Anda di halaman 1dari 13

MINDSET BISNIS

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
“Business Feasibility Study (Studi Kelayakan Bisnis)”
Dosen pengampu :
Dr. Heru Cahyono, M.E.Sy

Disusun oleh :
Ari Jamiri (2020.2.9.1.01578 )
Dini Munaroh (2020.2.9.1.01610)
Yunita Syaziatul Nurafifah (22S1ES0148)

Kelas Ekonomi Syariah 5E

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
Jl. Widarasari III, Sutawinangun, Kedawung, Cirebon, Jawa barat 45153
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia serta
kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Mindset Busnis” ini
dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir,
penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW,
tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Heru Cahyono, M.E.Sy dosen
mata kuliah Business Feasibility Study (Study Kelayakan Bisnis).
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis usahakan.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan
sebagaimana mestinya.

Cirebon, 08 Febuary 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2

A. Definisi Mindset Berwirausaha...................................................................................3


B. Enterpreneurial Mindset..............................................................................................4
C. Indikator Mindset Berwirausaha.................................................................................4
1.Fluecy (Ketrampilan Berfikir Lancar).....................................................................7
2. Flexibility (Ketrampilan Berfikir Luwes)...............................................................7
3. Originality (Ketrampilan Berfikir Orisinal)............................................................7
4. Ketrampilan Berfikir Evaluasi................................................................................7

D. Faktor yang mempengaruhi Mindset Berwirausaha...................................................8


E. Dampak Mindset Berwirausaha..................................................................................8
BAB Penutup.......................................................................................................................10

A. Kesimpulan...............................................................................................................10
B. Daftar Pustaka...........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketika mendengar kata entrepreneur, yang terlintas di dalam pikiran adalah


pengusaha, bisnis, uang, untung dan rugi, Padahal pada dasarnya entrepreneurship
tidak selalu berhubungan dengan uang. Entrepreneurship adalah sebuah mindset atau pola
pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Seorang entrepreneur dituntut untuk
memiliki pola piker yang berbeda dengan orang pada umumnya.

Seorang entrepreneur akan lebih sering menggunakan otak kanannya sehingga


sering menghasilkan kreativitas-kreativitas baru, selalu memotivasi dirinya dan orang
lain, dan selalu menyikapi segala keadaan dengan senyuman bahkan membuat berbagai
halangan menjadi peluang. Entrepreneur akan melihat masalah sebagai suatu tantangan.
Kegagalan yang terjadi bukanlah akhir dari segalanya, melainkan menajdi pembelajaran
dan pemicu semangat.

Di luar konteks usaha dan sekedar mencari keuntungan, seorang entrepreneur juga
akan selalu berusaha untuk menjalin silaturahmi dengan semua orang, memperkaya ilmu
dengan lebih banyak mengamati dan mendengarkan, serta peka terhadap peluang.
Entrepreneur akan melihat segala sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak bisa
menjadi bisa, sulit menjadi mudah, mustahil menjadi mungkin. Itulah sebagian ciri
pola pikir yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur, atau yang lebih kita kenal sebagai
Entrepreneurship. Selanjutnya, makalah ini akan mengupas lebih dalam tentang
mindset bisnis.

1
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Mindset Berwirausaha?
2. Apa yang dimaksud dengan Entrepreneurial mindset?
3. Bagaimana dengan Indikator Mindset Berwirausaha?
4. Apa Faktor yang Mempengaruhi Mindset Berwirausaha ?
5. Apa saja Dampak Mindset Berwirausaha ?

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Mindset Berwirausaha.
2. Untuk mengetahui Entrepreneurial mindset.
3. Untuk mengetahui Indikator Mindset Berwirausaha.
4. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Mindset Berwirausaha.
5. Untuk mengetahui Dampak Mindset Berwirausaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Mindset Berwirausaha


Mindset terdiri dari kata mind dan set dimana mind diartikan sebagai sumber
pikiran dan memori yang menghasilkan perasaan, pikiran, ide dan penyimpan pengetahuan.
Adapun kata set mempunyai arti mendahulukan peningkatan kemampuan dalam suatu
kegiatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa mindset adalah sekumpulan cara berpikir atau
kepercayaan yang menentukan perilaku, sikap, dan pandangan akan masa depan seseorang
(Gunawan, 2007: 14).
Adapun kata wirausaha berasal dari dua kata wira yang berarti pahlawan dalam
artian sikap berani dan usaha yang bermakna melakukan kegiatan bisnis. Jadi dapat
disimpulkan bahwa wirausaha adalah seseorang yang melakukan kegiatan bisnis dengan
gigih untuk mencapai tujuan yang sudah direncakan dengan hasil yang membanggakan
(Sukirno, 2004: 367). Sedangkan menurut Lambing dan Kuehl, 2007: 16 wirausaha
merupakan orang yang berusaha membuat kombinasi yang baru baik dari proses, produk,
pasar pemasok maupun struktur organisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mindset
berwirausaha adalah cara berpikir wirausaha yang mempengaruhi sikap dan perilakunya
dalam mencapai tujuan hidupnya khususnya dalam menjalankan usahanya. Kewirausahaan
merupakan pola pikir yang terbentuk sejak usia dini. Oleh karena itu pendidikan di sekolah
sangat berkontribusi untuk menumbuhkan pola pikir kewirausahaan, mulai dari sekolah
dasar sampai tingkat universitas (Raposo dalam Jarle Sjøvoll, 2014: 19)

Menurut Dweck (2006: 20-21) terdapat dua macam mindset:


1) mindset berkembang (growth mindset) yaitu mindset yang mendasarkan pada
kepercayaan bahwa kualitas dasar seseorang dapat diolah, berubah dan berkembang melalui
perlakuan, pengalaman dan upaya-upaya tertentu.

3
2) mindset tetap (fixed mindset) didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas
seseorang sudah ditetapkan.
B. Entrepreneurial Mindset
Entrepreneurial mindset adalah cara berpikir yang memungkinkan individu mengatasi
tantangan, bersikap tegas, dan menerima tanggung jawab atas hasil. Mindset ini adalah
kebutuhan konstan untuk meningkatkan keterampilan, belajar dari kesalahan, dan
mengambil tindakan atas ide-ide.

 Menurut McGrath & MacMillan (2000) terdapat lima karakteristik entrepreneurial


Mindset:

1) Mereka dengan penuh semangat mencari peluang baru

2) Mereka mengejar peluang dengan disiplin yang sangat besar

3) Mereka hanya mengejar peluang terbaik

4) Mereka fokus pada eksekusi

5) Mereka melibatkan energi setiap orang di domain mereka.

C. Indikator Mindset Berwirausaha


Indikator ketercapaian mindset berwirausaha dapat ditunjukkan dengan
terbentuknya beberapa karakter wirausaha. Adapun dalam penelitian ini karakter wirausaha
yang akan dikembangkan adalah percaya diri, tanggungjawab dan berpikir kreatif.
1) Percaya Diri
Menurut Hakim (2002: 63) percaya diri berasal dari bahasa Inggris yakni self
confidence yang artinya percaya pada kemampuan, kekuatan dan penilaian diri sendiri. Jadi
dapat dikatakan bahwa penilaian tentang diri sendiri adalah berupa penilaian yang positif.
Rasa percaya diri merupakan keberanian menghadapi tantangan karena memberi suatu
kesadaran bahwa belajar dari pengalaman jauh lebih penting daripada keberhasilan atau
kegagalan (Marjanti, 2015: 2).

4
Sedangkan menurut Ormrod (2008: 20) percaya diri adalah penilaian seseorang
akan kemampuannya untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk menjalankan perilaku.
Seorang individu akan memiliki kepercayaan diri yang berasal dari kesadaran dan tekad
untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang ia inginkan tercapai (Angelis, 2003: 10).

 Menurut Mastuti (2008: 14-15) ciri-ciri individu yang memiliki rasa percaya diri
adalah:

a. Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga tidak membutuhkan pujian,
pengakuan, penerimaan atau rasa hormat dari orang lain.
b. Tidak terdorong untuk tidak menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain
atau kelompok.
c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain dan berani menjadi diri sendiri.
d. Memiliki pengendalian diri yang baik
e. Memiliki internal locus of control dimana seseorang memandang keberhasilan atau
kegagalan tergantung dari usaha sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau
keadaan serta tidak tergantung dan mengharapkan bantuan dari orang lain.
f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar
dirinya.
g. Memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri, sehingga apabila harapan tersebut
tidak terwujud maka seseorang tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang
terjadi
2) Tanggung Jawab
Menurut Mustari (2011: 21) bertanggung jawab adalah perilaku dan sikap seseorang
untuk melaksanakan kewajiban dan tugasnya sebagaimana yang seharusnya dilakukan.
Sedangkan menurut Asmani (2009: 118), tanggung jawab adalah sikap dan perilaku lahir
yang dalam keadaan apapun selalu memprioritaskan tugasnya dengan penuh kesungguhan
dan tanpa pamrih. Tanggung jawab harus tertanam pada setiap diri manusia untuk
menunaikan tugasnya dengan penuh tanggungjawab.

5
Adapun indikator bertanggung jawab menurut Zuriah (2010: 232) adalah : 1) menyerahkan
tugas tepat waktu, 2) mengerjakan sesuai petunjuk dan 3) mengerjakan tugas berdasarkan
hasil karya sendiri. Menurut Fitri (2012: 43)

3) Berpikir Kreatif
Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka
dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus diselesaikan. Berpikir merupakan
satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu
tujuan (Purwanto, 2010: 43). Pada hakikatnya, pengertian berpikir kreatif berhubungan
dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan
menggunakan sesuatu yang telah ada (Daryanto, 2009: 146). Berpikir diasumsikan secara
umum sebagai proses kognitif yaitu suatu aktivitas mental yang lebih menekankan
penalaran untuk memperoleh pengetahuan.
Kreatif adalah berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif
berbeda dengan apa yang telah ada (Rachmawati, 2010: 13).

Adapun indikator kemampuan berpikir kreatif menurut Munandar (2009: 21) adalah
sebagai berikut:

a) Fluency (Keterampilan Berpikir Lancar)


Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan,
memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal dan selalu memikirkan
lebih dari satu jawaban. Adapun perilaku fluency adalah mengajukan pertanyaan,
menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan, mempunyai banyak gagasan
mengenai suatu masalah, bekerja dengan cepat, dapat dengan cepat melihat kesalahan atau
kekurangan pada suatu objek atau situasi.

b) Flexibility (Keterampilan Berpikir Luwes)

6
Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi dan dapat melihat suatu
masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. Perilaku flexibility adalah memberikan
macam-macam interpretasi terhadap suatu gambar, cerita atau masalah, menerapkan suatu
konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda. Jika diberi suatu masalah biasanya
memikirkan macam-macam cara yang berbeda untuk memecahkannya.

c) Originality (Keterampilan Berpikir Orisinal)


Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk
mengungkapkan diri, mampu membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau
unsur-unsur. Perilaku originality adalah memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang
tidak pernah terpikirkan oleh orang lain, mempertanyakan cara-cara lama dan berusaha
memikirkan cara-cara yang baru, memiliki cara berpikir lain daripada yang lain dan lebih
senang mengsintesis daripada menganalisis situasi.
d) Elaboration
Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk dan menambahkan
atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik.
e) Keterampilan Mengevaluasi
Menentukan patokan evaluasi sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar,
suatu rencana sehat atau suatu tindakan bij aksana. Mampu mengambil keputusan terhadap
situasi yang terbuka, tidak hanya mencetuskan gagasan tetapi juga melaksanakannya.

D. Faktor yang Mempengaruhi Mindset Berwirausaha

Faktor yang mempengaruhi minat wirausaha Alma (2011: 7-8) mengungkapkan latar
belakang wirausaha yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha:
a. Lingkungan
Salah satu faktor pendorong seseorang untuk berwirausaha adalah lingkungannya. Individu
pada setiap tahapan merintis usaha selalu membutuhkan dukungan dari lingkungan
terdekat. Dukungan dari keluarga, saudara, teman akan menjadi sumber kekuatan ketika
menghadapi permasalahan.

7
b. Kepribadian
Kebutuhan berprestasi atau disebut need for achievement mendorong seseorang untuk
selalu menghasilkan yang terbaik. Seorang wirausaha membutuhkan kepribadian yang
mendukung minat berwirausaha, mengukur tingkat keberhasilannya, dan mengevaluasi
pekerjaan yang dilakukan. Hal ini karena tindakan yang dilakukan selalu mengambil risiko
yang telah diperhitungkan dengan baik untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-
besarnya.

E. Dampak Mindset Berwirausaha

Mindset berwirausaha adalah seseorang yang mempunyai kerangka berpikir yang


berorientasikan entrepreneurial. Individu tersebut lebih memilih untuk menjalani
ketidakpastian daripada menghindarinya, melihat segala sesuatu lebih sederhana daripada
orang lain, dan mau belajar untuk mengambil resiko (McGrath & MacMillan, 2000: 2).
Mindset berwirausaha yang dimaksud bukan berarti kemudian siswa diharuskan menjadi
pengusaha tetapi mempunyai pola pikir wirausaha. Perlu disadari bahwa di era saat ini
mempunyai pengetahuan akademis dengan predikat yang sangat baik saja tidaklah cukup
untuk menjadi bekal di masa depan, namun harus dilengkapi juga dengan kemampuan atau
keahlian yang lain.
Mindset berwirausaha akan memberikan motivasi hidup yang kuat untuk mencapai sesuatu,
tidak mudah menyerah, mampu mengembangkan dirinya, berpikir secara luas dan dalam,
lebih fokus serta lebih menikmati hidupnya. Perasaan dan cara berpikir semacam ini akan
sangat kondusif bagi datangnya kreatifitas, inovasi, dan lebih dari itu juga akan lebih
mudah membangun semangat serta kegigihan dalam menjalani kehidupan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa mindset berwirausaha adalah cara berpikir wirausaha yang
mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam mencapai tujuan hidupnya khususnya dalam
menjalankan usahanya. Kewirausahaan merupakan pola pikir yang terbentuk sejak usia
dini. Oleh karena itu pendidikan di sekolah sangat berkontribusi untuk menumbuhkan pola
pikir kewirausahaan, mulai dari sekolah dasar sampai tingkat universitas (Raposo dalam
Jarle Sjøvoll, 2014: 19)
Dan Entrepreneur akan melihat segala sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak
bisa menjadi bisa, sulit menjadi mudah, mustahil menjadi mungkin. Itulah sebagian ciri

9
pola pikir yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur, atau yang lebih kita kenal sebagai
Entrepreneurship.
B. Daftar Pustaka

Haynie, J.M., Stepherd, D., Mosakowski, E., & Earley, P.C. (2010). A Situated
Metacognitive Model of L the Entrepreneurial Mindset. Journal of Business Venturing 25
(2010) 217-229

Kirkley, W.W. (2016). Entrepreneurial Behavior: The Role of Value. International Journal
of Entrepreneurial Behavior & Research, Vol. 22 No. 3, Pp. 290-328

Koe, W. (2016). The Relationship Between Individual Entrepreneurial Orientation (IEO)


and Entrepreneurial Intention. Journal of Global Entrepreneurship Research. 6:13. 1-11

Kropp, F., Lindsay, N.J., Shoham, A. (2008). Entrepreneurial Orientation and International
Entrepreneurial Business Venture Startup. International Journal of Entrepreneurial
Behaviour & Research Vol. 14 No. 2, Pp. 102-117

Krueger, N., Sussan, F. (2017). Person-Level Entrepreneurial Orientation: Clues to the


„Entrepreneurial Mindset‟?International Journal of Business and Globalisation, Vol. 18,
No. 3. 382-395

10

Anda mungkin juga menyukai