Anda di halaman 1dari 147

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY S UMUR

24 TAHUN DI PMB EVI AGUSTINI DI KECAMATAN


SINDANGBARANG KAB CIANJUR
TAHUN 2022

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 8

Midwifery Care Project (Continuity of Care)

NAMA : EVI AGUSTINI


NPM : 19210200273

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY S UMUR


24 TAHUN DI PMB EVI AGUSTINI DI KECAMATAN
SINDANGBARANG KAB
CIANJUR TAHUN 2022

Oleh:
NAMA : EVI AGUSTINI
NPM : 19210200273

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan


di hadapan tim penguji.

Tanggal, Januari .2023

Mengetahui,

Dosen Penanggungjawab Stase

(Nama Dosen)

NIDN……………….
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY S UMUR
24 TAHUN DI PMB EVI AGUSTINI DI KECAMATAN
SINDANGBARANG KAB CIANJUR
TAHUN 2022

Oleh:

NAMA : EVI AGUSTINI


NPM : 19210200273

Telah dipresentasikan pada tanggal … bulan … tahun … di hadapan tim


penguji Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas
Vokasi Universitas Indonesia Maju.

Tanggal, Januari 2023


KBK Dosen Komunitas dan Ilmu KBK Dosen Pencegahan dan

Teknologi Deteksi Dini

Agus Santi Br.G.,S.ST, M.Kes Gaidha K Pangestu,S.Tr.Keb.,M.Keb

NIDN. 317088406 NIDN. 0317119401

Menyetujui ,

Mengesahkan,

Dosen Penangung Jawab Stase

(…………………………………….)
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas


perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Seminar
Kasus yang berjudul “ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE
PADA NY S UMUR 24 TAHUN DI PMB EVI AGUSTINI DI
KECAMATAN SINDANGBARANG KAB CIANJUR TAHUN 2022”.

Dalam penyelesaian Laporan ini penulis banyak mendapatkan


bimbingan,arahan dari semua pihak.Tanpa bantuan dari semua piahk,tidak
mungkin laporan kasus ini dapat diselesaikan tepat waktu.. Oleh karena
itu,terselesaikannya laporan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis
semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari piahk-pihak
yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut,perlu kiranya penulis dengan


ketulusan hati mengucapakan terimakasih kepada.

1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju

2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrachman, MPH, selaku Pembina


Yayasan Indonesia Maju.

3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia


Maju.

4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik


Universitas Indonesia Maju.

5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-


Akademik Universitas Indonesia Maju.

6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi


Universitas Indonesia Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas
Vokasi Universitas Indonesia Maju.

8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi


Pendidikan Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju

9. Uci Cipatiasrini, S.ST,M.Kes dan Agus Santi Br.Ginting,


S.ST,M.Kes selaku dosen pembimbing stase 8

10. Lizte Zulhijawati, Bdn.,STr.Keb.SKM.MK.Kes sebagai CI


Responsif

11. Retno Sugesti S.ST,.MK.Kes selaku dosen Penguji

Penulis menyadari bahwa Laporan Seminar Kasus ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran atau masukan dari semua pihak
sangat diharapkan guna perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga tulisan
ini memberikan manfaat bagi pembacanya.

Jakarta, 02 November 2022

(Evi Agustini)
DAFAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Continuity of care adalah pelayanan yang dicapai ketika


terjalin hubungan yang terus menerus antara seorang wanita dan
bidan. Asuhan yang berkelanjutan yang berkaitan dengan tenaga
kesehatan profesional, pelayanan kebidanandilakukan mulai dari
prakonsepsi, awal kehamilan, persalinan, sampai 6 minggupertama
postpartum.1

Continuity of care merupakan hal yang mendasar dalam


model praktik kebidanan untuk memberikan asuhan yang holistik,
membangun kemitraan yang berkelanjutan untuk memberikan
dukungan, dan membina hubungan saling percaya antara bidan
dengan klien (Astuti, dkk, 2017). Menurut Reproductive, Maternal,
Newborn, And Child Health (RMNCH). “Continuity Of Care”
meliputi pelayanan terpadu bagi ibu dan anak dari prakehamilan
hingga persalinan, periode postnatal dan masa kanak-kanak.
Asuhan disediakan oleh keluarga dan masyarakat melalui layanan
rawat jalan, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya (Astuti, dkk,
2017).1

Menurut WHO dalam Astuti (2017), dimensi pertama dari


continuity of care yaitu dimulai saat kehamilan, pra kehamilan,
selama kehamilan, persalinan, serta hari-hari awal dan tahun
kehidupan. Dimensi kedua dari Continuity of care yaitu tempat
pelayanan yang menghubungkan berbagai tingkat pelayanan mulai
dari rumah, masyarakat, dan sarana kesehatan. Dengan demikian
bidan dapat memberikan asuhan secara berkesinambungan.

Menurut Saifuddin tujuan umum dilakukan asuhan kehamilan


yang berkesinambungan adalah sebagai berikut :

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan


kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,


mental, dan sosial ibu dan bayi. 10

3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau


komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan,
dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan


dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma
seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan


pemberian ASI eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima


kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara
optimal.

7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan


perinatal.

Continuity of care dapat diberikan melalui tim bidan yang


berbagi beban kasus, yang bertujuan untuk memastikan bahwa ibu
menerima semua asuhannya dari satu bidan atau tim praktiknya.
bidan dapat bekerja sama secara multi disiplin dalam melakukan
konsultasi dan rujukan dengan tenaga kesehatan lainnya (Astuti,
dkk, 2017).

Persalinan adalah suatu kejadian yang berakhir dengan


pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan yang
kemudian, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin.

Dalam proses persalinan dapat terjadi perubahan-perubahan


fisik yaitu, ibu akan merasa sakit pinggang dan perut bahkan sering
mendapatkan kesulitan dalam bernafas dan perubahan-perubahan
psikis yaitu merasa takut kalau apabila terjadi bahaya atas dirinya
pada saat persalinan, takut yang dihubungkan dengan pengalaman
yang sudah lalu misalnya mengalami kesulitan pada persalinan
yang lalu.2

Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang


dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara.
Menurut data World Health Organization (WHO), angka kematian
ibu di dunia pada tahun 2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran
hidup atau diperkirakan jumlah kematian ibu adalah 303.000
kematian dengan jumlah tertinggi berada di negara berkembang
yaitu sebesar 302.000 kematian. Angka kematian ibu di negara
berkembang 20 kali lebih tinggi dibandingkan angka kematian ibu
di negara maju yaitu 239 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan di
negara maju hanya 12 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015. 2

Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (maternal


mortality rate) merupakan jumlah kematian ibu akibat dari proses
kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan yang dijadikan
indikator derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu (AKI)
merupakan salah satu target global Sustainable Development Goals
(SDGs) dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 70
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. 2

Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia


(SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia meningkat dari
228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2007 menjadi
359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007-2012. Angka
Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan pada tahun 2012-2015
menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dan jumlah kematian ibu
di Indonesia pada tahun 2019 yaitu sebanyak 4.221 kasus.2

Jumlah kemaatian ibu per kabupaten/ kota provinsi jawa


barat periode bulan januari – juli tahun 2020 sebesar 416 kasus,
jumlah kasus kematian ini hampir sama dengan tahun 2019 (417),
namun pada tahun 2020 ini masih cenderung ada kenaikan karena
belum semua kab/kota melaporkan kematian ibu. Penyebab
kematian ibu masih didominasi oleh perdarahan 28% dan hipertensi
29%, meskipun penyebab lain-lain juga masih tinggi yaitu 24%.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memaparkan Jumlah


kematian ibu per kabupaten/ kota provinsi Jawa Barat periode
bulan Januari – Juli tahun 2020 sebanyak 1.649 kasus, meningkat
dibandingkan tahun 2019 pada periode yang sama yaitu sebesar
1.575 kasus. 2
Proporsi kematian bayi 81% adalah kematian neonatal, 19%
adalah kematian post neonatal (29hr –11 bulan).Penyebab kematian
neonatal tertinggi BBLR 42% dan Asfiksia 29%. Sedangkan pada
post neo, tertinggi akibat penyebab lain2 60% dan pneumonia 23%.
AKI di Provinsi Jawa Barat tahun 2017 tercatat sebanyak
76,03/100.000 kelahiran hidup, dengan proporsi kematian ibu
hamil 183 orang, pada ibu bersalin 224 orang, dan pada ibu nifas
289 orang. AKB di Jawa Barat tahun 2017 sebesar 3,4/1.000
kelahiran hidup menurun 0,53 ponit dibanding tahun 2016 sebesar
3,93/1.000 kelahiran hidup. Dari 2 angka kematian tersebut
terdapat AKN sebesar 3,1/1.000 kelahiran hidup.2

Upaya penurunan AKI merupakan salah satu target


Kementerian Kesehatan. Beberapa program yang telah
dilaksanakan antara lain Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dan Bantuan 15 Operasional
Kesehatan (BOK) ke puskesmas di kabupaten/kota; safe
motherhood initiative, program yang memastikan semua
perempuan mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sehingga
selamat dan sehat selama kehamilan dan persalinannya (tahun
1990)dan Gerakan Sayang Ibu pada tahun 1996.2

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (DINKES) Cianjur


tercatat sepanjang tahun ini kasus ibu meninggal mencapai 14 kasus
dan angka kematian bayi mencapai 60 kasus,meski menurun tahun
dibandingkan tahun sebelumnya.2

Tahun sebelumya kasus kematian ibu di angka 49 kasus dan


kematian bayi diangka 178 kaus. Meski tahun ini
menurun,angkanya masih tinggi berdasarkan laporan dari
Puskesmas,belum diritambah dengan laporan dari rumah sakit.2

Dampak yang akan terjadi jika kasus kematian Ibu dan Bayi
dibiarkan maka dari tahun ketahun akan terus semakin bnyak dan
semakin meningkat kasus kematian Ibu dan Anak di Indonesia.
Kematian Ibu berdampak negatif terhadap kesejahteraan
keluarga dan masyarakat serta memiliki implikasi social yang
bermakna terhadap kualitas Kesehatan keluarga dikemudian
hari.Faktor utama penyebab tinginya angka kematian ibu
melahirkan di Indonesia tidak hanya penyebab langsung saja seperti
perdarahan,infeksi atau pre-eklamsi.

Terdapat factor penyebab langsung lainnya yang


berkontribusi besar dalam meningkatkan resiko kematian ibu.
Fenomena di negara berkembang termasuk Indonesia perempuan
masih belum memiliki otonomi yang memadai terhadap dirinya
terutama dalam keterbatasan reproduksinya. Fakta menunjukan
adanya keterbatasan perempuan dalam mengakses pelayanan
Kesehatan yang disebabkan berbagai factor seperti:
kemiskinan,kondisi struktur geografis,penyebab penduduk yang
tidak merata dan social ekonomi yang rendah.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

Dapat melakukan asuhan kebidanan secara Continuity Of


Care pada Ny S Usia 24 Tahun G1P0A0 di PMB Evi Agustini di
Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur Tahun 2022.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Memberikan Asuhan Kebidanan Continuity of care pada


masa Kehamilan Ny. S usia 24 tahun di PMB Evi Agustini
di Kec Sindangbarang Kab Cianjur Tahun 2022
b. Memberikan Asuhan Kebidanan Continuity of care pada
pada persalinan Ny. S usia 24 di PMB Evi Agustini di Kec
Sindangbarang Kab Cianjur Tahun 2022
c. Memberikan Asuhan Kebidanan Continuity of care pada
masa nifas pada Ny. S usia 24 tahun di PMB Evi Agustini di
Kec Sindangbarang Kab Cianjur Tahun 2022
d. Memberikan Asuhan Kebidanan Continuity of care bayi baru
lahir pada By. pada Ny. S usia 24 tahun di PMB Evi Agustini
di Kec Sindangbarang Kab Cianjur Tahun 2022
e. Memberikan Asuhan Kebidanan Kelurga Berencana pada Ny.
S usia 24 tahun di PMB Evi Agustini di Kec Sindangbarang
Kab Cianjur Tahun 2022
f. Melakukan Pendokumentasian dengan SOAP

1.3 Manfaat
a. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau
referensi di perpustakaan untuk pembelajaran dan
penerapan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu
hamil, bersalin, bayi baru lahir,nifas dan pelayanan KB.
b. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan sebagai masukan dalam memberikan
pelayanan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu selama
masa kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru lahir,
masa nifas,dan pelayanan KB. Untuk meningkatkan
pelayanan kebidanan.
c. Bagi Klien dan Masyarakat
Agar klien maupun masyarakat bisa melakukan deteksi
yang mungkin timbul pada masa kehamilan, persalinan
maupun pada masa nifas dan KB sehingga memungkinkan
segera mencari pertolongan dan laporan kasus ini
diharapkan dapat menjadi media informasi untuk klien
dansebagai catatan medis untuk klien.

d. Bagi Penulis

Diharapkan dapat menjadi media pembelajaran dan


bahan masukan untuk diri sendiri.

1.4 Ruang Lingkup

Laporan asuhan kebidanan ini membahas tentang


manajemen asuhan kebidanan COC pada Ny. S usia 24 tahun
dengan kehamilan, persalinan,nifas,bayi baru lahir, dan keluarga
berencana yang diberikan mulai dari tanggal 03 November 2022
sampai 23 Desemeber 2022 dengan usia kehamilan Trimester III
yaitu hamil 38 minggu sampai dengan 28 hari postpartum di PMB
Evi Agustini.
Asuhan kebidanan COC ini diberikan dengan pasien datang
ke PMB dan kunjungan ke rumah pasien.
Pemberian Asuhan Kebidanan yang berkesinambungan
(COC) ini diberikan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang
optimal dan berkulitas,sehingga pemberian Asuhan Kebidanan
yang berkesinambungan (COC) diharapkan dapat meningkatkan
status kesehatan ibu dan mampu memberdayakan ibu untuk
mencapai kualitas kesehatan reproduksi dan peran menjadi ibu
yang optimal. Hasil dari laporan asuhan kebidanan COC ini
menggunakan pendokumentasian dengan SOAP.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 KEHAMILAN

2.1.1 Definisi Kehamilan

Definisi kehamilan Ibu hamil adalah seorang wanita yang


sedang mengandung yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Kehamilan adalah waktu transisi, yaitu masa antara
kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam
kandungan dan kehidupan nanti setelah anak itu lahir (Ratnawati,
2020). Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan
merupakan bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar
Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui
jalan lahir .3

Pemeriksaan kehamilan merupakan suatu pelayanan yang


diberikan bidan kepada ibu hamil yaitu dengan pemantauan
kesehatan itu hamil secara fisik, psikologis dan tumbuh kembang
janin serta persiapan proses persalinan agar ibu siap dalam
menghadapi peran barunya nanti.

Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan yang


dilakukan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu
hamil secara optimal sehingga ibu hamil mampu untuk menghadapi
persalinannya nanti, pada masa nifas, pada pemberian ASI untuk
bayinya dan proses kembalinya masa nifas secara normal. 3

Pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan 4 kali selama


kehamilan dimulai pada trimester satu dilakukan 1 kali
pemeriksaan, trimester dua dilakukan 2 kali dan trimester ketiga
dilakukan 2 kali, pemeriksaan kehamilan dilakukan di pelayanan.
kesehatan oleh tenaga kesehatan yang terampil sesuai dengan
kewenangannya dalam melakukan pemeriksaan kehamilannya.3

2.1.2 Pengertian ANC

Antenatal Care (ANC) adalah pengawasan sebelum


persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim dan upaya preventif program
pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisai luaran maternal
dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin
selama kehamilan.

Dari penjelasan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa


asuhan antenatal adalah suatu pelayanan asuhan ibu hamil untuk
mendeteksi sedini mungkin segala kelainan yang terdapat pada ibu
dan janin.

2.1.3 Tujuan ANC


1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental
dan sosial ibu juga bayi.
3. Mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapakan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat,ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
5. Mempersiapakan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI ekslusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima


kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

2.1.4 Kebijakan Program


Frekuensi pelayanan antenatal oleh WHO ditetapkan 4 kali
kunjungan ibuhamil dalam pelayanan antenatal, selama kehamilan
dengan ketentuan sebagai berikut:
 Satu kali kunjungan pada trimester pertama (K 1)
 Satu kali kunjungan pada trimester dua
 Dua kali kunjungan pada trimester tiga (K4).

2.1.5 Pelayanan/ Asuhan Standar Antenatal “10T”


1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Tinggi badan itu dikategorikan adanya resiko apabila dalam


pengukuran dibawah 145 cm. Berat badan ditimbang setiap
ibu datang atau berkunjung untuk mengetahui kenaikan berat
badan dan penurunan berat badan.Kenaikan berat badan ibu
hamil normal rata-rata antara 6,5kg sampai 16 kg.

