Oleh :
EFRIDA LANATA
NIM. 2182B1007
i
PERSETUJUAN
Efrida Lanata
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Mana Esa yang
ii
selalu menyertai dan mencurahkan kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Askeb Komprehensif yang berjudul “ASUHAN
KEBIDANAN PADA NY “M” USIA 25 TAHUN G1P0A0 39 MINGGU
INPARTU KALA 1 FASE AKTIF DI PUSKESMAS APUI KABUPATEN
ALOR PROVINSI NTT Tahun 2022.
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Askeb Komprehensif ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyak keterbatasan-keterbatasan. Pada
kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Dr. dr. Sentot Imam Suprapto, MM, selaku Rektor Institu Ilmu Kesehatan
STRADA Indonesia yang selalu mengispirasi dan sebagai motivator dalam
selama menyelesaiakn studi.
2. Dr. Byba Melda Suhita,.S.Kep,.Ners,.M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan yang sangat berjasa dan telah memberikan dedikasinya terhadap
program studi ini.
3. Miftakhur Rohmah, S.Keb.,Bd.,M.Keb, selaku Ketua Program Studi D-V
Kebidanan yang sangat berjasa dan telah memberikan dedikasinya terhadap
program studi ini.
4. Irmayanti., S.Tr. Keb.Bd selaku pembimbing Lahan dengan keluasan ilmunya
yang telah sabar membimbing dan memberikan berbagai masukan dalam
penyusunan Askeb Komprehensif ini.
5. Bd.Anggrawati Wulandari.,SST.,M.Kes selaku pembimbing Institusi dengan
keluasan ilmunya yang telah sabar membimbing dan memberikan berbagai
masukan dalam penyusunan Askeb Komprehensif ini.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sudah
membantu tersusun dan terselesaikannya laporan Askeb Komprehensif ini
Akhir kata peneliti menyadari bahwa laporan praktik Askeb ini masih
jauh dari kesempurnaan, akan tetapi semoga karya yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
iii
LEMBAR JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................iv
BAB I PENDAHULAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum.....................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus....................................................................4
1.3 Manfaat.........................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................8
2.1 Konsep Dasar Persalinan .............................................................8
2.2 Teori Asuhan Manajemen Kebidanan.........................................60
2.3 Manajemen Asuhan Kebidanan Selama Masa Pandemic Virus
Covid -19...................................................................................70
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................73
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................123
BAB V PENUTUP......................................................................................127
5.1 Kesimpulan...............................................................................127
5.2 Saran.........................................................................................128
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
wanita dan merupakan pengalaman unik yang bisa mereka dapatkan dan
pada persalinan normal ini seorang ibu dilatih untuk menghilangkan rasa
Organization (WHO) tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu
289.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa Negara memiliki AKI
cukup tinggi seperti Afrika Sub-Sahata 179.000 jiwa per 100.000 kelahiran
hidup, Asia Selatan 69.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup, dan Asia
1
Tenggara 16.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di
tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas)
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi jika
tahun 2007, ketika AKI di Indonesia mencapai 228, AKI di Singapura hanya
Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan Vietnam
signifikan, yakni dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup. Hal ini berarti AKI di Indonesia jauh diatas target yang ditetapkan
WHO patau hampir dua kali lebih besar dari target WHO (Depkes
Indonesia dimana angka kematian ibu bersalin yang cukup tinggi. Keadaan
ini disertai dengan komplikasi yang mungkin saja timbul selama persalinan,
2
bidang kesehatan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
saat ini masih merupakan masalah dalam pelayanan kesehatan. Hal ini
Para peneliti yang terdiri dari berbagai institusi di China dan Eropa
ini meninjau 77 studi tentang Covid-19 pada ibu hamil yang diterbitkan
Covid-19. Gejala demam dan mialgia (nyeri otot) terkait Covid-19 jarang
terjadi pada ibu hamil, Ibu hamil dengan Covid-19 lebih berisiko
memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Ibu hamil dengan usia lebih
tua dan memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, ginjal, atau kondisi
kronis lainnya, sebut peneliti, juga memiliki risiko lebih tinggi terkena
Covid-19 dengan gejala parah. Selain soal gejala, peneliti juga menemukan
neonatal. Ibu hamil termasuk dalam daftar orang dengan risiko sedang. Oleh
1.2 Tujuan
3
1.2.2 Tujuan khusus
4
Kabupaten Alor NTT.
1.3 Manfaat
kasus persalinan.
Alor NTT.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
kepala tanpa komplikasi baik ibu dan janin (Dwi, dkk, 2012).
2013).
normal adalah proses pengeluaran janin yang cukup bulan, lahir secara
6
dengan ekstraksi forceps, ekstraksi vakum dan section sesaria.
1) Lightening
kearah bawah.
palsu, sifat his palsu yaitu rasa nyeri ringan dibagian bawah,
2014).
7
b. Tanda-tanda persalinan
4) Pengeluaran cairan
8
yaitu faktor ibu (power, passage, psikologis), faktor janin, plasenta
dan air ketuban (passenger), dan faktor penolong persalinan. Hal ini
sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu dan bayi yang
disebabkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari
factor-faktor tersebut.
a. Power (Tenaga/Kekuatan)
polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang
2) Tenaga mengedan
sewaktu buang air besar (BAB) tapi jauh lebih kuat, saat kepala
9
menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot perut dan
sewaktu ada his dan tanpa tenaga mengedan bayi tidak akan
agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada
1) Janin
presentasi, letak, sikap dan posisi janin (Ai Nursiah, dkk, 2014).
2) Plasenta
(Widia, 2015).
3) Air ketuban
yang kuat dan ulet tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang
10
dengan demikian pembentukan komponen amnion yang
kehidupan ibu.
e. Pysician (Penolong)
terjadi pada ibu dan janin (Widia, 2015). Tidak hanya aspek
11
informasi yang jelas dibutuhkan oleh ibu bersalin utuk mengurangi
a. Kala I (Pembukaan)
1. Pengertian Kala I
mendatar dan terbuka (Ai Nursiah, dkk 2014). Kala I dibagi atas
2 fase yaitu:
12
pembukaan jadi 10 cm atau lengkap (Nurul, 2017).
13
lengkap, bibir portio tidak terba lagi.
asfiksia.
c) Perubahan metabolisme
14
d) Perubahan sistem respirasi
e) Kontraksi uterus
Rahim
keluar.
g) Perubahan hematologist
h) Perubahan renal
15
oleh kardiak out-put yang meningkat serta disebabkan oleh
i) Perubahan gastrointestinal
16
bagian depan anak, bagian depan yang maju tersebut kedasar
terhadap sekelilingnya.
terhadap pemerikasaan.
17
menggeliat kesakitan, panik, menjerit, tidak merespon saran
(“show”).
minggu).
berbau.
f. DJJ <100 atau >180 x/menit pada dua kali penilaian dengan
jarak 5 menit.
18
lengan atau tangan, bersamaan dengan presentasi belakang
kepala).
j. Tanda dan gejala syok: Nadi cepat, lemah (lebih dari 110
menit).
5. Partograf
19
keputusan klinik selama kala I persalinan.
a. Bagian Partograf
ibu.
1) Kemajuan Persalinan
kontraksi uterus.
20
partograf, yaitu pada catatan atau Kartu Menuju Sehat
asuhan persalinan.
21
temuan dalam kontak yang sesuai di bawah lajur DJJ dan
bercampur mekonium
bercampur darah
ketuban (kering)
janin (DJJ <100 atau >180 kali per menit) selama proses
persalinan.
