Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF TAHUN 2020

I. Pendahuluan
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat. Mutu hidup,
produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi dan anak-
anak, menurunnya daya kerja fisik serta tertanggunya perkembangan mental adalah akibat
langsung atau tidak langsung dari masalah gizi yang paling utama pada saat ini di Indonesia
adalah kurang kalori protein. Tingginya angka kekurangan gizi pada bayi karena Air Susu
Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu formula dengan cara dan jumlah yang tidak
memenuhi kebutuhan. Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh
jumlah ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan sampai usia sekitar enam bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi
sebagaisumber protein, vitamin, dan mineral utama untuk bayi yang mendapat makanan
tambahan yang tertumpu pada beras.

II. Latar Belakang


Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu
Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam
pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus dimasa depan.
Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya.
Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara Eksklusif pada bayi
selama enam bulan pertama sejak lahir karena ASI merupakan mananan ideal untuk bayi
yang mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakan energi dalam
susunan yang diperlukan.
Air Susu Ibu (ASI) mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari
ibu,memberikan perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi
yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih jarang
terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan
bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap
masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung protein dari benda lainnya, bisa mengurangi
kemungkinan yang mengakibatkan bayi terkenaalergi. ASI mengandung komposisi gizi
yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi. Uji klinis telah membuktikan bahwa
bayi yang dibesarkan dengan ASI,Iqnya (Intelegenscia Quotient) lebih tinggi. Melalui proses
menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu lebih mudah menumbuhkan Eqbayi dalam
kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat
terutama ibu yang mempunyai balita tentang pengertian ASI, manfaat ASI, prinsip
pemberian ASI, dan komposisi ASI.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Curup Timur, serta
meningkatkan kepedulian masyarakat dalam upaya peningkatan cakupan ASI Eksklusif.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami tentang pengertian ASI Eksklusif
b. Memahami Manfaat ASI dan hal yang mempengaruhi produksi ASI
c. Mengetahui posisi menyusui yang benar
d. Mengetahui cara penyimpanan dan pemberian ASI pada ibu yang bekerja
e. Menerapkan ASI Eksklusif dalam kehidupan sehari-hari

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan Pokok
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk penyampaian materi atau ceramah oleh
pembicara dan tanya jawab
2. Rincian Kegiatan :
a. Petugas memperkenalkan diri (salam pembuka)
b. Petugas menyebarkan daftar hadir untuk diisi oleh masyarakat
c. Petugas menjelaskan materi penyuluhan
d. Petugas melakukan Tanya jawab kepada masyarakat
e. Petugas menyimpulkan hasil penyuluhan
f. Salam penutup

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Menentukan waktu dan tempat kegiatan
2. Menentukan tempat pembicara
3. Menyiapkan materi dan peralatan penyuluhan
4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

VI. Sasaran
Ibu hamil dan ibu bayi yang berumur 0-6 bulan

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Penyuluhan ASI Eksklusif dilakukan di Puskesmas Curup Timur serta di Posyandu (sesuai
jadwal posyandu)

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Penilaian keberhasilan kegiatan ditinjau dari beberapa hal seperti :
1. Kehadiran jumlah peserta
2. Antusias para peserta dengan adanya pertanyaan dari peserta

IX. Pencatatan Dan Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan dan pelaporan dibuat tertulis menggunakan format laporan bulanan promkes
disertai dengan daftar hadir, notulen dan dokumentasi kegiatan
2. Pelaporan dibuat setiap akhir bulan
3. Pelaporan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong setiap tanggal 5
pada awal bulan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai