KONAWE SELATAN
OLEH :
ATIK ROHAYATI
PFB23048
2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : PFB23048
SELATAN
MENGETAHUI
PEMBIMBING INSTITUSI
ii
KATA PENGANTAR
hambatan namun berkat bantuan berbagi pihak maka penyusunan laporan praktik
kebidanan Holistik ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis dengan
Kendari
baru lahir, Nifas, Bayi balita dan Anak pra sekolah atas arahan, bimbingan
dan dukungan yang telah di berikan selama proses penyusunan laporan ini.
iii
3. H. Abdul Samad, SKM.,M.Kes, Selaku Pimpinan Blud Uptd Puskesmas
4. Kepala ruangan Bersalin dan seluruh staf dan bidan yang telah ikut membantu
5. Suami dan Kedua Orang tua atas curahan kasih sayang, kesabaran
Laporan praktik kebidanan Asuhan Nifas yang disusun ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Kendari, Januari
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................3
C. Manfaat.......................................................................................................4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................40
B. Saran...........................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan
pelayanan pemberian ASI, cara menjarangkan kehamilan, dan nutrisi bagi ibu
(Saifuddin, 2016).
perineum ibu post partum yang tidak terjaga dengan baik akan
penyembuhan ruptur perineum. Hal itu disebabkan karena daya tahan tubuh
Pada masa post partum masih merasakan nyeri pada perineumnya dan
yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi perineum yang terkena lokhea
vi
menjadi lembab, hal ini sangat menunjang perkembang biakan bakteri yang
mengakibatkan terjadinya kematian pada ibu post partum karena kondisi ibu
kasus ruptur perineum pada ibu bersalin. Angka ini diperkirakan mencapai
6,3 juta pada tahun 2020. Seiring dengan semakin tingginya bidan yang tidak
partum. 40% kematian ibu di Indonesia. Hingga tahun 2018 angka kematian
ibu masih berada pada angka yang cukup tinggi yaitu 305 kematian ibu per
pervaginam. Pada tahun 2017 menemukan bahwa dari total 1951 kelahiran
kematian ibu pada tahun 2018 disebabkan oleh perdarahan sebanyak (43,2%)
vii
perdarahan ,hipertensi (23,7%) dan infeksi sebanyak (33,1%) diakibat oleh
Fisiologi Holistik Nifas pada Ny ’’E’’ Di Ruang Nifas Blud Uptd Puskesmas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
penunjang.
viii
d. Melakukan evaluasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau
normal
D. Manfaat
Kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan panduan bagi
tindakan.
2. Bagi mahasiswa
Kajian ini dapat menjadikan sumber informasi dan bahan bacaan untuk
ix
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Nifas
kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat – alat kandungan
x
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira – kira 6
masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkiran 60% kematian ibu akibat
dalam 24 jam pertama. Masa neonatus merupakan masa kritis bagi kehidupan
bayi, 2/3 kematian bayi terjadi dalam 4 minggu 18 setelah persalinan dan
60% kematian BBL terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir (Saifuddin,
2016).
Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa
a. Tujuan umum Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal
mengasuh anak.
b. Tujuan khusus
xi
4. Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan kesehatan diri,
tingkat kepulihan):
pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu
(Saifuddin, 2016).
melahirkan.
1 minggu.
standart pada ibu mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan
xii
oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas penting diberikan pada ibu
dan bayi, karena merupakan masa krisis baik ibu dan bayi. 60 %
masa neonates juga merupakan masa krisi dari kehidupan bayi. Dua
% kematian bayi baru lahir terjadi 7 hari setelah lahir (Mochtar, 2015)
1) Uterus.
sebelum hamil. Dengan involusi uterus ini, lapisan luar dari decidua
antara korpus uteri dan serviks uteri berbentuk cincin. Warna serviks
xiii
3) Vulva, Vagina, dan Perineum
rahim. Merupakan proses yang bertahap Pada awal masa nifas, vagina
dan muara vagina membentuk suatu lorong luas berdinding licin yang
(Saifuddin, 2016)
b) Sistem Pencernaan
3-4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron
selama satu atau dua hari Pasca melahirkan, ibu sering mengalami
konstipasi. Hal ini disebebkan tonus otot usus menurun selama proses
persalinan dan awal masa nifas, diare sebelum persalinan, enema sebelum
Pada masa hamil, perubahan hormonal yaitu kadar steroid tinggi yang
xiv
kadar steroid menurun sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Urin
dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah
melahirkan Namun demikian, setelah melahirkan ibu merasa sulit buang air
kecil. Hal yang menyebabkan kesulitan buang air kecil pada ibu postpartum
cairan yang terretensi dalam tubuh dan terjadi selama 2 hari setelah
Dalam 24 jam postpartum, suhu badan akan naik kurang lebih 0,5°C
Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60-80 kali permenit.
