Laporan Komprehensif dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ny. I Akseptor Baru
Kb Pil Kombinasi” yang disusun oleh mahasiswa semester V Prodi DIII Kebidanan
Sutomo Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun Akademik 2023/2024
ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Mengetahui
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga laporan kebidanan komprehensif ini daat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Dalam penulisan laporan ini, tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Luthfi Rusyadi, SKM, M.Sc, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya
2. dr. Khusnus Khowatin selaku Kepala Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya
3. Dwi Wahyu Wulan S., SST., M.Keb selaku ketua Jurusan Kebidanan Kampus
Poltekkes Kemenkes Surabaya.
4. Kharisma Kusumaningtyas, S. Si. T,. M. Keb. selaku ketua program studi D3
Kebidanan Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya.
5. Dita Harlidha, S.ST selaku pembimbing praktik klinik kebidanan.
6. Evi Yunita Nugrahini, S.ST., M.Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi D3
Kebidanan Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya.
7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi laporan ini sangat
dibutuhkan.
Surabaya, 28 September 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum.............................................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................................................2
1.3 Pelaksanaan.......................................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan..............................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
2.2 Konsep Dasar Keluarga Berencana.....................................................................3
2.1.1 Pengertian..................................................................................................3
2.1.2 Tujuan Keluarga Berencana........................................................................4
2.1.3 Sasaran Keluarga Berencana......................................................................4
2.1.4 Manfaat Keluarga Berencana.....................................................................4
2.1.5 Konseling Keluarga Berencana...................................................................5
2.1.6 Metode Keluarga Berencana......................................................................8
2.1.7 Tinjauan Kontrasepsi Pil Progestin...........................................................11
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keluarga Berencana......................................................11
2.2.1 Langkah I : Pengumpulan dan Analisa Data Dasar....................................12
2.2.2 Langkah II : merumuskan diagnosa/masalah aktual.................................13
2.2.3 Langkah III : merumuskan diagnosa/masalah potensial...........................13
2.2.4 Langkah IV : melaksanakan tindakan segera atau kolaborasi...................14
2.2.5 Langkah V : Perencanaan tindakan/intervensi.........................................14
2.2.6 Langkah VI : Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan.............................14
2.2.7 Langkah VII : Evaluasi................................................................................14
2.3 Dokumentasi Kebidanan.......................................................................................15
BAB III..............................................................................................................................16
3.1 Data Subjektif........................................................................................................16
3.2 Data Obyektif.........................................................................................................18
3.3 Analisa Data...........................................................................................................19
3.4 Penatalaksanaan....................................................................................................19
BAB IV..............................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................v
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Pelaksanaan
Asuhan kebidanan ini dilakukan ketika mahasiswa melaksanakan praktik klinik di
Puskesmas Porong Sidoarjo pada periode Tanggal 27 Maret – 17 April 2023.
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1.1 Pengertian
Keluarga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi
(Anggraini, dkk, 2019). Keluarga berencana tindakan yang membantu pasangan
suami istri untuk mencegah kehamilan, penundaan usia kehamilan serta
menjarangkan kehamilan (Pinem, dkk, 2018)
Menurut WHO (Expert Committe,2017) dalam Pinem (2018), manfaat KB
yaitu membantu individu/pasangan suami istri untuk :
a) Mendapatkan objektif-objektif tertentu.
b) Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
c) Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
d) Mengatur interval diantara kehamilan.
e) Mengontrol waktu saat-saat kelahiran dalam hubungan umur suami istri.
f) Menentukan jumlah anak dalam keluarga
2. Manfaat Konseling
a. Meningkatkan penerimaan Informasi
Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara
mendengarkan, berbicara dan komunikasi nonverbal
meningkatkan penerimaan informasi mengenai KB oleh klien
b. Menjamin pilihan yang cocok
Menjamin petugas dan klien memilih cara terbaik yang sesuai dengan
keadaan kesehatan dan kondisi klien.
c. Menjamin penggunaan yg efektif
Konseling efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana
menggunakan KB dengan benar dan mengatasi informasi
yang keliru tentang cara tersebut
d. Menjamin kelangsungan yang lebih lama
Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut
memilih cara tersebut, mengetahui cara kerjanya, dan mengatasi
efek sampingnya.
