Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

MONITORING BALITA STUNTING


a. Pendahuluan
Monitoring adalah pemantauan tentang pertumbuhan balita yang dilakukan
secara berkala . Monitoring dilakukan untuk memberikan informasi perkembangan
status gizi balita dengan pengukuran antropometri : umur balita, BB, TB , LILA , data
itu diperlukan untuk menentukan status gizi parameter Berat Badan menurut Umur
(BB/U ) untuk melihat status gizi Berat Badan Sangat Kurang ( BBSK ), Berat Badan
Kurang ( BBK ) , parameter Berat Badan menurut Tinggi Badan ( BB/TB ) untuk
menentukan balita masuk kategori Sangat Kurus ( SK) , Kurus ( K ) , parameter TB
menurut Umur ( TB/U ) untuk melihat apakah balita termasuk kategori Sangat Pendek
( SP ), Pendek ( P ) . Selain itu kita monitoring pola makan dan pengetahuan ibu
tentang makanan bergizi seimbang bagi balita dan partisipasi ibu balita dalam
kegiatan posyandu .

b. Latar Belakang
Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang masalah gizi
yang diperlukan untuk pertumbuan dan perkembangan balita. Masih banyaknya
kasus penyakit yang terjadi di masyakarat yang sebagian besar disebabkan karena
masalah gizi .

c. Tujuan
1.Tujuan Umum :
Mengubah pengetahuan , sikap dan perilaku ibu dalam mengasuh anak nya
untuk berperilaku gizi yang baik yakni mempraktekkan gizi seimbang .
2.Tujuan Khusus :
1) Memantau pertumbuhan balita secara berkala.
2) Melakukan pengukuran antropimetri yakni umur, BB,TB dan LILA guna
menentukan status gizi
3) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang makanan bergizi seimbang.

Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan yang dilakukan adalah kunjungan rumah sasaran, untuk melihat
perkembangan status gizi dan melihat perubahan perilaku anggota rumah tangga
kususnya ibu dan balita tsb..
d. Cara Melaksanakan Kegiatan
1.Pelaksana gizi menerima laporan dari Bidan Desa, kader, masyarakat, atau
petugas kesehatan yang lain.
2. Penanggung Jawab gizi berkoordinasi dengan bidan desa setempat/ lintas
program untuk merencanakan kunjungan ke sasaran
3. Penanggung Jawab gizi menyiapkan peralatan & administrasi yang
diperlukan untuk melakukan monitoring
4. Petugas melakukan pertemuan dengan Kader Posyandu,Ibu Hamil,Ibu Balita,
didalam melaksanakan Monitoring Evaluasi Balita Stunting
5. Penanggung jawab gizi melaporkan hasil monitoring kepada Kepala
Puskesmas untuk menentukan rencana tindak lanjut.

E. Sasaran
Ibu Hamil, Ibu yang mempunyai Balita, ( balita BGM/ BBSK, BBK yakni garis
pertumbuhan di pita warna kuning pada KMS ), balita kurus, balita Stunting
( TB/U Pendek, sangat pendek).

F.Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juli dan Desember 2020

G. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi dilakukan setelah kita melakukan monitoring , apakah selama
kegiatan monitoring yang kita pesankan untuk merubah perilaku gizi yang baik yaitu
memperbaiki pola makan balita Stunting bisa diterapkan setelah kita melaksanakan
pertemuan, status gizi balita dilihat saat kegiatan posyandu yang dilakukan satu
bulan sekali
.
H. Pencatatan,Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Hasil kegiatan perkembangan status gizi dilaporkan setiap bulan oleh bidan
desa kepada pelaksana gizi puskesmas .
I. Pembiayaan
Biaya kegiatan monitoring balita stunting ini dibebankan pada BOK Puskesmas
Hutabargot Th 2020.
J. Penutup
Demikian kerangka acuan ini di susun agar dapat di pergunakan seperlunya
untuk dapat di pedomani dalam rangka Pelaksanaan Monitoring Balita Stunting
di lingkungan wilayah kerja Puskesmas Hutabargot

Hutabargot, Desember 2019


Kepala UPT Puskesmas Hutabargot
,

dr Vera Tri Susan


NIP. 197003152006042005

Anda mungkin juga menyukai