22
0 = Tulang kepala janin terpisah, sutura dengan
Bersentuhan.
d) Kemajuan Persalinan
menit.
e) Pembukaan Serviks
23
f) Penurunan Bagian Terbawah Atau Presentasi Janin
dll).
24
h) Jam dan Waktu
i) Kontraksi Uterus
(1) Oksitosin
25
(2) Obat lain dan cairan intra vena
kolom waktunya.
berikut.
26
keputusan klinik di sisi luar kolom partograf, atau buat
a) Data Dasar
(1) Kala I
tersebut.
(2) Kala II
sesuai.
27
(3) Kala III
(4) Kala IV
(Nurul, 2017).
28
Gambar 2.1 Partograf (lembar depan).
(Sumber: Nurul jannah, 2017)
29
Gambar 2.2 Partograf (lembar belakang)
(Sumber: Nurul jannah, 2017)
30
b. Kala II (kala pengeluaran)
1. Pengertian kala II
2015).
b) His yang lebih sering dan kuat (± 2-3 menit 1 kali) dan timbul
rasa mengedan.
31
kantung ketuban pecah.
2015).
dan pintu keluar vulva membentuk satu jalan lahir yang continue.
utama meliputi:
a) Turunnya kepala
32
1) Masuknya kepala dalam Pintu Atas Panggul
(PAP)/Engagement.
33
2) Majunya kepala
3) Flexi
hukum Koppel.
34
4) Putaran paksi dalam
diameter anteroposterior.
35
5) Ekstensi
disebut hypomochilion.
36
Gerakan yang terakhir ini adalah putaran paksi luar yang
bawah panggul.
7) Ekspulsi
37
tissue/handuk.
untuk PD.
DTT.
Bimbingan Meneran.
38
(Bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang
efektif.
kontraksi;
rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir stelah
meneran (multigravida).
39
perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
bokong ibu.
Bayi
spontan.
Lahirnya Bahu
secara biparietal.
40
memegang lengan dan siku sebelah atas.
lainnya.
kesulitan?
41
(lakukan aspirasi sebelum menuntikkan oksitosin).
di sediakan.
32) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi,
33) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi
dikepala bayi.
dari vulva.
42
35) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, ditepi
putting susu.
Mengeluarkan Plasenta
plasenta.
tali pusat:
43
(1) Beri dosis ulang oksitosin 10 unit IM
parah.
i. Menilai perdarahan.
40) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi
44
plasenta ke dalam kantung plastik dan tempat khusus.
perdarahan pervaginam.
k. Evaluasi
perdarahan pervaginam.
menilai kontraksi.
45
l. Kebersihan dan Keamanan
sesuai.
59) Lepas sarung tangan dan Cuci kedua tangan dengan sabun
m. Dokumentasi
46
periksa tanda-tanda vital dan asuhan kala IV (Widia,
2015).
yang akurat dan ekonomis, yang di sebut sebagi sumber data primer.
Sumber data alternatif atau sumber data skunder adalah data yang
47
sudah ada, praktikan kesehatan lain dan anggota keluarga.
48
riwayat KB, riwayat pemenuhan kebutuhan dasar, data sosial
sebenarnya.
pada anus dan tampak perineum menonjol, vulva, dan spingter ani
membuka.
49
fundus uteri. Serta pada persalinan kala IV atau kala obserfasi akan
menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua post partum.
yang benar atas data - data yang di kumpulkan. Data dasar yang
adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam 10 menit, dan
50
berlangsung selama 40 detik atau lebih), dari pembukaan 4 cm
per jam pada multigravida dan primigravida, atau lebih dari 1 sampai
sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi, pada kala
II his menjadi lebih kuat, lebih sering dan semakin lama. Proses ini
berlangsung selama ± 1,5 jam pada primigarvida dan ± 0,5 jam pada
51
bentuk dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, dan terjadinya
perdarahan dan kandung kemih pada15 menit pada jam pertama dan
Potensial
52
pada kala I yaitu terjadinya kala I lama, peningkatan atau penurunan
tanda-tanda vital, DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali/menit,
meningkat, dan ibu tampak kelelahan. Pada manajemen aktif Kala III
atonia uteri karena kontraksi uterus yang tidak baik, dan terjadinya
lahir.
tidak baik.
53
Yang Memerlukan Penanganan Segera.
perlu bertindak segera demi keselamatan ibu dan bayi, beberapa data
meningkat, dan ibu tampak kelelahan. Pada manajemen aktif Kala III
atonia uteri karena kontraksi uterus yang tidak baik, dan terjadinya
54
retensio plasenta dimana plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi
lahir.
darah dan suhu tubuh meningkat, kontraksi uterus yang tidak baik.
Menyeluruh
pihak, yaitu oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
terkini serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan
klien.
55
memahami apa yang sedang terjadi sehingga ia berperan serta aktif
mengambil keputusan yang tepat guna dan tepat waktu (efektif dan
efisien).
Penatalaksanaan
atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian oleh klien atau
56
Rencana tersebut dapat dianggab efektif jika memang benar efektif
dkk 2012).
57
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
I.I DATA SUBJEKTIF
No Register : xx129
Anamnesa dilakukan oleh : Efrida Lanata
Tanggal : 21 Januari 2022
Di : Puskesmas Apui
Jam : 09.00 Wita
1.1.1 Identitas Pasien
Pernikahan ke 1 Pernikahan ke 1
Lama menikah 1 Tahun Lama menikah 1 Tahun
Umur pertama kali 24 Tahun Umur pertama kali 24 Tahun
kawin kawin
Gol. Darah O Gol. Darah O
Alamat Jl Silaipui Alamat Jl. Silaipui
58
- Ibu mengatakan keluar lendir dan darah dari jalan lahir pagi tadi.
a. Menarche : 12 Tahun
d. Teratur/tidak : Teratur
g. Konsistensi : Cair
Kawin
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
ke
Jenis
Ke UK Penyulit Penolong Tmp Penyulit JK BB PB Umur ASI Penyulit
Persalinan
1 1 Kehamilan sekarang
b. HPHT : 17-04-2021
c. HPL : 24-01-2022
d. UK : 39 minggu 6 hari
belakang sejak Tanggal 21-01-2022 jam 01.00 Wita dan keluar lendir
59
f. ANC berapa kali : 5 kali
Trimester I :
- Frekuensi : 2 kali
cukup
- UK : 11 minggu
Trimester II :
- Frekuensi : 1 kali
- UK : 22 minggu
Trimester III :
- Frekuensi : 2 kali
- KIE :
60
- Health education tentang nyeri punggung
- Melakukan USG.
- UK : 34 minggu
g. Riwayat TT : (Lengkap)
Jenis penyakit :-
Jenis penyakit :-
61
1.1.10 Riwayat psikososial
ini
pertama kalinya.
- Puskesmas Apui
- RSUD Kalabahi-Alor
yang sekarang.
dibantu keluarga.
62
f. Penghasilan suami dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.
a. Pola Nutrisi
snack).
Selama inpartu
b. Pola Eliminasi
Selama inpartu
hari.
Selama inpartu
63
- Ibu tidak bisa tidur.
d. Pola Aktivitas
Selama inpartu
e. Pola Seksualitas
f. Perilaku Kesehatan
g. Personal Hygiene
Mandi, keramas, gosok gigi : mandi 2 X/ hari, keramas 3
X/minggu, gosok gigi 3X/hari
Ganti celana dalam dan pembalut : 3 X / hari
Cara membersihkan genetalia : dari dalam keluar
Keluhan yang dirasakan :-
Selama inpartu
- Ibu belum mandi dan gosok gigi
-
1.2 DATA OBYEKTIF
64
b. Kesadaran : Composmentis
c. BB sebelum hamil : 50 kg
d. BB saat periksa : 61 kg
e. TB : 165 cm
f. TTV
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,6 oC
RR : 20 x/menit
g. Lila : 25 cm
a. Inspeksi
2) Muka :
mata.
