Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KECAMATAN PASAR MINGGU
Jalan Kebagusan Raya No. 4 Telp. (021) 7811265 7811264 Fax. (021) 7811265
JAKARTA

KERANGKA ACUAN
PEMBERIAN TABLET FE PADA BUMIL, DAN REMAJA PUTRI
DI WILAYAH PUSKESMAS KEC. PASAR MINGGU
TAHUN 2016

A. PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan
kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya
karena anemia. Penelitian Chi, dkk menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70%
untuk ibu-ibu yang anemia dan 19,7% untuk mereka yang non anemia. Kematian ibu 15-
20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada
kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia karena
defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan
dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering
diidentikkan dengan anemia gizi besi Hal ini juga diungkapkan oleh Simanjuntak tahun
1992, bahwa sekitar 70 % ibu hamil di Indonesia menderita anemia gizi. Anemia
defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti
lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi yang masih cukup tinggi, berkisar antara
10% dan 20% (Prawirohardjo,2002). Badan kesehatan dunia (World Health
Organization/WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami
defisiensi besi sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia
kehamilan. Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di negara yang
sedang berkembang daripada negara yang sudah maju. 36% (atau sekitar 1400 juta orang)
dari perkiraan populasi 3800 juta orang di negara yang sedang berkembang menderita
anemia jenis ini, sedangkan prevalensi di negara maju hanya sekitar 8% (atau kira-kira
100 juta orang) dari perkiraan populasi 1200 juta orang.

Di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 40,1%
(SKRT 2001). Lautan J dkk (2001) melaporkan dari 31 orang wanita hamil pada trimester
II didapati 23 (74%) menderita anemia, dan 13 (42%) menderita kekurangan besi.
Diwilayah Kecamatan Pasar Minggu angka anemia ibu hami masih sangat tinggi Rata-
rata 35 % ( dg Hb< 11 mg%) ibu hamil menderita anemia, begitu pula angka anemia;32,4
%, hal dapat mengakibat penurunan angka prestasi pada siswa.
Sesuai dengan Tata Nilai Puskesmas Kec. Pasar Minggu telah melaksanakan
distribusi Tablet Fe kepada Ibu hamil, menderita Anemia dan remaja putrid secara
terbuka artinya semua sasaran dari manapun tetap kami berikan secara Adil dan tetap
menjunjung tinggi integritas dan melayani mereka dengan penuh hati serta sungguh2
dalam menyelesaikan pekerjaan.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang No:36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Pemerintah No:7 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014.
3. Kepmenkes RI No: 813/MNKS/SK/VII/2002 tentang Angka kecukupan Gizi.

C. TUJUAN

Sebagai acuan dalam pelaksanaan distribusi tablet Fe agar tidak terjadi difisiensi
Zat besi pada ibu hamil, ibu nifas dan anemia pada remaja putri.
D. TUJUAN KHUSUS

1. Seluruh ibu hamil mendapatkan Tablet Fe di PosyanduMaupun di RB dan Klinik.


2. Seluruh Remaja Putri dapat Tanlet Fe di sekolah maupun diPuskesmas.
3. Viatamin A Melindungi tubuh dari komplikasi berat pada penyakit yang biasa terjadi
pada anak ( Campak dan Diare ).
4. Semua anak usia tablet Fe dapat membantu kalian

E. KEGIATAN POKOK

Mendistribusikan Tablet Fe pada;

1. Untuk Ibu hamil minimal pemberian Tablet Fe selama 90 hari tablet,


2. Untuk remaja putri diberikan minimal 13 tablet selama 1 bulan.

F. RINCIAN KEGIATAN

1. Melaksanakan pendataan jumlah Ibu Hamil dan remaja putri yang ada
sesuai dengan jumlah penduduk.
2. Melakukan perencanaan permintaan tablet Fe sesuai dengan sasaran yang
ada.
3. Melakukan pendistribusian berdasarkan sasaran yang akan dilakukan oleh
petugas gizi kelurahan dan kader yang akan mendistribusikan kepada ibu
hamil/ ibu yang mengalami anemia di Posyandu dan di Klinik swasta
laiannya
4. Dilaksanakan setiap bulan dan apabila belum tercapai maka perlu
dilaksankan di sekolah.
5. Untuk ibu Nifas dilaksanakan di Rumah Bersalin dan Klinik kebidanan
swasta
6. Pelaporan dan Pencatatan Hasil Pendistribusian secara kumulatif.

G. METODE PELAKSANAAN

1. Distribusi
2. Membagikan dll

H. PEMBIAYAAN (DANA)

Untuk pembelian Tablet tambah darah diusulkan untuk diadakan ke bagian Farmasi
dan bagian Perencanaan dengan kebutuhan sasaran dari program pelaksana.