Denyut nadi selama jam pertama setelah melahirkan biasanya akan lebih
cepat. Tetapi, setiap denyut nadi yang melebihi 100 kali permenit adalah
2016)
xv
Tekanan darah biasanya tidak berubah. Tekanan darah tinggi pada
Pernapasan pada ibu nifas umumnya lambat atau normal. Hal ini
(Saifuddin, 2016)
aliran darah yang meningkat, yang diperlukan oleh plasenta dan pembuluh
Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi (Saifuddin,
2016)
masa nifas, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun, tetapi darah
2015)
xvi
Anjuran pemenuhan gizi ibu menyusui antara lain mengkonsumsi tambahan
kalori tiap hari sebanyak 500 kalori. Makan dengan diet berimbang, cukup
protein, mineral, dan vitamin. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari, terutama
setelah menyusui. Mengkonsumsi tablet zat besi selama masa nifas. Minum
b. Ambulasi Dini.
Lakukan ambulasi dini pada ibu nifas dua jam setelah persalinan normal,
sedangkan pada ibu nifas dengan partus sectio caesarea ambulasi dini
dilakukan paling tidak setelah 12 jam masa nifas setelah ibu sebelumnya
istirahat (tidur). Tahap ambulasi dini dapat dilakukan dengan miring kiri
atau kanan terlebih dahulu, kemudian duduk dan apabila ibu sudah cukup
c. Kebutuhan Eliminasi
Ibu harus berkemih spontan dalam 6-8 jam masa nifas, motivasi ibu untuk
karena urin yang tertahan dalam kandung kemih akan menghambat uterus
berlebihan. Sebaiknya pada hari kedua nifas ibu sudah bisa buang air besar,
jika sudah hari ketiga ibu masih belum bisa BAB, ibu bisa menggunakan
dalam usus semakin lama akan mengeras karena cairan yang terkandung
xvii
dalam feses akan selalu diserap oleh usus, hal ini dapat menimbulkan
d. Kebersihan Diri.
Untuk mencegah terjadinya infeksi baik pada luka jahitan dan maupun kulit
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
e. Istirahat.
f. Seksual.
Secara fisik aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina
tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang melarang untuk
xviii
40 hari atau 6 minggu setelah kelahiran. Keputusan bergantung pada
g. Keluarga Berencana.
ibu hamil kembali. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi)
h. Senam Nifas
dengan normal dan tidak ada penyulit dalam masa nifas (Saifuddin, 2016)
Ruptur Perineum adalah perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat
(saifuddin, 2016).
Ruptur Perineum adalah laserasi yang terjadi pada saat bayi lahir
baik secara spontan maupun dengan alat dan tindakan, laserasi perenium
xix
umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala
menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu
1). Episiotomi
Episiotomi yang dilakukan pada saat yang tepat tidak hanya memudahkan
bayi terutama penting untuk bayi dengan daya tahan yang rendah terhadal
trauma, seperti bayi prematur, bayi yang lahir dari ibu yang menderita
xx
Laserasi spontan pada vagina atau perineum dapat terjadi saat kepala dan
terlalu cepat dan tidak terkendali. Jalin kerjasama dengan ibu dan gunakan
perasat manual yang cepat dapat mengatur kecepatan kelahiran bayi dan
kulit perineum.
ani.
xxi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Rupture Perineum Pada
a. Faktor Maternal.
1. Paritas.
Paritas adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm Paritas dapat
pertama kalinya.
Paritas sangat berperan dalam kasus terjadinya laserasi jalan lahir. Pada
primipara atau ibu dengan paritas pertama akan memiliki risiko lebih besar
dengan paritas lebih dari satu. Hal ini dikarenakan karena jalan lahir yang
belum pernah dilalui oleh kepala bayi sehingga otot-otot perineum belum
2. Umur.
Umur atau usia adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat kelahiran
kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Pada usia reproduktif (20-35
xxii
sesuatu atau dengan menyesuaikan hal-hal tertentu dan setelah itu sedikit
melahirkan anak pada usia < 20 tahun atau > 35 tahun merupakan faktor
3. Jarak Kelahiran.
dengan kelahiran anak sebelumnya, hal ini juga merupakan faktor yang
pada persalinan. Jarak kelahiran 2-3 tahun merupakan jarak kelahiran yang
b. Faktor Janin.
a). Bayi besar adalah bayi dengan berat lebih dari 4000gram
b) Bayi berat lahir cukup yaitu bayi dengan lahir lebih dari 2500 – 4000gram.
c) Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat lahir dibawah 2500 gram
Berdasarkan teori (Manuaba, 2018) menyebutkan bahwa kepala dan berat janin
menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang
xxiii
dalam masa antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ genetic
membrane mukosa.
a. Saat Mandi.
