Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN”


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Pendidikan Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Arisna Wahyuni, M.Pd

OLEH :

Kharunnisa : 20.14.0123
Nadiaturrahmah : 20.14.0126
M. Zuliansyah : 20.14.0125

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
MARTAPURA
2023 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH dengan pujian yang melimpah, Tuhan semesta alam, atas
segala rahmat dan karunianya yang tak terputus serta tak terhitung. Kami mengucap syukur
yang tak terhingga atas karunia ALLAH yang telah mengizinkan kami untuk menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “Perkembangan Jiwa Kewirausahaan” tepat pada
waktunya.
Shalawat dan salam atas pimpinan kita Nabi Muhammad SAW, Nabi dan Rasul
paling mulia, yang diutus ALLAH sebagai rahmat bagi semesta alam.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Arisna
Wahyuni, M.Pd, pada mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan. Harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi pembaca dan penulis
mengenai penjelasan yang sudah di sediakan.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari teman-teman bisa membantu makalah ini dan makalah yang akan datang
menjadi lebih baik.

Martapura, 28 Oktober 2023

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Jiwa Kewirausahaan............................3
B. Karakteristik Kewirusahaan............................................................
C. Nilai-nilai Kewirausahaan..............................................................
D. Sikap dan Kepribadian Kewirausahaan..........................................7

BAB III PENUTUP


Simpulan...............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Mannheim, menyatakan bahwa generasi yang lahir antara tahun
1980-an sampai dengan 2000-n dikategorikan sebagai generasi milineal. Di Indonesia
para generasi milineal memiliki kesempatan sert peluang yang baik untuk berinovasi
dengan dukungan ekosistem digital yang sedang tumbuh dan berkembang seperti
adanya bisnis e-commerce, Gojek, Grab, Uber yang merupakan karya hassil anak
bangsa yang mampu memfasilitasi generasi milineal yang memiliki semangat untuk
berwirausaha dan dapat berkembang.
Wirausaha adalah menciptakan pekerjaan baru dengan ide atau inovasi baru
yang kreatif dalam memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang. Saat ini
jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,3 % populasi dan Negara yang
tertinggi adalah Thailand, Malaysia, dan Singapure. Pemerintah menargetkan
Indonesia harus bisa mengejar ketinggalannya dengan menciptakan pengusaha yang
lebih banyak dari pada pekerjanya. Berwirausaha di usia muda memberikan
keuntungan seperti dekat dengan teknologi terkini dan mempermudah mengakses
informasi dari internet sebagai media pemasaran atau berbisnis. Di usia yang relatif
muda lebih mudah mengetahui selera pasar. Selera anak muda dan memahami apa
yang sedang menjadi tren atau akan menjadi trensenter.

B. Rumusan Masalah
A. Jelaskan maksud dari pengembangan jiwa kewirausahaan?
B. Apa saja karakteristik kewirausahaan?
C. Apa saja nilai-nilai kewirausahaan?
D. Apa saja sikap dan kepribadian kewirausahaan?
C. Tujuan
A. Mengetahui maksud dari pengembangan jiwa kewirausahaan
B. Mengetahui Apa saja karakteristik kewirausahaan
C. Mengetahui Apa saja nilai-nilai kewirausahaan
D. Mengetahui sikap dan kepribadian kewirausahaan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Jiwa Kewirausahaan