I. PELAPORAN

Pencatatan dan Pelaporan pertanggung jawaban akan dilaporkan dalam bentuk


dokumen laporan 14 hari setelah kegiatan.

J. PENUTUP

Kerangka Acuan ini adalah pendukung untuk setiap kegiatan Pemberian Kapsul
Vitamin A Pada Bufas, Hal-hal yang belum tercantum dalam kerangka acuan ini akan
diatur lebih lanjut.

Jakarta, 20.
Mengetahui Pelaksana Gizi
Ka. Puskesmas Kec. Pasar Minggu

() (.)

Untuk mengetahui efek 90 tablet suplemen besi setara 60 mg elemen besi dan
0,25 mg, asam folat pertablet saat hamil terhadap kejadian anemia dan status besi pada
ibu hamil.Khususnya:

Muhilal, Sumaryono I., Komari. 2004. Review of Survey and Supplementation Studies of Anemia in
Indonesia. Pen Gizi dan Makanan (24): 34-39

Purwani RD dan Hadi H. 2002. Pengaruh Pemberian Pil Besi Folat dan Pil Vitamin C Terhadap Perubahan
Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar yang Anemia di Desa Nelayan Kabupaten Rembang. J.
Kedokt Yarsi: 10 (3): 8-15

2.1
Anemia Gizi Sebagai Suatu Masalah Kesehatan Masyarakat
Anemia gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius dan menjangkiti
lebih dari 600 juta orang di dunia. Anemia ini cenderung berlangsung di ne
gara
yang sedang
berkembang daripada negara yang maju. Di Indonesia, anemia gizi
masih merupakan salah satu masalah gizi di samping tiga masalah gizi utama
lainnya (Arisman, 2004).
2.1.1
Batasan Anemia
Wirakusumah (1998) mendefinisikan anemia sebagai suatu
keadaan
dimana kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari nilai normal. Batasan
normal kadar hemoglobin menurut kelompok umur tertentu dan jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Batasan anemia menurut Departemen Kesehatan
Kelompok
Batas Nilai
Hb
Bayi, balita
11 gram %
Anak usia sekolah
12 gram %
Wanita dewasa
12 gram %
Laki
-
laki dewasa
13 gram %
Ibu hamil
11 gram %
Ibu menyusui > 3 bulan
12 gram
Sumber : Supariasa dkk (2002)
Tabel 2.2 Kadar hemoglobin (g/dL) yang menunjukkan anemia pada
masyarakat yang tinggal pada tempat yang sejajar dengan permukaan
laut
Kelompok
Batas Nilai Hb
Anak usia 6 bln

5 thn
<
11
Anak usia
6 thn

14 thn
<
12
Laki
-
laki
dewasa
<
1
3
Wanita
dewasa
(tidak hamil)
<
1
2
Wanita dewasa (hamil)
<
11
Sumber :
DeMaeyer
(
1995
)
2.1.2
Penyebab Anemia
Secara umum ada tiga faktor penyebab anemia defisiensi zat besi yaitu
(1)
Kehilangan darah secara kronis, sebagai dampak dari pendarahan
kronis seperti pada
penyakit ulkus peptikum, hemoroid, infeksi parasit
dan proses keganasan. (2) Asupan zat besi yang tidak cukup dan
penyerapan yang tidak adekuat. (3) Peningkatan kebutuhan akan zat
besi untuk pembentukan sel darah merah, yang lazim berlangsung pada
masa pe
rtumbuhan bayi, masa pubertas, masa kehamilan dan menyusui
(Arisman, 2004).
1.
Kehilangan Darah Secara Kronis
Pada lelaki dewasa, sebagian besar kehilangan darah di sebabakan
oleh proses pendarahan akibat penyakit (trauma), atau akibat
pengobatan suatu penyak
it. Sedangkan wanita, terjadi karena
kehilangan darah secara alamiah setiap bulan. Jumlah darah yang
hilang setiap bulan atau pada satu periode haid berkisar 20
-
25 cc.
Jumlah ini menyiratkan kehilangan zat besi sebesar 12,5
-
15
mg/bulan atau kira
-
kira sama
dengan 0,5
-
0,5 mg/hari. Jika jumlah
tersebut ditambah dengan energi basal, maka jumlah total zat besi
yang hilang sebesar 1,25 mg/hari. Kehilangan zat besi dapat pula
disebabkan oleh infeksi parasit seperti cacing tambang,
sch
istoso

Anda mungkin juga menyukai