Anda di halaman 1dari 12

KEWIRAUSAHAAN

(Kelas D / TSL2042)

MAKALAH

MOTIVASI PRESTASI DAN ETIKA BISNIS

Dosen Pengampu:

Ir. Jeffry Mamoto, M. Agr

Disusun Oleh Kelompok 5:

1. Zheeva Tulandi (220211010203)


2. Kania Goniwala (220211010235)
3. Adelia Anatasya Pobi (220211010184)
4. Jilliany Momongan (220211010177)
5. Queen G. S Mundung (210211010149)
6. Trisonli M. Kawalo (210211010109)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

PRODI TEKNIK SIPIL

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Motivasi Prestasi dan Etika Bisnis”.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari
segi kosakata, tata bahasa, maupun isi.

Dengan demikian, semoga makalah ini bisa diterima sebagai ide atau gagasan yang
menambah kekayaan intelektual dalam bidang kajian media. Semoga makalah kami ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk kami sendiri.

Manado, 25 Februari 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Motivasi Prestasi ................................................................................ 2

A. Karakteristik Motivasi Berprestasi ...................................................................... 2

B. Sikap Motivasi Berprestasi dalam Kewirausahaan .............................................. 2

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi ..................................... 3

D. Cara Menumbuhkan Motivasi Berprestasi dalam Berwirausaha ......................... 4

E. Keterkaitan antara Motivasi Berprestasi dengan Kewirausahaan ........................ 4

2.2 Fungsi Motivasi Prestasi ...................................................................................... 5

2.3 Pengertian Etika Bisnis ........................................................................................ 5

A. Prinsip Etika Bisnis .............................................................................................. 5

2.4 Tujuan Etika Bisnis .............................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 8

3.2 Saran .................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan atau kegiatan berwirausaha dapat dikatakan membantu perkembangan
perekonomian negara dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa
bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri. Kewirausahaan di pandang sebagai
fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Proses
kewirausahaan diawali oleh inovasi yang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal misalnya Locus of Control, toleransi nilai-nilai,
pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor eksternal berupa peran, aktivitas, peluang,
organisasi, dan keluarga.

Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak orang yang menafsirkan dan memandang
bahwa kewirausahaan adalah identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh
usahawan atau wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap
kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh usahawan namun juga oleh setiap orang yang
berpikir kreatif dan bertindak inovatif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Motivasi Prestasi?
2. Apa fungsi Motivasi Prestasi dalam Kewirausahaan?
3. Apa pengertian Etika Bisnis?
4. Apa tujuan Etika Bisnis dalam Kewirausahaan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Motivasi Prestasi dan Etika Bisnis
2. Mengetahui fungsi dan tujuan dari Motivasi Prestasi dan Etika Bisnis

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi Prestasi


Motivasi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan
sesuatu perbuatan atu aktivitas untuk mencapai tujuan. Menurut Teeven dan Smith (1967)
motivasi merupakan konstruksi yang mengaktifkan perilaku, sedangkan komponen yang
lebih spesifik dari motivasi yang berhubungan dengan tipe perilaku tertentu disebut motif.

Motivasi berprestasi merupakan sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi


yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan dan
memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan
mempengaruhi orang lain. Sedangkan motivasi berprestasi itu sendiri merupakan motif
yang mendorong individu dalam mencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam
kompetisi dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan prestasinya
sendiri sebelumnya maupun dengan prestasi orang lain.

A. Karakteristik Motivasi Berprestasi


Menurut Mangkunegara (2010: 19-20) terdapat enam karakteristik yang
menunjukkan individu memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, diantaranya:
a. memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi,
b. berani mengambil dan memikul resiko,
c. mengambil keputusan yang moderat
d. memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan merealisasikan tujuan,
e. memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam kegiatan yang dilakukan,
f. mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang diprogramkan.

B. Sikap Motivasi Berprestasi dalam Kewirausahaan


Istilah entrepreneur atau kewiraswastaan atau kewirusahaan dapat diartikan sebagai
suatu kepribadian sikap kemampuan berwirausaha atau kemampuan yang unggul dalam
menciptakan suatu usaha. Darustam dkk (1994), menyatakan bahwa di Indonesia
wiraswasta adalah entrepreneur yang berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu
pembinaan kewiraswastaan terletak pada:
a. Pembentukan sikap mental maju.
b. Membersihkan diri dari sikap mental negatif.
c. Membentuk sikap mental positif.
2
Seorang wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan menempuh
usaha dengan segala resiko dan diambil atau dihadapi dalam memperjuangkan
usahanya mencapai keberhasilan atau dinyatakan berprestasi. Dalam hal ini
kemampuan seorang wirausahawan harus mampu berpikir kreatif dan inovatif serta
memiliki semangat juang (motivasi berprestasi) yang tinggi, sehingga mampu
menanggung resiko dalam setiap pengambilan keputusan.
Dengan kata lain, seseorang haruslah memiliki:
1. Ketrampilan berpikir kreatif.
2. Ketrampilan dalam mengambil keputusan.
3. Ketrampilan dalam kepemimpinan.
4. Ketrampilan manajerial.
5. Ketrampilan dalam bergaul antar manusia (human relation).

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi


1. Efikasi diri Yaitu menunjuk pada keyakinan individu atas kapabilitas yang
dimiliki untuk mengerjakan tugas yang dihadapi.
2. Nilai Tugas
Adapun nilai-tugas secara operasional dapat dilihat dalam:
a. attachment value
b. intrinsic motivasit dan,
c. utility value atau extrinsic value.
3. Orientasi Tujuan
Orientasi tujuan berhubungan dengan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai
individu dalam suatu tugas. Secara psikologi yang diajukan para peneliti terkait:
a) orientasi tujuan meliputi tujuan masteri (mastery goal orientation),
b) tujuan perfomansi (performance goal orientation).
c) penerapan konsep tersebut berupa goal-setting.
4. Intelegensi
Inteligensi adalah kemauan mental yang kompleks yang ada pada diri
seseorang. Makin tinggi inteligensi seseorang maka akan semakin cepat dan cermat
dalam membaca, memahami dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan
semakin tinggi pula tingkat kreativitas yang dilakukan.

3
5. Kebutuhan dan Pendidikan
Tingkat pendidikan serta variasi, macam keilmuan yang dikuasai akan
melatarbelakangi sikap hidup, konsep diri dan perilaku seseorang dalam
menghadapi macam dan tingkat kebutuhan baik yang berasal dari dalam diri
maupun dari luar individu dalam kehidupan sehari-hari. Makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang makin luas cakupan pengetahuan yang dikuasai atau
diperolehnya baik secara teoritis maupun praktis.

D. Cara Menumbuhkan Motivasi Berprestasi dalam Berwirausaha


Berikut alur yang menunjukkan keterkaitan antara motivasi dan kewirausahaan.
1. Dengan paksaan (by force) atau melalui perintah atau instruksi bersifat
memaksa. Pada awalnya subyek akan melakukan tugas didasarkan pada rasa
takut apabila menolak tugas tersebut. Metode ini sangat tepat dilaksanakan
oleh mentor/coach kepada orang yang ingin maju tetapi tidak menyadari
potensi raksasa di dalam dirinya
2. Dengan persuasif (persuasion) melalui cerita-cerita yang menarik, sehingga
subyek terpikat dan atas kemauan sendiri meniru gambaran tentang
keberhasilan orang lain. Metode ini tepat untuk wirausahawan yang belum
banyak memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang kewirausahaan.
3. Dengan stimulasi (stimulation) melalui gambaran dan petunjuk, subyek
tertarik dan timbul inisiatif untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
minat dan kemampuannya. Metode ini akan lebih baik, bila diterapkan pada
subyek yang sudah memahami permasalahan kewirausahaan.
4. Belajar dari konsep 3M
a. Mulai dari yang kecil
b. Mulai dari diri sendiri
c. Mulai saat ini juga

E. Keterkaitan antara Motivasi Berprestasi dengan Kewirausahaan


Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan, dengan kata lain motivasi berfungsi
sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Hal ini berarti motivasi
berprestasi sangat diperlukan oleh seorang wirausahawan untuk memajukan usahanya.
Oleh sebab itu, dengan memiliki motivasi berprestasi dalam menjalankan wirausaha
seorang wirausahawan akan mampu berpikir inovatif, dan kreatif serta memiliki
semangat juang (motivasi berprestasi) dalam mengembangkan usaha yang dirintisnya.

4
Contohnya seorang wirausahawan konveksi busana muslim anak-anak di Surabaya.
Pada awalnya dia memulai usaha koveksi busana muslim anak-anak tebatas hanya di
daerah sekitar tempat tinggalnya. Bahkan kegiatan produksi yang dalam hal ini
menjahit busana muslim dikerjakannya sendiri secara langsung.

2.2 Fungsi Motivasi Prestasi


Menurut Nasution (1982:26), Louis Allen (1986:70), ada tiga fungsi motif, yaitu:
1. Mendorong manusia menjadi penggerak atau sebagai motor yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan ke tujuan tertentu.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dijalankan untuk mencapai suatu tujuan dengan menghindari perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi pencapaian tujuan itu.

2.3 Pengertian Etika Bisnis


Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan
hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan
di masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis.
Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan
atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan
manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting.
Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif, baik di lingkup makro
maupun di ingkup mikro. Perspektif makro adalah pertumbuhan suatu negara tergantung
pada market system yang berperan lebih efektif dan efisien daripada command system
dalam mengalokasikan barang dan jasa.

A. Prinsip Etika Bisnis


Dalam penerapannya etika bisnis harus memenuhi beberapa prinsip yang harus
dijalankan, prinsip-prinsip tersebut yaitu:
1. Prinsip Kejujuran Jujur adalah kunci keberhasilan dalam mendapatkan suatu
kepercayaan dari customer secara khusus dan pelaku bisnis umumnya. Contoh:

5
Harga barang yang telah ditawarkan kepada konsumen haruslah sesuai dengan
spesifikasi dari barang yang dijual.
2. Prinsip Otonomi Kemampuan yang dimiliki pelaku bisnis saat mengambil
tindakan dan keputusan yang berdasarkan kesadarannya sendiri mengenai apa
yang dianggapnya baik yang bisa dilakukan. Contoh: Tidak terburu-buru dalam
mengambil keputusan dan selalu mempunyai pikiran ke depan.
3. Prinsip Saling Memberi Keuntungan Bisnis dijalankan dengan sebaik mungkin
agar masing-masing pihak yang terkait mendapatkan keuntungan. Contoh:
Memberikan harga sebenarnya suatu barang terhadap konsumen serta
memberikan pelayanan sebaik mungkin.
4. Prinsip Keadila Pelaku Bisnis haruslah diperlakukan secara adil dan disesuaikan
dengan kriteria yang rasional. Guna bertujuan untuk menjauhkan kerugian
terhadap salah satu pihak. Contoh: Tidak membanting harga yang terlalu jauh,
guna mematikan bisnis orang lain.
5. Prinsip Integritas Moral Setiap pelaku bisnis diharuskan mempertahankan nama
baik perusahaannya mau bagaimana pun. Dimana guna mempertahankan
kepercayaan konsumen atau pihak. Contoh: Tidak berbuat curang.

2.4 Tujuan Etika Bisnis


1. Untuk persahabatan dan pergaulan Etika itu dapat meningkatkan rasa keakraban dengan
karyawan, pelanggan atau pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Menyenangkan orang lain Dengan sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap
yang mulia. Jika ingin dihormati, maka hormatilah orang lain.

3. Membujuk pelanggan Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri (khas),


kadang calon pelanggan perlu untuk dibujuk agar mau jadi pelanggan. Dan berbagai
cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membujuk calon pelanggan. Salah satu
caranya adalaha dengan menunjukkan etika seluruh karyawan perusahaan.

4. Mempertahankan pelanggan Ada suatu anggapan bahwa mempertahankan pelanggan


jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan. Anggapan ini tidak seluruhnya benar,
justru mempertahankan pelanggan lebih mudah karena mereka sudah merasakan
produk atau layanan yang diberikan. Artinya bahwa pelanggan sudah mengenal lebih
dulu melalui pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan lama dapat dipertahankan
karena mereka sudah puas atas layanan yang telah diberikan.

6
5. Membina dan menjaga hubungan Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap
dipertahankan dan dibina. Hindarilah adanya perbedaan atau konflik. Ciptakan
hubungan yang dalam suasana akrab. Dengan etika maka hubungan yang lebih dan
akrab akan terwujud

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Motivasi prestasi adalah suatu keadaan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan
sesuatu perbuatan atu aktivitas untuk mencapai tujuan. Menurut Teeven dan Smith (1967)
motivasi merupakan konstruksi yang mengaktifkan perilaku, sedangkan komponen yang
lebih spesifik dari motivasi yang berhubungan dengan tipe perilaku tertentu disebut motif.
Sedangkan Etika Bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan
hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan
di masyarakat.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat apabila ada kesalahan dan kekurangan mohon di
maafkan dan mohon di beri masukan. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari salah, lupa dan dosa. Sekian dan terima kasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-widyatama/kewirausahaan/6-etika-bisnis-
dalam-berwirausaha/10818967

pentingnya-motivasi-berprestasi-dalam-mencapai-keberhasilan-akademik-siswa

Anda mungkin juga menyukai