Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN), menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
adalah PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan. Sebelum ditetapkan menjadi PNS, warga negara yang telah memenuhi
syarat tertentu, diangkat lebih dahulu sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan
Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi
bagi CPNS selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Proses Diklat terintegrasi dimaksudkan
agar dapat membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Sesuai peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia
nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I, II,
dan III, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan
dengan Pola Baru. Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru
menuntut setiap peserta diklat prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi
PNS yaitu Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, serta
Antikorupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA.
Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan
melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta Diklat Prajabatan. Setiap peserta harus
menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada
pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Diklat Prajabatan di tempat
tugas.

1
Sebagai ASN yang bertugas di puskesmas yang merupakan pelaksana kebijakan
publik dan merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat pagerwojo,
peningkatan kualitas pelayanan dan peningkatan kemapuan tenaga puskesmas dalam
menangani pasien gawat dan darurat serta mengoptimalkan waktu rujukan pasien ke rumah
sakit rujukan, merupakan hal mutlak yang harus diupayakan demi terwujudnya peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat Pagerwojo.
Peningkatan jumlah kunjungan pasien sakit di rawat inap, IGD dan PONED
terutama kunjungan pasien sakit dengan status kondisi gawat dan darurat kadang sering di
temui serta kecepatan rujukan pasien gawat dan darurat ke rumah sakit rujukan dapat di
pangkas, dengan kondisi seperti tersebut harus didukung dengan peningkatan kemampuan
dari tenaga paramedis dan driver ambulance guna meningkatkan pelayanan gawat dan darurat
di puskesmas pagerwojo
Berdasarkan hal itulah yang menyebabkan penulis tertarik untuk mengangkat
permasalahan tersebut untuk dicari solusinya dan untuk melaksanakan aktualisasi nilai – nilai
dasar ASN. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk mengambil judul rancangan
aktualisasi
“OPTIMALISASI SISTEM RUJUKAN PASIEN DENGAN TENAGA YANG
TERLATIH”

1.2. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1.2.1. Terdapat beberapa tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dan habituasi di
Puskesmas Pagerwojo yaitu:
a. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,Nasionalisme,
Etika publik, dan Komitmen mutu yang dimasukkan dalam pemecahan isu.
b. Menurunkan morbiditas dan mortalitas pada pasien gawat dan darurat serta
mempercepat rujukan pasien ke rumah sakit rujukan dengan system rujukan
yang cepat serta peningkatan skill dan kedisiplinan tenaga kesehatan
c. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dan driver di bidang kegawat
daruratan serta meningkatkan displin.

1.2.2. Manfaat yang diharapkan dalam aktualisasi dan habituasi ini yaitu
a. Bagi Penulis

2
Penulis dapat belajar untuk mengemban tanggung jawab sebagai abdi negara
dan pelayan masyarakat serta dapat mengubah mindset dalam diri penulis
agar menjadi lebih profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas.
b. Bagi stakeholder
Mampu mewujudkan program Pemerintah Kabupaten Tulungagung yaitu
menjadi kabupaten yang cepat dalam segala pelayanan terutama kesehatan
serta tergabung dalam PSC ( Public Service Center ) dan terintegrasi oleh
TEMS ( Tulungagung Emergency Medical Cervice )

1.3. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan fungsi
sebagai dokter ahli pertama di Puskesmas Pagerwojo Kecamatan Pagerwojo Kabupaten
Tulungagung, dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, dan Komitmen mutu.
Nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut di atas diwujudkan dalam rancangan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dan atasan langsung yang bertindak
sebagai mentor.
2. Melakukan rapat koordinasi internal tentang pelatihan (Penanggulangan Pasien Gawat
Darurat ) PPGD dan pembentukan TIM TGC ( Tim Gerak Cepat ).
3. Membuat Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku untuk untuk tindakan
gawat dan darurat pada pasien rawat inap dan jalan
4. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk penanganan .gawat darurat
5. Melakukan sosialisasi kepada pasien dan keluarga penunggu mengenai kondisi yang
gawat dan darurat.
6. Menyiapkan alat absensi bagi tenaga kesehatan dan driver ambulance.
7. Membuat laporan kegiatan aktualisasi

3
BAB II

GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 DATA UMUM

1. Nomor Kode Puskesmas : 103.20

2. Nama Puskesmas : Puskesmas Pagerwojo

3. Status Puskesmas : Puskesmas Rawat Inap

4. Kecamatan : Pagerwojo

5. Kabupaten : Tulungagung

6. Propinsi : Jawa Timur

7. Kepala saat ini : Luluk Tri Suharto, S.Sos

8. Alamat : Jl. Raya Pagerwojo - Desa Mulyosari

Kec. Pagerwojo - Kab. Tulungagung

9. Telp : (0355) 411020

10. Luas Wilayah : 88,2018 Km2

11. Wilayah Dataran Rendah :9%

12. Wilayah Dataran Tinggi : 91 %

13. Jumlah Desa / Kelurahan : 11 desa

14. Batas Wilayah :

 Batas Utara : Kec. Bendungan - Kab. Trenggalek


 Batas Selatan : Kecamatan Kauman
 Batas Barat : Kabupaten Trenggalek
 Batas Timur : Kecamatan Sendang
15. Jalur Transportasi :

4
 Jalur Timur meliputi : Ds Segawe - Penjor - Gambiran
 Jalur Tengah meliputi : Ds Mulyosari - Samar - Pagerwojo -
Kradinan - Gondanggunung -

Sidomulyo

 Jalur Barat meliputi : Ds Kedungcangkring - Wonorejo


16. Pembagian Wilayah Pemerintahan Kecamatan Pagerwojo :

 Jumlah Desa : 11 desa


 Jumlah RW : 49 rw

1. DEMOGRAFI

1. Jumlah Desa : 11 desa

2. Jumlah RW : 49 rw

3. Jumlah Penduduk : 30.573 jiwa

4. Jumlah Penduduk Total Miskin (Jamkesmas) : 13.770 jiwa

5. Jumlah Anggota Keluarga Miskin : 13.770 jiwa

6. Jumlah Penduduk Masyarakat Miskin / Desa

Jumlah
No Nama Desa
Laki-laki Wanita
1 Wonorejo 1925 1872
2 Kedungcangkrin 1834 1918
g
3 Mulyosari 2442 2426
4 Segawe 1516 1565
5 Samar 1920 2003
6 Penjor 1293 1380
7 Pagerwojo 608 620
8 Kradinan 1191 1172
9 Sidomulyo 978 964

5
10 Gondanggunung 586 618
11 Gambiran 840 896
Jumlah 15114 15459

7. Jumlah yang mempunyai Kartu Jamkesmas : 13770 jiwa

8. Jumlah yang mempunyai Kartu Jamkesda : 34 jiwa

9. Jumlah Penduduk Pria : 15.114 jiwa

10. Jumlah Penduduk Wanita : 15.459 jiwa

11. Jumlah KK : 10.272 jiwa

12. Jumlah Bayi (<1 Thn) : 457 jiwa

13. Jumlah Anak Balita (1-4 Thn) : 1.873 jiwa

14. Jumlah Anak Prasekolah (1-6 Thn) : 973 jiwa

15. Jumlah Wanita Usia Subur : 15.331 jiwa

16. Jumlah Pasangan Usia Subur : 4.775 jiwa

17. Jumlah Ibu Hamil : 510 jiwa

18. Jumlah Ibu Bersalin : 487 jiwa

19. Jumlah Ibu Nifas : 487 jiwa

20. Jumlah Ibu Menetek : 9.731 jiwa

2. DATA SOSIO EKONOMI

1. Sarana Pendidikan :

 Jumlah TK : 18 buah
 Jumlah SD : 22 buah
 Jumlah SLTP :4 buah
 Jumlah SLTA / SMK :1 buah
2. Murid Sekolah :

 Jumlah Murid TK : 412 siswa

6
 Jumlah Murid SD : 2.331 siswa
 Jumlah Murid SLTP : 880 siswa
 Jumlah Murid SLTA / SMK : 671 siswa

3. PERAN SERTA MASYARAKAT

1. Jumlah Polindes :6 buah

2. Jumlah Posyandu : 50 buah

3. Jumlah Kader Posyandu : 266 buah

4. Jumlah Kader Poskesdes : 17 orang

5. Jumlah Posyandu Lansia : 19 buah

6. Jumlah Kader Lansia : 57 orang

7. Jumlah KPKIA : 11 buah

8. Jumlah Pos Oralit : 50 pos

9. Jumlah Desa Toga : 11 desa

10. Jumlah Guru UKS SD : 27 orang

11. Jumlah Guru UKS SLTP :4 orang

12. Jumlah Kader Tiwisada : 220 orang

13. Jumlah Kader Posyandu : 271 orang

14. Jumlah Kader Posyandu Lansia : 57 orang

15. Bidan Praktek Swasta : 16 orang

16. Dokter Praktek Swasta :1 orang

17. Jumlah Dukun Bayi : 38 orang

18. JumlahSantri Husada :0 orang

19. Jumlah Kelompok Usia Lanjut :1 kelompok

20. Jumlah Kelompok Batra :0 kelompok

7
21. Jumlah Polindes :6 pos

22. Jumlah Poskesdes :6 pos

23. Jumlah Poskestren :0 pos

24. Jumlah Pos UKK :0 pos

25. Jumlah Saka Bhakti Husada :0 SBH

26. Jumlah Ormas / LSM Peduli Kesehatan :3 kelompok

27. Jumlah Panti Asuhan :0 buah

28. Jumlah Panti Wreda :0 buah

29. Jumlah UKBM lainnya : 22 buah

30. Jumlah Kader Kesehatan Jiwa : 11 orang

4. PENGOBATAN TRADISIONAL

1. Dukun Bayi Terlatih : 31 orang

2. Batra Patah Tulang : 15 orang

3. Batra Urut Pijat : 75 orang

4. Batra Pijat Refleksi :1 orang

5. Batra Sunat :1 orang

6. Batra Paranormal/ Kebatinan : 84 orang

7. Batra Tukang Gigi :3 orang

5. KETENAGAAN

Untuk melaksanakan program pelayanan kesehatan di Puskesmas Pagerwojo,


didukung dengan beragam tenaga antara lain :

1. Dokter :1 orang

2. Dokter Gigi :1 orang

3. Dokter Ahli Jiwa :0 orang

4. Sarjana Kesehatan Masyarakat :0 orang

8
5. Bidan :

 P2B :0 orang
 D3 Kebidanan / D4 Kebidanan : 15 / 3 orang
6. Bidan Desa : 11 orang

7. Perawat Kesehatan :

 SPK :2 orang
 D3 Keperawatan : 14 orang
 S1 Keperawatan :2 orang
8. Perawat Gigi :1 orang

9. Perawat Ahli Jiwa :1 orang

10. Sanitarian / D3 Kesling :1 orang

11. Petugas Gizi / D3 Gizi :1 orang

12. Apoteker :0 orang

13. Analis Laboratorium / D3 Laboratorium :2 orang

14. Juru Imunisasi / Juru Malaria :1 orang

15. Tenaga Administrasi :8 orang

16. Sopir / Penjaga : 3 / 1 orang

17. lain-lain :3 orang

6. SARANA KESEHATAN

1. Puskesmas Induk :1 buah

2. Puskesmas Pembantu :4 buah

3. Puskesmas Keliling :1 buah

4. Polindes :6 orang

6.1. Adapun ruang-ruang yang terdapat di Puskesmas Pagerwojo antara lain :


 Ruang Kepala Puskesmas

 Ruang Tata Usaha

9
 Ruang Keuangan

 Ruang Pengadaan Alat

 Loket Pendaftaran

 Ruang Rekam Medis

 Ruang BP

 Ruang Tindakan

 Poli Gigi

 Poli KIA

 Apotek dan Gudang Obat

 Laboratorium

 Ruang Imunisasi

 Ruang Gizi

 Dapur

 Laundry

 Ruang Perawatan

 Ruang Poned

 UGD

 Mushola

 Ruang Pertemuan

7. FAKTOR PENDUKUNG

1. Jumlah Peserta Jamkesmas : 13.770 jiwa

2. Jumlah Peserta Jamkesda : 34 jiwa

10
3. Puskesmas Pagerwojo telah membuka untuk pasien rawat inap

4. Sistem informasi kesehatan ke masyarakat sudah berjalan

5. Dukungan dan koordinasi lintas sektor maupun program cakup mantap

8. PENDIDIKAN

1. Jumlah Sekolah :

 Taman Kanak-kanak : 18 buah


 SD / MI : 22 buah
 SMP / MT :4 buah
 SMU / MA :1 buah
 Akademi :0 buah
 PerguruanTinggi :0 buah
 Ponpes :0 buah
2. Jumlah Siswa :

 Taman Kanak-kanak : 412 siswa


 SD / MI : 2331 siswa
 SMP / MT : 880 siswa
 SMU / MA : 671 siswa
 Akademi :0 mahasiswa
 Perguruan Tinggi :0 mahasiswa
 Ponpes :0 santri

9. SARANA KESEHATAN

1. Rumah Sakit :

 Rumah Sakit Pemerintah :1 buah


 Rumah Sakit Swasta :0 buah
2. Rumah Bersalin :2 buah

3. Puskesmas Pembantu :4 buah

4. Puskesmas Keliling :1 buah

11
5. Polindes :6 buah

6. BP swasta :2 buah

7. Praktek Dokter Swasta :1 buah

8. Praktek Bidan Swasta : 16 buah

9. Praktek Perawat :4 buah

10. Ponkesdes :6 buah

10. PERAN SERTA MASYARAKAT

1. Dukun Bayi : 31 orang

2. Kader Posyandu : 266 orang

3. Kader Poskesdes : 17 orang

4. Kader Tiwisada : 270 orang

5. Guru UKS : 27 orang

6. Santri Husada :0 orang

7. Kader Lansia : 57 orang

8. Kelompok Usia Lanjut :1 kelompok

9. Kelompok Batra :0 kelompok

10. Posyandu : 50 pos

11. Polindes :6 pos

12. Poskesdes : 11 pos

13. Poskestren :0 pos

14. Pos UKK :0 pos

15. Saka Bhakti Husada :0 s.b.h.

16. Organisasi Masyarakat / LSM :3 kelompok

17. PantiAsuhan :0 buah

12
18. Panti Wreda :0 buah

19. Posyandu Lansia : 19 buah

20. UKBM lainnya : 22 pos

21. Kader Kesehatan Jiwa : 11 orang

2.2 VISI dan MISI ORGANISASI :


2.2.1 VISI sebagai berikut :
“ Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Pagerwojo Mandiri Untuk Hidup Sehat “

2.2.2 Misi sebagai berikut :


 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.
 Memberdayakan masyarakat dan lingkungan di wilayah kecamatan
Pagerwojo..

2.3 TATA NILAI :

“JUS KEMASAN”

 Kejujuran
 Profesionalisme
 Keterbukaan
 Ramah dan Santun

2.4 MOTTO :

“ Kepuasan dan Kesembuhan Anda Adalah Tujuan Kami “

2.1 STRUKTUR ORGANISASI

13
UPTD PUSKESMAS PAGERWOJO

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas
Tujuan puskesmas yaitu bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah.
2. Fungsi
Fungsi puskesmas antara lain :
 Pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.
 Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
 Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.

2.3 Uraian Tugas Jabatan

14
Jabatan penulis yang dilaksanakan saat ini yaitu sebagai Dokter Ahli Pertama
yang ditempatkan di Puskesmas Pagerwojo.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 139/KEP/M.PAN/11/2003Tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya, disebutkan bahwa Dokter adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuholeh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan
kesehatan.
Tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif,
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Adapun pekerjaan/ uraian tugas Dokter dengan Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP) yang telah ditentukan adalah:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat sederhana
3. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu
4. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
5. Melakukan penyuluhan medik
6. Membuat catatan medik pasien rawat jalan
7. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
8. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
9. Menguji kesehatan individu
10. Membantu dalam kegiatan kesehatan
11. Supervisi bidang kesehatan
12. Mengikuti seminar/ lokakarya sebagai peserta

BAB III
15
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Penetapan Isu yang Diangkat

3.1.1 Identifikasi Isu

Berdasarkan pengalaman penulis melaksanakan tugas sebagai dokter ahli pertama


di Puskesmas Pagerwojo selama 4 (empat) bulan, terdapat beberapa hal yang perlu
dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Pagerwojo.
Secara umum tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :

 Sikap disiplin pegawai masih kurang


 Kecekatan tenaga medis dalam menangani pasien gawat belum optimal
 Kecepatan merujuk pasien gawat ke RS kurang efektif
 Konseling pasien dengan HIV positif kurang efektiv
 Antrian pasien infeksi TB paru dan pasien poli umum masih jadi satu
 Keterbatasan obat di puskesmas

3.1.2 Core Isu

Dalam mengidentifikasi persoalan/isu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan


seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain. Untuk itu,
dilakukan penilaian prioritas masalah dari yang paling mendesak hingga tidak terlalu
mendesak. Dalam menentukan prioritas masalah, penulis menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan
urutan prioritas masalah dengan menggunakan skala Likert1-5 dan dengan
mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG, yaitu:

1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi

2. Seriousness

16
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lai kalua masalah tersebut tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.

