Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.A USIA 23 TAHUN DENGAN SUNTIK


KB 3 BULAN SECARA IM DI PUSKESMAS SUKADIRI

Disusun Oleh:

EUIS SUMYATI

NIM :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2023/2024

1
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan Laporan Pendahuluan sebagai Salah Satu Persyaratan dalam


penyelenggaraan Praktik Stase Asuhan Kebidanan Pada Keterampilan dasar
kebidanan Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Tangerang Tahun 2023

Tangerang, September, 2023

Mengetahui :

Pembimbing Stase Pembimbing Lahan/CI

( ) ( )

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan pada Stase
Asuhan Kebidanan Pada Keterampilan dasar kebidanan . Penulisanan laporan
ini dalam rangka menerapkan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
keterampilan dasar kebidanan yang merupakan salah satu mata kuliah yang
harus dilalui dalam proses pendidikan profesi bidan. Dalam penyusunan
laporan pendahuluan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan
serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Imas Yoyoh, S.Kp., M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Tangerang
2. Catur Erty Suksesty, Bd., M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang
3. Eka Mardiana Afrilia, SST., Bd., MKM selaku Dosen Pembimbing
Institusi
4. selaku Pembimbing Lahan

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan pendahuluan ini masih jauh


dari kesempurnaan dengan demikian penulis sangat mengharapkan petunjuk
dan saran serta kritik dari berbagai pihak. Akhir kata semoga hasil laporan ini
memberikan manfaat yang berguna bagi yang membutuhkannya.

Tangerang, Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR RPENGESAHAN................................................................................ i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

3. Tujuan ....................................................................................................... 2

4. Manfaat ..................................................................................................... 3

BAB II LAPORAN KASUS ......................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................ 7

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 11

1. Kesimpulan ................................................................................................ 11

2. Saran .......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara keempat terbesar penduduknya di
dunia dengan lebih dari 237 juta jiwa. Fertilitas atau kelahiran adalah salah
satu faktor penambah bagi jumlah penduduk. Untuk mengatasi hal
tersebut, pemerintah Indonesia menerapkan program Keluarga Berencana
(KB) yang telah dimulai sejak tahun 1968 dengan didirikannya LKBN
(Lembaga Keluarga Berencana Nasional) yang kemudian pada tahun 1970
diubah menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional ) dengan tujuan dapat mewujudkan keluarga kecil yang bahagia
dan sejahtera. Salah satu dukungan dan pemantapan dari penerimaan
gagasan KB tersebut adalah adanya pelayanan kontrasepsi (Pratiwi, 2014)
Kontrasepsi di Negara Indonesia saat ini tersedia banyak metode
atau alat kontrasepsi meliputi: Intra Uterin Device (IUD), suntik, pil,
implant,n kontrasepsi tetap, kondom (BKKBN,2014). Salah satu
kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik.
Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enentat (NETEN),
Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA ) dan Cyclofem.
Angka penggunaan kontrasepsi suntik di Indonesia sebanyak
48,56%, pil 26,60%, Intra Uterin Device (IUD ) 7,75%, kondom 6,09%,
implant 9,23%, sterilisasi wanita 1,52%, sterilisasi pria 0,25% (BKKBN,
2014 ). Data dari Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 akseptor
Kontrasepsi suntik 30,67%, pil 29,5%, IUD 4,7%, implant 3,2%, kondom
0,7%, kontap wanita 2,2%, kontap pria 0,1%, pantang berkala 0%,
senggama terputus 0% dan metode lainnya 0,3%. Menurut data dari Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin pengguna pada Tahun 2012 akseptor
Kontrasepsi suntik sebanyak 28,9%, pil 27,75%, IUD 9%, implant 4%,
kondom 0,4%, kontap wanita 0,2%, kontap pria 0%, pantang berkala 0%,
2

