Anda di halaman 1dari 10

DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM

PUSKESMAS BIARO
Jln Raya Bukittinggi – Payakumbuh KM 7 Telp / Fax : (0752) 426241

Email : puskesmas_biaro@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELATIHAN TIM PELAKSANA PENYIAPAN PEMBERIAN PMT

BERBASIS PANGAN LOKAL BAGI IBU HAMIL KEK DAN BALITA GIZI KURANG

TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN

Salah satu sasaran prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah pembangunan sumber daya
manusia yang berkualitas. Status gizi baik pada ibu hamil dan balita merupakan
slah satu faktor penentu untuk keberhasilan pembanguna sumber daya
manusia.

Pencegahan terjadinya masalah gizi ibu hamil dan anak, merupakan hal
penting dilaksanakan mulai dari menjaga kesehatan dan status gizi saat
sebelum dan selama kehamilan, dilanjutkan pada pada masa menyusui ,
semua bayi mendapatkan ASI eksklusif, semua baduta mendapat Makanan
Pendamping ASI tinggi protein hewani serta memastikan setiap anak balita
mengkonsumsi makanan keluarga dengan nilai gizi yang sesuai kebutuhan
untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Pertumbuhan dan perkembangan pada periode balita terutama 1000


Hari Pertama Kehidupan sangat pesat demikian pula perkembangan
kognitifnya. Ibu hamil dan balita merupakan kelompok rawan gizi yang perlu
mendapatkan perhatian khusus dikarenakan dampak jangka panjang yang
ditimbulkan apabila mereka menderita kekurangan gizi. Ibu hamilyang
mengalami kekurangan gzi akan mempengaruhi proses tumbuh kembang janin,
berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Bayi berat lahir
rendah bilamana tidak mendaptkan penanganan yang sesuai standart seperti
halnya balita dengan kekurangan gizi akan berisiko stunting.
Pelatihan penyiapan PMT berbasis pangan lokal adalah pelatihan kader
sebagai Tim pelaksana penyediaan PMT balita / ibu hamil. Kader merupakan
ujung tombak pelaksana program kesehatan di masyarakat, sehingga perlu
dilakukan pemberdayaan kader dalam pembuatan PMT. Gizi kurang dan gizi
buruk yang terus terjadi dapat menjadi factor penghambat dalam pembangunan
nasional.Potensi tanaman dan ikan local yang bernilai gizi dapat dimanfaatkan
dan dibiasakan kepada ibu untuk membuat makanan yang bergizi untuk
balitanya. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan zat gizi makro maupun mikro
dari balita.
II. LATAR BELAKANG

Masalah gizi ada beberapa macam seperti gizi kurang, gizi lebih, gizi
buruk dan stunting . Masalah gizi ini disebabkan oleh faktor langsung dan faktor
tidak langsung. Faktor langsung seperti asupan anak dan kejadian infeksi,
sedangkan faktor tidak langsung bisa dari keadaan sosial masyarakat dan
pendidikan ibu.

Prinsip utama pemberian makanan tambahan, berupa makanan siap


santap atau kudapan . Diutamakan sumber protein hewani dengan
memperhatikan gizi seimbang;lauk hewani diharapkan dapat bersumber dari 2
macam sumber protein yang berbeda. Misalnya telur dan ikan, telur dan ayam,
telur dan daging. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kandungan protein yang
tinggi dan asam amino esensial yang lengkap. PMT hanya berupa tambahan
dan bukan pengganti makanan utama.

III. TUJUAN UMUM

Meningkatkan pengetahuan kader dan pelaksana pemberian makanan


tambahan (PMT) berbasis pangan lokal sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

IV. TUJUAN KHUSUS

1.Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu kader dan pelaksana


dalam penyelenggaraan pemberian PMT berbasis pangan lokal dan edukasi
perbaikan pola konsumsi untuk ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.
2. Terlaksananya kegiatan pemberian makanan tambahan berbasis pangan
local bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.
3. Terlaksana monitoring dan evaluasi kegiatan pemberian makanan
tambahanber basis pangan local bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.

V. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN ANGGARAN HARI, TEMPAT
TANGGAL

1 Persiapan - Senin, Puskesmas


pelaksanaan
pelatihan 21 Agustus
2023

2 Pelaksanaan Transport 80 orang Senin Aula


Pelatihan Kader @ Rp. Puskesmas
100.000, 22 dan 23 Biaro
Agustus 2023
= Rp. 8.000.000,-

Snack 85 org x @.
Rp 10.000,-

= Rp 850.000,-

Makan siang 85 org


x@ Rp 25.000,-

= Rp 2.125.000,-

Rp 10.975.000.-

3 Evaluasi - Segera Puskesmas


setelah Biaro
pelaksanaan

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Pelaksanaan Kegiatan :

1. Peserta pelatihan adalah 62 kader posyandu di wilayah kerja Puseksmas


Biaro ditambah 18 orang kelompok masyarakat/PKK pelaksana PMT lokal.
2. Narasumber dan materi
No Narasumber Materi

1. Ernida. S.ST Antropometri

2 Eliza, SKM PMT

3 Eliza. SKM Praktek Pembuatan PMT

3. Susunan acara
Waktu Acara Pelaksana
Registrasi dan Pembukaan
1 08.00 – 08.30 Panitia
Acara

Penyampaian Materi Tentang


2 08.30 – 10.30 Ernida
Antropometri

Penyampaian Materi tentang Eliza. SKM


3 10.30-11.00
PMT

4 10.50 – 11.20 Eliza. SKM


Diskusi dan Tanya jawab

5 11.20– 13.20 Pelatihan Pembuatan PMT Eliza. SKM

6 13.20 – 13.45 Diskusi dan Tanya Jawab Eliza. SKM

7 13.45-14.00 Penutup Eliza. SKM

Dalam pelaksanaan kegiatan ini memerlukan peran lintas program yang lain yaitu :

No Lintas Program Peran dan Fungsi Pihak Terkait

1 Kepala Puskesmas Sebagai penanggung jawab kegiatan

2 Pemegang program Narasumber

3 Bidan desa Pelaksana kegiatan

Peran Lintas sektor

No Lintas Sektor Peran dan Fungsi Pihak Terkait


1 Camat Memerintahkan Nagari dan TP PKK
untuk menggerakkan masyarakat

2 Wali Nagari Memerintahkan TP PKK Nagari untuk


menggerakkan masyarakat

3 Ketua TP PKK Memerintahkan kader menggerakkan


ibu balita

4 Kader Sebagai Peserta pelatihan

VII. SASARAN

 Peserta Pelatihan pembuatan PMT pangan lokal berjumlah 80 orang yang


terdiri dari Kader dan pihak pelaksana, yang dibagi menjadi dua angkatan.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN

No Kegiatan Hari dan Tanggal Waktu Tempat

1 Pelatihan Selasa dan Rabu 08.00- Aula Puskesmas


Pembuatan 22 s/d 23 Agustus 15.30 Biaro
PMT pangan 2023
lokal

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan pelatihan.

2. Pelaporan evaluasi kegiatan pelatihan tentang


a. Ketepatan jadwal pelaksanaan (waktu, tempat, sasaran)
b. Keberhasilan kegiatan
c. Peran lintas program dan lintas sectoral
d. Rencana perbaikan dan tindak lanjut
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah


a. Daftar hadir
b. Notulen
2. Pelaporan kegiatan terdiri dari:

a. Judul Kegiatan
b. Pendahuluan
c. Latar Belakang
d. Tujuan
e. Pelaksanaan Kegiatan
f. Kesepakatan dan Rencana Tindak Ljut
g. Penutup
Pelaporan dilaksanakan pada bulan berjalan, diserahkan kepada
pemegang program, ketua tim POKJA UKM, bendahara BOK Puskesmas
Biaro dan kepala Puskesmas Biaro.

