Stase Persalinan
Stase Persalinan
Di susun oleh
ANITA MAGDA SARI
NIM : 223001080152
LAPORAN LENGKAP
STASE ASUHAN KEBIDANAN DENGAN PERSALINAN
PADA Ny. M DENGAN MANAJEMEN AKTIF KALA III
DI PMB ANITA MAGDA SARI, S.Keb
TAHUN 2023
Disetujui,
CI Akademik
LAPORAN LENGKAP
STASE ASUHAN KEBIDANAN DENGAN PERSALINAN
PADA Ny. M DENGAN MANAJEMEN AKTIF KALA III
DI PMB ANITA MAGDA SARI, S.Keb
TAHUN 2023
Disetujui,
CI Akademik
Mengetahui,
Ka.Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
(Bdn.Devi Arista,S.Keb.,M.Kes)
NIK. 1010300715008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan yang maha esa, atas rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan Stase Persalinan di PMB Aniita Magda
Sari, S.Keb yang di laksanakan pada tanggal 29 Agustus 2023.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ......................................................................................................................... 3
C. Manfaat ....................................................................................................................... 3
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 29
B. Saran ......................................................................................................................... 30
DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir kemudian berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan disusul dengan pengeluaran
plasenta dan slaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator penting untuk melihat derajat
kesehatan suatu bangsa dan menjadi salah satu komponen bangsa. Berdasarkan tujuan
Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan
mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia. Pada tahun 2030, turunkan AKI
menjadi kurang dari 70/100.000 kelahiran hidup, dan kurangi angka kematian bayi dan
balita yang dapat dicegah pada akhir tahun 2030. Semua negara berusaha keras untuk
hidup dan menurunkan angka kematian balita menjadi 25/1.000 kelahiran hidup.
Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, setiap hari di tahun 2017 tercatat sekitar 810
wanita meninggal karena penyebab yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan.
Pada tahun 2017 sekitar 295.000 perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan
dan persalinan. Angka Kematian Ibu (AKI) dinegara berpenghasilan rendah pada tahun
hampir 75% dari semua kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, tekanan darah tinggi
(preeklamsia dan eklamsia), komplikasi dari persalinan dan aborsi tidak aman.
Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) secara global sebesar 19,2 per 1000 kelahiran
penanganan yang optimal dari tenaga kesehatan. Akan tetapi dalam menurunkan angka
dengan perdarahan postpartum. Jadi yang menjadi titik utama adalah keterampilan dari
Pemantauan dilakukan pada ibu pasca persalinan dan juga mempersiapkan diri
itu alasan tersebut, maka manajemen aktif kala III merupakan slaah satu hal yangsangat
penting dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu yang disebabkan
perdarahan pasca persalinan. Hal ini membuat WHO merekomendasikan agar semua
melaksanakan manajemen kala III. Tujuan manajemen aktif kala III adalah untuk
menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu
pada kala III, mencegah perdarahan dan mengurangi kehilangan darah kala II persalinan.
Manajemen aktif kala III terdiri dari tiga langkah utama yaitu pemberian suntukan
oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir, melakukan penanganan tali pusat
alamiah dapat dimanfaatkan untuk menunjang kelahiran plasenta yang cepat dan efektif.
Oksitosin alamiah tersebut dapat diperoleh dari rangsangan puting susu dengan IMD
maupun dengan pemilinan pada puting susu ibu. Rangsangan puting susu ibu akan
B. TUJUAN
Mengetahui hasil penerapan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny.M bagaimana
dengan manajemen aktif kala III di PMB Aniita Magda Sari, S.Keb Tahun 2023.
C. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
c. Bagi mahasiswa dapat membandingkan antara teori dengan kasus dan mendapat
TINJAUAN TEORI
janin turun ke dalam jalan lahir Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Bandiyah,
2012). Persalinan normal adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan
janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan persentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun
janin (Margareth ZH, 2013). Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,dengan bantuan atau tanpa
2) Sifatnya teratur, interval makin pendek makin sering, dan kekuatan makin
besar
3) Makin beraktivitas (mobilisasi berjalan), kekuatan akan makin bertambah.