senggama terputus 0,2% dan metode lainnya 0,1% (Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin,2012).
Kontrasepsi suntik memiliki efek samping, efek samping dari
kontrasepsi suntik antara lain amenorea (tidak dapat haid),
perdarahan/perdarahan bercak (spotting), meningkatnya berat badan
(Irianto, 2012). Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi
frekuensinya adalah peningkatan berat badan. Beberapa studi penelitian
didapatkan peningkatan berat badan dihubungkan dengan kandungan pada
DMPA yaitu hormon progesteron, yang dapat merangsang pusat
pengendalian nafsu makan di hipotalamus sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan nafsu makan (Pratiwi, 2014).
Pada tahun 2013 telah dilakukan penelitian oleh Dhania Pratiwi
dengan judul “Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Suntik DMPA dengan Peningkatan Berat Badan di Puskesmas Lapai Kota
Padang”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik
observasional dan teknik pengambilan sampel purposive sampel. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya korelasi antara pemakaian
kontrasepsi hormonal suntik DMPA dengan peningkatan berat badan.
Kenaikan berat badan merupakan masalah yang sangat banyak dan sering
dipertanyakan oleh pasien jika mengalami kegemukan. Menjadi gemuk
merupakan mimpi yang buruk bagi sebagian orang terutama bagi mereka
yang sangat memperhatikan bentuk tubuh. Kegemukan juga akan
menguras kepercayaan diri seseorang (Mardiyaningsih, 2013).
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam study kasus ini adalah “Bagaimana
Asuhan kebidanan pada ny. a kb suntik 3 bulan secara im “
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan penyuntikan suntik kb 3
bulan secara im sesuai dengan soap
b. Tujuan Khusus
3

1) Mahasiswa dapat mengkaji data pasien,


2) Mahasiswa dapat melakukan tindakan sesuai dengan langkah –
Langkah.
3) Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang akan dilakukan.
D. Manfaat Penulisan
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan masukan
yang berharga bagi instansi kesehatan khususnya Di puskesmas
sukadiri dan bagi institusi Universitas Muhammadiyah Tangerang
Jurusan Kebidanan merupakan bahan informasi mengenai teknik
pemasangan infus dengan dehidrasi
2) Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pengalaman berharga
bagi peneliti dalam memperluas wawasan keilmuan dalam
melaksanakan penelitian sebagai salah satu syarat dalam rangka
menyelesaikan tugas keterampilan dasar kebidanan Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Tangerang Tahun 2023.
BAB II
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.A USIA 23 TAHUN DENGAN SUNTIK


KB 3 BULAN SECARA IM DI PUSKESMAS SUKADIRI

No. Register : 2045


Hari/Tanggal : Kamis , 21 september 2023
Jam : 17.00 WIB
Tempat : Puskesmas sukadiri
A. Data subjektiv
1. Identias pasien
Nama : Ny. S / Tn. h
Umur : 23 thn / 26 thn
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / karyawan swasta
Alamat : sukadiri
2. Alasan kunjungan saat ini : Ibu ingin melakukan suntik kb 3 bulan
3. Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 15 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 3x ganti duk/hari
Dismenorhea : Tidak ada
Teratur/tidak : Tidak
Lamanya : 7 hari
Sifat darah : Encer
5. Riwayat Kehamilan,Persalinan,Nifas: P1 A0
6. Riwayat penyakit sistematik yang pernah diderita
Penyakit jantung : Tidak Ada
Penyakit ginjal : Tidak Ada
Penyakit asma /TBC : Tidak Ada
5

Penyakit hepatitis : Tidak Ada


Penyakit DM : Tidak Ada
Penyakit hipertensi : Tidak Ada
Penyakit epilepsi : Tidak Ada
Lain-lain : Tidak Ada
7. Riwayat penyakit keluarga :
Penyakit jantung : Tidak Ada
Penyakit hipertensi : Tidak Ada
Penyakit DM : Tidak Ada
Gemeli : Tidak Ada
8. Riwayat sosial dan ekonomi
Siklus perkawinan : Sah
Pola makan / minum
Makanan sehari-hari,frekuensi : 5x sehari
Jenis makanan yang dimakan : Nasi,lauk,sayur,buah
Perubahan makan yang dialami (ngidam,nafsu,makan,dll) : Ada
Kebiasaan merokok : Tidak Ada
Minuman keras : Tidak Ada
Mengkonsumsi obat terlarang : Tidak Ada
Kegiatan sehari-hari (beban kerja ) : Memasak,menyapu,mencuci
B. Data Objektiv
a. Pemeriksaan fisik umum
1) Keadaan umum ibu baik
2) Kesadaran competitis
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 120/90 mmHg
2) Nadi : 80 x/i
3) Suhu : 37,5 C
4) Pernapasan : 22 x/i
c. Pengukuran antropometri
1) Tinggi badan : 152 cm
6