2). Tekanan darah


Tekanan darah diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung
Deteksi tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai
adanya gejala hipertensi dan preeklamsi.Apabila turun di
bawah normal kita pikirkan kearah anemia.Tekanan darah
normal berkisar sistole diastoles 110/80 –120/80 mmHg.
3). Timbang status gizi dengan LILA
Perlunya dilakukan pengukuran LILA yaitu untuk
mengetahui apakah ibu hamil masuk ke golongan KEK.
Dengan batas normal 23,5cm.
4). Pengukuran tinggi fundus uteri
Untuk menetukan usia kehamilan berdasarkan tinggi
fundus uteri menurut Leopold

a) 12 minggu 1-2 jari atas simpisis


b) 16 minggu pertengahan antar syimpisis-pusat
c) 20 minggu 3 jari dibawah Pusat.
d) 24 minggu setengah pusat
e) 28 minggu 3 jari atas pusat
f) 32 minggu pertengahan Px pusat
g) 36 minggu 3 jari dibawah Px
h) 40 minggu pertengahan Px dan pusat
5). Tentukan DJJ dan presentasi janin
Mengukur denyut jantung janin dapat didengar setelah usia
kehamilan18 minggu menggunakan fetoskop atau leanec.
Detak jantung janin normal yaitu 120x/menit sampai
160x/menit. Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui
persentasi dan kelainan letak dan penurunan kepala janin
dilakukan setelah >36 minggu. Melakukan palpasi abdomen
untuk mendeteksi adanya kehamilan ganda jika usia
kehamilan >28 minggu.
6). Pemberian Imunisasi TT

Imunisasi TT yang diberikan kepada ibu dapat mencegah


terjadinya tetanus neonatorum.Efek samping imunisasi TT
yaitunyeri kemerahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada
tempat penyuntikan

7). Pemberian tablet tambah darah (Tablet Fe)

Pemberian tablet Fe pada ibu hamil bertujuan untuk


memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas,
karena masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring dengan
pertumbuhan janin. Tablet Fe mengandung zat besi 60 mg
dan asam folat 500mg diminum 1 tablet/hari dengan
pemberian selama 90 hari. Ibu harus diberitahu agar tidak
meminumnya bersama teh atau kopi agar tidak mengganggu
penyerapan.

8). Tes Laboratorium

Tes Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang pertama


kali, lalu diperiksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan
Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi adanya anemia
pada ibu hamil (kadar Hb normal 11g%). Untuk mengetahui
adanya protein dalam urine ibu hamil dilakukan tes urine
yang dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi yang
mengarah ke preeklampsia.
9). Tatalaksana Khusus
Tatalaksana khusus yakni pemeriksaan penyakit menular
seksual atau PMS. Hal ini dilakukan jika ibu atau pasangan
menunjukkan gejala atau resiko terjangkit penyakit kelamin.
Gejala tersebut antara lain akibat suami/istri suka berganti
pasangan, keputihan yang berbau, gatal dan berwarna kuning
kehijauan, kencing darah, nyeri sewaktu berkemih, atau
terdapat kelainan pada organ luar.

10). Temu wicara


a. Definisi konseling
Konseling adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka)
untuk menolong oranglain memperoleh pengertian
yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya
untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang
sedang dihadapinya.
b. Prinsip-prinsip konseling
Ada 5 prinsip pendekatan kemanusiaan, yaitu:
1. Keterbukaan
2. Empati
3. Dukungan
4. Sikap dan respon positif
5. Setingkat atau sama derajat.
c. Tujuan konseling pada antenatal care
1) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan
sebagai upaya preventif terhadap hal-hal yang tidak di
inginkan.
2) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan
asuhan kehamilan, penolong persalinan yang bersih dan
aman untuk tindakan klinik yang mungkin diperlukan.

2.2 PERSALINAN
2.2.1 Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui
jalan lahir atau jalan lain. Persalinan dan kelahiran merupakan
kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan. Kelahiran
seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan
keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan
peranan keluarga adalah memberikan bantuan dan dukungan pada
ibu ketika terjadi proses persalinan.4
Dalam hal ini peranan petugas kesehatan tidak kalah
penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu agar
seluruh rangkaian proses persalinan berlangsung dengan aman baik
bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan.Persalinan adalah proses
membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan
lahir.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir.4
Persalinan merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan 37-42 minggu, dimana janin
dilahirkan secara spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin. 4

2.2.2 Tanda- tanda persalinan


Beberapa minggu sebelum persalinan, Calon ibu merasa
bahwa keadaannya menjadi lebih enteng ( lightening). Ia merasa
kurang sesak, tetapi sebaliknya ia merasa, bahwa berjalan sedikit
lebih sukar, dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota.
Secara singkat terlihat pada ibu bahwa adanya tanda-tanda
persalinan yaitu sebagai berikut :
 Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir (show)
 Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan
 Nyeri pada punggung

2.2.3. Faktor Terjadinya Persalinan


Ada beberapa faktor yang menyertai terjadinya persalinan yaitu:
A. Power
 His (kontraksi otot rahim).
 Kontraksi otot dinding perut.
 Kelelahan ibu yang sedang mengejan.
 Inertia Uteri (His yang sifatnya lemah).
B. Passenger
Janin dan Plasenta
C. Passage

Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang.

D. Psikis

 Melibatkan psikologi ibu, emosi dan persiapan intelektual.

 Kebiasaan adat.

E. Penolong

Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan


menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan
janin.5

2.2.4 Tahapan Persalinan


Beberapa jam terakhir kehamilan ditandai dengan adanya
kontraksi uterus yang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks, dan
mendorong janin keluar melalui jalan lahir. Persalinan terbagi atas
4 kala.
A. Kala I
Dimulai dengan awitan kontraksi uterus yang teratur dan
berlangsunghingga dilatasi serviks lengkap. Kala I dibagi
menjadi dua fase yang umum terjadi pada persalinan normal,
yaitu:
a. Fase Laten : Dimulai dengan kontraksi yang hampir
teratur hingga dilatasi serviks yang cepat mulai
terjadi. Biasanya fase ini berlangsung beberapa jam,
tetapi durasinya beragam.
b. Fase Aktif : Dimulai dengan dilatasi serviks cepat
dan berlangsung hingga dilatasi serviks lengkap.
Biasanya fase ini dimulai saat dilatasi sekitar 2
hingga 4 cm.
B. Kala II
Dimulai dengan dilatasi serviks lengkap (10 cm) dan
berlangsung hingga bayi lahir. Selama fase ini, bagian
presentasi janin turun melalui panggul ibu. Kala II dapat
disertai dengan peningkatan bloody show, perasaan tekanan
di rectum, mual dan muntah, dan keinginan untuk mengejan.
C. Kala III
Merupakan bagian dari proses setelah kelahiran bayi, yaitu
saat kelahiran plasenta.
D. Kala IV
Merupakan bagian dari proses setelah kelahiran plasenta
ketika uterus berkontraksi secara efektif guna mencegah
perdarahan berlebihan. Kala IV merupakan periode
penyesuaian saat fungsi tubuh ibu mulai stabil.

2.3 BAYI BARU LAHIR

2.3.1 Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi yang baru lahir normal adalah pada usia kehamilan 37-
42 minggu dan berat badan 2900- 4000 gram (Saputra, 2016).
Neonatus (bayi baru lahir) normal adalah bayi yang baru lahir
sampai usia 4 minggu lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42
minggu. 5

Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal

Ciri-ciri bayi baru lahir normal Lahir Aterm antara 37- 42


minggu

1) Berat badan 2900 - 4000 gram

2) Panjang badan 48 - 52 cm

3) Lingkar dada 30 - 38 cm

4) Lingkar kepala 33- 35 cm

5) Lingkar lengan atas 11-12 cm

6) Pernapasan ± 40-60 x/i

7) Frekuensi denyut jantung 120-160 x/i

8) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan


subkutan yang cukup.

9) Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala


biasanya telah sempurna

10) Kuku agak panjang dan lemas.

11) Nilai APGAR >


12) Genetalia pada laki-laki ditandai dengan testis yang
berada pada skrotum dan penis yang berlubang,

13) Pada perempuan ditandai dengan adanya uretra dan


vagina yang berlubang serta adanya labia minora dan
mayora.Eleminasi yang baik ditandai dengan keluarnya
mekonium dalam 24 jam pertama bewarna hitam
kecoklatan.

2.3.2 Asuhan Bayi Baru Lahir

a. Perawatan segera bayi baru lahir :


1) Pencegahan kehilangan panas
2) Membersihkan jalan napas
3) Memotong tali pusat
4) Identifikasi
5) Pengkajian kondisi bayi
6) Pemberian vitamin K.
b. Pelayanan essensial pada bayi baru lahir oleh
dokter/bidan/perawat menurut kemenkes (2016) meliputi :
1) Jaga bayi tetap hangat
2) Bersihkan jalan napas
3) Keringkan dan jaga bayi tetap hangat
4) Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun,
kira-kira 2 menit setelah lahir
5) Segera lakukan inisiasi dini
6) Beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua
mata
7) Beri suntikan vitamin K1 1 mg intramuskular, di
paha kiri anterolateral setelah IMD
8) Beri imunisasi Hepatitis B0 0,5 ml, intramuskular,
dipaha kanan antero lateral, diberikan kira-kira 1-2 jam
setelah pemebeiran vitamin K1
9) Pemberian identitas
10) Anamnesis dan pemeriksaan fisik
11) Pemulangan bayi baru lahir normal, kinseling dan
kunjungan ulang.
c. Asuhan bayi usia 2-6 hari) :
1) Bayi harus selalu diberi ASI minimal setiap 2-3 jam.
2) Bayi cenderung sering tidur, berkemih dan defekasi.
d. Selalu menjaga kebersihan, kehangatan dan keamanan bayi
dengan mengganti popok bayi seseuai keperluan, cuci tangan
dan membersihkan bayi secara teratur terutama setelah BAK
dan BAB, serta tidak meninggalkan bayi sendirian tanpa ada
yang menjaga
1) Selalu perhatikan tanda-tanda bahaya pada bayi.
2) Bounding attachment
Menurut maternal neonatal health, bounding attachment
merupakan kontak dini secara langsung anatara ibu dan
bayi setelah proses persalinan, dimulai pada saat
persalinan kala III sampai dengan psotpartum. Elemen-
elemen bounding attachment menurut Muslihatun
(2014) :
a) Sentuhan
b) Kontak mata
c) Suara
d) Aroma
e) Entraiment
f) Bioritme
g) Kontak dini

2.4 MASA NIFAS

2.4.1 Pengertian masa nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai


dari persalinan selesai sampai alat - alat kandungan kembali seperti
pra hamil. Masa nifas (puerperium) dimulai sejak 1 jam setelah
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.6

2.4.2 Tujuan Masa Nifas

Asuhan yang diberikan kepada ibu bertujuan untuk:

 Meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis bagi ibu


dan bayi

 Pencegahan, diagnosis dini dan pengobatan komplikasi


pada ibu

 Merujuk ibu ke tenaga ahli bilamana perlu

 Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu serta


memungkinkan ibu untuk mampu melaksanakan perannya
dalam situasi keluarga

 Imunisasi ibu terhadap tetanus

 Mendorong pelaksanaan metode yang sehat tentang


pemberian makan anak, serta peningkatan pengembangan
hubungan yang baik antara ibu dan anak.

2.4.3 Tahapan masa nifas

Masa nifas seperti yang dijelaskan diatas merupakan


serangkaian proses persalinan yang dilalui oleh seorang wanita,
beberapa tahapan yang harus dipahami oleh seorang bidan antara
lain :
 Puerperium dini yaitu pemulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan
berjalan - jalan.
 Puerperium intermedial yaitu pemulihan menyeluruh alat-alat
genital yang
lamanya 6 minggu.
 Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih
dan sehat terutama bila selama hamil atau bersalin memiliki
komplikasi.6

2.4.4 Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan masa nifas
antara lain
1). Teman terdekat sekaligus pendamping ibu nifas dalam
menghadapai saat-saat kritis masa nifas
2). Pendidikan dalam usaha pemberian pendidikan kesehatan
terhadap ibu dan keluarga
3). Pelaksana asuhan kepada kepada pasien dalam hal tindakan
perawatan, pemantauan, penanganan masalah, rujukan dan
deteksi dini komplikasi masa nifas

2.4.5 Pada asuhan masa nifas secara spesifik bidan mempunyai


tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melakukan evaluasi kontinu dan penatalaksanaan perawatan
kesejahteraan wanita
b. Memberikan bantuan pemulihan dari ketidaknyamanan fisik
c. Memberikan bantuan dalam menyusui
d. Memfasilitasi pelaksanaan peran sebagai orang tua
e. Melakukan pengkajian bayi selama kunjungan rumah
f. Memberikan pedoman antisipasi dan instruksi
g. Melakukan penapisan kontinu untuk komplikasi puerperium

2.4.6 Ketidaknyamanan fisik dalam masa nifas :


a. Nyeri setelah melahirkan
Nyeri setelah melahirkan disebabkan oleh kontraksi dan
relaksasi uterus yang berurutan yang terjadi secara terus
menerus. Nyeri ini lebih umum terjadi pada paritas tinggi dan
pada wanita menyusui. Alasan nyeri yang lebih berat pada
wanita dengan paritas tinggi adalah penurunan tonus otot
uterus secara bersamaan, menyebabkan relaksasi intermiten.
Berbeda pada wanita primipara yang tonus ototnya masih
kuat dan uterus tetap berkontraksi tanpa relaksasi intermiten.
Pada wanita menyusui, isapan bayi menstimulasi produksi
oksitosin oleh hipofise posterior. Pelepasan oksitosin tidak
hanya memicu refleks let down (pengeluaran ASI) pada
payudara, tetapi juga menyebabkan kontraksi uterus. Nyeri
setelah melahirkan akan hilang jika uterus tetap berkontraksi
dengan baik saat kandung kemih kosong. Kandung kemih
yang penuh mengubah posisi uterus ke atas, menyebabkan
relaksasi dan kontraksi uterus lebih nyeri.
b. Keringat berlebih
Wanita postpartum mengeluarkan keringat berlebihan karena
tubuh menggunakan rute ini dan diuresis untuk mengeluarkan
kelebihan cairan interstisial yang disebabkan oleh
peningkatan normal cairan intraselular selama kehamilan.
Cara menguranginya sangat sederhana yaitu dengan membuat
kulit tetap bersih dan kering.
c. Pembesaran payudara
Diperkirakan bahwa pembesaran payudara disebabkan oleh
kombinasi akumulasi dan stasis air susu serta peningkatan
vaskularitas dan kongesti. Kombinasi ini mengakibatkan
kongesti lebih lanjut karena stasis limfatik dan vena. Hal ini
terjadi saat pasokan air susu meningkat, pada sekitar hari
ketiga postpartum baik pada ibu menyusui maupun tidak
menyusui dan berakhir sekitar 24 hingga 48 jam.
d. Nyeri perineum
Beberapa tindakan dapat mengurangi ketidaknyamanan atau
nyeri akibat laserasi atau luka episiotomi dan jahitan laserasi
atau episiotomi tersebut.,Sebelum tindakan dilakukan,
penting untuk memeriksa perineum untuk menyingkirkan
komplikasi seperti hematoma. Pemeriksaan ini juga
mengindikasikan tindakan lanjutan apa yang mungkin paling
efektif.
e. Konstipasi
Rasa takut dapat menghambat fungsi bowel jika wanita takut
bahwa hal tersebut dapat merobek jahitan atau akibat nyeri
yang disebabkan oleh ingatannya tentang tekanan bowel pada
saat persalinan. Konstipasi lebih lanjut mungkin diperberat
dengan longgarnya abdomen dan oleh ketidaknyamanan
jahitan robekan perineum derajat tiga atau empat.
f. Hemoroid
Jika wanita mengalami hemoroid, mungkin mereka sangat
merasakan nyeri selama beberapa hari. Hemoroid yang
terjadi selama masa kehamilan dapat menimbulkan traumatis
dan menjadi lebih edema selama kala 2 persalinan.

2.5 KELUARGA BERENCANA

2.5.1 Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga berencana merupakan upaya peningkatan kepedulian


dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
peraturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia
dan sejahtera.7

Tujuan Program KB:

1. Tujuan umum : Membangun kembali dan melestarikan


pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa
mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas.
2. Tujuan Khusus: Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan
penduduk Indonesia

Sasaran Program KB Dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Sasaran langsung : Pasangan usia subur (PUS)


2. Sasaran tidak langsung :Pelaksana dan pengelola KB
Akseptor KB adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk
memutuskan jumlah danjarak anak serta waktu kelahiran. Adapun
jenis - jenis akseptor KB, yaitu:
1. Akseptor Aktif
Akseptor aktif adalah kseptor yang ada pada saat ini
menggunakan salah satu cara / alat kontrasepsi untuk
menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan.
2. Akseptor aktif Kembali
Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yang
telah menggunakan kontrasepsi selama 3 (tiga) bulan
atau lebih yang tidak diselingi suatu kehamilan, dan
kembali menggunakan cara alat kontrasepsi baik dengan
cara yang sama maupun berganti cara setelah berhenti /
istirahat kurang lebih 3 (tiga) bulan berturut– turut dan
bukan karena hamil.
3. Akseptor KB Baru
Akseptor KB baru adalah akseptor yang baru pertama
kali menggunakan alat / obat kontrasepsi atau pasangan
usia subur yang kembali menggunakan alat kontrasepsi
setelah melahirkan atau abortus.
4. Akseptor KB dini
Akseptor KB dini merupakan para ibu yang menerima
salah satu cara kontrasepsi dalam waktu 2 minggu
setelah melahirkan atau abortus.
5. Akseptor KB langsung
Akseptor KB langsung merupakan para istri yang
memakai salah satu cara kontrasepsi dalam waktu 40 hari
setelah melahirkan atau abortus.
6. Akseptor KB dropout
Akseptor KB dropout adalah akseptor yang
menghentikan pemakaian kontrasepsi lebih dari 3 bulan

2.5.2 Macam-macam Kontrasepsi

a. Pil

1. Pil kombinasi

Pil kontrasepsi dapat berupa pil kombinasi (berisi


hormon estrogen dan progesteron) ataupun hanya berisi
progesteron saja.Pil kontrasepsi bekerja dengan cara
mencegah terjadinya ovulasi dan mencegah terjadinya
penebalan dinding rahim.

Apabila pil kontrasepsi ini digunakan secara tepat.


Jenis :

a) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21


tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progesteron dalam dosis sama,dengan
tablet tanpa hormon aktif.
b) Bifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21
tbalet mengandung hormon aktif
estrogen/progesteron dengan dua dosis yang
berbeda,dengan 7 tablet
c) Tanpa hormon aktif.
d) Trifasik: Pil yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progesteron dengan tiga dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
e) Cara kerja alat kontrasepsi pil kombinasi adalah
menghambat ovulasi, Membuat endometrium
tidak mendukung untuk implantasi, Membuat
lendir serviks tidak bisa ditembus sperma,
Pergerakan tuba tergantung sehingga transportasi
telur terganggu.
Keuntungan:

a) Tidak mengganggu hubungan seksual


b) Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
c) Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang
d) Dapat digunakan pada masa remaja hingga
menopause
e) Mudah dihentikan setiap saat.

Kerugian:
a) Mahal dan membosankan karena digunakan
setiap hari
b) Mual,3 bulan pertama
c) Perdarahan bercak atau perdarahan, pada 3 bulan
pertama
d) Pusing
e) Nyeri payudara
f) Kenaikan berat badan
g) Tidak mencegah PMS
h) Tidak boleh untuk ibu yang menyusui
(Handayani, 2017).

2. Kontrasepsi pil progestin

Pengertian : merupakan pil kontrasepsi yang berisi


hormon sintetis progesteron.
Jenis :

a) Kemasan dengan isi 35 pil : mengandung 300


mikro gram levonogestrel atau 350 mikro gram
noretindron.
b) Kemasan dengan isi 28 pil : mengandung 75
mikro gram desogestrel.

Cara Kerja kerja kontrasepsi pil progestin adalah


Menghambat ovulasi, dan Mencegah implantasi.

Keuntungan pil progestin adalah Sangat efektif bila


digunakan secara benar, tidak mengganggu
hubungan seksual, dan tidak berpengaruh terhadap
pemberian ASI.

Kerugian pil progestin adalah Harus dimakan pada


waktu yang sama setiap hari, Kebiasaan lupa akan
menyebabkan kegagalan metode.

b. Suntikan

1. Suntikan Kombinasi

Pengertian:

Merupakan kontrasepsi suntik yang berisi


hormon sintetis estrogen dan progesteron
Jenis:

a) 29 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5


mg estradiol valerat
b) 50 mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol
valerat. Mekanisme kerja suntikan
kombinasi adalah Menekan ovulasi,
Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
Keuntungan:

a) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri


b) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
c) Klien tidak perlu menyimpan obat
d) Jangka Panjang

Kerugian:
a) Perubahan pola haid: tidak teratur,
perdarahan bercak, perdarahan sela sampai 10
hari
b) Awal pemakaian: mual, pusing, nyeri
payudara dan keluhan ini akan menghilang
setelah suntikan kedua atau ketiga
c) Klien haarus kembali setiap 30 hari untuk
mendapatkaan suntikan
d) Penambahan berat badan.

2. Suntikan progestin

Kontrasepsi suntikan progestin ini sangat efektif


dibandingkan dengan mini pil, karena dosis gestagen
yang cukup tinggi dibandingkan dengan mini pil.
Akan tetapi kembalinya kesuburan cukup lambat,
yaitu rata-rata 4 bulan setelah berhenti dari
penyuntikan sehingga akan kurang tepat apabila
digunakan para wanita yang menginginkan untuk
segera hamil pada waktu yang cukup dekat.
Kontrasepsi ini cocok bagi ibu yang sedang menyusui.

Secara umum keuntungannya hampir sama dengan


mini pil, hanya saja kontrasepsi ini memang lebih
efektif. Waktu pemberian suntik pertama prinsipnya
sama dengan kontrasepsi hormonal lain. Adapun
untuk kunjungan ulangnya adalah 12 setelah
penyuntikan. Suntikan ulang dapat diberikan 2
minggu sebelum jadwal. Suntik ulang juga bisa
diberikan 2 minggu setelah jadwal asalkan
perempuan tersebut diyakini tidak hamil, akan tetapi
perlu tambahan dalam waktu 7 hari setelah
penyuntikan atau tidak tidak melakukan hubungan
seksual.
Keuntungan:

a) Sangat efektif
b) Pencegahan kehamilan jangka panjang
c) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.

Kerugian:
a) Sering ditemukan gangguan haid
b) Bergantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan
c) Permasalahan berat badan .

c. Implant
Implan atau susuk kontasepsi merupakan alat kontrasepsi
yang berbentuk susuk yang terbuat dari sejenis karet
silastik yang berisi hormon, di pasang pada lengan
atas.
Profil:

1. Efektif
2. Nyaman
3. Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia
reproduksi
4. Kesuburan segera kembali setelah implant
dicabut
5. Efek samping utama berupa perdarahan tidak
teratur,perdarahan bercak dan amenorea
6. Aman dipakai pada masa laktasi

. Jenis :

1. Norplant : Terdiri dari 6 batang silastik lembut


berongga dengan panjang 3,4 cm,dengan
diameter 2,4 mm,yang diisi dengan 36 mg
Levonogestrel. dan lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon : Terdiri dari satu batang silastik
lembut berongga dengan panjang kira-kira 4,0
mm,dan diameter 2 mm,yang diisi dengan 68
mg 3 k Jadena dan indoplant : Terdiri dari 2
batang silastik lembut berongga dengan panjang
4,3 cm,diameter 2,5 mm,berisi 75 mg
Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
Cara kerja :

1. Menekan ovulasi karena hormone estrogen


ditekan hormone progesterone yang telah ada
sejak awal.
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi.
3. Mengentalkan proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi.
Keuntungan:
1. Daya guna tinggi
2. Cepat bekerja 24 jam setelah pemasangan
3. Perlindungan jangka panjang (bisa sampai lima
tahun untuk jenis norplant)
4. Pengambilan tingkat kesuburan yang cepat
setelah pencabutan
5. Tidak memerlukan periksa dalam
6. Bebas dari pengaruh estrogen
7. Tidak mengganggu proses senggama
8. Tidak mempengaruhi ASI
9. Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan.

Kerugian:
1. Harus dipasang dan diangkat oleh petugas
kesehatan yang terlatih
2. Lebih mahal
3. Akseptor tidak dapat menghentikan implan
sekehendaknya sendiri ( Handayani, 2017).
Kontra indikasi:

1. Kehamilan atau disangka hamil


2. Penderita penyakit hati akut
3. Kanker payudara
4. Kalainan jiwa
5. Penyakit jantung,hipertensi,diabetes mellitus
(Handayani, 2017).

d. Alat kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR ) IUD

Pengertian AKDR/IUD:

IUD (intra uterine device) merupakan kontrasepsi yang


dimasukkan melalui serviks dan dipasang di dalam uterus
(Meilani, 2010)7
Mekanisme Kerja:

1. AKDR mencegah kehamilan dengan merusak


kemampuan hidup sperma dan ovum karena adanya
perubahan pada tuba dan cairan uterus.
2. AKDR yang mengandung hormon progesteron.Lebih
kentalnya lendir serviks akan mempersulit sperma
untuk melewati serviks dan akan terbunuh oleh
leukosit yang timbul dalam cairan uterus sebagai hasil
dari rangsangan tembaga.AKDR juga mencegah
terjadinya implantasi karena didalam uterus.

Jenis AKDR:

1. AKDR yang berkandungan tembaga,yaitu copper T


(CuT 380A) dan nova T.
2. AKDR yang berkandungan hormon progesteron,yaitu
Mirena
3. AKDR lebih dari 20 tahun,akan didapati dalam bentuk
lipes loop (terbuat dari plastik).
Keuntungan :

1. Efektif dengan segera yaitu setelah 24 jam dari


pemasangan
2. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
3. Metode jangka panjang (8 tahun)
4. Tidak mengganggu produksi ASI
5. Tidak mengganggu hubungan seksual
6. Dapat dipasang segera setelah melahirkan ataupun pasca
abortus (Meilani, dkk, 2010).
Kerugian :

Dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi panggul

1. Adanya perdarahan bercak/spotting selama 1-2 hari


pasca pemasangan tetapi kemudian akan menghilang.
2. Tidak bisa memasang atau melepas sendiri,petugas
kesehatan yang diperbolehkan memasang juga yang
sudah terlatih.
3. Alatnya dapat keluar tanpa disadari

Yang Boleh Menggunakan AKDR:

1. Ingin menggunakan kontrasepsi jangka panjang


2. Setelah melahirkan dan menyusui ataupun tidak
menyusui bayinya
3. Setelah mengalami abortus dan tidak terjadi infeksi
4. Resiko rendah dari IMS

Yang Tidak Boleh Menggunakan AKDR:

1. Kemungkinan hamil atau sedang hamil


2. Perdarahan vagina yang belum jelas penyebabnya
3. Sedang mengalami infeksi alat genital
4. Kanker alat genital
5. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
Waktu Pemasangan:
1. Segera setelah melahirkan, dalam 48 jam pertama
atau 4 minggu pasca persalinan.
2. Setelah mengalami abortus (segera atau dalam waktu
7 hari) bila tidak ditemukan gejala infeksi.

2.5.3 Pendokumentasian
Pendokumentasian merupakan suatu bukti pelayanan
kesehatan yang beris kegiatan pencatatan, pelaporan yang otentik
dan penyimpanan semua kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan klien yang dapat dipergunakan untuk
mengungkapkan suatu fakta actual dan dapat
dipertanggungjawabkan (Haslinda, 2017).13

.Pencacatan klinis menjadi dokumen yang sangat berguna


bagi bidan maupun pasien yang menerima pelayanan.
(Sumiati,2018) Pendokumentasian dapat membantu bidan
menjaga informasi dasar secara tertulis yang diperlukan dalam
lingkungan praktek, namun pendokumentasian yang akurat dalam
lingkungan pelayanan kesehatan harus terkait dengan konsep
praktik yang berbasis bukti, objektif, dan tidak memihak (Aisa S,
2018).13
Salah satu format catatan yang dapat menjadi dokumentasi
kebidanan adalah format catatan S-O-A-P yang tertuang dalam
KepMenKes 938 tentang standar asuhan kebidanan, yakni pada
standar VI. Catatan S-O-A-P Adalah metode dokumentasi paling
umum yang digunakan oleh penyedia kesehatan, termasuk bidan,
untuk memasukkan catatan ke rekam medis pasien. Catatan ini
memungkinkan penyedia kesehatan untuk merekam dan berbagi
informasi dalam format universal, sistematis, dan mudah dibaca
(Aisa S, 2018).13
Penggunaan catatan S-O-A-P memberikan banyak
manfaat dalam pelaksanaannya, salah satunya adalah dapat
membantu bidan untuk mengatur proses
berpikir yang terlibat dalam asuhan pasien.
Dengan berpikir secara terorganisasi, bidan
dapat secara lebih baik membuat keputusan
tentang asuhan pasien (Aisa S, 2018).

BAB III

TINJAUAN KASUS

ANC KUNJUNGAN PERTAMA

FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Nomor Registrasi :002

Tanggal Pengkajian : 03 November 2022


Waktu Pengkajian : 08.35 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Evi Agustini
Pengkaji : Evi Agustini

A. DATA SUBYEKTIF

IDENTITAS

Nama Klien : Ny. S Nama Suami : Tn D

Umur : 24 Th Umur : 25 Th

Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan :Buruh

Alamat : Kp Bojongkoneng RT 02/RW 02 Ds Girimukti

1. Alasan Kunjungan saat ini


 Kunjungan Pertama
 Kunjungan Ulang√
 Rutin
 Keluhan
2. Riwayat kehamilan ini :
2.1 Riwayat Menstruasi
Hari pertama haid terakhir tanggal : 10/2/2022 pasti/tidak,
Taksiran Persalinan : 17/11/ 2022
Lamanya : 5 hari
Banyaknya : 3 X ganti pembalut/hari.
Siklus : 28 hari, teratur/tidak teratur
Warna : merah
2.2 Tanda-tanda kehamilan (trimester)
Hasil tes kehamilan (jika dilakukan)
Tanggal : 15/02/2022 hasil : positif / negatif
2.3 Pergerakan fetus dirasakan pertama kali
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : sudah dirasakan
2.4 Keluhan yang dirasakan (ada / tidak ada)
 Rasa lelah : Tidak
 Mual dan muntah yang lama : Tidak
 Nyeri Perut : Tidak
 Panas, mengigil : Tidak
 Sakit kepala berat/terus menerus : Tidak
 Penglihatan kabur : Tidak
 Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak
 Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Tidak
 Pengeluaran pravaginam : cairan, lendir, darah, keputihan
: Tidak
 Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak
 Oedema : Tidak

2.5 Diet/makan

Sebelum Hamiil Sesudah Hamil


Makan
a. Frekuensi : 3 x/hari 3-4 x/hari
b. Jenis : Nasi,Lauk,sayur Nasi,Sayur,Lauk
Minum
a. Frekuensi :4-5 x/hari 6 x/hari
b. Jenis :Air Putih Air Putih
Keluhan :Tidak Ada Tidak Ada

2.6 Pola Eliminasi


BAB : 1-2 x sehari BAB : 1--2 x sehari
Konsistensi : Padat Konsistensi Padat
Warna : Kuning Kecoklatan Warna : Kuning
Kecoklatan
2.7 Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur : Siang 1 jam, malam 6-8 jam.
Seksualitas : 1 x dalam seminggu
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
2.8 Riwayat Imunisasi TT
TT1 : √ Tgl 20-06-2022
TT2 :
TT3 :
TT4 :
TT5 :

2.9 Kontrasepsi yang pernah digunakan : Suntik 1 Bulan


Lamanya : 1 Tahun
3. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu: -

4. Riwayat Kesehatan
4.1 Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita ( ada /
tidak ada )
 Jantung : Tidak ada
 Tekanan darah tinggi : Tidak ada
 Hepar : Tidak ada
 Diabetes melitus : Tidak ada
 Anemia berat : Tidak ada
 Penyakit hubungan seksual dan HIV/ AIDS : Tidak ada
 Campak : Tidak ada
 Malaria : Tidak ada
 Tuberkulosis : Tidak ada
 Gangguan mental : Tidak ada
 Operasi : Tidak ada
 Lain-lain : Tidak ada
4.2 Prilaku kesehatan
 Penggunaan alkohol/obat-obatan sejenisnya : Tidak
 Obat-obatan /jamu yang sering digunakan : Tidak
 Merokok, makan sirih : Tidak
 Irigasi vagina/ganti pakaian dalam : 2 kali
5. Data Psikososial
5.1 Status perkawinan : kawin
Jumlah : 1 kali
Lama perkawinan : 1 tahun

5.2 Susunan keluarga yang tinggal serumah :

Jenis Umur Hubungan


No Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Kelamin tahun Keluarga
1 Laki-laki 25 Thn Suami SMA Buruh

2 Istri 24 Thn Istri SMP IRT

5.3 Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami Istri


5.4 Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan : Ya
5.5 Jenis kelamin yang diharapkan : Perempuan
5.6 Respon Ibu terhadap kehamilan : Baik
5.7 Dukungan suami dan keluarga : Mendukung
5.8 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan, nifas : 4 Bulanan
6. Riwayat Kesehatan Keluarga : Sehat

B. OBJEKTIF :
1. Keadaan umum : Baik Kesadaran:CM
2. Keadaan emosional : Sedang
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :110/70 mmHg Denyut nadi :89x/menit
Suhu tubuh :36.8 ◦C Pernafasan : 21 x / menit
4. Tinggi badan :156 cm Berat badan : 54 kg
5. Kenaikan berat badan selama hamil : 8 kg
6. Pemeriksaan fisik
4.1 Muka : Tidak Ada Kelianan
Kelopak mata : Tidak Ada Kelianan
Konjungtiva : Tidak pucat (Tidak Anemis)
Sklera : putih (Tidak Ikterik)
Mulut dan gigi : Tidak Ada Kelianan
4.2 Kelenjar thyroid : Tidak Ada Pembengkakan
4.3 Kelenjar getah benning : Tidak Ada Pembengkakan
4.4 Dada :
Jantung : Dalam batas normal
Paru : Dalam batas normal
Payudara : Pembesaran : Ya
Puting susu : Menonjol
Simetris : Ya / Tidak
Benjolan/tumor : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada

4.5 Punggung dan pinggang : Tidak ada kelianan


Posisi tulang belakang : Tidak ada kelainan
Pinggang nyeri :Tidak ada
4.6 Ekstremitas atas dan bawah odema :
Kekakuan sandi : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Refleks : Postif
LILA : 25,4 cm
Abdomen :
 Inspeksi
Bentuk : simetris
bekas luka operasi : Tidak Ada
Stric Gravidarum : ada
Linea nigra : Ada
linea alba : Tidak ada
 Palpasi TFU: 29 cm
Leopold I : Pada Fundus ,Teraba bulat lunak,tidak
melenting Bokong
Leopold II : Bagian Kanan teraba keras
memanjang,bagian kiri teraba
bagian-bagian kecil
Leopold III :Teraba bulatan keras
melenting,kepala
Leopold IV :Divergen
Auskultasi
Punctum maximum :
Denyut jantung fetus 143 x/m teratur
Taksiran berat janin :
4.7 Ano-ganital
4.7.1 Inspeksi
Perineum : luka parut : Tidak ada
Vulva vagina :
Warna : Keunguan Luka : tidak ada
Fistula : T.A.K Varises : -
Pengeluaran pervaginam : - Warna: -
Konsistensi : - Jumlah: -
Kelenjar bartolini : Tidak ada
Pembengkakan
Pembengkakan : Tidak ada
Pembengkakan
Rasa nyeri : -
Anus :- haemoroid : -
4.7.2 Periksa dalam
Serviks dan vagina (jika ada indikasi)
Dinding vagina :-
Ukuran serviks :-
Posisi serviks :-
Konsistensi :-
Mobilitas :-
Lain-lain :-
4.7.3 Pelvimetri klinis
Promontorium :-
Spina isiadicha :-
Linea inominata : -
Ujung sekrum/coccygis : -
Dinding samping : -
Kesan panggul : -
Arcus pubis :-
4.7.4 Adnexa :-
Ukuran :-
Bentuk :-
Posisi :-
Konsistensi :-

Pemeriksaan Laboratorium dilakukan pada tanggal 02-08-2022


Hb : 12,5 gr/dl Golongan darah : -
Urine Protein : - Reduksi : -
Pemeriksaan penunjang lain: Hepatitis (-), HIV/AIDS (-)

C. ANALISIS DATA
Ny S usia 24 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 38 minggu
Janin hidup tunggal intra uterin presentasi kepala

D. PENATALAKSANAAN :
1. Melakukan Cuci Tangan 7 Langkah
Evaluasi: Petugas sudah mencuci tangan
2. Memakai APD
Evaluasi: Petugas Sudah memakai APD
3. Memberikan inform consent
Evaluasi: Ibu sudah menandatangani inform consent
4. Memberitahu Kepada Ibu Mengenai Hasil Pemeriksaan
dengan
TD : 110/70 mmHg P :89x/menit
R : 21 x / menit S :36.8 ◦C
Evaluasi : Ibu Mengerti Dan Mengetahui.
5. Memberitahu ibu untuk tetap mempertahankan asupan
nutrisi.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukannya
6. Memberitahu kepada ibu untuk meningkatkan pola hidrasi
yaitu minum lebih dari 8 gelas.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukan
7. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan pada
Trimester yaitu, Keluar cairan dari jalan lahir,pandangan
kabur,Mual Muntah,Perdarahan,Sakit kepala yang
hebat,Gerakan Bayi berkurang.
Evaluasi : Ibu mengerti
8. Memberikan konseling tentang ketidaknyamanan kehamilan
khusunya pada Trimseter III yaitu Rasa Lelah, Nyeri
Punggung,Sering buang air kecil dan Sesak Napas
Evaluasi : Ibu mengerti
9. Memberikan motivasi kepada ibu untuk tetap semangat
dalam menghadapi kehamilan nya yang sekarang.
Evaluasi : Ibu mengerti
10. Memberikan tablet tambah darah 10 tablet diminun setiap
hari
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakan
11. Memberitahu kepada ibu untuk melakukan Kunjungan ulang
seminggu pada tanggal 10 November 2022 atau pada saat
ibu memiliki keluhan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukan.
12. Melakukan pendokumentasian dengan SOAP.

Cianjur. 03 November 2022


Pengkaji

(Evi Agustini)

ANC KUNJUNGAN KEDUA

FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Nomor Registrasi :002

Tanggal Pengkajian : 10 November 2022


Waktu Pengkajian : 08.35 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Evi Agustini
Pengkaji : Evi Agustini

A. DATA SUBYEKTIF

IDENTITAS

Nama Klien : Ny. S Nama Suami : Tn D

Umur : 24 Th Umur : 25 Th

Kebangsaan: Indonesia Kebangsaan : Indonesia

Agamas : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tanggal Pekerjaan : Buruh

Alamat : Kp Bojongkoneng RT 02/RW 02 Ds Girimukti

1. Alasan Kunjungan saat ini


 Kunjungan Pertama
 Kunjungan Ulang√
 Rutin
 Keluhan: Mules sejak kemarin malam
2. Riwayat kehamilan ini :
2.1. Riwayat Menstruasi
Hari pertama haid terakhir tanggal : 10/2/2022 pasti/tidak,
Taksiran Persalinan : 17/11/ 2022
Lamanya : 5 hari
Banyaknya : 3 x ganti pembalut/hari.
Siklus : 28 hari, teratur/tidak teratur
Warna : merah
2.2 Tanda-tanda kehamilan (trimester)
Hasil tes kehamilan (jika dilakukan)
Tanggal :15/02/2022 hasil : positif / negatif
2.3 Pergerakan fetus dirasakan pertama kali
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : sudah dirasakan
2.4 Keluhan yang dirasakan (ada / tidak ada)
b. Rasa lelah : Tidak
c. Mual dan muntah yang lama : Tidak
d. Nyeri Perut : Tidak
e. Panas, mengigil : Tidak
f. Sakit kepala berat/terus menerus : Tidak
g. Penglihatan kabur : Tidak
h. Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak
i. Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Tidak
j. Pengeluaran pravaginam : cairan, lendir, darah,
keputihan : Ya,keluar lendir
k. Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak
l. Oedema : Tidak
2.5 Diet/makan
Sebelum Hamiil Sesudah Hamil
Makan
a. Frekuensi : 3 x/hari 3-4 x/hari
b. Jenis : Nasi,Lauk,sayur Nasi,Sayur,Lauk
Minum
a.Frekuensi : 4-5 x/hari 5 x/hari
b.Jenis : Air Putih Air Putih
Keluhan : Tidak Ada Tidak Ada
2.6 Pola Eliminasi
BAK : 3-4 x sehari BA: 1--2 xsehari
Konsistensi : Cair Konsistensi: Lembek
Warna : Bening Warna : Kuning
Kecoklatan
2.7 Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur : Siang 1 jam, malam 6-8 jam.
Seksualitas : 1 x dalam seminggu
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
2.8 Riwayat Imunisasi TT
TT1 :√
TT2 : √ 16-09-2022
TT3 :
TT4 :
TT5 :
2.9 Kontrasepsi yang pernah digunakan : Suntik 1
Bulan
Lamanya : 1 Tahun
3. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu:-

4. Riwayat Kesehatan
4.1Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita ( ada / tidak
ada)
a. Jantung : Tidak ada
b. Tekanan darah tinggi : Tidak ada
c. Hepar : Tidak ada
d. Diabetes melitus : Tidak ada
e. Anemia berat : Tidak ada
f. Penyakit hubungan seksual dan HIV/ AIDS : Tidak ada
g. Campak : Tidak ada
h. Malaria : Tidak ada
i. Tuberkulosis : Tidak ada
j. Gangguan mental : Tidak ada
k. Operasi : Tidak ada
l. Lain-lain : Tidak ada
4.2 Prilaku kesehatan
a. Penggunaan alkohol/obat-obatan sejenisnya : Tidak
b. Obat-obatan /jamu yang sering digunakan : Tidak
c. Merokok, makan sirih : Tidak
d. Irigasi vagina/ganti pakaian dalam : 2 kali
e. Data Psikososial
5. Status perkawinan :kawin
Jumlah :1 kali
Lama perkawinan : 1 tahun

5.1 Susunan keluarga yang tinggal serumah :

Jenis Umur Hubungan


No Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Kelamin tahun Keluarga
1 Laki-laki 25 Suami SMA Buruh
Thn
2 Istri Istri SMP IRT
24
Thn
5.2 Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami Istri
5.3 Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan : Ya
5.4 Jenis kelamin yang diharapkan : Perempuan
5.5 Respon Ibu terhadap kehamilan : Baik
5.5. Dukungan suami dan keluarga : Mendukung
5.6 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan,
nifas : 4 Bulanan
5.7 Riwayat Kesehatan Keluarga : Sehat

B. OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik kesadaran :
CM
Keadaan emosional : Sedang
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg Denyut nadi : 79 x / menit
Suhu tubuh : 36.8 ◦C Pernafasan : 23 x / menit
Tinggi badan :156 cm Berat badan : 54 kg
Kenaikan berat badan selama hamil : 8 kg
2. Pemeriksaan fisik
2.1 Muka : Tidak Ada Kelianan
kelopak mata : Tidak Ada Kelianan
Konjungtiva : Tidak pucat (Tidak Anemis)
Sklera :putih (Tidak Ikterik)
Mulut dan gigi : Tidak Ada Kelianan
2.2 Kelenjar thyroid : Tidak Ada Pembengkakan
2.3 Kelenjar getah benning : Tidak Ada Pembengkakan
2.4 Dada :
Jantung : Dalam batas normal
Paru : Dalam batas normal
Payudara : Pembesaran : Ya
Puting susu : Menonjol
Simetris : Ya / Tidak
Benjolan/tumor : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada

2.5 Punggung dan pinggang : Tidak ada kelianan


Posisi tulang belakang : Tidak ada kelainan
Pinggang nyeri :Tidak ada
2.6 Ekstremitas atas dan bawah odema
Kekakuan sandi : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Refleks : Postif
LILA : 25,4cm
Abdomen :Inspeksi
Bentuk : Simetris
Bekas luka operasi : Tidak Ada
Stric Gravidarum : Ada
Linea nigra :Ada
Linea alba : Tidak ada
Palpasi : TFU: 30 cm
Leopold I :Pada Fundus teraba bulat lunak,tidak
melenting,Bokong
Leopold II : Bagian kanan teraba keras
memanjang Puka, bagian kiri
teraba bagian bagian kecil
Leopold III : Teraba bulatan keras
melenting,Kepala
Leopold IV :Divergen
Auskultasi Punctum maximum
Denyut jantung fetus 143 x/m teratur
Taksiran berat janin :
2.7 Ano-ganital
2.7.1 Inspeksi
Perineum : luka parut : Tidak ada
Vulva vagina :
Warna : Keunguan Luka: tidakada
Fistula : T.A.K Varises: -
Pengeluaran pervaginam : - Warna: -
Konsistensi : - Jumlah: -
Kelenjar bartolini : Tidak ada Pembengkakan
Pembengkakan : Tidak ada Pembengkakan
Rasa nyeri : -
Anus : - haemoroid :

2.7.2 Periksa dalam


Serviks dan vagina (jika ada indikasi)
Dinding vagina :-
Ukuran serviks :-
Posisi serviks :-
Konsistensi :-
Mobilitas :-
Lain-lain :-
2.7.3 Pelvimetri klinis
Promontorium :-
Spina isiadicha :-
Linea inominata :-
Ujung sekrum/coccygis :-
Dinding samping :-
Kesan panggul :-
Arcus pubis :-
2.7.4 Adnexa :-
Ukuran :-
Bentuk :-
Posisi :-
Konsistensi :-

Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 02-08-2022


Hb :12,5 gr/dl Golongan darah
:-
Urine Protein : - Reduksi :-
Pemeriksaan penunjang lain: Hepatitis (-), HIV/AIDS (-)

C. ANALISIS DATA :
Ny S usia 24 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 39 minggu
Janin hidup tunggal intra uterin presentasi kepala

D. PENATALAKSANAAN :
1. Melakukan Cuci Tangan 7 Langkah
Evaluasi: Petugas sudah mencuci Tangan
2. Memakai APD
Evaluasi: Petugas selesai memakai APD
3. Memberikan inform consent
Evaluasi: Ibu sudah menandatangani inform consent
4. Memberitahu Kepada Ibu Mengenai Hasil Pemeriksaan,
TD : 110/70 mmHg P : 78 x / menit
R : 23 x / menit S : 36.8 ◦C
Evaluasi : Ibu Mengerti Dan Mengetahui.
5. Memberitahu ibu untuk tetap mempertahankan asupan nutrisi.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melakukannya
6. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu keluar lendir
darah,mules yang teratur, ada rasa nyeri yang menjalar dari perut ke
pinggang, tersa mules yang semakin sering,
Evaluasi : Ibu mengerti
7. Memberitahu kepada ibu apabila mulesnya semakin sering maka ibu
secepatnya datang ke PMB
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
8. Memberitahu ibu untuk menyiapkan semua peralatan persiapan
persalinan yaitu peralatan bayi dan peralatan ibu,
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melaksanakannya.
9. Melakukan pendokumentasian dengan SOAP

Cianjur, 10 November 2022

Pengkaji,
( Evi Agustini )

ASUHAN PADA IBU BERSALIN

FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

No. Registrasi : 002


Tanggal Pengkajian : 13 November 2022
Waktu Pengkajian : 16:00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Evi Agustini
Pengkaji : Evi Agustini

A. DATA SUBYEKTIF
IDENTITAS
Nama : Ny. S Nama Suami :Tn. D
Umur : 24 tahun Umur :
25tahun
Suku/kebangsaan : Sunda Suku/kebangsaan : Sunda
Agama : Islam Agamam : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Alamat rumah : Kp. Bojong Koneng RT/RW 02/02 Ds Girimukti


1. Keluhan Utama:
Ibu mules teratur dari pukul 02.00 WIB
2. Riwayat Menstruasi
 HPHT : 10 - 02 - 2022
 TTP : 17- 11- 2022
 Lamanya : 5 hari
 Banyaknya: 3x ganti pembalut
 Siklusnya : 28
 Konsitensi : Merah kecoklatan
3. Riwayat Kesehatan
 Riwayat penyakit menular dalam keluarga : Tidak ada
 Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga : Tidak ada
4. Perilaku kesehatan :
 Penggunaan alkohol / obat sejenisnya : Tidak ada
 Obat/jamu yang sering digunakan : Tidak ada
 Rokok, makan sirih : Tidak ada
 Irigasi vagina : Tidak ada
5. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, KB yang lalu:
6. Riwayat hamil ini
 Pemeriksaan pertama kali pada kehamilan : 32 minggu
 Tempat periksa hamil
Posyandu,PMB Evi Agustini
 Frekwensi selama hamil : Normal
 Immunisasi : Saat trimester 1
 Keluhan mual dan muntah : Tidak ada
 Keluhan pusing : Tidak ada
 Muntah : Tidak ada
 Oedem : Tidak ada
 Nyeri perut : Tidak ada
 Penglihatan kabur : Tidak
 Gerakan janin pertama kali : Usia 4 bulan
 Rasa gatal vulva dan vagina : Tidak ada
 Gerakan Janin sekarang : Ada

7. Aktivitas sehari-hari
a. Diet/makan
 Makan sehari-hari : Nasi, sayur, buah dan lauk pauk
 Ngidam : Tidak ada
 Pantangan tehadap makanan : Tidak Ada
b. Pola eliminasi :
 BAK : 6-7 x/ hari Warna : Jernih
 BAB : 1-2 x/ hari Konsistensi: Lembek
Warna :Kuning kecoklatan
c. Pola istirahat dan tidur :
 Siang : Cukup
 Malam : 8 jam
d. Pola seksulitas : 1x seminggu
e. Aktifitas sehari-hari : Mengurus rumah tangga

8. Riwayat Sosial
 Apakah kehamilan ini direncanakan : tidak
 Jenis kelamin yang diharapkan : apa saja
 Status perkawinan : Sah
 Usia perkawinan : 12 bulan
 Kegiatan spiritual : Tidak ada

