Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Konsep Ruang Lingkup Kewirausahaan


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“ Kewirausahaan “

Dosen pengampuh :

Faisal Kasim, S.IK, M.Si

Oleh :
NAMA :Karmila Datau
NIM : 1131421030

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan
penyusun kemudahan berpikir dan petunjuk dalam menyelesaikan tugas
makalah ini. Tanpa izinnya lah penyusun tidak akan bisa menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu, dengan judul “Membangun Peluang
Berwirausaha “. Penyusun berharap bahwa makalah ini bisa dinilai dan
diterima dengan baik oleh pembaca. Jika makalah ini memiliki kekurangan,
penyusun meminta saran dan kritik dari pembaca. Terima kasih.

Gorontalo 15 November,2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ 2


Daftar Isi ...................................................................................................... 3
BABI PENDAHULUAN

A. Latar belakang................................................................................... 4
B. Tujuan Makalah ................................................................................ 4
C. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaa………………………………………….. 5
B. Tujuan Kewirausahaan...................................................................... 6
C. Ruang Lingkup Kewirausahaan .................................................... 6
D. Proses Kewirausahaan ................................................................... 7
E. Sebab-Sebab Dalam Berwirausaha................................................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................... 10
B. Kritik dan Saran............................................................................... 11

Daftar Pustaka...............................................................................................

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu
yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber
keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu
kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan
sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda Alma Buchari (2007).
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Kewirausahaan
2. Menjelaskan Tujuan Kewirausahaan
3. Menjelaskan Ruang Lingkup Kewirausahaan
4. Menjelaskan Proses Kewirausahaan
5. Menjelaskan Sebab Kegagalan Dalam Berwirausaha

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Kewirausahaan


2. Untuk Mengetahui Tujuan Kewirausahaan
3. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Kewirausahaan

4
4. Untuk Mengetahui Proses Kewirausahaan
5. Untuk Mengetahui Sebab Kegagalan Dalam Berwirausah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan
yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya Suruji (2008).
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahaan Kecil
Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan
serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan
sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan
menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan.
Wahjoetomo (2007) mendeskripsikan Kewirausahaan dilihat dari sumber daya
yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga
kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang
lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa
perubahan, inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis
adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan
nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan
memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward
yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui pengertian
tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni:

5
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan
nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata
namun juga audiensi yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.

2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin
terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi
atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa
uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.

B. Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan di
Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus
bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap
perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat.
Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Menumbuh-kembangkan kesadaran dan orientasi Kewirausahaan yangtangguh dan
kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

C. Ruang Lingkup Kewirausahaan

Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang
lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:

1. Lapangan agraris
a. Pertanian
b. Perkebunan dan kehutanan
2. Lapangan perikanan
a. Pemeliharaan ikan
b. Penetasan ikan
c. Makanan ikan

6
d. Pengangkutan ikan
3. Lapangan peternakan
a. Bangsa burung atau unggas
b. Bangsa binatang menyusui
4. Lapangan perindustrian dan kerajinan
a. Industri besar
b. Industri menengah
c. Industri kecil
d. Pengrajin
 Pengolahan hasil pertanian
 Pengolahan hasil perkebunan
 Pengolahan hasil perikanan
 Pengolahan hasil peternakan
 Pengolahan hasil kehutanan
5. Lapangan pertambangan dan energi
6. Lapangan perdagangan
a. Sebagai pedagang besar
b. Sebagai pedagang menengah
c. Sebagai pedagang kecil
7. Lapangan pemberi jasa
a. Sebagai pedagang perantara
b. Sebagai pemberi kredit atau perbankan
c. Sebagai pengusaha angkutan
d. Sebagai pengusaha hotel dan restoran

D. Proses Kewirausahaan

Proses kewirausahaan meliputi hal-hal yang lebih dari sekedar melakukan kegiatan
pemecahan masalah dalam sebuah posisi manajemen. Puji Rahayu, (2018) seorang
wirausaha perlu mencari, mengevaluasi serta mengembangkan peluang-peluang
dengan jalan mengatasi sejumlah kekuatan yang menghalangi penciptaan sesuatu hal
yang baru.
Proses aktual itu sendiri memiliki empat fase khusus, yaitu sebagai berikut :
a. Identifikasi dan evaluasi peluang yang ada evaluasi peluang merupakan elemen
penting yang paling kritikal dari proses kewirausahaan karena menginginkan seorang
wirausaha apakah produk atau servis khusus dapat menghasilkan hasil yang
diperlukan untuk sumber-sumber yang bermanfaat bagi seorang wirausaha agar
mengidentifikasi peluang-peluang bisnis: Para konsumen, Serikat dagang, Para
anggota sistem distribusi dan Orang-orang yang berkecimpung dalam bidang teknik.
b. Kembangkan rencana bisnis dalam hal mempersiapkan rencana bisnis adalah
penting untuk memahami persoalan-persoalan inti yang terlibat di dalamnya.
Karakteristik-karakteristik dan besarnya segmen pasar, syarat-syarat produksi,
rencana financial, rencana organisasi, dan syarat financial.
c. Sumber-sumber daya yang diperlukan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
mewujudkan peluang yang ada perlu diketahui proses tersebut diawali dengan

7
tindakan penilaian sumber-sumber daya yang dimiliki. Dalam konteks ini, bukan saja
perlu diidentifikasi para penyuplai alternative sumber-sumber daya tersebut, tetapi
juga kebutuhan serta keinginan mereka. Melalui pemahaman kebutuhan para
penyuplai sumber daya tersebut, seorang wirausaha dapat menstruktur sebuah
persetujuan (a deal) yang memungkinkannya dapat mendapatkan sumber daya
tersebut dengan biaya serendah mungkin.
d. Laksanakan manajemen usaha tersebut Setelah sumber daya dicari, maka sang
wirausaha perlu mengaktifkannya melalui impelentasi rencana bisnisnya. Hal tersebut
mencakup kegiatan yang mengimplementasi sebuah gaya dan struktur manajemen.

E. Sebab-Sebab Kegagalan Dalam Berwirausaha

Sebab-sebab Kegagalan dalam Berwirausaha dalam berwirausaha, tentunya


mengalami pasang surut dalam melaksanakannya. Munawar dan Supriatna, (2018)
mengatakan adapun penyebab-penyebab suatu usaha mengalami kegagalan adalah
sebagai berikut:

a. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin,
tekun, sabar, dan jangan putus asa.
b. Kurang tekun dan teliti.
c. Kurangnya pengawasan.
d. Kemacetan yang sering terjadi.
e. Pelayanan yang kurang baik.
f. Tidak jujur dan kurang cekatan.
g. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
h. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i. Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau
orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila
perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
j. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
k. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
l. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
m. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
n. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
o. Banyaknya piutang ragu-ragu.
p. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan
harus menghitung berapa banyak harga pokok.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kewirausahaan berasal dari kata
wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur,
berani dan berwatak agung. Usaha berarti perbuatan amal, berupa sesuatu, bekerja atau
berusaha. Jadi wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya cara kerja teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar. Menurut
Zwilling karakteristik wirausaha dibagi menjadi empat tipe, yaitu pembangun,
oportunis, spesialis, dan inovator..

B. Saran
Disarankan bagi setiap pembaca yang nantinya akan memulai berwirausaha
untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa
yang tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk
menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa

9
sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap
yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang
di jalankannya. Sebagai mana mestinya penulis hanyalah manusia biasa yang tidak
pernah luput dari kesalahan, maka dari itu penulis mohon maaf atas kesalahan dalam
segi penulisan kata, ataupun kalimat yang kiranya mungkin terjadi kesalahan. Penulis
mohon kritik dan saran dari pembaca untuk sekiranya membantu dalam penyempurnaan
makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alma Buchari (2007). Kewirausahaan. Bandung: Alpabeta

Fachrurazi, H., Ag Delia Meldra, S. M., Budi Harto, Ms., Pedoman Dasar Dan Konsep
Kewirausahaan Oleh : Pencetakan Yayasan Cendekia Mulia Mandiri.

Munawar, A., dan Supriatna, N. (2018). Pengaruh Sikap Dan Motivasi Terhadap Minat
Berwirausaha.

Puji Rahayu, K. (2018). Menumbuhkan Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Manajemen


Universitas Pamulang (Vol. 1, Issue 3).

Suruji, A., (2008). Membangun Spirit Kewirausahaan Kaum Muda.

Wahjoetomo, (2007). Perguruan Tingkat Pendidikan Alternatif Masa Depan, Jakarta : Gema
Insani Press.

Anda mungkin juga menyukai