- Lidah : Bersih
4) Hidung
65
- secret : tidak ada
5) Leher
6) Dada
b. Palpasi
1) Leher
2) Dada
66
- Keluaran : Tidak ada
3) Perut
- Leopold I
- Leopold II
- Leopold III
- Leopold IV
Divergen, Kepala teraba 3/5 bagian diatas sympisis
His : 4x 10’ lama 35 detik
TBJ : 33 cm – 11 x 155 = 3.410 gram
4) Ekstremitas atas : Simetris, tidak terlihat oedema dan varises
c. Auskultasi
2) Perut : Normal
67
d. Perkusi
1) Refleks Patella : Kanan/Kiri : +/+
2) Perut : Terdengar bunyi timpani pada perkusi
abdomen.
1.2.3 Pemeriksaan panggul luar
- Pembukaan : 7 cm
ubun-ubun kecil.
- Penurunan hodge : II
- HB : 12,3 gr%
- HIV/AIDS : Negatif
- Albumin : Negatif
68
- HbsAg : Negatif
DS
rumus Neagle.
3. Intrauterin
Data Dasar
DS
69
tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat
selama kehamilannya.
DO
- ibu tidak merasakan nyeri perut ketika dipalpasi, TFU
Leopold I
berarti bokong.
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
4. Tunggal
Data Dasar
DS
70
sisi perut yaitu sisi perut bagian sebelah kiri.
DO
dimana pada
kehamilan.
5. Hidup
Data Dasar
DS
DO
71
6. Inpartu kala I Fase Aktif
Data Dasar
DS
DO
- Tampak pengeluaran lendir dan darah sejak tanggal 21 Januari
durasi 30 – 35 detik.
3) Pembukaan : 7 cm
6) Penurunan hodge : II
DS
72
DO
- Kebutuhan : Menjaga
Personal Hygiene
- Tidak ada
V INTERVENSI
penatalaksanaan.
3) Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
Rasional : Agar ibu dan keluarga mengetahui keadaan ibu dan janinnya,
73
dan kecemasan ibu berkurang, serta keluarga dapat memberikan dukungan
persalinan.
menit).
tindakan.
Rasional : Saat ada kontraksi, DJJ bisa berubah sesaat, sehingga apabila
ada perubahan dapat diketahui denan cepat dan dapat bertindak secara
6) Ajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi, ibu
timbul kontraksi.
persalinan.
mencegah penekanan pada vena cava inferior oleh uterus yang membesar,
74
Rasional : Agar ibu memiliki tenaga pada saat meneran.
menolong persalinan.
persalinan
VI IMPLEMENTASI
kesehatan covid-19.
janinnya.
75
4. Mengobservasi Tanda-tanda vital.
P : 20X/M, S : 36,6°c
b. Portio : Tipis
c. Pembukaan : 10 cm
f. Penurunan : Hodge IV
76
i. Kesan panggul : Normal
ketuban.
selama persalinan.
c) On steril: 2 buah handuk kering dan bersih, pakaian bersih ibu dan bayi
77
d) Heacting set: 1 buah pinset sirurgik, 1 buah pinset antomi, nal puder, 2
cairan RL, Infus set 5.1, spoit 3 cc dan spoit 1 cc, meteregin 1 ampul
f) Peralatan lain: Larutan Clorin 0,5 o/o, air DTT, kantong plastic, tempat
sampah kering dan basah, safety box, bengkok, was lap, dan tempat
menggunakan APD.
kontraksi.
vaginanya
c) Perineum menonjol.
78
Hasil : Sedang dilakukan pemantauan.
1. Ibu mengerti bahwa keadaannya dan janinnya saat ini dalam keadaan
c) Ibu sudah makan, jenis roti 1 potong dan minum air putih dan air teh 1
gelas.
searah jam 12, air ketuban jernih, dan tidak ada molase.
79
CATATAN PERKEMBANGAN KALA 1
TANGGAL 21 Januari 2022
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran
sebelumnya.
3. Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama
hamil.
trimester III.
10. Ibu mengatakan tidak pernah dirawat di puskesmaS dan di Rumah Sakit
11. Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang sejak tanggal 21 Januari 2022
80
pukul 01.00 Wita.
12. Ibu mengatakan sakit yang di rasakan hilang timbul dan semakin lama
semakin sering.
13. Ibu mengatakan adanya pelepasan lender dan darah sejak tanggal 21
14. Ibu mengatakan tidak ada pengeluaran air dari jalan lahir.
3. TTV
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,6 oC
- RR : 20 x/menit
4. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Muka :
Lidah : Bersih
81
Gigi : Tidak ada caries dan bersih
- Hidung
- Leher
- Dada
b. Palpasi
1) Leher
82
- Pembesaran Kelenjar Tyroid : Tidak teraba pembesaran
2) Dada
3) Perut
- Leopold I
- Leopold II
- Leopold III
- Leopold IV
c. Auskultasi
83
1) Dada : Terdengar normal
2) Perut : Normal
d. Perkusi
abdomen.
mahasiswa “E”
3) Pembukaan : 7 cm.
4) Ketuban : Utuh.
6) Penurunan : Hodge II
Assesment (A)
Diagnosa:
84
- GIPOA0, gestasi 39 Minggu, Pu-Ki, Presentase kepala, Situs memanjang,
Masalah potensial :
Planning (P)
APD lengkap)
janinnya.
P : 20X/M, S : 36,6°c
85
Wita, oleh mahasiswa “E”
b. Portio : Tipis
c. Pembukaan : 10 cm
d. Ketuban : Pecah
f. Penurunan : Hodge IV
6. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi, ibu
menarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut selama timbul
kontraksi.
selama persalinan.
86
sepatu tertutup (sepatu boot)
episiotomy, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah kateter nelaton, Kassa steril,
c) On steril:2 buah handuk kering dan bersih, pakaian bersih ibu dan bayi
d) Heacting set: 1 buah pinset sirurgik, 1 buah pinset antomi, nal puder, 2 buah
RL, Infus set 5.1, spoit 3 cc dan spoit 1 cc, meteregin 1 ampul
f) Peralatan lain : Larutan Clorin 0,5 o/o, air DTT, kantong plastic, tempat
sampah kering dan basah, safety box, bengkok, was lap, dan tempat
ruangan bersih, hangat, pencahayaan cukup dan bebas dari tiupan angin.
menggunakan APD.
kontraksi.
87
b) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan atau
vaginanya
c) Perineum menonjol.
2. Ibu mengatakan ingin BAB dan ibu merasakan adanya tekanan pada anus
2. Kesadaran composmentis
88
b. Vulva vagina dan sfingter ani membuka.