Tabel 3. 1 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG

No Isu USG Total Ranking

U S G

1. Sikap disiplin pegawai masih 2 2 1 5 6


kurang
2. Kecekatan tenaga medis 4 3 2 9 2
dalam menangani pasien
gawat belum optimal
3. Kecepatan merujuk pasien 4 3 3 10 1
gawat ke RS kurang efektif
4. Konseling pasien dengan HIV 2 2 2 6 5
positif kurang efektiv
5. Antrian pasien infeksi TB paru dan 2 3 3 8 3
non infeksi masih jadi satu
6. Keterbatasan obat di puskesmas 2 3 2 7 4

Keterangan :
Skala Likert : 1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya, 2 = kecil pengaruhnya, 3 =
sedang/cukup pengaruhnya, 4 = besar/tingi pengaruhnya, dan 5 = sangat besar/tinggi
pengaruhnya
Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG di atas, maka kesimpulan yang
diperoleh mengarah pada isu “Kecepatan merujuk pasien gawat ke RS kurang efektif”

3.1.3 Penetapan Isu

17
Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan teknik
USG, maka dapat diperoleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu
Kecepatan merujuk pasien gawat ke RS kurang efektif. Pemilihan isu tersebut
dilakukan dengan analisis dampak jika hal tersebut tidak ditangani maka akan
berdampak pada hal-hal berikut ini:
1. Angka kematian saat proses transport ke rumah sakit rujukan tinggi.
2. Menurunya nilai kepercayaan masyarakat akan penanganan inisial gawat
darurat di puskesmas pagerwojo.
3. Keterampilan dan kecekatan tenaga kesehatan dan driver ambulance
mengalami penurunan
4. Pelayanan rujukan kurang optimal

Dari isu yang diambil, terdapat masalah lain yang timbul akibat
permasalahan inti tersebut. Kurang optimalnya penanganan pasien dengan kondisi
gawat darurat untuk di rujuk ke rumah sakit sehingga dapat menyebabkan
menurunnya kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja puskesmas.

3.2 Gagasan Pemecahan Isu

Disadari bahwa isu ini dapat menurunkan kepuasan dan kepercayaan pasien
terhadap kinerja dan pelayanan puskesmas maka diperlukan upaya-upaya untuk
memecahkan permasalahan tersebut.

Berdasarkan Permenkes RI no 19 Tahun 2016 Tentang system


penanggulangan gawat darurat terpadu, bahwa peningkatan jumlah korban/pasien
yang meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat merupakan
dampak dari penanganan korban/pasien gawat darurat yang kurang optimal.

Sehubungan dengan itu, maka gagasan pemecahan isu yang diusulkan adalah
“OPTIMALISASI SISTEM RUJUKAN PASIEN DENGAN TENAGA YANG
TERLATIH”.

Dari usulan kegiatan pemecahan isu tersebut, selanjutnya dibuat penjabaran


kegiatan-kegiatan pemecahan isu yang akan dilakukan sebagai bahan aktualisasi

18
dan habituasi di instansi. Kegiatan pemecahan masalah tersebut dijabarkan ke
dalam 7 (tujuh) kegiatan yang telah disusun, diantaranya:

1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dan atasan langsung yang


bertindak sebagai mentor
2. Melakukan rapat koordinasi internal tentang pelatihan (Penanggulangan
Pasien Gawat Darurat ) PPGD dan pembentukan TIM TGC ( Tim Gerak Cepat
).
3. Membuat Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku untuk untuk
tindakan gawat dan darurat pada pasien rawat inap dan jalan
4. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk penanganan .gawat
darurat
5. Melakukan sosialisasi kepada pasien dan keluarga penunggu mengenai
kondisi yang gawat dan darurat.
6. Menyiapkan alat absensi bagi tenaga kesehatan dan driver ambulance.
7. Membuat laporan kegiatan aktualisasi

19
Ketujuh kegiatan tersebut digambarkan dalam diagram alur sebagai berikut
Table 3.2 jadwal rencana kegiatan

“OPTIMALISASI SISTEM RUJUKAN PASIEN DENGAN TENAGA


YANG TERLATIH”

Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dan atasan langsung


yang bertindak sebagai mentor

Melakukan rapat koordinasi internal tentang pelatihan PPGD dan


pembentukan TIM TGC (tim gerak cepat)

Membuat Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku untuk


tindakan gawat dan darurat pada pasien rawat inap dan jalan

Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk penanganan


gawat dan darurat

Melakukan sosialisasi kepada pasien dan keluarga penunggu mengenai


kondisi yang gawat dan darurat

Menyiapkan alat absensi bagi tenaga kesehatan dan driver ambulance.

Membuat laporan kegiatan aktualisasi

20
3.3Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

N Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai


o. Substansi Mata terhadap visi misi Organisasi
Pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menghubungi Kepala - Catatan hasil Etika Publik Terwujudnya Inovatif (kreatif)
konsultasi Puskesmas dan atasan diskusi/ (hormat, pelayanan
Profesional (bisa
dengan Kepala langsung untuk notulensi komunikatif, kesehatan yang
bekerja sama
Puskesmas dan menentukan waktu - Foto jelas,sopan santun) bermutu
dengan atasan)
atasan langsung konsultasi dokumentasi
Whole of Dengan
yang bertindak 2. Konsultasi mengenai kegiatan Amanah
Government dilakukannya
sebagai mentor Standard Operating (menyelesaikan
(Koordinasi dan kegiatan aktualisasi
Procedure (SOP) tugas dan
kolaborasi) ini diharapkan
3. Konsultasi mengenai tanggungjawab
mampu
sarana dan prasarana Akuntabiltas dengan baik)
meningkatkan
yang harus disiapkan (tanggung jawab,
kualitas pelayanan
kejelasan target)
menjadi semakin
baik dan optimal
2. Melakukan rapat 1. Melakukan rapat - Catatan hasil Akuntabiltas Terwujudnya Inovatif (kreatif)
koordinasi koordinasi internal diskusi / (tanggung jawab, pelayanan
Profesional (bisa

21
internal tentang untuk menentukan notulensi kejelasan target) kesehatan yang bekerja sama
pelatihan PPGD personil yang di - Foto cepat dengan atasan)
Whole of
dan pembentukan tunjuk sebagai Tim dokumentasi
Government Dengan Amanah
TIM TGC (tim TGC kegiatan
(Koordinasi dan dilakukannya (menyelesaikan
gerak cepat) 2. Pembagian tugas dan - Daftar hadir
kolaborasi) kegiatan aktualisasi tugas dan
tanggung jawab
ini diharapkan tanggungjawab
3. Pemberian materi Etika Publik
mampu dengan baik)
PPGD ke semua (Sopan santun,
meningkatkan
tenaga medis di Komunikatif,
kualitas pelayanan
Puskesmas kerjasama)
menjadi semakin
baik dan optimal

