Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN


UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
SAMBIREJO
Jalan Raya Sragen – Balong KM.12 Sambirejo kode Pos 57293
Telp 08112650988

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELATIHAN TIM PELAKSANA PENYIAPAN PEMBERIAN PMT

BERBASIS PANGAN LOKAL BAGI IBU HAMIL KEK DAN BALITA GIZI KURANG

DESA SAMBIREJO MARET 2023

I. PENDAHULUAN

Salah satu sasaran prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah pembangunan sumber daya manusia yang
berkualitas. Status gizi baik pada ibu hamil dan balita merupakan slah satu faktor penentu
untuk keberhasilan pembanguna sumber daya manusia.

Pencegahan terjadinya masalah gizi ibu hamil dan anak, merupakan hal penting
dilaksanakan mulai dari menjaga kesehatan dan status gizi saat sebelum dan selama
kehamilan, dilanjutkan pada pada masa menyusui , semua bayi mendapatkan ASI eksklusif,
semua baduta mendapat Makanan Pendamping ASI tinggi protein hewani serta memastikan
setiap anak balita mengkonsumsi makanan keluarga dengan nilai gizi yang sesuai
kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Pertumbuhan dan perkembangan pada periode balita terutama 1000 Hari Pertama
Kehidupan sangat pesat demikian pula perkembangan kognitifnya. Ibu hamil dan balita
merupakan kelompok rawan gizi yang perlu mendapatkan perhatian khusus dikarenakan
dampak jangka panjang yang ditimbulkan apabila mereka menderita kekurangan gizi. Ibu
hamilyang mengalami kekurangan gzi akan mempengaruhi proses tumbuh kembang janin,
berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Bayi berat lahir rendah
bilamana tidak mendaptkan penanganan yang sesuai standart seperti halnya balita dengan
kekurangan gizi akan berisiko stunting.
Pelatihan penyiapan PMT berbasis pangan lokal adalah pelatihan kader sebagai Tim
pelaksana penyediaan PMT balita / ibu hamil. Kader merupakan ujung tombak pelaksana
program kesehatan di masyarakat, sehingga perlu dilakukan pemberdayaan kader dalam
pembuatan PMT. Gizi kurang dan gizi buruk yang terus terjadi dapat menjadi factor
penghambat dalam pembangunan nasional.Potensi tanaman dan ikan lokalyang bernilai gizi
dapat dimanfaatkan dan dibiasakan kepada ibu untuk membuat makanan yang bergiziuntuk
balitanya. Sehingga dapat memenuhikebutuhan zat gizimakro maupun mikro dari balita
II. LATAR BELAKANG

Masalah gizi ada beberapa macam seperti gizi kurang, gizi lebih, gizi buruk dan
stunting . Masalah gizi ini disebabkan oleh faktor langsung dan faktor tidak langsung.
Faktor langsung seperti asupan anak dan kejadian infeksi, sedangkan faktor tidak langsung
bisa dari keadaan sosial masyarakat dan pendidikan ibu.

Prinsip utama pemberian makanan tambahan, berupa makanan siap santap atau
kudapan . Diutamakan sumber protein hewani dengan memperhatikan gizi seimbang;lauk
hewani diharapkan dapat bersumber dari 2 macam sumber protein yang berbeda. Misalnya
telur dan ikan, telur dan ayam, telur dan daging. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang lengkap. PMT hanya berupa
tambahan dan bukan pengganti makanan utama.
III. TUJUAN UMUM

Meningkatkan pengetahuan status gizi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang melalui
pemberian makanan tambahan berbasis pangan local sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

IV. TUJUAN KHUSUS

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu kader dalam penyelenggaraan


pemberian PMT berbasis panagn local dan edukasi perbaikan pola konsumsiuntuk ibu
hamil KEK dan balita gizi kurang.
2. Terlaksananya kegiatan pemberian makanan tambahan berbasis pangan local bagi ibu
hamil KEK dan balita gizi kurang.
3. Terlaksana monitoring dan evaluasi kegiatan pemberian makanan tambahanber basis
pangan local bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.

V. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


N KEGIATAN ANGGARAN HARI, TEMPAT
O TANGGAL

1 Persiapan - Senin, Puskesmas


pelaksanaan
pelatihan 1 Maret 2023

2 Pelaksanaan Transport 3 petugas Rp. Senin Balai Desa


Pelatihan 50.000, Sambirejo
20 Maret 2023
= Rp. 150.000,-

Snack 23 org x @. Rp
12.500,-

= Rp 287.500,-

Makan siang 23 org x@


Rp 30.000,-

= Rp 690.000,-

Rp 1.127.500.-

3 Evaluasi - Segera setelah Balai Desa


pelaksanaan Sambirejo

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Pelaksanaan Kegiatan

1. Peserta pelatihan adalah 20 kader posyandu di wilayah desa Sambirejo ditambah 3


orang petugas Puskesmas.
2. Narasumber dan materi
No Narasumber Materi

1. dr Vania Nur Amalina PMT

2 Deasy Widayanti,SGz Praktek Pembuatan PMT

3 Eka Yuliana ,Amd.Keb Stunting

3. Susunan acara

Waktu Acara Pelaksana

1 08.00 – 08.30 Registrasi dan Pembukaan Acara Bidan Desa

Penyampaian Materi Tentang


2 08.30 – 10.30 dr Vania Nur amalina
PMT

3 10.30-11.00 Penyampaian Materi Stunting Eka Yuliana ,Amd.Keb

4 10.50 – 11.20 Eka Yuliana ,Amd.Keb


Diskusi dan Tanya jawab

5 11.20– 13.20 Pelatihan Pembutan PMT Deasy Widayanti,SGiz

6 13.20 – 13.45 Diskusi dan Tanya Jawab Deasy Widayanti,SGiz

7 13.45-14.00 Penutup Eka Yuliana ,Amd.Keb

Dalam pelaksanaan kegiatan ini memerlukan peran lintas program yang lain yaitu :

No Lintas Program Peran dan Fungsi Pihak Terkait

1 Kepala Puskesmas Sebagai penanggung jawab kegiatan

2 Pemegang program Narasumber

3 Bidan desa Pelaksana kegiatan


Peran Lintas sektor

No Lintas Sektor Peran dan Fungsi Pihak Terkait

1 Camat Memerintahkan lurah dan TP PKK untuk


menggerakkan masyarakat

2 Kepala Desa Memerintahkan TP PKK desa untuk


menggerakkan masyarakat

3 Ketua TP PKK Memerintahkan kader menggerakkan ibu


balita

4 Kader Sebagai Peserta pelatihan

VII. SASARAN

 Peserta Pelatihan pembuatan PMT pangan lokal berjumlah 20 Kader dan petugas
puskesmas 3 orang.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN

No Kegiatan Hari dan Tanggal Waktu Tempat

1 Pelatihan Senin, 20 Maret 08.00-14.00 Balai Desa


Pembuatan PMT 2023 Sambirejo
pangan lokal

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan pelatihan selesai.

2. Pelaporan evaluasi kegiatan pelatihan tentang


a. Ketepatan jadwal pelaksanaan (waktu, tempat, sasaran)
b. Keberhasilan kegiatan
c. Peran lintas program dan lintas sectoral
d. Rencana perbaikan dan tindak lanjut
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah


a. Daftar hadir
b. Notulen
2. Pelaporan kegiatan terdiri dari:

a. Judul Kegiatan
b. Pendahuluan
c. Latar Belakang
d. Tujuan
e. Pelaksanaan Kegiatan
f. Kesepakatan dan Rencana Tindak Ljut
g. Penutup
Pelaporan dilaksanakan pada bulan berjalan, diserahkan kepada pemegang program,
ketua tim POKJA UKM, bendahara BOK Puskesmas Sambirejo, kepala Puskesmas
Sambirejo.

3. Evaluasi dilaksanakan oleh pemegang program dan ketua tim POKJA UKM .
XI. PENUTUP

Demikian kerangka acuan kegiatan Pelatihan Pembuatan PMT pangan lokal desa
Sambirejo bulan Maret 2023, selanjutnya untuk dapat direalisasikan.

Sambirejo, 18 Maret 2023

Mengetahui,

Kepala UPTD Puskesmas Sambirejo Petugas Gizi

dr. Yeni Rahmawati Deasy Widayanti Sgz

NIP. 19780616 200604 2 005 NIP. 19801213 201001 2 021


PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN
UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
SAMBIREJO
Jalan Raya Sragen – Balong KM.12 Sambirejo kode Pos 57293
Telp 08112650988

LAPORAN HASIL KEGIATAN

PELATIHAN TIM PELAKSANA PENYIAPAN PEMBERIAN PMT

BERBASIS PANGAN LOKAL BAGI IBU HAMIL KEK DAN BALITA GIZI KURANG

DESA SAMBIREJO MARET 2023

I. PENDAHULUAN

Salah satu sasaran prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah pembangunan sumber daya manusia yang
berkualitas. Status gizi baik pada ibu hamil dan balita merupakan slah satu faktor penentu
untuk keberhasilan pembanguna sumber daya manusia.

