Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK DAN TEORI DALAM MEMOTIVASI

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas mata kuliah Asuhan


Kebidanan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan

Oleh

Sakinah
Thessa Yunisio Putri

Dosen Pengampu
Dr.Devi Syarief,S.Si.T,M.Keb

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 KEBIDANAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2022/2023
PENGESAHAN MAKALAH

1. Judul Makalah : Teknik dan Teori Dalam Memotivasi


2. Pembuat Makalah : a. Sakinah
b. Thessa Yunisio Putri
3. Dosen Pengampu : Dr. Devi Syarief,S.Si.T,M.Keb

Padang, 26 Mei 2022


Menyetujui,
Dosen Pengampu Pembuat Makalah

Dr.Devi Syarief,S.Si.T,M.Keb 1. Sakinah


NIDN. 1015037501

2. Thessa Yunisio Putri

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Mengembangkan Hubungan Terapiutik Bidan-Ibu di Tempat Bersalin”.
Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing dan teman- teman yang telah memberi arahan dan dukungan
tentang materi yang kami bahas dalam makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Praktik
Kebidanan” dan menjadi sumber materi yang berguna dalam proses perkuliahan.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih ada kesalahan
dan kekurangan yang harus dibenahi. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang mendukung untuk menuju kesempurnaan.
Makalah ini diharapkan bermanfaat untuk orang banyak, baik dijadikan
sumber referensi ataupun menjadi pembelajaran dan menambah ilmu
pengetahuan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Padang, Mei 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN MAKALAH................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Motivasi.......................................................................................3
2.2 Teori-Teori Motivasi......................................................................................3
2.3 Proses Motivasi..............................................................................................7
2.4 Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi Kerja...........................................................8
2.5 Tehnik Motivasi.............................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
3.1 KESIMPULAN............................................................................................12
3.2 SARAN........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan media penting bagi pembentukan atau


pengembangan pribadi dan untuk kontak sosial. Melalui komunikasi kita
tumbuh dan belajar, kita menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul,
bersahabat, mencintai atau mengasihi orang lain, dan sebagainya. Komunikasi
yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari terjadi dalam beberapa bentuk,
seperti komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok kecil, komunikasi
publik dan komunikasi massa. Semua itu terkait dan dipengaruhi beberapa hal
seperti lingkungan dan hal lainnya.
Komunikasi merupakan keharusan bagi manusia dalam rangka
membentuk atau melakukan pertukaran informasi. Termasuk dalam proses
pertukaran informasi secara pribadi, baik berupa gagasan, ide, atau pendapat
diri. Tujuan komunukasi adalah untuk membangun kesamaan pandangan
secara pribadi, sebagai pemenuhan kebutuhan membangun kepuasan
komunikasi secara tatap muka dan lebih bersifat pribadi antar mereka yang
berkomunikasi. Menurut Joseph De Vito, "komunikasi antar pribadi
merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang
lain, atau juga sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang
langsung". Salah satu peran komunikasi antar pribadi yang dapat dilihat dan
sangat dirasakan dampaknya adalah proses pemberian motivasi kepada
masyarakat.
Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan
yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah
tujuan tertentu. Permasalahan yang ada saat ini kurangnya motivasi langsung
kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak peduli akan beberapa
permasalahan yang ada pada saat ini. Untuk itu diperlukan seseorang yang
secara ikhlas memberikan apa yang dimilikinya kepada masyarakat dan terjun
langsung kepada masyarakat, hal ini dilakukan guna untuk menyadarkan
masyarakat dan membantu pemerintah akan nasib bangsa. Salah satu contoh

1
kasus menarik yang ingin diteliti penulis adalah peran komunikasi antar
pribadi relawan dalam memotivasi masyarakat pada salah satu desa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas di dapatkan Rumusan Masalah Makalah


ini adalah:
1. Apa yang disebut dengan Motivasi ?
2. Proses dalam Motivasi ?
3. Prinsip Motivasi ?
4. Apa saja Teori motivasi ?
5. Tehnik Motivasi ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan Latar Belakang dan Rumusan Masalah diatas didapatkan Tujuan


daripada penulisan makalah ini, agar mengetahui lebih jelas mengenai teknik dan
juga teori motivasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi

1. Menurut Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana


dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu
tujuan (goal ) atau perangsang.
2. Menurut Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang
sekaligus merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut
adalah keadaan yang mendorong tingkah laku (Motiving states), yaitu
tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (Motiving Behavior),
dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal or Endsof Such Behavior).
3. Menurut Fredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataan yaitu
motivasi adalah perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditantai
dengan perasaan dan juga reaksi untuk mencapai sebuah tujuan.

2.2 Teori-Teori Motivasi

Di bawah ini merupakan teori-teori motivasi menurut para ahli, yaitu sebagai
berikut:
A. Teori Motivasi menurut Maslow
Menurut Maslow (Robbins, 2006:214) manusia mempunyai sejumlah
kebutuhan yang diklasifikasikannya pada lima tingkatan atau lima hierarki
(hierarchy of needs) yaitu:
a. Kebutuhan psikologis (Physicological), antara lain rasa lapar, haus,
perlindungan (pakaian dan perumahan), seks, dan kebutuhan jasmani
lain.
b. Kebutuhan akan rasa aman (safety), antara lain keselamatan dan
perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
c. Kebutuhan sosial (social), mencakup kasih sayang, rasa memiliki,
diterima baik, dan persahabatan.
d. Kebutuhan penghargaan (esteem/respected), mencakup faktor
penghormatan diri seperti harga diri, otonomi, dan prestasi, serta

3
faktor penghormatan dari luar seperti misalnya status, pengakuan,
dan perhatian.
e. Kebutuhan aktualisasi diri (self-fulfillment), dorongan untuk menjadi
seseorang/sesuatu sesuai ambisinya, yang mencakup pertumbuhan,
pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri.
B. Teori Motivasi Menurut Douglas McGregor
Teori ini lebih dikenal dengan teori X dan Y dari McGregor dimana pada
teori tersebut manusia dibedakan kedalam dua kategori yaitu manusia X dan
manusia Y berdasarkan asumsi-asumsi tertentu diantaranya. Menurut Teori
X, empat asumsi yang dipegang para manajer adalah sebagai berikut:
a. karyawan secara inheren tidak menyukai kerja dan bila
dimungkinkan akan mencoba menghindarinya
b. karena karyawan tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa,
diawasi, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai sasaran
c. karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari
pengarahan formal
d. kebanyakan karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor
lain yang terkait dengan kerja dan akan menunjukan ambisi yang
rendah
Kontras dengan pandangan negatif mengenai kodrat manusia ini,
McGregor mencatat empat asumsi positif yang disebutnya sebagai teori Y:
a. Karyawan dapat memandang kerja sebagai kegiatan alami yang
sama dengan istirahat atau bermain
b. Orang-orang akan melakukan pengarahan diri dan pengawasan diri
jika mereka memiliki komitmen pada sasaran
c. Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima bahkan mengusahakan
tanggung jawab
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif menyebar luas ke
semua orang dan tidak hanya milik mereka yang berada dalam posisi
manajemen

4
Motivasi yang diterapkan kepada pegawai yang tergolong dalam kategori
manusia Y ini adalah motivasi positif yaitu dengan member pujian,
penghargaan, dan tindakan lain yang bersifat positif.
C. Teori Motivasi Menurut Frederick Herzberg
Teori ini sering disebut juga sebagai Teori Motivasi dan Higiene
(Motivation Hygiene Theory). Penelitian yang dilakukan dalam
pengembangan teori ini dikaitkan dengan pandangan para pegawai tentang
pekerjaannya. Hasil temuannya menunjukan bahwa jika para pegawai
berpandangan positif terhadap pekerjaannya, dalam diri mereka tidak ada
kepuasan, bukan ketidakpuasan seperti umumnya dikemukakan oleh para
pakar motivasi lainnya. Penekanan pada teori ini adalah jika tingkat kepuasan
para pegawai tinggi aspek motivasilah yang penting.Tetapi jika tidak ada
kepuasan, aspek higiene lah yang menonjol. Menurut teori ini faktor-faktor
yang mendorong aspek motivasi adalah:
1. Prestasi atau achievement
2. Pengakuan atau recognition
3. Pekerjaan itu sendiri atau the work in self
4. Tanggung jawab atau responsibility
5. Kemajuan atau advancement
Sedangkan pada faktor-faktor higiene meliputi:
1. Kebijakan dan administrasi perusahaan
2. Supervisi
3. Hubungan dengan para supervisor
4. Kondisi kerja
5. Gaji
6. Kehidupan pribadi
7. Hubungan dengan para bawahan
8. Status dan kepastian
D. Teori “ERG”
Menurut Clayton Alderfer (Robbins, 2006:221) mengetengahkan teori
yang mengatakan bahwa “manusia mempunyai tiga kelompok kebutuhan

5
‘inti’ (core needs) yang disebutnya eksistensi, hubungan, dan pertumbuhan
(existence, relatedness, and growth – ERG).
Sepintas Teori Alderfer ini mirip dengan teori Maslow, hanya bedanya
pada teori Alderfer ketiga kelompok kebutuhan tersebut dapat timbul secara
simultan dan pemuasannya tidak dapat dilakukan sepotong-sepotong, akan
tetapi ketiga-tiganya sekaligus, meskipun mungkin dengan intensitas yang
berbeda-beda. Dengan kata lain Alderfer menolak pendekatan hierarki yang
dikemukakan Maslow.
E. Teori Motivasi Menurut David McClelland
Salah satu teori yang populer dikalangan praktisi manajemen ialah teori
yang dikembangkan oleh David McClelland seorang ahli psikolog dari
Universitas Harvard.
Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang
menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
a. Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
b. Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama
dengan soscialneed-nya Maslow)
c. Need for Power (dorongan untuk mengatur)
F. Teori Harapan (Sondang 2004 : 179)
Teori Harapan intinya terletak pada pendapat yang mengatakan bahwa
kuatnya kecenderungan seseorang bertindak dengan cara tertentu tergantung
pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil
tertentu dan pada daya tarik dari hasil itu bagi orang yang bersangkutan. Teori
harapan mengandung tiga variabel, yaitu daya tarik, hubungan antara prestasi
kerja dengan imbalan serta hubungan antara usaha dan pretasi kerja.Daya
tarik artinya ialah sampai jauh mana seseorang merasa pentingnya hasil atau
imbalan yang diperoleh dalam penyelesaian tugasnya.Yang dimaksud dengan
prestasi kerja dan imbalan adalah tingkat keyakinan seseorang tentang
hubungannya antara tingkat prestasi kerjanya dengan pencapaian hasil
tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan kaitan antara usaha dan prestasi
kerja ialah persepsi seseorang tentang kemungkinan bahwa usaha tertentu
akan menjurus kepada prestasi kerja.

6
2.3 Proses Motivasi

Motivasi timbul dalam diri seseorang apabila terdapat dorongan dan


ketegangan dalam dirinya. Motivasi dalam diri seseorang dapat terbentuk melalui
beberapa tahap, maka untuk mengetahui secara jelas proses dari terbentuknya
sebuah motivasi secara umum dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini
(gambar 2.1) :

Gambar 2.1, Proses Motivasi Rivai dan Jauvani (2009:839)


Pada dasarnya proses motivasi dapat digambarkan jika seseorang tidak
puas akan mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencari jalan
atau tindakan untuk memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut
ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi.
Pada gambar 2.1 di atas menunjukan hal-hal mengenai proses motivasi
sebagai berikut:
1) Dalam kehidupan manusia, selalu timbul kebutuhan dan yang
bersangkutan merasa perlu untuk memuaskannya.
2) Kebutuhan itu hanya dapat dikategorikan sebagai kebutuhan apabila
menimbulkan ketegangan dalam diri yang bersangkutan.
3) Ketegangan itulah yang menimbulkan dorongan agar yang bersangkutan
melakukan sesuatu.
4) Sesuatu itu adalah upaya mencari jalan keluar agar ketegangan yang
dihadapi tidak berlanjut.

7
5) Jika upaya dalam mencari jalan keluar yang diambil berhasil, berarti
kebutuhan terpuaskan.
6) Kebutuhan yang berhasil dipuaskan akan menurunkan ketegangan, akan
tetapi tidak menghilangkan sama sekali. Alasannya adalah bahwa
kebutuhan yang sama cepat atau lambat akan timbul kemudian, mungkin
dalam bentuk yang baru dan mungkin pula dengan intensitas yang
berbeda.

2.4 Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi Kerja

Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai (Mangkunegara,


2005:100) diantaranya yaitu :
1. Prinsip Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan
ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh
pemimpin.
2. Prinsip Komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan
dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai
akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
3. Prinsip Mengakui Andil Bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil
didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai
akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai
untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan
yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi
termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5. Prinsip Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai,
akan memotivasi pegawai bekerja seperti apa yang diharapkan oleh
pemimpin.

8
2.5 Tehnik Motivasi

Tekhnik Memotivasi pendekatan Kerja:


A. Pendekatan Kerja Tradisional
Berangkat dari “TEORI X” Mc Gregor :
a. Orang itu tidak suka bekerja, malas dan sedapat mungkin
menghindarinya.
b. Orang itu tidak jujur, tidak mau bertanggung jawab, dan lebih suka
“cari selamat”
c. Orang itu tidak kreatif, ambisinya rendah, tidak mementingkan
pekerjaan tetapi apa yang dia peroleh.
Tekhnik Memotivasi “be strong”
a. Pemaksaan
b. Pengawasan secara ketat.
c. Perilaku pekerja diarahkan dengan insentif dan ancaman hukuman
d. Tugas dibuat dalam operasi-operasi yang sederhana dan mudah
dipelajari.
B. Pendekatan Human Relation
Berangkat dari “TEORI Y” Mc Gregor :
a. Orang itu rajin dan suka bekerja keras.
b. Orang itu jujur dan bertanggung jawab.
c. Orang itu kreatif, inovatif dan memiliki ambisi yang tinggi untuk
berprestasi.
Tekhnik memotivasi “be good”
a. Otonomi
b. Tanggungjawab.
c. Keterlibatan
d. Pemberdayaan
e. Kesempatan untuk berkembang
f. Meaningful & Challenging Works

1. IMPLICIT BARGAINING

9
a) Berangkat dari kesadaran adanya kelemahan dan kelebihan dari kedua
pendekatan sebelumnya.
b) Merupakan kombinasi pendekatan tradisional dan pendekatan human
relations.
c) Dalam pendekatan ini selain adanya aturan formal menyangkut
pekerja juga adanya perjanjian yang tidak tertulis antara pekerja dan
pihak pimpinan mengenai hal-hal apa yang menjadi tugas dan yang
harus dikerjakan oleh pekerja.
2. KOMPETISI
Asumsi dari pendekatan ini sederhana saja, yaitu bahwasanya dengan
menciptakan situasi persaingan diharapkan motivasi kerja akan bertambah
besar.
Dalam menciptakan situasi persaingan digunakan Insentif.
Insentif : Faktor-faktor eksternal yang oleh individu dipandang dapat
memenuhi atau memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakannya.
3. MOTIVASI INTERNAL
1) Self-Motivation, Self-Management
2) Dalam pendekatan ini motivasi pekerja diupayakan bangkit dari
dalam diri pekerja sendiri (Kesadaran).
3) Pendekatan ini relatif lebih sulit, namun lebih effektif jika mampu
dilakukan.
4) Proses pembelajaran dan Effektivitas peran atasan sangat
menentukan keberhasilan pendekatan ini.
Selain itu organisasi agar dapat berjalan baik, maka organisasi itu perlu
melakukan teknik-teknik seperti ini :
1) Jelaskan tujuan organisasi kepada setiap anggota organisasi.
2) Usahakan agar setiap orang menyadari, memahami, serta
menerima baik tujuan tersebut.
3) Jelaskan filsafat yang dianut pimpinan organisasi dalam
menjalankan kegiatan- kegiatan organisasi
4) Jelaskan kebijakan yang ditempuh oleh pimpinan organisasi
dalam usaha pencapaian tujuan.

10
5) Usahakan setiap orang mengerti struktur organisasi.
6) Jelaskan peranan apa yang diharapkan pimpinan organisasi untuk
dijalankan setiap orang.
7) Tekan kan pentingnya kerja sama dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan.
8) Perlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh
pengertian
9) Berikan penghargaan serta pujian kepada karyawan yang cakap
dan teguran serta bimbingan kepada orang-orang yang kurang
mampu bekerja.
10) Yakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam
organisasi tujuan pribadi orang-orang tersebut akan tercapai
semaksimal mungkin.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Motivasi merupakan suatu usaha untuk menggerakan anggota atau kelompok


yang berkeinginan dan berusaha mencapai target yang ingin dicapai dan juga
memenuhi kebutuhan individunya. Motivasi itu sangatlah penting sekali dalam
dunia Kesehatan khususnya pada kesehatan pasien, karena melalui motivasi para
pasien dapat mengoptimalkan potensi dan kemampuam yang ada dan mungkin
ada dalam dirinya demi tercapainya tujuan kesembuhan. Karena dengan motivasi
kita akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan
kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi seperti yang di katakan David Mc. Clelland.
Setiap pimpinan organisasi harus benar-benar mampu dalam menggunakan
tekhnik motivasi sehingga efisiensi kerja anggota akan maksimal.

3.2 SARAN

Agar setiap tenaga kesehatan dapat lebih memahami dan mengaplikasikan


teknik dan teori dari motivasi ini terhadap pelayanan kesehatan yang akan
dilakukan agar tercapinya kesejahteraan bagi pasien.

12
DAFTAR PUSTAKA

DeVito, Joseph A. (1997).Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Profesional Books

Effendy, Onong. (2003). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra

Eriyanto. (2011).Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu


Komunikasi Dan Ilmu-ilmu Sosial Sebagainya, Jakarta : PT. Fajar Interpratama
Mandiri.

13

Anda mungkin juga menyukai