NPM : 19220300310
Oleh:
Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di hadapan tim
penguji.
Oleh:
Telah dipresentasikan pada tanggal … bulan … tahun … di hadapan tim penguji Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.
KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi
Dini
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul “ ASUHAN
KEBIDANAN PADA Ny. A HAMIL 34 MINGGU DENGAN ANEMIA DI RUANG
KESEHATAN IBU DAN ANAK UPT PUSKESMAS JAWILAN TAHUN 2023”. Oleh
karena itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas
Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Indonesia Maju
9. Ageng Septa Rini, S.ST, M.Kes., Selaku Dosen Pembimbing Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju.
10. Aprilya Nency, S.ST, M.Kes., Selaku Dosen Responsi Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Indonesia Maju.
11. Lina Sukiyanti, S.Tr.Keb., Selaku Dosen CI Responsi Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Indonesia Maju
12. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Universitas
Indonesia Maju. Yang telah memberikan ilmu pengetahuan, mengarahkan dan
membimbing penulis selama mengikuti proses pendidikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengharapkan
masukan dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Jakarta, 06 juni 2023
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 6
1.1 Latar belakang.............................................................................................................6
1.2 Tujuan..........................................................................................................................7
1.3 Manfaat........................................................................................................................8
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................9
2.1 Kehamilan....................................................................................................................9
2.2 Anemia......................................................................................................................19
2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan.............................................................................25
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................................29
FORMAT DOKUMENTASI...............................................................................................29
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................37
4.1 Pengkajian Data Subjektif.........................................................................................37
4.2 Pengkajian Data Objektif..........................................................................................38
4.3 Analisi Data...............................................................................................................39
4.4 Penatalaksaan............................................................................................................39
BAB V PENUTUP..................................................................................................................41
5.1 Simpulan....................................................................................................................41
5.2 Saran..........................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................42
LAMPIRAN............................................................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Mampu Melaksnakan Asuhan Kebidanan pada Ny. A Hamil 34 minggu dengan
Anemia di UPT Puskesmas jawilan
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Asuhan Kebidanan
pada Ny. A Hamil 34 minggu dengan Anemia di UPT Puskesmas Jawilan Tahun
2023
2. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data objektif pada Asuhan Kebidanan
pada Ny. A Hamil 34 minggu dengan Anemia di UPT Puskesmas Jawilan Tahun
2023
3. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian analisis data pada Asuhan Kebidanan
pada Ny. A Hamil 34 minggu dengan Anemia di UPT Puskesmas Jawilan Tahun
2023
4. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan dan evaluasi pada Asuhan
Kebidanan pada Ny. A Hamil 34 minggu dengan Anemia di UPT Puskesmas
Jawilan Tahun 2023
1.3 Manfaat
1.3.1. Klien
Klien dapat menerima asuhan Kesehatan Kehamilan dengan Anemia yang tepat
agar dapat mengenali permasalahan dari keluhan yang dirasakan sedini mungkin
dalam mendapatkan penanganan segera agar kehamilan berjalan sehat dan aman
sampai persalinan nanti.
1.3.2. Tenaga Kesehatan
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan menambah wawasan penerapan
secara langsung dalam proses Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil dengan Anemia
1.3.3. Tempat Praktik
Makalah ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam memberikan asuhan
Kebidanan Pada Ibu hamil dengan Anemia
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
1. Definisi
Menurut Situmorang Kehamilan adalah Kehamilan merupakan masa yang
dimulai dari konsepsi hingga lahirnya janin. Lama kehamilan ini berlangsung selama
280 hari (40 minggu atau sama dengan sembilan bulan tujuh hari)
Menurut Rintho Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan pertemuan
sel ovum dan sel sperma di dalam uterus tepatnya di tuba fallopi. Setelah itu terjadi
proses konsepsi dan terjadi nidasi, kemudain terjadi implantasi pada dinding uterus,
tepatnya pada lapisan edomentrium yang terjadi pada hari keenam dan ketujuh
setelah konsepsi Filosofi Asuhan Kehamilan
2. Perubahan Fisiologis Kehamilan
a. Uterus
Uterus Uterus akan membesar di bawah pengaruh hormon selama kehamilan.
Pembesaran ini disebabkan peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh
darah dan perkembangan desidua. Pengukuran tinggi fundus uteri dengan teknik
Mc.Donal untuk mengetahui tafsiran berat badan janin .
Tabel 1
Perkembangan Tinggi Fundus Uteri pada Trimester III Tinggi
Berikut ini adalah table Tfu menurut Mc. Donald. Yang fungsinya untuk
mengetahui tafsiran usia kehamilan :
Jika fundus belum melewati pusat : UK (minggu) = hasil ukur +4
Jika fundus sudah melewati pusat : UK (minggu) = hasil ukur +6
Rumus
Berikut rumus perhitungan Tinggu Fundus Uterus atau TFU Menurut
MC Donald. Dapat dikalkulasi sebagai berikut :
Ukuran Tinggi Fundus (cm) x 2/7 = ( durasi kehamilan dalam bulan)
Tinggi fundus (cm) x 8/7 = (durasi kehamilan dalam minggu)
Tinggi Fundus uteri dalam sintimeter (cm), yang normal harus sama
dengan umur kehamilan dalam minggu yang ditentukan berdasarkan hari
pertama haid terakhir.
Keterangan Rumus:
Misalnya jika umur kehamilannya 33 minggu, tinggi fundus uteri harus
33cm
b. Sistem kardiovaskuler
Proses ini mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 sampai 34 minggu.