Assessment (A)
Planning (P)
89
4 21-1-2022 14.50 4. Lepaskan dan menyimpan Melepaskan dan menyimpan semua
wita semua perhiasan yang perhiasan yang dipakai, cuci tangan
dipakai, cuci tangan dengan dengan sabun dan air mengalir
sabun dan air bersih kemudian keringkan tangan dengan
mengalir kemudian handuk DTT
keringkan tangan dengan Hasil : Sudah dilakukan oleh bidan
handuk DTT
5 21-1-2022 15.00 5. Pakai sarung tangan DTT Memakai sarung tangan DTT pada
wita pada tangan yang akan tangan yang akan digunakan untuk
digunakan untuk pemeriksaan dalam
pemeriksaan dalam Hasil : Sudah dipakai oleh bidan
90
Januari 2022 pukul 11.00 wita oleh
mahasiswa “J”
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Pecah, jernih
Presentase : Ubun-ubun
kecil dibawah simpisis
Penurunan : Hodge IV
Pelepasan : Lendir, darah
bercampur dengan air
ketuban
9 21-1-2022 15.11 9. Dekontaminasi sarung Mendekontaminasi sarung tangan
wita tangan dengan cara dengan cara mencelupkan tangan
mencelupkan tangan yang yang masih memakai sarung tangan
masih memakai sarung ke dalam larutan klorin 0,5%
tangan ke dalam larutan kemudian lepaskan dan rendam
klorin 0,5% kemudian dalam keadaan terbalik dalam larutan
lepaskan dan rendam dalam 0,5% selama 10 menit cuci tangan
keadaan terbalik dalam setelah sarung tangan di lepas
larutan 0,5% selama 10 Hasi : Sudah dilakukan.
menit cuci tangan setelah
sarung tangan di lepas
10 21-1-2022 15.13 10. Periksa denyut jantung janin Memeriksa denyut jantung janin
wita (DJJ) setelah kontraksi/saat (DJJ) setelah kontraksi/saat relaksasi
relaksasi uterus untuk uterus untuk memastikan bahwa DJJ
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120 -
dalam batas normal (120 - 160x/menit)
160x/menit) Mengambil tindakan yang
sesuai jika DJJ tidak normal
Mendokumentasikan basil-
basil pemeriksaan dalam, DJJ
dan semua hasil-hasil •
penilaian serta asuhan
lainnya pada partograf
Hasil : Sudah dilakukan hasil
pemeriksaan DJJ: 138x/m.
- Sudah dilakukan
pendokumentasian di
patograf.
11 21-1-2022 15.14 11. Beritahukan bahwa Memberitahukan bahwa pembukaan
pembukaan sudah lengkap sudah lengkap dan keadaan janin
dan keadaan janin baik dan baik dan bantu ibu dalam
bantu ibu dalam menemukan menemukan posisi yang nyaman dan
posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
sesuai dengan keinginannya. Tunguu hingga timbul rasa ingin
meneran, lanjutkan pemantauan
kondisi dan kenyamanan ibu dan
91
janin (ikuti pedoman
penatalaksanaan fase aktif) dan
dukumentasikan semua temuan yang
ada. Jelaskan pada anggota keluarga
tentang bagaimana peran mereka
untuk mendukung dan memberi
semangat pada ibu untuk meneran
secara benar.
Hasi : Ibu mengerti dengan arahan
bidan.
12 21-1-2022 15.15 12. Minta keluarga membantu Meminta keluarga membantu
wita menyiapkan posisi meneran. menyiapkan posisi meneran. (bila
ada rasa ingin meneran dan terjadi
kontraksi yang kuat, bantu ibu ke
posisi lain yang diinginkan dan
pastikan ibu merasa nyaman)
Hasi : Sudah dilakukan, suami pasien
yang mendampingi.
13 21-1-2022 15.16 13. Laksanakan bimbingan Melaksanakan bimbingan meneran
wita meneran pada saat ibu merasa pada saat ibu merasa ada dorongan
ada dorongan kuat untuk kuat untuk meneran:
meneran. Bimbing ibu agar dapat
meneran secara benar dan
efektif
Dukung dan beri semangat
pada saat meneran dan
perbaiki cara meneran
apabila caranya tidak sesuai
Bantu ibu mengambil posisi
yang nyaman sesuai
pilihannya (kecuali posisi
berbaring terlentang dalam
waktu yang lama)
Anjurkan ibu untuk
beristirahat di antara
kontraksi
Anjurkan keluarga memberi
dukungan dan semangat
untuk ibu
Berikan cukup asupan cairan
peroral (minum)
Menilai DJJ setiap kontraksi
uterus selesai
Segera rujuk jika bayi belum
atau tidak akan segera lahir
setelah 120menit (2
jam )meneran
(primigravida )atau 60 menit
92
(1 jam )meneran
(multigravida )
Hasil : Telah dilakukan pimpinan
meneran, ibu beristirahat dan minum
diantara kontraski, serta ibu telah
diberi semangat.
14 21-1-2022 15.20 14. Anjurkan ibu untuk berjalan, Menganjurkan ibu untuk berjalan,
wita berjongkok atau mengambil berjongkok atau mengambil posisi
posisi yang nyaman, jika ibu yang nyaman, jika ibu belum merasa
belum merasa ada dorongan
ada dorongan untuk meneran dalam
untuk meneran dalam 60
menit 60 menit
Hasil : Ibu telah memilih posisi yang
nyaman yaitu dengan posisi miring
kiri
15 21-1-2022 15.20 15. Letakkan handuk bersih Meletakkan handuk bersih (untuk
wita (untuk mengeringkan bayi) di mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
perut ibu, jika kepala bayi kepala bayi telah membuka vulva
telah membuka vulva dengan
dengan diameter 5-6 cm.
diameter 5-6 cm.
Hasil : handuk bersih telah di
letakkan diatas perut ibu.
16 21-1-2022 15.22 16. Letakkan kain bersih yang Meletakkan kain bersih yang dilipat
wita dilipat 1/3 bagian di bawah 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
bokong ibu. Hasil : Sudah dilakukan
17 21-1-2022 15.25 17. Buka tutup partus set dan Membuka tutup partus set dan
wita perhatikan kembali perhatikan kembali kelengkapan alat
kelengkapan alat dan bahan dan bahan
Hasil : alat dan bahan telah lengkap
18 21-1-2022 15.26 18. Pakai sarung tangan DTT Memakai sarung tangan DTT pada
wita pada kedua tangan kedua tangan
Hasil : Sarung tangan sudah
digunakan.
19 21-1-2022 15.30 19. Setelah. tampak kepala bayi Melindungi perineum dengan satu
wta dengan diameter 5-6 cm tangan yang dilapisi dengan kain
membuka vulva maka bersih dan kering. Tangan yang lain
lindungi perineum dengan menahan kepala bayi untuk menahan
satu tangan yang dilapisi posisi defleksi dan membantu
dengan kain bersih dan lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk
kering. Tangan yang lain meneran perlahan atau bernafas cepat
menahan kepala bayi untuk dan dangkal
menahan posisi defleksi dan Hasil : Telah dilakukan penyokongan
membantu lahirnya kepala. dan kepala bayi telah lahir.
Anjurkan ibu untuk meneran
perlahan atau bernafas cepat
dan dangkal
20 21-1-2022 15.40 20. Periksa kemungkinan adanya Memeriksa kemungkinan adanya
wita lilitan tali pusat dan ambil lilitan tali pusat dan ambil tindakan
93
tindakan yang sesuai jika hal yang sesuai jika hal itu terjadi, dan
itu terjadi, dan segera segera lanjutkan proses kelahiran
lanjutkan proses kelahiran bayi
bayi Jika tall pusat melilit leher
secara longgar, lepaskan
lewat bagian atas kepala bayi
Jika tali usat melilit leher
secara kuat klem tali pusat di
dua tempat dan potong
diantara klem.
Hasil : Tidak terjdi lilitan tali pusat.
21 21-1-2022 15.45 21. Tunggu kepala bayi Menunggu kepala bayi melakukan
wita melakukan putaran paksi luar putaran paksi luar secara spontan
secara spontan Hasil : Kepala telah melakukan
putaran paksi luar secara spontan
22 21-1-2022 15.50 22. Setelah kepala melakukan Menganjurkan ibu untuk meneran
wita putaran paksi luar, pegang saat ada kontraksi ,dengan lembut
secara biparental. Anjurkan gerakkan kepala ke arah bawah dan
ibu untuk meneran saat ada
distal hingga bahu depan muncul
kontraksi ,dengan lembut
gerakkan kepala ke arah dibawah arkus pubis dan kemudian
bawah dan distal hingga bahu gerakkan kearah atas dan distal untuk
depan muncul dibawah arkus melahirkan bahu belakang
pubis dan kemudian gerakkan Hasil : ibu mngerti dan telah
kearah atas dan distal untuk dilakukaan bahu dan lengan bayi
melahirkan bahu belakang telah lahir.
23 21-1-2022 15.55 23. Setelah kedua bahu lahir, Melakukan sangga susur untuk
wita geser tangan bawah untuk melahirkan seluruh badan bayi
kepala dan bahu. Gunakan Hasil : Telah dilakukan.
tangan atas untuk menelusuri
dan memegang lengan dan
siku sebelah atas
24 21-1-2022 16.00 24. Setelah tubuh dan lengan Melahirkan seluruh anggota badan
wita lahir, penelusuran tangan alas bayi
berlanjut ke punggung, Hasil : Telah dilakukan, dan bayi
bokong, tungkai dan kaki. lahir spontan tanggal 21 Januari 2022
Pegang kedua mata kaki pukul 16.00 Wita dengan jenis
(masukkan telunjuk diantara kelamin laki-laki
kaki dan pegang masing-
masing mata kaki dengan ibu
jari dan jari-jari lainnya)
25 21-1-2022 16.05 25. Lakukan Penilaian Melakukan penilaian terhadap bayi
wita (selintas): baru lahir :
Apakah bayi cukup bulan?
Apakah air ketuban jernih,
tidak tercampur mekonium?
Apakah bayi menangis kuat
94
dan/atau bernapas tanpa
kesulitan?
Apakah bayi bergerak
dengan aktif?
Bila salah satu jawaban adalah
TIDAK lanjutkan ke langkah
resusitasi pada asfiksia bayi baru
lahir jika jawaban Ya lanjutkan ke
langkah 26
Hasil : Bayi lahir segera menangis,
bernafas tanpa kesulitan, bergerak
aktif dan kulit tubuh kemerahan
26 21-1-2022 16.35 26. Keringkan Tubuh Bayi Mengeringkan tubuh bayi yaitu
wita Keringkan bayi mulai dari muka,
kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks. Ganti handuk
basah dengan handuk atau kain
kering biarkan bayi diatas perut ibu.
Hasil : Bayi telah dibersihkan dan di
keringkan
27 21-1-2022 16.55 27. Periksa kembali uterus untuk Memeriksa kembali uterus untuk
wita memastikan tidak ada lagi memastikan tidak ada lagi bayi
bayi dalam uterus (harnil dalam uterus (harnil tunggal).
tunggal). Hasil : Ibu hamil tunggal
28 21-1-2022 16.18 28. Beritahu ibu bahwa ibu akan Memberitahu ibu bahwa ibu akan
wita disuntik oksitosin agar uterus disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik. berkontraksi baik.
Hasil :Ibu telah di beritahu dan ibu
bersedia disuntik.
29 21-1-2022 16.19 29. Dalam waktu. I menu setelah Menyuntikan oksitosin, suntikkan
wita bayi lahir, suntikkan oksitosin 10unit IM (intramuskuler)
oksitosin 10unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral
(intramuskuler) di 1/3 paha (lakukan aspirasi sebelum menyunti
atas bagian distal lateral oksitosin)
(lakukan aspirasi sebelum Hasil : Oksitosin telah disuntikkan
menyunti oksitosin)
30 21-1-2022 16.20 30. Setelah 2 menit pasca Menjepit tali pusat dengan klem kira-
persalinan, jepit tali pusat kira 3 cm dari pusat bayi.
dengan klem kira-kira 3 cm Mendorong isi tali pusat ke arah
dari pusat bayi. Mendorong distal (ibu) dan jepit kembali tali
isi tali pusat ke arah distal pusat 2cm dari klem pertama.
(ibu) dan jepit kembali tali Hasil : Tali pusat sudah diklem.
pusat 2cm dari klem
pertama.
31 21-1-2022 16.22 31. Potongan dan ikat Tali Memotongan dan mengikat Tali
Pusat Pusat
95
Dengan satu tangan,
pegang tali pusat yang
telah dijepit (lindungi
perut bayi), dan lakukan
pengguntingan tall pusat
di antara 2 klem tersebut.
Ikat tali pusat dengan
benang DTT atau steril
pada satu sisi
melingkarkan kembali
benang tersebut dan
mengikatnya dengan
simpul kunci pada sisi
lainnya
Lepaskan klem dan
masukkan dalam wadah
yang telah disediakan
Hasil : Tali pusat sudah digunting
dan telah di ikat dengan benang
steril.
- Klem sudah dimasukkan ke
wadah air DTT.
32 21-1-2022 16.25 32. Letakkan Bayi Agar Ada Meletakkan Bayi Agar Ada
Kontak Kulit Ibu ke Kulit Kontak Kulit Ibu ke Kulit Bayi
Bayi Letakkan bayi tengkurap di dada ibu.
Luruskan bahu bayi sehingga bayi
menempel di dada/perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada di
antara payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari puling payudara ibu
Hasil : Sudah dilakukan
33 21-1-2022 16.27 33. Selimuti ibu dan bayi dengan menyelimuti ibu dan bayi dengan
wita kain hangat dan pasang topi kain hangat dan pasang topi di
di kepala bayi. kepala bayi.
Hasil : Bayi dan ibu telah di selimuti
dengan kain hangat dan bayi telah di
pasangkan topi.
34 21-1-2022 16.30 34. Pindahkan klem pada tali Memindahkan klem pada tali pusat
wita pusat berjarak 5-10 cm dan berjarak 5-10 cm dan vulva
vulva Hasil : Klem sudah dipindah
35 21-1-2022 17.32 35. Letakkan satu tangan di atas Meletakkan satu tangan di atas kain
wita kain pada perut ibu, di tepi pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
atas simfisis, untuk untuk mendeteksi satu tangan yang
mendeteksi satu tangan yang lain memegang tali pusat.
lain memegang tali pusat. Hasil : Sudah dilakukan
36 21-1-2022 17.35 36. Setelah uterus berkontraksi, 37. Melakukan tegangkan tali pusat
wita tegangkan tali pusat ke arah ke arah bawah sambil tangan
bawah sambil tangan yang yang lain mendorong uterus ke
96
lain mendorong uterus ke arah belakang - atas (dorso
arah belakang - atas (dorso kranial) secara hati-hati (untuk
kranial) secara hati-hati mencegah inversio uteri). Jika
(untuk mencegah inversio placenta tidak lahir setelah 30-
uteri). 40 detik, hentikan penegangan
tali pusat dan tunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan
ulangi prosedur di alas.
Jika uterus tidak segera
berkontraksi, mints ibu, suami
atau anggota keluarga untuk
melakukan stimulasi putting
susu.