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
 Keadaan umum : Baik
 kesadaran : Composmentis
 Keadaan emosional : Normal
 Vital sign :
 TD : 100/70 mmHg Nadi : 76 x/menit
 RR :22 x/menit Suhu : 36,6 0C
 TB : 159 cm
 BB sebelum hamil : 54 kg
BB sekarang : 60 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
 Warna rambut : Hitam
 Tekstur : Halus
 Luka : Tidak ada
 Kebersihan : Baik
b. Muka
 Oedema : Tidak ada
 Pucat : Tidak ada
 Cloasma gravidarum : Tidak ada
c. Mata
 Oedema : Tidak ada
 Konjungtiva : Normal
 Sklera : Normal
d. Hidung
 Kebersihan : Baik
 Radang : Tidak ada
e. Gigi/mulut :
 Lidah dan geraham : Baik
 Stomatits : Tidak ada
 Tonsil : Tidak ada
 Caries : Tidak ada
 Karang gigi : Tidak ada
f. Telinga
 Kebersihan : Baik
 Radang : Tidak ada
 Pendengaran :Normal
g. Leher
 Kelenjer tiroid : Tidak ada
 Kelenjar lymfa : Tidak ada
 Vena jugularis : Normal
h. Dada
 Bunyi jantung : Normal
 Bunyi paru : Normal
i. Payudara
 Pembesaran : Tidak ada
 Striae : Tidak ada
 Putting : Menonjol
 Areola : Normal
 Benjolan : Tidak ada
 Pengeluaran : Kolostrum
 Kebersihan : Normal

j. Abdomen
 Bekas luka operasi : Tidak ada
 Pembesaran perut : Tidak ada
 Bentuk perut : Tidak ada
 Striae : Tidak ada
 Kandung kemih : Kosong
 Oedema : Tidak ada
 Linea : Tidak ada
k. Pemeriksaan kebidanan
 Palpasi uterus
 Leopold I : Teraba lunak, bundar dan tidak melenting
(Bokong )
 Leopold II : Teraba keras panjang seperti papan
sebelah kiri perut ibu ( Punggung janin )
 Leopold III : Teraba keras, bulat ( Kepala )
 Leopold IV : Sudah masuk PAP ( Divergent )
 TFU : 30 cm
 TBJ : 2.790 gr
 Auskultasi
 Frekuensi : 140 x/i
 Tempat : PUKI
 Irama : Reguller
 Kontraksi
 Frekuensi :3x
 Durasi : 30 detik
l. Ekstremitas
 Oedema tangan dan jari : Tidak ada
 Oedema kaki : Tidak ada
 Betis merah/lembek/keras : Tidak ada
 Varises : Tidak ada.
 Reflek patella ka/ki : Positif
m. Anogenital
 Inspeksi
 Vulva/vagina
- Varises : Tidak ada
- Kemerahan : Tidak ada
- Luka : Tidak ada
- Oedema : Tidak ada
 Perineum (luka parut) : tidak ada

n. Periksa Dalam
 Atas indikasi : Mules teratur disertai lendir
darah
 Pukul : 16.00 WIB
 Dinding vagina : Normal
 Portio (Effecement) : Tipis
 Posisi portio : Retrofleksi
 Pembukaan serviks : 6 cm
 Konsistensi servik : Lunak
 Ketuban : Positif
 Presentasi fetus : Kepala
 Penurunan bagian terendah : Hodge 2
 Posisi janin : Normal
 Bagian lain yang teraba : Tidak ada
o. Punggung / pinggang dan anus
 Posisi tulang belakang : Normal
 Hemoroid : Tidak ada

3. Pemeriksaan Penunjang
 HB :-
 Protein urin : Normal
 Glukosa urin : Normal
 Golongan darah :-

C. ANALISIS DATA
Ny S Usia 24 Tahun G1P0A0 inpartu kala 1 fase aktif janin hidup
tunggal intra uterin presentasi kepala

D. PENATALAKSANAAN

1. Petugas Melakukan Cuci Tangan 7 langkah


Evaluasi: Petugas sudah mencuci tangan
2. Petugas Memakai APD Lengkap
Evaluasi: Petugas sudah memakai APD
3. Melakukan Inform Conset
Evaluasi: Ibu telah menandatangani Inform consent
4. Menginformasikan proses kemajuan persalinan dan memberitahu
kondisi ibu dan janin serta memantau perkembangan .
Evaluasi: Ibu mengerti
5. Memberi dukungan kepada ibu, bahwa ibu mampu menghadapi
persalinan dan meminta suami/keluarga untuk selalu mendampingi
ibu dan memberi makan/minum kepada ibu. Suami mendampingi
ibu dan sudah memberi makan dan minum. Ibu mau makan dan
minum yang diberikan suaminya.
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
6. Menganjurkan ibu untuk banyak berjalan dan jongkok agar kepala
bayi semakin turun. Jika merasa lelah ibu akan beristirahat sebentar
lalu berjalan-jalan kembali. Suami mendampingi ibu untuk berjalan
dan jongkok dan ibu mau untuk berjalan dan jongkok.
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
7. Melakukan observasi dan memantau kemajuan persalinan.

Cianjur,13 November 2022

Pengkaji,

(Evi Agustini)
CATATAN PERKEMBANGAN (KALA II)

Tanggal Pengkajian : 13 November 2022


Waktu Pengkajian : 20:00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Evi Agustini

S : Ibu mengatakan ingin mengedan


O : Tanda-tanda Vital
TD : 100/70 mmHg, P : 88x/menit, R :24 x/menit, S :36,80C
His : 4x40 detik, DJJ : 142x/menit (regular)
Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher) :
v/v : t.a.k
Portio : tidak teraba
Pembukaan : 10 cm ( lengkap )
Ketuban : pecah (spontan pukul 20:10 WIB)
Volume urine : 100 cc
Hasil pemeriksaan lainnya :
Tidak ada
A : G1P0A0 inpartu kala II
P : 1. Menginformasikan proses kemajuan persalinan dan
memberitahu kondisi ibu dan janin serta memantau
perkembangan .
2. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya dan janinnya .
3. Memastikan semua alat-alat sudah lengkap. Semua alat-alat
yang diperlukan sudah lengkap.
4. Memakai alat perlindungan diri (APD) dan mendekatkan
partus set. APD sudah dipakai dan partus set sudah
lengkap.
5. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. - Ibu
mempunyai keinginan untuk meneran - Ibu merasa tekanan
yang semakin meningkat pada rektum dan/atau vaginanya.
- Perineum menonjol - Vulva dan sfingter ani membuka
6. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap,
ketuban sudah pecah, dan keadaan janin baik. Membantu
ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya.
7. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu
untuk meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi
setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
8. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai
dorongan yang kuatuntuk meneran.
9. Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai
keinginanuntuk meneran.
10. Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk
meneran.
11. Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai
pilihannya (tidak meminta ibu untuk berbaring terlentang).
12. Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
13. Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendukung dan
memberi semangatpada ibu.
14. Menganjurkan ibu minum untuk menambah tenaga ibu saat
meneran.
15. Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk
mengeringkan bayi. Handuk sudah diletakkan.
16. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di bawah
bokong ibu
17. Membuka partus set.
18. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
19. Saat kepala bayi tampak 5-6 cm di depan vulva, lindungi
perineum dengan satu tangan dan tangan yang dilapisi kain
bersih dan kering dantangan yang lain menahan kepala bayi
dengan tekanan yang lembut agartidak terjadi defleksi
secara tiba-tiba dan membiarkan kepala keluar secara
perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran
perlahan-lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir.
20. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi
dengan kain atau kassa yang bersih.
21. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang
sesuai jikahal itu terjadi. Kepala lahir tanpa adanya lilitan
tali pusat.
22. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi
luar secaraspontan.
23. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,
memposisikan tangan secara biparietal.
24. Menganjurkan ibu untuk meneran saat ada kontraksi
berikutnya. Dengan lembut dengan menariknya ke arah
bawah dan kearah keluar hingga bahu anterior muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik
ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu
posterior.
25. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai
kepala bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum
tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke
tangan tersebut. Mengendalikankelahiran siku dan tangan
bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian
bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
26. Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk
mengendalikan sikudan tangan anterior bayi saat keduanya
lahir.
27. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang
ada di atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk
menyangganya saat punggung dan kaki lahir. Memegang
kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran
kaki.
28. Menilai bayi dengan cepat, bayi lahir bugar pukul 20:40
WIB dengan keadaan sehat, menangis kuat, JK:Perempuan,
BB: 3000 gr,PB: 50 cm. LK:34 cm,LD: 32 cm.
29. Mengeringkan bayi menggunakan handuk yang ada di atas
perut ibu untuk mencegah bayi hipotermi. Bayi sudah
dikeringkan.
30. Mengganti handuk yang basah dengan handuk baru yang
kering untuk menjaga kehangatan bayi. Handuk sudah
diganti dengan handuk yang kering.
31. Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada
janin kedua. Hasilnya setelah diperiksa janin tunggal.
32. Memberitahu ibu bahwa akan disuntikkan oksitosin 10 IU
di 1/3 paha lateral secara IM yang bertujuan untuk
mempercepat lahirnya plasenta dan mencegah terjadinya
perdarahan. Ibu sudah mengetahui bahwa plasenta akan
lahir dan bersedia untuk disuntik oksitosin, suntikan
oksitosin 10 IU sudah diberikan
33. Menjepit tali pusat dengan menggunakan klem kira-kira 3
cm dari pusatbayi. Melakukan urutan pada tali pusat ke
arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem
pertama. 2 cm dari klem. Penjepitan tali pusat sudah
dilakukan.
34. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi
dari gunting dan memotong tali pusat di antara dua klem
tersebut dan mengikat talipusat dengan benang tali pusat
yang steril. Tali pusat sudah diikat dengan kuat dan tidak
ada perdarahan.
35. Meletakkan bayi di atas dada ibu dengan posisi tengkurap
atau melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dan tetap
diselimuti dari atas untuk menjaga kehangatan bayi. Ibu
sudah melakukan IMD.

Cianjur, 13 November 2022


Pengkaji,

(Evi
Agustini)
CATATAN PERKEMBANGAN (KALA III)

Tanggal Pengkajian : 13 November2022


Waktu Pengkajian : 20:50 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Evi Agustini

S : Ibu mengatakn merasa Bahagia atas kelahiran anak nya


O : TFU : sepusat
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
Hasil pemeriksaan lainnya :
Tidak ada
A : P1A0 partus kala III
P : 1. Menginformasikan kepada ibu dan suami bahwa saat ini waktu
untuk pengeluaran uri/plasenta. Ibu sudah mengetahui
keadaannya.
2. Memindahkan klem tali pusat 5-10 cm dari vulva. Potong tali
pusat dan ikat tali pusat.
3. Melakukan manajemen aktif kala III
4. melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua
tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan
hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin
dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
Plasenta lahir pada pukul 20:50 WIB.
5. Segera melakukan massase uterus menggunakan telapak tangan
di fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar
searah jarum jam selama 15 detikdan mengajarkan ibu
dansuami untuk melakukan masase sendiri. Kontraksi baik,
uterus bulat dan keras, TFU 1 jari di bawah pusat. Ibu sudah
mengetahui cara masasse uterus dan kontraksi uterus baik.
6. Memeriksa kelengkapan plasenta dan mengevaluasi adanya
laserasi pada perineum dan vagina. Kotiledon lengkap, selaput
ketuban utuh, panjang tali pusat 50 cm.
7. Evaluasi laserasi jalan lahir pada vagina dan perineum. Tidak
terdapat laserasi

Cianjur, 13 November 2022


Pengkaji,

(Evi Agustini)
CATATAN PERKEMBANGAN (KALA IV)

Tanggal Pengkajian. : 13 November 2022


Waktu Pengkajian : 21:00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Evi Agustini

S : Plasenta lahir lengkap


O : Tanda-tanda Vital
TD : 110\70 mmHg, P : 88x/menit, R : 22 x/menit, S : 36,80C
TFU : sepusat
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
Hasil pemeriksaan lainnya :
Tidak ada
A : |P1A0 partus kala IV
P : 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
2. Kontraksi : Baik Kandung kemih : Kosong Ibu sudah
mengetahui hasil pemeriksaannya.
3. Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan massase
uterus, yaitu dengan cara meletakkan telapak tangan diatas
perut dan melakukan gerakan melingkar searah jarum jam.
Ibu dan suami sudah mengerti dan mempraktekkannya
dengan benar dihadapan petugas.
4. Membersihkan ibu menggunakan washlap dan air DTT dan
memasang doek dan celana dalam ibu serta mengganti
pakaian ibu. Dan mendekontaminasi peralatan bekas pakai
ke dalam larutan klorin 0,5%. Membuang bahan-bahan
yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai.
Ibu sudah dibersihkan dan peralatan bekas pakai telah di
rendam dalam larutan klorin 0,5 %
5. Menganjurkan ibu untuk memulai memberikan ASI dengan
melakukan IMD Inisiasi Menyusui Dini) dan bayi tetap
diselimuti dan memakaitopi untuk menjaga kehangatan
bayi IMD berhasil selama 1 jam. Kolostrum sudah keluar
dan daya hisap bayi kuat.
6. Memindahkan ibu ke ruang nifas dan menganjurkan suami
atau keluarga untuk memberi asupan makan dan minum
untuk memulihkan tenaga ibu. Ibu dan keluarga sudah
mengerti dan mau memperhatikan asupan makanan dan
minum untuk memulihkan tenaga ibu.
7. Memantau keadaan ibu setiap 15 menit pada 1 jam pertama
dan memantau keadaan ibu setiap 30 menit pada 1 jam
kedua.
8. Menyuntikan Vit K pada paha kiri bayi
9. Memberikan Salep mata
10. Menyuntikan HB0 di paha kanan bayi

Cianjur,13 November 2022


Pengkaji,

(Evi Agustini)

PNC KUNJUNGAN PERTAMA


FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS

No. Registrasi :002


Tanggal Pengkajian : 15 November 2022
Waktu Pengkajian : 10:00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Evi Agustini
Pengkaji : Evi Agustini

A. DATA SUBYEKTIF

BIODATA
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. D
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Suku/kebangsaan : Sunda Suku/kebangsaan : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat rumah : Kp. Bojong Koneng RT/RW 02/02 Ds Girimukti

1. Keluhan Utama : tidak ada keluhan


2. Riwayat Persalinan
a. Tempat melahirkan : PMB Evi Agustini
b. Ditolong oleh : Bidan
c. Jenis persalinan : Normal
d. Lama persalinan
- Dipimpin Meneran : 30 menit
- Kala I : 4 Jam
- Kala II :15 menit
- Kala III : 5 menit
e. Ketuban pecah pukul : 20:10 WIB
f. Amniotomi : Ya / Tidak
g. Banyak air ketuban : 500 cc
h. Komplikasi dalam persalinan : Ada / tidak, Jelaskan jika ada
…………..
i. Plasenta
- Lahir spontan : Ya/ Tidak
- Dilahirkan dengan indikasi : Ya / Tidak, Jelaskan jika ada
……………
- Lengkap, ukuran : 25 cm Berat : 500 gr
- Kelainan : tidak ada
- Panjang tali pusat : 50 cm
- Kelainan : tidak ada
- Sisa plasenta : ada / tidak
j. Perineum
- Utuh : Ya / tidak
- Robekan : Ya /tidak, jika Ya tingkat
- Episiotomi : Ya / tidak
- Anastesi : Ya / tidak
- Jahitan dengan :-
k. Perdarahan
- Kala I : tidak ada
- Kala II : tidak ada
- Kala III : normal
- Kala IV : normal
- Selama operasi : tidak ada
l. Tindakan lain : ……………….
m. Bayi
- Lahir pukul : 20.40 WIB
- BB : 3000 gr
- PB : 50 cm
- Nilai Apgar : 8/10
- Cacat bawaan : Ya / tidak
- Masa gestasi : 39 mg
n. Komplikasi
- Kala I : tidak ada
- Kala II : tidak ada
o. Air ketuban banyaknya : 400 ml Warna : jernih

B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan emosional : Composmentis
c. Tanda – tanda vital :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 80 x/ i
- Suhu tubuh : 36,7 oC
- Pernapasan : 22 x/i
2. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara
- Pengeluaran : Kolostrum
- Puting susu : Menonjol
- Benjolan : Tidak ada
- Konsistensi :
b. Uterus
- TFU : 2 jari dibawah pusat
- Konsistensi uterus : keras
- Kontraksi uterus : baik
- Posisi uterus : normal
c. Pengeluaran lochea
- Warna : merah
- Bau : khas
- Jumlah : 10 cc
- Konsistensi : cair
d. Perineum : utuh
e. Kandung kemih : kosong
f. Ekstremitas
- Oedema : tidak ada
- Kemerahan : tidak ada
- Tanda Homan : tidak ada
3. Pemeriksaan Penunjang
- HB : Tidak dilakukan
- Protein urin :-
- Glukosa urin :-
- Golongan darah :-

C. ANALISIS DATA
P1A0 postpartum 2 hari dengan keadaan ibu baik
D. PENATALAKSANAAN
1. Mencuci Tangan 7 Langkah
Evaluasi: Petugas sudah mencuci tangan
2. Memakai ADP
Evaluasi: Petugas sudah memakai APD
3. Memberikan Inform consent
Evaluasi: Ibu telah menandatangani inform consent
4. Melakukan Pemeriksaan
Evaluasi: Ibu bersedia diperiksa
5. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
TD:120/70 mmHg P:80x/m R: 22 x/m S:36,7º C
Evaluasi: Ibu Mengerti dan mengetahui
6. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK agar kontraksi
uterus tetap baik
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
7. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti miring kanan,
miring kiri, duduk dan berjalan ke kamar mandi
8. Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
9. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakanya
10. Memberitahu ibu tentang perawatan tali pusat agar tali pusat
tetap kering dan bersih
Evaluasi : ibu mengerti dan mengetahui
11. Memberitahu ibu tentang pemberian ASI ekslusif dengan tidak
di berikan apapun selain ASI sampai usia 6 bulan
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
12. Memberitahu ibu tentang teknik menyusui yang benar
Evaluasi:Ibu mengerti
13. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara
Evaluasi: Ibu mengerti
14. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya nifas
Evaluasi: Ibu mengerti
15. Melakukan Pendokumentasian dalam bentuk SOAP

Cianjur, 15 November 2022

Pengkaji

(Evi Agustini)
PNC KUNJUNGAN KEDUA

FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS

No. Registrasi : 002


Tanggal Pengkajian : 27 November 2022
Waktu Pengkajian : 08.00 WIB
Tempat Pengkajian : Rumah Ny S
Pengkaji :Evi Agustini