2) Berat badan : 50 kg
d. Pemeriksaan fisik terfokus
1) Kepala : rambut hitam, ada ketombe.
2) Mata : simetris, konjungtiva merah muda dan sclera putih.
3) Muka : pucat, tidak ada jerawat, tidak oedema, tampak berkeringat,
tampak cemas, tampak kemerahan.
4) Hidung : simetris, tidak ada secret.
5) Telimga : simetris kanan dan kiri, tidak serumen.
6) Mulut/gigi : bibir lembab, gigi tidak caries, gusi tidak berdarah.
7) Leher : tidak ada pemebesaran kelenjar limfe maupun thyroid,
tampak kemerahan.
8) Dada : simetris kanan dan kiri, payudara mulai mengendor dan
terlihat menggantung , puting susu menjadi kecil dan pigmentasi
berkurang serta konsistensi melunak, terasa berdebar- debar.
9) Abdomen :
Pembesaran : Simetris
Linea : Alba
Striae : Tidak Ada
C. Analisa Data
Diagnosa kebidanan : Ny. S umur 23 tahun dengan KB suntik 3
bulan secara IM
D. Perencanaan Asuhan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan kepada ibu tentang efek kontrasepsi suntik 3
bulan
menggunakan leaflet, diantaranya :
a. Gangguan haid
b. Penambahan berat badan disebabkan nafsu makan
meningkat dikarenakan hormone progesterone merangsang
pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus
c. Terlambatnya kembali kesuburan setelah pemakaian
7

d. Pada penggunaan jangka panjang menurunkan libido,


jerawat, dan menurunkan kepadatan tulang
3. Mengajurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 3 bulan
yang akan dating atau sesuai tgl yang telah di tentaukan.
E. EVALUASI
1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaannya
2. Ibu telah mengetahui efek samping suntik 3 bulan
3. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang
8

BAB III
PEMBAHASAN
Ny. S usia 23 tahun P1A0 datang ke puskesmas sukadiri ingin melakukan
suntik KB 3 bulan secara IM.
Berdasarkan anamnesa ibu baru memiliki anak stau dan blm pernah
keguguran. Sebelumnya ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di dapatkan Pemeriksaan fisik umum :
Keadaan umum ibu baik,Kesadaran competitis. Tanda-tanda vital : Tekanan darah
: 120/90 mmHg,Nadi : 80 x/I, Suhu : 37,5 C, Pernapasan : 22 x/I, Pengukuran
antropometri, Tinggi badan : 152 cm, Berat badan : 50 kg.
Pemeriksaan fisik terfokus, Kepala : rambut hitam, ada ketombe. Mata :
simetris, konjungtiva merah muda dan sclera putih. Muka : pucat, tidak ada
jerawat, tidak oedema, tampak berkeringat, tampak cemas, tampak kemerahan.
Hidung : simetris, tidak ada secret. Telimga : simetris kanan dan kiri, tidak
serumen. Mulut/gigi : bibir lembab, gigi tidak caries, gusi tidak berdarah. Leher :
tidak ada pemebesaran kelenjar limfe maupun thyroid, tampak kemerahan.Dada :
simetris kanan dan kiri, payudara mulai mengendor dan terlihat menggantung ,
puting susu menjadi kecil dan pigmentasi berkurang serta konsistensi melunak,
terasa berdebar- debar.
Analisa Data didapatkan Diagnosa kebidanan : Ny. S umur 23 tahun P1A0
dengan KB suntik 3 bulan secara IM
Perencanaan Asuhan Memberitahu hasil pemeriksaan, Menjelaskan
kepada ibu tentang efek kontrasepsi suntik 3 bulan menggunakan leaflet,
diantaranya :Gangguan haid, Penambahan berat badan disebabkan nafsu makan
meningkat dikarenakan hormone progesterone merangsang pusat pengendalian
nafsu makan di hipotalamu, Terlambatnya kembali kesuburan setelah pemakaian,
Pada penggunaan jangka panjang menurunkan libido, jerawat, dan menurunkan
kepadatan tulang, Mengajurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 3 bulan
yang akan datang atau sesuai tgl yang telah di tentukan.
9

