OLEH :
HANISA
PFB22009
2023
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : HANISA
NIM : PFB22009
MENGETAHUI,
PEMBIMBING INSTITUSI
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
hambatan namun berkat bantuan berbagi pihak maka penyusunan laporan praktik
dan ibu hamil fisiologis atas arahan, bimbingan dan dukungan yang telah
iii
3. Julian Jingsung, SST.,M.Kes selaku Penguji II yang telah membantu
selesai
5. Kepala ruangan KIA/KB dan seluruh staf dan bidan yang telah ikut
yang telah membantu dan memberikan support dalam proses praktik dan
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
HALAMAN PENGESAHAN ……...................................................................ii
KATA PENGANTAR ……………..…………...……………............………..iii
DAFTAR ISI ……………………………………...…….………….…………..v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................………………………………………………………
B. Rumusan masalah................................…………………………………………………….
C. Tujuan……………………….…………………………………………
D. Manfaat ……………………………………………….……………...4
A. Pengkajian................................................................................................
B. Pendokumentasian (SOAP)…..................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
empat terbesar didunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Pengunaan
kontrasepsi secara tepat juga dapat mengurangi risiko kematian ibu dan bayi,
oleh karena itu pemenuhan akan akses dan kualitas program Keluarga
salah satu upaya yang sangat penting. Hal ini juga selaras dengan amanat
alat dan obat dalam memberikan pelayanan KB yang aman, bermutu, dan
1
terjangkau oleh masyarakat Saat ini pencapaian indikator KB belum
peserta KB cara modern sebesar 57,2% menurun dari hasil SDKI 2012 yaitu
2017 suntik KB 29% dan pil 12,1% merupakan alat/cara KB yang paling
banyak digunakan Wanita Usia Subur (WUS) dibandingkan IUD dan implant
sangat rendah dibandingkan non MKJP (suntik KB, Pil, dan Kondom).
Alat kontrasepsi secara garis besar dibagi menjadi alat kontrasepsi jangka
pendek (kondom, pil, suntik), jangka menengah (pil dan suntik), jangka
panjang (implant, IUD), dan alat kontrasepsi menetap (MOW, MOP). Secara
2
karena pengguna alat kontrasepsi tidak terus menerus memeriksakan ke
disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam berbentuk kapsul silastik
atas sebelah dalam, berbentuk kapsul silastik (lentur) dimana didalam setiap
jangka panjang seperti implant yaitu dari pengetahuan dan sikap ibu yang
teman, dan peran media dalam memberikan informasi, serta setiap individu
3
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu:
4
5. Membuat Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana
D. Manfaaat
3. Sebagai bahan bacaan dan referensi bagi civitas akademika dan referensi
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kontrasepsi
pertemuan antara sel telur yang sudah matang dengan sperma sehingga
telur dan sel sperma. Oleh sebab itu, berlandaskan maksud dan tujuan
usia subur yang aktif melakukan hubungan seks dan keduanya memiliki
sedangkan konsepsi adalah; pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang
matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma (Fauziah, 2020).
2. Syarat-Syarat Kontrasepsi
6
d. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan.
4. Jenis-Jenis Kontrasepsi
melakukan hubungan suami istri (seksual) pada masa subur atau ovulasi.
ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang, (2) sperma dapat
hidup dan mampu membuahi selama 48 jam setelah ejakulasi, dan (3) ovum
dapat hidup 24 jam setelah ovulasi. Olehnya itu, apabila konsepsi ingin
yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi (Ningsih, 2021).
