Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS PAUH KOTA PADANG

Oleh:

THESSA YUNISIO PUTRI


2323051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan komprehensif dengan judul “Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ibu


Hamil di Puskesmas Pauh Kota Padang” telah diperiksa dan disetujui untuk
memenuhi tugas Praktik klinik Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Stikes Mercubaktijaya Padang pada:
Hari :
Tanggal :
Padang, November 2023
Mahasiswa

Thessa Yunisio Putri


NIM. 2323051

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik


Program Studi Pendidikan Profesi Puskesmas Pauh Kota Padang
Bidan Program Profesi Stikes
Mercubaktijaya Padang

Dian Febrida Sari,S.Si.T.,M.Keb Lidya Riniati,S.SiT


NIDN. 1009028401 NIP. 198401272010012010

Program Studi Pendidikan Bidan Program Profesi STIKes


MERCUBAKTIJAYA Padang
Ketua

Zulfita,S.ST.,M.Biomed
NIDN. 1023067401

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan Asuhan
Kebidanan Kehamilan pada Ibu hamil di Puskesmas Pauh Kota Padang. Laporan
ini disusun untuk memenuhi tugas praktek profesi dengan harapan dapat
memperdalam wawasan keilmuwan mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Program Profesi Stikes Mercubaktijaya Padang.
Penyelesaian laporan ini penulis telah banyak mendapat bantuan,
bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Zulfita,S.Si.T.,M.Biomed sebagai Ketua Prodi S1 Kebidanan STIKes
MERCUBAKTIJAYA Padang.
2. Ibu Dian Febrida Sari,S.Si.T.,M.Keb selaku pembimbing akademik Asuhan
Kebidanan Kehamilan yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta
ilmu yang sangat bermanfaat.
3. Ibu Lidya Riniati,S.SiT selaku pembimbing klinik di Puskesmas Pauh Kota
Padang yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama
melaksanakan praktik di Puskesmas Pauh Kota Padang.
4. Rekan-rekan profesi yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Padang, November 2023

Penulis

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Tujuan.............................................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum..........................................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus.........................................................................................3
1.3 Manfaat...........................................................................................................4
1.3.1 Bagi Lahan Praktik..................................................................................4
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan.........................................................................4
1.3.3 Bagi Penulis.............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5

2.1 Konsep Teori..................................................................................................5


2.2 Konsep Varney Asuhan Kebidanan Kehamilan...........................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut

kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester, trimester satu

berlangsung dalam 13 minggu, trimester kedua 14 minggu (minggu ke-14 hingga

ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)


(Yani & Rosyita, 2023)
. Kehamilan adalah proses normal yang menghasilkan serangkaian

perubahan fisiologis dan psikologis pada wanita hamil. Kehamilan adalah proses

mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa,

konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, dan
(Toyyibah, 2022)
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm .

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sebesar

230 per 100.000 kelahiran hidup selama kehamilan atau periode 42 hari setelah

berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat

oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan


(Kemenkes RI, 2021)
atau cidera .

Data menunjukkan tren menurun pada indicator AKI (per 100.000

kelahiran hidup) dari 390 pada tahun 1991 menjadi 230 pada tahun 2020 atau

turun 1,80 persen per tahun. Meski mengalami penurunan, AKI masih belum

mencapai target MDGS tahun 2015, yaitu 102 dan SDGs tahun 2030, yaitu kurang

5
dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Pada indikator AKB, data menunjukkan tren

menurun dari 68 pada tahun 1991 menjadi 24 pada tahun 2017 atau turun 3,93

persen per tahun. Sama halnya dengan AKI, angka penurunan AKB belum

mencapai target MDGs tahun 2015 yaitu 23 dan target SDGs Tahun 2030 yaitu

12. Di tengah situasi pandemi COVID-19, angka kematian ibu dan bayi melonjak.

Angka kematian ibu meningkat sebanyak 300 kasus dari 2019 menjadi sekitar

4.400 kematian pada 2020. Penyebab kematian ibu di antaranya disebabkan oleh

penyebab langsung obstetrik dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung

kematian ibu berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas

sedangkan penyebab tidak langsung disebabkan oleh penyakit yang memperberat

kehamilan dan meningkatkan resiko terjadinya kesakitan dan kematian. Selain itu,

salah satu kontribusi kematian ibu juga disebabkan oleh 4 terlalu, yaitu terlalu

muda, terlalu sering, terlalu pendek jarak kehamilan dan terlalu tua
(Tyastuti & Wahyuningsih, 2016)
.