3. Evaluasi dilaksanakan oleh pemegang program dan ketua tim POKJA UKM .
XI. PENUTUP

Demikian kerangka acuan kegiatan Pelatihan Pembuatan PMT pangan lokal


Puskesmas Biaro tahun 2023, selanjutnya untuk dapat direalisasikan.

Biaro, Juli 2023

Mengetahui, Petugas Gizi

Kepala UPTD Puskesmas Biaro

Drg. Zulfa Germila Eliza. SKM

NIP. 196802222003122002 NIP. 196611301990032001

LAPORAN HASIL KEGIATAN

PELATIHAN TIM PELAKSANA PENYIAPAN PEMBERIAN PMT

BERBASIS PANGAN LOKAL BAGI IBU HAMIL KEK DAN

BALITA GIZI KURANG


Di Puskesmas Biaro

I. PENDAHULUAN

Salah satu sasaran prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah pembangunan sumber daya manusia yang
berkualitas. Status gizi baik pada ibu hamil dan balita merupakan salah satu faktor
penentu untuk keberhasilan pembanguna sumber daya manusia.

Pencegahan terjadinya masalah gizi ibu hamil dan anak, merupakan hal penting
dilaksanakan mulai dari menjaga kesehatan dan status gizi saat sebelum dan selama
kehamilan, dilanjutkan pada pada masa menyusui, semua bayi mendapatkan ASI
eksklusif, semua baduta mendapat Makanan Pendamping ASI tinggi protein hewani
serta memastikan setiap anak balita mengkonsumsi makanan keluarga dengan nilai gizi
yang sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Pertumbuhan dan perkembangan pada periode balita terutama 1000 Hari


Pertama Kehidupan sangat pesat demikian pula perkembangan kognitifnya. Ibu hamil
dan balita merupakan kelompok rawan gizi yang perlu mendapatkan perhatian khusus
dikarenakan dampak jangka panjang yang ditimbulkan apabila mereka menderita
kekurangan gizi. Ibu hamilyang mengalami kekurangan gzi akan mempengaruhi proses
tumbuh kembang janin, berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).
Bayi berat lahir rendah bilamana tidak mendaptkan penanganan yang sesuai standart
seperti halnya balita dengan kekurangan gizi akan berisiko stunting.
Pelatihan penyiapan PMT berbasis pangan lokal adalah pelatihan kader sebagai
Tim pelaksana penyediaan PMT balita / ibu hamil. Kader merupakan ujung tombak
pelaksana program kesehatan di masyarakat, sehingga perlu dilakukan pemberdayaan
kader dalam pembuatan PMT. Gizi kurang dan gizi buruk yang terus terjadi dapat
menjadi factor penghambat dalam pembangunan nasional.Potensi tanaman dan ikan
lokalyang bernilai gizi dapat dimanfaatkan dan dibiasakan kepada ibu untuk membuat
makanan yang bergiziuntuk balitanya. Sehingga dapat memenuhikebutuhan zat
gizimakro maupun mikro dari balita

II. LATAR BELAKANG

Masalah gizi ada beberapa macam seperti gizi kurang, gizi lebih, gizi buruk dan
stunting . Masalah gizi ini disebabkan oleh faktor langsung dan faktor tidak langsung.
Faktor langsung seperti asupan anak dan kejadian infeksi, sedangkan faktor tidak
langsung bisa dari keadaan sosial masyarakat dan pendidikan ibu.

Prinsip utama pemberian makanan tambahan, berupa makanan siap santap atau
kudapan . Diutamakan sumber protein hewani dengan memperhatikan gizi
seimbang;lauk hewani diharapkan dapat bersumber dari 2 macam sumber protein yang
berbeda. Misalnya telur dan ikan, telur dan ayam, telur dan daging. Hal ini bertujuan
untuk mendapatkan kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang
lengkap. PMT hanya berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama.