22
3. Membuat 1. Merumuskan SOP - Catatan hasil Etika Publik Terwujudnya Inovatif (kreatif)
Standard 2. Berkonsultasi dengan diskusi / (Sopan santun, pelayanan
Profesional (bisa
Operating Kepala Puskesmas notulensi Komunikatif, kesehatan yang
bekerja sama
Procedure (SOP) tentang hasil - Foto kerjasama) bermutu
dengan atasan)
yang berlaku rumusan SOP dokumentasi
Whole Of Dengan
untuk tindakan kegiatan Amanah
Government (Kerja dilakukannya
gawat dan - SOP yang (menyelesaikan
sama) kegiatan aktualisasi
darurat pada sudah tugas dan
ini diharapkan
pasien rawat inap ditandatangan Komitmen Mutu tanggungjawab
mampu
dan jalan i (efektif) dengan baik)
meningkatkan
kualitas pelayanan
menjadi semakin
baik dan optimal
4. Menyiapkan 1. Menyiapkan obat dan Foto Etika Publik Terwujudnya Inovatif (kreatif)
sarana dan alkes yang menunjang dokumentasi (Sopan santun, pelayanan
Profesional (bisa
prasarana yang tindakan gawat dan kegiatan Komunikatif, kesehatan yang
bekerja sama
dibutuhkan untuk darurat kerjasama) cepat
dengan atasan)
penanganan 2. Menyiapkan buku
Whole Of Dengan
gawat dan register yang akan Amanah
Government (Kerja dilakukannya
darurat dipakai (menyelesaikan
sama) kegiatan aktualisasi
tugas dan
ini diharapkan
Komitmen Mutu tanggungjawab
mampu
23
(efektif) meningkatkan dengan baik)
kualitas pelayanan
menjadi semakin
baik dan optimal
5. Melakukan 1. Melakukan sosialisasi - Foto Komitmen Mutu Terwujudnya Profesional (bisa
sosialisasi kepada mengenai keadaan dokumentasi (efektif) pelayanan bekerja sama
pasien dan gawat harus segera kegiatan kesehatan yang dengan
Etika Publik
keluarga lapor ke petugas - Bahan cepat atasan/teman)
(memberikan
penunggu kesehatan. sosialisasi
pelayanan prima) Dengan Amanah
mengenai kondisi
dilakukannya (menyelesaikan
yang gawat dan Akuntabiltas
kegiatan aktualisasi tugas dan
darurat (tanggung jawab,
ini diharapkan tanggungjawab
kejelasan target)
mampu dengan baik)
meningkatkan
Senyum
kualitas pelayanan
(pelayanan
menjadi semakin
kesehatan yang
baik dan optimal
ramah dan sopan
santun)
6. Menyiapkan alat 1. Memasang alat - Pencatatan Akuntabiltas Terwujudnya Profesional (bisa
absensi bagi absensi di ruang absen (tanggung jawab, pelayanan bekerja sama
tenaga kesehatan
dan driver perawatan. elektronik kejelasan target) kesehatan yang dengan atasan)
ambulance.

24
2. Melakukan - Foto Komitmen Mutu bermutu Amanah
perekaman pada dokumentasi (efektif & efisien) (menyelesaikan
Dengan
tenaga kesehatan dan kegiatan tugas dan
Whole of dilakukannya
driver tanggungjawab
Government kegiatan aktualisasi
dengan baik)
(Koordinasi dan ini diharapkan
kolaborasi) mampu
meningkatkan
Etika Publik
kualitas pelayanan
(memberikan
menjadi semakin
pelayanan prima)
baik dan optimal

7. Membuat laporan 1. Mengumpulkan bukti - Foto Akuntabiltas Terwujudnya Profesional (bisa


kegiatan kegiatan yang telah Dokumentasi (tanggung jawab, pelayanan bekerja sama
aktualisasi
dilakukan kegiatan kejelasan target) kesehatan yang dengan atasan)
2. Membuat laporan - Laporan bermutu
Komitmen Mutu Amanah
kegiatan
(efektif & efisien) Dengan (menyelesaikan
dilakukannya tugas dan
kegiatan aktualisasi tanggungjawab
ini diharapkan dengan baik)
mampu
meningkatkan
kualitas pelayanan

25
menjadi semakin
baik dan optimal

26
3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Untuk bisa mengaplikasikan kegiatan Akualisasi, diperlukan jadwal yang harus sudah
tersusun agar rencana aktualisasi bisa terwujud sesuai dengan waktu yang direncanakan. Berikut
merupakan jadwal rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas
Pagerwojo.

27Tabel 3.3Jadwal Kegiatan

Sept okt
No. Kegiatan
2 3 4 1
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala
Puskesmas dan atasan langsung yang bertindak
sebagai mentor
2 Melakukan rapat koordinasi internal tentang
pelatihan PPGD dan pembentukan TIM TGC
(tim gerak cepat)
3. Membuat Standard Operating Procedure (SOP)
yang berlaku untuk tindakan gawat dan darurat
pada pasien rawat inap dan jalan
4. Menyiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk penanganan gawat dan darurat
5. Melakukan sosialisasi kepada pasien dan
keluarga penunggu mengenai kondisi yang
gawat dan darurat
6. Menyiapkan alat absensi bagi tenaga kesehatan
dan driver ambulance.
7. Membuat laporan kegiatan aktualisasi

27
DAFTAR PUSTAKA

 Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


 Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No. 38 dan
39 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendidikan Dan Pelatihan
PrajabatanGolongan I, II, III
 Profil Puskesmas Pagerwojo Tahun 2014
 Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
 Keputusan Menteri Aparatur Negara No. 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang
Jabatan dan Fungsi Dokter serta angka kreditnya
 Permenkes RI No. 19 Tahun 2016 Tentang system penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu.

28

Anda mungkin juga menyukai