Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

"Memulai Wirausaha, Kesuksesan Dan Kegagalan Wirausaha"

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keterampilan Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Rijal Assidiq Mulyana, M.Pd.

Disusun oleh : Kelompok 5

Dewi Safitri (2108104057 )

Muhammad Irfan (2108104058)

Sulis Aini (2108104061)

TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

2024
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan karunia
beserta rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah "Memulai Wirausaha, Kesuksesan dan
Kegagalan Wirausaha". Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagaimana cara memulai wirausaha yang tepat.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bpk Rijal Assidiq
Mulyana, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, yang telah memberikan
tugas kelompok membuat makalah sehingga dapat menambah wawasan bagi kami dan para
pembacanya.

Namun demikian kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
pembuatan makalah ini, baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemateri pada
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cirebon, 25 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1

C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

A. Pengertian Kewirausahaan ....................................................................................... 3


B. Aspek-aspek Yang Disiapkan Dalam Memulai Wirausaha ......................................... 4
C. Hambatan Dalam Memulai Usaha ........................................................................... 6
D. Analisa Kesuksesan dan Kegagalan Wirausaha Ditinjau Dari Berbagai Penyebabnya
.................................................................................................................................................... 8
E. Penyelesaian Kegagalan Usaha ................................................................................. 9

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
B. Saran ...................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan dan dunia bisnis merupakan dua dunia yang sepintas sangat
berbeda tapi pada dasarnya saling terkait dan saling bergantung satu sama lainnya.
Oleh karena itu maka seseorang dari dunia pendidikanpun perlu mempelajari
bagaimana cara memulai sebuah usaha. Selain itu juga sebuah wirausaha bisa sangat
menunjang kemandirian suatu sistem pendidikan dari sisi ekonomi juga bisa
meningkatkan taraf hidup orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan dan semua
pihak yang terkait.

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,


kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan
berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk
dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda.

Peluang untuk memulai suatu usaha sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja
ada individu yang hisa melihatnya sebagai sebuah peluang untuk memulai suatu usaha
dan ada juga yang tidak bisa melihatnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor,
diantaranya faktor informasi yang dimiliki. Oleh karena itu, pada makalah ini
dijelaskan tentang pengertian kewirausahaan, aspek-aspek yang diamati dalam
memulai wirausaha, hambatan dalam memulai usaha, analisa kesuksesan dan
kegagalan wirausaha ditinjau dari berbagai penyebabnya..

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat beberapa rumuskan masalah dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Apa pengertian kewirausahaan ?
2. Apa saja aspek-aspek yang disiapkan dalam memulai wirausaha ?
3. Apa saja hambatan dalam memulai usaha ?
4. Bagaimana analisa kesuksesan dan kegagalan wirausaha ditinjau dari berbagai
penyebabnya ?

1
5. Bagaimana Cara penyelesaian gegagalan dalam usaha?
C. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah penelitian maka tujuan
penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian kewirausahaan
2. Mengetahui aspek-aspek yang disiapkan dalam memulai wirausaha
3. Mengetahui hambatan dalam memulai suatu usaha
4. Mengetahui analisa kesuksesan dan kegagalan wirausaha ditinjau dari berbagai
penyebabnya
5. Mengetahui cara dalam penyelesaian kegagalan dalam usaha

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha
berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha
baru dan peluang berusaha. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar
para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.
Richard Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja
sendiri (self- employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada
harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu. Jadi definisi kewirausahaan ini lebih menekankan pada bagaimana
seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan
kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi
sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup
kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada
saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter
Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil
Nomor 961/КЕР/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,

3
menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha kegiatan
sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan
menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan.
B. Aspek-aspek Yang Disiapkan Dalam Memulai Wirausaha
Dari pengertian wirausaha kita mengetahui bahwa wirausaha itu adalah orang
yang menjalankan suatu usaha dengan berbagai resikonya. Berikut akan diuraikan
beberapa tahapan untuk memulai sebuah usaha, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan produk
Untuk memulai sebuah usaha maka kita harus menentukan produk apa yang
akan menjadi usaha kita. Dalam menetukan produk kita dapat melihat berdasarkan
tiga hal, yaitu:
1) Menetukan produk berdasarkan keahlian kita, kita bisa melihat apa yang bisa
kita buat, apakah kita ahli memasak atau ahli membuat kerajian atau jasa, jadi
dari keahlian itulah kita membuat produk untuk sebuah usaha.
2) Menetukan produk berdasarkan trend, artinya kita menetukan produk usaha
dengan melihat apa yang sedang digemari oleh masyarakat, misalnya di
masyarakat sedang digemari makanan yang pedas, maka kita bisa mengolah
berbagai makanan bercita rasa pedas sebagai produk usaha.
3) Menentukan produk berdasarkan peluang, dengan cara ini kita bisa melihat
peluang apa yang ada yang dapat kita manfaatkan untuk dijadikan produk,
setelah itu kita menentukan peluang usaha, kita juga bisa manfaatkan peluang
itu, kemudian kita jadikan peluang tersebut sebagai usaha kita.
2. Menetukan Target Pasar
Cara kedua untuk memulai usaha adalah kita harus menentukan sasaran pasar
yang kita tuju. Menentukan kepada siapa produk kita akan dijual, apakah akan
dijual kepada kalangan atas, kalangan menengah, kalangan bawah. Maka produk
yang kita pasarkan harus sesuai dengan daya beli dan kebutuhan target pasar kita.
Kita juga menentukan target pasar berdasarkan umur, profesi, aktifitas dan lain-
lain.

4
3. Menguji Kelayakan Usaha
Dalam menguji kelayakan usaha yang akan kita dirikan, setidaknya ada tiga hal
yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
a) Biaya investasi.
b) Biaya modal kerja.
c) Prediksi kas masuk.
4. Struktur Mananjemen
Ada dua jenis struktur menejemen yang bisa digunakan dalam memulai
sebuah usaha, yaitu struktur menejemen yang sederhana dan struktur menejemen
yang rumit. Menejemen sederhana yaitu hanya ada kita sebagai bos dan karyawan
sebagai anak buah yang membuat produk, tidak ada menejemen pemasaran,
menejemen operasi, dan menejemen lainnya selain kita sendiri, sedangkan
menejemen yang cukup rumit, selain kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak
buah yang membuat produk, kita harus membuat menejemen-menejemen lainnya,
seperti menejemen keuangan, operasional, pemasaran dan lainnya. Dan di setiap
menejemen tersebut memerlukan lagi beberapa karyawan.
5. Modal
Dalam memulai usaha modal bukan hanya sebatas uang, tapi juga tenaga dan
waktu, kalu modal tenaga dan waktu ini, akan mudah di dapat ketika kita memiliki
keinganan yang kuat untuk memulai sebuah usaha. Sedangkan modal uang tidak
dapat didapatkan dengan cara seseserhana itu. Modal uang dapat diperoleh
melalui beberapa cara diantaranya adalah diperoleh dari tabungan sendiri, saham,
obligasi, dan lainnya.
6. Bentuk Usaha
Kita dapat menentukan bentuk usaha dengan apa yang kita inginkan, apakah
bisa berbentuk usaha perorangan, PT, CV, ataupun bentuk saha lainnya yang
mungkin dapat kita lakukan.
C. Hambatan Dalam Memulai Usaha
1. Mencari pasar khusus yang belum tergarap
Identifikasikan sebuah pangsa pasar khusus (niche market) yang kebutuhan
utamanya belum terpenuhi oleh kompetitor. Bangun sebuah spesialisasi yang kita
tahu merupakan keunggulan dari perusahaan kita tersebut. Ingatlah, bahwa bahkan
sebuah perusahaan besar dan bertaraf internasional pun tidak bisa memuaskan

5
semua orang. Banyak pasar khusus yang seringkali tidak tergarap karena dianggap
terlalu kecil.
2. Peka terhadap tren terbaru berani memulai
Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen yang tumbuh
dari perubahan tren di segi kultural, ekonomi, teknologi yang menjadi sinyal
kesempatan pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan menunda terlalu lama.
3. Lakukan dengan pasti
Berhenti membuat alasan-alasan. Waktu paling "sempurna" untuk
meluncurkan bisnis takkan pernah bisa diprediksi secara tepat dan pasti. Jangan
biarkan para bakal calon kompetitor mencuri start dari bisnis yang sebenarnya
bisa kita mulai terlebih dulu, kemudian mulailah bergerak. Ciptakan deadline yang
membawa kita lebih dekat untuk membuka lahan bisnis baru.
4. Hindari kata-kata yang mematahkan semangat

Abaikan orang-orang yang berkata "Itu tak akan berhasil" atau "Tak akan
bisa berhasil kalau kamu melakukannya dengan cara itu". Sesekali menjauh dari
anggapan yang menurunkan semangat dan aturan baku bisa membantu kita untuk
meraih kesuksesan. Perhatikan dan pelajari cara para pebisnis yang sukses di
bidang mereka dengan pandangan yang kritis. Pelajari cara mereka bekerja dan
program yang mereka lakukan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam
pikiran kita.

5. Eksplorasikan kelemahan competitor


Ambil pandangan kritis terhadap kompetisi kita dari perspektif konsumen.
Dengarkan baik-baik akan kebutuhan dan komplain dari konsumen prospektif saat
melakukan telepon sales. Hal ini akan membantu mengidentifikasi kekurangan
dan kelemahan kompetitor. Carilah cara untuk menutup kekurangan dari servis
dan produk kita sendiri, lalu perbaiki hal tersebut.
6. Isi kekosongan
Pusatkan pandangan kita di area yang lupa ditutupi oleh kompetitor kita.
Pelajari bagaimana mengantisipasi area baru yang bisa kita isi dengan servis atau
bisa memposisikan bisnis kita lebih cepat dari kompetitor kita.
7. Tenar dengan dana minim
Pikirkan cara bagaimana agar lebih dikenal dengan dana seminim mungkin.
Jangan terlalu menutup diri, jadilah kreatif, beranikan diri untuk makin dikenal

6
banyak orang (tapi untuk alasan yang baik). Tukar ide dengan orang-orang
terdekat kita.
8. Percaya kemampuan diri
Bangun dan belajar untuk menggunakan kekuatan intuisi kita. Dengarkan
hati kita. Akan ada saat-saat kita harus memilih bermain aman atau justru bermain
nekat untuk menghadapi tantangan bisnis. Orang-orang sekitar kita juga memberi
masukan yang beragam, sehingga yang bisa kita percayai hanyalah diri dan hati
kita.
9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mengalahkan usaha
Jangan biarkan batasan yang diciptakan oleh orang lain atau keadaan yang
menjepit membuat kita lemah. Banyak wirausahawan yang menutup usaha mereka
karena tidak percaya pada diri sendiri. Sebagai wirausahawan, kita akan
menghadapi masa-masa penuh stres yang akan menguji kepercayaan kita. Tapi
kita harus ingat, bahwa alat untuk mengusir kegundahan itu adalah kegigihan dan
daya lenting. Percayalah pada konsep bisnis kita dan komitmen diri untuk melihat
bisnis ini sukses.
10. Jangan berhenti berinovasi
Secara kontinu, carilah cara-cara baru untuk memperkenalkan produk-
produk baru dan servis untuk konsumen langganan kita dan pasar baru yang kita
temui. Berpuas diri adalah hal yang bisa membahayakan perusahaan kita.
Sesuaikan bisnis kita dengan tren pasar.
D. Analisa Kesuksesan dan Kegagalan Wirausaha Ditinjau Dari Berbagai
Penyebabnya
Faktor penyebab kesuksesan berwirausaha diantaranya:
1. Kreativitas dan Inovasi
Pengusaha yang sukses biasanya memiliki ide-ide kreatif dan inovatif dalam
memproduksi produk atau jasa yang ditawarkan. Para pengusaha selalu berusaha
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari pesaing mereka.
2. Manajemen yang Baik
Manajemen yang baik sangat penting untuk memastikan bisnis berjalan
lancar dan efisien. Pengusaha yang sukses biasanya memiliki keterampilan
manajemen yang baik dalam mengelola sumber daya, termasuk keuangan, waktu,
tenaga kerja, dan material.
3. Keterampilan Komunikasi yang Baik
7
Keterampilan komunikasi yang baik dalam menjalin hubungan dengan
karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis menjadi hal penting yang tidak boleh Anda
lewatkan. Kemampuan komunikasi yang Anda miliki akan menginspirasi dan
memotivasi orang-orang sekitar. Pastikan selalu melatih kemampuan komunikasi
Anda agar bisnis yang dijalankan lebih optimal.
4. Mampu Melihat Peluang dan Mengambil Resiko
Berwirausaha memerlukan kemampuan untuk melihat peluang dan
mengambil risiko dalam mewujudkan ide bisnis. Pengusaha sukses biasanya tidak
takut dalam mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru yang belum pernah
dilakukan sebelumnya. Namun, pastikan Anda mempertimbangkan dengan
matang sebelum mengambil peluang dan risiko tersebut.
Faktor penyebab kegagalan berwirausaha diantaranya:
1. Kurangnya Perencanaan
Salah satu faktor utama kegagalan berwirausaha yaitu kurangnya
perencanaan yang matang. Pengusaha harus memiliki rencana bisnis yang jelas
dan terperinci untuk memastikan keberhasilan dan kesuksesan usaha Anda.
Penyusunan rencana ini dapat Anda tuangkan ke dalam bisnis model canvas agar
lebih tergambar dan realistis.
2. Kurangnya Modal
Modal yang cukup sangat penting untuk menjalankan bisnis dengan baik.
Pengusaha dengan modal yang kecil seringkali mengalami kesulitan dalam
membeli bahan baku atau alat yang dibutuhkan, mempekerjakan tenaga kerja yang
memadai, atau memasarkan produk dan jasa. Meski modal yang Anda miliki
kecil, setidaknya Anda bisa mengelola dana dengan lebih bijak.
3. Kurangnya Keterampilan
Pengusaha yang kurang memiliki keterampilan dalam bidang yang dijalankan
seringkali kesulitan untuk mengembangkan bisnis. Menjadi seorang pengusaha
sukses harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam
mengelola bisnis, termasuk dalam bidang pemasaran, keuangan, manajemen, dan
produksi.
4. Kurangnya Persiapan dan Pengelolaan yang Buruk
Persiapan yang buruk seperti kurangnya rencana bisnis dan modal yang
kurang dapat menyebabkan kegagalan dalam bisnis. Pengelolaan yang buruk
seperti pengeluaran yang tidak terkontrol dan manajemen keuangan yang tidak
8
tepat juga bisa membuat bisnis gagal berkembang. Untuk itu, sebelum memulai
bisnis, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik dan mempelajari segala hal
yang diperlukan agar bisnis Anda berjalan dengan optimal.
5. Tidak Memiliki Visi
Usaha yang dijalankan tanpa tujuan merupakan penyebab terbesar kegagalan.
Oleh karenanya, menentukan suatu tujuan, baik untuk jangka panjang, menengah,
atau pendek, adalah hal yang sangat penting dilakukan. Terlebih jika dalam
menjalankan usaha, kita bekerjasama dengan satu atau beberapa rekan usaha.
Menyamakan visi diawal usaha adalah suatu keharusan.
6. Lemahnya Perencanaan
Yang penting jalan dulu deh! Tapi, mau lewat mana? Pake apa? Perlu uang
berapa? Disinilah pentingnya peran perencanaan. Perencanaan tidak harus rumit,
tidak perlu seperti rencana perusahaan besar. Yang terpenting, bisa dijadikan
pedoman untuk mencapai target. Ingat, jika gagal membuat rencana, sebenarnya
kita sedang merencanakan sebuah kegagalan.
7. Terlalu Percaya Diri
Tidak semua ide besar akan booming di pasar. Sebelum ditawarkan ke konsumen,
akan lebih ‘aman’ jika ide itu diuji dulu kelayakannya melalui sebuah riset atau
cukup melakukan jajak pendapat sederhana kepada teman, keluarga, atau
tetangga. Biarkan mereka menjawab dengan jujur dan menilai ide yang kita
miliki.
E. Penyelesaian Kegagalan Usaha
Jika suatu usaha menghadapi kegagalan atau kesulitan keuangan, harus diketahui
dahulu apakah kesulitan keuangan tersebut bersifat jangka pendek atau jangka
panjang. Kesulitan keuangan yang bersifat jangka pendek apabila tidak segera
ditanggulangi dapat meimbulkan kesulitan keuangan jangka panjang. Kesulitan
keuangan jangka pendek yang dimaksud adalah kesulitan dalam likuiditas perusahaan,
sedagkan kesulitan jangka panjang berkaitan dengan solvabilitas perusahaan.
Terdapat beberapa cara untuk mengatasi kesulitan keuangan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan, diantaranya sebagai berikut :
1. Penyelesaian sukarela (Voluntary Settlements). Penyelesaian sukarela dapat
dilakukan melalui kesepakatan antara pihak kreditur dan debitur. Ada beberapa
alternative penyelesaian secara sukarela, yakni sebagai berikut :

9
a) Extensions (perpanjangan). Pihak kreditur sepakat dengan pihak debitur untuk
memperpanjang jangka waktu jatuh tempo kredit yang telah diberikan. Dengan
demikian, pihak debitur mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan dana yang
mestinya dipakai untuk melunasi utang guna membiayai kegiatan operasi
perusahaan.
b) Composition. Para kreditur bersedia menerima pembayaran sebagian
tagihannya, dan merelakan sebagian yang lainnya tidak terbayar. Atau jika para
kreditur bersedia, utang tersebut diubah menjadi penyertaan modal. Hal ini akan
meringankan perusahaan dari kewajiban membayar bunga dan pokok pinjaman.
c) Liquidation by voluntary agreement. Para kreditur secara bersama memutuskan
meminta likuidasi perusahaan secara informal. Jika hal ini dilakukan, maka ada
beberapa keuntungan yang bisa diperoleh, yaitu waktu penyelesaian likuidasi
lebih cepat, biaya yang dikeluarkan lebih murah, serta nilai asset perusahaan yang
dilikuidasi masih tinggi.
2. Penyelesaian Lewat Pengadilan (Settlements Involving Litigation). Apabila
pihak kreditur dan debitur tidak mencapai kesepakatan untuk penyelesaian secara
sukarela, maka langkah selanjutnya yang dapat ditempuh adalah penyelesaian
secara hukum (Sudana, 2011). Kesulitan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan
sangat bervariasi, mulai dari kesulitan likuiditas hingga kesulitan solvabilitas.
Apabila kesulitan keuangan perusahaan bersifat permanen dan prospek
perusahaan kurang baik, perusahaan dapat dilikuidasi. Jika kesulitan keuangan
perusahaan bersifat sementara dan prospek perusahaan masih cukup baik, maka
untuk kepentingan para kreditur, pemegang saham dan masyarakat, perusahaan
dapat direorganisasi.
Likuidasi merupakan satu-satunya alternatif penyelesaian jika kondisi
keuangan perusahaan sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Pihak yang bisa
mengajukan atau meminta likuidasi atau kepailitan adalah debitur, satu atau lebih
debitur, dan jaksa. Keputusan pailit atau bangkrut ditetapkan oleh pengadilan
(pengadilan niaga).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan menunjuk
kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan. Sedangkan wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki
kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau
bisnisnya atau hidupnya. Dalam memulai sebuah usaha tentu harus dipahami dulu
bagaimana cara memulai usaha secara tepat agar usaha dapat berjalan dengan
lancar. Cara-cara tersebut diantaranya ialah menentukan produk, menetukan target
pasar, menguji kelayakan usaha, struktur manejemen, modal, bentuk usaha.
Ketika seseorang memulai usaha pasti terjadi hambatan-hambatan, hambatan
tersebut bisa terjadi karena faktor internal atau faktor yang terjadi dari dalam diri
orang tersebut, diantaranya perasaan takut gagal dan tidak mau mengambil resiko,
rendahnya kemampuan dan pengalaman dalam mengelola usaha, dan tidak
memiliki modal yang cukup. Selain faktor internal yang dapat menghambat usaha
seseorang, faktor eksternal juga dapat menghambat seseorang dalam memulai
usaha, di antaranya persaingan pasar yang ketat dan kondisi lingkungan yang tidak
mendukung.
Selain itu, seseorang juga memerlukan strategi untuk memulai sebuah usaha
seperti, mencari pasar khusus yang belum tergarap, peka terhadap tren terbaru
berani memulai, lakukan dengan pasti dan lain-lain.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat maupun menambah
wawasan bagi para membacanya. Terlebih lagi dapat menjadi sumbangsih bagi
tercapainya pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat siswa yang terarah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. (Bogor: Galia Indonesia).

Sudana, I Made, Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktik, Jakarta : Erlangga,
2011.

Suryana. 2008. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kuat Dan Proses Menuju Sukses. (Jakarta:
Salemba Empat).

Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014.

https://toffeedev.com/blog/business-and-marketing/faktor-penyebab-keberhasilan-dan-
kegagalan-berwirausaha/

12

Anda mungkin juga menyukai