III. TUJUAN UMUM

Meningkatkan pengetahuan kader dan pelaksana pemberian makanan tambahan (PMT)


berbasis pangan lokal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

IV. TUJUAN KHUSUS


1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu kader dalam penyelenggaraan
pemberian PMT berbasis panagn local dan edukasi perbaikan pola konsumsiuntuk
ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.
2. Terlaksananya kegiatan pemberian makanan tambahan berbasis pangan local bagi
ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.
3. Terlaksana monitoring dan evaluasi kegiatan pemberian makanan tambahanber basis
pangan local bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.

V. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pelaksanaan
Tempat : Aula Puskesmas Biaro
Jam : 08.30 – 15.30 WIB
Waktu pelaksana : Tanggal 22 dan 23 Agustus 2023
2. Peserta
Peserta terdiri dari kader posyandu dan pelaksana yang berjumlah 80 orang yang
berasal dari 7 Nagari yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Biaro
Kecamatan Ampek Angkek.
3. Materi dan Narasumber
1. Antropometri : Ernida. S.St
2. Pembekalan kader dalam rangka PMT : Eliza. SKM
3. Penyiapan PMT Lokal bagi Bumil KEK dan Balita Gizi Kurang: Eliza. SKM

VI. HASIL

 Makanan Tambahan adalah makanan bergizi sebagai tambahan selain makanan


utama bagi kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi.
 Pemberian Makanan Tambahan ( PMT) merupakan kegiatan pemberian makanan
kepada ibu hamil dan balita dalam bentuk yang aman, bermutu dan memenuhi nilai
gizi tertentu.
 Prinsip PMT balita berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan yang kaya
sumber protein hewani dengan memperhatikan gizi seimbang, lauk hewani
diharapkan dapat bersumber dari 2 macam sumber protein yang berbeda.
Tujuan PMT

1. Mencapai status gizi anak serta mencukupi kebutuhan gizi anak agar tercapai
status gizi yang optimal sesuai dengan kondisi dan umur anak.
2. Mencapai pertumbuhan yang optimal.
Syarat PMT
1. Makanan tambhan diutamakan berbasis bahan pangan lokal/ makanan lokal dan
diperkaya protein hewani.
2. Memenuhi kebutuhan gizi
3. Berupa makanan selingan atau makanan lengkap ( porsi ) kecil disesuaikan
dengan usia anak
4. Menggunakan resep daerah atau modifikasi.
Manfaat bahan pangan Lokal

Masyarakat lebih memahami dan lebih terampil dalam pembuatan PMT yang
berbahan pangan lokal karena mudah didapat, tidak memerlukan biaya tinggi dan
kaya akan kandungan gizi.

Kesepakatan dan tindak lanjut :

1. Ibu kader sepakat untuk mempraktekkan pembuatan PMT menggunakan bahan


pangan lokal karena mudah didapat.
2. Penyelenggara sepakat akan melaksanakan PMT berbasis pangan local di 4 Nagari
dengan sasaran yang banyak dan akan diberikan selama 90 hari.
3. Biaya pembelian PMT dibebankan ke dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
UPTD Puskesmas Biaro.
4. Jumlah biaya yang tertuang di RPK adalah Rp. 21.500,- bagi ibu hamil KEK dan
Rp.16.500,- bagi balita gizi kurang dengan ketentuan 80% untuk pembelian bahan,
15 % untuk upah dan 5 % untuk administrasi.

VII. PENUTUP

Demikian laporan pelaksanaan Pelatihan Penyiapan PMT berbahan pangan Lokal di


UPTD Puskesmas Biaro tahun 2023, selanjutnya untuk dapat direalisasikan.

Biaro, 24 Agustus 2023

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Biaro Petugas Gizi

drg. Zulfa Germila Eliza. SKM

NIP. 196812222003122002 NIP. 196611301990032001

Anda mungkin juga menyukai