Eritroprotein pada ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah sebanyak
20-30% yang tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma, hal ini
menyebabkan terjadinya hemodilusi dan penurunan konsentrasi hemoglobin
dari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl. Penurunan kadar Hb hingga di bawah 11 g/dl,
kemungkinan terjadi defisiensi zat besi dikarenakan kurang tercukupinya
kebutuhan zat besi ibu dan janin selama kehamilan
c. Sistem perkemihan
Perubahan struktur ginjal selama kehamilan merupakan akibat aktivitas
hormonal (estrogen dan progesteron), tekanan yang timbul akibat pembesaran
uterus dan peningkatan volume darah. Perubahan ini membuat pelvis dan ureter
mampu menampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga
memperlambat laju aliran urine sehingga menyebabkan sering berkemih (5)
d. Perubahan Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung
ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus
atau saluran dan hasil sekresinya disebut dengan hormon. Selama kehamilan
kelenjar hipofisis akan membesar kurang lebih 135%. Hormon prolaktin akan
meningkat 10 kali lipat pada saat kehamilan aterm. Sebaliknya setelah
persalinan, konsentrasinya pada plasma akan menurun.
e. Sistem gastrointestinal
Sistem gastrointestinal berpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan.
Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh,
meningkatkan kolesterol darah, dan meningkatkan kontraksi otot-otot polos.
Sekresi saliva menjadi asam dan lebih banyak dan meningkat pada trimester
pertama menyebabkan ibu hamil mengeluh mual dan muntah (emesis
gravidarum). Pembesaran uterus lebih menekan diafragma , lambung, dan
intestine. Oleh karena kehamilan yang berkembang terus, lambung dan usus
digeser oleh uterus yang membesar. Rahim yang semakin membesar akan
menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit (konstipasi).
Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh
tingginya kadar progesteron. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah
sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada di dalam saluran
makanan. Reabsorpsi makanan baik, tetapi akan menimbulkan obstipasi.
Hemoroid juga cukup sering terjadi pada ibu hamil. Kelainan ini Sebagian besar
disebabkan oleh konstipasi dan naiknya tekanan vena di bawah uterus. (6)
f. Sistem Kardiovaskuler
Proses ini mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 sampai 34 minggu.
Eritroprotein pada ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah sebanyak
20-30% yang tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma, hal ini
menyebabkan terjadinya hemodilusi dan penurunan konsentrasi hemoglobin
dari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl. Penurunan kadar Hb hingga di bawah 11 g/dl,
kemungkinan terjadi defisiensi zat besi dikarenakan kurang tercukupinya
kebutuhan zat besi ibu dan janin selama kehamilan.(5)
g. Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon somatomatropin, estrogen,
dan progesteron. Pada kehamilan akan terbentuk lemak sehingga payudara
menjadi lebih besar, areola mengalami hiperpigmentasi. Pada trimester akhir
kehamilan pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara semakin
meningkat. Pada kehamilan 32 minggu warna cairan agak putih seperti air susu
yang sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu hingga anak lahir, cairan yang
keluar lebih kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak disebut
dengan kolostrum.(6)
3. Kebutuhan Gizi Saat Hamil
Kebutuhan gizi seorang perempuan yang sedang hamil mengalami peningkatan
dibandingkan sebelum masa kehamilan. Apabila kebutuhan energi perempuan
sebelum hamil sekitar 1.900 kkal/hari untuk usia 19—29 tahun dan 1.800 kkal untuk
usia 30—49 tahun maka kebutuhan ini akan bertambah sekitar 180 kkal/hari pada
trimester I dan 300 kkal/hari pada trimester II dan III. Demikian juga dengan
kebutuhan protein, lemak, vitamin, dan mineral, akan meningkat selama kehamilan.
4. Variasi makanan prinsip PGS (pedoman gizi seimbang)
Menurut Kemenkes RI asupan zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil sebagaimana
berikut.
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi makro yang meliputi gula, pati, dan serat. Gula dan
pati merupakan sumber energi berupa glukosa untuk sel-sel darah merah, otak,
sistem saraf pusat, plasenta, dan janin. Pemenuhan kebutuhan energi yang
berasal dari karbohidrat dianjurkan sebesar 50—60% dari total energi yang
dibutuhkan, terutama yang berasal dari karbohidrat pati dan serat, seperti nasi,
sereal, roti, pasta, jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar.
b. Protein
Protein merupakan komponen yang penting untuk pembentukan sel-sel tubuh,
pengembangan jaringan, termasuk untuk pembentukan plasenta. Kebutuhan
protein untuk ibu hamil sekitar 17 g/hari. Jenis protein yang dikonsumsi
seperlimanya sebaiknya berasal dari protein hewani, seperti daging, ikan, telur,
susu, yoghurt, dan selebihnya berasal dari protein nabati, seperti tahu, tempe,
kacang-kacangan, dan lain-lain.
c. Lemak
Lemak merupakan zat gizi penting yang berperan meyakinkan perkembangan
janin dan pertumbuhan awal pasca-lahir. Asam lemak omega 3 docosahexanoic
acid (DHA) penting untuk perkembangan dan fungsi saraf janin selama
kehamilan. Konsumsi polyunsaturated fatty acid (PUFA) selama kehamilan
memengaruhi transfer PUFA ke plasenta dan air susu ibu (ASI). Kebutuhan
energi yang berasal dari lemak saat hamil sebaiknya tidak lebih dari 25% dari
kebutuhan energi total per-hari. Selain memperhatikan proporsi energi yang
berasal dari lemak, penting juga memperhatikan proporsi asam lemaknya.
Misalnya, proporsi asam lemak jenuh (lemak hewani) adalah 8% dari kebutuhan
energi total, sedangkan sisanya (12%) berasal dari asam lemak tak jenuh.
Perbandingan kandungan asam lemak omega 6 dan omega 3,eicosa pentaenoic
acid (EPA), dan DHA sebaiknya lebih banyak. Asam linoleat banyak terdapat
pada minyak kedelai, minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak biji
kapas. DHA dan alpha linolenic acid (ALA) banyak terdapat dalam minyak ikan
(ikan laut seperti lemuru, tuna, dan salmon), selain itu juga terdapat dalam
sayuran berdaun hijau tua seperti bayam, brokoli, minyak kanola, biji labu
kuning, dan minyak flaxseed. Kebutuhan minyak dalam pedoman gizi seimbang
dinyatakan dalam empat porsi, di mana satu porsi minyak adalah 5 gram.
d. Vitamin dan mineral Ibu hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral
dibandingkan ibu yang tidak hamil. Vitamin membantu berbagai proses dalam
tubuh seperti pembelahan dan pembentukan sel baru. Contohnya, vitamin A
untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel serta jaringan janin, vitamin
B seperti tiamin, riboflavin, dan niasin untuk membantu metabolisme energi,
sedangkan vitamin B6 untuk membantu protein membentuk sel-sel baru, vitamin
C untuk membantu penyerapan zat besi yang berasal dari bahan makanan nabati,
dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium. Mineral berperan dalam
berbagai tahap proses metabolisme dalam tubuh, termasuk pembentukan sel
darah merah (besi), dalam pertumbuhan (yodium dan seng), serta pertumbuhan
tulang dan gigi (kalsium).
e. Air
Walaupun tidak menghasilkan energi, air merupakan zat gizi makro yang
berperan sangat penting dalam tubuh. Air berfungsi untuk mengangkut zat-zat
gizi lain ke seluruh tubuh dan membawa sisa makanan keluar tubuh. Ibu hamil
disarankan untuk menambah asupan cairannya sebanyak 500 ml/hari dari
kebutuhan orang dewasa umumnya minimal dua liter/hari atau setara delapan
gelas/hari. Kebutuhan pada ibu hamil lebih banyak lagi karena perlu
memperhitungkan kebutuhan janin dan metabolisme yang lebih tinggi menjadi
10—13 gelas/hari
5. Sumplementasi untuk Ibu Hamil
Sebagian zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil tidak dapat dicukupi hanya dari
makanan yang dikonsumsi ibu hamil sehari-hari, contohnya zat besi, asam folat, dan
kalsium. Oleh karena itu, ibu hamil diharuskan menambah zat-zat gizi tersebut
dalam bentuk suplemen, salah satunya adalah zat besi. Zat besi dibutuhkan untuk
pembentukan komponen darah, yaitu hemoglobin yang terdapat dalam sel darah
merah, yang beredar di dalam darah dan berfungsi antara lain mengangkut oksigen
ke seluruh jaringan tubuh. Pada ibu hamil, kebutuhan zat besi lebih tinggi daripada
sebelum hamil, oleh karena itu dibutuhkan untuk meningkatkan massa hemoglobin
karena adanya penambahan massa tubuh ibu (plasenta, payudara, pembesaran uterus,
dan lain-lain) dan janin. Kebutuhan tambahan total selama kehamilannyan
diperkirakan 1.000 mg. Kekurangan zat besi dapat mengganggu pembentukan sel
darah merah sehingga terjadi penurunan hemoglobin. Selanjutnya, dapat
menyebabkan penurunan kadar oksigen di jaringan yang mengakibatkan jaringan
tubuh ibu hamil dan janin mengalami kekurangan oksigen sehingga menurunkan
kemampuan kerja organ-organ tubuhnya.Dampak yang terjadi pada janin, antara lain
bayi lahir dengan simpanan besi yang rendah sehingga berisiko menderita anemia,
memiliki berat badan lahir lebih rendah dari yang seharusnya, dan lain-lain. Bahan
makanan sumber zat besi yang terbaik adalah makanan yang berasal dari sumber
hewani seperti daging dan hati. Sementara zat besi yang berasal dari sumber
makanan nabati, misalnya serealia, kacang-kacangan, dan sayuran hijau, walaupun
kaya akan zat besi, tetapi zat besi tersebut memiliki bioavailabilitas (ketersediaan
hayati) yang rendah sehingga
hanya sedikit sekali yang dapat diserap oleh usus. Agar sumber zat besi nabati ini
dapat diserap dengan baik harus dikonsumsi bersamaan dengan sumber protein
hewani, seperti daging, atau sumber vitamin C, seperti buah-buahan.
6. Pemantauan berat badan (BB)
Pemantauan berat badan merupakan salah satu indikator atau tanda apakah janin
berkembang dengan baik atau tidak, dan apakah ibu hamil mengonsumsi makanan
yang cukup. Oleh karena itu pertambahan berat badan selama hamil perlu dipantau.
Rata-rata ibu hamil mengalami penambahan berat badan sebesar 10—12,5 kg
selama kehamilan, kebanyakan terjadi setelah minggu ke-20, yaitu
pada trimester II dan III kehamilan. Pada trimester I, terutama dalam 10 minggu
pertama, kenaikan berat badan hanya sedikit atau bahkan tidak naik. Rata-rata
pertambahan berat badan ibu antara usia kehamilan 0—10 minggu adalah sebesar
0,065 kg per-minggu, pada usia kehamilan 10—20 minggu 0,335 kg per-minggu,
pada usia kehamilan 20—30 minggu 0,45 kg per-minggu, dan pada usia 30—40
minggu adalah 0,35 kg per-minggu. Untuk ibu hamil yang tergolong kurus sebelum
hamil diharapkan memiliki kenaikan berat badan antara 12,5—18 kg, untuk ibu
hamil sehat dengan berat badan 11,5—2,5 kg, dan 7—11,5 kg untuk ibu hamil yang
kelebihan berat badan saat sebelum hamil. Kenaikan berat badan menunjukkan
apakah ibu mengonsumsi cukup makanan atau tidak. Bagi ibu hamil yang
mengalami status kurang gizi maka pada trimester II dan III dianjurkan untuk
menambah berat badan setiap minggu kira-kira sebesar 500 g. Adapun ibu hamil
yang memiliki status gizi lebih (kegemukan) dianjurkan untuk menambah berat
badan sebanyak 300 g/minggu. Pemantauan pertambahan berat badan,
membutuhkan data berat badan sebelum hamil, akan tetapi banyak ibu di Indonesia
yang tidak mengetahui berat badannya sebelum masa kehamilan. Pada keadaan
seperti ini maka berat badan pada trimester I dapat dianggap sebagai berat badan
pra-hamil. (6)
7. Pelayanan Kesehatan ibu hamil
Pelayanan kesehatan ibu hamil Pelayanan kesehatan ibu hamil dalam
permenkes RI No. 43 Tahun 2016 tentang standar pelayanan minimal bidang
kesehatan, salah satunya tercantum mengenai standar pelayanan kesehatan ibu hamil
dimana setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali selama
kehamilan yang dilakukan oleh bidan, dokter maupun dokter spesialis kandungan.
Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil
dengan memenuhi kriteria 10T.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil khususnya pada kehamilan
trimester III yaitu sebagai berikut:
1) Anamnesis
Anamnesis dilakukan untuk mengetahui keluhan yang mungkin dialami ibu dan
mengetahui riwayat kehamilan ibu.
2) Pengukuran berat badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang
kurang dari 9 kilogram selama masa kehamilan atau kurang dari 1 kilogram
setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.
3) Pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg pada kehamilan
dan preeklampsia (hipertensi diserta edema wajah dan atau tungkai bawah dan
atau proteinuria).
2.2 Anemia
1. Definisi
Anemia merupakan kondisi berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam
sirkulasi darah atau massa hemoglobin (HB) sehingga tidak mampu memenuhi
fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan. Pengertian anemia menurut
Bakta, anemia secara labolatorik adalah suatu keadaan apabila terjadinya penurunan
kadar Hb di bawah normal, kadar eritrosit dan hematrokit.
Menurut WHO anemia adalah suatu keadaan apabila terjadinya penurunan kadar Hb
lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang yang bersangkutan anemia juga
didefinisikan suatu penurunan massa sel darah merah atau total Hb, secara lebih tepat
dikatakan kadar Hb normal pada wanita yang sudah menstruasi adalah 12,0 dan untuk
ibu hamil 11,0 g/dl.
Biasanya selama kehamilan, terjadi hiperplasia erythroid dari sumsum tulang,
dan meningkatkan massa RBC. Namun, peningkatan yang tidak proporsional dalam
hasil volume plasma menyebabkan hemodilusi (hydremia kehamilan); Hct menurun
dari antara 38 dan 45% pada wanita sehat yang tidak hamil sampai sekitar 34%
selama kehamilan tunggal-an dan sampai 30% selama akhir kehamilan multifel. Jadi,
selama kehamilan, anemia didefinisikan sebagai Hb 10 g </ dl (Ht<30%). Jika Hb
<11,5 g/dl pada awal kehamilan, wanita mungkin perlu diberikan obat profilaktik
karena hemodilusi berikutnya biasanya mengurangi kadar Hb untuk <10g/dl.
Meskipun hemodilusi, kapasitas pembawa O2 tetap normal selama kehamilan. Hct
biasanya meningkat segera setelah melahirkan. Anemia terjadi pada 1/3 dari
perempuan selama trimester ketiga. Penyebab paling umum adalah definisi zat besi
dan folat.(8)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11 gr/dl pada
trimester I dan III sedangkan pada trimester ke II anemia jika kadar Hb < 10,5 gr/dl.
(9)
2. Klasifikasi Anemia
Klasifikasi anemia dalam kehamilan, menurut Manuaba antara lain :
a. Hb 11 gr % : Normal
b. Hb 9 – 10 gr % : Anemia Ringan
c. Hb 7 – 8 gr : Anemia Sedang
d. Hb < 7 gr % : Anemia Berat
Menurut Who klasifikasi anemia dalam kehamilan yaitu :
a. Hb 11 gr % : Tidak anemia
b. Hb 10, 9 – 10 gr % : Anemia Ringan
c. Hb 9,9 – 7,0 gr % : Anemia Sedang
d. Hb < 7 gr % : Anemia Sedang
3. Patofisiologi Anemia pada kehamilan
Darah bertambah banyak dalam kehamilan, akan tetapi bertambahnya sel-sel
darah lebih sedikit dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi
pengencerah darah (hemodilusi). Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian
diri secara fisiologis dalam kehamilan. Proses ini mencapai puncaknya pada umur
kehamilan 32 sampai 34 minggu.
4. Faktor risiko anemia pada kehamilan
a) Asupan makanan kurang mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin C
b) Sering mual dan muntah
c) Mengalami menstruasi berat sebelum hamil
d) Hamil usia muda
e) Jarak kehamilan yang terlalu dekat
f) Kehilangan banyak darah (misalnya cidera atau luka)
g)
5. Tanda dan gejala serta dampak anemia pada kehamilan
A. Tanda dan gejala anemia meliputi :
a. Pucat pada membran mukosa
b. Keletihan
c. Pusing, pingsan, sakit kepala
d. Nafas dangkal
e. Peningkatan frekuensi jantung (takikardia)
f. Penurunan nafsu makan, dan palpitasi.
Adapun Tanda dan Gejala Anemia menurut Evi Nasla (2022) yaitu :
1) Anemia Ringan
a) Pusing
b) Lemah
c) Mudah kantuk
d) Mudah pingsan
e) Pada pemeriksaan kelopak mata pucat, wajah, bibir dan lidan serta kuku
pucat. (9)
B. Dampak anemia terhadap ibu selama kehamilan diantaranya
a. Ibu menjadi lemah
b. Tidak berenergi
c. Kelelahan
d. Penurunan kinerja
e. Sulit bernafas
f. Peningkatan curah jantung.
C. Dampak anemia terhadap janin diantaranya
a. bayi premature
b. bayi kecil untuk usia gestasi/Intrauterin Growth Retardation (IUGR)
c. Peningkatan mortalitas perinatal. (5)
6. Penyebab Anemia
Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang
diperlukan untuk pembentukan Hemoglobin (Hb), sehingga disebut “Anemia
Kekurangan Besi atau Anemia Gizi Besi (AGB)”. Kekurangan zat besi dalam
tubuh tersebut disebabkan antara lain karena :
a. Konsumsi makanan sumber zat besi yang kurang, terutama yang berasal dari
hewani.
b. Kebutuhan yang meningkat, seperti pada masa kehamilan, menstruasi pada
perempuan dan tumbuh kembang pada anak balita dan remaja
c. Menderita penyakit infeksi, yang dapat berakibat zat besi yang diserap tubuh
berkurang (kecacingan), atau hemolysis sel darah merah (malaria)
d. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk menstruasi yang
berlebihan dan seringnya melahirkan.
e. Konsumsi makanan yang rendah sumber zat besi tidak dicukupi dengan konsumsi
TTD sesuai anjuran.(10)
Terapi anemia defisiensi besi adalah dengan preparat besi oral atau parenteral. Terapi
oral ialah dengan pemberian preparat besi : Fero sulfat, fero gluconate, atau Na-fero
bisitrat. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%
perbulan. Kini program nasional menganjurkan kombinasi 60mg besi dan 50mg asam
folat untuk profilaksis anemia.
Berdasarkan klasifikasi anemia menurut Saifuddin pengobatannya adalah:
1) Anemia Ringan
a. Tablet Fe 1 x 60 mg/hari
b. Asam Folat 1 x 50 mg/hari
c. Vitamin C 1 x 250 mg/hari
d. Pemeriksaan Hb ulang 2 minggu kemudian
2) Anemia Sedang
a. Tablet Fe 2 x 60 mg/hari
b. Asam folat 1 x 50 mg/hari
c. Vit C 1 x 250 mg/hari
d. Pemeriksaan Hb ulang 2 minggu kemudian, jika Hb naik pengobatan
dilanjutkan, jika Hb tetap atau turun segera rujuk
3) Anemia Berat
a. Tablet Fe 3 x 60 mg/hari
b. Asam Folat 1 x 50 mg/hari
c. Vit C 1 x 250 mg/hari
d. Periksaan Hb ulang 2 minggu kemudian, jika hb naik pengobatan di lanjutkan,
jika Hb tetap atau turun segera rujuk.(9)
9. Upaya Meningkatkan Konsumsi TTD (Tablet Tambah Darah)
Upaya Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi TTD Kepatuhan terhadap konsumsi TTD
di Indonesia masih sangat rendah, yang secara umum diakibatkan oleh rendahnya
pengetahuan mengenai TTD, diantaranya sebagai berikut :
a. Efek samping minum TTD. Pada individu tertentu, konsumsi TTD dapat
menimbulkan gejala seperti mual, nyeri di daerah lambung, muntah dan kadang-
kadang terjadi diare atau sulit buang air besar. Mual, selain bisa muncul karena
minum TTD, dapat juga merupakan kondisi yang umum terjadi Pedoman
Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah 9 pada ibu hamil pada trimester
pertama kehamilan. Oleh karena itu perlu diberikan pengertian bahwa penyebab
mual tersebut bukanlah semata-mata karena TTD. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi mual atau gejala lainnya seperti nyeri lambung
adalah dengan mengonsumsi TTD pada malam hari menjelang tidur. Perlu
disampaikan bahwa gejala-gejala tersebut tidak berbahaya, dan tubuh akan
menyesuaikan sehingga gejala semakin berkurang dengan berjalannya waktu.
b. Meningkatkan penyerapan besi. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi
sebaiknya TTD dikonsumsi bersama dengan buah-buahan sumber vitamin C
(jeruk, papaya, mangga, jambu biji dan lain-lain) dan kalau memungkinkan
dengan daging, ikan atau unggas.
c. Makanan dan obat yang menganggu penyerapan besi. Hindari mengonsumsi TTD
bersamaan dengan :
a) Susu, karena susu hewani umumnya mengandung kalsium dalam jumlah yang
tinggi sehingga dapat menurunkan penyerapan zat besi di mukosa usus
b) Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin yang dapat
mengkelat (mengikat zat besi menjadi senyawa yang kompleks) sehingga
tidak dapat diserap
c) Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi, dapat menghambat penyerapan zat
besi.
d) Obat sakit maag yang berfungsi melapisi permukaan lambung sehingga
penyerapan zat besi terhambat. Penyerapan zat besi akan semakin terhambat
jika menggunakan obat maag yang mengandung kalsium. Bila akan
mengonsumsi pangan maupun obat tersebut, sebaiknya dua jam sebelum atau
sesudah mengonsumsi TTD sehingga penyerapan zat besi dari TTD dapat
lebih baik.
e) Mitos atau kepercayaan yang salah. Perlu pula disampaikan bahwa minum
TTD tidak akan menyebabkan bayi menjadi terlalu besar, tekanan darah
meningkat atau terlalu banyak darah. Ada juga masyarakat yang menganggap
bahwa TTD adalah obat. Hal ini dapat berdampak negatif. Obat biasanya
dihubungkan dengan hilangnya suatu gejala setelah minum obat, sementara
efek minum TTD tidak segera dirasakan. Obat juga dihubungkan dengan
pendapat bahwa bila badan terasa segar/enak, maka obat dihentikan, padahal
TTD diminum dalam waktu lama, misalnya selama kehamilan. TTD bukan
obat, sehingga tidak akan berdampak negatif. TTD tidak akan menyebabkan
bayi menjadi terlalu besar, tekanan darah meningkat atau terlalu banyak
darah. (9)
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
A. DATA SUBYEKTIF
IDENTITAS
Nama Klien : Ny. A Nama Suami : Tn. I
Umur : 29 th Umur : 29 th
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan
: S1
Pekerjaan : Karyawati Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Kp. Simpang Tiga, Ds. Jawilan Alamat : -
1. Alasan Kunjungan saat ini
Kunjungan Ulang
2. Riwayat kehamilan ini :
a. Riwayat Menstruasi
Hari pertama haid terakhir tanggal : 29-09-2022 (pasti)/tidak,
Taksiran Persalinan : 6-07-23
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 2x ganti pembalut/hari.
Siklus : 28 hari, teratur/tidak teratur
Warna : merah kecoklatan
3. Tanda-tanda kehamilan: Tidak haid, Mual dan payudara mengencang
Tanggal : 1 November 2022 hasil : positif
4. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali usia 16 minggu
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 11 kali
5. Keluhan yang dirasakan : Pusing, Lemas, mudah cape
a. Rasa lelah : ya
b. Mual dan muntah yang lama : Tidak ada
c. Nyeri Perut : Tidak ada
d. Panas, mengigil : Tidak ada
e. Sakit kepala berat/terus menerus : Tidak ada
f. Penglihatan kabur : Tidak ada
g. Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak ada
h. Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Tidak ada
i. Pengeluaran pravaginam : cairan, lendir, darah, keputihan : Tidak ada
j. Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada
k. Oedema : Tidak ada
6. Diet/makan
Sebelum Hamiil Sesudah Hamil
Makan
a. Frekuensi : 3x/hari 3x/hari
b. Jenis : Nasi, Mie, Sayur, Nasi, Sayur, Telur,
Ikan, Ayam, Daging Mie, dan buah
Minum
a. Frekuensi : 10x/hari 15x/hari
b. Jenis : Air Putih/Mineral Air Putih/Mineral
Keluhan : Tidak ada
7. Pola Eliminasi
BAK : 5 x sehari BAB : 1 x sehari
Konsistensi : Cair Konsistensi : Lunak
Warna : Kekuningan Warna :-
8. Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur : Siang 2 jam, malam 7 jam.
Seksualitas : 1 x dalam seminggu
Pekerjaan : kantor bagian komputer
9. Riwayat Imunisasi TT
TT1 : 15 November 2022
TT2 : 15 Desember 2022
TT3 :-
TT4 :-
TT5 :-
10. Kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak ada
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita : tidak ada
a. Jantung : Tidak ada
b. Tekanan darah tinggi : Tidak ada
c. Hepar : Tidak ada
d. Diabetes melitus : Tidak ada
e. Anemia berat : Tidak ada
f. Penyakit hubungan seksual dan HIV/ AIDS : Tidak ada
g. Campak : Tidak ada
h. Malaria : Tidak ada
i. Tuberkulosis : Tidak ada
j. Gangguan mental : Tidak ada
k. Operasi : Tidak ada
l. Lain-lain : Tidak ada
4. Prilaku kesehatan
a. Penggunaan alkohol/obat-obatan sejenisnya : Tidak
b. Obat-obatan /jamu yang sering digunakan : Tidak
c. Merokok, makan sirih : Tidak
d. Irigasi vagina/ganti pakaian dalam : Tidak
5. Data Psikososial
a. Status perkawinan :
Jumlah : 1 kali
Lama perkawinan : 11 Bulan
b. Susunan keluarga yang tinggal serumah :
Umur Hubungan
No Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Keterangan
tahun Keluarga
1 Laki-laki 65 th Orang Tua SMA PNS
2 Perempuan 50 th Orang Tua SMP IRT
B. OBJEKTIF :
a. Keadaan umum : Baik kesadaran : CM
b. Keadaan emosional : Baik
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 11/70 mmHg Denyut nadi : 86 x / menit
Suhu tubuh : 36,5 ◦C Pernafasan : 21 x / menit
d. Tinggi badan : 160 cm Berat badan : 74 kg
e. Kenaikan berat badan selama hamil : 10 kg
f. Pemeriksaan fisik
1) Muka : Simetris
kelopak mata : Simetris
Konjungtiva : Anemis
Sklera : Tidak Ikterik
Mulut dan gigi : Bersih, tidak ada carries
2) Kelenjar thyroid : Tidak ada
3) Kelenjar getah benning : Tidak ada
4) Dada : Simetris
Jantung : Normal
Paru : Normal
Payudara : Pembesaran : Normal
Puting susu : Menonjol
Simetris : Ya
Benjolan/tumor : Tidak ada
Pengeluaran : (+)
Rasa nyeri : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
5) Punggung dan pinggang : Normal
Posisi tulang belakang : Normal
Pinggang nyeri : Tidak ada
6) Ekstremitas atas dan bawah odema : Tidak ada
Kekakuan sandi : Normal
Kemerahan : Tidak
Varises : Tidak ada
Refleks : +/+
LILA : 28 cm
7) Abdomen :
a. Inspeksi
Bentuk : Normal
bekas luka operasi : Tidak ada
Stric Gravidarum : -
Linea nigra : ada linea alba : -
b. Palpasi
Leopold I : Teraba bulat lunak tidak melenting (bokong)
TFU: 29 cm
Leopold II : Bagian Kanan Teraba keras memanjang seperti papan
(Punggung), bagian kiri teraba bagian terkecil dari janin
Leopold III : Teraba bulat keras dan melenting (kepala)
Leopold IV : Divergen 4/5 bagian
Auskultasi
Punctum maximum : Kuadran 3
Denyut jantung fetus :145 x/mnt teratur/tidak teratur
Taksiran berat janin : 2.635 gram
8) Ano-ganital3
a. Inspeksi
Perineum : luka parut : -
Vulva vagina : Warna : - Luka :-
Fistula : - Varises :-
Pengeluaran pervaginam : - Warna :-
Konsistensi : - Jumlah : -
Kelenjar bartolini : -
Pembengkakan : -
Rasa nyeri : -
Anus : haemoroid : -
b. Periksa dalam
Serviks dan vagina (jika ada indikasi)
Dinding vagina : Tidak dilakuka
Ukuran serviks : Tidak dilakukan
Posisi serviks : Tidak dilakukan
Konsistensi : Tidak dilakukan
Mobilitas : Tidak dilakukan
Lain-lain : Tidak dilakukan
c. Pelvimetri klinis
- Promontorium : Tidak dilakukan
- Spina isiadicha : Tidak dilakukan
- Linea inominata : Tidak dilakukan
- Ujung sekrum/coccygis: Tidak dilakukan
- Dinding samping : Tidak dilakukan
- Kesan panggul : Tidak dilakukan
- Arcus pubis : Tidak dilakukan
d. Adnexa :-
Ukuran :-
Bentuk :-
Posisi :-
Konsistensi :-
g. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 26/5/2023
Darah : Hb : 10 gr/dl Golongan darah :O+
Urine Protein : Negatif Reduksi :-
Pemeriksaan penunjang lain: Tidak ada
C. ANALISIS DATA :
Ny. A G1P0A0 Hamil 34 Minggu Dengan Anemia Ringan
Janin Tunggal Hidup, Preskep.
D. PENATALAKSANAAN :
1. Melakukan Informed Consent
Evaluasi : Pasien bersedia
2. Menjelaskan kepada ibu, keluhan yang di alami merupakan gejala anemia yaitu pusing
dan lemas, mudah kelelahan, kosentrasi menurun, sering pingsan, nafas dangkal dsb.
3. Memberitahukan hasil pemeriksaan yaitu TTv dalam batas Normal,TB: 160 cm BB :
74 kg, Lila 28 cm, Tfu: 29 cm, Djj: 145x/mnt dan pemeriksaan lab yaitu protein urin
Negatif dan Hb 10 gr/dl.
Evaluasi : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
4. Menjelaskan kepada klien bahwa hasil laboratorium yaitu Hbnya 10 gr/dl tidak normal
untuk ibu hamil yang normalnya 11 gr/dl. Menjelaskan bahwa hasil tersebut termasuk
kedalam katagori anemia Ringan. Hb (Hemoglobin) itu sendiri adalah sel darah merah
yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Pada
masa kehamilan, selain menyuplai oksigen dalam tubuh ibu, hemoglobin juga berperan
menyalurkan oksigen ke janin.
5. Menjelaskan kepada ibu, jika anemia pada kehamilan tidak di atasi akan menimbulkan
komplikasi kehamilan seperti keguguran, perdarahan selama kehamilan, persalinan
premature, gangguan janin, gangguan pada saat nanti persalinan dan masa nifas
bahkan kondisi terburuknya bisa menimbulkan kematian ibu dan serta bayi saat proses
persalinan.
Evaluasi : ibu mengerti dari penjelasan bidan
6. Menjelaskan kepada ibu untuk mengatasi anemia pada kehamilan disarankan untuk
mengonsumsi suplemen tambah darah dan memakan makanan yang bergizi seperti
Telur, ikan, daging, sayuran hijau dan buah-buah yang dapat mengikat/menyerap
kandungan zat besi yang kaya akan vit C seperti jeruk, papaya, Mangga matang, jambu
biji dan lainnya.
Evaluasi : ibu akan memakan makanan yang bergizi dan meminum tablet tambah
darah
secara rutin
7. Memberikan terapi oral
Tamblet tambah darah yaitu 3x 60mg/sehari
Vitamin C 1x 250mg/hari
8. Menganjurkan kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan lab kembali 2 minggu
atau 1 bulan dari pemeriksaan sebelumnya.
Evaluasi : Pasien bersedia melakukan pemeriksaan kembali
9. Melakukan dokumentasi dengan SOAP
Evaluasi : sudah dilakukan dokumentasi
Jakarta, ___________________
Pengkaji,
(__________________________)
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus
pada pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. A usia 30 th G1P0A) Hamil
34 minggu dengan Anemia. Peneliti membahasa berdasarkan pendekatan asuhan
kebidanan dengan menggunakan SOAP yaitu pengumpulan data dasar, dengan
pendekatan Subjek, Objek, Analisa Data dan Penatalaksanaan yang merupakan
perencanaan dari tindakan yang akan dilakukan kemudian evaluasi perencanaan yang
telah dilaksanakan.
Teknik pengumpulan data ada tiga, yaitu : observasi, wawancara dan
pemeriksaan. Observasi adalah pengumpulan data melalui indra penglihatan (perilaku,
tanda fisik, kecacatan, ekspresi wajah), pendengaran (bunyi batuk, bunyi napas),
penciuman (bau nafas, bau luka) serta perabaan (suhu badan, nadi). Informasi yang
diperoleh mengenai data-data tersebut penulis juga bisa dapatkan dengan mengadakan
wawancara langsung dari Pasien serta sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan Hb dengan hasil 10 gr/dl.
Tahap ini dilakukan identifikasi data dasar (pengkajian) yang merupakan proses
manajemen asuhan kebidanan untuk mengumpulkan informasi baik fisik, psikososial dan
spiritual. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis yang meliputi biodata Pasien
bertujuan memperjelas identitas Pasien, riwayat mestruasi , riwayat kesehatan, riwayat
psikososial dan pola makan pada pasien untuk mendapatkan informasi tentang keluhan-
keluhan yang dirasakan ibu dan kekhawatiran khusus yang muncul akibat adanya
perubahan psikologis maupun psikologi. Dalam tahap pengumpulan data dasar, peneliti
tidak menemukan hambatan yang berarti, karena pada saat pengumpulan data pada Ny.
A memberikan informasi secara terbuka sehingga dapat memudahkan penulis untuk
memperoleh data-data yang diinginkan sesuai dengan permasalahan yang diangkat.
4.4 Penatalaksaan
1. Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. A diberikan sesuai dengan keluhan
yang dirasakan yaitu bidan menjelaskan bahwa keluhan tersebut merupakan tanda
dan gejala anemia yaitu yaitu pusing dan lemas, mudah kelelahan, kosentrasi
menurun, sering pingsan, nafas dangkal dsb. Adapun menurut teori Buku
Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan oleh Nasla (2022) gejala Anemia Ringan
yaitu Pusing, Lemah Mudah kantuk, Mudah pingsan, Pada pemeriksaan kelopak
mata pucat, wajah, bibir dan lidan serta kuku pucat. Berdasarkan hal diatas tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan fakta.
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan yaitu TTv dalam batas Normal,TB: 160 cm
BB : 68 kg, Lila 27 cm, Tfu: 29 cm, Djj: 145x/mnt dan pemeriksaan lab yaitu
protein urin Negatif dan Hb 10 gr/dl. Dan menjelaskan kepada klien bahwa hasil
laboratorium yaitu Hbnya 10 gr/dl tidak normal untuk ibu hamil yang normalnya 11
gr/dl. Menjelaskan bahwa hasil tersebut termasuk kedalam katagori anemia Ringan.
Hb (Hemoglobin) itu sendiri adalah sel darah merah yang berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Pada masa kehamilan, selain
menyuplai oksigen dalam tubuh ibu, hemoglobin juga berperan menyalurkan
oksigen ke janin. Hal ini sesuai dengan teori Nasla (2022) yaitu Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11 gr/dl pada trimester I dan III
sedangkan pada trimester ke II anemia jika kadar Hb < 10,5 gr/dl.
3. Menjelaskan kepada ibu, jika anemia pada kehamilan tidak di atasi akan
menimbulkan komplikasi kehamilan seperti keguguran, perdarahan selama
kehamilan, persalinan premature, gangguan janin, gangguan pada saat nanti
persalinan dan masa nifas bahkan kondisi terburuknya bisa menimbulkan kematian
ibu dan serta bayi saat proses persalinan. Hal ini berdasarkan teori (Saifuddin,
2014)
4. Menjelaskan kepada ibu untuk mengatasi anemia pada kehamilan disarankan untuk
mengonsumsi suplemen tambah darah dan memakan makanan yang bergizi seperti
Telur, ikan, daging, sayuran hijau dan buah-buah yang dapat mengikat/menyerap
kandungan zat besi yang kaya akan vit C seperti jeruk, papaya, Mangga matang,
jambu biji dan lainnya. Hal ini berdasarkan teori Nasla (2022)
5. Memberikan terapi oral yaitu
Tablet Tambah darah 3 x 60 mg/hari
Vitamin C 1 x 250 mg/hari
Menurut Teori Nasla (2022) pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil
trimester III dengan anemia ringan yaitu 3 x 60 mg/hari dan pembeian vit C 1 x
250 mg/hari Berdasarkan hal diatas tidak ditemukan kesenjangan fakta dan teori
6. Menganjurkan kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan lab kembali 2 minggu
Hal ini sesuai teori Nasla (2022) bahwa pemeriksaan ulang Hb untuk anemia ringan
dilakukan 2 minggu atau 1 bulan setelah pemeriksaan sebelumnya yang dilakukan
oleh petugas lab. Berdasarkan teori diatas tidak ada kesenjangan fakta dan teori
7. Melakukan pendokumentasian dengan SOAP dengan SOAP sesuai dengan Teori,
Standar Asuhan Kebidanan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007 Tentang Asuhan Kebidanan.
Berdasarkan hal diatas tidak ditemukan kesenjangan fakta dan teori.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Nn. A usia 30 tahun G1P0A0 Hamil 34 minggu
dengan Anemia Ringan yang dimulai dari pengkajian data sampai evaluasi maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengkajian data subjektif yang diperoleh dari hasil wawancara didapatkan data Ny. A
usia 30 tahun G1P0A0 mengalami keluhan pusing, lemas, mudah lelah.
2. Pengkajian data objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik konjungtiva anemis
dan penunjung kadar Hb 10 gr/dl
3. Analisa dan teori dalam menegakkan diagnosa pada Ny. A Usia 30 Tahun G1P0A0
Hamil 34 minggu dengan Anemia Ringan di UPT Puskesmas Jawilan Tahun 2023 tidak
ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.
4. Mampu melakukan penatalaksanaan dan evaluasi asuhan kebidanan pada Ny. A Usia 30
Tahun G1P0A Hamil 34 minggu dengan Anemia Ringan di UPT Puskesmas Jawilan
Tahun 2023
5.2 Saran
1. Klien
Dengan adanya asuhan ini klien dapat menerima asuhan kesehatan Ibu hamil
Anemia dengan tepat dan dapat mengenali permasalahan dari keluhan yang
dirasakan sedini mungkin dalam mendapatkan penanganan segera sebelum
persalinan.
2. Tenaga Kesehatan
Dengan Adanya Makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan menambah wawasan penerapan secara langsung dalam proses Asuhan
Kebidanan dengan Anemia pada Ibu Hamil.
3. Tempat Praktik
Dengan adanya makalah ini dapat di jadikan salah satu referensi dalam
memberikan asuhan Kesehatan Ibu Hamil dengan Anemia
DAFTAR PUSTAKA
1. Wahyuningsih S, Suhartini T, Yuliana W, Surya H. Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi
Tablet Besi dengan Anemia Ibu Hamil pada Masa Pandemi Covid 19. 2022;(August):22–
30.
2. Siti Nur Aini SNA, Juli Selvi Yanti JSY. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN ANEMIA RINGAN DI PMB Hj. DINCE SAFRINA TAHUN 2020. J
Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal). 2021;1(1):32–44.
3. Khoiriah A. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Di Puskesmas Makrayu Palembang. Midwifery J J Kebidanan UM Mataram.
2020;5(2):118.
4. Kedokteran F, Lampung U. Wellness and healthy magazine. 2020;2(February):187–92.
5. Reichenbach A, Bringmann A, Reader EE, Pournaras CJ, Rungger-Brändle E, Riva CE, et
al. Asuhan Kebidan Pada Ibu “‘ME’” usia 28 tahun Primigravida dengan Anemia Ringan.
Prog Retin Eye Res. 2019;561(3):S2–3.
6. Kasmiati, Purnamasari D, Ernawati, Juwita. ASUHAN KEHAMILAN [Internet]. Cetakan
I. Ira PA, editor. Literasi Nusantara Abadi Grup; 2023. Available from:
http://repo.poltekkes-maluku.ac.id/id/eprint/218/1/BUKU Asuhan Kehamilan full
%281%29 - Kasmiati lpt.pdf
7. FISIIAfifah, I., & Sopiany HM. PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA KEHAMILAN DI POLI KANDUNGAN RSU
DEWI SARTIKA KOTA KENDARI TAHUN 2017. Politek Kesehat [Internet].
2017;87(1,2):149–200. Available from:
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/103/1/MIRDAYANTI ASKARI %28NIM.
P00324014059%29.pdf
8. Ummi, Khairani watermark remove. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Dengan Anemia
Ringan Di PMB Hj. Mona Tahun 2020. wondershare. 2020;
9. Nasla E. PENGELOLAAN ANEMIA PADA KEHAMILAN. Penerbit NEM; 2022.
10. RI K. Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah 1 [Internet].
Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan; 2013. 1–46 p. Available
from: https://promkes.kemkes.go.id/download/fpck/files51888Buku Tablet Tambah darah
100415.pdf
LAMPIRAN