Salah satu solusi efektif dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)

dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan meningkatkan partisipasi serta

kesadaran ibu terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan di fasilitas pelayanan


(WHO, 2016)
kesehatan oleh tenaga kesehatan (KEMENKES RI, 2018). dalam

WHO recommendations on antenatal care for a positive pregnancy experience

merekomendasikan setiap wanita hamil dan bayi baru lahir harus menerima

perawatan berkualitas selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Setiap

kehamilan perlu diberi perhatian khusus untuk mendeteksi adanya kehamilan

risiko tinggi serta mencegah komplikasi yang akan dijumpai pada saat persalinan
(Yani & Rosyita, 2023)
.

6
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis membuat laporan yang berjudul

“Laporan Pendahuluan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ibu Hamil di

Puskesmas Pauh Kota Padang”, dengan harapan laporan ini dapat menjadi tahapan

untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil secara komprehensif

sehingga komplikasi dapat dihindari.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan kehamilan dengan

menerapkan pola pikir melalui manajemen kebidanan varney dan

pendokumentasian SOAP.

1.2.2 Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan konsep dasar kehamilan pada ibu hamil


2. Menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan kehamilan pada ibu
hamil
3. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu hamil
4. Menginterpretasi data (diagnosis dan masalah) pada ibu hamil
5. Mengidentifikasi diagnosis dan masalah potensial pada ibu hamil
6. Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada ibu hamil
7. Melakukan perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai
kebutuhan
8. Melakukan tindakan asuhan kebidanan sesuai perencanaan
9. Melakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan
10. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu hamil

7
1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Lahan Praktik

Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan


pelayanan kesehatan terutama dalam asuhan kebidanan kehamilan pada
ibu hamil.
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan

Laporan ini diharapkan bermanfaat dalam pengembangan ilmu

dalam asuhan kebidanan kehamilan, dan dapat digunakan sebagai bahan

masukan dan referensi bagi mahasiswa lain di institusi pendidikan.

1.3.3 Bagi Penulis

Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta meningkatkan

keterampilan dalam pelayanan asuhan kebidahan kehamilan.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Teori


A. Tinjauan Teori

1. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Beberapa pengertian dari kehamilan adalah sebagai berikut:

1) Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu


masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang
sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan
nanti setelah anak tersebut lahir (Sukarni dan
Wahyu, 2013).
2) Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari). Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu;
kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu,
kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28
minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42
minggu (Yuli, 2017).
Peneliti merangkum dari kedua pengertian diatas
bahwa, kehamilan adalah suatu proses yang natural bagi
perempuan, dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
dengan rentang waktu 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7
hari).
b. Proses Kehamilan

1) Fertilisasi

Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit


sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh
sperma atau terjadi penyatuan ovum dan sperma.

9
Penetrasi zona pelusida memungkinkan terjadinya
kontak antara spermatozoa dan membran oosit.
Membran sel germinal segera berfusi dan sel sperma
berhenti bergerak. Tiga peristiwa penting terjadi
dalam oosit akibat peningkatan kadar kalsium
intraseluler yang terjadi pada oosit
saat terjadi fusi antara membran sperma dan
sel telur. Ketiga peristiwa tersebut adalah blok primer
terhadap polispermia, reaksi kortikal dan blok
sekunder terhadap polispermia. Setelah masuk
kedalam sel telur, sitoplasma sperma bercampur
dengan sitoplasma sel telur dan membran inti
(nukleus) sperma pecah. Pronukleus laki-laki dan
perempuan terbentuk (zigot). Sekitar 24 jam setelah
fertilisasi, kromosom memisahkan diri dan
pembelahan sel pertama terjadi (Heffner, 2008).
2) Nidasi
Umumnya nidasi terjadi di dinding depat atau
belakang uterus, dekat pada fundus uteri. Jika nidasi
ini terjdi, barulah dapat disebut adanya kehamilan.
Bila nidasi telah terjadi, mulailah terjadi diferensiasi
zigot menjadi morula kemudian blastula (Sukarni
dan Wahyu, 2013). Blastula akan membelah menjadi
glastula dan akhirnya menjadi embrio sampai
menjadi janin yang sempurna di trimester ketiga
(Saiffullah, 2015).
c. Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh
Menurut Sukarni dan Margareth (2013), Fauziah
dan Sutejo (2012), dan Yuli (2017), menuliskan bahwa
perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi adalah
sebagai berikut:

10
1) Sistem reproduksi
a) Uterus
Tumbuh membesar primer maupun sekunder
akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hyperplasia jaringan,
progesteron berperan untuk elastisitas/ kelenturan
uterus.
b) Vulva/ vagina
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh
estrogen dan progesteron, menyababkan warna
menjadi merah kebiruan (tanda Chadwick).

c) Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih
oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan esterogen. Selama kehamilan
ovarium tenang/ beristirahat.
d) Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hyperplasia
sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Mammae membesar dan tengang, terjadi
hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar
Montgomery, terutama daerah areola dan papilla
akibat pengaruh melanotor. Puting susu
membesar dan menonjol.
2) Peningkatan berat badan.
Normal berat badan meningkat sekitar 6 sampai
16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ/ cairan intrauerin.
3) Perubahan pada organ-organ sistem tubuh lainnya:
a) Sistem respirasi; kebutuhan oksigen menigkat
sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorok
naik ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal

11
akibat kompensasi dada menurun. Volume tidal
meningkat, volume residu paru dan kapasitas
vital menurun.
b) Sistem gastrointestinal; estrogen dan HCG
meningkat dengan efek samping mual dan
muntah, selain itu terjadi juga perubahan
peristaltik dengan gejala sering kembung,
konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan ingin
makan terus.
c) Sistem sirkulasi/ kardiovaskuler; tekanan darah
selama pertengahan pertama masa hamil,
tekanan sistolik dan diatolik menurun 5-10
mmHg. Selama trimester ketiga tekanan darah
ibu hamil harus kembali kenilai tekanan pada
trimester pertama.

d) Sistem integumen; Striae gravidarum, Linea


nigra, dan
Chloasma.

e) Sistem mukuluskeletal; kram otot, sendi-sendi


melemah dan karies gigi.
f) Sistem perkemihan; sering berkemih.
g) Sistem hematologi
Menurut Gant (2010), perubahan yang
terjadi pada sistem hematologi terkadi pada
volume darah, dimana volume darah pada atau
mendekati akhir kehamilan rata-rata adalah
sekitar 45% di atas volume pada keadaan tidak
hamil. Derajat peningkatan volume sangat
bervariasi. Peningkatan terjadi pada trimester
pertama, meningkat paling cepat selama
trimester kedua, kemudian peningkatan dengan
kecepatan lebih lambat selama trimester ketiga.

12
Selain itu terjadi peningkatan peptida natriuretik
atrium terjadi sebagai respons terhdap diet
tinggi natrium. Perubahan hematokrit dan
hemoglobin sedikit menurun selama kehamilan
normal. Akibatnya viskositas darah berkurang.
4) Perubahan Psikologi pada Ibu Hamil
Menurut Yuli (2017), Kehamilan merupakan
saat terjadinya krisis bila keseimbangan hidup
ternggangu.
a) Teori krisis.
Tahap syok dan menyangkal, bingung dan
preoccupation, tindakan dan belajar dari
pengalaman, intervensi memudahkan kembali
keadaan keseimbangan.
b) Awal penyesuaian terhadap kehamilan baik ibu
maupun bapak mengalami syok.
(1) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi menurut
individu.
(2) Dukungan situsional penting untuk
memberikan bantuan dan perhatian.

(3) Mekanisme koping; kekuatan dan


keterampilan dipelajari untuk mengatasi
stress.
c) Lanjutan penyesuaian terhadap kehamilan
(1) Trimester pertama (bulan 1-3)
Ditandai dengan adanya penyesuaian
terhadap ide-ide menjadi orang tua, tingkat
hormon yang tinggi, mual dan muntah serta
lebih.
(2) Trimester kedua (bulan 4-6)
Waktu yang menyenangkan, respons seksual
meningkat,

13
quickening memberikan dorongan psikologis.

(3) Trimester ketiga (bulan 7-9)


Letih, tubuh menjadi besar dan terlihat
aneh, kegembiraan yang menyusut dengan
kelahiran bayi.
d. Ibu Hamil Golongan Resiko Tinggi
Sukarni dan Wahyu (2013), menulis ada beberapa
golongan ibu hamil yang dikatakan memiliki risiko
tinggi walaupun dalam kesehariannya hidup dengan
sehat dan tidak menderita suatu penyakit. Golongan yang
dimaksud berisiko tinggi meliputi:
1) Ibu hamil terlalu muda dan terlalu tua (< 16 tahun
dan > 35 tahun).
2) Ibu baru hamil setelah perkawinan selama 4 tahun.
3) Jarak dengan anak terkecil dengan anak > 10 tahun.
4) Jarak kehamilan terlalu dekat yaitu < 2 tahun.
5) Terlalu banyak anak yaitu > 4.
6) Tinggi badan terlalu pendek < 145 cm.
7) Terlalu gemuk atau terlalu kurus, ini akan
berpengaruh pada gizi keduanya.
8) Riwayat persalinan jelek.
9) Riwayat adanya cacat bawaan atau kehamilan masa lalu.
10) Ibu seorang perokok berat, kecanduan obat dan
memiliki hobi minum-minuman keras.
e. Asuhan Antenatal Care (ANC)
Asuhan antenatal care (ANC) adalah pengawasan
sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Yulaikhah, 2008). Pelayanan ANC dilakukan oleh
tenaga yang profesional dibidangnya sesuai dengan
bidang ilmu yang dipelajari/ digeluti (Yeyeh, 2010).
f. Tujuan Asuhan Antenatal Care (ANC)

14
Menurut Maulana (2008), Status kesehatan dapat
diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya
kepelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, atau
poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan
kehamilan yang disebut dengan Antenatal Care (ANC)
adalah sebagai berikut:
1) Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian,
kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan
keadaannya.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
fisik dan mental ibu.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan
atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan.
4) Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat.
5) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
bayi.
6) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal.

2.2 Konsep Varney Asuhan Kebidanan Kehamilan


A. Langkah I (Pengkajian)
a. Data Subyektif
1) Identitas

Nama, Umur (dicatat dalam tahun untuk


mengetahui adanya risiko seperti <20 tahun, alat-
alat reproduksi belum matang, mental dan
psikisnya belum siap dan >35 tahun rentan terjadi
perdarahan, agama, pendidikan, suku/bangsa,
pekerjaan, dan alamat.
2) Alasan berkunjung

Ingin memeriksakan kehamilannya.

3) Keluhan Utama

15
Ketidaknyamanan kehamilan pada TM III : sering
BAK, sesak nafas, bengkak pada kaki, gangguan
tidur, nyeri perut bagian bawah, kontraksi Braxton
hicks .
4) Kesehatan sekarang /kronologi

Ibu hamil trimester 3 anak pertama. Merupakan


kunjungan pertama mengeluh pada usia kehamilan
sering BAK, sesak nafas, bengkak pada kaki,
gangguan tidur, nyeri perut bagian bawah,
kontraksi Braxton hicks .
5) Riwayat kesehatan yang lalu

a) Ibu tidak pernah menderita penyakit menurun


(darah tinggi, kencing manis), menahun
(jantung, ginjal), menular (penyakit kuning,
batuk menahun, HIV/AIDS).
b) Riwayat alergi
Ibu tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
makanan, minuman serta obat-obatan.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Usia ayah dan ibu, juga statusnya (hidup/mati), riwayat penyakit
kanker, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, penyakit ginjal,
penyakit jiwa, kelainan bawaan, kehamilan ganda,
tuberkulosis, epilepsi, kelainan darah, alergi, kelainan genetik,
riwayat keturunan kembar (Hani,2013).
7) Riwayat pernikahan

Mengetahui ibu menikah mulai usia sekitar 20 tahun, dimana


secara mental, wanita juga siap untuk berhubungan seksual dan
sudah siap untuk merawat bayinya (Anggraini,2016).
8) Riwayat Mentruasi

a) Haid : Menarcheusia pertama kali mengalami menstruasi.


Biasanya sekitar usia 12 sampai 16 tahun, SiklusBiasanya

16
sekitar 23 sampai 32 hari, biasanya volume yang digunakan
kriteria sedikit, sedang, banyak dan adakah keluhan seperti
dysmenorhea, HPHT, HPL yang menggunakan rumus
Naegle yaitu : Tanggal+7, Bulan-3 (untuk bulan ke 4
sampai 12), Tahun+1 (Maryunani,2016).
b) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi yang lalu

i. Kehamilan

Jarak antara 2 kelahiran sebaiknya 2-4 tahun (Saifuddin,


2013).Tidak ditemukan adanya kelainan seperti abortus,
IUFD, kehamilan ektopik.
ii. Persalinan

Pada riwayat persalinan yang lalu tidak ditemukan


adanya prematuritas, cacat bawaan, kematian janin
dalam kandungan, serta perdarahan.Penolong persalinan
petugas keshatan, lahir spontan belakang kepala, tidak
ada penyulit saat persalinan.

iii. Nifas

Normalnya pada masa nifas tidak terjadi pedarahan,


infeksi masa nifas, ibu memberikan ASI eksklusif
selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.(Dewi, 2013 dan
Astuti, 2015).
iv. Anak

Berat lahir bayi normalnya 2500-4000 gram, tidak


ditemukan kelainan kongenital (astresia ani), dan
komplikasi yang lain seperti icterus, status bayi saat lahir
(hidup/mati).

c) Riwayat Kehamilan Sekarang dan Masalahnya (Lihat Tabel


3.1 Riwayat Kehamilan dan Masalah )
9) Pola Kebiasaan Sehari – hari

17
10) Riwayat Kontrasepsi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khanifatul Izza,


2014 didapatkan hasil setelah pengehentian pengguanaan
kontrasepsi suntik 1 bulan, AKDR, dan pil yaitu rerata 2 bulan
sedangkan setelah penghentian penggunaan suntuik 3 bulan
memerlukan waktu rerata 4- 10 bulan. Selama dalam waktu
pengembalian kesuburan maka siklus menstruasi dapat
mengalami ketidakteraturan yang disebabkan adanya proses
pengembalian keseimbangan hormonal beberapa waktu saat
menggunakan KB (Nur’aini, 2014).
11) Riwayat Psikososial

a) Respon psikologi (Perasaan ibu selama hamil ini) Keadaan


psikologis yang buruk dapat mempengaruhi keadaan janin,
oleh karena itu ibu yang sedang hamil tidak diperbolehkan
mengalami stress ataupun depresi(Asrinah, 2013).
b) Kebutuhan akan dukungan suami, anggota keluarga yang
lain, harapan terhadap kehamilan ini :Dukungan keluarga dan
suami sangat penting untuk ibu yang sedang hamil yaitu
dukungan akan kehamilannya, sampai proses persalinan.
12) Riwayat Sosial Budaya

Keadaan lingkungan yang berhubungan dengan persalinan seperti


selamatan, pijat setelah melahirkan, dan kebiasaan yang
menunjang atau menghambat selama kehamilan. Dan faktor lain
yang mempengaruhi kondisi perempuan serta mitos yang
berkaitan dengan kesehatan (Asrinah,2013).
13) Riwayat Spiritual

Pada ibu hamil biasanya melakukan tindakan spiritual sesuai


dengan agamanya masing-masing(Asrinah, 2013).
b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan fisik umum

18
a) Keadaan Umum

Baik: Jika klien memperlihatkan respon yang baik terhadap


lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak
mengalami ketergantungan dalam berjalan. (Sulistyawati,
2015).
b) Kesadaran

Composmentis (Kesadaran penuh dengan memberikan


respon yang cukup terhadap stimulus yang diberikan).
(Sulistyawati, 2015).
c) TTV dalam batas normal yaitu :

TD: 110/80-120/90 mmHg Nadi:60-100 x/menit RR :16-24


x/menit Suhu :36,5-37,5ºC
d) BB Saat Hamil

Ibu hamil akan mengalami kenaikan antara 9 -13 kg selama


kehamilan atau sama dengan 0,5 kg perminggu atau 2 kg
dalam 1 bulan(Hani, 2013).
e) TB

Normalnya ≥145 cm, jika tinggi wanita hamil <145 cm


memiliki resiko tinggi mengalami persalinan premature,
karena lebih mungkin memiliki panggul sempit
f) LILA

Normalnya ≥ 23,5 cm, jika memiliki lila < 23,5 cm berarti


ibu hamil kekurangan energy kronik termasuk golongan ibu
hamil resiko tinggi. Hal ini sangat memungkinkan
pertumbuhan janin yang dikandungannya terganggu yang
dapat mengakibatkan BBLR .
2) Pemeriksaan fisik khusus (Head To Toe)

a) Kepala

Rambut bersih, tidak ada ketombe

b) Wajah

19
Normalnya tidak pucat, tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum(jika terdapat cloasma gravidarum kemungkinan
disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan
progesteron, selain itu juga dapat dikaikan dengan efek dari
hormon karena kehamilan, pengaruh pil kontrasepsi dan
gangguan siklus menstruasi.

c) Mata

Normalnya simetris, konjungtiva merah muda, tidak


anemia, tidak ikterik, sklera berwarna putih.
d) Hidung

Normalnya simetris, keadaan bersih, tidak ada


pernafasan cuping hidung, tidak ada polip.
e) Telinga

Keadaan bersih, bentuk simetris, tidak ada serumen.


f) Mulut dan gigi

Normalnya tidak ada stomatitis, gigi bersih, tidak caries gigi

g) Leher

Normalnya tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak


ada pembesaran vena jugularis (Handayani, 2015).
h) Dada

Normalnya denyut jantung 60-100 x/menit.Paru-paru


normalnya tidak ada bunyi wheezing dan ronchi.
i) Payudara

Tidak ada massa, Hiperpigmentasi areola, papilla


mamae menonjol, colostrum belum keluar.
j) Abdomen ( Kehamilan)

Inspeksi : Terdapat linea nigra, terdapat striae tidak ada


luka bekas operasi
Leopold I : TFU usia kehamilan 28 minggu 3 jari di atas

20
pusat, TFU usia kehamilan 32 minggu
pertengahan PX dan pusat, TFU usia
kehamilan 36 minggu 3 jari di bawah PX,
TFU usia kehamilan 40 minggu pertengahan
PX dan pusat (Prawiroharjo, 2015), Teraba
bulat, lunak, dan kurang melenting
Leopold II :Bagian kiri atau kanan perut ibu teraba
panjang, keras,seperti papan dan bagian
kanan teraba bagian terkecil janin.
Leopold III :Bagian bawah sudah masuk PAP, Teraba
keras, bulat dan melenting.
Leopold IV : ≥ 3/5, divergen.

Mac. Donal : UK 28 minggu : 28 cm

UK 32 minggu : 32 cm

UK 36 minggu : 36 cm

UK 40 minggu : 40 cm (Elisabeth, 2013).

TBJ : (TFU-12) x 155 (Belum masuk PAP)

(TFU-11) x 155 (Sudah masuk PAP)

DJJ : 120-160x/menit. (Manuaba, 2015).


k) Genetalia

Tidak ada tanda – tanda PMS, tidak terdapat varises, tidak


ada flour albus. Jika terdapat flour albous disebabkan oleh
pengaruh hormon sehingga saat hamil terjadi pengeluaran
skret yang berlebih (Sulistyawati, 2014).
l) Ekstermitas

Atas : Normalnya tidak oedema, jari lengkap, tidak ada


kelainan.
Bawah :Normalnya tidak ada varises, tidak edema, jari
lengkap,tidakada kelainan. Jika terjadi oedema mengarah
pada tanda gejala Preeklampsia, Reflek patella (+ / +) atau

21
(- / -) (Hani, 2013).
3) Pemeriksaan Panggul Luar

(Lihat Tabel 3.3 Pemeriksaan Panggul Luar)

4) Pemeriksaan Penunjang

(Lihat Tabel 3.4 Pemeriksaan Penunjang)

B. Langkah II (Interpretasi Data Dasar)

Ibu: G = gravida, P = parita, A = abortus, UK pada trimester III


(37-42 minggu) dan dituliskan dalam minggu, keadaan jalan normal
(riwayat persalinan yang lalu normal), keadaan umum ibu baik.
(Mufdillah,2015).
Janin : Hidup,Tunggal, Intrauterine, Presentasi Kepala, keadaan
umum janin baik (Hani, 2013).
DS : Biasnya meliputi keluhan pasien TM III (Irianti,2013). Hamil
trimester III (28-40 minggu), dan HPHT.
DO : Biasanya didapatkan hasil pemeriksaan berupa keadaan umum
baik, kesadaran, TTV dalam batas normal yaitu TD : 100/60-140/90
0
mmHg, S : 35,8-37,3 C, RR : 12-20x/menit, N :
60-100x/menit(Vasra,2016).
Langkah III (Antisipasi Diagnosa Potensial)

