Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Panggul
PUSKESMAS PANGGUL
JL. Panggul-Dongko RT.05 RW.02 Ds. Nglebeng Kec. Panggul Kab.
Trenggalek
Telp. 082234705052 Email: randuwok.pkmpanggul@gmail.com
TRENGGALEK 66364
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
LOKAKARYA PEMBUATAN SOP TATALAKSANA BALITA DENGAN
MASALAH GIZI DAN TUMBUH KEMBANG, WEIGHT FALTERING,
GIZI BURUK, STUNTING TERMASUK RUJUKAN
PUSKESMAS PANGGUL
TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN
Status gizi merupakan keadaan yang dapat menggambarkan gizi
seseorang apakah tergolong gizi baik, gizi kurang, gizi buruk atau gizi lebih.
Status gizi anak balita dapat digunakan sebagai indikator keadaan gizi
masyarakat dan dapat diketahui melalui prevalensi gizi anak umur 1-5 tahun,
karena golongan umur tersebut paling rentan terhadap gangguan gizi dan
sangat tergantung pada makanan yang diberikan kepada mereka. Survei
Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 memberikan gambaran status gizi balita
(stunting, wasting, underweight, overweight). Hasil SSGI Tahun 2022
menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka stunting sebesar 2,8 %
dibandingkan dengan 2021 dari 24,4% menjadi 21,6%. Meski angka stunting
menurun, angka balita wasting dan underweight mengalami peningkatan.
Yakni angka wasting naik 0.6 % dari 7,1 % pada 2021 menjadi 7,7 % pada
2022. Sementara underweight naik 0,1 % dari 17,0 pada 2021 dan 17,1 %
pada 2022.
B. LATAR BELAKANG
Penurunan prevalensi stunting dipengaruhi oleh 4 masalah gizi, yakni
weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Setelah 4 masalah
gizi tersebut teratasi, penurunan prevalensi stunting akan terjadi. Pencegahan
stunting yang lebih tepat harus dimulai dari hulu yaitu sejak masa kehamilan
sampai anak umur 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan. Pada periode
setelah lahir yang harus diutamakan adalah pemantauan pertumbuhan yang
dilakukan setiap bulan secara rutin. Dengan demikian dapat diketahui sejak
dini apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan. Ketika balita berat
badannya tidak naik sesuai dengan kenaikan berat minimal setiap bulannya
(weight faltering) maka akan menjadi underweight dan wasting. Jika kondisi
tersebut dibiarkan berkepanjangan maka akan stunting.
Puskesmas sebagai pusat pelayanan dasar tingkat pertama telah
melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi masalah gizi diwilayah
kerjanya melalui berbagai program yaitu kegiatan posyandu, penjaringan
balita KEP (Kekurangan Energi dan Protein), kegiatan penyuluhan kepada
ibu, pelacakan kasus, pemeriksaan kesehatan di Puskesmas, rujukan balita
gizi buruk ke Puskesmas Rujukan untuk gizi buruk dan Rumah Sakit,
imunisasi, pemberian obat cacing, pemberian suplemen gizi, serta pemberian
PMT pemulihan.
Dalam penanggulangan status gizi masyarakat intervensi gizi
langsung telah dilakukan oleh puskesmas sedangkan intervensi gizi tidak
langsung memerlukan peran serta tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat
sebagai orang yang mempunyai pengaruh dan dihormati di lingkungan
masyarakat biasanya menjadi panutan bagi orang-orang atau masyarakat
sekitarnya sehingga keterlibatan tokoh masyarakat juga berperan dalam
mengarahkan masyarakat agar peduli pada kesehatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan memerlukan keterpaduan baik
lintas program maupun lintas sektor. Penyelenggaraan program kesehatan
memerlukan dukungan lintas sektor terkait. Oleh karenanya, puskesmas harus
melakukan kerjasama dengan lintas sektor agar diperoleh dukungan dalam
pelaksanaan berbagai kegiatannya. Salah satu bentuk upaya untuk
penggalangan dan pemantauan berbagai kegiatan adalah melalui pertemuan
(Lokakarya).Kegiatan ini mengacu pada tata nilai Puskesmas Panggul yaitu
Ramah, yaman, untuk lebih mendekatkan diri pada sasaran untuk
memperoleh hasil yang diharapkan.
Tata Nilai Puskesmas Panggul
Tata nilai yang diterapkan pada Puskesmas Panggul adalah “BerAKHLAK”:
1 Berorientasi : Komitmen memberikan pelayanan prima
Pelayanan demi kepuasan masyarakat.
2 Akuntabel : Bertanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan.
3 Kompeten : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terselenggaranya Lokakarya Pembuatan SOP Tatalaksana Balita dengan
Masalah Gizi Tumbuh Kembang, Weight Faltering, Gizi Buruk, Stunting
beserta Rujukannya dalam rangka pemantauan status gizi balita di
wilayah kerja Puskesmas Panggul.
2. TUJUAN KHUSUS
a) Tersusunya pedoman untuk mengatasi masalah gizi pada balita (Weight
Faltering, Gizi Buruk, Stunting)
b) Meningkatakan kesadaran pentingnya pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan balita.
F. SASARAN
1. Danramil Kec. Panggul (1 Orang)
2. Kapolsek Kec. Panggul (1 Orang)
3. Kepala Desa se- wilayah kerja Puskesmas Panggul (10 Orang)
4. TP-PKK (10 Orang)
5. Kader Posyandu Balita (20 Orang)
H. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari : Kamis, 20 Juli 2023
Pukul : 09.00 WIB – Selesai
.
Trenggalek, Juli 2023
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Panggul, Pengelola Program Gizi