Berdasarkan teori Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan


yang berisi hormon progesterone yang disuntikan ke dalam tubuh wanita secara
periodik atau yang mengandung kombinasi hormone estrogen dan progesterone
(Irianto, 2012).
DMPA (Depot medroxy progesterone acetate )atau Depo Provera yang
diberikan tiap tiga bulan dengan dosis 150 miligram yang disuntik secara IM,
Depo Noristerat diberikan setiap 2 bulan dengan dosis 200 mg Nore-tindron
Enantat (Mulyani, 2013).
Efektifitas Kontrasepsi suntik memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara
teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Kontrasepsi suntik memiliki efek samping, efek samping dari kontrasepsi
suntik antara lain amenorea (tidak dapat haid), perdarahan/perdarahan bercak
(spotting ), meningkatnya berat badan (Irianto, 2012). Efek samping kontrasepsi
suntik yang paling tinggi frekuensinya adalah peningkatan berat badan. Beberapa
studi penelitian didapatkan peningkatan berat badan dihubungkan dengan
kandungan pada DMPA yaitu hormon progesteron, yang dapat merangsang pusat
pengendalian nafsu makan di hipotalamus sehingga menyebabkan terjadinya
peningkatan nafsu makan (Pratiwi, 2014).
Hal ini sesuai dengan teori bahwa penatalaksanaan pada akseptor
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan adalah dengan
menjelaskan pada akseptor efek samping kb suntik 3 bulan bahwa penambahan
atau penurunan berat badan ini bersifat sementara dan individu, menganjurkan
klien untuk diet rendah kalori untuk akseptor yang mengalami kenaikan berat
badan dan olahraga yang teratur untuk menjaga berat badannya. Bila cara tersebut
diatas tidak menolong dan berat badannnya bertambah, maka pemakaian suntik
dihentikan dan ganti kontrasepsi lain yang non hormonal (Arum, 2011).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Diah Puji Astuti
tahun 2008 yang berjudul Asuhan Kebidanan akseptor KB Suntik 3 bulan pada
Ny. Y P2A0 umur 26 tahun dengan Kenaikan berat Badan di RB AnNuur
Surakarta. Diagnosa pada kasus tersebut adalah Ny. Y P2A0 umur 26 tahun
10

akseptor KB Suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan. Masalah: ibu


mengatakan merasa cemas dengan kenaikan berat badannya sekarang, dan sangat
mengganggu aktifitasnya sehari-hari. Kebutuhan: memberikan KIE
efek samping KB suntik 3 bulan.
11

BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang
berisi hormon progesterone yang disuntikan ke dalam tubuh wanita secara
periodik atau yang mengandung kombinasi hormone estrogen dan
progesterone (Irianto, 2012). DMPA (Depot medroxy progesterone acetate
)atau Depo Provera yang diberikan tiap tiga bulan dengan dosis 150
miligram yang disuntik secara IM, Depo Noristerat diberikan setiap 2
bulan dengan dosis 200 mg Nore-tindron Enantat (Mulyani, 2013).
2. Saran
a. Lahan Praktek
Diharapkan bagi lahan praktek untuk terus meningkatkan mutu
pelayanan dan bisa menerapkan tindakan sesuai teori.
b. Institusi
Institusi pendidikan sebagai tempat untuk mencari ilmu,
diharapkan dapat menjadi tempat pengembangan ilmu khususnya
tentang asuhan kebidanan pada ny. S usia 23 tahun dengan suntik kb 3
bulan secara IM yang sering dijumpai dalam lahan praktek.
a. Bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat lebih memahami asuhan kebidanan pada
Ny.s usia 23 tahun dengan suntik kb 3 bulan sacea IM yang sering
dijumpai dilahan praktek.
12

