Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENETAPAN DAN KLASIFIKASI BALITA GIZI


BURUK DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
No. : 440/ /25/2020
Dokumen
SOP No.Revisi :

Halaman :½

Tanggal : Januari 2020


terbit
UPTD Puskesmas SITI NURANI,SKM.MM
Sudimoro NIP 19710321 199803 2003

Pengertian Penetapan status gizi balita dan kondisi klinis untuk dapat menentukan klasifikasi
kasus masalah gizi balita yang ditemukan dan dirujuk oleh kader atau anggota
masyarakat terlatih, sehingga dapat ditangani dengan cepat dan tepat sesuai dengan
tatalaksana gizi.
Tujuan
a. Tenaga Kesehatan mampu untuk melakukan proses penetapan status gizi balita
gizi buruk atau yang beresiko mengalami gizi buruk dan gizi kurang yang
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dan mendapat tindakan sesuai dengan
standar alur rujukan.
b. Balita yang dirujuk mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat, termasuk tepat
waktu, sesuai dengan kondisi balita (gizi buruk, gizi kurang atau dengan
hambatan pertumbuhan)

Sasaran Tim asuhan gizi dalam melakukan tindak lanjut balita gizi buruk atau yang berisiko
mengalami gizi buruk dan gizi kurang yang dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan.
Kebijakan Permenkes RI No.29 tahun 2019 Tentang Penanggulangan Masalah Gizi bagi Anak
Direktorat Gizi Masyarakat Pedoman Pelayanan Gizi Tahun 2020
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita tahun 2019

Referensi a. Permenkes No.2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


b. Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di Layanan
Rawat Jalan bagi Tenaga Kesehatan-Kemenkes RI Tahun 2020
c. Petunjuk pelaksanaan Surveilans Gizi, Kemenkes RI 2018

Alat dan Bahan 1. Alat antropometri sesuai standar yaitu:


a. Alat timbang berat badan, seperti timbangan digital anak dan bayi
b. Alat ukur panjang atau tinggi badan, seperti papan ukur panjang atau tinggi
badan (length/ height board)
c. Pita LiLa
2. Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak)
atau perangkat lunak (software) penghitung Zskor (WHO Anthro)
3. Kartu MTBS
4. Bahan untuk tes nafsu makan sesuai pedoman.
5. Bahan F75, F100 atau formula untuk gizi buruk lainnya.
6. Obat-obatan: antibiotika, obat cacing dan vitamin sesuai protokol.
7. Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti gelas
ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan penutupnya,
dll).
8. Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan.
9. Bagan alur pemeriksaan balita di fasyankes.
25 Standar
Langkah- 1. Tim asuhan gizi puskesmas terlatih melakukan pemeriksaan antropometri,
langkah pemeriksaan pitting edema dan melakukan tes nafsu makan.
2. Melakukan pemeriksaan kondisi umum dan ada tidaknya kegawatdaruratan atau
kompikasi medis
3. Bila ada komplikasi medis maka akan segera ditangani sesuai kedaruratan atau
komplikasi medis yang ditemui. Lakukan persiapan rujukan dari poli MTBS
keruang rawat inap (puskesmas/rumah sakit) dan konfirmasi status gizi balita
dilakukan setelah kondisi stabil..
4. Bila tidak ada kegawatdaruratan atau komplikasi medis maka dapat dilakukan
pemeriksaan lengkap sesuai protokol.
5. Melakukan penimbangan berat badan
6. Melakukan pemeriksaan panjang badan atau tinggi badan
7. Melakukan pemeriksaan Lila balita usia 6-59 bulan
8. Menentukan status gizi berdasarkan z-skor berat badan menurut panjang atau
tinggi badan (BB/TB, BB/PB)
9. Menentukan status gizi berdasarkan Lila balita usia 6-59 bulan.
10. Sesuai dengan pemeriksaan kondisi umum, kedaruratan medis atau komplikasi
medis dan konfirmasi status gizi perlu dilakukan :
a. Balita gizi buruk usia 6-59 bulan dengan komplikasi medis dirujuk ke rawat
inap
b. Bayi gizi buruk usia <6 bulan dan balita gizi buruk usia >6 bulan dengan
berat badan <4 kg rirujuk ke rumah sakit.
c. Balita gizi buruk usia 6-59 bulan tanpa komplikasi medis diberikan tata
laksana gizi buruk dilayanan rawat jalan.
11. Pencatatan dan Pelaporan
12. Pemantauan dan Supervisi Fasilitatif

Unit terkait a. Petugas Gizi


b. Bidan Desa
c. Dokter Puskesmas

Dokumen terkait 1. Lembar rekam medik


2. Lembar Asuhan Gizi
3. Formulir Tata Laksana Gizi Buruk

Rekaman historis No Yang di ubah Isi Perubahan Diberlakukan tanggal

Anda mungkin juga menyukai