Pengembangan merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan
agar pengetahuan atau keterampilan mereka sesuai dengn tuntunan pekerjaan yang
mereka lakukan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
menyatakan bahwa pengembangan adalah cara atau hasil kerja mengembangkan
sesuatu (pekerjaan, usaha, kepribadian dan lain-lain.1
Zimmerer menyampaikan bahwa entrepreneurship (kewirausahaan) adalah
bagaimana sseorang dapat berkreasi dan berinovasi dengn tujuan memecahkan
masalah dan memanfaatkan peluang yang ada di depan mata pada kegiatan sehari-hari
yang dilakukannya.
Dubrin juga menyatakan kalau entrepreneur adalah seseorang yang berperan
untuk membentuk dan menjalankan sebuah usaha dengan daya inovasi. Jadi
kewirausahaan adalah seseorang yang memiliki peran dalam membentuk dan
menjalankan usaha dengan memanfaatkan kemampuan inovasi dan kreativitas dalam
dirinya untuk mengelola usaha serta memecahkan masalah yang berkaitan dengan
usahanya dan mampu membaca atau memanfaatkan peluang yang dihadapi
masyarakat.2
Jiwa kewirusahaan merupakan nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang
pada prinsipnya merupakan sikap dan perilaku kewirausahaan dengan ditunjukkan
melalui sifat, karakter dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Terwujudnya usaha
kecil didasari adanya jiwa kewirausahaan yang merupakan kepribadian dan telah
terinternalisasi melalui nilai-nilai kewirausahaan bagi orang yang melakukan kegitan
usaha. Jiwa kewirausahaan meliputi kepribadian yang memiliki tindakan kreatif
sebagai nilai, gemar berusaha, tegaar dalam berbagai tantangan, percaya diri,
memiliki self determination atau locus of control, berkemampuan mengelol resiko,
perubahan dipandang sebagai peluang, toleransi terhadap banyaknya pilihan, inisiatif
dan memiliki need for achievment, perfeksionis, berpandangan luas, menganggap
waktu sangat berharga serta memiliki motivasi yang kuat dan karakter itu telah
menginternalisasi sebagai nilai-nilai yang diyakini benar. 3 Jiwa kewirausahaan juga
merupakan kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap perilaku kewirausahaan,
kemauan untuk ekerja keras dan memelihara hubungan antar anggota yang berarti ada
keinginan yang kuat dari anggota untuk tetap berada dalam ikatan psikologis terhadap
perusahaan. Kemampuan dalam menciptakan jiwa kewiraushn akan meningkatkan

1
Agus Triyana, Cicilia Wahyu Wening P, Indriyani Voluntiri Aziz, Pengembangan Jiwa
Kewirausahan Melalui Unit Produksi “Siklus” dengan Strategi Pembelajaran Teaching Factory Menuju
Sekolah Pencetak Wirausaha, (2022) Vol. 10, No. 1, h. 13
2
Auia Resti, Setio Rainaldi, Haniatul M., Pengembangan Jiwa Kewirausahaan, (Pringsewu :
Universitas Muhammadiyah Jambi, 2021), h. 2
3
Sukirman, Jiw Kewirausahaan dan Nilai Kewirausahaan Meningkatkan Kemndirin Usaha Melalui
Perilaku Kewirausahaan, (Universitas Muria Kudus, 2017), Vol. 20, No. 1, h. 116

4
perilaku kewirausahaan menjadi semakin tinggi. Jiwa kewirausahaan mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan.4
Menjadi wirausahaan merupakan jalan bagi seseorang yang memang
mempunyi ide kreatif dan memang mempunyai niat untuk mencukupi kebutuhan.
Dengan mengharapkan adanya jiwa kewirausahaan yang tertanam, anak muda bisa
menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan orang lain.5

B. Karakteristik Kewirausahaan

Untuk menjadi seorang wirausaha, maka kita harus memiliki karakteristik


kewirausahaan. Karakteristik ini sangat diperlukan karena akan memudahkan
seseorang dalam mewujudkan usaha yang akan dibangunnya. Karakteristik wirausaha
sebagai berikut:
1. Disiplin

Karateristik wirausaha yang pertama adalah disiplin. Dalam hal ini, disiplin
bisa berarti sebagai suatu motivasi agar dapat menjalankan usaha dengan maksimal.
Adapun contoh dari karakteristik disiplin, seperti pandai mengatur waktu, mampu
membuat target, dan sebagainya.

2. Jujur

Jujur merupakan salah satu karakteristik wirausaha yang harus dimiliki. Hal
ini dikarenakan dengan sifat jujur, maka akan membuat banyak konsumen tertarik
untuk membeli suatu produk yang diperjualbelikan.

3. Mandiri

Sudah menjadi hal umum apabila dalam menjalankan usaha harus bisa
mengambil keputusan dengan cepat. Oleh karena itu, kamu perlu memiliki
karakteristik mandiri agar tidak terlalu bergantung dengan orang lain dalam
mengambil keputusan.

4. Inovatif

Perkembangan zaman akan terus berubah, sehingga kebutuhan dan keinginan


konsumen akan ikut berubah juga. Maka dari itu, seorang wirausaha harus memiliki
jiwa inovatif agar produk yang dibuatnya terus disukai oleh konsumen.
4
Sukirman, Jiw Kewirausahaan dan Nilai Kewirausahaan Meningkatkan Kemndirin Usaha Melalui
Perilaku Kewirausahaan, (Universitas Muria Kudus, 2017), Vol. 20, No. 1, h. 120
5
Chayavi Faizza Kurnia, Nabilah Nata Yuwana, Anggita Priska Cahyani, Pengembangan Jiwa
Kewirausahaan Di Kalangan Mahasiswa Dengan Memanfaatkan Teknologi Digital, (Jember : CF Kurnia,
2018), h. 191

5
5. Memiliki Komitmen yang Tinggi

Suatu usaha akan sulit untuk mengalami perkembangan apabila tidak adanya
komitmen tinggi. Maka dari itu, seorang wirausaha perlu memiliki komitmen tinggi
dalam mengembangkan usahanya. Dengan begitu, usaha yang dikembangkan akan
mampu bersaing dengan kompetitor.6

C. Nilai-nilai Kewirausahaan
Nilai-nilai kewirausahaan adalah prasyarat yang berhubungan dengan perilaku
kewirusahaan. Nilai dalam menjalankan bisnis berisi unsur pertimbangan yang
mengembangkan gagasan-gagasan seseorang pribadi ataupun sosial. Maka lebih
memilih dengan bentuk perilaku atau bentuk akhir dari perlawanan ataupun
kebaikannya. Nilai menjadi dasar dalam memahami sikap dan motivasi dan juga
mampu mempengruhi persepsi perilaku dalam menjalankan bisnis, oleh karena itu
nilai sangat penting untuk dipelajari dalam mengelola perilaku organisasi. Salah satu
sumber yang dimiliki perusahaan skala kecil dan menengah adalah nilai kepribadian
seorang wirausaha, yaitu nilai-nilai kepribadian yang melekat pada diri seseorang,
baik pemilik atau pimpinan perusahaan. Nilai yang dianut dalam menjalankan suatu
bisnis pada umumnya adalah nilai-nilai kewirusahaan.7
Nilai-nilai yang dikembangkan sejatinya di arahkan pada pengembangan nilai-
nilai dari ciri-ciri seorang wirausaha. Menurut para ahli kewirausahaan, ada banyak
nilai-nilai kewirausahaan yang dianggap paling pokok dan sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik sebanyak 17 (tujuh belas) nilai yang seharusnya dimiliki
oleh peserta didik dan sekolah lainnya. Implementasi dari nilai-nilai pokok
kewirausahaan tersebut tidak secara langsung dilaksanakan sekaligus oleh satuan
pendidikan, namun dilakukan secara bertahp. Hal ini bukan berarti membatasi
penanaman nilai-nilai (implementasi) kewirausahaan tersebut kepada semua sekolah
secara seragam, namun setiap jenjang satuan pendidikan dapat menginternalisasikan
nilai-nilai kewirausahaan yang lain secara mandiri sesuai dengan keperluan. Dalam
Kemendiknas implementasi nilai-nilai kewirausahaan, yaitu: 1) Mandiri, 2) Kreatif, 3)
Berani mengambil resiko dengan pertimbangan, 4) Berorientasi pada tindakan, 5)
Kepemimpinan, 6) Kerja keras, 7) Jujur, 8) Disiplin, 9) Inovatif, 10) Tanggung jawab,
11) Kerja sama, 12) Pantang menyerah(ulet), 1) Komitmen, 14) Realistis, 15) Rasa
ingin tahu, 16) Komunikatif, 17) Motivasi kuat untuk sukses.8
Menurut Suryana, terdapat beberapa nilai hakiki penting dari kewirusahaan, yaitu :
1. Percaya diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme
individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki keyakinan
akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
6
Pengertian Kewirausahaan: Konsep, Tujuan, Sifat dan Jenis Wirausaha (gramedia.com) (Diakses, 10
Oktober 2023).
7
Sukirman, Jiw Kewirausahaan dan Nilai Kewirausahaan Meningkatkan Kemndirin Usaha Melalui
Perilaku Kewirausahaan, (Universitas Muria Kudus, 2017), Vol. 20, No. 1, h. 116
8
H. A. Rusdiana, Pendidikan Kewirausahaan, (Bandung : Insan Komunika, 2012), h. 6

6
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan
berinisiatif. Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai
sesuatu dengan tekad yang kuat.
3. Keberanian mengambil resiko
Kemauan dan kemampuan untuj mrngambil resiko merupakan salah satu
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko
akan sukar memulai dan berinisiatif.
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia ingin selalu tampil berbeda, menjadi yang
pertama dan lebih menonjol.
5. Berorientasi ke masa depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif
dan pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang dan tidak cepat puas
dengan keberhasilan.
6. Keorisinilan (Kreativitas dan Inovasi)
Kreativitas adalah kemampuan untuk melakukan pemikiran yang baru dan
berbeda. Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan yang baru dan
berbeda. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah terletak
pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan persoalan dan
meraih peluang. Ciri-ciri kepribadian kreatif ada pada ketebukan, kreatifitas,
kepercayaan diri, kecakapan, kepuasan, rasa tanggung jawab dan penuh daya
imajinasi.
Nilai inovatif kreatif dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan
seseorng. Wirusaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan
adanya cara-cara baru yang lebih baik, ciri-cirnya adalah :
1) Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara tersebut cukup baik.
2) Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya
3) Selalu ingin tampil beda tau memanfatkan perbedaan.9

D. Sikap dan Kepribadian Kewirausahaan


Sikap kewirausahaan adalah kesiapan seseorang dalam merespon gambaran
kepribadian ciri-ciri seorang wirausaha yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan
hasil, pengambilan resiko dan suka tantangan, kreatif dan inovatif, pantang menyerah,
tekun dan teliti kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan.
Sedangkan Amin (2008: 43) menyatakan bahwa: “Sikap wirausaha terdiri dari dua
aspek pokok, yaitu keyakinan individu bahwa menampilkan atau tidak menampilkan
perilaku tertentu akan menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, dan aspek
pengetahuan individu tentang obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang
belum tentu sesuai dengan kenyataan; semakin positif keyakinan individu akan akibat

9
Intan Nur Kumalasari, dkk, Karakteristik dan Nilai-nilai Kewirusahaan, (Malang : Universitas
Brawijaya, 2013), h. 9

7
dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek
sikap tersebut, demikian pula sebaliknya”.
1. Kreatif dan inovatif
Kreativitas yang tinggi memerlukan daya inovasi agar sebuah
produk dapat laku di pasaran. Sementara inovasi, hal tersebut berkaitan
dengan manfaat atau nilai guna suatu produk. Semakin bertambahnya
nilai guna atau manfaat sebuah produk, daya jual produk tersebut akan
meningkat di mata konsumen.
2. Pantang menyerah
Dengan sikap dan perilaku yang pantang menyerah, seorang
wirausaha diharapkan akan bangkit dan mencoba berbagai alternatif
lainnya untuk menghindari kegagalan yang sama. Dalam mengerjakan
pekerjaannya, seorang wirausaha juga harus bersungguh-sungguh dan
percaya diri.
3. Berani mengambil resiko
Ada banyak pilihan yang dapat memengaruhi sebuah bisnis yang
dibangun. Setiap pilihan akan selalu ada risiko. Oleh sebab itu,
dibutuhkan keberanian dalam menentukan pilihan dan bertanggung
jawab atas risiko yang akan dihadapi. Sebelum menentukan pilihan,
ada baiknya melakukan pengamatan terlebih dahulu, sehingga dapat
membuat strategi untuk meminimalisir tingkat risiko yang akan
dihadapi. Selain itu, sesuaikan modal dengan besaran bisnis, jangan
terburu-buru atau terlalu ambisi, serta konsultasikan dengan orang-
orang yang ahli dibidangnya.
4. Tekun dan teliti
Setiap pekerjaan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, penuh
ketekunan dan ketelitian. Dengan adanya sikap tekun dan teliti, usaha
atau bisnis yang dijalankan dapat terlaksana dengan baik, terhindar dari
risiko yang akan merugikan perusahaan, dan mendapatkan hasil yang
diinginkan. Segala macam rintangan dan kemalasan akan mulai
terkikis, sehingga akan timbul kemauan yang kuat untuk terus
mengembangkan produk.
5. Berkomitmen tinggi
Komitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu terhadap seseorang atau dirinya sendiri. Dalam
membangun atau mengembangkan sebuah bisnis, seorang wirausaha
harus memiliki komitmen yang terarah dan bersifat progresif, yang
berarti berorientasi pada kemajuan. Komitmen yang dibuat untuk
dirinya sendiri, di antara lain memperluas ilmu penetahuan terkait
bisnis yang dijalankan dan produk yang dirancang, mempersiapkan diri
untuk dapat bertanggung jawab terhadap risiko kegagalan, dan lain
sebagainya. Sementara komitmen yang dibuat untuk orang lain atau

8
konsumen adalah memberikan pelayanan yang beriorientasi pada
kepuasan konsumen, menciptakan produk-produk dengan kualitas
tinggi, hingga penyelesaian masalah terhadap konsumen.

Kepribadian pada prinsipnya adalah susunan atau kesatuan antara aspek


perilaku mental (pikiran, perasaan, dan sebagainya) dengan aspek perilaku behavioral
(perbuatan nyata). Aspek-aspek ini berkaitan secara fungsional dalam diri seorang
individu, sehingga membuatnya bertingkah laku secara khas dan tetap 10. Kepribadian
adalah suatu kesatuan banyak yang diarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu yang
mengandung sifat-sifat khuus individu, yang bebas menentukan dirinya sendiri11.
Kepribadian adalah keseluruhan tingkah laku seseorang yang di integrasikan,
sebagaimana yang tampak pada orang lain. Kepribadian ini bukan hanya yang melekat
pada diri seseorang, tetapi lebih merupakan hasil dari pada suatu pertumbuhan yang
lama dalam suatu lingkungan cultural12.
Faktor-faktor yang dapat membentuk dan menentukan kepribadian seseorang:
a. Keturunan Keturunan merujuk pada faktor-faktor yang ditentukan sejak lahir
atau faktor genetika seorang individu.
b. Lingkungan Faktor lingkungan merujuk pada kebudayaan tempat di mana
seseorang dibesarkan, pengkondisian dini, norma norma diantara keluarga,
teman-teman, kelompok-kelompok sosial, serta pengaruh-pengaruh lain yang
seseorang alami.
c. Situasi Kepribadian seseorang walaupun pada umumnya mantap dan
konsisten, akan berubah dalam situasi yang berbeda. Tuntunan yang berbeda
dari situasi yang berlainan memunculkan aspek-aspek yang berlainan dari
kepribadian seseorang
Tipe-tipe kepribadian kewirausahaan antara lain :
a) The Improver yaitu pemimpin yang memiliki kepribadian dalam
menjalankan organisasi dengan menonjolkan gaya improver alias ingin
selalu memperbaiki. Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam
menjalankan roda organisasi, dan mereka juga memiliki intergritas dan
etika yang tinggi. Namun, pemimpin seperti ini terkadang cenderung
menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap bawahannya.
b) The Advisor yaitu pemimpin yang bersedia memberikan bantuan dan
saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya. Motto dari advisor ini
yaitu bawahannya adalah benar dan para pemimpin harus melakukan
apa saja untuk menyenangkan bawahannya. Namun, yang harus
diwaspadai, seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan
organisasi saja, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan
pribadinya.
10
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cet-14, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 225.
11
Wiliam Stern dalam Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2012), hal. 175
12
Witherintong dalam Rafy Supari, Psikologi Islam : Tuntunan Jiwa Manusia Moedrn. (Jakarta :
Rajawali, 2009), hal. 151

9
c) The Superstar yaitu pemimpin yang dikelilingi oleh karisma dan energi
tinggi dari Sang Superstar. Pemimpin dengan kepribadian seperti ini
biasanyamembangun organisasi mereka dengan personal brand mereka
sendiri. Kelemahan tipe pemimpin seperti ini ialah bisa menjadi terlalu
kompetitif dan workaholics.
d) The Artist yaitu kepribadian pemimpin yang senang menyendiri tapi
memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka biasanya sering kali
ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti pada
organisasi agen periklanan, web design, dan lainnya. Kelemahan tipe
ini ialah bisa jadi terlalu sensitif terhadap respon pelanggan, walaupun
kritik dari mereka bersifat membangun13.

13
Anang Firmannsyah, kepribadian kewirausahaan (diakses 25 oktober 2023)

10
BAB III
PENUTUP

Simpulan

1. Pengembangan merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan


agar pengetahuan atau keterampilan mereka sesuai dengn tuntunan
pekerjaan yang mereka lakukan. Dan Jiwa kewirusahaan merupakan
nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang pada prinsipnya merupakan
sikap dan perilaku kewirausahaan dengan ditunjukkan melalui sifat,
karakter dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
2. Karakteristik wirausaha ada 5 yaitu disiplin, jujur, mandiri, inovatif, dan
memiliki komitmen tinggi
3. Nilai-nilai kewirausahaan adalah prasyarat yang berhubungan dengan
perilaku kewirusahaan. Dalam Kemendiknas implementasi nilai-nilai
kewirausahaan, yaitu: 1) Mandiri, 2) Kreatif, 3) Berani mengambil resiko
dengan pertimbangan, 4) Berorientasi pada tindakan, 5) Kepemimpinan, 6)
Kerja keras, 7) Jujur, 8) Disiplin, 9) Inovatif, 10) Tanggung jawab, 11)
Kerja sama, 12) Pantang menyerah(ulet), 1) Komitmen, 14) Realistis, 15)
Rasa ingin tahu, 16) Komunikatif, 17) Motivasi kuat untuk sukses.
4. Sikap kewirausahaan yaitu : Kreatif dan inovatif, Pantang menyerah,
Berani mengambil resiko, Tekun dan teliti, Berkomitmen tinggi
kepribadian kewirausahaan yaitu : The Improver, The Advisor, The
Superstar, The Artist

11
DAFTAR PUSTAKA

Triyana, Agus, Cicilia Wahyu Wening P, Indriyani Voluntiri Aziz, Pengembangan Jiwa
Kewirausahan Melalui Unit Produksi “Siklus” dengan Strategi Pembelajaran Teaching
Factory Menuju Sekolah Pencetak Wirausaha, 2022, Vol. 10, No. 1
Resti, Auia, Setio Rainaldi, Haniatul M., Pengembangan Jiwa Kewirausahaan, Pringsewu :
Universitas Muhammadiyah Jambi, 2021
Sukirman, Jiwa Kewirausahaan dan Nilai Kewirausahaan Meningkatkan Kemndirin Usaha Melalui
Perilaku Kewirausahaan, Universitas Muria Kudus, 2017, Vol. 20, No. 1
Kurnia, Chayavi Faizza, Nabilah Nata Yuwana, Anggita Priska Cahyani, Pengembangan Jiwa
Kewirausahaan Di Kalangan Mahasiswa Dengan Memanfaatkan Teknologi Digital, Jember :
CF Kurnia, 2018
Kumalasari, Intan Nur, dkk, Karakteristik dan Nilai-nilai Kewirusahaan, Malang : Universitas
Brawijaya, 2013
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cet-14, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008)
Wiliam Stern dalam Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2012)
Witherintong dalam Rafy Supari, Psikologi Islam : Tuntunan Jiwa Manusia Moedrn. (Jakarta :
Rajawali, 2009)
Anang Firmannsyah, kepribadian kewirausahaan (diakses 25 oktober 2023)

12

Anda mungkin juga menyukai