Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“KEWIRAUSAHAAN”

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu :

Ir.Nofiar,M.M

Disusun oleh :

Achmad Muhammad Rizky Hersandi Negoro 221010505671


Eliesa Jhonson Pangestu 221010504603
Jesica Yuliana 221010505429
Muhammad Riski 221010505297
Puji Rahmadeni 221010504427
Syafa'ah aluzhmah 221010503412

Kelas 03SMJE052
FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

‫بسم الل الرحمن الرحيم‬


Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami
sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Di antara sekian
banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang
memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh
karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran kewirausahaan.
Berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar
datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu
tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya.
Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca
lain pada umumnya.

Tangerang, 20 Oktober 2023

1
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................................................1
BAB I ( Pendahuluan) .............................................................................................................................3
BAB II ( Pembahasan )............................................................................................................................4
A. Inti Dan Konsep Kewirausahan ......................................................................................4
B. Fungsi Dan Peran Wirausaha ..........................................................................................5
C. Hakikat Dan Kewirausahaan ...............................................................................................5
Ketik judul bab (Tingkat
1) ...................................................................................................................... 4
Ketik judul bab (Tingkat 2) ................................................................................................................... 5
Ketik judul bab (Tingkat 3) ............................................................................................................... 6

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara.


Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan per kapita,
namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis maupun
masyarakat (Slamet et.al, 2014). Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut memiliki
andil dalam mendorong praktik-praktik kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan
berbagai penemuan-penemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya
membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjang akan mampu
menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai sektor.
Pertumbuhan ekonomi membuat Indonesia membuat penduduknya semakin
memanfaatkan kesempatan dalam mencari sebuah usaha. Usaha tersebut dilakukan untuk
mencari keuntungan dalam memenuhi kebutuhan. Merancang sebuah usaha perlu sikap
mental yang positif, memiliki visi dan strategi bisnis yang cerdas. Seperti yang kita ketahui
semua usaha akan mengalami pasang-surut, tetapi dengan mental dan strategi bisnis yang
smart tentu akan menolong kita untuk membuat rancangan-rancangan yang akan dilakukan
demi kelancaran bisnisnya. Kita perlu menyaring informasi dengan cerdas karena banyak
sekali informasi kurang baik yang menjebak kita dan kemudian mempengaruhi kualitas bisnis
kita.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu inti dan konsep kewirausahaan?


2. Apa fungsi dan peran wirausaha?
3. Hakikat kewirausahaan
4. Apa saja karakteristik kewirausahaan?
5. Faktor faktor pemicu kewirausahaan?
6. Tahap permulaan dan pertumbuhan kewirausahaan?
7. Faktor faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam
berwirausaha
8. Keuntungan dan kerugian berwirausaha

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Inti Dan Konsep Kewirausahaan


Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti kewirausahaan adalah kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang.
Konsep kewirausahaan dari perspektif personal direfleksikan pada tiga definisi untuk
seorang wirausaha :
• Mengambil inisiatif
• Mengorganisasikan dan mereorganisasikan mekanisme sosial dan ekonomi
untuk merubah sumber daya dan situasi pada praktek usaha.
• Menerima resiko dan kegagalan. Entrepreneur action, mengenai perilaku
dalam menanggapi sebuah pertimbangan keputusan di bawah
ketidakpastian tentang sebuah kemungkinan peluang profit.
Jiwa dan sikap kewirausahaan (entepreneurship) dapat dimiliki oleh setiap orang yang
berpikir kreatif dan bertindak inovatif baik usahawan maupun masyarakat umum. Sesuatu
yang baru dan berbeda merupakan nilai tambah bagi perusahaan yang dapat diciptakan
melalui :
1. Pengembangan teknologi baru.
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru.
3. Perbaikan produk atau jasa yang ada.
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih efisien.
Selanjutnya kewirausahaan juga didefenisikan sebagai :
Sebuah proses pembentukan sesuatu dengan nilai-nilai yang baru melalui pemisahan waktu
dan usaha yang diperlukan, dengan asumsi penyertaan keuangan, fisik dan risiko sosial akan
menerima hasil reward uang dan kepuasan dan kebebasan pribadi.
Defenisi ini menekankan pada empat aspek untuk menjadi seorang wirausaha, yaitu :
1. Kewirausahaan meliputi proses kreasi – membentuk sesuatu yang baru dan bernilai –
kreasi harus mempunyai nilai kewirausahaan dan nilai untuk pendengar yang bisa
dikembangkan, seperti : sebuah prosedur dan software baru yang diakui.
2. Kewirausahaan mensyaratkan pemisahan waktu dan usaha yang diperlukan
3. Reward yang diperoleh seorang wirausaha. Yang sangat penting dari reward ini adalah
kebebasan dan diikuti oleh kepuasan pribadi. Profit berupa uang juga menjadi faktor yang
memainkan peran penting.
4. Memperkirakan risiko yang perlu, seorang wirausahawan harus memutuskan untuk
menghadapi ketidakpastian hasil dari tindakan yang dilakukan.

4
Kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru
dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Ide kreatif akan muncul apabila
wirausaha melihat yang lama dan memikirkan sesuatu yang baru atau berbeda. Sukses dalam
kewirausahaan akan tercapai apabila pelaku usaha berfikir dan melakukan sesuatu yang baru
atau sesuatu yang lama dengan cara baru.
Jika seorang wirausaha ingin mencapai tujuan sesuai dengan yang telah ditetapkan,
kekuatannya datang dari tindakan-tindakan yang dilakukan sendiri bukan dari tindakan orang
lain. Meskipun risiko kegagalan selalu ada para pelaku wirausaha mengambil risiko dengan
jalan menerima tanggung jawab atas tindakannya sendiri. Kegagalan harus diterima sebagai
pengalaman belajar. Beberapa wirausahawan mampu memperoleh kesuksesan setelah
mengalami beberapa kegagalan. Kesuksesan merupakan hasil dari usaha-usaha yang tidak
mengenal lelah dan penuh kesabaran.
B. Fungsi Dan Peran Wirausaha
Fungsi wirausaha adalah sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu
bangsa. Selain itu, kewirausahaan juga berperan dalam menggerakkan inovasi. Para pelaku
kewirausahaan sering kali berpikir out of the box dan menciptakan solusi yang belum pernah
ada sebelumnya.
Fungsi utama kewirausahaan adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan
lapangan kerja. Selain itu, kewirausahaan juga berperan dalam menggerakkan inovasi. Para
pelaku kewirausahaan sering kali berpikir out of the box dan menciptakan solusi yang belum
pernah ada sebelumnya.
Peran wirausaha secara umum terdiri dari :
1. Inovator : sebagai penemu ; menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi dan
cara baru dan organisasi usaha baru.
2. Planner : sebagai perencana, merancang usaha baru, merencanakan strategi
perusahaan baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan dan menciptakan
organisasi perusahaan baru.
C. Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah sikap mental yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Menurut Gitosardjono, ada enam hakikat kewirausahaan yaitu:

1. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan


berbeda.
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku dan dijadikan
sebagai sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, strategi, proses dan hasil bisnis.
3. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengambil risiko dalam mengambil
keputusan.
4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan kreatif.

5. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada.


6. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengelola sumber daya yang ada dengan
baik.

5
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dan mengambil
tindakan yang tepat untuk memperoleh keuntungan dalam rangka meraih
kesuksesan/meningkatkan pendapatan. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan
watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan ide inovatif secara kreatif ke
dalam dunia nyata.

Intinya, seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha dan
mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya. Orang-orang yang memiliki
kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya pada
hakikatnya kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam
menghadapi tantangan hidup.

Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat,
merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi
pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta
inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru. Beberapa konsep kewirausahaan
seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha (business).
Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri
wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawanpun dimiliki oleh seorang yang bukan
wirausahawan.

Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun


pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausahawan adalah mereka yang
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu
sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup
(Prawirokusumo, 1997)

Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.

Menurut Zimmerer (2005) nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara berikut :
1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or
services)
4. Penemuan cara-cara berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more
goods and services with fewer resources)
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran
pengusaha kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi di
luar wirausahawan.

Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan,
kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.

6
Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang


dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil
bisnis
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah
usaha dan mengembangkan usaha
3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai
lebih.
4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda
5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan usaha
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif keddalam dunia nyata
secara kreatif. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Kreatifitas adalah berfikir sesuatu yang baru, inovasi
adalah bertindak melakukan sesuatu yang baru.

D. Karakteristik Kewirausahaan

Karakteristik kewirausahaan adalah ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimiliki oleh


seorang wirausahawan atau pelaku kewirausahaan.

Vernon A. Musselman, Wasty Sumanto dan Geoffrey Meredith, mengemukakan


secara ringkas cirri-ciri kewirausahaan sebagai berikut :

1. Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri.


2. Kemauan untuk mengambil resiko.
3. Kemampuan untuk belajar dari pengalaman
4. Memotivasi diri sendiri
5. Semangat untuk bersaing
6. Orientasi pada kerja keras
7. Percaya pada diri sendiri
8. Dorongan untuk berprestasi
9. Tingkat energi yang tinggi
10. Tegas
11. Yakin pada kemampuan sendiri.
12. Tidak suka uluran tangan pemerintah
13. Tidak tergantung pada alam dan berusaha tidak menyerah pada alam.
14. Kepemimpinan

15. Keorisinilan
7
16. Berorientasi kemasa depan dan penuh gagasan.

E. Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan

Sujuti membagi nilai-nilai kewirausahaan dalam dua dimensi yaitu :


1. Pasangan system nilai kewirausahaan yang berorientasi materi dan non materi.
2. Nilai-nilai yang berorientasi pada kemajuan dan nilai-nilai kebiasaan.
Penerapan masing-masing nilai tergantung pada focus dan tujuan masing-masing
wirausaha. Empat nilai dengan orientasi dan ciri masing-masing, sebagai berikut :
1. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya pengambil
resiko, terbuka terhadap teknologi dan mengutamakan materi.
2. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi. Wirausaha
ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif dan kreativitas.
3. Wirausaha yang berorientasi pada materi dengan berpatokan pada kebiasaan yang ada, misal :
perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap kearah tertentu (aliran fengshui)
supaya berhasil.
4. Wirausaha yang berorientasi pada non materi, bekerja berdasarkan kebiasaan dan biasanya
tergantung pada pengalaman, berhitung dengan menggunakan mistik, paham etnosentris dan
taat pada tata cara leluhur.

8
Dari beberapa ciri kewirausahaan diatas terdapat beberapa nilai hakiki penting dari
kewirausahaan, yaitu:
1. Percaya diri (self confidence), kepercayaan diri berpengarug pada gagasan, karsa, inisiatif,
kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras dan kegairahan berkarya.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil, selalu berinisiatif yaitu mempunyai keinginan untuk selalu
mencari dan memulai dengan tekad kuat.
3. Keberanian mengambil resiko, tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif.
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.
4. Kepemimpinan, memiliki sifat-sifat :
a. Kepeloporan
b. Keteladanan
c. Tampil berbeda.
d. Mampu berpikir divergen dan konvergen
5. Orientasi ke masa depan, perspektif, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan
keberhasilan dan pandangan jauh ke depan.
6. Keorisinilan : kreativitas dan Inovasi, kemampuan untuk berpikir yang baru dan berbeda,
sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk bertindak yang baru dan berbeda.

F. Sikap dan Kepribadian Wirausahaan

Setiap kewirausahaan meliputi keterbukaan, kebebasan, pandangan yang luas,


berorientasi pada masa depan, berencana, berkeyakinan, sadar dan menghormati orang lain dan
pendapat orang lain.
Menurut Harsojo modernisasi sebagai sikap yang menggambarkan:
1. Sikap keterbukaan bagi pembaharuan dan perubahan.
2. Kesanggupan membentuk pendapat secara demokratik
3. Berorientasi pada masa kini
4. Meyakini kemampuan sendiri
5. Meyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Menganggap bahwa ganjaran itu hasil dari prestasi.

Menurut Dusselman seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola
dan tingkah laku sebagai berikut:

9
1. Inovasi
2. Keberanian untuk menghadapi resiko
3. Keberanian untuk menghadapi resiko
4. Kemampuan manajerial

G. Motif Berprestasi Kewirausahaan

Minat berwirausaha lahir dari motif ingin berprestasi. Terdapat beberapa alasan mengapa
seseorang berwirausaha (Yuyun Wirasasmita) :
1. Alasan keuangan.
2. Alasan Pelayanan
3. Alasan sosial
4. Alasan Pemenuhan diri

Bab 3
Rumusan masalah
10
A. Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan

Menurut David McCleland, kewirausahaan ditentukan oleh :


1. Motif berprestasi (achievement), orang berwirausaha dengan tujuan memperoleh prestasi
dan dengan prestasi yang dicapai diharapkan akan dapat memberikan kepuasan pada
dirinya.
2. Optimisme (optimism), seorang wirausaha selalu harus optimis dapat mencapai tujuan dan
sasarannya dengan tepat dan selalu berusaha memperbaharui tujuan dan sasarannya setiap
jangka waktu tertentu.
3. Nilai kepribadian (value attitudes), seorang wirausaha memiliki nilai kepribadian yang
luhur dan menjadi contoh bagi orang lain dalam perkataan, pergaulan dan selalu
berpikiran terbuka serta mempunyai pandangan yang jauh ke depan.
4. Status wirausaha (entrepreneurial status) atau keberhasilan, seorang wirausaha yang
sukses akan dihargai lebih tinggi dalam kehidupan bermasyarakat. Keberhasilan seorang
wirausaha akan memunculkan banyak peluang baru, sehingga prospek di masa depan
menjadi lebih menguntungkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kewirausahaan :


1. Faktor internal :
a) Hak kepemilikan (property right, PR), seseorang akan berusaha bekerja sebaik-baiknya
pada usaha yang menjadi miliknya.
b) Kompetensi (competency/ability, C), orang yang mempunyai kompetensi dalam
mengerjakan segala sesuatu menjadi lebih mudah dan menarik serta mampu
menyelesaikan semua pekerjaan dengan hasil terbaik. Seorang wirausaha yang
mempunyai kompetensi selalu memperoleh keberhasilan dalan setiap usahanya.
c) Insentif (incentive, I), harapan memperoleh insentif yang lebih besar menjadi pendorong
perilaku seorang wirausaha untuk bekerja keras dan penuh kedisiplinan.
2. Faktor eksternal : lingkungan (environment, E).

Lingkungan dapat menjadi pemicu seorang berwirausaha, seperti ketidakpuasan


dalam bekerja pada perusahaan orang lain, peluang usaha yang terbuka lebar, pemutusan
hubungan kerja (PHK), kebutuhan rumah tangga / masyarakat dan sebagainya. Diharapkan
dengan keberadaan sebuah dapat memberikan kepuasan kepada seorang wirausaha.
Lingkungan global disatu sisi menjadi ancaman dan dilain pihak merupakan peluang yang
sangat baik dan perlu dimanfaatkan oleh para wirausahawan.

Kemampuan berwirausaha (entrepreneurial) merupakan fungsi dari perilaku


kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras dan keberanian
menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.
11
B. Model Proses Kewirausahaan

Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi yang dipicu oleh factor pribadi,
lingkungan dan sosiologi, diimplementasikan, dan akhirnya tumbuh dan berkembang. Seorang
yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang dapat menggabungkan nilai-nilai, sifat-sifat
utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman dan keterampilan praktis
(knowledge and practice).

Gambar : Model Proses Kewirausahaan

A. Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan

Menurut Dr. Suryana, ciri-ciri penting proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil :
1. Tahap imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating)
2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating and development)
3. Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda (creating new and different).

Jika dilihat dari prosesnya Zimmerer membagi tahap perkembangan kewirausahaan


menjadi dua, yaitu :
1. Tahap awal (perintisan)
2. Tahap pertumbuhan.

B. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil yang harus dimiliki adalah :


1. Ide atau visi bisnis (business vision) yang jelas.
12
2. Kemauan & keberanian menghadapi resiko baik waktu maupun uang.
3. Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankan.
4. Agar usahanya berhasil, selain harus bekerja keras sesuai urgensinya, wirausahawan
harus mampu mengembangkan hubungan baik dengan mitra usahanya maupun dengan semua
pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.

Keberhasilan kewirausahaan ditentukan oleh :


1. Kemampuan dan kemauan.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras.
3. Kesempatan dan peluang.

Menurut Rhenald Kasali prinsip sukses seorang wirausaha terdiri atas lima hal, yaitu :
1. Reputasi
Seorang entrepreneur senantiasa menjaga reputasinya (nama baik) agar mendapatkan
kepercayaan dari banyak orang.
2. Tumbuh dari bawah
Seorang entrepreneur biasa memulai pekerjaan dari nol ataupun dari sesuatu yang
kecilmeskipun modal dasar memulainya berbeda-beda.
3. Konsentrasi
Seorang entrepreneur yang sudah memutuskan untuk masuk ke bidang tertentu , hendaknya
fokus dan konsentrasi. Sebelum satu usaha berjalan dengan sangat baik jangan dulu
berpindah ke bidang lain.
4. Anti kerumunan
Seorang entrepreneur sebaiknya tidak terjun ke bidang yang telah banyak dimasuki oleh
orang lain (bukan pengekor), kecuali mampu memberikan nilai lebih yang dapat
membedakannya dengan usaha sebelumnya. Jadi selalu berusaha menciptakan ssuatu yang
berbeda.
5. Modal hanya pelengkap
Sebagai entrepreneur harus berfikir untuk memulai dari kemampuan terkecil untuk
memperoleh modal.

Zimmerer mengemukakan beberapa factor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam


menjalankan usaha barunya :
1. Tidak kompeten dalam manajerial

13
2. Kurang mampu mengendalikan keuangan
3. Gagal dalam perencanaan.
4. Kurang berpengalaman baik kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya dan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
5. Lokasi yang kurang tepat, seorang wirausahawan mempunyai kemampuan bawah sadar
(instinc) dalam melihat tempat yang tepat. Karena baru memulai usaha instinc belum terasah
shingga kesalahan dalam memilih tempat bisa terjadi.
6. Kurangnya pengawasan peralatan, peralatan operasi yang digunakan perlu dipelihara
dengan baik, jika tidak peralatan akan cepat rusak dan akan menganggu kegiatan operasi
perusahaan serta memerlukan biaya yang besar untuk perbaikannya.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berwirausaha, jika usaha dilakukan tidak
sepenuh hati maka kemungkinan kegagalan selalu membayangi.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan, sulit memberikan
kepercayaan kepada orang lain dapat menjadi penyebab ke gagalan seorang wirausaha dalam
melakukan proses transisi.

Beberapa potensi yang menjadi penyebab seseorang mundur dari kewirausahaan, yaitu :
1. Pendapatan yang tidak menentu.
2. Kerugian yang mengakibatkan hilangnya modal investasi.
3. Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
4. Kualitas hidup yang tetap rendah meskipun usahanya mantap.

Langkah menuju keberhasilan kewirausahaan


Untuk menjadi wirausaha yang berhasil hal yang harus dimiliki antara lain :
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang.
3. Membantu perencanaa usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya
4. Agar usaha berhasil selain harus bekerja keras sesuai urgennya, wirausahawan harus
mampu mengembangkan hubungan baik dengan mitra usaha maupun dengan semua
pihak yang terkait dengan kepentingan Perusahaan.

14
Keuntungan dan kerugian kewirausahaan

Keuntungan dan kerugian kewirausahaan identik dengan keuntungan dan kerugian pada
usaha kecil milik sendiri. Lambing dan Kuehl (2000) dalam Suryana (2003) menguraikan tentang
keuntungan dan kerugian sebagai wirausahawan adalah sebagai berikut.

Keuntungan kewirausahaan Kerugian kewirausahaan

Otonomi Pengorbanan personal


Pengelolaan yang bebas tidak terikat membuat Pada awalnya wirausahawan harus bekerja
wirausaha menjadi seorang bos yang penuh dengan memerlukan waktu yang lama,
kepuasan. menyibukan bahkan melelahkan. Sedikit sekali
waktu yang diluangkan untuk kepentingan
keluarga, rekreasi hampir seluruh waktunya
digunakan untuk bisnis.

Tantangan awal dan perasaan Beban tanggung jawab


motif berprestasi Wirausahawan harus mengelola semua fungsi

Tantangan awal atau peran motivasi yang tinggi bisnis diantarannya adalah pemasaran,

merupakan hal menggembirakan. Peluang untuk keuangan, pegawai, pengadaan dan pelatihan

mengembangkan konsep usaha yang dapat


menghasilkan keuntungan yang memotivasi
wirausahaan

Kontrol finansial Kecilnya margin keuntungan dan


Beas dalam mengelola keuangan dan merasa kemungkinan kegagalan
sebagai kekayaan milik sendiri. Wirausahawan menggunakan modal milik
sendiri maka profit margin yang diperoleh
relative lebih kecil dan harus menghadapi
adanya kegagalan

15

Anda mungkin juga menyukai