lepas
4) Pengeluaran cairan pada beberapa kasus persalinan yang akan terjadi pecah
1) Pelunakan serviks
2) Pendatraan serviks
Pada akhir kehamilan kadar oxcytosin akan bertambah. Oleh sebab itu akan
d. Pengaruh janin
Hipofise dan kadar suprarenal janin rupanya memegang peranan penting oleh
e. Teori prostaglandin
a. Passage
Passage adalah jalan lahir yang merupakan jalan lahir yang harus dilewati
oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan
vagina.syarat agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa adanya
1) Passage
b. Passanger
Passanger terdiri dari janin dan plasenta janin bergerak di sepanjang jalan
kepala janin, presentasi, letak, dan posis janin janin dapat memengaruhi
tulang masih dibatasi fontanel dan sutura yang belum keras, tepi tulang dapat
menyisip di antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya (disebut
c. Power
antara lain his, kontraksi otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari
Psikis ibu bersalin sangat berpengaruh dari dukungan suami dan anggota
keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama bersalin dan kelahiran
e. Penolong
5. Mekanisme Persalinan
Dalam mekanisme persalinan normal terjadi beberapa gerakan janin ketika berada
a. Engagement
Terjadi ketika diameter biparietal janin telah masuk melalui pintu atas
ketuban, tekanan langsung fundus pada bokong janin, dan ekstensi serta
c. Fleksi
Terjadi ketika kepala janin bertemu tahanan yaitu serviks kemudian sisi
Rotasi dalam atau putaran paksi dalam mrupakan putaran terendah janin
dari posisi sebelumnya kearah depan sampai di bawah simfisis gerakan ini
e. Ekstensi
ubun-ubun kecil akan semakin tampak dan bekerja sebagai hipomoklion atau
kecil ke arah punggung janin jika ubun-ubun kecil pada awalnya disebelah
untuk melahirkan bahu belakang bahu depan terlihat pada orifisium vulva
vagina yang menyantuh bagian dibawah simfisis pubis dan bahu postertior
menghubungkan perineum dan lahir dengan fleksi lateral setelah bahu lahir,
bagian badan janin lahir secara keseluruhan mengikuti sumbu jalan lahir.
6. Tahapan Persalinan
Kala I dimulai dari saat persalinan mulai pembukaan nol sampai dengan
pembukaan lengkap (10 cm) proses ini terbagi dalam dua fase antara lain
sebagi berikut :
Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks lengkap (10 cm) dn
d) Dua kekuatan yaitu his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi
e) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti dengan putaran paksi luar yaitu
c. Kala III
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
bulat atau oval yang memiliki diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm, berat 500-600
Persalinan kala IV dimulai sejak lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
setelah itu.
dilakukan.
kontraksi yang adekuat dari uterus dan mempersingkat waktu kala tiga,
bersamaan dengan pengkleman tali pusat segera setelah kelahiran bayi dan
pelahiran plasenta dengan menggunakan traksi tali pusat terkontrol.
atonia uteri.
mempersingkat waktu
persalinan, dimana sebagian besar disebabkan oleh atonia uteri dan retensio
Komponen manajemen aktif persalinan kala III antara lain (Nora, 2012):
a) Memberikan obat uterotonika (untuk kontraksi rahim) dalam waktu dua menit
Letakan bayi baru lahir di atas kain bersih yang sudah disiapkan di perut
bawah ibu dan minta ibu atau pendampingnya untuk membantu memegang
bayi. Pastikan tidak ada bayi lain (janin tunggal) dalam uerus. Segera suntikan
lahir di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya terlebih
menyebabkan hipoksia berat pada bayi ke dua atau ruptura uteri, hati-hati
jangan sampai menekan kuat dinding korpus uteri karena akan dapat
pembuluh darah
Memindahkan klem pada tali pusat, meletakkan satu tangan di atas kain
yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang pubis, dan menggunakan tangan ini
untuk melakukan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah
pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan
mulai. Jika uterus tidak berkontraksi maka jangan dilakukan penegangan tali
pusat tanpa diikuti dengan tekanan dorsokranial secara serentak pada bagian
bawah uterus di atas simpisis pubis karena dapat menyebabkan inversio uteri.
3. Mengeluarkan plasenta
berlawanan arah pada uterus (dorso kranial) Jika tali pusat bertambah panjang,
pindah kan klem hingga berjarak sekitar 5 – 10 cm dari vulva. Jika plasenta
e) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak
atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama.
Langkah APN, 2012). Masase fundus uteri segera setelah plasenta lahir
d. Rutinitas katerisasi.
Kesalahan penatalaksanaan kala tiga adalah penyebab utama perdarahan kala tiga
juga menjadi penyebab inversi uterus serta syok yang mengancam jiwa (Varney,
1) Terjadi inverse uteri. Saat menegangkan tali pusat terkendali terlalu kuat
2) Tali pusat terputus. Terlalu kuat dalam penarikan tali pusat sedangkan
3) Syok
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nomor MR :-
1. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas
1. Alasan utama masuk kamar bersalin : Ibu mengatakan merasakan ada tanda-tanda
persalinan
3. Riwayat Menstruasi
- HPHT : 23-11-2022
- TP/HPL : 30-08-2023
- Menarche : 14 Tahun
- Siklus : 29 hari
- Lama : 5 -7 hari
6. Riwayat Perkawinan
- Perkawinan yang ke :1
- Lama Perkawinan : 1 Th
- Hamil :1
Kebutuhan eliminasi
o BAB
‒ Warna : Kuning
‒ Konsistensi : Lunak
o BAK
2. Data Dasar :
- DS
Ibu mengatakan bayi lahir normal pada tanggal 29 Agustus 2023 pukul 13.35 WIB
- DO
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,50C
Perdarahan : Normal
Kontraksi : Baik
3. Masalah
Kecemasan Ibu
4. Kebutuhan
Tidak ada
Tidak ada
V. PERENCANAAN
4. Mempersiapkan peralatan
VI. PELAKSANAAN
uterus.
e. Saat plasenta terlihah 2/2 dari vulva,memegang dengan kedua tangan hati-hati
gerakan melingkar.
VII. EVALUASI
1. Plasenta sudah lahir pukul 13.40 WIB, kontiledon lengkap, selaput lengkap dan
3. Ibu sudah dapat melakukan masase fundus uteri untuk mengurangi rasa nyeri
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan manajemen aktif
kala III pada Ny.N G1P0A0 umur 25 tahun usia kehamilan 39 minggu di PMB Anita
MagdaSari, S.Keb yang dilaksanakan pada tnggal 29 Agustus 2023. Penulis membahas
tentang kesenjangan dan kesamaan antara teori dengan kasus yang ada.
1. Data Subyektif
a. Menurut teori ibu bersalin dengan manajemen aktif kala III mengupayakan
kontraksi yang adekuat dari uterus dan memeprsingkat waktu kala III,
plasenta.
b. Menurut kasus dalam kenyataan Ny.M mengalami keluhan terasa akan tanda-
c. Pembahasan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasuskarena Ny.M tidak
kehilangan darah yang banyak dan plasenta keluar tidak terlalu lama.
2. Data Obeyektif
b. Menurur kasus saat pemeriksaan fisik Ny, M tampak cemas ketika plasenta
belum keluar
c. Pembahasan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasuskarena Ny.M tidak
kehilangan darah yang banyak dan plasenta keluar tidak terlalu lama
3. Diagnosa kebidanan
a. Menurut teori dalam teori diagnosa, cemas ketika plsasenta belum keluar
b. Menurut kasus keadaan umum ibu baik, plasenta lahir dengan lengkap tidak
c. Pembahasan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena pasien sudah
tidak merasakan cemas lagi ketika plasenta keluar dengan lengkap dan tidak
terjadi perdarahan.
4. Perencanaan
a. Meyakinkan bahwa janinin ibu tunggal dengan melakukan palpasi pada perut ibu
- Hasil palpasi fundus uteri yang dilaksanakan yaitu janin yang dikandung
tunggal
5. Evaluasi
Pembahasan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena pasien aman
dan tidak terjadi perdarahan setelah persalinan, plasenta keluar dengan lengkap.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Aktif Kala III
adalah pemberian oksitosin segera setelah pelahiran bahu anterior,mengklem tali pusat
segera setelah kelahiran bayi, dan menggunakan traksi tali pusat terkendali untuk
pelahiran plasenta.
lahir
ataupun kesalahan tindakan yang masih bisa memungkinkan dilakukan oleh bidan.
Pemeriksaan plasenta meliputi selaput ketuban, bagian plasenta serta tali pusat.
B. Saran
kala III pada setiap asuhan persalinan normal sebagai upaya penurunan angka kematian
ibu di Indonesia. Dalam Manajemen aktif kala III bidan harus memperhatikan setiap
tindakan agar tidak terjadi kekeliruan ataupun kesalahan yang dapat membahayakan
keselamatan ibu. Setiap tindakan juga mesti disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
pentng dilakukan diantaranya yaitu dengan memriksa selaput ketuban, bagian plasenta
Kementrian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. 53(9).
Mutmainnah, A. U., Johan, H., & Llyod, S. S. (2017). Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru
Resmaniasih, K., & Rusmini. (2020). Pengaruh Posisi Bersalin Setengah Duduk Terhadap
Santoso, D., Arifin, K., & Parhusip, B. T. P. (2019). Panduan Monitoring dan Evaluasi Bagi
1–72
Widiastini, L. P. (2018). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir.
In In Media.
Widiastutik, S. (2020). Hubungan Manajemen Aktif Kala Iii Dengan Kejadian Perdarahan Post
1.
2.
3.
4.
Diketahui.
Ka.Prodi Pendidikan Profesi Bidan