Anda di halaman 1dari 99

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL

TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN


KEPATUHAN KUNJUNGAN KEHAMILAN TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2023

SKRIPSI

Diajukan untuk Menyelesaikan Pendidikan


Program Studi Sarjana Kebidanan

Disusun Oleh :

Yulida Susanti
NIM 4008220093

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA
BANDUNG
2023
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL
TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN
KEPATUHAN KUNJUNGAN KEHAMILAN TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2023

SKRIPSI

Diajukan untuk Menyelesaikan Pendidikan


Program Studi Sarjana Kebidanan

Disusun Oleh :

Yulida Susanti
NIM 4008220093

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA
BANDUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG


TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN
KUNJUNGAN KEHAMILAN TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BOJONGPICUNG
KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2023

YULIDA SUSANTI
NIM 4008220093

Bandung, Agustus 2023


Mengesahkan,

STIKes Dharma Husada Bandung Prodi Sarjana Kebidanan


Ketua, Ketua,

Dr. Dra. Suryani, Dipl. Mid., MM Ira Kartika, S.ST.,M.Keb


NIK. 432120801001 NIK. 432121002020
LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG


TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN
KUNJUNGAN KEHAMILAN TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BOJONGPICUNG
KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2023

YULIDA SUSANTI
NIM 4008220093

Bandung, Agustus 2023

Menyetujui

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,


Ketua, Ketua

Santi Deliani R, S.ST., SKM., M.Epid. Dr. Suparni, ST.,M.KKK


NIK.432120517160 NIK.432120602009

Penguji Utama Penguji Pendamping

Yeti Hernawati, S.ST., M.Keb Naili Rahmawati, Sst., M.Tr.Keb


NIK.432121203027 NIK.432120711082
PERNYATAAN ORISINILITAS

Bismillahirrahmanirrahin,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yulida Susanti
NIM : 4008220093
Jurusan / Fakultas : Kebidanan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul


“HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN
KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS BOJONGPICUNG
KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2023” ini beserta isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri. Seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah
dikutif dengan cara penulisan referensi yang sesuai.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apapun yang
dijatuhkan kepada saya sesuai dnegan peraturan yang berlaku, apabila
dikemudian hari adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim
terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2023


Saya yang menyatakan,

Yulida Susanti
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bismillahirrahmanirrahin,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yulida Susanti
NIM : 4008220093
Jurusan / Fakultas : Kebidanan

Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG atas karya
ilmiah dengan judul “HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU
HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN
KEPATUHAN KUNJUNGAN KEHAMILAN TRIMESTER III DI
PUSKESMAS BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2023”
ini berhak menyimpan, mengalih-media atau format-kan, mengelolaannya dalam
pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan atau
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari kami selama tetap mencantumkan nama kami
sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apapun yang
dijatuhkan kepada saya sesuai dnegan peraturan yang berlaku, apabila atas
pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Dibuat di : Bandung
Pada Tanggal : Agustus 2023
Yang menyatakan,

Yulida Susanti
Program studi S1 Kebidanan
STIKes Dharma Husada Bandung
2023

ABSTRAK

Yulida Susanti

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG


TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN
KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS BOJONGPICUNG
KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2023

xiii + ….. halaman + 11 tabel + 4 gambar + 5 lampiran


Kepatuhan kunjungan Antenatal Care (ANC) merupakan kunjungan yang
dilakukan ibu hamil ke tempat pelayanan kesehatan sejak tanda – tanda
kehamilan sampai pada trimester III. kunjungan Antenatal Care (ANC)
minimal dilakukan 6 kali selama kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Trimester III Di
Puskesmas Bojongpicung tahun 2023. Desain penelitian yang digunakan yaitu
Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional
dimana variable independent dan dependent dinilai dalam waktu yang
bersamaan. Hasil penelitian menunjukan Sebagian kecil (21,88%) Ibu hamil di
UPTD Puskesmas Bojongpicung Tahun 2023 berpengetahuan kurang, sebagian
kecil dari responden (20,83%) Ibu hamil trismester III di Puskesmas
Bojongpicung Tahun 2023 tidak melakukan 3 kali pemeriksaan (2 kali
pemeriksaan kehamilan oleh Bidan dan 1 kali oleh Dokter) dan Terdapat
hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan kunjungan kehamilan
Trimester III dengan  value = 0,000 < 0,05.

Kata Kunci : Kepatuhan kunjungan ANC, Pengetahuan


Kepustakaan : 35, 2014-2023
Barchelor of Midwifery Study Program
STIKes Dharma Husada Bandung
2023

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN PREGNANT WOMEN'S KNOWLEDGE


ABOUT THE DANGER SIGNS OF PREGNANCY AND COMPLIANCE
WITH THREE TRIMESTER PREGNANCY VISITS AT BOJONGPICUNG
HEALTH CENTER CIANJUR DISTRICT YEAR 2023

xii + … pages + 11 tables + 4 picture + 5 attachment

Compliance with Antenatal Care (ANC) visits is a visit made by pregnant


women to health services since the signs of pregnancy up to the third trimester.
Antenatal Care (ANC) visits are carried out at least 6 times during pregnancy.
The purpose of this study was to determine the relationship between pregnant
women's knowledge about danger signs of pregnancy and adherence to third
trimester pregnancy visits at the Bojongpicung Health Center in 2023.The
research design used is a quantitative research type using a cross-sectional
approach where the independent and dependent variables are assessed at the
same time.The results showed that a small proportion (21.88%) of pregnant
women at the UPTD Puskesmas Bojongpicung in 2023 had less knowledge, a
small proportion of respondents (20.83%) pregnant women in the third
trimester at the Bojongpicung Health Center in 2023 did not carry out 3
examinations (2 examinations pregnancy by a midwife and 1 time by a doctor)
and there is a relationship between knowledge of pregnant women and
adherence to pregnancy visits at the Bojongpicung Health Center Trimester
III, Cianjur Regency in 2023 obtained  value = 0.000 < 0.05.

Keywords: ANC visit compliance, Knowledge


Libraries : 35, 2014-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanu wa ta’ala, berkat

rahmat dan bimbingannya-Nya saya dapat menyelesaikan proposal yang berjudul

“Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Bojongpicung Trimester

III Kabupaten Cianjur Tahun 2023”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana dalam bidang kebidanan. Saya menyadari bahwa, tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dr. Dra. Suryani , Dipl. Mid., MM, selaku Ketua STIKes Dharma Husada.

2. Ira Kartika, S.ST, M.Keb selaku Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan.

3. Santi Deliani R, S.ST., SKM., M.Epid selaku pembimbing utama yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Suparni, S.T., M.KKK selaku dosen pembimbing 2 yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Kepala UPTD Puskesmas Bojongpicung, Ibu Bd. Heni Supenti., S.Keb.,

S.IP., M.Si dan seluruh karyawan atas kesempatan dan bantuanya yang

diberikan kepada penulis dalam melakukan penelitian dan memperoleh

informasi selama penelitian ini.


6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan S1 Kebidanan Dharma Husada Bandung.

7. Orang tua, Suami dan keluarga tercinta yang telah memberikan bantuan,

dukungan dan perhatian besar baik moral dan material.

8. Sahabat serta teman teman semua khususnya jurusan S1 Kebidanan yang

telah memberikan motivasi dan banyak membantu saya dalam menyelesaikan

tugas akhir ini.

Akhir kata saya berharap Allah Subhanahu wa ta’ala membalas budi baik

semua pihak yang telah memberikan kesempatan, dukungan, ilmu dan juga

bantuan yang lain dalam menyelesaikan proposal ini. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun penulisannya,

tetapi kami berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi

profesi kebidanan.

Bandung, Agustus 2023

Yulida Susanti
DAFTAR ISI

ABSTRAK....................................................................................................... i
ABSTRACT...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Peneltian............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................... 5
1.3 Tujuan.......................................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum..................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................... 6
1.4 Manfaat........................................................................................ 6
1.4.1 Bagi Peneliti........................................................................ 6
1.4.2 Bagi Mahasiswa.................................................................. 7
1.4.3 Bagi Puskesmas.................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 9


2.2 Tinjauan Teori.............................................................................. 10
2.2.1 Kehamilan........................................................................... 10
2.2.2 Tanda Bahaya Kehamilan..................................................... 15
2.2.3 Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan)............................. 19
2.2.4 Kepatuhan Antenatal Care................................................... 27
2.2.5 Pengetahuan........................................................................ 31
2.3 Kerangka Teori............................................................................ 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 41


3.2 Hipotesis Penelitian..................................................................... 41
3.3 Definisi Operasional Variabel...................................................... 42
3.4 Rancangan Penelitian................................................................... 43
3.4.1 Jenis Penelitian.................................................................... 43
3.4.2 Waktu dan Tempat Penelitian............................................... 43
3.4.3 Populasi dan Sampel.............................................................. 44
3.4.4 Intrumen Penelitian............................................................. 45
3.4.5 Metode Pengumpulan Data.................................................. 46
3.4.6 Alur Penelitian...................................................................... 46
3.4.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data................................ 47
3.4.8 Jadwal Penelitian................................................................... 51
3.4.9 Etika Penelitian................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 54


4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.................................... 54
4.1.2 Karakteristik Responden...................................................... 57
4.1.3 Analisis Data........................................................................ 58
4.2 Pembahasan.................................................................................. 60
4.1.1 Gambaran Tingkat Pengetahuan......................................... 61
4.1.2 Gambaran Kepatuhan Kunjungan......................................... 64
4.1.3 Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Kunjungan........ 65
4.3 Keterbatasan Penelitian................................................................ 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 70


5.2 Saran............................................................................................ 70
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kunjungan ANC di Puskesmas Bojongpicung.................................. 4


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.......................................................................... 8
Tabel 3.1 Definisi Operasional........................................................................... 40
Tabel 3.2 Interpretasi Data................................................................................. 47
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk............................................................................... 53
Tabel 4.2 Jumlah Ibu Hamil............................................................................... 54
Tabel 4.3 Jumlah Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan.................................. 55
Tabel 4.4 Kharakteristik Responden.................................................................. 56
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan........................................ 57
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kepatuhan......................................................... 57
Tabel 4.5 Distribusi Proporsi.............................................................................. 58
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori................................................................................ 38


Gambar 3.1 Kerangka Konsep............................................................................. 39
Gambar 4.1 Wilayah Puskesmas Bojongpicung.................................................. 52
Gambar 4.2 Kejadian AKI................................................................................... 54
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses alamiah yang terjadi pada seorang wanita

dimana didalam masa kehamilan akan terjadi perubahan pada fisik, psikologis dan

sosial. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang hampir selalu terjadi

pada setiap wanita. Kehamilan merupakan kejadian bertemu nya ovum dengan

sperma, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu

atau sampai 42 minggu.47

Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak Hari

Pertama Haid Terakhir (HPHT) sampai dimulainya persalinan. Periode

antepartum dibagi menjadi tiga trimester, Pembagian waktu ini diambil dari

ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang

dari 40 minggu. Pembuahan berlangsung ketika terjadi ovulasi, kurang lebih 14

hari setelah haid terakhir (dengan perkiraan siklus 28 hari). Pada praktiknya

trimester I secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama

hingga ke-12 (12 minggu), trimester II minggu ke-13 sampai dengan minggu ke-

27, trimester III minggu ke-27 hingga minggu ke-40 (13 minggu).48

Pada umumnya sekitar 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan

hanya 10-12% kehamilan disertai penyulit atau menjadi kehamilan patologis. Data

47
Israyati, Nur. (2022). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Anemia Dengan Pengaturan
Menu Seimbangtinggi Protein Di Pmb Hasna Dewi F.S Kota Pekanbaru. Jurnal Kebidanan
Terkini (Current Midwifery Journal), 2(1), 146–152. h. 7.
48
Ratnawati, Ana.( 2020). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press. h. 19.

1
2

World Health Organization (WHO) mengenai status kesehatan nasional pada

capaian target Sustainable Development Goals (SDGs) menyatakan secara global

sekitar 830 wanita meninggal setiap hari karena komplikasi selama kehamilan dan

persalinan, dengan tingkat AKI sebanyak 216 per 100.000 kelahiran hidup.49

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mencatat angka kematian ibu pada

tahun 2022 di Indonesia berkisar 183 per 100 ribu kelahiran. Kondisi ini jauh

berbeda dibandingkan Malaysia dengan AKI 20 per 100 ribu kelahiran.50 Begitu

tingginya tingkat AKI disebabkan oleh faktor yang sangat bervarian, seperti

rendahnya tingkat pengetahuan ibu dan frekuensi pemeriksaan ANC yang tidak

teratur, tingkat sosial ekonomi yang rendah kurangnya tingkat kesadaran dan

ketaatan ibu hamil dalam memeriksakan kandungannya, pengaruh status gizi ibu,

kesibukan dalam aktivitas, dukungan dari pihak keluarga dan suami yang kurang,

pelayanan maternal yang belum optimal.51

Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate

(MMR) menjelaskan bahwa besarnya risiko kematian ibu terjadi pada fase

kehamilan, persalinan dan masa nifas. Berikutnya perkembangan AKI

berdasarkan beberapa hasil studi dan survey yang dilakukan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS), pada umumnya kematian ibu terjadi pada saat melahirkan

(60,87%), waktu nifas (30,43%) dan waktu hamil (8,70%).52

49
World Health Organization (WHO), 2022. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi. World Health Statistics.
50
Kementrian Kesehatan RI. 2022. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
51
Ibid. h.6.
52
Badan Pusat Statistik (BPS), 2022. Angka Kematian Ibu. 2020. Available form:
https://www.bps.go.id.
3

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Cianjur diketahui penyebab dari

jumlah kematian disebabkan karena kehamilan, persalinan dan ibu nifas

perjumlah kelahiran hidup di wilayah tertentu. Jumlah kematian ibu di Kabupaten

Cianjur tahun 2020 terlaporkan sebanyak 34 kasus kematian. Jumlah kematian ibu

di Kabupaten Cianjur dari tahun ke tahun memperlihatkan kecenderungan tidak

tetap, terlaporkan mengalami penurunan di tahun 2021 sebanyak 15 kasus

kematian namun pada tahun 2022 angka kematian ibu di Kabupaten Cianjur

mengalami peningkatan yaitu sebanyak 29 kasus kematian.53

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2022 di Indonesia masih tinggi yaitu

16,85 per 1000 (Badan Pusat Statistik.54 Menurut Kementrian Kesehatan karena

berbagai faktor yang salah satunya adalah kualitas pelayanan kesehatan, gangguan

pada saat kelahiran dan termasuk perawatan pada saat kehamilan.55 Angka

Kematian Bayi di Kabupaten Cianjur pada tahun 2021 terlaporkan sebanyak 49

kasus kematian dan meningkat di tahun 2022 yaitu sebanyak 60 kasus kematian.56

Program kesehatan ibu dan bayi merupakan salah satu prioritas

Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu

indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

2015- 2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia membuat

pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas dalam

53
Dinas Kesehatan Cianjur, 2022. Profil Kesehatan Kabupaten Cianjur 2020. Dinas
Kesehatan Kabupaten Cianjur.
54
Badan Pusat Statistik (BPS), 2022. Angka Kematian Ibu. 2020. Available form:
https://www.bps.go.id.
55
Kementrian Kesehatan RI. 2022. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
56
ibid
4

pembangunan kesehatan.57 Salah satu faktor Tingginya Angka Kematian Ibu

(AKI) yaitu rendahnya kepatuhan kunjungan Antenatal Care (ANC).

Kepatuhan melakukan ANC adalah kunjungan yang dilakukan ibu hamil

ke tempat pelayanan kesehatan sejak tanda – tanda kehamilan sampai pada

trimester III. Adapun pengukuran kepatuhan pemeriksaan kehamilan Antenatal

Care (ANC) yaitu, dua kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14

minggu), satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28), tiga

kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah

minggu ke 36).58 World Health Organization juga menegaskan bahwa kunjungan

antenatal care minimal dilakukan 6 kali selama kehamilan.59

Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Bojongpicung

menunjukan rendahnya kunjungan Antenatal Care (ANC) pada bulan Januari-

April diketahui jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 97 orang, sedangkan yang

melakukan pemeriksaan sebanyak 56 orang. World Health Organization

menegaskan bahwa kunjungan Antenatal Care (ANC) pada trimester III

dilakukan 3 kali kunjungan, sedangkan kunjungan Antenatal Care (ANC) pada

bulan Januari-April masih banyak ibu hamil trimester III yang tidak melakukan 3

kali kunjungan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

57
World Health Organization (WHO), 2022. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi. World Health Statistics.
58
Israyati, Nur. (2022). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Anemia Dengan Pengaturan
Menu Seimbangtinggi Protein Di Pmb Hasna Dewi F.S Kota Pekanbaru. Jurnal Kebidanan
Terkini (Current Midwifery Journal), 2(1), 146–152. h. 11.
59
ibid
5

Tabel 1.1 Kunjungan ANC di Puskesmas Bojongpicung

Ibu Kunjungan ANC


Bulan
Hamil I II III
Januari 19 4 6 9
Februari 14 6 4 4
Maret 10 5 4 1
April 13 3 7 3
Total 56 18 21 17
Sumber: Diolah Peneliti

Berdasarkan tabel diatas diketahui hanya 17 ibu hamil trimester III yang

melakukan 3 kali kunjungan. Hasil wawancara terhadap beberapa ibu hamil

trimester III mengenai tingkat pengetahuan tanda bahaya didapatkan banyak yang

tidak mengetahui banyak tentang tanda bahaya kehamilan, tidak mengetahui

macam macam tanda bahaya kehamilan dan dampak apa yang akan terjadi pada

kehamilan jika tanda bahaya itu akan terjadi. Sedangkan hasil wawancara dengan

salah satu bidan mengatakan bahwa pernah dilakukan penkes tanda bahaya

kehamilan tetapi hanya diberikan kepada ibu hamil yang memang beresiko.

Morbiditas dan mortalitas ibu hamil dapat dicegah apabila ibu hamil dan

keluarganya mampu mengenali tanda bahaya kehamilan dan mencoba untuk

mencari pertolongan kesehatan. Tanda bahaya kehamilan yang dapat muncul

antara lain perdarahan vagina, edema pada wajah dan tangan, demam tinggi,

ruptur membran, penurunan pergerakan janin, dan muntah persisten. 60 Tindakan

yang tepat dapat menghindarkan ibu hamil dari penyebab kematian maternal yang

60
Nirwana, Eva & Widya, Serin, 2019. Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan Dan
Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Bestari Medan Tahun
2017. Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 5, No. 2.h. 9.
6

dapat dicegah. Tindakan dalam bentuk perawatan kehamilan yang dapat dilakukan

dapat berupa kepatuhan kunjungan Antenatal Care (ANC).61

Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan kunjungan Antenatal

Care (ANC) yaitu faktor pengetahuan. Pengetahuan merupakan faktor yang

sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang, karena pengetahuan

merupakan salah satu unsur yang diperlukan agar manusia dapat berbuat

sesuatu berdasarkan keyakinan, saran dan motivasi.62 Berdasarkan hasil

wawancara yang telah dilakukan dapat terlihat rendahnya pengetahuan ibu hamil

tentang tanda bahaya kehamilan sehingga perlu diketahui kepatuhan kunjungan

Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Bojongpicung. Sesuai dengan peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia maka maka Ibu hamil yang melakukan

ANC dapat dikatakan patuh dengan anjuran kementrian kesehatan.

Berdasarkan paparan dan permasalahan diatas maka penulis merasa

tertarik untuk mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Trimester III

Di Puskesmas Bojongpicung tahun 2023.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalahnya yaitu

”Bagaimana Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang tanda Bahaya

61
Damayanti, Febriyana & Karunia, Innez. 2022. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dan Status Pekerjaan Ibu dengan Keteraturan
Kunjungan ANC (Antenatal Care) di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta. h. 13.
62
Lubis. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap dan Perilaku terhadap
Pencegahan Infeksi Covid-19 Pada Mahasiswa Semester 6 Fakultas Kedokteran USU. Skripsi.
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/31033. h. 3.
7

Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Trimester III Di Puskesmas

Bojongpicung tahun 2023”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan

Trimester III Di Puskesmas Bojongpicung tahun 2023.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran pengetahuan Ibu hamil tentang tanda bahaya

kehamilan di Di Puskesmas Bojongpicung tahun 2023.

2. Mengetahui kepatuhan kunjungan kehamilan Trimester III di Di

Puskesmas Bojongpicung tahun 2023

3. Hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan kunjungan

kehamilan Trimester III di Puskesmas Bojongpicung tahun 2023.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan

sebagai pengalaman belajar dalam melakukan penelitian, meningkatkan

kemampuan komunikasi peneliti dengan masyarakat, Selain itu hasil dari

penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya sebagai bahan

tambahan penelitian terutama mengenai hubungan antara pengetahuan ibu

hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan kunjungan

kehamilan Trimester III di Puskesmas Bojongpicung tahun 2023.


8

1.4.2 Bagi Mahasiswa

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

mejadi referensi bagi mahasiswa Stikes Dharma Husada Bandung Prodi S1

Kebidanan terutama tentang hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang

tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan kunjungan kehamilan Trimester

III di Puskesmas Bojongpicung tahun 2023.

1.4.3 Bagi Pelayanan (Puskesmas)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan

dengan kepatuhan kunjungan kehamilan Trimester III . Selain itu diharapkan

dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan di

Puskesmas.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Tahun Judul Hasil


Katarina Iit 2020 Hubungan Antara Ada hubungan antara
Pengetahuan Ibu pengetahuan ibu hamil tentang
Hamil Tentang tanda bahaya kehamilan
Tanda Bahaya Keha- dengan kepatuhan kunjungan
milan Dengan kehamilan, yaitu dengan hasil
Kepatuhan Kunju- 𝑋 2 hitung (37,47) ≥ x tabel
ngan Kehamilan Di (5,991). Saran bagi petugas
Puskesmas Banjar kesehatan untuk memberikan
Serasan Kota informasi tentang tanda-tanda
Pontianak Tahun bahaya kehamilan
2019
Anisa 2022 Hubungan Penget- Tidak ada hubungan antara
Nanang ahuan Tentang pengetahuan tanda bahaya
Sulistyowati Tanda Bahaya Keha- kehamilan dengan kepatuhan
milan Dengan ibu hamil melakukan
Kepatuhan Ibu pemeriksaan ANC dengan p
Hamil Melakukan value 0,171 (>0,05).
Pemeriksaan Anc Di
Puskesmas Siriwini
Kabupaten Nabire
Tahun 2022
Erlina 2018 Hubungan Penge- Terdapat hubungan yang
Puspitaloka tahuan Tentang bermakna antara pengetahuan
Mahadew Tanda Bahaya tentang tanda bahaya
Kehamilan Dan kehamilan dengan kepatuhan
Dukungan Keluarga kunjungan ANC dengan ρ
Dengan Kepatuhan value = 0,028, Terdapat
Kunjungan Ante- hubungan yang bermakna
natal Care (Anc) antara dukungan keluarga
Pada Ibu Hamil dengan kepatuhan kunjungan
Trimester III Di ANC dengan ρ value = 0,010.
Puskesmas Ciruas
Kabupaten Serang
Priska M. 2021 Hubungan Tingkat Semakin tinggi tingkat
Kolantung Pengetahuan Ibu pengetahuan ibu hamil
Hamil Tentang tentang tanda bahaya
tanda Bahaya kehamilan, maka ibu akan
Kehamilan Dengan tau apa saja resiko

9
10

Kepatuhan Melaku- kehamilan dan komplikasi


kan Antenatal Care kehamilan, serta manfaat
(Anc) dalam pemeriksaan ANC yang
akan membuat ibu hamil
semakin peduli terhadap
kehamilannya dan kesehatan
janin, sehingga membuat ibu
hamil sadar dan termotivasi
untuk patuh dalam
melakukan kunjungan
pemeriksaan ANC,
sehingga dapat memberikan
kualitas hidup ibu dan bayi.

Risna Dewi 2018 Hubungan Antara Hasil analisis menggunakan


Yanti Pengetahuan Ibu uji chisquaremenunjukan
Hamil Tentang adanya hubungan yang
Tanda Bahaya dan signifikan antara pengetahuan
Komplikasi Keha- ibu hamil tentang tanda
milan dengan bahaya kehamilan dengan
Kepatuhan Kunju- kepatuhan kunjungan.
ngan Antenatal dan Artinya bahwa ibu hamil
Pemilihan Tempat yang memiliki tingkat
Bersalin di Wilayah pengetahuan yang lebih
Tanah Sareal Bogor. tinggi memiliki kepatuhan
yang lebih baik dibandingkan
dengan ibu hamil yang
memiliki tingkat pengetahuan
rendah.

3.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Kehamilan

2.2.1.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah proses dimulai konsepsi sampai lahirnya janin,

normalnya lama kehamilan adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi beberapa

periode antenatal yaitu 3 trimester, yang dimana trimester I dimulai dari

konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dari bulan ke 4 sampai6 bulan, dan


11

trimester III dari bulan ke 7 sampai ke 9 bulan.63

Kehamilan dibagi menjadi beberapa macam, yaitu primigravida dan

multigravida. Primigravida merupakan keadaan dimana seorang wanita

mengalami masa kehamilan untuk pertama kalinya, yang kedua multigravida

yang dimana seorang wanita telah hamil lebih dari 1 sampai 5 kali. Kehamilan

melibatkan adanya perubahan fisik, emosional maupun perubahan psikososial di

dalam keluarga. Pada umumnya kehamilan akan berkembang dengan normal

dan menghasilkan kelahiran yang normal. Namun tidak bisa dihindari berbagai

resiko akan terjadi pada masa kehamilan. Oleh karena itu pemeriksaan

kehamilan atau pelayanan antenatal merupakan suatu cara yang harus

dilakukan guna mencegah berbagai resiko yang terjadi yang dapat

membahayakan kondisi ibu dan kehamilannya.

2.2.1.2 Diagnosa Kehamilan

Secara umum diagnosa kehamilan dapat dilakukan dengan berbagai

cara, yaitu :

a) Dapat diraba kemudian diketahui bagian bagian janin

b) Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara

c) Dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen

d) Tampak adanya kerangka janin jika melakukan pemeriksaan dengan sinar

rontgen

e) Dapat diketahui panjang janin, kantung janin, perubahan janin dan

diameter diparietakis sehingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan jika


63
Astuti, dkk. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan Buku Ajar Kebidanan
Antenatal Care. Yogyakarta: Erlangga. h.27.
12

melakukan ultrasonografi (USG)

2.2.1.3 Tanda-Tanda Kehamilan

Beberapa tanda-tanda kehamilan, diantaranya :

1) Tanda Pasti Kehamilan

a. Denyut Jantung Janin (DJJ)

Denyut jantung janin dapat diperiksa atau didengar degan alat fetal electro

cardiograf. Pemeriksaan denyut jantung janin hanya dapat dicatat pada

usia kehamilan 12-14 minggu. Dengan menggunakan system doppler dan

stetoskop laennec denyut jantung janin juga dapat didengar dan dicatat,

namun pada stetoskp laennec denyut jantung janin baru dapat didengar

pada usia kehamilan 18-20 minggu.

b. Gerakan Janin dalam Rahim

Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibu pada usia

kehamilan 18 minggu, berbeda dengan multigravida gerakan janin dapat

dirasakan pada usia 16 minggu. Gerakan janin terkadang dapat diraba secara

objektif oleh pemeriksa pada usia kehamilan 20 minggu, ballotemen dalam

uterus dapa diraba pada kehamilan lebih tua dan pada teimester III gerakan

janin lebih cepat atau lebih sering bergerak. Kepala dan bokonng

merupakan bagian besar janin, sedangkan kaki dan tangan merupakan

bagian-bagian kecil janin yang dapat diraba dengan jelas.

c. Tampak Adanya Pertumbuhan Janin (Pemeriksaan USG) Untuk melihat

pertumbuhan janin dan menentukan usia kehamilan dapat dilakukan

ultrasonografi (scanning). Dapat pula dilakukan bila ada kecurigaan pada


13

kondisi kehamilan seperti kehamilan ganda, hamil anggur (mola

hidatidosia), plasenta previa, hidramnion dan kematian janin.

2) Tanda Mungkin Kehamilan

a. Perubahan Pada Serviks

Pada umumnya jika tidak hamil keadaan serviks teraba keras seperti kita

meraba ujung hidung, namun pada saat kehamilan serviks menjadi lunak

secara bertahap akibat bertambahnya aktivitas uterus selama kehamilan.

b. Pembesaran perut

Setelah bulan ke 3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan

perut.

c. Tanda Chadwik

Adanya tanda chadwik ialah warna selaput lender vulva dan vagina

menjadi ungu

d. Hiperpigmentasi

Terjadinya hiperpigmentasi pada kulit muka yang disebut chloasma

gravidarum, hiperpigmentasi linea alba dan hiperpigmentasi pada aerola

dan papilla mammae.

e. Amenorrhoe

Pada umumnya wanita yang sehat dengan haid yang teratur amenorrhoe

merupakan tanda kehamilan. Namun terkadang amenorrhoe bisa juga

disebabkan karena penyakit berat seperti Tuberculosis, Typhus, Anemia

dan Pengaruh Psikis salah satunya karena perubahan lingkungan


14

f. Frekunsi BAK yang sering

Sering nya BAK merupakan tanda kehamilan karena rahim yang

membesar menekan kandung kemih.

3) Ketidaknyamanan Kehamilan

Berikut beberapa ketidaknyamanan kehamilan :

a. Nocturia (Sering Kencing)

Seringnya kencing merupakan hal yang membuat tidak nyaman bagi seorang

ibu hamil, dikarenakan membutuhkan tenaga lebih untuk harus ke kamar

mandi terus menerus. Namun BAK yang sering ini merupakan tanda

kehamilan yang memang biasanya terjadi karena rahim yang semakin

membesar akan menekan kandung kemih terutama pada usia tua

kehamilan yang menyebabkan kandung kemih terasa penuh akibat

turunnya kepala bayi yang menekan kandung kemih.

b. Nyeri Punggung

Nyeri punggung yang terjadi biasanya pada bagian lumbosacral di punggung.

Nyeri punggung yang dialami pada ibu hamil dikarenakan beban berat

tubuh yang dialami, intensitas nnyeri nya pun meningkat apabila adanya

perubahan postur dan gravitasi.

c. Edema

Edema pada ekstremitas bawah dikaibatkan oleh adanya gangguan

sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena padaekstremitas bagian

bawah. Gangguan sirkulasi ini disebabkan karena tekanan uterus yang

membesar pada vena-vena panggul. Pakaian ketat pada ibu hamil dapat
15

menghambat aliran balk vena dari ekstremitas bawah yang dapat

memperburuk masalah. Edema pada kaki yang sering menggantung dapat

terlihat di area pergelangan kaki dan hal ini berbeda dengan edema karena

preeklampsi/eklampsia

d. Nyeri Kepala

Nyeri kepala pada ibu hamil biasanya terjadi pada usia periode kehamilan

trimester II dan III. Hal ini diakibatkan karena adanya kontraksi otot atau

spasme otot seperti leher, bahu dan penegangan pada kepala.

2.2.2 Tanda Bahaya Kehamilan

2.2.2.1 Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan merupakan tanda gejala yang

menggambarkan adanya bahaya yang terjadi pada saat kehamilan atau pada

saat periode kehamilan. Dapat berakibat fatal jika tidak terdeteksi dini karena

akan membahayakan kondisi kehamilan maupun kematian sang ibu. Tanda-

tanda bahaya pada kehamilan yang terjadi pada seorang ibu hamil merupakan

suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada ibu atau janin

yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal

kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir kehamilan

(hamil tua) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia.64

Hal ini pun dikembangkan di jurnal yang diteliti oleh Theresa, dkk

dengan judul gambaran pemanfaatan buku KIA dan pengetahuan ibu hamil

mengenai tanda bahaya kehamilan, yang dimana seseorang bisa mengetahui

64
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2020. Sistem Kesehatan
Nasional. Jakarta.
16

informasi tanda bahaya kehamilan melalui buku KIA untuk meningkatkan

pengetahuannya tentang tanda bahaya kehamilan.Kehamilan adalah hal yang

fisiologis, namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.

Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga ksehatan untuk mencegah

adanya resiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini guna mengecek dan

menceegah adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama

kehamilan.65

2.2.2.2 Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan

Pada umumnya 80-90 % kehamilan akan berlangsung normal dan

hanya 10-12 % kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang

menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis tidak terjadi secara mendadak

karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara

bertahap dan berangsurangsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama

kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan

yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor

predisposisi dan adanya penyulit penyerta sebaiknya diketahui sejak awal

sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk 14 mencegah

gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun

bayi yang dikandungnya.

2.2.2.3 Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan


65
Hidayah, Prima & Puji Wahyuningsih, Heni. 2018. Hubungan tingkat resiko
kehamilan dengan kejadian komplikasi persalinan di RSUD penambehan senopati bantul. Jurnal
kesehatan vokasional.volume 3, No.1. Diakses pada tanggal 30 Mei 2023
17

Di masa kehamilan memungkinkan untuk ibu hamil mengalami beberapa

perubahan dan keluhan pada tubuh. Keluhan-keluhan yang umum biasanya akan

hilang sendiri, namun ada beberapa keadaan tertentu yang perlu ibu hamil

waspadai. Keadaan tersebut harus diketahui oleh ibu hamil sebagai tanda bahaya

pada masa kehamilan. Berikut adalah tanda-tanda bahaya kehamilan:

1. Tidak Mau Makan dan Muntah Terus-Menerus

Mual-muntah memang banyak dialami oleh ibu hamil, terutama ibu hamil

pada trimester pertama kehamilan. Namun jika mual-muntah tersebut terjadi

terus-menerus dan berlebihan bisa menjadi tanda bahaya pada masa

kehamilan. Hal itu dikarenakan dapat menyebabkan kekurangan gizi,

dehidrasi, dan penurunan kesadaran. Segera temui dokter jika hal ini terjadi

agar mendapatkan penanganan dengan cepat.

2. Mengalami Demam Tinggi

Ibu hamil harus mewaspadai hal ini jika terjadi. Hal ini dikarenakan bisa saja

jika demam dipicu karena adanya infeksi. Jika demam terlalu tinggi, ibu hamil

harus segera diperiksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan

pertama.

3. Pergerakan Janin di Kandungan Kurang

Pergerakan janin yang kurang aktif atau bahkan berhenti merupakan tanda

bahaya selanjutnya. Hal ini menandakan jika janin mengalami kekurangan

oksigen atau kekurangan gizi. Jika dalam dua jam janin bergerak di bawah

sepuluh kali, segera periksakan kondisi tersebut ke dokter.

4. Beberapa Bagian Tubuh Membengkak


18

Selama masa kehamilan ibu hamil sering mengalami perubahan bentuk tubuh

seperti bertambahnya berat badan. Ibu hamil akan mengalami beberapa

pembengkakan seperti pada tangan, kaki dan wajah karena hal tersebut.

Namun, jika pembengkakan pada kaki, tangan dan wajah disertai dengan

pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan kabur segera bawa ke

dokter untuk ditangani, karena bisa saja ini pertanda terjadinya pre-eklampsia.

5. Nyeri Abdomen

Nyeri abdomen merupakan keluhan yang sering ditemukan pada ibu hamil.

Yang dimaksud dengan nyeri ini adalah setiap keadaan ditandai rasa nyeri,

otot perut tegang, dan nyeri yang memerlukan tindakan bedah emergensi.

6. Terjadi Pendarahan

Ibu hamil harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa menjadi

tanda bahaya yang dapat mengancam pada baik pada janin maupun pada ibu.

Jika mengalami pendarahan hebat pada saat usia kehamilan muda, bisa

menjadi tanda mengalami keguguran. Namun, jika mengalami pendarahan

pada usia hamil tua, bisa menjadi pertanda plasenta menutupi jalan lahir.

7. Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya

Jika ibu hamil mengalami pecah ketuban sebelum waktunya segera periksakan

diri ke dokter, karena kondisi tersebut dapat membahayakan kondisi ibu dan

bayi. Hal ini dapat mempermudah terjadinya infeksi dalam kandungan.66

Ketujuh tanda bahaya pada masa kehamilan yang harus ibu hamil ketahui

agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika anda mengalami salah
66
Kementrian Kesehatan RI. 2022. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta
19

satu atau lebih tanda bahaya tersebut segera hubungi petugas kesehatan.

2.2.3 Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan)

2.2.3.1 Pengertian Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan merupakan pengawasan sebelum persalinan yang

bertujuan untuk memeriksa keadaan pertumbuhan dan perkebangan janin.

Setiap wanita hamil beresiko mengalami komplikasi yang bisa mengancam

jiwanya. Oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat

kali kunjungan selama periode antenatal.67 Pemeriksaan kehamilan atau yang

lebih sering disebut antenatal care adalah kegiatan yang diberikan untuk ibu

dalam masa kehamilan dan sebelum persalinan atau melahirkan.

Pemeriksaan kehamilan merupakan suatu cara yang dilakukan guna

kesehatan ibu serta kandungannya dan memeriksa kemungkinan terjadi nya

masalah yang terjadi pada kandungan yang kadang kadang sulit untuk

diketahui masalahnya meskipun tidak terlihat tanda tanda yang memang tidak

membahayakan pada kehamilan.68 Antenatal merupakan cara untuk deteksi

dini di setiap masalah kehamilan yang bertujuan untuk mencegah masalah

yang terjadi sedini mungkin. Sasaran utama antenatal care adalah pemberian

perawatan untuk memastikan bahwa ibu hamil dan bayi memiliki kesehatan

yang baik sampai akhir kematian dan meminimalisir efek bahaya yang akan

terjadi pada ibu dan bayi.

Berikut diterangkan mengenai apa saja yang dilakukan dalam

67
Chalida, Musphyanti. (2017). Kepatuhan BPM Terhadap Standar APN Saat
Membimbing Mahasiswa D3 Kebidanan Praktik Asuhan Persalinan Normal. Journal.umbjm.ac.id
/index.php/healthy, Vol. 1, No. 1 : 21-27.
68
Anzwar, Saifuddin. 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat, Cetakan Kelima. Jakarta:
PT Bina Pustaka
20

pemeriksaan kehamilan, sabagai pengetahuan bagi ibu hamil agar

mendapatkan kehamilan yang sehat dan keluarga yang bekualitas:

a. Pemeriksaan Berat Badan

Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap kali ibu hamil

memeriksakan kandungannya, ini dilakukan untuk mengetahui

pertambahan berat badan merupakan hal normal ataukah tidak.

b. Pemeriksaan Tinggi Badan

Pemeriksaan tinggi badan ibu juga dilakukan saat pertama kali ibu

melakukan pemeriksaan kehamilan. Mengetahui tinggi badan sangat

penting untuk mengetahui ukuran panggul si ibu untuk menentukan

persalinan yang dilakukan akan normal atau tidak. Karena jika tinggi badan

ibu dianggap terlalu pendek dikhawatirkan memiliki panggul yang sempit

dan proses persalinan dikhawatirkan tidak dapat dilakukan secara normal.

c. Pemeriksan Urin

Pemeriksaan urin selain dilakukan untuk memastikan kehamilan dapat

juga untuk mengetahui fungsi ginjal apakah ada tidaknya protein dalam

urin karena mengarah pada preeklamsi dan mengeahui kadar gula dalam

darah untuk mengetahui ibu mengakami diabetes atau tidak.

d. Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan dalam dilakukan untuk mengetahui kondisi kehamilan

apakah ada penyakit kehamilan, mengetahui kondisi abnormal didalam

rongga panggul dan memeriksa apakah terdapat tumor atau tidak dan

untuk mengetahui ukuran rongga panggul sebagai jalan lahir. Biasanya


21

pemeriksaan ini dilakukan di awal kehamilan.

2.2.3.2 Tujuan Pemeriksaan Kehamilan

Tujuan umum nya adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan

mental bagi ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas

sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. Tujuan khususnya yaitu :

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehtan ibu dan tumbuh

kembang bayinya.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu

dan bayi.

c. Mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama

hamil

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan melahirkan dengan selamat

ibu maupun bayinya denga trauma seminimal mungkin

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjala nomal dan pemberian ASI

eksklusif selama 6 bulan

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang dengan normal.69

2.2.3.3 Manfaat Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan memberikan manfaat dengan ditemukannya

berbagai kelaianan yang menyertai kehamilan dini, sehingga dapat

diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah untuk pertolongan

persalinan yang akan di berikan. Manfaat pemeriksaan kehamilan sangatlah

69
Wahyuningsih, Heny.Puji. 2018.Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta:
Kementerian Kesehatan R.I
22

besar dikarenakan dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi

kehamilan yang dialami ibu hamil sehingga dapat diarahkan untuk melakukan

rujukan.

Manfaat pemeriksaan kehamilan lainnya untuk ibu adalah mengurangi

dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, mempertahankan dan

meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan dapat memberikan ASI.

Konseling dalam pemakaian alat kontrasepsi KB, memberikan nasehat dan

petunjuk untuk berbagai masalah yang berkaitan dengan kehamilannya serta

berusaha menetapkan penggolongan kehamilan dengan faktor resiko tinggi untuk

menentukan pertolongan persalinan yang aman bagi ibu dan bayi.70 Manfaat

lainnya untuk menjamin pertumbuhan bayi yang sehat dalam kandungan

hingga lahir.

2.2.3.4 Alasan Melakukan ANC

Pemeriksaan kehamilan merupakan upaya preventif program

pelayanan kesehatan obstetric untuk mengoptimalkan kesehetan maternal dan

neonatal melalui serangkaian kegiatan permantauan rutin selama kehamilan.71

Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu :

1. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan

2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbak bagi ibu dan bayi yang

dikandungnya

3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan untuk ibu dan kehamilan

70
Muchlis ,Sinaga. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan
Pelaksanaan Program 10 T dalam Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Hamparan
Perak. Jurnal Mutiara Ners, 2 (2), 244-253. http://114.7.97.221/index.php/NERS/article/view/887
71
Ibid.
23

4. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko tinggi

5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas

kehamilan dan merawat bayi

6. Menghindari gangguan kesehatan selama kehamilan yang dapat

membahayakan keselamatan ibu hamil dan kandungannya.

2.2.3.5 Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan

Kunjungan pemeriksaan kehamilan merupakan cara kontak anatara ibu

hamil dan petugas kesehatan yang memberi pelayanan antenatal standar untuk

mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Dalam standar pelayanan kebidanan,

setiap wanita hamil memerlukan minimal enam kali kunjungan selama

periode antenatal, yaitu:72

a. Dua kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)

b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)

c. Tiga kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan

sesudah minggu ke 36).

Selama melakukan kunjungan untuk pemeriksaan kehamilan, ibu hamil

akan mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait dengat upaya

memastikan ada tidaknya kehamilan dan penelusuran berbagai kemungkinan

adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan yang mungkin

akan menggangu kualitas kehamilan. Identifikasi kehamilan diperoleh melalui

adanya perubahan anatomic dan fisiologik kehamilan dan dilakukannya uji

72
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2023. Buku Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA). Jakarta: depkes RI dan JICA
24

hormonal dengan berbagai metode jika diperlukan.73

a) Tujuan Kunjungan K1, K2, K3,K4, K5 dan K6

1) Tujuan Kunjungan K1 dan K2

K1 dan K2 Kehamilan adalah kontak ibu hamil yang pertama kali

dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan

seorang ibu hamil sesuai standar pada Trimester pertama kehamilan,

dimana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu dengan jumlah kunjungan

minimal dua kali meliputi:

a. Identitas/biodata

b. Riwayat kehamilan

c. Riwayat kebidanan

d. Riwayat kesehatan

e. Pemeriksaan kehamilan

f. Pelayanan kesehatan

g. Penyuluhan dan konsultasi

Dalam melaksanakan pelayanan Antenatal Care, ada sepuluh standar

pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang

dikenal dengan 10 T. Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah

sebagai berikut:74

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Pemeriksaan tekanan darah

73
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka
74
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2020. Sistem Kesehatan
Nasional. Jakarta.
25

3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

4. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)

5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid

(TT) bila diperlukan.

7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

8. Test laboratorium (rutin dan khusus)

9. Tatalaksana kasus

10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan

Tujuan k1 dan k2:

a. Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien

b. mendeteksi komplikasi-komplikasi/masalah yang dapat diobati

sebelum mengancam jiwa ibu

c. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia

karena (-) Fe atau penggunaan praktek tradisional yang merugikan

d. Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.

Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari

kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya.

e. mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat

dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.

f. Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya

dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu


26

g. Mengidentifikasi faktor risiko dengan mendapatkan riwayat detail

kebidanan masa lalu dan sekarang, riwayat obstetrik, medis, dan

pribadi serta keluarga.

h. Memberi kesempatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan

mendiskusikan adanya kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan

kehilangan kehamilan yang lalu, persalinan, kelahiran atau puerperium.

K1 dan K2 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan

ibu dan anak yaitu sebagai indikator pemantauan yang dipergunakan untuk

mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program

dalam menggerakkan masyarakat.

2. Tujuan Kunjungan K3

K3 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada

trimester II (usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T

atau 10T setelah melewati K1.

Tujuan K3 :

a. Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien

b. Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa

c. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia

karena (-) Fe atau penggunaan praktek tradisional yang merugikan

d. Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.

Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari

kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya

e. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat


27

dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.

f. Kewaspadaan khusus mengenai HDK (Hipertensi Dalam Kehamilan),

tanyakan gejala, pantau TD (tekanan darah), kaji adanya edema dan

protein uria.

g. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.

h. Penapisan pre-eklamsia, gameli, infeksi, alat rerproduksi dan saluran

perkemihan.

i. Mengulang perencanaan persalinan.

3. Tujuan K4, K5 dan K6

Tujuan K4, K5 dan K6 adalah kunjungan ibu hamil yang

memeriksakan kehamilannya pada trimester III (28-36 minggu dan

sesudah minggu ke-36) tiga kali kunjungan akhir) dan mendapatkan

pelayanan 7T setelah melewati K1 dan K2.

Tujuan K4, K5 dan K6 :

a. Sama dengan kunjungan I dan II

b. Palpasi abdomen

c. Mengenali adanya kelainan letak dan persentase yang memerlukan

kehahiran RS.

d. Memantapkan persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.

2.2.4 Kepatuhan Antenatal Care (ANC)

2.2.4.1 Definisi Kapatuhan Antenatal Care (ANC)

Kepatuhan adalah perilaku individu (misalnya: minum obat, mematuhi

diet, atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai anjuran terapi dan
28

kesehatan. Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindak mengindahkan setiap

aspek anjuran hingga mematuhi rencana.75 Sedangkan Sarafino

mendefinisikan kepatuhan sebagai tingkat pasien melaksanakan cara

pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya.76

Antenatal Care (ANC) adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil

sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan untuk memfasilitasi hasil yang

sehat dan positif bagi ibumaupun bayinya dengan cara membina hubungan saling

percaya dengan ibu, mendekteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam

jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.77

Kepatuhan Antenatal Care (ANC) merupakan ketaatan dalam melakukan

kunjungan kepelayanan kesehatan oleh ibu hamil sesuai dengan saran dari petugas

kesehatan dengan standar yang sudah di tetapkan yaitu minimal 6 kali dalam masa

kehamilan.

2.2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah sebagai berikut:78

a. Motivasi klien untuk sembuh

b. Tingkat perubahan gaya hidup yang dibutuhkan

c. Persepsi keparahan masalah kesehatan

d. Nilai upaya mengurangi ancaman penyakit

75
Kozier, Barbara. 2017. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik. Edisi 7.
Jakarta: EGC.
76
Cahyanti. (2021). Faktor - faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care
(anc) ibu hamil di era pandemi covid-19 di wilayah kerja puskesmas Jember Kidul Kabupaten
Jember tahun 2021. Jurnal etheses.uin-malang.
77
Anzwar, Saifuddin. 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat, Cetakan Kelima. Jakarta:
PT Bina Pustaka
78
Kozier, Barbara. 2017. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik. Edisi 7.
Jakarta: EGC.
29

e. Kesulitan memahami dan melakukan perilaku khusus

f. Tingkat gangguan penyakit atau rangkaian terapi

g. Keyakinan bahwa terapi yang diprogramkan akan membantu atau tidak

membantu

h. Kerumitan, efek samping yang diajukan

i. Warisan budaya tertentu yang membuat kepatuhan menjadi sulit

dilakukan

j. Tingkat kepuasan dan kualitas serta jenis hubungan dengan penyediaan

layanan kesehatan.

Teori Neil mengatakan ada beberapa faktor yang dapat mendukung

sikap patuh pasien, diantaranya:79

1) Pendidikan. Domain pendidikan tersebut ialah :

a. Pengetahuan (knowledge).

b. Sikap (attitude).

c. Tindakan (action).

2) Dukungan dari keluarga dan teman-teman.

3) Pembuatan jadwal

4) Interaksi antara professional kesehatan dengan pasien

Sedangkan menurut Brunner and Suddarth faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan adalah:80

1) Faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, status sosio ekonomi dan

pendidikan.
79
Niven, Neil. 2012. Psikologi Kesehatan : Pengantar untuk perawat dan tenaga
kesehatan profesional lain. Jakarta: EGC.
80
ibid
30

2) Faktor penyakit seperti keparahan penyakit.

3) Faktor program seperti kompleksitas program dan efek samping yang

tidak menyenangkan.

4) Faktor psikososial seperti pengetahuan, sikap terhadap tenaga kesehatan,

penerimaan atau penyangkalan terhadap penyakit, keyakinan agama atau

budaya, dan biaya financial.

5) Pendekatan Praktis Untuk Meningkatkan Kepatuhan Klien

pendekatan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kepatuhan pasien

ialah dengan membuat intruksi tertulis yang mudah dipahami, yang

diutamakan untuk memberikan informasi mengenai pengobatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan:81

1) Pemahaman tentang instruksi.

Banyaknya kegagalan pemahaman ialah karena pemberian intruksi

secara kurang lengkap, intruksi yang terlalu banyak sehingga sulit diingat

dan penggunaan istilah medis.

2) Kualitas interaksi.

Kualitas interaksi antara petugas kesehatan dan pasien merupakan

bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan.

3) Isolasi sosial dan keluarga.

Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat mempengaruhi dalam

menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat menetukan

tentang program pengobatan yang dapat mereka terima.

4) Keyakinan, sikap dan kepribadian.


81
ibid
31

Keyakinan seseorang tentang kesehatan berguna untuk memperkirakan

adanya ketidakpatuhan. Orang-orang yang tidak patuh adalah orang yang

mengalami depresi, ansietas, memiliki ego yang lebih lemah dan yang

kehidupan sosialnya lebih memusatkan perhatian pada diri sendiri.

2.2.4.3 Pengukuran Kepatuhan Antenatal Care (ANC)

Kepatuhan melakukan ANC adalah kunjungan yang dilakukan ibu

hamil ke tempat pelayanan kesehatan sejak tanda – tanda kehamilan sampai

pada trimester III. Pengukuran kepatuhan kunjungan ibu hamil di wilayah

kerja UPTD Puskesmas berfokus pada kunjungan yang dilakukan ibu hamil

pada trimester III (antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke 36), dalam

Buku KIA dianjurkan ibu hamil pada trimester III harus melakukan 3 kali

pemeriksaan dimana 2 kali pemeriksaan kehamilan oleh Bidan dan 1 kali

pemeriksaan oleh Dokter.82 Pengukuran kepatuhan kunjungan dengan

menggunakan data sekunder dengan skala guttman.

2.2.5 Pengetahuan

2.2.5.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Proses penginderaan terjadi melalui

pancaindra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa

dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.83

Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk


82
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2023. Buku Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA). Jakarta: depkes RI dan JICA.
83
Notoatmodjo, Soekidjo. 2016. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
32

terbentuknya perilaku seseorang, karena pengetahuan merupakan salah satu

unsur yang diperlukan agar manusia dapat berbuat sesuatu berdasarkan

keyakinan, saran dan motivasi.84

2.2.5.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Pengetahuan yang

dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah

mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Seseorang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjalaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)
84
Lubis. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap dan Perilaku terhadap
Pencegahan Infeksi Covid-19 Pada Mahasiswa Semester 6 Fakultas Kedokteran USU. Skripsi.
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/31033
33

Aplikasi merupakan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini

diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum – hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Anlalisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen – komponen tetapi masih dalam struktur

organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis

ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti menggambarkan

(membuat bagan), membedakan, memisahkan mengelompokan dan

sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi – formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

pada penelitian terhadap suatu objek.

2.2.5.3 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain :

1) Pendidikan
34

Pendidikan dapat mempngaruhi proses belajar, semakin tinggi

pendidikan maka akan sesorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang

berpendidikan rendah juga tidak berarti mutlak berpengatahuan rendah.

2) Informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaru jangka pendek sehingga menghasilkan

perubahan atau peningkatan pegetahuan. Hal ini pun didukung oleh jurnal

yang diteliti oleh Ripca, dkk tentang bagaimana promosi kesehatan

mempengaruhi peningkatan pengetahuan seseorang. Berdasarkan jurnal

tersebut informasi merupakan hal yang memang mempengaruhi

peningkatan pengetahuan seseorang tentang suatu hal.

3) Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan masyarakat melalui penalaran

apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga

merupakan hal penting yang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas

yang diperlukan untuk kegiatan tertentu.

4) Lingkungan

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial yang berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan kedalam individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan merupakan salah satu cara


35

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali lagi pengetahuan yang telah diperoleh dalam memecahkan

masalah yang dihadapi dimasa lalu.

6) Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi daya

tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia maka akan

semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia tengah (41-

60 tahun) seseorang tinggal mempertahankan prestasi yang telah dicapai

pada usia dewasa. Sedangkan pada usia tua (> 60 tahun) adalah usia tidak

produktif lagi dan hanya menikmati hasil dari prestasinya. Semakin tua

semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan sehingga

menambah pengetahuan. Dua sikap tradisional Mengenai jalannya

perkembangan hidup :

a. Semakin tua semakin bijaksana, karena semakin banyak informasi yang di

dapat maka akan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga kan

bertambahnya pengetahuannya.

b. Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua

karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat

diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia,

khusunya pada beberapa kemampuan yang lain seperti kosa kata dan

pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan

menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia.


36

2.2.5.4 Pengkuruan Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara

atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan- tingkatan sebagai

berikut:85

1) Tingkat pengetahuan baik bila skor > 75% - 100%.

2) Tingkat pengetahuan cukup bila skor 56% - 75%

3) Tingkat pengetahuan kurang bila skor < 56%

2.2.5.5 Sumber Pengetahuan

Sumber – sumber pengetahuan sebagai berikut :

a) Kepercayaan berdasarkan tradisi,adat dan agama

Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam kehidupan

sehari – hari. Didalam norma dan kaidah itu terkandung pengetahuan yang

kebenerannya tidak dapat dibuktikan secara rasional dan empiris, tetapi

sulit dikritik untuk diubah begitu saja. Maka dari itu harus diikuti dengan

tanpa keraguan dan percaya secara utuh. Pengetahuan yang bersumber dari

kepercayaan cenderung bersifat tetap tapi subjektif.

b) Pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain

Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat

dipercaya yaitu orangtua, guru, ulama, orang yang dituakan, dan

85
Nursalam. 2014. Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.
37

sebagainya. Apapun yang mereka katakan benar, indah tau jelek, pada

umumnya diikuti dan dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Karena

kebanyakan orang telah mempercayai mereka sebagai orang-orang yang

cukup berpengalaman dan berpengetahuan luas.

Sumber pengetahuan ini mengandung kebenaran, tetapi persoalannya

terletak pada sejauh mana orang – orang itu bisa dipercaya dan sejauh

mana kesaksian pengetahuannya itu merupakan hasil pemikiran dan

pengalaman yang telah teruji kebenarannya. Jika kesaksiannya adalah

kebohongan, hal ini akan membahayakan kehidupan manusia dan

masyarakat itu sendiri.

c) Pengalaman

Bagi manusia, pengalaman merupakan vital penyelenggaraan

kebutuhan hidup sehari hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah dan kulit,

orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula melakukan

kegiatan hidup.

d) Akal Pikiran

Berbeda dengan panca indera, akal pikiran memiliki sifat lebih rohani.

Akal pikiran mampu menangkap hal – hal yang metafisis, spiritual,

abstrak, universal, yang seragam dan yang bersifat tetap. Akal pikiran

cenderung memberikan pengetahuan yang lebih umum, objektif dan pasti.

e) Intuisi

Berupa gerak hati yang paling dalam, yang berarti sangat bersifat

spiritual, melampau ambang batas ketinggian akal pikiran dan kedalaman


38

pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari intuisi merupakan

pengalaman batin yang bersifat langsung. Artinya, tanpa melalui sentuhan

indera maupu olahan pikiran. Ketika dengan serta merta seseorang

memutuskan untuk berbuat atau tidak berbuat dengan tanpa alasan yang

jelas, maka ia berada dalam pengetahuan yang intuitif. Dengan demikian,

pengetahuan intuitif ini kebenarannya tidak dapat diuji dan bersifat

personal.

2.2.5.6 Cara Memperoleh Pengetahuan

1) Cara Tradisional

Cara kuno atau cara tradisional ini dipakai untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum dikemukakan metode ilmiah atau metode

penemuan secara sistematik dan logis. Cara - cara penemuan pengetahuan

pada periode ini antara lain :

a. Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara coba – coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan

dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil maka dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan

kedua ini juga gagal, maka akan dicoba kembali dengan kemungkinan

ketiga dan seterusnta, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

b. Cara kekuasaan atau otoritas

Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh agama

maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai


39

mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan. Prinsip ini

adalah orang lain yang menerima pendapat yang dikemukakan oleh

orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji atau

membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris, ataupun

berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang

menerima pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang

dikemukanya aalah sudah benar.

c. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. oleh

sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan.

2) Cara Modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah.

2.3 Kerangka Teori

Berdasarkan rangkuman dari kajian teori diatas, maka dihasilkan kerangka

Teori sebagai berikut :

Faktor yang mempengaruhi


kepatuhan ANC

Pengetahuan

Dukungan dari keluarga


dan teman-teman
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep atau conceptual framework merupakan kumpulan dari

konsep dan gagasan yang digunakan sebagai kerangka pikir mendasari

pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.86

Variable Independen Varibael Dependen

Pengetahuan Ibu Tentang Tanda Kepatuhan Kunjungan


bahaya Kehamilan4. ANC (antenata l care)

Diagram 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Hipotesis Penelitian

Ada Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya

Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Trimester III di Puskesmas

Bojongpicung tahun 2023.

3.3 Definisi Operasional Variabel


86
Harlan, Johan & Sutijati Rita. 2018. Metodologi penelitian kesehatan.Edisi ke-2.
Depok: Penerbit Gunadarma.

41
42

Tabel 3.1
Definisi operasional

DEFINISI ALAT KATEGORI & SKALA


No VARIA BEL
OPERASIONAL UKUR KRITERIA DATA

1. Pengetah uan Pengetahuan ibu hamil Kuesioner Baik: bila Ordinal


Ibu mengenai tanda bahaya jawaban
kehamilan yang menya- benar 76 % -
ngkut: tidak mau makan 100%
dan muntah terus-
menerus, mengalami
Cukup : bila
demam tinggi, perge-
jawaban
rakan janin di
benar : 56 % -
kandungan kurang,
75%
beberapa bagian tubuh
membengkak, nyeri
abdomen, terjadi penda- Kurang: bila
rahan, air ketuban pecah jawaban
sebelum waktunya. benar < 56 %
dinyatakan dengan
jawaban yang benar
dalam 10 pertanyaan
dalam kuesioner dengan
kategori:
1. Baik;
2. Cukup;
3. Kurang
2 Kepatuhan Kepatuhan ibu hamil Kuisioner Patuh :bila ≥ Nominal
Kunjungan selama trisemester III 3 kali
ANC (antara minggu 28 kunjungan
(antenata l – 36 dan sesudah ANC selama
care) minggu ke 36) Trimester III
dalam melaksanakan
anjuran petugas kese- Tidak patuh:
hatan untuk melakukan bila
kunjungan perawatan <3 kali
kehamilan sesuai kunjungan
standar yang telah ANC selama
ditentukan yaitu 3 kali Trimester III
kunjungan di Puskes-
mas Bojong picung
Kab. Cianjur dengan
kategori:
1. Patuh
2. Tidak patuh

3.4 Rancangan Penelitian


43

3,4,1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dimana variable

independent dan dependent dinilai dalam waktu yang bersamaan. Penelitian

deskriptif bertujuan untuk memecahkan suatu masalah dengan cara

menganalisis data melalui uji hipotesis. Pendekatan cross sectional

merupakan jenis penelitian yang memfokuskan waktu pengukuran atau

observasi data variable independent dan variable dependent secara bersamaan

tanpa adanya tindak lanjut saat post pengukuran data.87 Melalui desain

pendekatan cross sectional ini dapat diketahui dan dijelaskan mengenai ada

atau tidaknya hubungan antar variable dalam penelitian.

3.4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Bojongpicung

Kab.Cianjur, dan untuk waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Mei -

Juni 2023.

3.4.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan unit dari bahan pengamatan yang

akan dilakukan di wilayah penelitian. Dalam penelitian ini populasi adalah ibu

hamil yang memeriksakan diri di Puskesmas Bojongpicung Kab.Cianjur pada

bulan Januari-Mei 2023 tercatat sebesar 112 ibu hamil yang terdiri dari

trimester 3.

87
Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi
4. Jakarta: Salemba Medika
44

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu

nonprobabilitas sampling. Teknik pengambilan sampel nonprobabilitas

memiliki ciri bahwa tidak diberikan kesempatan yang sama bagi setiap

populasi untuk dijadikan sampel. Sedangkan metode yang digunakan dalam

pengambilan sampel yaitu puposive sampling. Purposive sampling adalah

metode pengambilan sampel dari responden 88, peneliti mendapakan informasi

dari responden yang paling siap dan memenuhi beberapa kriteria yaitu ibu

hamil terdiri dari trimester 3 Untuk mengetahui jumlah sampel yang tidak

terbatas dalam menentukan jumlah sampel (n) dengan tingkatan kepercayaan

95%, maka digunakan rumus menurut Rao Purba sebagai berikut:


2
Z
n= 2
4+(M ¿¿ oe ) ¿

Keterangan :

n = Ukuran sampel

Z = Tingkat keyakinan dalam menentukan sampel 95% = 1,96

M oe = Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi di sini

ditetapkan sebesar 10%

Dengan rumus tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal

yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar:


2
1 , 96
n= 2
4+(0 , 10)

88
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: CV
Alfabeta.
45

n = 96,04

Dengan demikian, maka yang menjadi sampel penelitian ini adalah

96,04 atau dibulatkan 96 orang responden yang mewakili populasi sebagian

ibu hamil yang melakukan kunjungan pemeriksaan di Puskesmas

Bojongpicung Kabupaten Cianjur.

3.4.4 Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data/informasi yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian.

Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pertanyaan

langsung/ tidak langsung atau melalui pengamatan Adapun dalam penelitian

ini instrumen yang digunakan berupa lembar kuisioner, dengan menggunakan

dengan menggunakan skala Guttman.89

Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari bagian pertanyaan berupa

Identitas responden meliputi nama, umur, alamat, pendidikan terakhir, dan

pekerjaan. Bagian kedua berupa Kuesioner A tentang pengetahuan ibu

mengenai tanda bahaya kehamilan bentuk pernyataan tertutup dimana

menggunakan skala Guttman responden menjawab “Benar” atau “Salah”.

Bagian ketiga berupa kuesioner B tentang Kunjungan ANC dengan

menggunakan skala Guttman responden menjawab “Ya” atau “Tidak”.

3.4.5 Metode Pengumpulan data

89
Husna, Asmaul & Suryana, Budi. (2017). Metodologi Penelitian & Statistik (ke-1).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
46

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer, dimana data

didapatkan secara langsung dari responden. Alat pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner.

3.4.6 Tahapan/Alur Penelitian

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Menentukan masalah dan mengajukan judul penelitian pada dosen

pembimbing

2. Mengurus surat perizinan untuk data awal dari pihak fakultas ke

KESBANGPOL Kabupaten Cianjur, DINKES Kabupaten Cianjur.

3. Mengurus surat perizinan dari KESBANGPOL Kabupaten Cianjur,

dan DINKES Kabupaten Cianjur kepada Kelurahan Neglasari, dan

Puskesmas Bojongpicung.

4. Melakukan studi pendahuluan dan observasi

5. Menyusun proposal penelitian dan melakukan bimbingan

6. Mengikuti sidang proposal penelitian

7. Mengurus surat perizinan untuk penelitian dari pihak fakultas kepada

kelurahan Bojongpicung selaku tempat penelitian

8. Melakukan observasi langsung, dan pengambilan data pada para

responden dengan intrumen penelitian

9. Mengelolah data penelitian

10. Menyusun laporan hasil penelitian

11. Melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing

12. Melakukan sidang skripsi


47

3.4.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengelohan Data

Setelah data terkumpul dan diklasifikasikan dalam beberapa kelompok

menurut sub variable. Data terkumpul akan diolah dengan menggunakan

Langkah-langkah sebagai berikut :90

a. Pemeriksaan Data (Editing)

Kuesioner selesai diisi, maka setiap kuesioner diperiksa apakah diisi

dengan benar dan lengkap, kemudian apakah tiap pernyataan sudah

dijawab oleh responden.

b. Pengkodean Data (Coding)

Pengkodean data adalah kegiatan mengubah data yang berbentuk huruf

menjadi angka dan bilangan. Kegunaan coding adalah untuk

mempermudah analisa data dan juga mempercepat pada saat entry data.

c. Memasukan Data (Entry)

Data yakni jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “

kode ” ( angka atau huruf ) dimasukan kedalam program “ software ”

computer. Software computer ini bermacam-macam, masing-masing

mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Salah satu program yang

paling sering digunakan untuk “ entry data” penelitian adalah program

computerisasi. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang

melakukan entry data ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun

memasukan data saja.

90
Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi
4. Jakarta: Salemba Medika
48

d. Memberi Nilai (Scoring)

Memberi skor atau nilai dalam bentuk angka pada setiap pertanyaan

kuesioner. jika responden jawab “YA” maka diberi skor 1 dan jika

responden menjawab “Tidak” maka diberikan skor 0. Sementara pada

setiap pertanyaan kuesioner jika responden jawab “Benar” maka diberi

skor 1 dan jika responden menjawab “Salah” maka diberikan skor 0.

e. Memproses Data (Processing)

Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan proses data terhadap semua

kuesioner yang lengkap dan benar untuk dianalisis. Kemudian data akan

diolah dengan bantuan computer yang dimulai dengan entry data kedalam

program komputer.

f. Pembersihan Data (Cleaning)

Pembersihan data merupakan pengecekan kembali data yang telah

dimasukan dalam komputer untuk melihat kemungkinan- kemungkinan

adanya kesalahan, ketidak lengkapan data dan sebagainnya.

2. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan

komputerisasi, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisa data

dilakukan dengan Analisa univariat dan Analisa bivariat.

a. Analisa Univariat
49

Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa distribusi

frekuensi dan statistik deskriptif untuk melihat variable dari hasil

penelitian. Tujuan analisis dalam penelitian yaitu untuk mendapatkan

gambaran umum dengan cara mendeskripsikan variable yang digunakan

dalam penelitian melalui distribusi frekuensi. Analisis univariat

menggambarkan frekuensi dari seluruh variable yang diteliti. 91 Dalam

penelitian ini analisis univariat yaitu Tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang pengetahuan mengenai tanda bahaya kehamilan. Untuk

menghitung distribusi frekuensi digunakan Rumus :

f
p= x 100 %
n

Keterangan : P = jumlah presentase jawaban

f = frekuensi jawaban responden

N = Jumlah total pertanyaan

Pada penilaian pengetahuan dan kepatuhan kunjungan dapat

dilakukan perhitungan melakukan cara dimana membandingkan jumlah

skor jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan

100% dan hasilnya berupa presentase. Selanjutnya presentase jawaban

diinterpretasikan dengan acuan yaitu :

Tabel 3.2 Interpretasi Data

No Skor Pengukuran Interpretasi


1 0 Tidak ada satupun
91
Badriah, L. D. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu-Ilmu Kesehatan. Bandung.
Multazam.
50

2 1% - 25% Sebagian kecil responden


3 26% - 49% Kurang dari setengah responden
4 50% Setengahnya responden
5 51%- 75% Lebih dari setengahnya
6 76%-99% Sebagian besar responden
7 100% Seluruh responden

b. Analisa bivariat

Analisa bivariat dilakukan pada variable yang berhubungan. Pada

penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui hubungan antara

pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan

kunjungan kehamilan di Puskesmas Bojongpicung tahun 2022.

Pengujian hipotesis yang akan dilakukan cukup meyakinkan untuk

diterima atau ditolak menggunakan uji chi-square. Dimana dapat melihat

kemaknaan perhitungan akan digunakan batasan kemaknaan = 0,005. Jika

p ≤ 0,05 berarti bermakna, jika p > 0,05 berarti tidak bermakna. Menurut

Sutanto (2020), ada sebuah rumus untuk mencari analisa bivariat.

Rumus ;
2
x =Σ ¿ ¿

Keterangan :

X2 = Chi Kuadrat

f o = frekuensi hasil observasi atau nilai yang diperoleh dari penelitian

f h = frekuensi yang diharapkan

∑ = jumlah kolom dan baris

Analisa bivariate dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen. Analisis


51

bivariate menggunakan uji hipotesis yaitu uji Chi Square. Dalam

penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil

tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan kunjungan kehamilan

trimester III di Puskesmas Bojongpicung tahun 2023.

Hasil penelitian bivariat dapat dilihat dari kemaknaan perhitungan

system dengan membandingkan nilai p < α (0,05) maka ada hubungan

yang bermakna antara variabel dependent dengan variabel independent.

Sebaliknya jika p > α (0,05) maka tidak ada hubungan yang bermakna

antara variabel dependent dengan variabel independent.

3.4.8 Jadwal Penelitian

Waktu penelitian dilakukan dari bulan Februari sampai bulan

September 2023.

Tabel 3. 2 Jadwal Kegiatan Penelitian


NO Kegiatan Bulan 2023
1. Tahap Persiapan Penelitian Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag sep
u
A. Penyusunan
Dan Pengajuan √
Judul
B. Pengajuan Proposal √

C. Perijinan Penelitian √
2. Tahap Pelaksanaan
A. Pengumpulan Data √
B. Analisis Data √

3. Tahap Penyusunan Laporan √


3.4.9 Etika Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan permohonan

izin kepada responden untuk mendapatkan persetujuan penelitian. Setelah


52

mendapatkan persetujuan penelitian barulah peneliti melakukan penelitian

dengan menegakan beberapa etika, etika dalam penelitian ini meliputi : 92

1. Persetujuan ( Informed Consent )

Informed consent adalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya

adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya. Jika subyek bersedia maka mereka harus mendatangani

lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati hak pasien.

2. Tanpa nama (Anomimity)

Anomimity ialah masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan

subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan

nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan merupakan masalah etik yang memberikan jaminan

kerahasiaan dari hasil penelitian, baik informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu yang

akan dilaporkan pada hasil riset.

4. Sukarela (Voluntary)

92
Hastono, Sutanto. (2020). Analisis Data Pada Bidang Kesehatan (1st ed.). PT
RajaGrafindo Persada.
53

Penelitian harus bersifat sukarela, tidak adanya unsur paksaan secara

halus, atau adanya unsur ingin menyenangkan atau adanya

ketergantungan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1.1 Profil Singkat Puskesmas Bojongpicung

Puskesmas Bojongpicung berada paling selatan dari Kabupaten

Cianjur, dengan jarak sekitar 30 Km dari Ibu Kota Kabupaten Cianjur.

Puskesmas Bojongpicung terletak di Desa Neglasari Kecamatan

Bojongpicung, wilayah kerja Puskesmas Bojongpicung meliputi 6 Desa

binaan: Desa Neglasari, Desa Bojongpicung, Desa Sukaratu, Desa

Hegarmanah, Desa Cibarengkok dan Desa Kemang. Berdasarkan

Keputusan Bupati Cianjur nomor 440/Kep.276/Dinkes/2017, UPT

Puskesmas Bojongpicung termasuk kategori Puskesmas kawasan terpencil.

Peta 6 Desa binaan Puskesmas Bojongpicung dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Keterangan :

1. Desa Hegarmanah
2. Desa Neglasari
3. Desa Bojongpicung
4. Desa Sukaratu
5. Desa Cibarengkok
6. Desa Kemang

Gambar 4.1 Wilayah Puskesmas Bojongpicung

54
55

4.1.1.2 Visi, Misi dan Motto Puskesmas Bojongpicung

1. Visi

“Mewujudkan Masyarakat Bojongpicung Lebih Sehat, Mandiri dan

Bermutu Tahun 2025”.

2. Misi

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan .

b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi Individu , keluarga dan

masyarakat

c. Meningkatkan dan memelihara pelayanan kesehatan yang bermutu ,

merata dan terjangkau.

3. Motto

Santun, Inovatif, Adil, Giat, Amanah (SIAGA)

4.1.1.3 Jumlah Penduduk Kecamatan Bojongpicung

Jumlah Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bojongpicung tahun

2022 sebesar 47.348 jiwa, terdapat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Bojongpicung

Jumlah Penduduk JUMLAH


No Desa
L P JML KK
1 Bojongpicung 4.583 4.558 9.141 3.092
2 Neglasari 3.522 3.399 6.921 2.332
3 Sukaratu 5.060 4.997 10.057 3.357
4 Hegarmanah 4.490 4.322 8.812 2.961
5 Kemang 2.920 2.797 5.712 1.852
6 Cibarengkok 3.374 3.313 6.705 2.398
Total 23.949 23.399 47.348 15.992
56

4.1.1.4 Jumlah Ibu Hamil

Tabel 4.2 Jumlah Ibu Hamil Januari-Mei 2023

Usia Kehamilan
Trimester Jumlah
(Minggu)
1 1-12 85
2 12-28 98
3 28-36 112
Jumlah 295

Berdasrkan tabel diatas jumlah ibu hamil yang memeriksakan diri di

Puskesmas Bojongpicung Kab.Cianjur pada bulan Januari-Mei 2023

tercatat trimester 1 yang terdiri dari 85 ibu hamil, trimester II yang terdiri

dari 98 ibu hamil dan trimester III yang terdiri dari 112 ibu hamil.

4.1.1.5 Angka Kematian Ibu (AKI)

Berdasarkan gambar 4.3 terjadi AKI pada tahun 2022 yaitu di Desa

Neglasari 1 kasus dengan penyebab kematian yaitu akibat suspek Jantung

sedangkan 1 kasus lagi di desa Bojongpicung dengan kasus AKI yang

disebabkan oleh Bufas Hipertensi, sementara untuk kematian ibu di desa

Cibarengkok disebabkan oleh Eklamsia.

4.1.1.6 Jumlah Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan

Tabel 4.3 Jumlah Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan

No Jenis Pegawai PNS PTT Kontrak SUKWAN Jumlah

1 Dokter / Medis 1 1 2
2 Dokter Gigi 1
3 Perawat 10 3 13
4 Perawat gigi 1 1
5 Bidan 10 10 8 28
6 Pelaksana 2 1 3
7 Penyuluh 1 1 2
8 Sanitasi 1 1
9 Nutrisionis 1 1
10 Akutansi 1 1
57

11 Sopir 1 1
12 Pesuruh 2 1
13 Parmasi 1 1
14 Analis 1 1
Jumlah 26 12 5 15 56

Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah bidan di Puskesmas

Bojongpicung sebanyak 28 orang, dari jumlah tersebut hanya 4 orang yang

lulusan S1 Kebidanan dan Profesi dan sisanya lulusan D3.

4.1.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang berjumlah 96 orang pada penelitian

dengan judul “Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Trimester

III Di Puskesmas Bojongpicung Kabupaten Cianjur Tahun 2023”

berdasarkan pendidikan terakhir, usia, jenis pekerjaan dan status

perkawinan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4 Karakteristik Responden

Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%)


Pendidikan Terakhir
Tidak tamat Sekolah Dasar
(SD) 12 13
SD 17 18
SMP 27 28
SLTA 21 22
Perguruan tinggi 19 20
Usia
>20 Tahun 0 0
20-35 Tahun 39 41
>35 Tahun 57 59
Jenis Pekerjaan
IRT 49 51
Wirausaha 14 15
PNS 9 9
Karyawan 24 25

Status Perkawinan
58

Menikah 96 100
Belum Menkah 0 0

4.1.3 Analisis Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan Antara

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan

Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Trimester III Di Puskesmas

Bojongpicung Kabupaten Cianjur Tahun 2023, dengan jumlah data yang

dapat dianalisis sebanyak 96 sampel. Pengumpulan datanya menggunakan

kuesioner pada Ibu Hamil Trimester III mulai tanggal 15 Mei sampai

dengan 14 Juli 2023. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam bentuk

tabel dan narasi sebagai berikut:

1. Analisis Univariat

a. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III di Wilayah

Kerja Puskesmas Bojongpicung Tahun 2023

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil


Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Wilayah Kerja
Puskesmas Bojongpicung Tahun 2023

Pengetahuan
No Frekuensi %
Ibu Hamil
1 Kurang 21 21.88
2 Cukup 26 27.08
3 Baik 49 51.04
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa Ibu hamil yang

berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang (21,88%), yang

berpengetahuan cukup sebanyak 26 orang (27,08%) dan

berpengetahuan baik sebanyak 49 orang (51,04%). Hal ini


59

menunjukkan bahwa sebagian kecil (21,88%) Ibu hamil di UPTD

Puskesmas Bojongpicung Tahun 2023 berpengetahuan kurang.

b. Gambaran Kepatuhan Kunjungan pada Ibu Hamil Trimester III di

Wilayah Kerja Puskesmas Bojongpicung Tahun 2023

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Kunjungan pada Ibu


Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas
Bojongpicung Tahun 2023

Kepatuhan
No Frekuensi %
Kunjungan
1 Tidak Patuh 20 20.83
2 Patuh 76 79.17
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa Ibu hamil dalam tiga

bulan terakhir kehamilan (trimester III), melakukan 3 kali

pemeriksaan (2 kali pemeriksaan kehamilan oleh Bidan dan 1 kali

oleh Dokter) sebanyak 76 orang (79,17%) dan yang tidak patuh

sebanyak 20 orang (20,83%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

kecil dari responden (20,83%) Ibu hamil di Puskesmas Bojongpicung

Tahun 2023 tidak melakukan 3 kali pemeriksaan (2 kali pemeriksaan

kehamilan oleh Bidan dan 1 kali oleh Dokter) sesuai standar

pemeriksaan.

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya

Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas

Bojongpicung Trimester III Kabupaten Cianjur Tahun 2023


60

Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Hubungan Pengetahuan Ibu


Hamil Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan
Trimester III Di Puskesmas Bojongpicung Kabupaten
Cianjur Tahun 2023

Kepatuhan Kunjungan
Pengetahuan Jumlah  value
No Tidak Patuh Patuh
Ibu Hamil
n % N % n %
1 Kurang 17 81 4 19 21 100
2 Cukup 3 11.5 23 88.5 26 100 0.000
3 Baik 0 0 49 100 49 100
Jumlah 20 20.8 76 79.2 96 100

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa Ibu hamil yang yang

tidak patuh akan kunjungan dengan pengetahuan kurang sebanyak 17

orang (81%), Ibu hamil yang yang tidak patuh akan kunjungan

dengan pengetahuan cukup sebanyak 3 orang (11,5%), sedangkan

Ibu hamil yang yang tidak patuh akan kunjungan dengan

pengetahuan baik tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi

Ibu hamil yang yang tidak patuh akan kunjungan lebih banyak

terdapat pada Ibu hamil berpengetahuan kurang dibanding Ibu hamil

yang berpengetahuan cukup atau baik.

Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh  value = 0,000 yang

artinya  value < α (0,05) sehingga hipotesis nol ditolak. Dengan

demikian maka ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan

kepatuhan kunjungan kehamilan Trimester III di Puskesmas

Bojongpicung Kabupaten Cianjur tahun 2023.


61

4.2 Pembahasan

4.2.1 Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya

Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongpicung

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil

(21,88%) Ibu hamil di UPTD Puskesmas Bojongpicung Tahun 2023

berpengetahuan kurang. Hasil penelitian ini lebih rendah dibanding dengan

penelitian Katarina dan Megalina di Puskesmas Banjar Serasan Kota

Pontianak, menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden yaitu 30

responden yang memiliki pengetahuan kurang (60%) yaitu 28 responden

yang tidak patuh dalam kunjungan kehamilan (56%) dan sangat sedikit dari

responden yaitu 2 responden yang patuh (4%).93

Hasil penelitian lebih tinggi dibanding hasil penelitian Erwin di

Puskesmas Geneng Kabupaten Ngawi bahwa Tingkat pengetahuan ibu dari

36 responden sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup tentang tanda

bahaya kehamilan yaitu sebanyak 25 orang (69,45%) sementara sebagian

kecil responden mempunyai pengetahuan kurang yaitu 7 orang (19,44%).94

Pengetahuan yang rendah mengenai tanda bahaya kehamilan

mengindikasikan bahwa kepedulian dan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah Puskesmas

Bojongpicung masih rendah. Pengetahuan mengenai tanda bahaya dalam

93
Iit, Katarina & Limoy, Megalina. 2020. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Di Puskesmas Banjar
Serasan Kota Pontianak. Jurnal Volume 10 Nomor 1 Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak
94
Kurniasih, Erwin. 2020. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Ante Natal Care (ANC) Di Puskesmas
Geneng Kabupaten Ngawi. Jurnal Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ngawi.
62

kehamilan sangat diperlukan oleh masyarakat khususnya ibu hamil agar

mampu melakukan deteksi jika ditemukan tanda bahaya atau faktor resiko

yang ada dalam kehamilannya. Penanganan yang cepat dan tepat mungkin

dapat dilakukan, sehingga akan mengurangi keterlambatan pengambilan

keputusan dan dalam penanganan di tingkat rujukan, hal tersebut merupakan

kunci keberhasilan dalam menurunkan AKI dan AKB. (Departemen

Kesehatan Republik Indonesia.95

Menurut pendapat peneliti, pengetahuan responden yang baik

menunjukkan bahwa responden telah melakukan pengamatan terhadap suatu

obyek melalui panca inderanya dan akhirnya mereka jadi tahu. Informasi

tentang tanda bahaya kehamilan akan memberikan pengetahuan baru pada

ibu hamil tentang kesehatan ibu dan janinnya. Pengetahuan merupakan hal

yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.

Penelitian yang dilakukan dari hasil dari seluruh responden yang telah

menjawab kuesioner dalam bentuk pertanyaan, responden yang banyak

menjawab salah yaitu salah satu penyebab tanda bahaya kehamilan yaitu

bengkak di kaki dan keluar darah dari jalan lahir, ini merupakan kurangnya

pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Begitu juga dengan

hasil dari responden yang paling banyak di jawab benar oleh responden

yaitu terkait mual di pagi hari. Hal ini merupakan yang paling sering

didengar dan dibicarakan sehingga responden mudah ingat bahwa itu

merupakan hal normal dan tidak perlu cemas.

95
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2020. Sistem Kesehatan
Nasional. Jakarta
63

Hal ini sesuai dengan teori Soekidjo bahwa pengetahuan adalah hasil

dari tahu seseorang yang telah melakukan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan

seeorang terhadap objek memiliki tingkat pemahaman yang berbeda. Sangat

penting ibu hamil mengetahui tentang tanda-tanda bahaya kehamilan agar

bisa mendeteksi secara dini adanya tanda-tanda bahaya kehamilan dengan

secara rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan.96

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan yang

baik apabila tidak ditunjang dengan sikap yang positif yang diperlihatkan

akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku, perilaku adalah

pengetahuan, sikap dan tindakan.97

Sikap dan praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan yang adekuat

tidak akan bertahan lama pada kehidupan seseorang, sedangkan

pengetahuan yang adekuat jika tidak diimbangi oleh sikap dan praktek yang

ber kesinambungan tidak akan mempunyai makna yang berarti bagi

kehidupan. Pengetahuan dan sikap merupakan penunjang dalam melakukan

perilaku sehat salah satunya upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang tanda bahaya kehamilan. Oleh karena itu upaya meningkatkan

pengetahuan terkait tanda bahaya kehamilan perlu dliakukan oleh bidan agar

96
Notoatmodjo, Soekidjo, 2014, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
97
Notoatmodjo, Soekidjo. 2016. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
64

memberikan informasi atau penyuluhan ketika berkunjung atau melakukan

pemeriksaan.

4.2.2 Gambaran Kepatuhan Kunjungan pada Ibu Hamil Trimester III di

Wilayah Kerja Puskesmas Bojongpicung

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil dari

responden (20,83%) Ibu hamil trismester III di Puskesmas Bojongpicung

Tahun 2023 tidak melakukan 3 kali pemeriksaan (2 kali pemeriksaan

kehamilan oleh Bidan dan 1 kali oleh Dokter) sesuai standar pemeriksaan.

Hasil penelitian ini lebih rendah dibanding penelitian Erwin (2020) di

Puskesmas Geneng Kabupaten Ngawi menunjukkan bahwa dari 36

responden sebagian besar patuh melakukan ANC yaitu sebanyak 25 orang

(69,44%) sementara yang tidak patuh dalam melakukan ANC yaitu 11 orang

(30,56%).

Salah satu faktor penyebabnya karena sebagian besar responden yang

patuh sudah pernah mendapat informasi tentang tanda bahaya kehamilan

sementara sisanya belum pernah mendapatkan informasi tersebut sehingga

cenderung berperilaku tidak patuh. Perilaku ini sesuai dengan konsep dari

Soekidjo (2016) bila pengalaman atau informasi yang kurang terhadap suatu

objek maka dapat memberi kesan yang kurang dalam membentuk sikap atau

perilaku.

Tujuan kunjungan kehamilan yaitu memantau kemajuan kehamilan

untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayinya,

mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
65

dapat tumbuh normal, mempersiapkan ibu menghadapi masa nifas secara

normal dan pemberian ASI eksklusif, menganalisa secara dini adanya

ketidaknormalan dan komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,

meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan

bayi.98

Kepatuhan kunjungan kehamilan diperoleh melalui perhitungan

kunjungan kehamilan. Ibu hamil dikategorikan patuh apabila ibu hamil

melakukan kunjungan kehamilan minimal 2 kali pada trimester I, 1 kali

pada trimester II dan 3 kali pada trimester III sebaliknya ibu hamil

dikatakan tidak patuh apabila ibu tidak melakukan kunjungan kehamilan

minimal 2 kali pada trimester I (0 sampai 14 minggu), 1 kali pada trimester

II (14 sampai 28 minggu) dan 3 kali pada trimester III (28-36 minggu dan

sesudah minggu ke 36) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia.99

Tindakan yang harus dilakukan untuk ibu hamil yang tidak patuh yaitu

memberikan motivasi terhadap ibu untuk melakukan kunjungan kehamilan,

serta memberikan motivasi kepada keluarga untuk membantu memberikan

dukungan kepada ibu agar ibu rutin dalam melakukan kunjungan kehamilan.

Selain itu Puskesmas Bojongpicung berupaya melakukan kegiatan

Mobile ANC dan Kelas Ibu Hamil. Sasaran Mobile ANC adalah seluruh ibu

hamil di wilayah kerja puskesmas Bojongpicung yang tidak terakses

layanan ANC terpadu di Puskesmas.

98
Wahyuningsih, Heny.Puji. 2018.Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta:
Kementerian Kesehatan R.I
99
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2023. Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA). Jakarta: depkes RI dan JICA
66

Adapun pelayanan yang diberikan dalam kegitan Mobile ANC yaitu

pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, Tekanan Darah, penilaian status

gizi, skrining status imunisasi TT, tes laboratorium (pemeriksaan

Hemoglobin, golongan darah dan protein) dan Pemeriksaan Triple Eliminasi

(Sifilis, Hepatitis B dan HIV), tata laksana kasus resiko, pemberian biskuit

ibu hamil dan tablet zat besi, serta konseling kehamilan.

Mobile ANC dilaksanakan sekaligus dengan kelas ibu hamil. Para ibu hamil

dapat mengikuti tahap demi tahap kelas bumil mulai dari pengisian pretest,

pemberian informasi kehamilan oleh bidan Desa hingga pengerjaan postest.

Terlaksanya Mobile ANC dan Kelas Ibu Hamil mendapatkan pelayanan

terpadu sehingga ibu sehat dan bayi lahir selamat.

4.2.3 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Kunjungan

Kehamilan Trimester III Di Puskesmas Bojongpicung

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan

pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan kunjungan kehamilan Trimester

III di Puskesmas Bojongpicung Kabupaten Cianjur tahun 2023 diperoleh 

value = 0,000 yang artinya  value < α (0,05) sehingga hipotesis nol ditolak.

Dengan demikian maka ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan

kepatuhan kunjungan kehamilan Trimester III di Puskesmas Bojongpicung

Kabupaten Cianjur tahun 2023. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Erwin (2020) dan Katarina dan Megalina (2020) menunjukkan

nilai p < α = 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan dengan kepatuhan kunjungan kehamilan.


67

Pengetahuan memiliki peranan yang besar dalam perilaku seseorang

terutama pada perawatan kehamilan. Pada setiap kunjungan ANC

(Antenatal Care), ibu hamil akan mendapatkan informasi tentang

kehamilannya salah satunya tentang tanda bahaya kehamilan yang bisa

terjadi pada tiap trimester. Informasi yang sudah diperoleh mempengaruhi

pengetahuan yang dimiliki ibu hamil dan akan menumbuhkan kesadaran

tentang perawatan dan pemeriksaan kehamilan .100

Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden

yang mempunyai pengetahuan cukup dan patuh dalam melakukan ANC

sebanyak 23 orang (88,5%). Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan

berkorelasi positif dengan perilaku kepatuhan seseorang. Ini sesuai dengan

penjelasan dari Erwin bahwa tingkat pengetahuan yang baik pada ibu hamil

akan menimbulkan kecenderungan untuk patuh dalam melakukan

pemeriksaan kehamilan.101

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh yang menjelaskan bahwa

pendidikan yang menghasilkan pengetahuan adalah usaha secara sadar dan

aktif sehingga seseorang mampu menjelaskan dan memahami materi yang

diketahui sehingga dengan mudah dapat menginterpretasikannya secara

benar dalam bentuk perilaku.102

100
Damayanti, Febriyana & Karunia, Innez. 2022. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dan Status Pekerjaan Ibu dengan Keteraturan Kunjungan
ANC (Antenatal Care) di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Kusuma Husada Surakarta.
101
ibid
102
ibid
68

Adanya sebagian kecil (19%) responden dengan tingkat pengetahuan

kurang namun patuh bisa dipengaruhi oleh faktor motivasi baik internal

maupun eksternal untuk mempertahankan kehamilan yang sehat. Selaras

dengan pernyataan dari World Health Organization (WHO) bahwa

tingginya motivasi seseorang akan mempengaruhi tingkat kepatuhan dalam

menjalankan terapi pengobatan. Responden dengan pengetahuan kurang dan

tidak patuh sebanyak 4 orang (19%) disebabkan karena rendahnya

pengetahuan akan membuat seseorang cenderung tidak patuh terhadap

perilaku kunjungan ANC. Mereka tidak mengetahui dan memahami

seberapa pentingnya arti kepatuhan terhadap suatu hal dan bagaimana

dampak ketidakpatuhan.

Hal tersebut sejalan dengan penjelasan Soekidjo bahwa pengetahuan

yang rendah menyebabkan seseorang kurang paham tentang informasi yang

diberikan yang berdampak pada perilaku kepatuhan. 103 Sedangkan Cahyanti

menjelaskan selain faktor pengetahuan terdapat pula faktor usia, pendidikan,

sikap, paritas, dukungan suami dan ekonomi keluarga yang berdampak pada

kepatuhan Ibu hamil melaksanakan ANC.104

4.3 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Terdapat keterbatasan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu:

103
Notoatmodjo, Soekidjo, 2014, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
104
Cahyanti. (2021). Faktor - faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care
(anc) ibu hamil di era pandemi covid-19 di wilayah kerja puskesmas Jember Kidul Kabupaten
Jember tahun 2021. Jurnal etheses.uin-malang.
69

1) Populasi penelitian ini hanya mencakup wilayah kerja Puskesmas

Bojongpicung yang mempunyai 6 Desa binaan sehingga hasil dari

penelitian ini tidak dapat digunakan untuk menggambarkan pada

wilayah yang lebih luas.

2) Peneliti hanya meneliti terkait pengetahuan ibu hamil dalam penggunaan

variabel bebas, sedangkan terdapat variabel lain yang menyebabkan

kepatuhan Ibu hamil terhadap kunjungan ANC.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan Antara Pengetahuan

Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan

Kunjungan Kehamilan Trimester III Di Puskesmas Bojongpicung

Kabupaten Cianjur Tahun 2023, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagian kecil (21,88%) Ibu hamil di UPTD Puskesmas Bojongpicung

Tahun 2023 berpengetahuan kurang.

2. Sebagian kecil dari responden (20,83%) Ibu hamil trismester III di

Puskesmas Bojongpicung Tahun 2023 tidak melakukan 3 kali

pemeriksaan ANC (2 kali pemeriksaan kehamilan oleh Bidan dan 1 kali

oleh Dokter).

3. Terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan kunjungan

kehamilan Trimester III di Puskesmas Bojongpicung Kabupaten Cianjur

tahun 2023 diperoleh  value = 0,000.

5.2 Saran

Berdasarkan Kesimpulan penelitian diatas maka saran dalam penelitian

ini sebagai berikut:

70
71

1. Bagi UPTD Puskesmas Bojongpicung

Puskesmas Bojongpicung selalu berupaya melakukan kegiatan Mobile

ANC dan Kelas Ibu Hamil untuk melakukan pemeriksaan seluruh ibu

hamil di wilayah kerja puskesmas Bojongpicung yang tidak terakses

layanan ANC terpadu di Puskesmas serta meningkatkan pemberian

informasi atau penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu

hamil guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terhadap

pentingnya kepatuhan kunjungan ANC.

2. Bagi Ibu Hamil

Lebih meningkatkan kepatuhan pemeriksaan kehamilan Antenatal Care

(ANC) yaitu, dua kali kunjungan selama trimester pertama, satu kali

kunjungan selama trimester kedua dan tiga kali kunjungan selama

trimester ketiga. Selain itu selalu mengikuti kegiatan Mobile ANC dan

Kelas Ibu Hamil agar dapat dilakukan pemeriksaan kehamilan Antenatal

Care (ANC) dan menambah pengetahuan, kesadaran dan wawasan

mengenai pentingnya merawat dan menjaga kehamilan khususnya terkait

kepatuhan kunjungan ANC dan terhindar dari faktor resiko kehamilan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan meneliti faktor-

faktor lain seperti usia, pendidikan, sikap, paritas, dukungan suami dan

ekonomi keluarga selain pengetahuan yang dapat mempengaruhi

kepatuhan kunjungan ANC.


DAFTAR PUSTAKA

Astuti, dkk. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan Buku Ajar Kebidanan
Antenatal Care. Yogyakarta: Erlangga
Arikunto, Suharsimi (2016). Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta
Anzwar, Saifuddin. 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat, Cetakan Kelima.
Jakarta: PT Bina Pustaka
Badan Pusat Statistik (BPS), 2022. Angka Kematian Ibu. 2020. Available form:
https://www.bps.go.id
Badriah, L. D. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu-Ilmu Kesehatan. Bandung.
Multazam.
Beti, Nurhayati (2019). Reduksi Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III
Melalui Senam Yoga. Binawan Student Journal (BSJ), Volume 1, nomor
3, 167- 171
Cahyanti. (2021). Faktor - faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal
care (anc) ibu hamil di era pandemi covid-19 di wilayah kerja puskesmas
Jember Kidul Kabupaten Jember tahun 2021. Jurnal etheses.uin-malang.
Chalida, Musphyanti. (2017). Kepatuhan BPM Terhadap Standar APN Saat
Membimbing Mahasiswa D3 Kebidanan Praktik Asuhan Persalinan
Normal. Journal.umbjm.ac.id /index.php/healthy, Vol. 1, No. 1 : 21-27.
Dinas Kesehatan Cianjur, 2022. Profil Kesehatan Kabupaten Cianjur 2020. Dinas
Kesehatan Kabupaten Cianjur.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2020. Sistem Kesehatan
Nasional. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2023. Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA). Jakarta: depkes RI dan JICA
Damayanti, Febriyana & Karunia, Innez. 2022. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dan Status Pekerjaan Ibu
dengan Keteraturan Kunjungan ANC (Antenatal Care) di Masa Pandemi
Covid 19. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada
Surakarta.
Harlan, Johan & Sutijati Rita. 2018. Metodologi penelitian kesehatan.Edisi ke-2.
Depok: Penerbit Gunadarma.
Hastono, Sutanto. (2020). Analisis Data Pada Bidang Kesehatan (1st ed.). PT
RajaGrafindo Persada.

72
73

Hidayah, Prima & Puji Wahyuningsih, Heni. 2018. Hubungan tingkat resiko
kehamilan dengan kejadian komplikasi persalinan di RSUD penambehan
senopati bantul. Jurnal kesehatan vokasional.volume 3, No.1. Diakses
pada tanggal 30 Mei 2023
Husna, Asmaul & Suryana, Budi. (2017). Metodologi Penelitian & Statistik (ke-
1). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Iit, Katarina & Limoy, Megalina. 2020. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan
Kehamilan Di Puskesmas Banjar Serasan Kota Pontianak. Jurnal Volume
10 Nomor 1 Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak
Indrawati dkk. 2019. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan
Kejadian Resiko Tinggi Kehamilan Di Klinik Pratama Sunggal Medan
Tahun 2018. Jurnal Maternitas Kebidanan.Volume3,No.2.
Israyati, Nur. (2022). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Anemia Dengan
Pengaturan Menu Seimbangtinggi Protein Di Pmb Hasna Dewi F.S Kota
Pekanbaru. Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal), 2(1),
146–152.
Kementrian Kesehatan RI. 2022. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta
Kurniasih, Erwin. 2020. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Ante Natal Care
(ANC) Di Puskesmas Geneng Kabupaten Ngawi. Jurnal Akademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ngawi.
Kozier, Barbara. 2017. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik.
Edisi 7. Jakarta: EGC.
Lubis. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap dan Perilaku
terhadap Pencegahan Infeksi Covid-19 Pada Mahasiswa Semester 6
Fakultas Kedokteran USU. Skripsi.
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/31033
Muchlis ,Sinaga. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan
Pelaksanaan Program 10 T dalam Pelayanan Antenatal Care (ANC) di
Puskesmas Hamparan Perak. Jurnal Mutiara Ners, 2 (2), 244-253.
http://114.7.97.221/index.php/NERS/article/view/887
Niven, Neil. 2012. Psikologi Kesehatan : Pengantar untuk perawat dan tenaga
kesehatan profesional lain. Jakarta: EGC.
Nirwana, Eva & Widya, Serin, 2019. Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan Dan
Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di
Puskesmas Bestari Medan Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kebidanan
IMELDA Vol. 5, No. 2.
74

Notoatmodjo, Soekidjo, 2014, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.


Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2016. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Nursalam. 2014. Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis
Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika
Nur Isdiaty, Fandiar & Ungsianik, Titin. 2021. Pengetahuan Tanda Bahaya
Kehamilan Dan Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester
III. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.1, hal 18-24 pISSN
1410-4490, eISSN 2354-9203
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka
Ratnawati, Ana.( 2020). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: CV
Alfabeta.
Wahyuningsih, Heny.Puji. 2018.Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta:
Kementerian Kesehatan R.I
World Health Organization (WHO), 2016. Antenatal Care For A Positive
Pregnancy Experience.
World Health Organization (WHO), 2022. Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi. World Health Statistics.
Yuliani, dkk. 2017. Buku Ajar Aplikasi Asuhan Kebidanan Ter-Update. Jakarta:
TIM.
Yefi. 2018. Buku Ajar Tanda Bahaya Kehamilan.
https://nanopdf.com/download/buku-ajar-yefi-wordpresscom_pdf : diakses
24 Mei 2023
Lampiran 1. Kuisioner
JUDUL UTAMA

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada
Yth. Saudara Responden
Di-Tempat

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir pada program studi S1


Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan DHARMA HUSADA Bandung, maka
saya :

Nama : Yulida Susanti

NIM : 4008220093

Sebagai Mahasaiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan DHARMA HUSADA


Program Studi S1 Kebidanan, akan melakukan penelitian dengan judul
“Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Trimester III Di
Puskesmas Bojongpicung Kabupaten Cianjur Tahun 2023”.

Sehubungan dengan hal itu, saya mohon kesediaan saudara untuk berkenan
menjadi subyek penelitian. Identitas dan informasi yang berkaitan dengan saudara
dirahasiakan oleh peneliti. Atas partisipasi dan dukungannya disampaikan terima
kasih.

Cianjur, Mei 2023


Hormat saya

Yulida Susanti
Informent Consent
INFORMENT CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :


1. Penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Trimester III
Di Puskesmas Bojongpicung Kabupaten Cianjur Tahun 2023”.
2. Tujuan penelitian
3. Manfaat dari penelitian
4. Prosedur penelitian
Setelah mendapatkan penjelasan maksud dan tujuan dari penelitian, responden
(bersedia/atau tidak bersedia*) secara sukarela untuk menjadi subjek penelitian dengan
penuh kesadaran serta tanpa paksaan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sebenar-benarnya tanpa paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun.
Cianjur, Mei 2023
Peneliti Responden

(Yulida susanti) ( )

Kuener Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA
BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN
KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS BOJONGPICUNG
KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2023

Nomer Responden :

Tanggal pengisian :

1. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Tempat tanggal lahir :
3. Umur :
4. Alamat :

5. Pendidikan terakhir

1 Tidak tamat sekolah dasar (SD)


)
2 SD
)
3 SLTP
)
4 SLTA
)
5 Perguruan Tinggi
)
6. Pekerjaan :
7. Status pernikahan :

2. KUESIONER PENGETAHUAN IBU HAMIL


Petunjuk pengisian jawaban
1. Bacalah pertanyaan yang diberikan dengan baik dan teliti
2. Pertanyaan diisi tanpa bantuan orang lain
3. Setiap pertanyaan hanya berlaku untuk satu jawaban
4. Pilihlah jawaban yang menurut anda sesuai dengan memberikan tang cek atau
centang (√ ) pada salah satu jawaban yang telah disediakan.
5. Jika anda ingin mengganti jawaban anda hanya mencoret jawaban sebelumnya
(=) dan mengisi lagi jawaban yang anda pilih terakhir dengan tanda ceklis (√ )
6. Jika mengalami kesulitan dalam menjawab dapat menanyakan Kembali kepada
peneliti.

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Tanda bahaya kehamilan merupakan Tanda atau gejala
yang menunjukkan janin dalam keadaan bahaya
2. Bengkak di kaki dan keluar darah dari jalan lahir
merupakan tanda bahaya kehamilan
3. Bengkak dikaki pada ibu hamil merupakan hal yang
normal pada ibu hamil
4. Mual muntah yang berlebihan dapat menyebabkan ibu
menjadi kekurangan cairan dapat membahayakan ibu
hamil
5. Bahaya dari mual muntah yang berlebihan dan ibu
kekurangan cairan dapat menyebabkan ibu menjadi
lemah, berat badan turun, dan menghambat
pertumbuhan janin
6. Saya harus memeriksakan ke bidan bila terjadi
bengkak di jari tangan, wajah disertai dengan
penglihatan kabur dan sakit kepala yang hebat
7. Saya akan melakukan pemeriksaan bila terjadi keluar
air dari jalan lahir sebelum waktu adanya tanda-tanda
melahirkan
8. Saya akan melakukan pemeriksaan bila janin tidak
bergerak
9. Saya tidak akan melakukan pemeriksaan bila mual pada
pagi hari
Sumber : Calvin Natalia Laila (2019)
3. KUESIONER KEPATUHAN KUNJUNGAN

Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah pertanyaan yang diberikan dengan baik dan teliti.
2. Pertanyaan diisi tanpa bantuan orang lain.
3. Setiap pertanyaan hanya berlaku untuk satu jawaban.
4. Pilihlah jawaban yang menurut anda sesuai dengan memberikan tang cek atau
centang (√ ) pada salah satu jawaban yang telah disediakan.
5. Jika mengalami kesulitan dalam menjawab dapat menanyakan Kembali kepada
peneliti.
Beri tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Dalam tiga bulan terakhir kehamilan (trimester III), saya
melakukan 3 kali pemeriksaan (2 kali pemeriksaan
kehamilan oleh Bidan dan 1 kali oleh Dokter)
Sumber : Aviati Fradhika (2018) dan Dinas Kesehatan (2023) dalam Buku KIA
Lampiran 2. Hasil Kuisioner
SOAL PENGETAHUAN IBU
No NAM HAMIL SOAL
∑ % Ket ∑ % Ket
. A KEPATUHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
1 Resp-1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Tidak
2 Resp-2 0 0 1 1 1 1 0 1 1 6 66.67 Cukup 0 0 0 Patuh
10
3 Resp-3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
10
4 Resp-4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Tidak
5 Resp-5 0 1 1 1 1 0 1 0 1 6 66.67 Cukup 0 0 0 Patuh
Kuran Tidak
6 Resp-6 1 0 1 0 0 0 1 1 0 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
10
7 Resp-7 1 1 1 0 1 1 1 0 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
100.0 10
8 Resp-8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0 Baik 1 1 0 Patuh
10
9 Resp-9 0 1 0 1 1 1 0 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
10 10 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
11 11 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
12 12 0 0 1 1 1 1 1 0 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
13 13 1 1 0 0 1 1 0 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 100.0 10
14 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
15 15 0 0 1 1 1 1 0 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
16 16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
17 17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
18 18 0 1 1 1 1 0 1 0 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
19 19 1 1 0 1 0 0 1 0 0 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
Resp- 10
20 20 0 0 1 1 1 1 1 0 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 100.0 10
21 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
22 22 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
23 23 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
Resp- 10
24 24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
25 25 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
26 26 0 1 1 1 1 0 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
27 27 1 1 1 1 1 0 0 1 0 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
28 28 0 1 0 1 0 0 1 0 1 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
Resp- 10
29 29 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
30 30 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
31 31 1 1 1 0 1 1 0 0 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
32 32 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
33 33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
34 34 1 0 1 1 1 1 1 0 0 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
35 35 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
36 36 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
37 37 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
38 38 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
39 39 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
40 40 1 0 1 0 0 1 1 0 0 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
Resp- Kuran 10
41 41 0 0 1 0 1 1 1 0 1 5 55.56 g 1 1 0 Patuh
Resp- 100.0 10
42 42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
43 43 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
44 44 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
45 45 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- Tidak
46 46 1 1 1 0 1 1 1 0 0 6 66.67 Cukup 0 0 0 Patuh
Resp- Kuran 10
47 47 0 1 0 0 1 1 0 1 1 5 55.56 g 1 1 0 Patuh
Resp- 100.0 10
48 48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
49 49 0 0 1 1 1 1 0 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
50 50 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
51 51 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
52 52 0 1 1 1 1 0 1 0 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
53 53 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 22.22 g 0 0 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
54 54 0 0 1 0 1 1 1 0 1 5 55.56 g 0 0 0 Patuh
Resp- 100.0 10
55 55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
56 56 0 0 0 0 1 1 0 1 1 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
57 57 0 0 0 1 0 0 1 0 1 3 33.33 g 0 0 0 Patuh
Resp- 10
58 58 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
59 59 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
60 60 0 1 1 1 1 0 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
61 61 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
62 62 0 1 1 0 0 0 1 0 1 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
Resp- 10
63 63 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
64 64 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
65 65 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
Resp- 10
66 66 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
67 67 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
68 68 1 0 1 1 1 1 1 0 0 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
69 69 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran 10
70 70 1 0 0 1 1 0 0 1 1 5 55.56 g 1 1 0 Patuh
Resp- 10
71 71 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
72 72 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
73 73 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
74 74 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
75 75 0 1 1 1 1 0 1 0 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
76 76 1 0 1 0 0 0 1 1 0 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
Resp- Kuran 10
77 77 0 0 1 0 1 1 1 0 1 5 55.56 g 1 1 0 Patuh
78 Resp- 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 100.0 Baik 1 1 10 Patuh
78 0 0
Resp- Kuran Tidak
79 79 0 1 0 0 1 1 0 1 1 5 55.56 g 0 0 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
80 80 0 0 1 1 0 0 1 0 1 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
Resp- 10
81 81 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
82 82 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
83 83 0 1 1 1 1 0 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
84 84 1 1 1 1 1 0 0 0 0 5 55.56 g 0 0 0 Patuh
Resp- 10
85 85 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
86 86 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
87 87 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
88 88 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4 44.44 g 0 0 0 Patuh
Resp- 10
89 89 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
90 90 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
91 91 1 0 1 1 1 1 1 0 0 6 66.67 Cukup 1 1 0 Patuh
Resp- 10
92 92 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- Kuran Tidak
93 93 1 0 0 1 1 0 0 1 1 5 55.56 g 0 0 0 Patuh
Resp- 10
94 94 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 88.89 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
95 95 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh
Resp- 10
96 96 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 77.78 Baik 1 1 0 Patuh

Lampiran 3. Hasil Analisis SPSS

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan Ibu * 96 100.0% 0 0.0% 96 100.0%
Kepatuhan Kunjungan

Pengetahuan Ibu * Kepatuhan Kunjungan Crosstabulation


Kepatuhan Kunjungan
Tidak Patuh Patuh Total
Pengetahuan Ibu Kurang Count 17 4 21
% within Pengetahuan Ibu 81.0% 19.0% 100.0%
Cukup Count 3 23 26
% within Pengetahuan Ibu 11.5% 88.5% 100.0%
Baik Count 0 49 49
% within Pengetahuan Ibu 0.0% 100.0% 100.0%
Total Count 20 76 96
% within Pengetahuan Ibu 20.8% 79.2% 100.0%
Each subscript letter denotes a subset of Kepatuhan Kunjungan categories whose column proportions
do not differ significantly from each other at the .05 level.

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1- Point
Value df sided) sided) sided) Probability
Pearson Chi-Square 60.276a 2 .000 .000
Likelihood Ratio 59.207 2 .000 .000
Fisher's Exact Test 54.823 .000
Linear-by-Linear 50.590b 1 .000 .000 .000 .000
Association
N of Valid Cases 96
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.38.
b. The standardized statistic is 7.113.

Lampiran 4. Dokumentasi
Lampiran 5. Riwayat Hidup

Nama : Yulida Susanti


TTL : Sumedang, 08 juli 1991
Jenis kelamin: perempuan
Agama : Islam
Status : menikah
Alamat : Kp. Curug RT/RW 02/01 Desa
Hegarmanah Kec. Bojong picung Kab.
Cianjur kode pos: 43283
No.HP : 085318782666
Email : yulidasusanti91@gmail.com

Pendidikan
 TK Motekar tahun 1995-1997
 SD Negeri Cibeureum 1 tahun 1997-2003
 SMP Negeri 1 Cimalaka tahun 2003-2006
 SMA Negeri 1 Cimalaka tahun 2006-2009
Perguruan Tinggi
 STIKes YPIB Majalengka prodi D3 Kebidanan tahun 2009-2012
 STIKes Dharma Husada Bandung prodi S1 Kebidanan Tahun 2022-2023

Riwayat pekerjaaan
 Tahun 2013-2014
Bekerja Sebagai Bidan Desa di UPTD Puskesmas Campaka mulya Kab. Cianjur
 Tahun 2014- sekarang
Bekerja sebagai Bidan Desa di UPTD Puskesmas Bojong picung Kab. Cianjur

Anda mungkin juga menyukai