Normalnya pada atsipasi diagnosa potensial tidak ada. Akan


tetapi hal yang mungkin terjadi :
Plasenta previa, solusio plasenta, prematur ruptured of membranes
dan anemia.
C. Langkah IV (Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera)

Jika ditemukan antisipasi diagnosa potensial maka normlanya


dilakukan rujukan.
D. Langkah V (Planning/Intervensi) (Tanggal : ..Jam Wib)
Kehamilan

Ibu : Ny “ “GPAPIAH UK 37 – 42 minggu, keadaan jalan


normal, keadaan umum ibu baik. (Hani,2013).

22
Janin : Tunggal, Hidup, Intrauterin, Presentasi Kepala, keadaan
umum janin baik (Hani,2013).
Tujuan : Kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi KH :-
Kehamilan berjalan tanpa ada komplikasi

- TD : 110/80-120/90 mmHg Nadi:60-100 x/menit


RR :16-24x/menit Suhu :36,5-37,5ºC
DJJ : 120-160x/menit TBJ :2500-4000 Gram

- TFU Sesuai usia kehamilan

- Usia kehamilan aterm 37 – 42 minggu(Rohani, 2015)

Rencana Tindakan Kehamilan (Indrayani, 2013)

a. Intervensi kunjungan I ( 37 minggu )

1) Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu

R/ mengidentifikasi kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang


kondisinya dan janin sehingga lebih kooperatif dalam
menerima asuhan.
2) Berikan konseling tentang perubahan fisiologis pada trimester
III.

R/ adanya respon positif dari ibu terhadap perubahan –


perubahan yang terjadi dapat mengurangi kecemasan dan
dapat beradaptasi dengan perubahan – perubahan yang
terjadi.

3) Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada trimester


III seperti perdarahan, sakit kepala yang hebat dan nyeri
abdomen yang akut
R/ dengan mengetahui tanda – tanda bahaya, maka ibu dapat
mencari pertolongan segera jika hal itu terjadi
(Sulistyowati, 2014).
4) Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang.

R/ sebagai sumber tenaga, pembangun, pengatur, dan

23
pelindung tubuh yang sangat penting bagi kesehatan ibu
dan janin.
5) Diskusikan tentang persiapan persalinan dengan ibu dan
keluarga, antara lain:
a) Membuat rencana persalinan yang meliputi tempat
persalinan, transportasi ke tempat persalinan, siapa yang
menemani persalinan, biaya yang dibutuhkan.
b) Membuat rencana persalinan pembuatan keputusan jika
terjadi kegawatdaruratan termasuk transportasi, biaya dan
donor darah.
c) Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk
persalianan seperti baju ganti ibu, pembalut, baju bayi
handuk, bedong. Jadikan satu dalam tas, sehingga waktu
tiba persalinan bisa langsung dibawa.
R/ Mempermudah saat proses persalinan.

6) Anjurkan kepada ibu untuk minum penambah darah diberikan


dengan dosis 1 x 1 hari
R/ Tablet tambah darah dapat mencegah anemia

7) Anjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi tanggal atau


sewaktu-

waktu jika ada keluhan.

R/ Memantau keadaan ibu dan janin


E. Langkah VI (Implementasi)

Implementasi atau penatalaksanaan asuhan disesuaikan dengan


rencana tindakan atau intervensi. (Varney,2007).
F. Langkah VII (Evaluasi)

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang


telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar telah dipenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana rencana
tersebut dapat dianggap efektif dalam pelaksanaannya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia.

Toyyibah, Z. (2022). Pengaruh Media Lembar Balik Terhadap Pengetahuan Ibu


Hamil Tentang Pencegahan Hipertensi dalam Kehamilan Di Puskesmas Ubung.

Tyastuti, S., & Wahyuningsih, H. P. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan (Pertama).


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

WHO. (2016). WHO recommendations on antenatal care for a positive pregnancy


experience. World Health Organization.

Yani, S., & Rosyita. (2023). Asuhan Kebidanan Kehamilan Di Praktik Mandiri Bidan
Roslina Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Kesehatan
Almuslim, IX(1).

25

Anda mungkin juga menyukai