Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEKIP
Jl. Amphibi No.812 Rt. 09 Rw. 03 Kelurahan Dua-Puluh Ilir Dua
Kecamatan Kemuning Palembang
Telp. (0711) 320382 E-Mail: puskesmas_sekip@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA (OPERASI TIMBANG)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKIP
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN

Penguatan pelayanan kesehatan, terutama di fasilitas kesehatan dasar (puskesmas)


perlu dilakukan untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan. Untuk itu
setiap fasilitas kesehatan perlu dilengkapai dengan sarana, prasarana yang memadai,
sumber daya manusia yang berkompeten dan ketersediaan SOP atau standar pelayanan.
Jaminan kesehatan nasional merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk
memberikan jaminan pelayanan kesehatan, sehingga setiap masyarakat dapat mengakses
pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya.
COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO,2020).
Dan juga
telah dinyatakan Kepala Badan nasional penanggulangan Bencana melalui Keputusan
nomor 9 A Tahun 2020 diperpanjang melalui Keputusan nomor 13 A tahun 2020
sebagai Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus
Corona di Indonesia. Selanjutnya dikarenakan peningkatan kasus dan meluas antar
wilayah, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2020 tentang
Pembatasan Nasional Berskala Besar dalam Rangka percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19), dan Keputusan Presiden no 11 tahun 2020 yang
menetapkan Status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, kemudian diperbaharui dengan
Keputusan Presiden No. 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana non alam
penyebaran COVID-19 sebagai Bencana Nasional.
Di sisi lain, Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga
negara termasuk anak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah no 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal dan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Pelayanan
Kesehatan Balita didalamnya meliputi pemantauan pertumbuhan, perkembangan,

KAK PSG (OPERASI TIMBANG) 1 dari 6


pemberian imunisasi dasar dan lanjutan, kapsul vitamin A dan tatalaksana balita
sakit jika diperlukan.
Panduan ini bertujuan untuk memberikan arahan kepada tenaga kesehatan di
Puskesmas terkait pelayanan kesehatan balita selama masa pandemi COVID-19. Panduan
ini ditujukan kepada seluruh pengelola program kesehatan terkait sasaran
anak di Puskesmas, FKTP dan Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Provinsi.
Dalam masa penyebaran COVID-19, tenaga kesehatan yang terkait sasaran balita,
memiliki peran antara lain :
 Melakukan koordinasi lintas program di puskesmas/ fasilitas kesehatan dalam
menentukan langkah-langkah menghadapi pandemi COVID-19,
 Melakukan sosialisasi terintegrasi dengan lintas program lain termasuk kepada
masyarakat yang memiliki balita, tentang pencegahan penyebaran COVID-19,
kondisi Gawat Darurat dan informasi RS Rujukan terdekat
 Melakukan analisa data balita berisiko yang memerlukan tindak lanjut,
 Melakukan koordinasi kader, RT/RW/kepala desa/ kelurahan, dan tokoh
masyarakat terkait sasaran anak dan pelayanan kesehatan rutin dalam situasi
pandemi COVID-19.
 Memberikan pelayanan kesehatan kepada balita dengan melakukan triase,
penerapan prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dan jarak fisik
(physical distancing) dalam pelayanan kesehatan yang diberikan

II. LATAR BELAKANG

Dalam Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM) tahun 2010-2014,


posyandu merupakan salah satu upaya dalam penanggulangan masalah gizi kurang.
Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan
dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar
khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakin
tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah
prevalensi gizi kurang. Sehingga partisipasi masyarakat dalam posyandu sangat
diperlukan guna mendapatkan pelayanan kesehatan dan gizi pada balita. Frekuensi
kunjungan balita ke posyandu semakin berkurang dengan semakin meningkatnya umur
anak. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkesinambungan dapat
menurunkan prevalensi angka gizi kurang bahkan gizi buruk. Selain itu, melalui
posyandu dapat diketahui ada tidaknya gangguan pemenuhan kebutuhan gizi secara lebih
dini (Kemenkes, 2010 dalam Suryaningsih, 2012).
Pelayanan kesehatan bayi dan balita yang dilakukan di posyandu setiap bulan
disetiap tempat di Indonesia meliputi: pemeriksaan kesehatan balita, penimbangan berat

KAK PSG (OPERASI TIMBANG) 2 dari 6


badan, pemantauan status gizi, pemberian vitamin A, pemberian imunisasi, konsultasi
masalah kesehatan dan pelayanan kesehatan lainnya.
Salah satu indikasi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat adalah
keaktifan kedatangan masyarakat ke pusat pelayanan tersebut dalam hal ini spesifik
kepada pemanfaatan pelayanan posyandu yaitu keaktifan anak datang ke posyandu atau
keaktifan orang tua membawa anaknya ke posyandu yang dapat dilihat dari perbandingan
diantara jumlah anak yang ditimbang dibandingkan jumlah semua balita yang ada di
wilayah tersebut atau D/S (Kemenkes, 2011 dalam Suryaningsih, 2012).