A. DATA SUBYEKTIF
BIODATA
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. TD
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Suku/kebangsaan: Sunda Suku/kebangsaan: Sunda
Agama : Islam Agama :
Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Buruh

Alamat rumah : Kp. Bojongkoneng RT/RW 02/02 Ds Girimukti

1. Keluhan Utama : Tidak ada keluhan


2. Riwayat Persalinan
a. Tempat melahirkan: PMB Evi Agustini
b. Ditolong oleh : Bidan
c. Jenis persalinan : Normal
d. Lama persalinan
- Dipimpin Meneran : 30 menit
- Kala I : 4 Jam
- Kala II : 15 menit
- Kala III : 5 menit
- Ketuban pecah pukul : 20.10 WIB
- Amniotomi : Ya / Tidak
- Banyak air ketuban : 400 cc
- Komplikasi dalam persalinan : Ada / tidak, Jelaskan jika ada
…………..
e. Plasenta
- Lahir spontan : Ya/ Tidak
- Dilahirkan dengan indikasi : Ya / Tidak, Jelaskan jika ada
……………
- Lengkap, ukuran : 25 cm Berat : 500 gr
- Kelainan : tidak ada
- Panjang tali pusat : 50 cm
- Kelainan : tidak ada
- Sisa plasenta : ada / tidak
f. Perineum
- Utuh : Ya / tidak
- Robekan : Ya /tidak, jika Ya tingkat
- Episiotomi : Ya / tidak
- Anastesi : Ya / tidak
- Jahitan dengan :-
g Perdarahan
- Kala I : tidak ada
- Kala II : tidak ada
- Kala III : normal
- Kala IV : normal

B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan emosional : Composmentis
c. Tanda – tanda vital :
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 78 x/ i
- Suhu tubuh : 36,7 oC
- Pernapasan : 24 x/i
2.Pemeriksaan Fisik
a. Payudara
- Pengeluaran : Kolostrum
- Puting susu : Menonjol
- Benjolan : Tidak ada
- Konsistensi :
b. Uterus: 1 jari dibawah pusat
- Konsistensi uterus : keras
- Kontraksi uterus : baik
- Posisi uterus : normal
c. Pengeluaran lochea
d. Warna : merah
- Bau : khas
- Jumlah : 10 cc
- Konsistensi : cair
e. Perineum : utuh
f. Kandung kemih : kosong
g. Ekstremitas
- Oedema : tidak ada
- Kemerahan : tidak ada
- Tanda Homan : tidak ada
3.Pemeriksaan Penunjang
- HB : Tidak dilakukan
- Protein urin :-
- Glukosa urin :-
- Golongan darah :

C. ANALISIS DATA
P1A0 postpartum 14 hari dengan keadaan ibu baik

D.PENATALAKSANAAN :
1. Mencuci Tangan 7 Langkah
Evaluasi: Petugas sudah mencuci tangan
2. Memakai APD
Evaluasi: Petugas sudah memakai APD
3. Memberikan Inform consent
Evaluasi: Ibu sudah menandatangani inform consent
4. Melakukan Pemeriksaan
Evaluasi: Ibu bersedia dilakukan pemeriksaan
5. Memberitahukan hasil pemeriksaan
TD: 110/80 mmHg P:78x/m R:24x/m S:36,7ºC
Evaluasi: Ibu mengerti
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yg banyak
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
7. Memberitahu Ibu pola istirahat yang benar dan teratur
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
8. Memberitahu ibu melakukan vulva hygne yang benar
yaitu,cebok dari arah depan ke belakang serta mengeringkannya
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
9. Memberitahu ibu tentang teknik menyusui yang benar
Evaluasi: Ibu mengerti
10. Memebritahu ibu tentang bahaya masa nifas yaitu: perdarahan
yang banyak,demam tinggi,sakit kepala yang hebat,kesulitan
bernafas dan nyeri dada,gangguan buang air kecil dan merasa
sedih terus menerus
Evaluasi: Ibu mengerti dan mengetahui
11. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara yaitu: Sebelum
mulai menyusui putting dan areola mammae dibersihkan
terlebih dahulu dengan kapas basah atau ASI dikeluarkan
sedikit, kemudian dioleskan pada putting dan sekitar kalang
payudara.
Evaluasi: Ibu mengerti
12. Melakukan Pendokumentasian dalam bentuk SOAP

Cianjur,27 Nopemeber 2022


Pengkaji
(Evi Agustini)

PNC KUNJUNGAN KE TIGA

FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS

No. Registrasi : 002


Tanggal Pengkajian : 11 Desember 2022
Waktu Pengkajian : 08.30 WIB
Tempat Pengkajian : Rumah Ny S
Pengkaji : Evi Agustini

A. DATA SUBYEKTIF
BIODATA
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. D
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Suku/kebangsaan : Sunda Suku/kebangsaan: Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Buruh

Alamat rumah : Kp. Bojongkoneng RT/RW 02/02 Ds Girimukti

1. Keluhan Utama : tidak ada keluhan


2. Riwayat Persalinan
Tempat melahirkan : PMB Evi Agustini
Ditolong oleh : Bidan
Jenis persalinan : Normal
Lama persalinan
- Dipimpin Meneran : 30 menit
- Kala I : 4 Jam
- Kala II : 25 menit
- Kala III : 5 menit
Ketuban pecah pukul : 20.30 WIB
Amniotomi : Ya / Tidak
Banyak air ketuban : 500 cc
Komplikasi dalam persalinan : Ada / tidak, Jelaskan jika ada
…………..
Plasenta
- Lahir spontan : Ya/ Tidak
- Dilahirkan dengan indikasi: Ya / Tidak, Jelaskan jika ada
- Lengkap, ukuran : 25 cm Berat : 500 gr
- Kelainan : tidak ada
- Panjang tali pusat : 50 cm
- Kelainan : tidak ada
- Sisa plasenta : ada / tidak
Perineum
- Utuh : Ya / tidak
- Robekan : Ya /tidak, jika
- Episiotomi : Ya / tidak
- Anastesi : Ya / tidak
- Jahitan dengan :-
Perdarahan
- Kala I : tidak ada
- Kala II : tidak ada
- Kala III : normal
- Kala IV : normal

Bayi
Lahir pukul : 20.40 WIB
BB : 3000 gr
PB : 50 cm
Nilai Apgar : 8/10
Cacat bawaan : Ya / tidak
Masa gestasi : 39 mg
Komplikasi
Kala I : tidak ada
Kala II : tidak ada
Air ketuban banyaknya: 400 ml Warna : jernih

B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- Keadaan emosional : Composmentis
- Tanda – tanda vital :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 80 x/ i
- Suhu tubuh : 36,7 oC
- Pernapasan : 22 x/i
2.Pemeriksaan Fisik
Payudara
- Pengeluaran : Kolostrum
- Puting susu : Menonjol
- Benjolan : Tidak ada
- Konsistensi :
Uterus
- TFU : Sudah tidak teraba
- Konsistensi uterus : keras
- Kontraksi uterus : baik
- Posisi uterus : normal
Pengeluaran lochea
- Warna : merah
- Bau : khas
- Jumlah : 10 cc
- Konsistensi : cair
-
Perineum : utuh
Kandung kemih : kosong
Ekstremitas
- Oedema : tidak ada
- Kemerahan : tidak ada
- Tanda Homan : tidak ada
3.Pemeriksaan Penunjang
HB : Tidak dilakukan
Protein urin :-
Glukosa urin :-
Golongan darah :-

C. ANALISIS DATA
P1A0 postpartum 28 hari dengan keadaan ibu baik
D. PENATALAKSANAAN
1. Mencuci Tangan 7 Langkah
Evaluasi: Petugas cudah mencuci tangan
2. Memakai APD
Evaluasi: Petugas sudah memakai APD
3. Memberikan Inform consent
Evaluasi: Ibu sudah menandatangani inform concent
4. Melakukan Pemeriksaan
Evaluasi: Ibu bersedia di periksa
5. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadan
baik dengan TD:120/80 mmHg P:80x/m R: 20x/m S: / 36,7ºC
Evaluasi: Ibu mengerti dan mengetahui Menganjurkan ibu untuk
makan dan minum
Evaluasi: Ibu mengerti
6. Memberitahu ibu tentang teknik menyusui yang benar
Evaluasi: Ibu mengerti
7. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara
Evaluasi: Ibu mengerti
8. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya nifas
Evaluasi: Ibu mengerti
9. Memberitahu ibu tentang macam-macam alat kontarasepsi
Evaluasi: Ibu mengerti
10. Menganjurkan ibu memilih alat kotrasepsi yang akan
digunakan setelah 40 hari postpartum
Evaluasi: Ibu mengerti
11. Melakukan Pendokumentasian dalam bentuk SOAP

Cianjur, 11 Desember 2022


Pengkaji,

(Evi Agustini)

KUNJUNGAN BAYI BARU LAHIR PERTAMA

FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS

No. Registrasi : 002


Tanggal Pengkajian : 15 November 2022
Waktu Pengkajian : 09:00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Evi Agustini
Pengkaji : Evi Agustini

A. DATA SUBYEKTIF
BIODATA
Nama bayi : By. Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 13 November 2022
Nama ibu : Sania
Umur : 24 tahun
Nama ayah : Dendi
Umur : 25 tahun
Alamat : Kp Bojongkoneng RT/RW 02/02 Ds Girimukt
a. Alasan datang : ibu ingin mengetahui keadaan bayinya
b. Keluhan utama : tidak ada keluhan
c. Riwayat antenatal/ selama masa kehamilan
1. Status Gravida : P1A0
Pemeriksaan antenatal : 2x
Komplikasi antenatal : tidak ada
Obat-obat yang di terima selama kehamilan : Vitamin
d. Riwayat Persalinan
Keadaan umum ibu : Baik
Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg N: 86 x/m
RR : 20 x/m S: 36,6 x/m
Jenis persalinan : normal
Penolong persalinan : Bidan
Komplikasi persalinan : tidak ada
Lama persalinan : 45 menit
Ketuban pecah selama : spontan
Warna air ketuban : jernih
Pengobatan selama persalinan: tidak ada
Kondisi plasenta
Berat : 500 gr Diameter : 23 cm
Panjang tali pusat : 52 cm Insertio tali pusat : tidak
ada
Kelainan : Tidak ada
e. Keadaan Bayi
Kelahiran : normal
Pemeriksaan penilaian bayi baru lahir :
 Menangis : kuat
 Warna kulit : kemerahan
 Tonus Otot : aktif
Tindakan resusitasi jika ada :
 Berat badan............................................................... kg
 Peniupan dan penghisapan.................................... menit
 Pemberian oksigen dengan tekanan...................... menit
 Pernafasan mulut ke mulut...................................menit
 Waktu sampai bernafas teratur............................. menit
 Waktu sampai menangis....................................... menit

B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
 Berat badan : 3000 gram
 Panjang badan : 50 cm
 Suhu : 36,5
 Lingkar kepala : 34 cm
 Lingkar dada : 33 cm
 Lingkar perut : 33 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
 Kepala :
Bentuk : ( √ ) Bulat ( ) Kaput ( )Cepal
Hematoma
Ubun-ubun : Besar : normal
Kecil : normal
Sutura : tidak ada
 Mata : Posisi bola mata
(x) Kotor (x) Perdarahan
Konjungtiva: merah muda
Sclera : putih
 Telinga : Posisi daun telinga
(√) Lubang telinga
(x) Kotoran
Kelainan : tidak
 Mulut : (√) Simetris
(√) Palatum mole
(√) Palatum hidung
Kelainan : tidak ada
 Hidung : (√) Lubang hidung
(x) Pengeluaran secret
(x) Pernafasan cuping hidung
 Leher : (√) Pergerakan leher

 Dada :
(x) Asimetris
(x) Retraksi
Pergerakan dada : (tidak ada) / positif
Denyut jantung : 147 x/menit,
teratur/tidak teratur
Bunyi nafas : vesikuler
Pernafasan : normal
 Perut :
(x) Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis
(x) Pendarahan tali pusat
(x) Benjolan/tumor
Kelainan : tidak ada
 Punggung : Keadaan tulang punggung : Simetris/Asimetris
Kelainan tulang punggung : tidak ada
 Ekstremitas :
 Posisi tangan : normal Posisi kaki : normal
Jari tang : lengkap kelainan : tidak ada
Jari kaki : lengkap kelainan : tidak ada
Pergerakan : aktif/tidak aktif
Rotasi paha : tidak ada
 Kulit : Warna : kemerahan
(x) Vernik caseosa
(x) Lanugo
(x) Tugor kaki
 Genitalia :
Laki-laki:
( ) Testis berada di scrotum
( ) Penis berlobang
Perempuan :
( √ ) Vagina berlubang
(√ ) Labia mayora
(√ ) Labia minora
Anus : Berlubang (√)
Mekoneum (√)
Kelainan pada genitalia : tidak ada
 Status Neurologi
Reflek : (√) Tendon
(√) Moro
(√) Rooting
(√) Menghisap
(√) Menggenggam
(√) Menagis
(√) Babinski
 Eliminasi
BAB pertama : lunak, kehitaman jam : 23.35 WIB
BAK pertama : jernih jam : 01.40 WIB

IDENTITAS BAYI
CAP KAKI KIRI CAP KAKI KANAN

IDENTITAS IBU
CAP JEMPOL KIRI IBU CAP JEMPOL KANAN IBU
C. ANALISIS DATA
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 2 hari dgn
keadaan bayi baik

D. PENTALAKSANAAN
1. Mencuci Tangan 7 Langkah
Evaluasi: Petugas sudah mencuci tangan
2. Memakai APD
Evaluasi: Petugas sudah memakai APD
3. Melakukan inform consent kepada ibu,bahwa akan dilakukan
pemeriksaan kepada bayi
Evaluasi: Ibu menandatangani inform consent
4. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan
baik
Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
5. Melakukan perawatan tali pusat untuk mencegah infeksi dengan
menjaga tali pusat agar tetap bersih dan kering.
Evaluasi: Usaha perawatan tali pusat sudah dilakukan.
6. Pemantauan keadaan bayi.
Evaluasi: Keadaan bayi baik dan tidak ada tanda-tanda bahaya
bayi baru lahir.
7. Memberitahu Ibu dan keluarga untuk mengganti popok dan
pakaian bayi bila basah.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan
mengganti pakaian dan popok bayi.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang/kontrol
ke pelayanan Kesehatan terdekat jika dirasa ada keluhan pada
bayi seperti demam tinggi, bayi malas menyusu, warna kulit
kuning, tali pusat berbau, perut bayi kembung, diare dan
sebagainya.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan melakukannya
9. Melakukan Pendokumentasian dalam bentuk SOAP

Cianjur, 15 November 2022

Pengkaii

(Evi Agustini)
KUNJUNGAN BAYI BARU LAHIR KEDUA

FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS

No. Registrasi : 002


Tanggal Pengkajian : 27 November 2022
Waktu Pengkajian : 09:00 WIB
Tempat Pengkajian : Rumah Ny S
Pengkaji : Evi Agustini

A. DATA SUBYEKTIF

BIODATA
Nama bayi : By. Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 18 November 2022
Nama ibu : Sania
Umur : 24 tahun
Nama ayah : Dendi
Umur : 25 tahun
Alam : Kp Bojongkoneng RT/RW 02/02 Ds Girimukti

1. Alasan datang : ibu ingin mengetahui keadaan bayinya


2. Keluhan utama : tidak ada keluhan
3. Riwayat antenatal/ selama masa kehamilan
Status Gravida : P1A0
Pemeriksaan antenatal : 2x
Komplikasi antenatal : tidak ada
Obat-obat yang di terima selama kehamilan : Vitamin
4. Riwayat Persalinan
Keadaan umum ibu : Baik
Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg N : 86 x/m
RR : 20 x/m S : 36,6 x/m
5. Jenis persalinan : normal
Penolong persalinan : bidan
Komplikasi persalinan: tidak ada
Lama persalinan : 45 menit
Ketuban pecah selama : spontan
Warna air ketuban : jernih
Pengobatan selama persalinan: tidak ada
Kondisi plasenta
Berat : 500 gr Diameter : 23 cm
Panjang tali pusat : 52 cm Insertio tali pusat : tidak
ada
Kelainan : Tidak ada
Keadaan Bayi
Kelahiran : normal
Pemeriksaan penilaian bayi baru lahir :
 Menangis : kuat
 Warna kulit : kemerahan
 Tonus Otot : aktif
Tindakan resusitasi jika ada :
 Berat badan............................................................... kg
 Peniupan dan penghisapan.................................... menit
 Pemberian oksigen dengan tekanan...................... menit
 Pernafasan mulut ke mulut...................................menit
 Waktu sampai bernafas teratur............................. menit
 Waktu sampai menangis.......................................menit

B. OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
 Berat badan : 3000 gram
 Panjang badan : 50 cm
 Suhu : 36,5
 Lingkar kepala : 34 cm
 Lingkar dada : 33 cm
 Lingkar perut : 30 cm
Pemeriksaan Sistematis
 Kepala :
Bentuk : ( √ ) Bulat ( ) Kaput ( ) Cepal
Hematon
Ubun-ubun : Besar : normal
Kecil : normal
Sutura : tidak ada
 Mata : Posisi bola mata
(x) Kotoran
(x) Perdarahan
Konjungtiva: merah muda
Sclera: putih
 Telinga : Posisi daun telinga
(√) Lubang telinga
(x) Kotoran
Kelainan : tidak
 Mulut : (√) Simetris
(√) Palatum mole
(√) Palatum hidung
Kelainan : tidak ada
 Hidung : (√) Lubang hidung
(x) Pengeluaran secret
(x) Pernafasan cuping hidung
 Leher : (√) Pergerakan leher
 Dada : (x) Asimetris
(x) Retraksi
Pergerakan dada : (tidak ada) / positif
Denyut jantung : 147 x/menit,
teratur/tidak teratur
Bunyi nafas : vesikuler
Pernafasan : normal
 Perut : (x) Penonjolan sekitar tali pusat
pada saat menangis
(x) Pendarahan tali pusat
(x) Benjolan/tumor
Kelainan : tidak ada
 Punggung : Keadaan tulang punggung : Simetris/Asimetris
Kelainan tulang punggung : tidak ada
 Ekstremitas :
 Posisi tangan : normal
Posisi kaki : normal
Jari tangan : lengkap
Kelainan : tidak ada
Jari kaki : lengkap
Kelainan : tidak ada
Pergerakan : aktif/tidak aktif
Rotasi paha : tidak ada
 Kulit : Warna : kemerahan
(x) Vernik caseosa
(x) Lanugo
(x) Tugor kaki
 Genitalia
Laki-laki :
( ) Testis berada di scrotum
( ) Penis berlobang

Perempuan :
( √ ) Vagina berlubang
(√ ) Labia mayora
(√ ) Labia minora
Anus : Berlubang (√)
Mekoneum (√)
Kelainan pada genitalia : tidak ada

 Status Neurologi
Reflek : (√) Tendon
(√) Moro
(√) Rooting
(√) Menghisap
(√) Menggenggam
(√) Menagis
(√) Babinski
 Eliminasi
BAB pertama : lunak, kehitaman jam : 23.35 WIB
BAK pertama : jernih jam : 01.40 WIB

C. ANALISIS DATA
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 14 hari dgn
keadaan bayi baik

D. PENTALAKSANAAN
1. Mencuci Tangan 7 Langkah
Evaluasi: Petugas sudah mencuci tangan
2. Memakai APD Lengkap
Evaluasi: Petugas sudah memakai APD
3. Inform cosent kepada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan
pada bayi
Evvaluasi: Ibu sudah menandatangani inform consent
4. Memberitahukan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayinya
dengan memakaikan topi, sarung tangan kaos kaki,
Membungkus atau membedong bayi dengan pernel serta
menyelimuti dengan kain bersih. Mengganti popok dan pakaian
bayi jika basah dan jangan biarkan jendela atau pintu terbuka.
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
5. Memotivasi ibu untuk memberikan ASI Ekslusif karena ASI
merupakan nutrisi yang sangat baik bagi bayi. ASI Eksklusif harus
di berikan sampai usia 6 bulan tanpa makanan tambahan lain.
Evaluasi: Ibu mengerti dan bayi akan diberikan ASI Eksklusif.
6. Mengajarkan ibu mengenai teknik menyusui yang baik yaitu badan
bayi harus dekat dengan ibu, putting susu dan areola harus tercakup
mulut bayi dan bayi tidak mengeluarkan bunyi saat menyusui. Bayi
harus disusui minimal 2-3 jam sekali dan bayi harus menyusu
sampai kenyang. Jika bayi sedang tidurpun harus dibangunkan jika
memang sudah waktunya untuk menyusui.
Evaluasi: Ibu mengerti dan segera melakukan yang dianjurkan
7. Memberitahukan ibu mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir
yaitu malas atau bahkan tidak dapat menyusu, kejang, tidak sadar,
napas tidak normal, badan bayi kuning, merintih, ada tarikan dada
bawah, tampak biru pada tangan/kaki/bibir, kaki dan tangan dingin,
bayi demam. Jika ada tanda bahaya tersebut pada bayi, maka ibu
harus segera memeriksakan bayinya ke petugas kesehatan.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan membawa bayinya ke petugas
kesehatan jika terdapat tanda bahaya pada bayinya.
8. Memberitahu ibu untuk segera datang kefasilitas kesehatan bila ada
keluhan.
Evaluasi : ibu mengerti
9. Melakukan Pendokumentasiam dalam bentuk SOAP

Cianjur, 27 November 2022

Pengkaii
(Evi Agustini)

KUNJUNGAN BAYI BARU LAHIR KETIGA

FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS

No. Registrasi : 002


Tanggal Pengkajian : 11 Desember 2022
Waktu Pengkajian : 09:00 WIB
Tempat Pengkajian : Rumah Ny S
Pengkaji : Evi Agustini

A. DATA SUBYEKTIF
BIODATA
Nama bayi : By. Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 18 November 2022
Nama ibu : Sania
Umur : 24 tahun
Nama ayah : Dendi
Umur : 25 tahun
Alamat : Kp Bojongkoneng RT/RW 02/02 Ds Girimukti
1. Alasan datang : ibu ingin mengetahui keadaan bayinya
2. Keluhan utama : tidak ada keluhan
3. Riwayat antenatal/ selama masa kehamilan
Status Gravida : P1A0
Pemeriksaan antenatal : 2x
Komplikasi antenatal : tidak ada
Obat-obat yang di terima selama kehamilan : Vitamin

4. Riwayat Persalinan
Keadaan umum ibu : Baik
Tanda-tanda vital
TD : 130/90 N : 86
RR : 20 S : 36,6
Jenis persalinan : normal
Penolong persalinan : bidan
Komplikasi persalinan : tidak ada
Lama persalinan : 45 menit
Ketuban pecah selama : spontan
Warna air ketuban : jernih
Pengobatan selama persalinan: tidak ada
Kondisi plasenta
Berat : 500 gr Diameter : 23 cm
Panjang tali pusat : 52 cm Insertio tali pusat : tidak
ada
Kelainan : Tidak ada
5. Keadaan Bayi
Kelahiran : normal
Pemeriksaan penilaian bayi baru lahir :
 Menangis : kuat
 Warna kulit : kemerahan
 Tonus Otot : aktif
Tindakan resusitasi jika ada :
 Berat badan............................................................... kg
 Peniupan dan penghisapan.................................... menit
 Pemberian oksigen dengan tekanan...................... menit
 Pernafasan mulut ke mulut................................... menit
 Waktu sampai bernafas teratur............................. menit
 Waktu sampai menangis....................................... menit

B. OBJEKTIF
10. Pemeriksaan Umum
 Berat badan : 3000 gram
 Panjang badan : 50 cm
 Suhu : 36,5
 Lingkar kepala : 34 cm
 Lingkar dada : 33 cm
 Lingkar perut : 30 cm
11. Pemeriksaan Sistematis
 Kepala :
Bentuk : ( √ ) Bulat ( ) Kaput ( ) Cepal
Hematon
Ubun-ubun : Besar : normal
Kecil : normal
Sutura : tidak ada
 Mata : Posisi bola mata
(x) Kotoran
(x) Perdarahan
Konjungtiva: merah muda
Sclera : putih
 Telinga : Posisi daun telinga
(√) Lubang telinga
(x) Kotoran
Kelainan : tidak
 Mulut : (√) Simetris
(√) Palatum mole
(√) Palatum hidung
Kelainan : tidak ada
 Hidung : (√) Lubang hidung
(x) Pengeluaran secret
(x) Pernafasan cuping hidung
 Leher : (√) Pergerakan leher
 Dada : (x) Asimetris
(x) Retraksi
Pergerakan dada : (tidak ada) / positif
Denyut jantung : 147 x/menit, teratur/tidak teratur
Bunyi nafas : vesikuler
Pernafasan : normal
 Perut :
(x) Penonjolan sekitar tali pusatpada saat menangis
(x) Pendarahan tali pusat
(x) Benjolan/tumor
Kelainan : tidak ada
 Punggung : Keadaan tulang punggung : Simetris/Asimetris
Kelainan tulang punggung : tidak ada
 Ekstremitas :
Posisi tangan : normal
Posisi kaki : normal
Jari tangan : lengkap kelainan : tidak ada

Jari kaki : lengkap kelainan : tidak ada


Pergerakan : aktif/tidak aktif
Rotasi paha : tidak ada
 Kulit :
Warna : kemerahan
(x) Vernik caseosa
(x) Lanugo
(x) Tugor kaki
 Genitalia : Laki-laki:
( ) Testis berada di scrotum
( ) Penis berlobang
Perempuan :
( √ ) Vagina berlubang
(√ ) Labia mayora
(√ ) Labia minora
Anus : Berlubang (√)
Mekoneum (√)
Kelainan pada genitalia : tidak ada
 Status Neurologi
Reflek : (√) Tendon
(√) Moro
(√) Rooting
(√) Menghisap
(√) Menggenggam
(√) Menagis
(√) Babinski
 Eliminasi
BAB pertama : lunak, kehitaman jam : 23:35 WIB
BAK pertama : jernih jam : 01: 40 WIB

C. ANALISIS DATA
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 28 hari dengan
keadaan bayi baik

D. PENTALAKSANAAN
1. Mencuci Tangan 7 Langkah
Evaluasi: Petugas sudah mencuci tangan
2. Memakai APD Lengkap
Evaluasi: Petugas sudah memakai APD
3. Inform Consent kepada ibu bahwa akan dilakukan pemriksaan
pada bayi
Evaluasi: Ibu sudah menandatangani inform consent
4. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan
baik
Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
5. Memberitahukan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayinya
dengan memakaikan topi, sarung tangan kaos kaki,
Membungkus atau membedong bayi dengan pernel serta
menyelimuti dengan kain bersih. Mengganti popok dan pakaian
bayi jika basah dan jangan biarkan jendela atau pintu terbuka.
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya
6. Memotivasi ibu untuk memberikanASI Eksklusif karena
merupakan nutrisi yang sangat baik bagi bayi. ASI Eksklusif harus
diberikan sampai usia 6 bulan tanpa makanan tambahan lain.
Evaluasi: Ibu mengerti dan bayi akan diberikan ASI Eksklusif.
7. Mengajarkan ibu mengenai teknik menyusui yang baik yaitu badan
bayi harus dekat dengan ibu, putting susu dan areola harus tercakup
mulut bayi dan bayi tidak mengeluarkan bunyi saat menyusui. Bayi
harus disusui minimal 2-3 jam sekali dan bayi harus menyusu
sampai kenyang. Jika bayi sedang tidurpun harus dibangunkan jika
memang sudah waktunya untuk menyusui.
Evaluasi: Ibu mengerti dan segera melakukan yang dianjurkan
8. Memberitahukan ibu mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir
yaitu malas atau bahkan tidak dapat menyusu, kejang, tidak sadar,
napas tidak normal, badan bayi kuning, merintih, ada tarikan dada
bawah, tampak biru pada tangan/kaki/bibir, kaki dan tangan dingin,
bayi demam. Jika ada tanda bahaya tersebut pada bayi, maka ibu
harus segera memeriksakan bayinya ke petugas kesehatan.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan membawa bayinya ke petugas
kesehatan jika terdapat tanda bahaya pada bayinya.
9. Memberitahu ibu untuk segera datang kefasilitas kesehatan bila ada
keluhan.
Evaluasi : Ibu mengerti

10. Mengingatkan ibu untuk memberikan imunisasi dasar lengkap


sesuaijadwal yang terdapat dalam buku KIA, 1 bulan kemudian
merupakan jadwal imunisasi BCG dan polio 1, ibu dapat kembali
ke fasilitas kesehatan agar bayinya mendapatkan imunisasi tersebut.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan melakukan yang dianjurkan.
11. Melakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP
Cianjur,11 Desember 2022
Penguji

(Evi Agustini)

FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA


BERENCANA

No. Registrasi :002


Tanggal Pengkajian : 23 Desember 2022
Waktu Pengkajian : 10:30 Wib
Tempat Pengkajian :PMB Evi Agustini
Pengkajian :Evi Agustini

A. Data Subjektif
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn D
Umur :24 Th Umur :25 Th
Agama :Islam Agam :Islam
Suku :Sund Suku
:Sunda
Pendidikan :SMA Pendidikan :SMP
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga Pekerjaan :Buruh
Alamat :Kp Bojongkoneng RT/RW 002/002 Ds
Girimukti

1. Alasan datang : Ingin melakukan kb suntik 3 bulan


2. Keluhan utama : Tidak ada Keluhan
3. Riwayat obstetric : Tidak ada
4. Riwayat ginekologi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
penyakit gangguan alat reproduksi
5. Riwayat Kesehatan: Pasien mengatakan tidak pernah atau sedang
menderita penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk
lama (TBC atau difteri), belum pernah melakukan pemeriksaan
hepatitis, IMS, dan HIV , AIDS.
6. Riwayat psikososial: Keluarga dari dua belah pihak mendukung
pernikahan. Kedua calon pengantin mengatakan sudah secara mental
untuk menikah dan tidak menunda kehamilan setelah menikah.
7. Riwayat KB : Pasien mengatakan belum pernah
menggunakan kb suntik
8. Pola kebiasaan sehari-hari
a) Pola istirahat : Jarang tidur siang dan pada malam
hari tidur 7-8 jam
b) Pola aktivitas : Bekerja dan mengerjakan pekerjaan
rumah tangga
c) Pola eliminasi : BAB 1 kali sehari, lembek warna
kuning khas, tidak ada keluhan sakit saat BAB. BAK 4-6
kali sehari, tidak ada nyeri saat berkemih
d) Pola nutrisi : Makan 3 kali sehari dengan porsi
sedang, terdiri dari nasi, ayam, telur, daging, jarang
mengkonsumsi buah dan sayur.Minum air putih 8-9 gelas
sehari. Tidak ada pantangan / alergi makanan
a) Pola personal hygiene: Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2
kali sehari, ganti celana dalam 2-3 kali / hari atau setiap kali
basah
b) Pola hubungan seksual: Melakukan hubungan
seksual 2 kali dalam seminggu

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran :Composmentis

2. Pemeriksaan Umum
TekanDarah :110/90 mmHg
Denyut nadi :78 kali/menit
Frekuensi nafas :24kali/menit

Suhu tubuh :36,30C

3. Pemeriksaan Antropometri
Tinggi badan :150 cm
Berat Badan sebelum di Kb: 52 kg
Berat Badan sesudah di Kb: 58 kg
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak ada oedemas,simetris
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Mulut :Bibir tidak pucat, lembab tidak
kering,bersih,tidak caries
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Simetrid,tidak ad abenjolan dan tidak ada
pengeluaran
Abdomen : Tidak ada pembesaran, simetris
Ekstremitas : Simetris,tidak ada kelainan
Anogenitalia : tidak dilakukan
5. Pemeriksaan Penunjang: Tidak dilakukan

C. Analisis Data
Ny S usia 24 tahun akseptor kb suntik 3 bulan

D. Penatalaksanaan
 Petugas Mencuci Tangan
Evaluasi: Petugas sudah mencuci tangan
 Petugas memakai APD
Evaluasi: Petugas sudah memakai APD
 Melakukan inform concent
Evaluasi: Ibu mengatakan bersedia untuk dilakukan
pemeriksaan
 Memberikan konseling tentang macam-macan alat kontresepsi
Evaluasi: Ibu mengerti dan memutuskan untuk memakai KB
suntik 3 bulan
 Melakukan pemeriksaan fisik
Evaluasi: Ibu bersedia dilakukan pemeriksaan
 Menyuntikan KB suntik 3 bulan secara IM
 Memberitahukan hasil pemerisksaan
Evaluasi: Ibu mengerti
 Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
cukup dan seimbang setiap hari

Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakan nya

 Memberitahu ibu untuk mengatur pola makan

Evaluasi : Ibu mengerti dan mau melaksanakan nya

 Mendapatkan istirahat yang cukup minimal 6-8 jam perhari

Evaluasi: Ibu mengerti dan mau melaksanakannya

 Memberitahu ibu jadwal ulang suntik Kb


berikutnya tanggal: 16 Maret 2022
Evaluasi: Ibu mengerti dan mau
melaksanankanya

 Melakukan Pendokumentasian dalam bentuk SOAP

Cianjur,23 Desember 2022

Pengkaji

(Evi A gustini)
BAB IV

PEMBAHASAN
Pada BAB ini penulis akan membahas menangani asuhan kebidanan yang
penulis lakukan pada Ny. S usia 24 Tahun Kp. Bojongkoneng RT 02 RW 02
Desa Girimukti yaitu sebagai berikut .

4.1 ANTENATAL CARE


Ny. S melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan
sesuai dengan (Buku KIA Terbaru Revisi tahun 2020) yang
menyatakan minimal 6 kali pemeriksaan selama kehamilan,dan minimal
2 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester I dan III. 2 kali pada
trimester pertama ( kehamilan hingga 12 minggu ) , 1 kali pada
trimester kedua ( kehamilan diatas 12 minggu sampai 26 minggu ) , 3
kali pada trimester ketiga ( kehamilan diatas 24 minggu sampai 40
minggu ). Ini dapat penulis lihat dari waktu kunjungan dalam buku
KIA.

Dalam asuhan kebidanan yang penulis lakukan di dapat tapsiran


persalinan pada kehamilan Ny. S yaitu pada tanggal 17 November
2022. Ini sesuai dengan rumus neagle sebagai tolak ukur pengukuran
tapsiran persalinan.

Asuhan kehamilan yang diberikan kepada Ny.I sesuai dengan


standar dimana Ny.I mendapatkan asuhan kehamilan seperti
menimbang berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan
darah, penilaia status gizi (LILA), pengukuran tinggi fundus uteri,
Skrining status Imunisasi TT, pemberian tablet Fe, pemeriksaan test
Lab sederhana (Golongan darah, HB, pemeriksaan protein urin atas
indikasi, pemeriksaan reduksi urin atas indikasi, dan konseling
mengenai perencanaan dan pencegahan komplikasi. Menurut teori (
Kemenkes RI 2022) menyatakan bahwa pelayanan antenatal adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa
kehamilan ,misalnya melakukan pemantauan kesehatan secara
fisik,psikologis termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin

4.2 INTRANATAL CARE

Ny. S datang ke Peraktik mandiri bidan pukul 16.00 WIB pada


tanggal 13 November 2022 dengan hasil pemeriksaan dalam yaitu
pembukaan 6 cm.

1) Kala I

Menurut Mochtar dan Walyani 2019 kala I merupakan waktu


untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap (10
cm). Lama kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam
sedangkan untuk multigravida 8 jam (Nurasiah,2018). Dengan
tanda-tanda kala I seperti frekuensi dan lama kontraksi uterus akan
meningkat secara bertahap,pembukaan mencapai pembukaan
lengkap. Setelah dilakukan pengkajian terhadap Ny S dari mulai
kala I fase aktif pada tanggal 13 November 2022 jam 16:00 wib ibu
datang ke PMB belum mengeluarkan air-air dari jalan lahir. His
yang semakin kuat didapatkan 4x10’40’’ pembukaam 6 cm dan
terjadi penurunan bagian terendah janin.

Asuhan kala I yang diberikan pada Ny.I yaitu menganjurkan


tindakan yang memberikan rasa nyaman ibu, menganjurkan
perubahan posisi ambulasi, menganjurkan keluarga agar
memberikan dukungan melakukan pemantauan tanda-tanda vital,
menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan hidrasi ibu,
memantau kondisi ibu dan janin secara rutin dengan menggunakan
partograf, dan mengisi partograf. Asuhan Kala I yang diberikan
kepada Ny.S di PMB sesuai dengan teori (Nurasiah, 2019: 82)
dalam asuhan kala I dan tidak terdapat kesenjangan

2) Kala II

Pengkajian yang dilakukan pada Ny.S dengan anamnesa


pada tanggal 13 November 2022 pukul 20:00 WIB ibu mengatakan
sakit perut bagian bawah yang dirasakan semakin sering dan kuat
serta merasakan adanya dorongan untuk meneran, tekanan anus.
Setelah dilihat perineum menonjol, vulva vagina dan membuka.
Proses persalinan berlangsung normal melalui pervaginam dengan
usia kehamilan 39 minggu atau aterm dengan kekuatan ibu tanpa
bantuan atau intervensi lain..

Pada kala II diberikan asuhan sesuai dengan standar 60


langkah asuhan persalinan normal yang dimulai dari melihat tanda
gejala kala dua hingga langkah terakhir melengkapi partograf dan
pendokumentasian. Hal ini sesuai dengan teori (Saifuddin, 2018:
341-347) bahwa asuhan persalinan normal terdapat 60 langkah
dimulai dari melihat tanda-tanda persalinan hingga melengkapi
partograf. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik dalam
penanganan asuhan persalinan normal dan pada pukul 20:10 wib
ketuban pecah dengan spontan kemudian pada Pukul 20.40 WIB ,
bayi lahir spontan, menangis kuat, tonus otot kuat, warna kulit
kemerahan, jenis kelamin laki-laki. Hal ini sesuai dengan teori
(Nurasiah, 2019: 118) yaitu melakukan penilaian awal bayi baru
lahir seperti apakah menangis kuat dan atau bernapas tanpa
kesulitan, warna kulit kemerahan atau tidak, dan apakah bayi
bergerak dengan aktif atau lemas. Tidak ada kesenjangan antara
teori dan praktik.

3) Kala III
Pada kala III dilakukan penyuntikan oksitosin 10 unit IM di
paha luar ibu. Menurut (Saifuddin, 2018: 341-347) Dalam waktu
1 menit setelah bayi lahir, berikan suntikan oksitosin 10 unit IM
di sepertiga paha atas bagian luar (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin). Dilakukan penjepitan tali pusat 3 cm
dari pusat bayi lalu dilakukan penjepitan kedua pada 2 cm dari
penjepitan pertama menggunakan klem, pegang 2 klem dengan
tangan kiri penolong sebagai alas untuk melindungi perut janin,
pakai gunting tali pusat DTT,kemudian potong tali pusat diantara
2 klem. Hal ini sesuai dengan teori (Saifuddin, 2018: 341-347).
Kemudian menunggu uterus berkontraksi dan melakukan
penegangan ke arah bawah pada taIi pusat dengan lembut.
Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus
dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso
kraniaI) dengan hari-hati untuk membantu mencegah terjadinya
inversio uteri, dan kemudian plasenta lahir lengkap. Hal ini sesuai
dengan teori (Saifuddin, 2018: 341-347) bahwa diakukan
penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas.
Pada pukul 20.50 WIB plasenta lahir lengkap kesan bersih,
kemudian dilakukan massase uterus dan hasilnya kontraksi keras.
Hal ini sesuai teori (Saifuddin, 2018: 341-347) yaitu lakukan
masase uterus dengan meletakkan telapak tangan di fundus dan
lakukan masase dengan gerakan melingkar secara lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus teraba keras).
4) Kala IV
Pada kala IV tidak dilakukan penjahitan karena tidak terdapat
robekan jalan lahir Kemudian melakukan observasi pada kala IV
antara lain: tekanan darah, suhu, nadi, kontraksi uterus, tinggi
fundus uteri, kandung kemih dan perdarahan. Disela observasi
pengkaji membersihkan badan dan lingkungan ibu serta
melakukan dekontaminasi alat-alat yang telah digunakan.
Penanganan kala IV pada Ny.S hal ini sesuai dengan teori
(Saifuddin, 2018: 341-347) penanganan kala IV.
Pada saat kala 4 dilakukan pencegahan perdaran dan
penilaian perdarahan serta penilaian tanda-tanda bahaya yang
dapat terjadi yang dilakukan selama 2 jam. Ini sesuai dengan
Wayani 2019 mengenai pemantauan kala 4 selama 2 jam.

4.3 POSTNATAL CARE

1. Postpartum 2 Hari

Kunjungan postpartum dilakukan pada 2 hari postpartum,


dengan melakukan asuhan kebidanan seperti memastikan involusi
uteri berjalan normal, melakukan penilaian tanda demam/infeksi.
Memastikan ibu medapat istirahat cukup, dan memastikan ibu
melakukan perawatan bayi dengan benar. Ini sudah sesuai dengan
teori Walyani tahun 2017 mengenai standar asuhan pada kunjungan
2 hari postpartum.

2. Postpartum 14 Hari

Pada asuhan 14 hari postpartum pada Ny.S dilakukan asuhan


yaitu Memastikan involusi uterus, menganjurkan ibu untuk
beristirahat saat bayi tertidur, menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan serta makanan yang
bergizi, memotivasi agar ibu memberikan ASI setiap 2 jam sekali
atau on demand(Sesuai Keinginan Bayi), sehingga pemberian ASI
menjadi optimal, mengajarkan ibu cara merawat luka jahitan
dengan cara membersihkannya dari depan ke belakang dan tidak
boleh menggunakan air hangat, menganjurkan ibu untuk
mengganti pembalut apabila dalam 4 jam pembalut sudah penuh
atau maksimal 6 jam ibu harus mengganti pembalut walaupun
pembalut belum penuh, menjelaskan mengenai tanda bahaya post
partum seperti demam, infeksi pada daerah laserasi seperti keluar
nanah, memberikan konseling mengenai merawaat bayi sehari hari.
Menurut (Yanti, 2018) kunjungan 7 hari yang bertujuan untuk
memastikan proses involusi berjalan normal, menilai tanda-tanda
demam dan infeksi, memastikan ibu mendapat nutrisi dan istirahat
yang cukup, memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada
penyuilt, memberi konseling mengenai asuhan pada bayi seperti
perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari. Hal ini sesuai antara teori dan di lapangan, tidak ada
kesenjangan mengenai asuhan yang diberikan sesuai dengan waktu
kunjungan.
3. Postpartum 28 hari
Asuhan 2 minggu postpartum yang diberikan pada Ny.S
sama dengan kunjungan 7 hari, namun diberikan tambahan
konseling KB dan ibu langsung memilih untuk menggunakan KB
suntik 3 bulan. Menurut (Yanti, 2018) asuhan yang diberikan saat
kunjungan 2 minggu sama dengan kunjungan 14 hari. Tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan di lapangan, karena diberikan
tambahan konseling KB.
4.3 BAYI BARU LAHIR
1. Kunjungan 2 hari

Pada asuhan 2 hari Bayi Ny.S dilakukan asuhan perawatan


tali pusat untuk mencegah infeksi dengan menjaga tali pusat tetap
bersih dan kering, memberi tahu ibu untuk mengganti popok dan
pakaian bayi bila basah. memberikan konseling untuk menjaga
kehangatan kepada bayi, menganjurkan ibu untuk menyusui bayi 2
jam sekali.

2. Kunjungan 14 hari

Pada asuhan neonatal 14 hari bayi Ny.S dilakukan asuhan


bayi baru lahir seperti melakukan pemeriksaan umum berupa
kondisi bayi didapatkan hasil pemeriksaan bayi dalam keadaan
baik, tidak terdapat tanda-tanda bahaya pada bayi, bayi menyusu
dengan baik, pola eliminasi, seperti BAB dan BAK, pola tidur
kebersihan kulit dan konseling pada ibu mengenai asuhan yang
dilakukan, menjaga kehangatan bayi, perawatan harian dan
pencegahan infeksi.
3. Kunjungan 28 Hari
Pada asuhan neonatal 28 hari bayi Ny.S dilakukan asuhan
bayi baru lahir seperti melakukan pemeriksaan umum berupa
kondisi bayi didapatkan hasil pemeriksaan bayi dalam keadaan
baik, tidak terdapat tanda-tanda bahaya pada bayi, bayi menyusu
dengan baik, memberitahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan
bayi, bayi masih diberikan ASI tanpa tambahan pendamping ASI,
mengingatkan ibu mengenai imunisasi BCG.
Menurut teori (Dwienda, 2017) Aspek yang perlu dikaji pada
bayi baru lahir yaitu pemeriksaan fisik bayi. Pada asuhan
selanjutnya, memastikan nutrisi yaitu kebutuhan ASI tercukupi,
defekasi (BAB), berkemih, tidur, kebersihan kulit dan memastikan
tidak ada tanda bahaya seperti pernafasan sulit atau lebih dari
60x/menit, suhu > 38ºC atau < 36ºC, kulit bayi kering, biru, pucat,
atau memar, hisapan saat menyusu lemah, tali pusat infeksi, tidak
BAB dalam 3 hari atau tidak BAK dalam 24 jam dan menggigil.
Hal ini sesuai antara teori dan di lapangan, tidak ada kesenjangan
mengenai asuhan yang diberikan sesuai dengan waktu kunjungan.

4.4 KELUARGA BERENCANA


Berdasarkan asuhan kebidanan yang telah dilakukan, Ny.S
usia 24 tahun postpartum 40 hari setelah diberikan asuhan kebidanan
mengenai alat kontrasepsi yang aman atau di anjurkan untuk ibu
yang sedang menyusui, Ny. S memilih untuk menggunakan KB
suntik 3 bulan. Hal ini sesuai dengan teori Maryunani mengenai KB
suntik 3 bulan di anjurkan untuk ibu yang sedang Menyusui.
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Tercapainya seluruh asuhan kebidanan berbasis Continuity of
Care yang telah dilakukan terhadap Ny.S di PMB Evi Agustini
didapatkan kesimpulan bahwa :

1. Penulis telah melakukan asuhan kehamilan sebanyak 2 kali pada


Ny. S usia 24 Tahun di Kp. Bojongkoneng Desa Girimukti Kec.
Sindangbarang Kab. Cianjur pada tahun 2022 dan tidak ditemukan
adanya masalah.
2. Penulis telah melakukan asuhan persalinan pada Ny. S usia 24
Tahun di Kp. Bojongkoneng Desa Girimukti Kec. Sindangbarang
Kab. Cianjur pada tahun 2022,persalinan secara normal tidak ada
robekan jalan lahir dan tidak ada masalah lainnya.
3. Penulis telah melakukan asuhan pada masa nifas sebanyak 3 kali
Ny. S usia 24 Tahun di Kp. Bojongkoneng Desa Girimukti Kec.
Sindangbarang Kab. Cianjur pada tahun 2022,pada saat kunjungan
nifas hari ke 2,ke 14 dan ke 28 tidak ditemukan kelainan ibu dalam
keadaan baik.
4. Penulis telah melakukan asuhan pada bayi baru lahir sebanyak 3
kali pada By Ny. S usia 24 Tahun di Kp. Bojongkoneng Desa
Girimukti Kec. Sindangbarang Kab. Cianjur pada tahun 2022,
keadaan bayi sehat tanpa kelainan,bayi diberikan suntikan HB0
pada paha kanan 2 jam setelah lahir. Pada saat kunjungan neonatus
2 hari, 14 hari dan 28 hari tidak terdapat kelainan.
5. Penulis telah melakukan asuhan kebidanan keluarga berencana
pada Ny. S usia 24 Tahun di Kp. Bojongkoneng Desa Girimukti
Kec. Sindangbarang Kab. Cianjur pada tahun 2022,kedaan ibu baik
dan setelah dijelaskan macam macam alat kontrasepsi akhirnya ibu
meilih utun menggunakan suntk KB 3 Bulan.
6. Penulis telah Melakukan Pendokumentasian semua asuhan
kebidanan pada Ny S Usia 24 Tahun dengan menggunakan SOAP
BAB V
PENUTUP

5.2 SARAN
1. Saran Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Sebagai Pusat kesehatan masyarakat yang selalu mengabdi
pada kesehatan ibu dan anak, dapat terus ditingkatkan
kualitas sumber daya manusia dan sarana prasarananya agar
dapat terus melakukan asuhan kebidanan secara
komperehensif. Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat
membina hubungan baik antara klien dengan tenaga
Kesehatan.
2. Saran Untuk Pendidikan
Universitas Indonesia Maju (UIMA) merupakan Institusi
Pendidikan Tinggi yang melaksanakan Pendidikan
Kebidanan menggunakan Kurikulum Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan sebagai dasar utama dan pencetak
lulusan yang bermutu dan kompeten dibidangnya, diharapkan
dapat terus meningkatkan mutu pendidikannya, baik dimasa
sekarang maupun masa yang akan datang. Sehingga perlu
membekali profesi bidan dengan pengetahuan yang
mendalam dan Evidance Based mengenai asuhan berbasis
Continuity of Midwife Care, hal ini diharapkan dapat tercipta
asuhan yang komprehensif, sayang ibu dan bayi
3. Saran Untuk Mahasiswa
A. Mahasiswa harus lebih meningkatkan pengetahuan dan
wawasannya dengan banyak membaca dan mencari
informasi baru dari berbagai media sehingga bukan
hanya pandai dalam hal teknis, tapi juga dalam hal non
teknis.
B. Sebagai calon Bidan yang berperan dalam penurunan
angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi, mahasiswa
diharapkan dapat terus meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dalam pemberian asuhan yang
komprehensif berbasis Continuity of Care (kehamilan,
persalinan, nifas, dan bayi baru lahir) sehingga dapat
terwujudnya asuhan sayang ibu dan dapat membuat ibu
menjadi empowering women.
DAFTAR PUSTAKA

1. Astuti, Sri dkk. 2017. Asuhan Ibu Hamil Masa Kehamilan.


Jakarta: Erlangga.

2. Kemenkes RI 2015 ,Profil Kesehatan Kementrian RI Jakarta

3. Dinak Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2019 ,Profil Dinas


Kesehatan RI Bandung

4. Rukiyah.Ai Yeyeh,2009 Asuhan Kebidanan 1 Jakarta


5. Wiknjosastro Gulardi H, Adriaansz George, Madjid Omo Abdul,
Hadijono R Soerjo. Adjie JM Seno. 2017 Asuhan Persalinan
Normal: Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan
segera komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta:
JNPK-K 4.

6. Sulis Diana M. Kes,Erfiani Mail M.Kes Rufaida, 2019 Buku Ajar


Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir
7. Lyndon Saputra. 2017. Pengantar Asuhan Neonatus Bayi dan
Balita.Tanggerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher

8. Purwoastuti dan Walyani. 2019. Asuhan Kebidanan Masa Nifas


dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru

9. Maliandian,Yefi D. 2015 Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa


Nifas dan Menyusui Jakarta
10. Manuaba, 2018. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

11. Depkes RI 2014, Kontrasepsi,Serta Pealayanan Kesehatan Seksual No


97 Jakarta
12. Mi’raj, 2017 Gerakan Sayang Ibu pada tahun 1996

13. Risa Pitriani,Rika Andriyani,2021 Jurnal Kebidanan Malahayati


Pekanabru

Anda mungkin juga menyukai