Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

DINAS KESEHATAN
BLUD PUSKESMAS AIR BELITI KECAMATAN TUAH NEGERI
Alamat : Jl. Kantor Pos Air Beliti Desa Dharma Sakti Kecamatan Tuah Negeri 31664
E - mail : puskesmasairbeliti@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


GIZI BURUK

A. Pendahuluan
Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik
negara miskin, negara berkembang dan negara maju. Negara miskin
cenderung dengan masalah gizi kurang, hubungan dengan penyakit infeksi
dan negara maju cenderung dengan masalah gizi lebih (Soekirman, 2000).
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya
hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di
satu pihak masalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh
kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas
lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu
masalah gizi lebih yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan
masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi
(Azrul,2004).
Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah
bangsa dalam menciptakan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan
produktif. Upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas
dimulai dengan cara penanganan pertumbuhan anak sebagai bagian dari
keluarga dengan asupan gizi dan perawatan yang baik. Dengan lingkungan
keluarga yang sehat, maka hadirnya infeksi menular ataupun penyakit
masyarakat lainnya dapat dihindari. Di tingkat masyarakat faktor-faktor
seperti lingkungan yang higienis, ketahanan pangan keluarga, pola asuh
terhadap anak dan pelayanan kesehatan primer sangat menentukan dalam
membentuk anak yang tahan gizi buruk.

B. Latar Belakang
Kurang Energi Protein pada anak masih menjadi masalah gizi dan
kesehatan masyarakat di indonesia.Berdasrkan Riset Kesehatan Dasar
tahun 2010,sebanyak 13% anak berstatus gizi kurang,diantaranya 4,9%
berstatus gizi buruk.Data yang sama menunjukkan 13,3% anak
kurus,diantaranya 6,0% anak sangat kurus dan 17,1% anak memiliki
kategori sangat pendek.
Keadaan ini berpengaruh pada masih tingginya angka kematian
bayi.Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan
gizi kurang dan gizi buruk,oleh karena itu masakah gizi perlu ditangani
secara cepat dan tepat.
Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi
buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai upaya
untuk menangani setiap kasus yang ditemukan.Pada saat ini seiring dengan
perkembangan ilmu dan tehnologi tatalaksana gizi buruk menunjukkan
bahwa kasus ini dapat ditangani dengan dua pendekatan.Gizi buruk dengan
konplikasidan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara rawat
jalan

C. Tujuan
Tujuan dari program pelacakan gizi buruk dan gizi kurang adalah :
1. Mengcover balita yang status gizinya buruk agar segera di tangani oleh
Petugas Kesehatan setempat.
2. Mengetahui status gizi dan keadaan anak tersebut agar Petugas
Kesehatan bisa melakukan tindakan pemulihan status gizi menjadi lebih
baik

D. Cara Melakukan Kegiatan


1. Pelaksanaan pelacakan balita gizi buruk dilakukan setelah mendapatkan
informasi dari kader setempat.
2. Setelah informasi di dapatkan, barulah petugas kesehatan melakukan
kunjungan rumah dan melakukan antropometri kepada balita yang
bersangkutan
3. Kemudian diberikan PMT Pemulihan agar status gizinya lebih baik.

E. Sasaran
Balita Gizi Buruk di wilayah kerja Puskesmas
F. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
1. Balita gizi buruk dilakukan pematauan berat badan setiap bulannya di
posyandu dan dilakukan evaluasi status gizi
2. Membuat laporan perkembangan berat badan balita

G. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dibuat setelah selesai
kegiatan dan dientry di E-PPGBM

Darma Sakti, 2021


Mengetahui
Kepala BLUD UPT Puskesmas Air Beliti Pemegang Program Gizi

Meliyanti, SKM Fajar Rini Nurhidayati, S.Gz


NIP.198104072006042025 NIP. 199611092020122011

Anda mungkin juga menyukai