DAFTAR PUSTAKA

Axton , Sharon, dan Terry. 2014. Rencana Asuhan Keperawatan


Pediatrik. Jakarta: EGC.
BKKBN. 2014. Situasi dan Analisis Keluarga Berencana. Jakarta :
KEMENKES
Harahap, rosmawaty. 2015. Pengaruh KB Suntik Depo Medroksi
Progesteron Asetat (DMPA) terhadap Peningkatan Berat
Badan Ibu di Klinik Bersalin Sahara Padangsidimpuan Tahun
2014. Jurnal Ilmiah Panmed. Vol 9, No
3.http://pannmed.poltekkes-medan.ac.id.pdf diakses tanggal
15 Maret 2016
Haryani, Dwi Dewi. 2010. Pengaruh Frekuensi Kontrasepsi Suntik DMPA
terhadap Kenaikan Berat Badan pada Akseptor Kontrasepsi
Suntik DMPA. Jurnal Ilmiah kebidanan. Vol 1, No 1.
http://download.portalgaruda.org/2007186633.pdf diakses
tanggal 16 februari 2016
Haryati, dkk. 2011. Pengaruh Lamanya Pemakaian Alat Kontrasepsi Depo
Medroxy Progesterone Acetate (DMPA ) Terhadap
Kenaikan Berat Badan. Jurnal Bidan Prada. Vol 2, No 2.
http://www.akbidylpp.ac.id/25/23.pdf diakses tanggal 18
februari 2016
Hastuti, Diah Puji. 2015. Asuhan Kebidanan akseptor KB Suntik 3 bulan
pada Ny. Y P2A0 umur 26 tahun dengan Kenaikan berat
Badan di RB An-Nuur Surakarta. Surakarta: STIKES
Kusuma Husada
Koes, Irianto. 2012. Keluarga Berencana Untuk Paramedis Dan Nonmedis.
Bandung : Yrama Widya
Liando, dkk. 2015. Faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan
berat badan ibu pengguna alat kontrasepsi suntik dmpa (depo
medroksi progesterone asetat ). Ejournal keperawatan. Vol 3,
13

No 2. ejournal.unsrat.ac.id/8174/7728.pdf diakses tanggal 11


Februari 2016
Mardiyaningsih, dkk. Analisis Perbedaan Berat Badan Sebelum dan
Selama Menggunakan KB Suntik 3 bulan. Jurnal Fakultas
Ilmu Kesehatan. http://jurnal.ummgl.ac.id/11/12.pdf diakses
tanggal 16 februari 2016
Mulyani Dan Rinawati .2013. Keluarga Berencana Dan Alat Kontrasepsi.
Yogyakarta : Nuha Medika
Pratiwi, dkk. 2014. Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Suntik DMPA dengan Peningkatan Berat Badan. Jurnal
Kesehatan Andalas. Vol 3, No 3.
http://download.portalgaruda.org/ 2999887288.pdf diakes
tanggal 17 februari 2016
Proverawati , dkk .2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta :
Nuha Medika
Rahmawati I dan Norazizah Y. 2014. Survey Penambahan Berat Badan
Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan. Jurnal kesehatan dan
Budaya. Vol 7, No 2.
jurnal.akbidalhikmah.ac.id/17/17.pdf diakses tanggal 18 februari 2016
Rismalinda .2014. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : In
Media
Saifuddin, Abdul Bahri. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sriwahyuni, efi dan Wahyuni, Chatarina Umbul. 2010. Hubungan antara
Jenis dan Lama Pemakaian Alat Kontrasepsi Hormonal
dengan Peningkatan Berat Badan Akseptor. The Indonesian
Journal of Public Health. Vol 8, No 3.
journal.unair.ac.id/5964-1c4bd49a60.pdf diakses tanggal 10
Februari 2016
Sudargo, dkk. 2014. Pola Makan dan Obesitas. Jogjakarta: Gajah Mada
University Press
14

Sulistyawati Dan Nugrahaheny. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu


Bersalin.Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai