Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEWIRAUSAHANA

D
I
S
U
S
U
N

Oleh Kelompok VI

Nama-Nama Kelompok :

1. Dwi Della Astutik Waruwu


2. Happy Evry Waruwu
3.Junirwan Kristian waruwu
4. Omilia waruwu
5. Emilia Lahagu
6. Petrus Meiman Lahagu

Pengasuh Bidang Study : YELIMAN SARO LAHAGU S,E


Bidang study : Ekonomi

SMA SWASTA PERMATA TP . 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas rahmat ridhonya kepada kami
kelompok lV sehingga kami bisa menyelesaikan tugas kami dalam memuat suatu makalah yang
berjudul "KEWIRAUSAHAAN" ini tepat waktunya .Dan kami tidak lupa berterimakasih kepada
bapak pengasuh bidang study ekonomi yang telah memberikan kami sebuah tugas agar kami
bisa menambah wawasan dan pengetahuan kami .

dalam menyusun makalah ini kami kelompok lV banyak menemukan berbagai tanttangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga tantangan tersebut bisa
teratasi.oleh karena itu,kami kelompok lV meminta banyak terimakasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu,berkontribusi,mendukung baik dalam pikiran maupun material.semoga
pihak yang telah mendukung kami mendapat balasan yang setimpal dari tuhan yang maha esa.

kami kelompok lV menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik bentuk
penyusunanya maupun material.Untuk itu saran dan kritik yang membangun dan kostruktik
sangat kami harapkan kepada pembaca demi penyermpurnaan makalah kami selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita sekalian .

Lolomboli,02 maret 2022

penyusun

Kelompok lV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan ......................................................................................... 2
B. Tujuan Kewirausahaan ................................................................................................ 3
C. Manfaat Kewirausahaan ............................................................................................ 3
D. Ruang Lingkup Kewirausahaan ................................................................................... 3
E. Karakteristik Wirausaha .............................................................................................. 4
F. Sebab-sebab Kegagalan dalam Berwirausaha ............................................................ 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 10


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang


dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu
yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber
keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan
dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa,
persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?


2. Apa sajakah tujuan dari kewirausahaan?
3. Apa sajakah manfaat melakukan kewirausahaan?
4. Apa sajakah ruang lingkup dalam kewirausahaan?
5. Bagaimanakah karakteristik seorang wirausaha?
6. Apa sajakah penyebab terjadinya kegagalan dalam berwirausaha?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian kewirausahaan.


2. Mengetaehui tujuan kewirausahaan.
3. Mengetahui manfaat kewirausahaan.
4. Mengetahui ruang lingkup dalam kewirausahaan.
5. Mengetahui karakteristik seorang wairausaha.
6. Mengetahui penyebab terjadinya kegagalan dalam berwirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan
yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil
Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan
kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan
serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.

Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri


dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada
sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.
Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang
membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu
kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga
dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan
dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses
mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan
waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan
akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan
yakni: 
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan
nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun
juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.

2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.

3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin
terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.

4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang
biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.

B. Tujuan Kewirausahaan

Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan di Sekolah-
sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di
dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku
untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih
jelas, dibawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Menumbuh-kembangkan kesadaran dan orientasi Kewirausahaan yang tangguh dan
kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

C. Manfaat Kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:


1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi.
Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagi wirausahawan misalnya: permintaan
pelayanan sektor jasa meledak.
2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang
dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital, mesin fotokopi,
laser, power steering.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional menyediakan
peluang kewirausahaan.

D. Ruang Lingkup Kewirausahaan

Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang lingkup
kewirausahaan, bergerak dalam bidang:

1. Lapangan agraris
a) Pertanian
b) Perkebunan dan kehutanan 
2. Lapangan perikanan
a) Pemeliharaan ikan
b) Penetasan ikan
c) Makanan ikan
d) Pengangkutan ikan
3. Lapangan peternakan
a) Bangsa burung atau unggas
b) Bangsa binatang menyusui
4. Lapangan perindustrian dan kerajinan
a) Industri besar
b) Industri menengah
c) Industri kecil
d) Pengrajin
 Pengolahan hasil pertanian
 Pengolahan hasil perkebunan
 Pengolahan hasil perikanan
 Pengolahan hasil peternakan
 Pengolahan hasil kehutanan 
5. Lapangan pertambangan dan energi
6. Lapangan perdagangan
a) Sebagai pedagang besar
b) Sebagai pedagang menengah
c) Sebagai pedagang kecil
7. Lapangan pemberi jasa
a) Sebagai pedagang perantara
b) Sebagai pemberi kredit atau perbankan
c) Sebagai pengusaha angkutan
d) Sebagai pengusaha hotel dan restoran

E. Karakteristik Wirausaha

Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan
sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut
dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak
kewirausahaan seperti berikut :

No Ciri-Ciri Watak
Keyakinan, kemandirian, individualitas, dan
1 Percaya diri
optimisme.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
Berorientasikan tugas memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad
2
dan hasil yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka
3 Pengambil resiko
pada tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan
4 Kepemimpinan orang lain, suka terhadap kritik dan saran yang
membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta
5 Keorisinilan
bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
Berorientasi ke masa Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang
6
depan berorientasi pada masa depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
7 Jujur dan tekun
kerja.

Pendapat lain  M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993;6-7) mengemukakan


delapan karakteristik yang meliputi:
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera.
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa
depan yang lebih baik.
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan
nilai tambah.
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.

Martin Zwilling, founder dan chief executive officer (CEO) Startup Professionals,


menjelaskan, setiap wirausaha memiliki DNA berbeda dan siap membantunya untuk
sukses. Setiap pengusaha harus mengoptimalkan DNA tersebut untuk mengatasi setiap
tantangan.
Zwilling membagi karakteristik wirausaha menjadi empat tipe, seperti dilansir Young
Entrepreneur:
1. Pembangun

Karakteristik wirausaha seperti ini adalah pemain utama dalam sebuah


permainan bisnis. Dengan DNA pembangun, maka para pengusaha jenis ini selalu
melihat dua-tiga langkah lebih maju dibanding para kompetitornya. Karakter
wirausaha pembangun selalu dikenal dengan orang yang fokus, dingin, kejam,
perhitungan, dan penentu arah.
2. Oportunis

Karakter oportunis adalah bagian spekulasi dari setiap diri pengusaha. Bagian
dari keberadaan seseorang yang menginginkan berada di tempat yang tepat dengan
waktu yang tepat, serta menggunakan waktu yang tepat untuk mencetak uang
sebanyak mungkin. Jika Anda merasa tertantang untuk membuat kesepakatan cepat
dalam mendapatkan uang, seperti bermain saham dengan memanfaatkan
momentum atau investasi dan jual kembali rumah memanfaatkan kenaikan harga,
Anda mungkin termasuk dalam karakteristik oportunis.
3. Spesialis 

Pengusaha jenis ini akan bertahan di perusahaan selama 15-30 tahun,


membuat fondasi perusahaan yang kuat. Wirausaha dengan karakter spesialis akan
menonjol di tengah keramaian orang yang ramai dengan pesaing. Jenis-jenis
pengusaha tipe ini adalah ahli IT, pengacara, akuntan independen, dan desainer
grafis.
4. Inovator

Hampir sama dengan spesialis, pengusaha inovator seperti membuat


laboratorium dalam setiap bisnisnya. Membuat berbagai rumus bisnis, konsep,
hingga produk yang berhasil diaplikasikan dalam perusahaan. Tantangan terbesar
karakteristik inovator adalah selalu berjuang walaupun di tengah kesuksesan. Selalu
memikirkan produk terbaru di tengah peluncuran produk baru.
sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari,
sebagai berikut:
1. Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki


kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan
sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan
berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat
sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang
dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan
ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azaz. Hal
tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi
terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan
kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan
kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
2. Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh


seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan
kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan
bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri
dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap
orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang
ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen,
akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut
akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus
meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh
laba yang diharapkan.
3. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran
mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran
mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang
dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan
produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
4. Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki


daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara
berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan
produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif
umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali
ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha
awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
5. Mandiri

Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan


keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya
ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus
dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus
memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
6. Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan


fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan
yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
F. Sebab-sebab Kegagalan dalam Berwirausaha

Dalam berwirausaha, tentunya mengalami pasang surut dalam melaksanakannya.


Adapun penyebab-penyebab suatu usaha mengalami kegagalan adalah sebagai berikut:
1. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun,
sabar, dan jangan putus asa.
2. Kurang tekun dan teliti.
3. Kurangnya pengawasan.
4. Kemacetan yang sering terjadi.
5. Pelayanan yang kurang baik.
6. Tidak jujur dan kurang cekatan.
7. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
8. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
9. Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau orang
berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan
jadi kikir maka ia jelas irit.
10. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
11. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
12. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
13. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
14. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
15. Banyaknya piutang ragu-ragu.
16. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan harus
menghitung berapa banyak harga pokok. 
ketebing Rumahan

Wirausaha dengan membuka katering rumahan merupakan usaha yang dapat dilakukan jika
ada hobi memasak. Anda bisa menjual nasi bungkus atau sayur sebagai rumah makan versi
rumah. anda bisa menggunakan rumah anda sebagai tempat usahanya. Banyak juga orang
yang bekerja di kantor tidak sempat untuk memasak dan ia pasti memesan makanan untuk
makan siang atau sore. Ambillah ke peluang ini untuk membuka usaha catering rumahan.

Usaha ini bisa di mulai dengan modal yang sangat kecil. Alat masak di rumah Anda sudah cukup
untuk memulai usaha ini. Anda tinggal persiapkan bahan-bahan yang akan dimasak dan juga
kota atau bungkus nasi jika mereka memesan dalam bentuk nasi kotak.

Uduk awal Anda bisa memulai dengan beberapa menu masakan saja, namun pasti rasanya.
Namun jika ada yang memesan kering sesuai dengan menu mereka, anda harus sesuai dengan
pesanan dan harganya. Untuk awal modal 1 juta saja sudah lebih dari cukup untuk memulai
wirausaha katering ini.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kewirausahaan berasal dari kata
wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani
dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa
kewirausahaan adalah:
1. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
2. Menentukan cara produksi baru.
3. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru. 
4. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:


1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi.
2. Meningkatkan produktivitas.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar.

Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha
secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu. Instruksi Presiden No.4/1995,
kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
baik dan keuntungan yang lebih besar.
Menurut Zwilling karakteristik wirausaha dibagi menjadi empat tipe, yaitu
pembangun, oportunis, spesialis, dan inovator.
B. Saran

Disarankan bagi setiap pembaca yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk
meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang
tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi
sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang
besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat
dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.
DAFTAR PUSTAKA

Ansyari, Isya. 2013. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia:


http://learnmine.blogspot.co.id. [26 Januari 2016]
Permana, Adam Gilang. 2015. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia:
http://adamgielank.blogspot.co.id. [26 Januari 2016]
Liya. 2015. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia: http://liyabagi-info.blogspot.co.id. [26
Januari 2016]

Anda mungkin juga menyukai