(INC)
DI PUSKESMAS LEKOK
Disusun oleh :
SUKIRAH, S. Keb
NIM: 2021080499
NIM : 2021080499
Hari : ......................................................
Tanggal : ......................................................
MENGETAHUI,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan kebidanan holistik pada persalinan normal
(INC) di Puskesmas Lekok dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan semua
pihak sehingga Asuhan Kebidanan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih tak lupa saya
sampaikan dengan hormat kepada :
1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M. Kes. M.M, selaku Ketua STIKES Husada Jombang
2. Zeny Fatmawati, SST., M.Ph. selaku kaprodi profesi bidan STIKES Husada Jombang
3. Evi Susiyanti, S.ST., M. Kes. selaku pempimbing praktek
4. Fifi Ratna Aminati, S.ST., M. Kes. selaku pembimbing akademik
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan asuhan kebidanan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Asuhan Kebidanan selanjutnya. Semoga asuhan kebidanan ini bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan bagi Mahasiswa STIKES Husada pada khususnya.
Pasuruan
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan
janinnya melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
Persalinan normal juga dapat dikatakan sebagai suatu fenomena alam yang
mengarah pada penciptaan kehidupan baru, hal tersebut merupakan momen paling
menyentuh dan spesial dalam kehidupan seorang wanita dan merupakan pengalaman
unik yang bisa mereka dapatkan dan pada persalinan normal ini seorang ibu dilatih
Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius
2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa per 100.000 kelahiran
hidup. Beberapa Negara memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-Sahata
16.000 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Negara-Negara Asia
Tenggara yaitu Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per 100.000
kelahiran hidup, Thailand 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per 100.000
kelahiran hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).
AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara–negara
tetangga di Kawasan ASEAN. Pada tahun 2007, ketika AKI di Indonesia mencapai
228, AKI di Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000
kelahiran hidup, Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan Vietnam
Pada tahun 2012 SDKI kembali mencatat kenaikan AKI yang signifikan, yakni
dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target yang
diharapkan berdasarkan Melenium Development Goals (MDSGs) pada tahun 2015 yaitu
102/100.000 kelahiran hidup. Hal ini berarti AKI di Indonesia jauh diatas target yang
ditetapkan WHO patau hampir dua kali lebih besar dari target WHO (Depkes Kesehatan
Indonesia, 2015).
dimana angka kematian ibu bersalin yang cukup tinggi. Keadaan ini disertai dengan
kematian, kesakitan ibu dan perinatal. Persalinan sampai saat ini masih merupakan
masalah dalam pelayanan kesehatan. Hal ini diakibatkan pelaksanaan dan pemantauan
yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan
kematian ibu dikarenakan kurangnya tenaga kesehatan yang terampil dalam membantu
proses persalinansehingga hal tersebut menjadi penyebab utama kematian ibu pada
yang ditolong oleh tenaga kesehatan terampil sangat penting untuk mengurangi angka
Indonesia tidak mau meminta pertolongan tenaga terlatih untuk memberikan asuhan
persalinan dan melahirkan bayi. Sebagian dari mereka beralasan bahwa penolong
terlatih tidak memperhatikan kebudayaan, tradisi dan keinginan pribadi para ibu dalam
persalinan dan kelahiran bayinya. Penyebab lain dari utilisasi atau pemanfaatan fasilitas
kesehatan adalah peraturan yang rumit dan prosedur tak bersahabat/menakutkan bagi
para ibu. Asuhan persalinan normal ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan dan
memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui upaya yang
dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan
keberhasilan proses persalinan. Asuhan persalinan memegang kendali penting pada ibu
karena dapat membantu ibu dalam mempermudah proses persalinannya, membuat ibu
lebih yakin untuk menjalani hal tersebut serta untuk mendeteksi komplikasi yang
mungkin terjadi dan ketidaknormalan dalam proses persalinan (Aat Agustini, dkk, 2012:
2).
sesuai dengan standar yang ada, salah satunya upaya yaitu perlunya bidan mengikuti
pelatihan APN terutama yang belum pernah mengikuti. Hubungan antara kompetensi
bidan berdasarkan sikap dengan pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) juga
dapat mempengaruhi dimana sikap bidan yang kurang mendukung dapat menyebabkan
kurangnya kepatuhan bidan dalam pelaksaan asuhan persalinan normal yang dilakukan.
Sikap bidan terhadap asuhan persalina normal (APN) yaitu dibuktikan dengan adanya
tindakan yang sesuai saat persalinan berdasarkan 58 langkah asuhan persalinan normal
yang merupakan salah satu faktor keberhasilan bidan dalam menyelamatkan ibu dan
bayi dimasa kritis yaitu masa persalinan dan nifas. Maka upaya untuk meningkatkan
Maka dengan ini penulis tertarik membuat laporan dengan menerapkan dan
lekok (INC)
1.3 Manfaat
lekok.
TINJAUAN PUSTAKA
turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu
dan janin (Dwi, dkk, 2012: 1). Persalinan adalah serangkaian kejadian yang
berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan (37-42 minggu), atau
hampir cukup bulan di susul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin
dari tubuh ibu atau persalinan adalah proses pengeluaran produk konsepsi
yang variabel melalui jalan lahir biasa (Dewi Setiawati, 2013: 53).
adalah proses pengeluaran janin yang cukup bulan, lahir secara spontan
dan selaput ketuban dari tubuh ibu, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin,
2.1.1.2 Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan
sebagai berikut :
1) Lightening
vagina)
2014: 7).
Hal ini sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu dan
bayi yang disebabkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah
2) Tenaga mengedan
sewaktu ada his dan tanpa tenaga mengedan bayi tidak akan
Syarat agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa
2015: 16).
1) Janin
Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir
2) Plasenta
3) Air ketuban
anak.
29-30).
mungkin terjadi pada ibu dan janin (Widia, 2015: 30). Tidak
1) Pengertian Kala I
6).
b) Pembukaan serviks
a) Tekanan darah
b) Denyut jantung
sebelum persalinan.
hormon oksitosin.
kehamilan
(9) Perubahan gastrointestinal
persalinan.
mengindikasikan dehidrasi.
atau negatif.
terhadap sekelilingnya.
darah (show)
kurang 37 minggu).
(6) DJJ <100 atau >180 x/menit pada dua kali penilaian
(10) Tanda dan gejala syok : Nadi cepat, lemah (lebih dari
dalam 10 menit)
77).
5) Partograf
a) DetakjJantung Janin
mekonium
darah
(kering)
bersentuhan
terputus).
macet dll).
sesuai.
h) Kontraksi Uterus
Terdapat lima lajur dengan tulisan kontraksi
(a) Oksitosin
partograf.
selesai.
urine.
(1) Kala I
Data kala I terdiri atas pertanyaan tentang
tersebut.
(2) Kala II
(4) Kala IV
60-74)
Gambar 2.1 Partograf (lembar depan) (Sumber: Nurul jannah, 2017)
Gambar 2.2 Partograf (lembar belakang) (Sumber: Nurul jannah, 2017)
2.1.4.2 Kala II (kala pengeluaran)
1) Pengertian kala II
elastis.
depan PAP.
(2) Majunya kepala
bentuk rahim.
(3) Flexi
(Google Image).
(6) Putaran Paksi Luar
(Google Image).
(7) Ekspulsi
144).
tissue/handuk.
untuk PD.
(6) Masukkan oksitosin kedalam spuit (gunakan tangan
Bimbingan Meneran
ektif.
diantara kontraksi;
bokong ibu.
(17) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali
secara spontan.
Lahirnya Bahu
secara biparietal.
lainnya.
VII. Penanganan Bayi Baru Lahir
kesulitan ?
ibu.
oksitosin).
telah di sediakan.
(32) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi,
(33) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang
cm dari vulva.
(35) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, ditepi
Mengeluarkan Plasenta
(37) Lakukan penegangan tali pusat dan dorongan dorso
lahirkan plasenta.
berikutnya.
(e)Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah
yang tertinggal.
teraba keras).
IX Menilai perdarahan.
tempat khusus.
(41) Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
penjahitan.
XI. Evaluasi
perdarahan pervaginam
yang sesuai.
0,5 %
XIII. Dokumentasi
2015: 152-161).
5) Komplikasi dan Penyulit Persalinan Kala
II
Distosia Bahu
macet di atas
lahirnya plasenta atau uri. Partus kala III disebut juga kala
sisi kanan).
(tanda ahfeld)
(3) Semburan darah yang mendadak dan singkat.
145).
4) Pengeluaran Plasenta
158).
5) Pemeriksaan Plasenta
2017: 149).
lahir.
yaitu :
a) Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena
sebagian miometrium.
miometrium.
perdarahan.
inkarserata).
2012: 95).
plasenta dan selaput ketuban. Jika masih ada sisa plasenta dan
keadaan baik.
(3) Lokea
endometrosis.
2015: 239)
(WHO) tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa
per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa Negara memiliki AKI cukup tinggi
seperti Afrika Sub-Sahata 179.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup, Asia
Selatan 69.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup, dan Asia Tenggara 16.000
190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per 100.000 kelahiran hidup,
tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas)
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi jika
tahun 2007, ketika AKI di Indonesia mencapai 228, AKI di Singapura hanya
Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan Vietnam sama-
saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses
adalah sumber informasi yang akurat dan ekonomis, yang di sebut sebagi
sumber data primer. Sumber data alternatif atau sumber data skunder
adalah data yang sudah ada, praktikan kesehatan lain dan anggota
keluarga.
akan menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap
keadaannya dimana klien merasakan mules pada perut bagian bawah yang
tali pusat akan bertambah panjang yang di sertai dengan adanya semburan
darah dan terjadi perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri. Serta pada
uterus yang baik, dan tanda-tanda vital dalam batas normal pada 2 jam
post partum, dengan pemantauan 15 menit pada jam pertama dan 30 menit
benar atas data - data yang di kumpulkan. Data dasar yang sudah
jika terjadi tiga kali atau lebih dalam 10 menit, dan berlangsung selama 40
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi, pada kala II his
menjadi lebih kuat, lebih sering dan semakin lama. Proses ini berlangsung
selama 1,5 jam pada primigarvida dan 0,5 jam pada multigravida. Ibu
penyuntikan oksitosin. Pada manajemen aktif kala III ini bertujuan untuk
dan singkat.
kandung kemih pada15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam
kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali/menit, terjadinya perdarahan
pervaginam selain dari lender dan darah, ketuban pecah yang bercampur
kurang dari 20 detik serta tidak di temukan perubahan serviks dalam 1-2
partograf.
kontraksi tidak teratur dan kurang, tanda-tanda vital meningkat, dan ibu
uterus yang tidak baik, dan terjadinya retensio plasenta dimana plasenta
tanda-tanda vital melawati batas normal dimana tekanan darah dan suhu
tubuh meningkat, kontraksi uterus yang tidak baik.
yaitu oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena
teori yang up to date serta evidance terkini serta sesuai dengan asumsi
masalah secepatnya dan mengambil keputusan yang tepat guna dan tepat
nutrisi dan dehidrasi ibu, menganjurkan ibu perubahan ambulasi dan posisi
telah diuraikan pada langkah ke III dilaksankan secara efisien dan aman.
dilakukan oleh bidan dan sebagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
S = Subjektif
O = Objektif
A = Assessment
P = Planning/Perencanaan
PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 10-06-2022 Jam : 08.30 WIB
Nama : Ny N Nama : Tn T
Kawin Ke :1 Kawin Ke :1
5. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Haid
a) Menarche : 13 Tahun
b) Siklus : 28 Hari
c) Teratur /Tidak : Teratur
d) Warna : Merah
e) Bau : Anyir
f) Konsistensi : Cair
g) Jumlah Darah : @ 50cc/Kotek, ganti 3-4 x/hari
b. Keluhan : Tidak ada
a) Disminorhoe : Tidak
b) Flour Albus : Tidak
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
HAMIL INI
7. Riwayat kehamilan sekarang
a. Hamil ke : 1
b. HPHT : 03 - 09 - 2021
c. Keluhan : Ibu mengatakan mual muntah
d. ANC berapa kali
e. Trimester 1 : 3x
f. Trimester 2 : 3x
g. Trimester 3 : 4x
h. Riwayat TT : T5
i. Gerakan janin :ibu mengatan garakan janin lebih terasa
j. Tanda bahaya & Penyulit :tidak ada
k. Kekhawatiran khusus : tidak ada
8. Riwayat kesehatan genokologi
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keguguran dan tidak pernah menderita
penyakit ganguan reproduksi
9. Riwayat Kb dan Perncanaan keluarga
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan jenis KB apapun dan setelah melahirkan
ibu berencana ingin menggunakan KB suntik 3 bulan
10. Pola Istirahat : tidur siang 1-2 jam,tidur malam 6-8 jam
11. Pola eliminasi
BAK : 5-6 kali
BAB : 1 kali
12. Riwayat Psikososial
a. Respon pasien dan keluarga : Baik
b. Pengambilan keputusan dalam keluarga :ibu mengatakan suami
c. Tempat persalinan yang di inginkan : Puskesmas Lekok
d. Penolong persalinan yang di inginkan :Bidan
e. Tempat rujukan jika terjadi komplikasi : rumah sakit
f. Pendamping saat persalinan :suami
13. Kebiasaan minum jamu, alkohol atau merokok, kopi, obat obatan
Ibu mengatakan hanya menggunakan obat obatan yang di berikan oleh bidan
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. keadaan umum : baik
b. kesadaran : composmentis
c. keadaan emosional : terkendali
d. BB sebelum hamil : 60 kg
e. BB sekarang : 72 kg
f. TB : 157 cm
g. TTV :
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,2.C
Rr : 20x/menit
h. HPL : 10-06-2022
2. Pemeriksaan Fisik
(Inspeksi dan Palpasi)
a.Muka : Bentuk simetris,tidakpucat,keadaanbersih, tidak oedema
b. Mata : Simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata,konjungtiva merah
muda, sclera tidak ikterik,berfungsi dengan baik,keadaan bersih
c.Payudara : Membesar simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi,tidak ada benjolan
abnormal, keadaan puting susu bersih.
d. Abdomen
Leopod I : Tfu 32 cm, teraba lunak,dan kurang melenting yang berarti bokong
Leopod II : teraba keras panjang seperti papan yang berarti punggung ,pada bagian
kiri teraba bagian kecil yang berekstremitas
Leopod III : pada bagian terbawah janin terba keras,bulat,melenting yang berarti
kepala
Leopod IV : konvergen,kepala sudah masuk PAP
HIS : 3x 10’ lamanya 35’’
TBJ : 3000 gram
e.Ekstremitas atas : Bentuk simetris,tidak ada cacat,tidak oedem
f. Ekstremitas bawah : Bentuk simetris tidak ada oedem,berfungsi dengan baik
g. Genetalia : keadaan bersih, tidak ada haemoroid, tidak ada varises, dan oedema
Aukultasi
h. Abdomen
DJJ : 140x/menit
Perkusi (reflex patella +/+)
3. Pemeriksaan dalam
Luka parut vulva/vagina : tidak terdapat luka parut
Pembukaan : 4 cm
Effecement : 45%
Ketuban : utuh
Bagian terendah : POD ubun -ubun kecil
Bagian terdahulu : kepala
Penurunan hodge : dua
Penyusupan kepala : -
4. Pemeriksaan penunjang
Tanggal 12/02/2022(anc terpadu)
Hb : 12,9 gr%
Reduksi urine : negatif
Albumin : negatif
USG : -
HIV/AID : Non reaktif
HBSag : Non reaktif
Golongan darah : B +
CTG : -
ANALISA DATA
PENATALAKSANAAN
LEMBAR OBSERVASI KALA 1 PERSALINAN
HARI/TANGGAL, TEMPAT
No Waktu KU HIS DJJ HASIL VT DAN TANDA GEJALA
KALA I
1. 16-06-2022 BAIK 3x 10’ 140X/ Vt : 4 cm, ketutan utuh, HII, letkep, eff
05.00 WIB lama 35’’ menit 45%
-
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Jam SOAP
16-06-2022 09.00 S:
Evaluasi Ibu mengatakan perutnya mules sejak tanggal 15-06-2022 jam
sesuai 23.00 WIB, keluar lendir bercampur darah dari kemaluan
partograp O:
TD :110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36.2 c
DJJ :140x/m
Vt : 8 cm HIII letkep,ket (+) eff 75%
A:
GI P0 A0 uk 39 minggu dengan inpartu kala I fase aktif
P:
Persiapan alat partus
Beritahu ibu tentang keadaan umum ibu bahwa ibu dan janinnya
dalam keadaan baik.
Bantu ibu mencari posisi yang nyaman pada saat ibu mengedan
Anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi
Anturkan ibu untuk menarik nafas jika timbul his
Beritahu keluarga untuk memberi dukungan kepada ibu
KALA II
Assasement :
Ny."N" umur 21 tahun G1P000ab000
UK 39 minggu dengan persalinan kala II,
janin tunggal,hidup intra uterin,presentasi
kepala dengan keadaan normal Inpartu masuk Kala II
Penatalaksanaan :
KALA II Jam 10.00 WIB
1. Sudah ada tanda gejala kala II
a. Adanya dorongan ingin meneran
b. Adanya tekanan pada anus
c. Perineum menonjol
d. Vulva membuka
2. Mengecek kelengkapan alat
3. Menggunakan celemek
4. Menyimpan perhiasan
5.Memakai sarung tangan DTT
6. Memasukkan oksigen
7. Membersihkan vulva dan perineum
8. Lakukan pemeriksaan dalam
9. DTT sarung tangan
10. Mengobservasi DJJ dan kontraksi
11. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan
bayi akan segera lahir
12. Membantu pasien mengambil posisi yang nyaman
13. Membimbing ibu meneran
14. Menentukan posisi yang nyaman
15. Meletakkan handuk diatas perut ibu
16. Lipat 1/3 bagian kain bersih, letakkan di bawah bokong ibu
17. Buka partus set
18. Pakai sarung tangan DTT.
19. Jika kepala sudah tampak 5-6 cm di vulva, lindungi perineum dan kepala bayi sambil tetap
menganjurkan ibu untuk meneran saat ada kontraksi.
20. Periksa adanya lilitan tali pusat.
21. Tunggu kepala bayi putar paksi luar.
22.Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparietal kepala janin, tarik
secara hati – hati ke arah bawah sampai bahu anterior/depan lahir, kemudian tarik secara hati – hati
ke atas sampai bahu posterior / belakang lahir. Bila terdapat lipatan tali pusat yang telalu erat
hingga menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu, minta ibu berhenti meneran, denga
perlindungan tangan kiri, pasang klem di dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara
dua klem tersebut.
23. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior
dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan ke empat jari pada bahudan dada /
punggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan
dan lengan lahir.
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang ke arah bokong dan tungkai
bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara kedua
lutut janin).
25. Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa
sehingga bayi menghadap kearah penolong. Nilai bayi, kemudian letakkan bayi diatas perut ibu
dengan posisi kepala lebih rendah dari badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat
yang memungkinkan). Bayi lahir jam 10.40 wib.
26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala bayi dan badan bayi kecuali bagian tali pusat
27. Menjepit tali pusat dengan klem kira – kira 3 cm dari umbilicus bayi. Melakukan urutan tali
pusat ke arah ibu dan memasang klem di antara kedua 2 cm dari klem pertama.
28. Memegang tali pusat di antara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari – jari
tangan kiri, memotong tali pusat diantara kedua klem. Bila bayi tidak bernapas spontan lihat
penanganan khusus bayi baru lahir
29. Mengganti pembungkus bayi denga kain kering dan bersih, membungkus bayi hingga kepala
30. Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki
31. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal
KALA III
KALA III Jam 10.45 WIB
32. Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian luar paha kana 1/3 atas
setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak mengenai
pembuluh darah.
33. Memindahkan klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cm dari vulva.
34. Meletakkan tagan kiri di atas shympisis menahan bagian bawah uterus, sementara tangan kanan
memegang tali pusat menggunakan klem atau kain kasa dengan jarak 5-10 cm dari vulva
35. Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan uterus
dengan hati – hati ke arah dorso cranial. Bila uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau
keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu
36. Minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat ke rah bawah
kemudian ke atas sesuai dengan kurva jalan lahir hingga plasenta tampak pada vulva.
37. Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta degan hati – hati. Bila perlu
(terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan melakukan putaran searah untuk
membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban
38. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dngan menggosok fundus
secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tagan kiri hingga kontraksi uterus baik ( fundus
uteri keras).
39. Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati – hati. Bila perlu
( terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk
membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban
40. Segera setelah plasenta lahir, melakukan massase pada fundus uteri dengan menggosok fundus
secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus
teraba keras)
41.Memeriksa kedua sisi placenta baik yang menempel keibu maupun janin dan selaput ketuban
untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh .panjang tali pusat 50 cm.jumlah
kortiledon 17,diameter placenta 16cm ,selaput ketuban lengkap,berat placenta 500 gram.
Meletakan placenta didalam kantung plastic atau tempat khusus.jika uterus tidak berkontraksi
setelah.melakukan masase selama 15 detik mengambil tindakan yang sesuai
42.Mengevaluasi adanya lacerasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi yang
mengalami pendarahan aktif. Ibu mengalami laserasi stadium 1 dan tidak perlu dilakukan
penjahitan.
43.Menilai ulang uterus dan memastikan berkontraksi dengan baik, mengevaluasi perdarahan
pervaginam
44.Membiarkan bayi tetep melakukan kontak kulit ke kulit didada ibu paling sedikit 1 jam.
45.setelah 1 jam,lakukan penimbangan/pengukuran bayi,beri tetes mata antibiotic profilaksis,dan
vitaminK1 1mg intramuskuler di paha kiri anterolateral.Bb bayi 3000 gram/Pb 50 cm.
46.Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi hepatitis B di paha kanan
anterolateral.
47.Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah pendarahan pervaginam.
48.Ajarkan ibu dan keluarga melakukan masase uterus dan nilai kontraksi.
49.Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.pendarahan + 150 cc
50.Memeriksa tekanan darah,nadi dan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
*Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pasca persalinan.
*Melakukan Tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.
51.Memakai handscoon baru.
52.Periksa Kembali bayi untuk pastikan bayi bernafas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu
tubuh normal(36,5-37,5)
53.Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk di dekontaminasi (10 menit)
Mencuci dan membilas peralatan setelah di dekontaminasi.
54.Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang sesuai
55 Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT,membersihkan cairan ketuban,lender dan
darah.Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
56.Memastikan ibu nyaman membantu ibu memberikan ASI.menganjurkan keluarga untuk
memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkannya.
57.Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5 % dan
membilasnya dengan air bersih.
58.Mencelupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%,membalikkan bagian dalam
keluar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
59.Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
60.Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang).
KALA IV
Jam Waktu TD N S Tinggi Fundus Kontraksi Kandung Perdarahan
ke Uteri Uterus kemih
10.55 120/80 82x/m 36,2°c 2 jari di bawah Keras Kosong -
pusat
1.
11..10 120/80 82x/m 36,6°C 2 jari di bawah Keras Kosong -
pusat
dari pengkajian dan analisa data dasar, pada langkah ini dilakukan pengkajian
klien secara lengkap, mulai dari anamnesis riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,
berdasarkan adanya keluhan yaitu nyeri pada perut bagian bawah yang menjalar
darah, dan sifat nyeri yang dirasakan hilang timbul dan semakin lama semakin
sering dan kuat, serta pada pemeriksaan dalam di dapatkan pembukaan serviks.
Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun tercapai dengan
adanya kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat lebih
mulai dari pasien datang sampai proses persalinan dari Kala I-IV persalinan.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi klien
jiwa ibu dan janin, oleh karena itu bidan diharapkan mampu
pelatihan.
http://ejournal.stikesypib.ac.id/file.php?file=jurnal&id=532&cd.pdf (Diakses
tanggal 29 Desember 2020).
Asri, Dwi dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal Plus Contoh Askeb
dan Patologi Persalinan, Yogyakarta : Nuha Medika, 2012.
Baety, Aprilia Nurul. Kehamilan dan persalinan.Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012.
Depkes RI, 2015. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
http//www.depkes.go.id/resource/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2015.pdf
Eun-Young Choi, dkk. “Primipara and Multipara Simulated a Normal Birth
Experience for Content Analysisyear 2015”. International Journal of
Bio-ScienceandBio-Technology.Vol.8,
No.5.http://www.sersc.org/Journals/IJBSBT/vol8 no5/21.pdf (Diakses
tanggal 29 Desember 2020)
Ilmiah, Widia Shofa. Buku Ajar Asuhan Persalinan Normal,Yogyakarta: Nuha
Medika, 2015.
Google Images .“Gambar Mekanisme Persalinan
Normal”.https://images.google.com/mekanisme+persalinan+normal&oq
=mekanisme+persalinan+normal&gs_l=img.3. (Diakses tanggal 29
Desember 2020)
Jannah, Nurul. ASKEB II Persalinan Berbasis Kometensi, Jakarta : ECG, 2017.