Pencegahan terjadinya masalah gizi ibu hamil dan anak, merupakan hal penting
dilaksanakan mulai dari menjaga kesehatan dan status gizi saat sebelum dan selama
kehamilan, dilanjutkan pada pada masa menyusui , semua bayi mendapatkan ASI eksklusif,
semua baduta mendapat Makanan Pendamping ASI tinggi protein hewani serta memastikan
setiap anak balita mengkonsumsi makanan keluarga dengan nilai gizi yang sesuai
kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Pertumbuhan dan perkembangan pada periode balita terutama 1000 Hari Pertama
Kehidupan sangat pesat demikian pula perkembangan kognitifnya. Ibu hamil dan balita
merupakan kelompok rawan gizi yang perlu mendapatkan perhatian khusus dikarenakan
dampak jangka panjang yang ditimbulkan apabila mereka menderita kekurangan gizi. Ibu
hamilyang mengalami kekurangan gzi akan mempengaruhi proses tumbuh kembang janin,
berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Bayi berat lahir rendah
bilamana tidak mendaptkan penanganan yang sesuai standart seperti halnya balita dengan
kekurangan gizi akan berisiko stunting.
Pelatihan penyiapan PMT berbasis pangan lokal adalah pelatihan kader sebagai Tim
pelaksana penyediaan PMT balita / ibu hamil. Kader merupakan ujung tombak pelaksana
program kesehatan di masyarakat, sehingga perlu dilakukan pemberdayaan kader dalam
pembuatan PMT. Gizi kurang dan gizi buruk yang terus terjadi dapat menjadi factor
penghambat dalam pembangunan nasional.Potensi tanaman dan ikan lokalyang bernilai gizi
dapat dimanfaatkan dan dibiasakan kepada ibu untuk membuat makanan yang bergiziuntuk
balitanya. Sehingga dapat memenuhikebutuhan zat gizimakro maupun mikro dari balita

II. LATAR BELAKANG

Masalah gizi ada beberapa macam seperti gizi kurang, gizi lebih, gizi buruk dan
stunting . Masalah gizi ini disebabkan oleh faktor langsung dan faktor tidak langsung.
Faktor langsung seperti asupan anak dan kejadian infeksi, sedangkan faktor tidak langsung
bisa dari keadaan sosial masyarakat dan pendidikan ibu.

Prinsip utama pemberian makanan tambahan, berupa makanan siap santap atau
kudapan . Diutamakan sumber protein hewani dengan memperhatikan gizi seimbang;lauk
hewani diharapkan dapat bersumber dari 2 macam sumber protein yang berbeda. Misalnya
telur dan ikan, telur dan ayam, telur dan daging. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang lengkap. PMT hanya berupa
tambahan dan bukan pengganti makanan utama.
III. TUJUAN UMUM

Meningkatkan pengetahuan status gizi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang melalui
pemberian makanan tambahan berbasis pangan local sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

IV. TUJUAN KHUSUS

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu kader dalam penyelenggaraan


pemberian PMT berbasis panagn local dan edukasi perbaikan pola konsumsiuntuk ibu
hamil KEK dan balita gizi kurang.
2. Terlaksananya kegiatan pemberian makanan tambahan berbasis pangan local bagi ibu
hamil KEK dan balita gizi kurang.
3. Terlaksana monitoring dan evaluasi kegiatan pemberian makanan tambahanber basis
pangan local bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.

V. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pelaksanaan
Tempat : Balai Desa Sambirejo
Jam : 08.00 WIB
Waktupelaksana : Tanggal 20 Maret 2023
2. Peserta
Peserta 20 ibu balita desa Jambeyan KecamatanSambirejo.
3. Materi dan Narasumber
1. PMT : dr. Vania Nur Amalina
2. Stunting dan pencegahannya : Eka Yuliana,Amd.Keb
3. Praktek Pembuatan PMT pangan lokal : Deasy Widayanti.Sgz

VI. HASIL

 Makanan Tambahan adalah makanan bergizi sebagai tambahan selain makanan utama
bagi kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi.
 Pemberian Makanan Tambahan ( PMT) merupakan kegiatan pemberian makanan
kepada balita dalam bentuk yang aman, bermutu dan memenuhi nilai gizi tertentu.
 Usaha Perbaikan gizi keluarga dan program yang dirancang pemerintah.
Tujuan PMT

1. Mencapai status gizi anak serta mencukupi kebutuhan gizi anak agar tercapai status
gizi yang optimal sesuai dengan kondisi dan umur anak.
2. Mencapai pertumbuhan yang optimal.
Syarat PMT
1. Makanan tambhan diutamakan berbasis bahan pangan lokal/ makanan lokal dan
diperkaya protein hewani.
2. Memenuhi kebutuhan gizi
3. Berupa makanan selingan atau makanan lengkap ( porsi ) kecil disesuaikan dengan
usia anak
4. Menggunakan resep daerah atau modifikasi.
Manfaat bahan pangan Lokal

Masyarakat lebih memahami dan lebih terampil dalam pembuatan PMT yang
berbahan pangan lokal karena mudah didapat, tidak memerlukan biaya tinggi dan
kaya akan kandungan gizi.

Kesepakatan dan tindak lanjut :

1. Ibu kader sepakat untuk mempraktekkan pembutan PMT menggunakan bahan pangan
lokal karna mudah didapat.
2. PMT tidak diberikan terus dalam bentuk pabrikan

XI. PENUTUP

Demikian kerangka acuan kegiatan Pelatihan Pembuatan PMT bahan pangan Lokal desa
Sambirejo bulan Maret 2023, selanjutnya untuk dapat direalisasikan.

Sambirejo,20 Maret 2023

Mengetahui,

Kepala UPTD Puskesmas Sambirejo Petugas Gizi

dr. Yeni Rahmawati Deasy Widayanti S,SGz

NIP. 19780616 200406 2 005 NIP. 19801213 201001 2 021

Anda mungkin juga menyukai