Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nrahmat dan ridho Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan POA Program Posbindu PTM PuskesmasKanor tahun 2022
ini dengan baik dan lancar,sebagai langkah awal pelaksanaan kegiatan program Posbindu PTM di
Puskesmas Kanor tahun 2023
POA ini saya susun berdasar kan hasil pencapaian kegiatan tahun 2022, sarana dan
prasarana, serta sumberdaya yang ada di wilayah Puskesmas Kanor.Dimana dari hasil kegiatan
tersebut masih diperlukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan kinerja yang akan dilakukan
pada kegiatan tahun 2023
Saya menyadari penyusunan POA ini masih jauh dari sempurna dan tentu masih banyak
kekurangan. Jadi Saran dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan
penyusunan POA padatahun-tahun mendatang.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Saat ini peningkatan prevalensi penyakit tidak menular telah menjadi ancaman yang serius
khususnya dalam perkembangan kesehatan masyarakat, salah satu strategi yaang dikembangkan
pemerintah untuk mengendalikan penyakit tidak menular ini kemudian dikembangkan menjadi
penyakit tidak menular berbasis pos pembinaan terpadu ( posbindu) PTM. Posbindu PTM
merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian able risiko secar aman diri
dan berkesinambungan.Pengembangan Posbindu PTM dapat dipadukan dengan upaya yang telah
terselenggara di masyarakat .Melalui Posbindu PTM, dapat sesegeranya dilakukan pencegahan
able risiko PTM sehingga kejadian PTM di masyarakat dapat ditekan.
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini
dan pemantauan able risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan ables.
Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol,
polamakan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, able, hipertensi, hiperglikemi,
hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini able risiko yang ditemukan melalui konseling
kesehatan dan segeramerujuk kefasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kelompok PTM Utama
adalah diabetes ables (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluhdarah (PJPD), penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
B.Tujuan
Tujuan umum:
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM.
Melalui screening yang sesuai standart
Mengurangi angka kesakitan dan kematian yang disebabkan penyakit tidak menular
Tujuan khusus:
-meningkatkan partisipasi kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini ptm
-meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ptm
-meningkatkan cakupan pemeriksaan dan pengobatan ptm
-menekan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan penyakit tidak menular
B. Ruang Lingkup
1
Posbindu PTM dapat dilaksanakan terintegrasi dengan upaya kesehatan bersumber masyarakat
UKBM yang sudah ada, di tempat kerja atau di klinik perusahaan, di lembaga pendidikan, tempat
lain di mana masyarakat dalam jumlah tertentu berkumpul/beraktivitas secara rutin, misalnya di
mesjid, gereja, klub olah raga, pertemuan organisasi politik maupun kemasyarakatan.
Pengintegrasian yang dimaksud adalah memadukan pelaksanaan Posbindu PTM dengan kegiatan
yang sudah dilakukan meliputi kesesuaian waktu dan tempat, serta memanfaatkan sarana dan
tenaga yang ada.
2
B A B II
ANALISA SITUASI
A. KEADAAN UMUM
1. Data Wilayah
a. Letak
Kecamatan Kanor merupakan salah satu kecamatan yang terletak kurang
lebih 30 km dari Kabupaten Bojonegoro, dengan batas-batas, antara lain :
Sebelah Utara : Kabupaten Tuban
Sebelah Selatan : Kecamatan Sumberrejo
Sebelah Timur : Kecamatan Baureno
Sebelah Barat : Kabupaten Tuban
b. Luas Wilayah
Adapun Luas Wilayah Kecamatan Kanor ± 59,78 km².
10
Wilayah dataran rendah : 0 %
wilayah dataran tinggi : 0
Jumlah desa / Kelurahan : 25 desa/kel
yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 25 desa/kel
yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 25 desa/kel
yang tidak dapat dijangkau oleh roda 4 & 2 : 0 desa/kel
c. AdministrasiPemerintahan
Secara Administrasi Pemerintahan Kecamatan Kanor terdiri dari :
Desa : 25
Polindes : 15
Ponkesdes : 7
Pustu : 3
2. Kondisi Demografi :
Jumlah penduduk seluruhnya : 55.990
Jumlah penduduk Laki laki : 27.086
Jumlah penduduk perempuan : 28.904
Jumlah kepala keluarga (KK) : 8474
Jumlah peserta lansia : 8.983
Jumlah pasangan usia subur : 14241
Jumlah wanita usia subur : 21.605
Jumlah penduduk >15 tahun : 44.23
Jumlah penduduk usia produktif 15-59 tahun : 36.020
Jumlah KK rawan : 505
3
3. Kondisi Sosial Ekonomi
Sebagian besar masyarakat penduduk di Kecamatan Kanor bergerak di sektor
pertanian. Semakin bagus kondisi perekonomian suatu daerah semakin tinggi pula
derajat kesehatan masyarakatnya.
4. Transportasi
Secara umum wilayah kerja Puskesmas Kanor dapat dijangkau dengan
kendaraan roda dua maupun roda empat.
1. Dokter 2 orang
2. Dokter gigi 1 orang
3. Perawat gigi 1 orang
4. Koordinator prgram PTM 1orang
5. BidanInduk 4 orang
6. BidanDesa 25 Orang
7. PerawatPonkesdes 7 orang
8. Perawat Pustu 3 orang
9. THL 21 orang
10 Cleaning service 3 orang
11 Petugas loket 3 orang
12 Petugas apotik 2 orang
13 Sopir ambulan 2 orang
14 Analis laboratorium 2 orang
15 Perawat induk 4 orang
4
B A B III
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM PTM
TAHUN 2021
PROSEN
NO INDIKATOR JUMLAH TARGET HASIL PENCAPAIAN
TASE
1. Cakupan desa yang 25 25 (100%) 25 100% Terc apai
melaksanakan kegiatan
Posbindu PTM
2 Sekolah yang melaksanakan 53 26.5 (50%) 23 43.3% Tidak Tercapai
Kawasan tanpa rokok (KTR)
3 Penduduk usia prduktif 15-59 36.020 36.020 34.280 95.5 % Tidak tercapai
tahun yang mendapatkan (100%)
skrenging kesehatan sesuai
standart
4. Wanita usia subur 30-50 tahun 9031 3612 3647 40.4% tercapai
yang melakukan pemeriksaan
kanker leher rahin dan kanker
payudara
5 Penderita Hipertensi yang 17.142 17.142 17020 98.9% Tidak tercapai
mendapat pengobatan sesuai
standart
6 Penderita diabetus meilitus 1.035 1.035 1.035 100.% Tercapai
yang mendapat pengobatan
sesuai standart
7 Puskesmas dan jarinagnya yang 26 26 26 100% tercapai
melakukan UBM
8 Prosentase merokok penduduk 445 445 (7.0) 445 100% tercapai
usia 10-18th
5
BAB IV
ANALISA PERMASALAHAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil pencapaian kegiatan pada Bab III, maka permasalahan di program
Posbindu PTM adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya cakupan angka skrening penduduk usia 15-59 tahun
2. Kurangnya cakupan penderita hipertensi yang berobat sesuai standart
3. Terciptanya sekolah kawasan tanpa rokok KTR
\B. PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH U S G NILAI RANKING
KOMPOSIT
1 Kurangnyacakupanangka 4 5 5 100 1
skreningpadaprndudukus
ia 15-59 tahun
2 Kurangnya cakupan 4 5 4 80 2
penderita hipertensi
berobat sesuai standart
3 Belum tercapainya target 4 5 3 60 3
terciptanya sekolah
dengan kawasan tanpa
rokok KTR
Berdasarkan tabel USG diatas maka urutan prioritas masalah penyakit tidak menular
puskesmas kanor tahun 2021 adalah sebagai beikut:
1. Capaian angka skrening usia 15-59 tahun 95.5
2. Capaian penderita hipertensi berobat sesuai standart 98.9%
3. Capaian sekolah kawasan tanpa rokok KTR 23 atau 43.3%
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Metode yang digunakan menganalisa akar penyebab masalah penyakit tidak menular
puskesmas kanor tahun 2022 adalah dengan mengunakan metode diagram sebab akibat
(caused and efect) dari isikawa / fishbone/ tulang ikan , yaitu mencari akar penyebb masalah
sampai ditemukan akar masalahnya kemuadian dicari solusinya, dengan diagram ini semua
6
menjadi lebih jelas dan memungkinkan kita untun melihat semua kemungkinan “penyebab”
dan mencari “akar” permasalahan sebenarnya. Pada bagian kepala dituliskan akibat/ masalah
yang timbul (effect) dan pada tulang tulang besar dituliskan faktor faktor penyebab utama
masalah {cause}
Upaya pencarian akar penyebab msalahnya dengan mencoba menelusuri faktor penyebab
yang berpengaruh terhadap cakupan pemberdayaan masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung beberapa faktorakar penyebab masalah tersebut.
Dikelompokkan dalam faktor eksternal (lingkungan metodedan material) dan internal
( sumberdaya manuasi) yang dapat dilihat sebagai berikut
7
1. kurangnya cakupan penduduk usia 15-59tahun
Alat cek
screening yang
SOP dan KAK belum hanya 8 padahal
maksimal dilaksanakan 25 desa
seharusnya
Ptm kit terbatas
Waktu screening tidak
efektif karna jam ukbm Pengadaan alat
ada di jam kerja skrening yang
masyarakat masih kurang
Metode Material
Kurangnya minat
penderita untuk 8
rutin berobat
SOP dan KAK belum
maksimal dilaksanakan
Metode Material
1.penerapan batas
1.kurang adanya sekolah yang ambigu
sosialisasi KTR
2. kurang pengawasan
Dukungan dana dari 2.keterbatasan tenaga terhadap patuh KTR
sekolah untuk anggaran telusur ke sekolahan
KTR kurang/belum
tersosialisasi
Metode material
Dari uraian diagram Fishbone diatas, maka Penyabab masalah pada program penyakit tidak
menular adalah sebagai berikut
9
1. Kurangnya capaian angkaskrening gula darah pada penduduk usia 15-59
tahun
a. Masyarakat belum mengenal pentingnya skrening
b. Rendahnya tingkat pendidikan msyarakat
c. Dukungan lintas sektor kurang
d. Kesadaran masyarakat untuk skrening ptmkurang
e. Pengetahuandan ketrampilan petugas kurang
f. Minimnya anggaran pengadaan stik gda
g. sopKAK belum maksimal dilaksanakan
h. sosialisasii skrening dimasyarakat kurang
i. ptmkit terbatas
10
BAB V
IDENTIFIKASI PEMECAHAN MASALAH
PEMECAHAN SKOR
MASALAH PENYEBAB MASALAH NILAI RANK
NO MASALAH C A R L
1 penduduk usia -Masyarakat belum -mengajukan 5 5 5 4 500 I
mengenal pengadaan stik
15-59 tahun pentingnyaskrening gda melalui
yang melakukan -Rendahnya tingkat dana desa
pendidikan
skrening msyarakat -penyuluhan 5 4 4 4 320 II
-Dukungan lintas ptm
kesehatan
sektor kurang
-Kesadaran -pelatihan
4 4 3 3 144 IV
masyarakat untuk kader posbindu
skrening ptmkurang
-sosialisasi
-Pengetahuandan
skrening ptm 3 3 5 4 180 III
ketrampilanpetugas
kurang
-Minimnya anggaran
pengadaan stik gda
-SOP , KAK belum
maksimal
dilaksanakan
-sosialisasii skrening
dimasyarakat kurang
ptmkit terbatas
2 Kurangnya a. –rendahnya minnat -kunjungan rumah 5 5 4 4 500 1
penderita hipertensi bagi penderita
capaian
untuk berobat hipertensi yang
penderita secara teratur belum mau berobat
b. –dukungaan sescara teratur
hupertensi
keluarga yang Melalui kpipu atau
yang berobat kurang chn pis pk
c. –akses yang jauh
sesuai standart -mengedukasi
d. –ketersessdiaan 5 4 4 4 400 II
obat di pustu penderita dan
polindes ponkesdes keluarga tentang
yang minimal penyakit hipertensi
-membuat
komitmen bersama 4 4 4 3 100 5
sekolah KTR pada
warga sekolah
BAB VI
PENUTUP
12
A. KESIMPULAN
Dari semua target yang belum tercapai maksimal adalah tingkat kehadiran pesrta yang
mengikuti kegiatan pemeriksaan skrening dalam posbindu ptm
Warga usia 15-59 tahun yang melakukan skrening kurang, pengobatan hipertensi yang
sesuai standart masih belum tercapai serta terciptanya sekolah kawasan tanpa rokok
yang belum sesuai target
Semoga tahun yang akan datang tingkat kehadiran peserta menunjukan tren kenaikan,
cakupan skrening 15 -59 tahun, pengobatan hipertensi yang sesuai standart tercapai
serta terwujudnya 70% sekolah dengan KTR melalui novasi yang nyata dari puskesmas
kanor
B. SARAN
Demi teratasinya masalah dari prograam posbindu ptm dengan melihat
penyebab yang utama sangat di harapkan adanya kerjasama dan peninjauan kembali
dari lintas sector dan program terkait agar semua kegiatan program posbindu ptm dapat
mencapai target sesuaidengan yang telah di tetapkan.
13
14