7
2) Jenis Metode Amenorea Laktasi (MAL)
ASI secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa ada pemberian
(2) Menyusui secara penuh, lebih efektif bila pemberian > 8 kali sehari
Pada metode ini ovulasi suhu basal tubuh akan turun dan kurang lebih
24 jam setelah ovulasi sehingga suhu basal akan naik lagi sampai lebih
tinggi dari pada suhu sebelum ovulasi. Olehnya itu suhu basal dicatat
dengan teliti setiap harinya. Suhu basal dapat diukur pada waktu pagi hari
adapun contoh pencatatan suhu basal tubuh seorang wanita (Ningsih, 2021).
masa subur dalam siklus dengan waktu fertilitas maksimal dalam masa
subur. Perubahan lendir serviks selama siklus haid berasal dari pengaruh
hormone estrogen. Pola yang tidak subur mampu dideteksi baik pada fase
ovarium berada dalam keadaan diam akan terlihat jumlah hormone estrogen
8
dan progesteron menurun, yang hasilnya ketiadaan sensasi atau lendir pada
vulva. Pada saat wanita biasanya merasakan sensasi pada vulva dan banyak
catat hasil pengamatannya dan dapat dilakukan sebelum hari berakhir atau
seksual agar familiar terhadap sensasi dan adanya lendir serviks. Kemudian
sehingga tidak terjadi kehamilan karena pertemuan antara sperma dan ovum
1) Metode Kondom
9
2) Metode Kontrasepsi Hormonal
diantaranya :
a) Pil kombinasi
Pil kombinasi ini yang termaksud efisien serta harus diminum setiap
hari, di tiap bulan pertama dan mampu memberikan dampak yang dirasakan
seperti mual dan terdapat darah bercak sedikit, namun tidak berbahaya
kombinasi ini sangat minim terjadi, dan dapat juga digunakan oleh semua
ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun yang belum
mempunyai anak, kemudian diminum setiap saat bila yakin tidak hamil,
akan tetapi tidak disarankan untuk ibu yang sedang menyusui sebab akan
Oktora, 2021).
b) Suntik Kombinasi
Sangat efektif dan juga aman, kemudian dapat digunakan oleh semua
sehingga cocok untuk masa laktasi karena hal ini tidak mengganggu
produksi ASI.
10
datang setiap 3 bulan. Kerugiannya berupa keterlambatan datang bulan
yang sering terjadi hampir sama dengan depoprovera (Fatma Nadia dan
perlindungan selama lima tahun untuk Nor plant, 3 tahun untuk Jadena,
Indo plant, atau Implanont, bahan tersebut terbuat dari semacam karet
11
3) Metode Kontrasepsi Non Hormonal
reproduksi, tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar IMS. Jenis
tentang metode (MOW dan MOP) olehnya itu masyarakat sebagian memilih
metode KB yang bersifat menetap. Bahkan makin lama umur dan jumlah
12
anak yang dimilikinya makin kecil dan pelayanan pun disadarkan antar
yang dilakukan dengan cara memotong vas deferens sehingga saat ejakulasi
tidak segera akan steril tetapi memerlukan waktu sekitar 12 kali ejakulasi,
baru sama sekali bebas dari spermatozoa oleh karena itu diperlukan
1. Pengertian Implan
dipakai juga dalam pil KB seperti mini pil atau pil kombinasi (Priyanti,
2017).
13
2. Jenis Implant
tahun).
4. Efektivitas
5. Keuntungan
1.000 perempuan).
14
c. Merupakan metode kontrasepsi jangka panjang untuk 3 hingga 5 tahun,
6. Efek Samping
a. Nyeri kepala;
c. Nyeri payudara;
d. Perasaan mual;
pencabutan;
termasuk AIDS;
15
i. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai
dari 40 tahun
yang dihisap
5) Sedang menyusui
3) Menderita kanker payudara lebih dari 5 tahun yang lalu, dan tidak
16
kambuh
Namun, pada kondisi khusus, saat metode yang lebih sesuai tidak
tersedia atau tidak dapat diterima oleh klien, penyedia layanan berkualifikasi
kondisi klien, dan pada kebanyakan kondisi apakah klien mempunyai akses
a. Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan
b. Insertif dapat dilakukan setiap saat, asal saja tidak diyakini tidak menjadi
kehamilan. Bila diinsersi setelah hari ke-7 siklus haid, klien jangan
c. Bila klien tidak haid, insersi bisa dilakukan setiap saat, asal saja tidak
dapat dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh, klien tidak perlu
17
e. Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah menjadi haid kembali, insersi
selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja klien tersebut
menyakini tidak hamil, untuk klien tersebut menyakini tidak hamil, untuk
AKDR) dan klien ingin menggantinya dengan implant, insersi implant dapat
dilakukan setiap saat, asal saja diyakini klien tidak hamil. Tidak perlu
adalah AKDR dan klien ingin menggantinya dengan implant. Implant dapat
diinsersikan pada saat haid hari ke-7 dan klien jangan melakukan hubungan
9. Prosedur Pemasangan
ruangan sebaiknya jauh dari area yang sering digunakan atau ramai
dirumah sakit serta harus memilih pencahayaan yang cukup, terbebas dari
18
debu dan serangga, memiliki ventilasi yang baik selain itu juga perlu ada
penting, semua peralatan dan bahan harus dalam kondisi baik (misalnya :
trokart dan skapel harus tajam). Pastikan semua alat dan bahan keadaan
c) Kapsul implant-2 dikemas dalam wadah steril, tertutup baik dan tetap steril
selama tiga tahun sesuai dengan jaminan sterilitas dan masa aktif dari
prosedurnya, kemasannya tidak rusak dan disimpan ditempat yang sejuk dan
kering.