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan gizi bagi bayi dan balita dengan memperoleh data status
gizi bayi/balita sebagai data dasar untuk menyusun rencana tindak lanjut pencegahan
dan penanggulangan masalah gizi balita tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas
Sekip sesuai dengan protocol kesehatan
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui identitas balita dan keluarga
2. Mengetahui data antropometri balita (BB dan TB/PB)
3. Untuk memperoleh data status gizi balita sebagai data dasar untuk menyusun
rencana tindak lanjut pencegahan dan penanggulangan masalah gizi balita tahun
2021 di wilayah kerja Puskesmas Sekip
4. Dilakukannya pemantauan dan evaluasi pertumbuhan dan perkembangan balita
melalui KMS.
5. Hasil kegiatan operasi timbang bayi/balita dapat dimanfaatkan untuk perencanaan
intervensi kegiatan penanggulangan masalah gizi pada balita
6. Pemberian MP ASI bagi ibu balita yang mengalami gangguan gizi

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Persiapan Kegiatan 1. Menentukan sasaran anak balita yang akan
dikunjungi
2. Persiapan alat (timbangan, microtoa/length
board)
3. Persiapan instrumen kunjungan rumah
(ATK, Form kunjungan rumah bayi/balita)
yang tidak datang saat pelaksanaan

KAK PSG (OPERASI TIMBANG) 3 dari 6


posyandu sesuai dengan protocol kesehatan
4. Berkoordinasi dengan pemegang proram
anak untuk melaksanakan kunjungan rumah
pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan bayi/balita sesuai dengan
protocol kesehatan
2 Pelaksanaan Kunjungan 1. Melapor kepada Ketua RT dan kader
Rumah Pemantauan posyandu sebelum pelaksanakan kegiatan
Pertumbuhan dan operasi timbang dan kunjungan rumah
Perkembangan Anak Balita pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan bayi/balita
2. Pengkajian gizi sesuai dengan protocol
kesehatan
3. Melaksanakan intervensi gizi
(konseling/edukasi gizi, penyediaan MP ASI
Balita) jika ditemukan bayi/balita dengan
status gizi kurang/buruk sesuai dengan
protocol kesehatan
3 Pencatatan dan Tindak lanjut 1. Pencatatan hasil pelaksanaan kegiatan
operasi timbang bayi/balita
2. Mempersiapkan pelaksanaan tindak lanjut

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Kegiatan dimulai dengan mengumpulkan data anak bayi/balita terutama balita


yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sekip
2. Kegiatan bulan penimbangan balita ini dilakukan dua kali dalam satu tahun
bulan Februari dan Agustus dengan jumlah Posyandu balita sebanyak 27
Posyandu.
3. Setelah semua kegiatan dilakukan akan dicatat dalam bentuk pelaporan status
gizi berdasarkan indikator BB/U,TB/U, BB/TB dan IMT.
4. Bayi/balita dengan status gizi kurang/buruk akan dilakukan intervensi
pemberian PMT pemulihan

VI. SASARAN
1. Bayi (0-11 bulan) dan balita (12-59 bulan)
2. Bayi/balita yang hadir saat penimbangan ke posyandu untuk ditimbang berat
badan dan diukur tinggi bandannya

KAK PSG (OPERASI TIMBANG) 4 dari 6


3. Bayi/balita yang tidak hadir ke posyandu/puskesmas untuk ditimbang berat
badan dan diukur tinggi badannya
4. Balita penerima MP-ASI dari puskesmas
5. Balita yang mengalami gangguan gizi yang dilaporkan kader posyandu

VII. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORTORAL TERKAIT


a. Peran Lintas Program Terkait

No. Lintas Program Peran/Uraian Tugas


1. Promkes Bekerjasama dengan petugas gizi dalam
melakukan penimbangan pada bayi/balita di
posyandu sesuai dengan protocol kesehatan
2. KIA Bekerjasama dengan petugas gizi dalam
melakukan penimbangan pada balita di
puskesmas dan posyandu sesuai dengan
protocol kesehatan
3. Anak Bekerjasama dengan petugas gizi dalam
pelaksanaan pemantauan tumbuh kembang anak
(bayi/balita)

b. Peran Lintas Sektor Terkait


No. Lintas Program Peran/Uraian Tugas
1. Lurah Memfasilitasi dalam penyiapan data Posyandu yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Sekip
2. Kader Posyandu 1. Menyiapkan data nama balita gizi yang
berada di Posyandu wilayah kerja
Puskesmas Sekip
2. Bekerjasama dengan petugas gizi dalam
melakukan penimbangan pada balita sesuai
dengan protocol kesehatan

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan 2022
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
1 Persiapan √ √ √ √
kegiatan
2 Pelaksanaan √ √

KAK PSG (OPERASI TIMBANG) 5 dari 6


kegiatan
3 Pencatatan dan √ √ √ √
Tindak Lanjut

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan pelaksanaan operasi timbang
bayi/balita. Evaluasi akan dilakukan oleh petugas gizi puskesmas, dan dibahas bersama-
sama dengan lintas program dan lintas sektor terkait. Hasil dari evalusi dan analisa
pelaksanaan program akan dibuat rencana tindak lanjut dan disosialisasikan kepada
pihak-pihak terkait (lintas program dan lintas sektor).
Laporan kegiatan akan disusun setelah kegiatan dan evaluasi dilakukan. Pelaporan
dibuat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas Sekip dan dikumpul ke Bendahara BOK

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Setiap hasil kegiatan akan dicatat ke dalam formulir sesuai standar dan kohort
bayi/balita.
Evaluasi program akan dilaksanakan setelah kegiatan dilaksanakan, melibatkan
lintas program dan lintas sektoral, pada forum minilokakarya bulanan dan tribulanan
lintas sektor.

Mengetahui, Sekip, Januari 2022


Kepala Puskesmas Sekip Penanggung Jawab Program Gizi
Puskesmas Sekip

dr. R.A. Emiria Umi Kalsum, M.Kes Yeni Indah Purnama, AMG
NIP 198012272009032002 NIP. 19810616 201001 2 016

KAK PSG (OPERASI TIMBANG) 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai