Anda di halaman 1dari 16

Motivasi berprestasi dan kerjasama TIM dalam berwirausaha

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Enterprenership

Dosen Pengampu : Untung Setiyo, SE, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Ade Fitri Mulyani


2. Indah Trimarlina
3. Gozali

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)STAI AL-


HIKMAH GLOBAL CENDEKIA DEPOK
2023
2
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanallahu Wata’ala, karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Motivasi Berprestasi dan Kerjasama
Tim Dalam Berwirausaha”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak dan referensi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masihada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Aamiin.
Depok, 26 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A.Latar Belakang ............................................................................................................................ 1

B.Rumusan Masalah.................................................................................................................... 1

C.Tujuan ...................................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

A. Pengertian Motivasi ............................................................................................................. 3

B. Pengertian Motivasi Berprestasi .......................................................................................... 3

C. Teori Motivasi Berprestasi................................................................................................... 4

D. Good Player Team ............................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kewirausahaan (bahasa Inggris: entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon misalnya, mendefinisikan
kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli
barang saat ini pada hargatertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau
ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose kegiatan kewirausahaan
mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi.
Meurut Harvey Leibenstein, kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatankewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda
dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan
emosibyang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

B.Rumusan Masalah
B e r d a s a r k a n l a t a r b e l a k a n g t e r s e b u t , m a k a k a m i m e n yu s u n r u m u s a n
m a k a l a h i n i ya i t u :
1
1. Apa Pengertian Motivasi?
2. Apa Pengertian Motivasi Berprestasi dalam kewirausahaan?
3. Apa Saja Teori Motivasi Berprestasi?
4. Apakah dalam berwirausaha memerlukan God Player team?
5. Apa saja prinsip dalam God Player team?

C.Tujuan
1. Memahami Pengertian Motivasi
2. Mampu memahami Pengertian Motivasi Berprestasi dalam kewirausahaan
3. Mengetahui Teori Motivasi Berprestasi
4. Mengetahui manfaat god player team
5. Menyebutkan prinsip-prinsip dalam god player team

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari bahasa Latin "movere", yang berarti menggerakkan.Menurut
Weiner (1990) motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita
untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik
dalam kegiatan tertentu.
Menurut Uno, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam
diriseseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan,
harapan dan cita-cita, penghargaan, dan penghormatan. Sedangkan Imron (1966) menjelaskan
bahwa motivasi berasal dari bahasa Inggris"motivation" yang berarti dorongan atau
pengalasan untuk melakukan suatuaktivitas hingga mencapai tujuan. Dari serangkain
pengertian para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu alasan
yang mendorong seseorang untuk melakukan;menyelesaikan; menghentikan; dsb, suatu
aktivitas guna mencapai tujuan tertentuyang diinginkan dari motivasi tersebut.

B. PENGERTIAN MOTIVASI BERPRESTASI


Motivasi berprestasi merupakan sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi
yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasirintangan dan memelihara
kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasiyang lampau dan mempengaruhi orang
lain (Hall dan Lindzey). Sedangkanmotivasi berprestasi itu sendiri merupakan motif yang
mendorong individu dalammencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi
dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan prestasinya
sendiri sebelumnya maupun dengan prestasi orang lain (Mc Clelland dan
Heckhausen).Individu yang mempunyai motif berprestasi yang tinggi mempunyai motif
untuk meraih sukses.1

1
https://id.scribd.com/document/367933568/Tugas-Kwu-Kelompok-4

3
C. TEORI MOTIVASI BERPRESTASI
1. Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow.
Ia mengemukakan hierarki kebutuhan yang mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan
itu bertingkat sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu
a) kebutuhan fisik (physiological needs)
b) kebutuhan akan keamanan (security needs),
c) kebutuhansosial (social needs),
d) kebutuhan harga diri (esteem needs),
e) kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualization needs).
2. Teori Prestasi (Achievement Theory) dari Mc, Clelland
Teori ini menjelaskan tingkah laku yang berorientasi kepada prestasi (achievement –
oriented behavior) yaitu tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya stkitard of
excellent. Menurut teori tersebut, seseorang yang mempunyai need of achievement yang
tinggi selalu mempunyai pola pikir tertentu. 2

Ciri dari need of achievement yang tinggi: mempertimbangkan apakah pekerjan yang
dilakukan itu cukup menantang atau tidak; kendala-kendala apa yang mungkin dihadapai
dalam mencapai tujuan; strategi apa yang digunakan untuk mengatasi kendala dan
mengantisipasi konsekuensinya; kesediaan memikul tanggung jawab sebagai konsekuensi
usahanya. Berani mengambil resiko ynag sudah diperhitungkan, kesediaan mencari
informasi untuk mengukur kemauannya. Ingin kepuasan dari apa yang telah dikerjakan

David C. McClelland mengelompokkan kebutuhan (needs), menjadi tiga, yakni:


a. Need for achievement (n’Ach): The drive to axcel, to achieve in relationto a set of
stkitard, to strive to succeed.
Kebutuhan berprestasi wirausaha (n’Ach) terlihat dalam bentuk tindakan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding sebelumnya.Wirausaha

2
https://id.scribd.com/document/367933568/Tugas-Kwu-Kelompok-4

4
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi pada umumnya memilikiciri-ciri sebagai
berikut:
1) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya
2) Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilkitan
kegagalan
3) Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4) Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan
5) Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika
tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang
tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang sulit yang
memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
b. Need for power (n’Pow); The need to make other behave in a way thatthey would not
have behaved otherwise.
Kebutuhan akan kekuasaan (n’Pow), yaitu hasrat untuk mempengaruhi,mengendalikan,
dan menguasai orang lain. Ciri umumnya adalah senang bersaing, berorientasi pada
status, dan cenderung lebih berorientasi pada status dan inginmempengaruhi orang lain
c. Need for affiliation (n’Aff): The desire for friendly and closeinterpersonal relationships.
Kebutuhan untuk berafiliasi (n’Aff), yaitu hasrat untuk diterima dan disukai oleh orang
lain. Wirausaha yang memiliki motivasi berafiliasi tinggi lebih menyukai persahabatan,
bekerja sama daripada persaingan, dan saling pengertian.
Menurut Stephen P. Robbins, kebutuhan yang kedua dan ketigalah yang erat kaitannya
dengan keberhasilan manajer saat ini. Ahli psikologi lain, Frederik Herzberg dalam teori
motivation-hygiene mengemukakan bahwa hubungan dan sikap individu terhadap
pekerjaannya merupakan dua faktor dasar motivasi yang menentukan keberhasilan kerja,
yaitu :
1. faktor yang membuat orang lain merasa puas (satisfaction) Faktor internal yang
membuat orang memperoleh kepuasan kerja (job- satisfaction) meliputi
prestasi(achievement), pengakuan (recognition), pekerjaan (the work itself),
tanggungjawab (responsibility), kemajuan (advancement), dan kemungkinan
berkembang (possibility of growth).

5
2. faktor yang membuat orang tidak merasa puas (dissatisfaction). Faktor yang
menentukan ketidakpuasan (dissatisfaction) adalah upah, keamanan kerja, kondisi
kerja, status, prosedur perusahaan, mutu pengendalian teknis, mutu hubungan
interpersonal3
Motivasi seseorang tergantung motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besar
berkaitan dengan perilaku. Motif yang kuat dapat berkurang jika telah mencapai kepuasan
atau karena menemui kegagalan. Motivasi berprestasi adalah kemauan yang berorientasi pada
prestasi, yang didefinisikan sebagai tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya stkitard
of excellent/ stkitart yang sangat baik.

Pada dasarnya motivasi seseorang ditentukan oleh 3 kebutuhan:

1. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power)

Kebutuhan akan kekuasaan akan menimbulkan perilaku:

a) bertanggungjawab,

b) mempengaruhi orang lain,

c) berkompetitif,

d) berorientasi pada status,

e) Mencari kewibawaan dan pengaruh

2. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation)

Kebutuhan untuk memperoleh hubungan sosial dalam lingkungan kerja, kekerabatan


maupun lingkungan sosial

Kebutuhan ini akan menimbulkan perilaku:

a) Persahabatan

b) Kooperatif

c) Berhubungan dengan melibatkan tingkat mutual yang tinggi

3
Gibson, 1990:95

6
3. Kebutuhan akan keberhasilan (need for achievement).

Kebutuhan ini akan menimbulkan perilaku:

a) Berjuang keras memperoleh pencapaian pribadi

b) Melakukan sesuatu dengan lebih efisien

Orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan (n-Pow) dan kebutuhan afiliasi (n-Aff) memiliki
keterkaitan dengan keberhasilan manajerial yang baik. Seorang manajer yang berhasil, memiliki
n-Pow tinggi dan n-Aff rendah. Meski demikian, pegawai yang memiliki n-aff yang kuat yaitu
kebutuhan akan afiliasi, dapat merusak objektivitas seorang manajer, karena kebutuhan mereka
untuk disukai, dan kondisi ini mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan seorang
manajer. Di sisi lain, n-Pow yang kuat atau kebutuhan untuk kekuasaan, akan menghasilkan etos
kerja dan komitmen terhadap organisasi, dan individu dengan n-Pow tinggi lebih tertarik dengan
peran kepemimpinan dan memiliki kemungkinan untuk tidak fleksibel pada kebutuhan bawahan.
Dan terkakhir, orang n-Ach yang tinggi yaitu motivasi pada pencapaian lebih berfokus pada
prestasi atau hasil.

Menurut teori ini, seseorang yang mempunyai need for achievement tinggi selalu mempunyai pola
pikir tertentu, ketika ia merencanakan untuk melaksanakan sesuatu selalu mempertimbangkan
apakah pekerjaan yang akan dilakukan itu cukup menantang atau tidak.

Mc. Clelland mengembangkan teori tentang motivasi berprestasi

1) Seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif
berprestasi (achievement motive).

2) Motif berprestasi adalah suatu nilai social yang menekankan pada Hasrat untuk mencapai
yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.

3) Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi

Seseorang termotivasi untuk memulai usaha dipengaruhi oleh:

1. Laba, dapat menentukan berapa laba yang dikehendaki

2. Kebebasan (bebas mengatur waktu, bebas aturan main yang menekan, bebas dari aturan
budaya organisasi/perusahaan)

7
3. Impian personal, bebas mencapai stkitar hidup yang diharapkan.

4. Kemandirian, memiliki rasa bangga karena dapat mandiri, dalam segala hal (permodalan,
madiri dalam manajemen dan menjadi manajer terhadap diri sendiri.

Oleh sebab itu alasan seseorang menjadi wirausaha meliputi alasan keuangan, alasan social,
alasan pelayanan, dan alasan memenuhi diri sendiri.

D. GOOD PLAYER TEAM


Good Team Player mengandung Tiga prinsip dasar dalam building a network yang dapat
membuat bisnis kita besar atau bahkan membuat bisnis kita hancur berkeping-keping.

Tiga prinsip dasar Good Team Player:4

1. Konsultasi
Konsultasikan selalu perkembangan bisnis Kita kepada sponsor / Leader Kita setiap
minggu,tujuannya supaya bisnis kita lebih terarah supaya Kita mendapat bimbingan dari
mereka dan dibantu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi sehingga bisnis Kita
akan tetap berkembang. Karena merekalah yang peduli akan kesuksesan Kita.

2. Edifikasi
Edifikasi artinya membangun / memberi kekuatan / mempromosikan / memuji /
menghormati sesuatu. Edifikasi merupakan prinsip dasar & kunci vital Kita bekerja sebagai
pembangun jaringan (Network Builder). Edifikasikan selalu sponsor / Leader kita,
perusahaan Kita, partner bisnis Kita, cross line Kita, buku-buku positif

Contoh edifikasi : sebelum Kita meminta bantuan presentasi kepada Leader Kita,
ceritakan terlebih dahulu mengenai kelebihan-kelebihan Leader Kita tersebut (edifikasi),
misalnya Kita boleh bicara pada prospek Kita, temen saya yang Produk and Good Player
Team | 59 akan mengajarkan kita bisnis nanti adalah orang hebat, beliau walaupun masih
mahasiswa tetapi sudah menjadi pengusaha, yang bisa membiayai dirinya sendiri bahkan
sudah bisa ngasih ke orang tuanya, karena beliau lebih berpengalaman dalam bisnis ini
maka suatu kehormatan bagi kita semua karena beliau mau meluangkan waktunya untuk

4
Asri Laksmi, Riani, dkk. 2005. Usaha: Dasar-dasar Kewirausahaan. Surakarta: UNS Press

8
menjelaskan bisnis yang sangat luar biasa ini kepada kita. Intinya Kita mempromosikan
Leader Kita.

Hal ini bertujuan agar prospek Kita mau mendengarkan, respek atau menanggapi apa yang
disampaikan oleh Leader Kita karena pada umumnya 95% orang bergabung di bisnis ini
ketika sudah paham. Dan kemungkinan mereka pasti paham karena mereka mau
mendengarkan Leader kita yang sudah kita edifikasi. Ciri sukses bahwa edifikasi sudah
berjalan dengan baik adalah presenter merasa nyaman ketika mempresentasikan bisnis ini.

Jangan pernah mengedifikasi diri sendiri, karena akan terkesan Kita sombong. Semua
orang tidak suka orang sombong. Mintalah partner bisnis Kita untuk edifikasi Kita. kalau
terpaksa tidak ada yang mengedifikasi Kita, edifikasilah para Leader. Kita boleh
menceritakan hasil yang Kita peroleh di bisnis ini, hanya jika ditanya oleh prospek Kita.
Itupun juga singkat saja.

Kemudian satu hal yang tidak boleh terlupakan, misalkan ketika Kita diedifikasi oleh
partner bisnis Kita, Kita harus edifikasi balik partner bisnis Kita tersebut. kalau tidak,
semua partner bisnis Kita kalau minta bantuan ke Kita terus. Kita akan sibuk sendiri &
duplikasi tidak akan berjalan lancar karena semua jaringan Kita bertumpu pada Kita,
padahal Kita memiliki waktu & tenaga yang terbatas. hal ini bertujuan agar partner bisnis
Kita meminta bantuan tidak hanya ke Kita, sehingga duplikasi akan berjalan.

3. No Crosslining
Tidak berbicara tentang bisnis apalagi kekurangan Kita di bisnis ini kepada orang yang
bukan di jaringan Kita (kolega bisnis) tetapi bicarakanlah kepada Leader Kita. Jika mental
Kita sedang down, jangan curhat kepada partner bisnis Kita, tapi selalu konsultasikan ke
Leader/konsultan bisnis Kita, Sebaliknya apabila mental Kita sedang berada di atas,
segeralah memberi semangat kepada para partner bisnis Kita.Diskusikan mengenai
kendala-kendala yang terjadi di lapangan dan cara mengatasinya hanya kepada Leader
Kita.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Motivasi berprestasi merupakan sebagai
dorongan yang berhubungan dengan prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial,
kebutuhan atau fisik, mengatasirintangan dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing
melebihi prestasiyang lampau dan mempengaruhi orang lain (Hall dan Lindzey).
Sedangkanmotivasi berprestasi itu sendiri merupakan motif yang mendorong individu
dalammencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran
keberhasilan, yaitu dengan membandingkan prestasinya sendiri sebelumnya maupun
dengan prestasi orang lain (Mc Clelland dan Heckhausen).Individu yang mempunyai
motif berprestasi yang tinggi mempunyai motif untuk meraih sukses.5
Teori motivasi berprestasi, kebutuhan yang mendasari motivasi itu bertingkat sesuai
dengan tingkat pemuasannya antara lain :
a. kebutuhan fisik (physiological needs)
b. kebutuhan akan keamanan (security needs),
c. kebutuhansosial (social needs),
d. harga diri (esteem needs),
e. kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualization needs).
Teori Prestasi teori ini menjelaskan tingkah laku yang berorientasi kepada prestasi
(achievement – oriented behavior) yaitu tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya
stkitard of excellent. Menurut teori tersebut, seseorang yang mempunyai need of achievement
yang tinggi selalu mempunyai pola pikir tertentu.
Good Team Player mengandung Tiga prinsip dasar dalam building a network yang
dapat membuat bisnis kita besar atau bahkan membuat bisnis kita hancur berkeping-keping.
Tiga prinsip dasar Good Team Player antara lain : Konsultasi, Edifikasi dan No Crosslining.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/367933568/Tugas-Kwu-Kelompok-4
Gibson, 1990:95
Asri Laksmi, Riani, dkk. 2005. Usaha: Dasar-dasar Kewirausahaan. Surakarta: UNS Press

11

Anda mungkin juga menyukai