1) Tempat tidur
5) 3 mangkok steril atau DTT untuk betadine, 1 tempat air dtt dan kasa
8) Larutan antiseptic
11) Band aid ( Plester untuk luka ringan) atau kasa steril dengan plaster
19
(a) Persiapan Pemasangan
(1) Langkah 1
Pastikan klien telah mencuci dan membilas lengan atas hingga bersih.
Periksa kembali tidak ada sisa sabun karna dapat menurunkan efektivitas
antiseptic tertentu.
(2) Langkah 2
(3) Langkah 3
sudut 30˚ terhadp bahu dan sendi siku 90˚ untuk memudahkan petugas
melakukan pemasangan
(4) Langkah 4
Tentukan tempat pemasngan yang optimal 8cm diatas lipat siku . tandai
(5) Langkah 5
Siapkan tempat peralatan dan bahan serta buka bungkus steril tanpa
(1) langkah 1
Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mngalir, keringkan dengan air
bersih
20
(2) Langkah 2
(3) langkah 3
kasa. Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi kearah luar
(4) Langkah 4
Bila ada, gunakan kain penutup (doek) yang mempunyai lubang untuk
tempat yang akan dipasang kapsul. Dapat juga untuk menutupi lengan
(5) langkah 5
Setelah memastikan (dari anamnesa ) tidak ada riwayat alergi terhadap obat
(6) langkah 6
21
anastesi pada kedua jalur kapsul (masing-masing 1 ml) membentuk huruf
V.
c) Pemasangan Kapsul
(1) Langkah 1
Ingat kedua tanda pada trokar. Trokar harus dipegang dengan ujung yang
tajam menghadap keatas. Ada 2 tanda pada trokar, tanda 1 dekt pangkal
(2) Langkah 2
masukkan ujung trokar pada luka insisi pada posisi 45˚ (saat memasukkan
supdermal dan sejajar permukaan kulit saat mendorong hingga tanda (3-5
(3) Langkah 3
kerah tanda (1) dekat pangkal. Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat
diraba dari luar dengan jari. Trokar harus selalu terlihat mengakat kulit
selama pemasangan. Masuknya trokar akan lancar bila berada tepat dibawa
22
kulit. Jangan menyentuh trokar terutama bagian tabung yang masuk
(4) Langkah 4
Saat trokar masuk sampai tanda (1), dorong trokar (posisi panah disebelah
atas ) setelah tanda (1) tercapai sambil meraba dan menahan bagian kapsul
untuk memastikan bahwa kapsul sudah keluar dari trokar dan sudah berada
dalam kulit.
(5) Langkah 5
Tarik trokar dengan mnggunakan ibu jari dan telunjuk kearah luka insisi
atau mendekati pangkal pendorong sampai tanda 2 muncul di luka insisi dan
(6) Langkah 6
Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar kearah lateral
(7) Langkah 7
Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kedua kapsul telah
terpasang. Pastikan ujung dari kedua kapsul harus cukup jauh dari luka
23
insisi.
(8) Langkah 8
Setelah kedua kapsul terpasang dan posisi setiap kapsul sudah di pastikan
Implan.
a. Faktor Pengetahuan
orang (85%). Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang
seseorang. Hal ini dapat menunjukan bahwa dengan pengetahuan yang baik,
24
Semakin baik tingkat pengetahuan seseorang tentang implant maka
keinginan untuk menjadi akseptor juga semakin besar. Akan tetapi jika
b. Faktor Pendidikan
memperoleh ilmu dan wawasan mereka lebih luas, sehingga informasi yang
c. Faktor Ekonomi
Menurut data Badan Pusat Statistik, pendapatan domestik bruto per kapita
25
zaman sekarang banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan uang
kurang akan memilih alat kontrasepsi lain sesuai dengan ekonomi ibu
1. Konseling
26
Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR). Dengan
diterima. Oleh karena itu, dibutuhkan konseling yang lebih efektif dengan
2. Presepsi
27
Persepsi adalah tanggapan seseorang tentang suatu objek yang sangat
28
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
KOTA KENDARI
No. Register : 00 06 90
29
B. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan datang
2. Riwayat Obstetri
Riwayat Haid
3. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat infertilitas, tidak ada massa benjolan,tidak
4. Riwayat KB
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC dan
penyakit kulit lainnya. Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
30
6. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Pola Nutrisi
Kebiasaan
1) Makan : 3x/hari
b. Pola Eliminasi
1) BAK
Kebiasaan
b) Warna : Kekuningan
2) BAB
Kebiasaan
a) Frekuensi : 1-2x/hari
b) Konsistensi : Lunak
c. Pola Tidur/Istirahat
Kebiasaan
31
d. Personal Hygiene
5) Baju dan pakaian dalam diganti 2x sehari tiap kali kotir atau lembab
6) Kuku kaki dan kuku tangan panjang hanya di potong ketika ingat
C. Data social
D. DATA OBJEKTIF
a) Pemeriksaan Umum
2. Berat badan : 58 kg
4. Tanda-tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
N : 82x/menit
S : 36,70C
P : 20x/menit
a. Kepala
Rambut panjang, lurus berwarna hitam, tidak rontok, dan tidak ada
benjolan
32
b. Wajah
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, skelera tidak ikterus,
penglihatan normal
d. Hidung
Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret dan polip
e. Mulut
Bibir tampak lembab, tidak ada sariawan, caries dan gigi tanggal
f. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret dan pendengaran baik
g. Leher
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada pelebaran vena jugularis,
h. Payudara
i. Abdomen
Tidak ada bekas operasi dan tidak ada pembesaran abdomen yang abnormal
j. Genetalia Luar
k. Ekstremitas
Ekstremitas atas : Tangan simetris kiri dan kanan, kuku bersih dan
tidak pucat
33
Ekstremitas bawah : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises,refleks
patella (+)/(+)
l. Kulit
34
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
KOTA KENDARI
No. Register : 00 06 90
SUBJEKTIF (S)
35
panjang (implant), dan ibu mengatakan pengetahuan mengenai kelebihan
OBJEKTIF (O)
Keadan umum baik, tanda tanda vital dalam batas normal (TD:110/80
mmHg, N:82x/menit, S:36,70C, P:20 x/menit), BB: 58 kg, TB: 160 cm. Pada
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
efek sampingnya
6. Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat yang berat atau kerja berat
Amoxicilin)
8. Menganjurkan pada ibu datang kembali sesuai tanggal yang telah ditentukan
36
BAB IV
A. Kesimpulan
dikumpulkan semua informasi (data) yang akurat dan lengkap dari semua
(data) yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
bentuk SOAP
B. Saran
1. Pasien
37
3. Bagi Institusi Pendidikan
38
DAFTAR PUSTAKA
Fatma Nadia and Ary Oktora (2021) Kesehatan Reproduksi & Keluarga
Berencana (KB). ke 1. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Kementerian Kesehatan RI. 2021. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan
Matahari Ratu, dkk. 2018. Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Yogyakarta : Pustaka Ilmu
Priyanti Sari dan Syalfina Agustin Dwi. 2017. Buku Ajar Kesehatan
39
Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.2 (2021) 432-440.
40