Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP, KONTEKS, DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN

Untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah: Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Irfan Malik, M.Pd

Disusun oleh:

Siti Komariyah (2022.02.0456)


Giman Suharno (2022.01.0460)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM SUMSEL


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Konsep, Konteks, dan Hakikat Kewirausahaan” Makalah
ini di tulis untuk memenuhi tugas pembelajaran pada mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung selama proses
penyelesaian makalah ini. Dan tak lupa ucapan terima kasih juga kami ucapkan
kepada Bapak Irfan Malik, M.Pd selaku dosen pengampu atas bimbingan dan
tugas yang diberikan.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan demi sempurnanya makalah kami selanjutnya. Kami berharap karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
A. Konsep, Konteks, Dan Hakikat Kewirausahaan ......................................... 3
B. Peran Masing-Masing Faktor Dalam Membentuk Sebuah Ekosistem
Kewirausahaan Yang Berkelanjutan ................................................................. 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 9
Kesimpulan.......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan suatu konsep yang terus berkembang
seiring dengan dinamika masyarakat dan ekonomi global. Pada dasarnya,
kewirausahaan mencakup upaya untuk menciptakan, mengembangkan, dan
mengelola usaha atau proyek dengan tujuan mencapai keuntungan. Konsep
ini tidak hanya terbatas pada dunia bisnis tradisional, tetapi juga melibatkan
inovasi, kreativitas, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pasar.
Kewirausahaan sangat terkait erat dengan konsep dan konteks ekonomi,
sosial, dan budaya di mana suatu usaha dijalankan. Konsep ini membutuhkan
pemahaman yang mendalam terhadap lingkungan eksternal, regulasi
pemerintah, tren pasar, serta kebutuhan dan harapan konsumen. Dalam
konteks globalisasi, kewirausahaan juga menuntut pemahaman terhadap pasar
global dan kompetisi internasional.
Konteks ekonomi saat ini, yang ditandai oleh perubahan teknologi
yang cepat, memunculkan peluang baru dan tantangan baru bagi para
wirausahawan. Inovasi dan adaptasi menjadi kunci keberhasilan dalam
menghadapi perubahan ini. Kewirausahaan juga semakin diakui sebagai
motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Hakikat kewirausahaan melibatkan serangkaian proses mulai dari identifikasi
peluang, perencanaan bisnis, pendanaan, pelaksanaan, hingga pengelolaan
bisnis secara berkelanjutan. Hakikat ini tidak hanya mencakup aspek
finansial, tetapi juga aspek sosial dan lingkungan. Kewirausahaan yang
berkelanjutan tidak hanya memperhitungkan keuntungan finansial, tetapi juga
dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dalam menyusun makalah ini, akan dianalisis lebih lanjut konsep,
konteks, dan hakikat kewirausahaan dengan merinci peran masing-masing
faktor dalam membentuk sebuah ekosistem kewirausahaan yang
berkelanjutan. Keselarasan antara visi kewirausahaan dengan nilai-nilai sosial

1
dan lingkungan juga akan menjadi fokus dalam memahami hakikat
kewirausahaan yang memiliki dampak positif secara menyeluruh.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep, konteks, dan hakikat kewirausahaan?
2. Bagaimana peran masing-masing faktor dalam membentuk sebuah
ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep, Konteks, Dan Hakikat Kewirausahaan


Konsep kewirausahaan melibatkan sejumlah elemen dan prinsip yang
mendasari kegiatan kewirausahaan.1 Berikut adalah beberapa konsep
kewirausahaan yang penting:
1. Peluang: Kewirausahaan dimulai dengan pengidentifikasian peluang. Ini
dapat berupa kebutuhan pasar yang belum terpenuhi, inovasi teknologi
baru, atau kekosongan dalam penyediaan produk atau layanan.
2. Inovasi: Inovasi adalah inti dari kewirausahaan. Wirausahawan
menciptakan nilai melalui ide-ide baru, pendekatan kreatif, atau
pengembangan produk dan layanan yang berbeda dari yang sudah ada.
3. Risiko dan Pengambilan Keputusan: Kewirausahaan melibatkan
pengambilan risiko. Wirausahawan bersedia mengambil risiko finansial,
operasional, dan sosial untuk mengembangkan usaha mereka. Kemampuan
untuk membuat keputusan yang tepat dan mengelola risiko adalah
keterampilan kunci.
4. Kreativitas: Kreativitas adalah unsur penting dalam kewirausahaan.
Kemampuan untuk berpikir di luar kotak, menciptakan solusi baru, dan
melihat peluang di tempat-tempat yang tidak terduga adalah ciri khas
wirausahawan yang sukses.
5. Keberlanjutan: Kewirausahaan tidak hanya tentang menciptakan bisnis
untuk jangka pendek, tetapi juga tentang menciptakan bisnis yang
berkelanjutan dan dapat bertahan dalam jangka panjang. Ini melibatkan
perencanaan yang matang dan pemahaman terhadap perubahan lingkungan
bisnis.

1
Sayu Ketut Sutrisna Dewi, Konsep Dan Pengembangan Kewirausahaan Di Indonesia
(Deepublish, 2017).

3
6. Pasar dan Pelanggan: Wirausahawan perlu memahami pasar dan
kebutuhan pelanggan dengan baik. Fokus pada kepuasan pelanggan dan
penyediaan solusi untuk masalah mereka adalah kunci kesuksesan.
7. Kemampuan Adaptasi: Lingkungan bisnis selalu berubah. Wirausahawan
perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar,
teknologi, dan regulasi.
8. Pengelolaan Sumber Daya: Efisiensi dalam mengelola sumber daya seperti
waktu, uang, dan tenaga kerja sangat penting dalam kewirausahaan.
Kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam alokasi
sumber daya merupakan aspek kritis.
9. Pendidikan dan Keterampilan: Pendidikan dan pengembangan
keterampilan kewirausahaan dapat meningkatkan kemampuan individu
untuk berhasil dalam dunia bisnis. Keterampilan manajerial, keuangan,
dan kepemimpinan menjadi kunci.
10. Jaringan dan Kemitraan: Membangun jaringan dan kemitraan bisnis dapat
membantu wirausahawan mendapatkan dukungan, peluang kolaborasi, dan
akses ke sumber daya yang diperlukan.
Memahami dan menerapkan konsep-konsep ini dapat membantu
seseorang menjadi wirausahawan yang sukses, baik dalam memulai bisnis baru
maupun mengembangkan inovasi di dalam konteks organisasi yang sudah ada.
Konteks kewirausahaan merujuk pada kerangka atau lingkungan di
mana kegiatan kewirausahaan terjadi. Konteks ini mencakup berbagai faktor
internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi perjalanan dan hasil dari
upaya kewirausahaan. Beberapa aspek konteks kewirausahaan meliputi:
1. Ekonomi: Kondisi ekonomi secara keseluruhan dapat memengaruhi
peluang dan risiko dalam kewirausahaan. Perekonomian yang tumbuh
cenderung menciptakan kondisi yang lebih baik untuk bisnis baru,
sementara resesi dapat membawa tantangan ekstra.
2. Sosial dan Budaya: Nilai-nilai budaya, norma sosial, dan tren budaya
dapat memengaruhi apakah suatu ide bisnis akan diterima di masyarakat
atau tidak. Pemahaman terhadap kebutuhan dan preferensi budaya juga
menjadi penting.

4
3. Teknologi: Perkembangan teknologi dapat menciptakan peluang baru
untuk inovasi dan bisnis. Kecepatan di mana teknologi berkembang juga
dapat mempengaruhi siklus hidup produk atau layanan.
4. Hukum dan Regulasi: Kerangka hukum dan regulasi di suatu negara atau
industri dapat mempengaruhi cara bisnis dijalankan. Pemahaman dan
kepatuhan terhadap aturan-aturan ini penting untuk menjaga keberlanjutan
bisnis.
5. Pasar dan Persaingan: Struktur pasar, karakteristik pasar, dan tingkat
persaingan dapat memainkan peran penting dalam keberhasilan atau
kegagalan bisnis. Analisis pasar yang baik membantu wirausahawan
memahami peluang dan ancaman.
6. Pendidikan dan Keterampilan: Ketersediaan sumber daya manusia yang
terdidik dan terampil dapat mempengaruhi keberhasilan kewirausahaan.
Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan juga dapat meningkatkan
kemampuan individu dalam mengelola bisnis.
7. Keuangan dan Akses Modal: Ketersediaan modal dan akses ke sumber
daya keuangan dapat memengaruhi kemampuan wirausahawan untuk
memulai atau mengembangkan bisnis. Keuangan yang sehat menjadi
faktor penting untuk keberlanjutan.
Hakikat kewirausahaan mencakup prinsip-prinsip dan karakteristik
yang melekat pada kegiatan wirausaha. Beberapa hakikat kewirausahaan
meliputi:
1. Inovasi: Kewirausahaan sering kali melibatkan inovasi, baik itu dalam
produk, layanan, atau proses bisnis. Kemampuan untuk berpikir kreatif
dan menciptakan solusi baru adalah ciri khas.
2. Risiko: Pengambilan risiko adalah bagian dari hakikat kewirausahaan.
Wirausahawan bersedia menghadapi ketidakpastian dan risiko untuk
mencapai keberhasilan.
3. Pengelolaan Sumber Daya: Kewirausahaan melibatkan pengelolaan efisien
sumber daya, termasuk waktu, uang, dan tenaga kerja. Kemampuan untuk
membuat keputusan taktis dalam alokasi sumber daya menjadi penting.

5
4. Kreativitas: Kreativitas adalah elemen kunci dalam kewirausahaan.
Wirausahawan perlu dapat berpikir di luar batas dan melihat peluang di
mana orang lain mungkin tidak melihatnya.
5. Orientasi pada Pelanggan: Kepuasan pelanggan adalah fokus utama. Bisnis
yang berhasil biasanya memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan baik.
6. Fleksibilitas dan Adaptasi: Lingkungan bisnis selalu berubah.
Kewirausahaan melibatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan pasar, teknologi, dan kebijakan.
7. Kepemimpinan: Kewirausahaan memerlukan kepemimpinan yang efektif.
Wirausahawan perlu memimpin dan menginspirasi tim mereka untuk
mencapai tujuan bersama.
8. Keberlanjutan: Kewirausahaan bukan hanya tentang memulai bisnis, tetapi
juga tentang menciptakan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Memahami konteks dan hakikat kewirausahaan membantu individu
atau organisasi merencanakan, mengelola, dan mengembangkan usaha mereka
dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.

B. Peran Masing-Masing Faktor Dalam Membentuk Sebuah Ekosistem


Kewirausahaan Yang Berkelanjutan
Membentuk ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan melibatkan berbagai
faktor dan pemangku kepentingan.2 Berikut adalah peran masing-masing faktor
dalam membentuk ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan:
1. Pemerintah:
a. Peran: Menyediakan regulasi yang mendukung pertumbuhan bisnis,
memberikan insentif pajak untuk wirausaha, dan menciptakan
lingkungan hukum yang kondusif.
b. Dampak: Regulasi yang jelas dan kondusif dapat meningkatkan
kepercayaan wirausaha, sementara insentif pajak dapat memberikan
dorongan keuangan untuk bisnis baru.

2
Dr Tanto Gatot Sumarsono SE.,MM MS ; Dr H. Supardi, Kewirausahaan Teori & Praktik
(Media Nusa Creative (MNC Publishing), 2021).

6
2. Pendidikan dan Penelitian:
a. Peran: Menyediakan program pendidikan kewirausahaan, pelatihan,
dan fasilitas riset untuk mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan wirausaha.
b. Dampak: Pendidikan yang baik dapat menciptakan wirausaha yang
terampil dan berpengetahuan, sementara penelitian mendukung
inovasi yang diperlukan untuk pertumbuhan berkelanjutan.
3. Industri dan Bisnis:
a. Peran: Menciptakan peluang kerja, berkolaborasi dengan startup, dan
memberikan dukungan kepada wirausaha melalui mentorship atau
program akselerator.
b. Dampak: Pertumbuhan bisnis dan penciptaan lapangan kerja dapat
meningkatkan daya beli masyarakat dan memberikan dampak positif
pada ekosistem kewirausahaan.
4. Keuangan dan Investasi:
a. Peran: Menyediakan akses ke modal untuk wirausaha melalui modal
ventura, pinjaman, atau investasi langsung.
b. Dampak: Akses yang baik ke sumber daya keuangan dapat membantu
bisnis untuk berkembang dan mengatasi hambatan keuangan.
5. Masyarakat:
a. Peran: Mendorong budaya yang mendukung kewirausahaan,
mendukung produk lokal, dan menciptakan permintaan untuk inovasi.
b. Dampak: Dukungan masyarakat dapat memberikan dorongan moral
dan finansial kepada wirausaha, serta menciptakan pasar yang sehat
untuk produk dan layanan baru.
6. Institusi Pendidikan Tinggi:
a. Peran: Menyediakan program-program pendidikan kewirausahaan,
berkolaborasi dengan industri, dan mendukung pengembangan pusat
riset dan inovasi.
b. Dampak: Pendidikan tinggi dapat menjadi sumber inovasi,
menyiapkan lulusan yang siap menjadi wirausaha, dan berkontribusi
pada penelitian yang relevan untuk bisnis.

7
7. Jejaring dan Komunitas Bisnis:
a. Peran: Membangun jejaring bisnis, memberikan dukungan melalui
mentoring, dan memfasilitasi pertukaran ide antarwirausahawan.
b. Dampak: Jejaring yang kuat dapat memberikan dukungan dan sumber
daya yang diperlukan bagi wirausaha, serta menciptakan suasana
kolaboratif.
8. Teknologi dan inovasi
a. Peran: Mendorong pengembangan teknologi baru, mendukung pusat
inovasi, dan mengintegrasikan teknologi dalam berbagai sektor
ekonomi.
b. Dampak: Inovasi teknologi dapat menciptakan peluang baru untuk
wirausaha dan memberikan keunggulan kompetitif.
Dengan keterlibatan dan sinergi yang kuat dari semua pemangku
kepentingan ini, ekosistem kewirausahaan dapat berkembang secara
berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan
bisnis, inovasi, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam kesimpulan, dapat disimpulkan bahwa pembentukan ekosistem
kewirausahaan yang berkelanjutan memerlukan kerjasama dari berbagai pihak dan
pemangku kepentingan. Pemerintah memiliki peran kunci dalam menciptakan
regulasi yang mendukung, memberikan insentif, dan menciptakan lingkungan
hukum yang kondusif. Pendidikan dan penelitian membentuk dasar keterampilan
dan pengetahuan yang diperlukan untuk membentuk wirausaha yang terampil dan
inovatif.
Peran industri dan bisnis, keuangan dan investasi, masyarakat, institusi
pendidikan tinggi, serta jejaring dan komunitas bisnis juga sangat penting dalam
mendukung ekosistem kewirausahaan. Keberhasilan ekosistem ini tercermin
dalam pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, dan
dampak positif pada ekonomi secara keseluruhan.
Penting untuk menciptakan lingkungan di mana wirausaha dapat
mengatasi tantangan dan mengambil risiko, dengan dukungan penuh dari
masyarakat, lembaga pendidikan, dan sektor bisnis. Dengan sinergi antara
berbagai pemangku kepentingan, ekosistem kewirausahaan dapat menjadi daya
dorong bagi inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sayu Ketut Sutrisna. Konsep Dan Pengembangan Kewirausahaan Di


Indonesia. Deepublish, 2017.
SE.,MM, Dr Tanto Gatot Sumarsono, MS ; Dr H. Supardi. Kewirausahaan Teori
& Praktik. Media Nusa Creative (MNC Publishing), 2021.

10

Anda mungkin juga menyukai