Hasil : Telah dilakukan dorongan
dorso cranial
37 21-1-2022 17.36 38. Lakukan penegangan dan Melakukan penegangan dan
wita dorongan dorso-kranial dorongan dorso-kranial hingga
hingga plasenta terlepas, plasenta terlepas, mints ibu meneran
mints ibu meneran sambil sambil penolong menarik tali pusat
penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
dengan arah sejajar lantai kemudian ke arah alas, mengikuti
dan kemudian ke arah alas, poros jalan lahir (tetap lakukan
mengikuti poros jalan lahir tekanan dorso-kranial)
(tetap lakukan tekanan Jika tali pusat bertambah
dorso-kranial) panjang, pindahkan klem
hingga berjarak sekitar 5-10
cm dari vulva dan lahirkan
placenta
Jika placenta- tidak lepas
setelah 15 menu
menegangkan tali pusat:
1. Beri dosis ulangan
oksitosin 10unit IM
2. Lakukan kateterisasi
(aseptik) jika kandung kemih
penuh
3. Minta keluarga untuk
menyiapkan rujukan
4. Ulangi penegangan tali
pusat 15 menit berikutnya
5.jika plasenta tidak lahir
setelah 30 menit bayi lahir
atau jika terjadi perdarahan
segera lakukan plasenta
manual.
Hasil : Sudah dilakukan peregangan
tali pusat.
38 21-1-2022 16.30 39. Saat placenta muncul di Melahirkan plasenta, Saat placenta
97
wita introitus vagina, lahirkan muncul di introitus vagina, lahirkan
plasenta dengan kedua plasenta dengan kedua tangan.
tangan. Pegang dan putar Pegang dan putar placenta hingga
placenta hingga selaput selaput ketuban terpilin kemudian
ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta
lahirkan dan tempatkan pada wadah yang telah disediakan.
plasenta pada wadah yang Jika selaput ketuban robek, pakai
telah disediakan. sarong tangan DTT atau steril untuk
Jika selaput ketuban robek, melakukan eksplorasi sisa selaput
pakai sarong tangan DTT kemudian gunakan jari-jari tangan
atau steril untuk melakukan atau klem DTT atau stern untuk
eksplorasi sisa selaput mengeluarkan bagian selaput yang
kemudian gunakan jari-jari tertinggal
tangan atau klem DTT atau hasil : Plasenta telah lahir 5 menit
stern untuk mengeluarkan setelah bayi lahir pada tanggal 21
bagian selaput yang Januari 2022 pukul 16.30 Wita
tertinggal
39 21-1-2022 17.43 40. Segera setelah placenta dan Melakukan massase uterus Segera
selaput ketuban lahir, setelah placenta dan selaput ketuban
lakukan masase uterus. lahir, lakukan masase uterus,
. letakkan telapak tangan di fundus
dan lakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus teraba
keras)
Lakukan tindakan yang diperlukan
jika uterus tidak berkontraksi setelah
15 detik masase.
Hasil : Sudah dilakukan masase
uterus.
- Plasenta lahir lengkap
kotiledon dan selaput
ketubannya
40 21-1-2022 17.45 41. Periksa kedua sisi plasenta Memeriksa kedua sisi plasenta baik
wita baik bagian ibu maupun bagian ibu maupun bayi dan pastikan
bayi dan pastikan selaput selaput ketuban lengkap dan utuh.
ketuban lengkap dan utuh. Masukkan placenta ke dalam
Masukkan placenta ke kantung plastik atau tempat khusus
dalam kantung plastik atau Hasil : Sudah dilakukan
tempat khusus
41 21-1-2022 17.50 42. Evaluasi kemungkinan Mengevaluasi kemungkinan laserasi
wita laserasi pada vagina dan pada vagina dan perineum. Lakukan
perineum. Lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan
penjahitan bila laserasi perdarahan.
menyebabkan perdarahan. Hasil : telah dilakukan, dan terjadi
laserasi pada perineum derajat 1
Bila ada robekan yang Memastikan robekan
menimbulkan pendarhan Hasil : sudah dilakukan
98
aktif segera melakukan
penjahitan
42 21-1-2022 17.55 43. Pastikan uterus berkontraksi Memastikan uterus berkontraksi
wita dengan baik dan tidak dengan baik dan tidak terjadi
terjadi perdarahan per perdarahan per vaginam
vaginam
Hasil : Telah dilakukan, dan uterus
berkontraksi dengan baik teraba
bundar dan keras.
43 21-1-2022 18.00 44. Biarkan bayi tetap Membiarkan bayi tetap melakukan
wita melakukan kontak kulit ke kontak kulit ke kulit di dada ibu
kulit di dada ibu paling paling sedikit 1 jam
sedikit 1 jam. Sebagian besar bayi akan
berhasil melakukan Inisiasi
Menyusu Dini dalam waktu
30-60 menit. Menyusu
pertama biasanya
berlangsung sekitar 10-15
menu. Bayi cukup menyusu
dari satu payudara
Biarkan bayi berada di dada
ibu selama 1 jam walaupun
bayi sudah berhasil
menyusu
Hasil : Telah dilakukan, dengan
membiarkan bayi melakukan kontak
kulit selam 1 jam.
44 21-1-2022 18.10 45. Setelah satu jam, lakukan Melakukan pemeriksaan fisik bayi
wita pemeriksaan fisik bayi baru baru lahir, beri antibiotika salep mata
lahir, beri antibiotika salep pencegahan, dan vitamin K 1 mg
mata pencegahan, dan
intramuscular di paha kiri
vitamin K 1 mg
intramuscular di paha kiri anterolateral.
anterolateral. Hasil : Bayi telah di beri tetes
mata/salep mata antibiotik
profilaksis, dan telah di suntikkan
vitamin K secara intramuskuler di
paha kiri antero lateral.
45 21-1-2022 18.12 46. Setelah satu jam pemberian Memberikan suntikan imunisasi
wita vitamin K1 berikan suntikan Hepatitis B di paha kanan
imunisasi Hepatitis B di anterolateral. Letakkan bayi di dalam
paha kanan anterolateral.
jangkauan ibu agar sewaktu-waktu
Letakkan bayi di dalam
jangkauan ibu agar sewaktu- bisa disusukan. Letakkan kembali
waktu bisa disusukan. bayi pada dada ibu bila bayi belum
Letakkan kembali bayi pada berhasil menyusu di dalam satu jam
dada ibu bila bayi belum pertama dan biarkan sampai bayi
99
berhasil menyusu di dalam berhasil menyusu.
satu jam pertama dan Hasil : Telah dilakukan penyuntikkan
biarkan sampai bayi berhasil hepatitis B di paha kanan antero
menyusu.
lateral.
100
sekali setiap
jam selama 2
jam pertama
pascapersalin
an
. Melakukan
tindakan yang
sesuai untuk
temuan yang
tidak normal
50 21-1-2022 18.45 51. Periksa kembali bayi dan 52. Memeriksa kembali bayi dan
wita pantau setiap 15 menit untuk pantau setiap 15 menit untuk
pastikan bahwa bayi pastikan bahwa bayi bernafas
bernafas dengan baik (40-60 dengan baik (40-60 x / menit)
x / menit) serta suhu tubuh serta suhu tubuh normal (36,5 –
normal (36,5 – 37,5 0C) 37,5 0C)
Jika bayi sulit bernafas,
merintih, atau retraksi di
resusitasi dan segera merujuk
ke rumah sakit
Jika bayi nafas terlalu cepat,
segera dirujuk
Jika kaki teraba dingin, pastikan
ruangan hangat, kembalikan bayi
kulit-ke-kulit dengan ibunya dan
selimuti ibu dan bayi dengan satu
selimut.
Hasil : Telah dilakukan pemeriksaan
dan bayi bernafas normal dengan
pernapasan 50 x/menit dan suhu
tubuh normal yaitu 36.8oc.
51 21-1-2022 18.55 53. Tempatkan peralatan bekas Mendekontaminasi Tempatkan
wita pakai dalam larutan klorin peralatan bekas pakai dalam larutan
0.5 % untuk dekontaminasi klorin 0.5 % untuk dekontaminasi
(10 menit). Cuci dan bilas
(10 menit). Cuci dan bilas peraltan
peraltan setelah
didekontaminasi setelah didekontaminasi
Hasil : Telah dilakukan, dan
peralatan telah direndam dilarutan
klorin untuk didekontaminasi.
52 21-1-2022 19.10 54. Buang bahan-bahan yang Membuang bahan-bahan yang
wita terkontaminasi ke tempat terkontaminasi ke tempat sampah
sampah yang sesuai yang sesuai
Hasil : Sudah dilakukan
53 21-1-2022 19.15 55. Bersihkan ibu dengan Membersihkan ibu dengan
wita menggunakan air DDT. menggunakan air DDT. Bersihkan
Bersihkan sisa cairan sisa cairan ketuban, lendir dan dash.
101
ketuban, lendir dan dash. Bantu ibu memakai pakaian yang
Bantu ibu memakai pakaian bersih dan kering
yang bersih dan kering Hasil : Ibu telah dibersihkan, dan ibu
telah memakai pakaian bersih dan
kering.
54 21-1-2022 19.25 56. Pastikan ibu merasa Memastikan ibu merasa nyaman,
wita nyaman, bantu ibu bantu ibu memberikan ASI. Anjukan
memberikan ASI. Anjukan keluarga untuk memberi ibu
keluarga untuk memberi ibu
minuman dan makanan yang
minuman dan makanan yang
di inginkan diinginkan
Hasil ; Ibu telah merasa nyaman, ibu
telah menyusui bayinya, dan ibu
telah makan dan minum di bantu
oleh keluarga.
55 21-1-2022 19.28 57. Dekontaminasi tempat Mendekontaminasi tempat bersalin
wita bersalin dengan larutan dengan larutan klorin 0.5 %
klorin 0.5 % Hasil : Sudah dilakukan
56 21-1-2022 19.35 58. Celupkan sarong tangan Mencelupkan sarong tangan kotor ke
wita kotor ke dalam larutan dalam larutan klorin 0,5%, balikkan
klorin 0,5%, balikkan bagian dalam ke luar dan rendam
bagian dalam ke luar dan dalam larutan klorin 0,5% selama 10
rendam dalam larutan klorin menit
0,5% selama 10 menit Hasil : Sudah dilakukan
57 21-1-2022 19.37 59. Cuci kedua tangan dengan Mencuci kedua tangan dengan sabun
wita sabun dan air mengalir dan air mengalir
Hasil : Telah dilakukan dan tengan
telah di cuci.
58 21-1-2022 19.40 60. Lengkapi partograf halaman Melengkapi partograf halaman
wita belakang belakang
Hasil : Patograf sudah dilengkapi.
102
CATATAN PERKEMBANGAN 2 JAM PP DI PUSKESMAS APUI
KABUPATEN ALOR NTT
Tanggal 21 Januari 2022
1. HARI 1
KEADAAN IBU
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
- KU : Baik
- TTV : TD : 110/80 mmHg R: 22x/menit
N : 88x/menit SB : 36,7°c
- Kontraksi Uterus : Baik
- TFU : 4 jari dibawah pusat
ASSESMENT
Post partum Hari ke 1 PIA0, Normal
PLANNING
- Terapi obat : ramabion X 1x1, Asmef X 3x1, Vit. A no 2
1x1
- Anjurkan pada ibu untuk sesering mungkin mengganti
pembalutnya
- Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hyginen
103
KEADAAN BAYI
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
- BB : 3.400 gram
- TB : 40 cm
- TTV : HR : 124x/menit R: 30x/menit
SB : 36,8°C
- Meneteki : ya
- Tali pusat : masih basah (melakukan perawatan tali
pusat)
ASSESMENT
PLANNING
104
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 22 Januari 2022
SUBYEKTIF
- KU IBU : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- TTV : TD: 110/70mmhg,
N: 84x/m,
R, :22x/m,
S: 36,6⁰c.
- KU Bayi : Baik dan aktif,
- Kesadaran : Composmentis,
- TTV : S : 36,7°C,
R: 42x/m,
HR : 120x/m.
- BB : 3.400gram,
- Warna Kulit :Kemerahan,
- Tangisan Bayi : Kuat
- Tali pusat : masih basah
ASSESMENT
105
- BBL hari ke-2, normal
PLANNING
106
BAB IV
PEMBAHASAN
107
dimana ibu merasa mengantuk dan kelelahan dan ia juga mulai fokus pada
persalinannya, ibu merasakan adanya tekanan pada anus dan ibu merasakan
kepala bayinya seperti mulai menyembul mau keluar lewat vaginanya.
108
adanya his serta kekuatan mengedan menyebabkan vulva terbuka dan perineum
menonjol, karena perineum bersifat elastic, bagian terdepan anak kelihatan pada
vulva, karena labia membuka, perineum menonjol menyebabkan bagian terbawah
janin terlihat divulva, karena ada his dan tenaga mengedan menyebabkan bagian
terbawah janin dapat dilahirkan (Widia, 2015).
Berdasarkan pegkajian yang di lakukakn pada Ny ”M” di kala II tidak
di temukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata.
Berdasarkan pengkajian data asuhan kebidanan perlangsungan kala III
pada kasus Ny “W” didapatkan data subjektif ibu lelah setelah melahirkan dan
merasakan nyeri pada perut bagian bawah, dan pada data objektif didapatkan dari
hasil pemeriksan yaitu bayi lahir spontan pada tanggal 21 Januari 2022, jam 16.00
wita, kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar) tinggi fundus uteri setinggi
pusat perdarahan ± 250 cc, kala II berlangsung selama ± 20 menit tanpa ada
penyulit serta tali pusat masih nampak di vulva.
Pada teori menjelaskan bahwa Kala III dimulai sejak bayi lahir sampai
lahirnya plasenta atau uri. Partus kala III disebut juga kala uri. Kala III merupakan
periode waktu dimana penyusutan volume rongga uterus setelah kelahiran bayi.
Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlengketan
plasenta. Oleh karena tempat perlengektan menjadi kecil, sedangkan ukuran
plasenta tidak berubah, maka plasenta menjadi berlipat, menebal dan kemudian
lepas dari dinding uterus (Ina Kuswanti, dkk 2014).
Berdasarkan pegkajian yang di lakukakn pada Ny “M” di kala III tidak
di temukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata. Dan berdasarkan data
pengkajian asuhan kebidanan pada kasus Ny”M” dengan perlangsungan kala IV
didapatkan data subjektif ibu merasa lelah setelah persalinannya dan ibu
mengeluh nyeri perut bagian bawah dan pada data objektif di dapatkan hasil kala
III berlangsung ± 5 menit, plasenta lahir lengkap tanggal 21-1-2022 jam 16.30
wita, tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi uterus baik (teraba keras dan
bundar), perdarahan ± 250 cc dan kandung kemih kosong.
Teori menjelaskan Kala IV ditetapkan sebagai waktu dua jam setelah
plasenta lahir lengkap, hal ini dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong
persalinan masih mendampingi wanita setelah persalinan selama 2 jam (2 jam post
109
partum). Dengan cara ini kejadian-kejadian yang tidak diinginkan karena
perdarahan postpartum dapat dikurangi atau dihindarkan (Dwi Asri, dkk 2012).
Berdasarkan pegkajian yang di lakukakn pada Ny “M” di kala IV tidak di
temukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata.
Berdasarkan uraian di atas yang dimulai dari kala I persalinan sampai
kala IV persalinan, terdapat persamaan antara teori dengan gejala yang timbul
pada kasus persalinan normal. Hal ini membuktikan bahwa tidak ditemukan
adanya kesenjangan antara teori dan kasus.
110
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1) Asuhan Kebidanan Pada Ny “M” Usia 25 Tahun G1P0A0 39 Minggu
Inpartu Kala 1 Fase Aktif Di Puskesmas Apui Kabupaten Alor NTT
dilakukan dengan teknik pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang
dimulai dari pengkajian dan analisa data dasar, pada langkah ini
dilakukanpengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan
untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, mulai dari anamnesis
riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan
keterangan tambahan yang menyangkut atau yang berhubungan dengan
kondisi klien.
2) Diagnosa Ny “M” G1P0A0 39 Minggu Inpartu Kala 1 Fase Aktif Di
Puskesmas Apui Kabupaten Alor NTT ditegakkan berdasarkan adanya
keluhan yaitu nyeri pada perut bagian bawah yang menjalar kepinggang,
yang disertai dengan adanya pelepasan lendir bercampur dengan darah,
dan sifat nyeri yang dirasakan hilang timbul dan semakin lama semakin
sering dan kuat, serta pada pemeriksaan dalam di dapatkan pembukaan
serviks 6 cm.
3) Pada Ny “M” G1P0A0 39 Minggu Inpartu Kala 1 Fase Aktif Di
Puskesmas Apui Kabupaten Alor NTT masalah yang mungkin muncul
yaitu pada kala I kemungkinan terjadinya infeksi jalan lahir yang
disebabkan karena adanya pembukaan serviks dan pemeriksaan dalam
yang terlalu sering, pada kala II yaitu terjadinya kala II lama dimana garis
pembukaan mendekati garis waspada, dan kemungkinan terjadinya distosia
bahu, pada kala III persalinan kemungkinan masalah yang bisa terjadi
yaitu terjadinya retensio plasenta, dan pada kala IV kemungkinan masalah
111
yang dapat terjadi yaitu kontraksi uterus yang kurang baik.
4) Pada Ny “M” G1P0A0 39 Minggu Inpartu Kala 1 Fase Aktif Di
Puskesmas Apui Kabupaten Alor NTT diperlukan tindakan segera,
kolaborasi atau rujukan apabila terjadi masalah dalam persalinan tersebut.
5) Rencana tindakan yang telah disusun pada Ny “M” G1P0A0 39 Minggu
Inpartu Kala 1 Fase Aktif Di Puskesmas Apui Kabupaten Alor NTT
bertujuan agar ibu mendapatkan penanganan yang bersih dan aman, sesuai
dengan kondisinya danmencegah terjadinya komplikasi serta mencegah
terjadinyatrauma berat pada ibudanbayinya.
6) Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun tercapai
dengan adanya kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat
lebih meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan pasien.
7) Tindakan evaluasi pada Ny “M” G1P0A0 39 Minggu Inpartu Kala 1 Fase
Aktif Di Puskesmas Apui Kabupaten Alor NTT telah diberikan
semaksimal mungkin dan sesuai standar pelayanan/rencana asuhan
kebidanan serta komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi dapat
teratasi.
8) Pendokumentasian dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2022 di
Puskesmas Apui Kabupaten Alor NTT. Pengkajian dilakukan mulai dari
pasien datang sampai proses persalinan dari Kala I-IV persalinan.
5.2 Saran
1) Bagi Penulis
Diharapkan penulis agar menambah pengetahuan dan wawasan dalam
memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin secara komprehensif.
2) Bagi klien
a. Menganjurkan kepada ibu agar banyak beristrahat.
b. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya secara on
demand.
c. Menganjurkan ibu untuk selalu memperhatikan keadaan bayinya.
d. Menganjurkan kepada ibu untuk mengomsumsi makanan dengan gizi
seimbang.
e. Menganjurkan kepada ibu untuk mengomsumsi obat secara teratur
112
sesuai instruksi yang diberikan.
f. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan organ
genetalianya.
g. Menganjurkan ibu untuk berKB
3) Saran untuk bidan
a. Bidan sebagai tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan
pelayanan yang professional sehingga dapat berperan dalam
menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian perinatal
(AKP). Oleh karena itu bidan harus meningkatkan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, melalui program pendidikan, pelatihan-
pelatihan, seminar agar menjadi bidan yang berkualitas sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
b. Bidan harus memberikan asuhan sesuai wewenang untuk itu
manajemen kebidanan perlu dikembangkan karena merupakan alat yang
mendasari bagi bidan untuk memecahkan masalah klien dan berbagai
kasus.
c. Seorang bidan hendaknya menganggap bahwa semua ibu hamil
mempunyai resiko untuk komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu
dan janin, oleh karena itu bidan diharapkan mampu mendeteksi secara
dini adanya tanda-tanda bahaya kehamilan dan menganjurkan ibu dan
keluarga segerah kepelayanan kesehatan bila mengalami hal tersebut.
4) Saran untuk institusi kebidanan
a. Untuk mendapatkan hasil manajemen asuhan kebidanan yang baik perlu
menyediakan tenaga bidan yang professional untuk menunjang
pelaksanaan tugas.
b. Untuk pelayanan yang lebih berkualitas sesuai dengan kemajuan
teknologi, sebaiknya bidan yang sudah bertugas diberi kesempatan
untuk melanjutkan atau semacam pelatihan-pelatihan.
c. Demi mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan perlukiranya
penyediaan fasilitas/ alat-alat yang memadai untuk penunjang
pelaksanaan tugas-tugas kebidanan dan untuk meningkatkan
keterampilan bidan.
113
5) Bagi Puskesmas
Diharapkan mampu meningkatkan pelayanan terhadap ibu yang
akan bersalin serta memberkan Asuhan Kebidanan terhadap Ibu dan Bayi
Baru Lahir di Masa Pandemic Virus Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
Aat Agustini & Naura Rahma “Hubungan Kompetensi Bidan Dengan Kepatuhan
Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Lingung Kabupaten Majalengka Tahun 2012“. Jurnal Kampus
114
Stikes YPIB Majalengka.Vol. 2 no. 2 (Februari, 2014).
http://ejournal.stikesypib.ac.id/file.php?file=jurnal&id=532&cd.pdf
(Diakses tanggal 14 juni 2017).
Asri, Dwi dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal Plus Contoh Askeb
dan Patologi Persalinan, Yogyakarta : Nuha Medika, 2012.
Liliyana, dkk. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan, Jakarta : ECG, 2012
Mangkuji, Betty, dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP, Jakarta : ECG : 2014
115
Nursiah, Ai, dkk. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan,Bandung : PT. Refika
Aditama, 2014.
Purwandari Atik, dkk. “ Studi Kasus Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny.
D.N Dengan Persalinan Normal di Puskesmas Bahu Kecamatan
Malalayang Kota Manado Tahun 2014 “.Jurnal Ilmiah Bidan. Vol 2 no. 1
(Januari – Juni 2014).
http//ejurnal.poltekkesmanado.ac.id/index.php/jib/article/view/219.pdf
(Diakses tanggal 17 juni 2017).
Yeyeh, Ai, dkk. Asuhan Kebidanan II Persalinan Edisi Revisi,DKI Jakarta : CV.
Trans Info Media, 2014.
116
DOKUMENTASI
1