kondisi lingkungan makro yang menyaratkan standart pelayanan
minimal (SPM) dan harus di capai di Puskesmas. Sehingga penyusunan pelayanan
haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja Puskesmas senantiasanya dapat
memenuhi standart pelayanan minimal (SPM).
Bagi puskesmas Bangsongan terutama pelayanan di ruang Gizi merupakan
momentum untuk mendokumentasikan hal-hal yang melatarbelakangi proses
perencanaan dalam RUK sekaligus agar intangible aset Puskesmas agar dapat di
distribusikan pada yang berkepentingan guna membangun partisipasi dan peran
serta ke semuanya bermula dari visi dan misi Puskesmas Bangsongan.
2. Maksud
Penyusunan RUK program pelayanan gizi ini dapat dipergunakan sebagai
acuan bagi Puskesmas beserta pihak-pihak lain yang terkait dalam pemberian
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan aspek promotif, preventif agar
terwujud pelayanan kesehatan yang efektif, efesien, rasional, bermutu dan
proporsional.
3. Tujuan
3.1 Umum
Meningkatnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif, dalam
pelayanan gizi di puskesmas dan jejaringnya.
3.2 Khusus
3.2.1 Tersedianya alokasi anggaran operasional untuk upaya kesehatan di
pelayanan gizi di puskesmas dan jejaringnya.
3.2.2 Tersusunnya perencanaan pelayanan gizi di Puskesmas untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja.
3.2.3 Terlaksananya kegiatan upaya program pelayanan gizi di Puskesmas
dan jaringannya dan tempat pelayanan kesehatan lainnya.
5. Ruang lingkup
ANALISA SITUASI
A. KEADAAN UMUM
1. Data Wilayah
a. Letak
c. Administrasi Pemerintahan
- Desa : 5 Desa
- Dusun : 18 Dusun
- Rukun Warga : 45 RW
- Rukun Tetangga : 131 RT
2. Kondisi Demografi
Adapun jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bangsongan tahun
2016 adalah 21.361 jiwa
Peralatan di ruang gizi adalah sejumlah alat yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan pelayanan gizi di dalam maupun di luar gedung puskesmas. Saat ini ruang gizi
masih merangkap dengan ruang MTBS
Kondisi Keteranga
NO Peralatan Ruang Gizi Standart
2016 n/ Kurang
Ruangan ASI
A Set ASI
1 Breast pump 1 - 1
Jumlah 1 Jenis
B Bahan Habis Pakai
Sesuai Sesuai
1 -
Cairan desinfektan tangan kebutuhan kebutuhan
Sesuai Sesuai
2
Cairan desinfektan ruangan kebutuhan kebutuhan
Perlengkapan
1 Tempat sampah tertutup 2 1 1
2 Waskom 1 - 1
3 Waslap 2 - 1
C Meubeluer
1 Kursi 3 - 1
2 Meja untuk ganti popok bayi 1 - 1
3 Meja perlengkapan 1 - 1
SARANA
1. Ruang gizi : 1 ruangan bersama ruang MTBS
2. Ruang ASI : ada tetapi belum lengkap
3.6 KEGIATAN
Kegiatan upaya pelayanan gizi di dalam dan di luar gedung puskesmas
3.6.1 Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung :
Pelayanan gizi rawat jalan
a. Pengkajian gizi
b. Intervensi gizi
c. Monitoring dan evaluasi asuhan gizi
3.6.2 Kegiatan pelayanan gizi di luar gedung :
1. Edukasi gizi / Pendidikan gizi
2. Konseling ASI eksklusif dan PMBA
3. Pengelolaan pemantauan pertumbuhan di posyandu
4. Pengelolaan pemberian kapsul vitamin A
5. Pengelolaan pemberian tablet tambah darah (TTD) untuk ibu hamil dan
nifas
6. Edukasi dalam rangka pencegahan anemia pada remaja putri dan WUS
7. Pengelolaan pemberian MP-ASI dan PMT Pemulihan
8. Surveilans gizi
9. Pembinaan gizi di institusi
10. Kerjasama lintas sector dan lintas program.
BAB III
ANALISA KEGIATAN
Januari 4 2 -
Februari 11 4 1
Maret 26 4 3
April 36 4 -
Mei 11 - -
Juni 4 3 -
Juli 2 - -
Agustus 10 1 -
September 1 - -
Oktober 15 1 -
November 17 - -
Desember 10 2
JUMLAH 147 21 4
BAB IV
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Urutan
No. Permasalahan U S G Total Skor Prioritas
Masalah
1. Administrasi kurang lengkap 4 4 2 10 III
2. Ruangan ASI belum beroperasi 5 4 3 12 I
3. Kurang lengkapnya sarana dan prasarana d 4 4 3 11 II
di ruang gizi dan ruang ASI
Berdasar tabel di atas maka urutan prioritas masalah adalah sebagai berik
2.
Manusia Dana Lingkungan
Masyarakat
Belum ada terbiasa
dana untuk menyusui di
Beban kerja
melengkapi tempat
petugas
sapras di terbuka
tinggi
ruang ASI Ruangan ASI
belum
beroperasi
Sosialisasi Sapras
3.
adanya belum
4.ruang ASI terpenuhi
Metode Material
2. Kurang lengkapnya sarana dan prasarana di ruang gizi dan ASI
3.
Manusia Dana Lingkungan
Ruang masih
Mahalnya menjadi 1
Petugas kurang harga sapras dengan
menginventaris ruang MTBS
asi barang Kurang
lengkapnya
sarana &
Rumitnya prasarana
proses diruang gizi
Sapras yang
4. Kurangnya & ASi
pengadaan dibutuhkan tidak
5.sapras ada di e-katalog leaflet
/brosur/banner
Metode Material
4.
Manusia Dana Lingkungan
Pengadaan
Petugas administrasi
Beban Ruang masih Pasien sedikt
lupa kurang
pekerjaan jadi satu
mencatat
tinggi dengan
ruang MTBS Administras
i kurang
tertib
Cara
Kurang Kurangnya
5.pencatatan
koordinasi buku
kurang
6. linprog register
tepat
Metode Material
4.2. PENENTUAN PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan dari analisis penyebab permasalahan diatas maka perlu ditentukan prioritas pemecahan masalah agar terwujud pelaksanaan
kegiatan yang menganut prinsip efektif, efesien, proporsional serta rasional dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu
Ruang ASI belum 1. Kurangnya dana untuk sapras di ruang ASI 1. Usulan sapras di ruang ASI
beroperasi 2. Rumitnya proses pengadaan sapras 2. Sosialisasi ASI melalui poster/benner/TV
3. Masyarakat terbiasa menyusui ditempat
terbuka
1. Rumitnya proses pengadaan sapras 1. Inventarisasi barang secara berkala
2. Mahalnya harga sapras 2. Usulan pembelian sapras gizi
Kurang legkapnya 3. Sapras yang dibutuhkan tidak ada di e- 3. Jadwal pemeliharaan dan kalibrasi alat
sapras di ruang gizi katalog 4. Pembuatan Kartu Inventarisasi Barang di tiap-tiap
dan ASI 4. Petugas kurang menginventarisasi barang ru
5. Kurangnya leaflet/brosur/benner 5. Usulan pengadaan lealet/brosur/benner gizi
KebutuhanSumber Daya
Indikator Sumber
No. Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target
Keberhasilan Pembiaya
Kesehatan Dana Alat Tenaga
an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ruang ASI 1. Usulan Ada benner/poster Kepala 2018 Poster/ Adanya JKN
belum benner/poster tentang pentingnya puskesmas benner benner/poster
beroperasi untuk menyusui menyusui
sosialisasi ASI
3. Kurangnya 1. Inventarisasi Untuk mendapatkan Petugas 2018 Buku Adanya buku JKN
sapras di alat medis pencatatan sapras Pengelola inventa inventarisasi
ruang Gizi dan secara berkala puskesmas Barang dan risasi barang
ASI Bangsongan Penanggun barang
g jawab
ruangan
1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus di
atasi adalah masalah keterbatasan kemampuan tenaga gizi karena merangkap
tenaga administrasi, belum ada ruang ASI, kurangnya sarana prasarana di ruang gizi
dan ASI serta administrasi gizi yang kurang tertib.
Di samping masalah lain yang tidak kalah pentingnya untuk di atasi juga,
sehingga dengan alternatif pemecahan masalah yang telah di uraikan, dapat pula
diharapkan masalah lain dari masing-masing pelayanan dapat diatasi
2. Saran
Demi teratasinya masalah dari pelayanan di puskesmas dengan melihat
penyebab utama sangat diharapkan adanya kerjasama dan peninjauan kembali dari
sektor dan pelayanan terkait agar semua pelayanan di puskesmas dapat
meningkatkan kualitas pelayanan yang telah ditetapkan.