Pada saat mandi ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah
xxiv
Pada saat buang air kecil kemunkinan besar akan terjadi kontaminasi air
2015).
7. Penyembuhan Luka.
sebagai berikut :
1. Cepat Jika luka perineum sembuh dalam waktu 1-6 hari, penutupan
2. Normal Jika luka perineum sembuh dalam waktu 7-14 hari, penutupan
3. Lama Jika luka perineum sembuh dalam waktu ≥ 14 hari, tepi luka
xxv
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
xxvi
A. IDENTITAS ISTRI/SUAMI
No Hp :082348237040
1) Keluhan Utama
Uptd Puskesmas Kolono Tanggal 17 Januari 2024 jam 12.50 wita dengan
3) Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
xxvii
Menarche : 14 tahun
b. Riwayat persalinan
PIIAO
Ibu melahirkan yang kedua kali tanggal 17-01-2024 jam 06.50 wita
Penolong : Bidan
Lama persalinan
Kala I
Ibu masuk ruang Poned Tanggal 17-01-2024 jam 04.00 wita, mengeluh
Kala II
Kala III
xxviii
Kala IV
bundar.+
4. Riwayat Ginekologi
operasi.
5. Riwayat KB
Tidak ada riwayat penyakit seperti TBC, diabetes melitus, ASMA, hipertensi
a. Pola Nutrisi
Kebiasaan
xxix
Pantang makan :Tidak ada
meningkat
b. Pola Eliminasi
BAK
Warna : Kekuningan
BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : Lunak
c. Pola Istirahat
Kebiasaan
Setelah persalinan : Pasien tidur tidak nyeyak karena nyeri pada luka
jahitan
d. Personal Hygiene
xxx
Rambut : Keramas setiap hari menggunakan shampoo
BAB/BAK
an darah.
Ibu bahagia atas kelahiran anaknya yang kedua,suami dan keluarga selalu
D. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
5. LILA : 24 cm
6. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,6oC
xxxi
Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala
Rambut hitam dan ikal, tampak bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe
b. Wajah
tidak oedema
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tampak pucat, sklera tidak ikterus.
d. Hidung
e. Mulut
Bibir lembap, tidak ada sariawan, tidak ada gigi yang tanggal dan tidak
ada caries.
f. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret dan pendengaran
baik
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada pelebaran vena
jugularis.
h. Payudara
xxxii
Simetris kiri dan kanan,Puting susu menonjol dan areola mammae
i. Abdomen
1) Inpeksi
2) Palpasi
j. Genetalia luar
Tidak ada oedema, pada perineum terdapat luka jahitan derajat II,
Atas
Simetris kiri dan kanan, kuku bersih, tidak varises dan tidak
oedema.
Bawah
Simetris kiri dan kanan, kuku bersih dan tidak pucat, tidak
a. Kulit
Hb : 12 gram/dl
xxxiii
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS HOLISTIK
IDENTITAS ISTRI/SUAMI
xxxiv
Pekerjaan : IRT / Petani
No Hp :082348237040
SUBJEKTIF(S)
Uptd Puskesmas Kolono Tanggal 17 januari 2024 jam 06.50 wita dengan
OBJEKTIF (O)
Keadaan umum ibu baik, tanda – tanda vital ( TD : 110 / 80 mmHg, N : 84x /
menit, S : 36,5 °C, P : 20x / menit), pada pemeriksaan fisik terdapat kelainan,
terdapat pengeluaran ASI, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+) teraba
keras dan bundar, kandung kemih kosong, tampak luka jahitan hingga di otot
ASSESMENT (A)
PIIA0, 6 Jam post partum, dengan masalah nyeri luka pada perineum.
PLANNING (P)
2. Menjelaskan pada ibu tentang nyeri yang dirasakan adalah hal yang
fisiologis
a. ASI Esklusif
xxxv
b. Tehnik menyususi
d. Personal Higiene
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi,
dan penyakit yang mungkin terjadi akibat rupture perineum, serta penyediaan
pelayanan pemberian ASI, cara menjarangkan kehamilan, dan nutrisi bagi ibu
dasar dan data objektif sehingga penanganan yang diberikan sesuai dengan
xxxvi
masalah pasien dan sesuai dengan kewenangan bidan
B. Saran
2. Bagi Mahasiswa
normal
Disarankan kepada klien dan masyarakat terutama ibu hamil yang akan
lanjutan terutama pada masa bersalin dan nifas Melakukan aktifitas fisik
xxxvii
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI, (2020) Pedoman Pelayanan Antenatal Persalinan, Nifas, Dan Bayi
Baru Lahir.Jakarta.Kemenkes RI
xxxviii
Nugroho, T., dkk. (2015). Buku ajar asuhan kebidanan nifas (askeb 3).
Yogyakarta: Nuha Medika
xxxix