3. Jenis Konseling
Komponen penting dalam pelayanan KB dibagi 3 tahapan yaitu:
a. Konseling Awal
1. Bertujuan menentukan metode apa yg diambil
2. Bila dilakukan dengan objektif, langkah ini akan
membentuk klien untuk memilih jenis KB yang cocok
untuknya
3. Yang perlu diperhatikan dalam langkah ini:
a) Menanyakan langkah yang disukai klien
b) Apa yang diketahui tentang cara kerjanya,
kelebihan, dan kekurangannya
b. Konseling Khusus
1. Memberi kesempatan klien untuk bertanya tentang cara KB
dan membicarakan pengalamannya
2. Mendapatkan informasi lebih rinci tentang KB yang
diinginkannya
3. Mendapatkan bantuan untuk memilih metoda KB yang cocok
dan mendapatkan penerangan lebih jauh tentang penggunaannya
c. Konseling Tindak Lanjut
1. Konseling lebih bervariasi dari konseling awal
2. Pemberi pelayanan harus dapat membedakan masalah
yang serius yang memerlukan rujukan dan masalah yang
ringan yang dapat diatasi di tempat)
1. Metode Sederhana
1) Kondom
Kondom adalah selubung /sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagi bahan seperti latex (karet), plastik (vinil), atau bahan alami
(produksi hewani dipasang pada penis pada saat hubungan
sexual).Cara kerjanya: menghalangi terjadinya pertemuaan sperma
dan sel telur, mencegah penularan mikroorganisme
2) Diafragma
Diafragma adalah Kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks
(karet) yang diinersikan kedalam vagina sebelum berhubungan
seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya menghalangi sel mani
masuk kedalam kanalis servikalis. Diafragma dipasang sebelum
koitus dan dikeluarkan 6-8 jam setelah koitus selesai
3) Spermisida. Spermisida adalah sat kimia yang dapat melumpuhkan
sampai mematikan spermatozoa yang digunakan menjelang
hubungan seks. Cara kerjanya melumpuhkan dan mematikan
sperma atau sel mani, menutup mulut serviks (cervical prop)
4) Coitus terputus (senggama terputus) adalah suatu metode
kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi
intra vaginal. Cara kerjanya penarikan penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi, dengan demikian air mani sengaja ditumpahkan
diluar untuk mencegah sel mani masuk arena fertilisasi
5) Pantang berkala. Pantang berkala adalah tidak melakukan
persetubuhan pada masa subur istri yaitu sekitar terjadinya ovulasi.
Metode pantang berkala dikenal dua sistem yaitu :
a. Pantang berkala dengan sistem kelender adalah cara Keluarga
Berencana Alamiah (KBA) dimana hari subur ditaksir
berdasarkan kumpulan catatan siklus haid dari 6-12 bulan
terahkir. Untuk menetukan masa subur istri dipatokan sebagai
berikut: (1) Ovulasi terjadi 12-16 hari sebelum haid yang akan
datang. (2) Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48 jam
setelah ejakulasi. (3) Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
(Wiknjosastro, 2005).
b. Sistem mengukur suhu badan basal adalah cara Keluarga
Berencana Alamiah (KBA) dimana masa tidak subur
diperkirakan/ditetapkan berdasarkan adanya perubahan suhu
basal badan sesaat setelah ovulasi. Cara kerjanya menjelang
ovulasi yaitu suhu badan turun (pada hari ke-12 dan 13 siklus
haid), pada hari ke 14 terjadi ovulasi, suhu akan naik sampai
lebih tinggi dari suhu sebelum ovulasi pada hari ke 15 dan 16
siklus haid. Dengan cara ini masa berpantang akan lebih
pendek namun lebih meninggikan efektifitas metode pantang
berkala (Mochtar, 2018)
2. Metode Modern
1. Hormonal
a) Pil KB
a. Progesteron only pil adalah pil yang hanya mengandung
progesteron.
b. Pil kombinasi adalah pil yang mengandung kombinasi
progesteron dan estrogen.
c. Pil sequensial adalah pil yang mengandung komponen yang
disesuaikan dengan system hormonal tubuh yang
mengandung estrogen dan progesteron.
d. Pil KB exluton adalah pil yang mengandung progesteron dan
disiapkan untuk ibu yang memberikan ASI
b) Suntikan KB
a. Depo provera yang mengandung medroxy progesteron asetat
150 mgr.
b. Cyclofem yang mengandung medroxyprogesetron asetat 50
mg dan komponen estrogen.
c. Norigest 200 mgr yang merupakan derivat tetesteron.
c) Susuk KB.
a. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan
panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan
36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang
kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg
keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang diisi dengan
75 mg levonor-gestrel dengan lama kerjanya 3 tahun.
2. Mekanis
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukan dalam rahim untuk
menghambat masuknya spermatozoa. Cara kerjanya, menghambat
kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi
3. Metode Mantap
a. Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan
fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen.
Dengan mengoklusi tuba fallopi, mengikat dan memotong atau
memasang cincin sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan
ovum.
b. Vasektomi Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan okulasi vasa deferensia
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi
(penyatuan dengan ovum) tidak terjadi
3.4 Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemerikan kepada ibu bahwa kondisi umum ibu baik, Tekanan
Darah 100/70 mmHg, Nadi 85 x/menit, Suhu 36,3 0C, frekuensi napas 20 x/menit.
E: Ibu mengetahui bahwa kondisinya baik.
2. Memberikan informed consent sebelum pemberian pil.
E: Ibu mengerti dan menerima pemberian pil.
3. Mengingatkan kepada ibu aturan minum KB pil Kombinasi yaitu 1 kali sehari pada
waktu yang sama setiap harinya dan tidak boleh terlupa. Jika terlupa, maka
segera meminum pada waktu ingat, kemudian pada waktu yang sama setiap
harinya juga tetap meminum. Sehingga dalam sehari akan meminum dua kali pil
KB apabila terlupa.
E: Ibu mengerti tentang aturan minumnya.
4. Memberikan penjelasan kepada ibu bila ingin memberikan jarak antara anak yang
pertama dan selanjutnya sebaiknya menggunakan kontrasepsi jangka panjang
seperti IUD dan implan.
E: Ibu menerima penjelasan dengan baik dan akan berdiskusi dengan suami.
5. Menganjurkan pada ibu untuk datang kembali jika terdapat masalah yang
sehubungan dengan pemberian alat kontrasepsi.
E : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
6. Mengingatkan pada ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi yaitu tanggal 16
November 2023.
E : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian asuhan kebidanan pada akseptor lama KB pil
kombinasi Ny. I pada tanggal 19 Oktober 2023 pukul 09.30 di Puskesmas Dukuh
Kupang. Didapatkan hasil pengkajian data subjektif Ny. I ingin melakukan kunjungan
ulang KB pil Kombinasi. Data objektif keadaan umum baik, kesadaran compos mentis,
tekanan darah 100/70 mmHg, suhu 36 0C, frekuensi pernapasan 20 x/menit, nadi 80
x/menit. Dari pengkajian data yang dilakukan, telah didapatkan rumusan diagnose dan
masalah yang selanjutnya sebagai dasar asuhan kebidanan yang diberikan kepada
ibu, yaitu diagnose “akseptor lama KB pil Koombinasi”. Dari diagnosa dan masalah
tersebut penulis melakukan asuhan kebidanan berupa memberikan konseling
mengenai aturan minum pil kombinasi dan cara meminum jika terlupa, menganjurkan
pada ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau apabila terdapat masalah yang
sehubungan dengan pemberian alat kontrasepsi.
DAFTAR PUSTAKA
Fatmala, Figi Julia. 2021. "Asuhan Kebidanan Komprehensif Keluarga Berencana Ny ’’F’’
Di Wilayah Kerja Pmb Y Kabupaten Jember ". Jember: Universitas Dr. Soebandi
Jember.
Matahari, Ratu., Dkk. 2018. Buku Ajar Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi . Yogyakarta:
Pustaka Ilmu.
Priyanti, Sari., Dan Agustin Dwi Syalfina. 2017. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Dan
Keluarga Berencana. Surakarta: Kekata Group.
Prijatni, Ida., Dan Sri Rahayu. 2016. Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana.
Jakarta: Bppsdm Kesehatan.
Rahayu, Muji. 2018. "Asuhan Kebidanan Pada Ny.Y Dengan Kb Suntik Di Puskesmas
Kuala Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2018 ". Medan: Poltekkes
Kemenkes Ri Medan.