Disusun Oleh:
MEILANI UTARI
1
2023-2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji Syukur saya Panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang MahaEsa,
Karena berkat karuniaNya lah saya telah dapat menyelesaikan paper makalah
ini .Dengan terselesainya penulisan paper makalah ini, saya dapat membagi
waktuantara tuntutan kuliah dan organisasi , meski begitu tugas kuliah ini bagi saya
tetaplah prioritas karena tujuan utama saya dalam perkuliahan ialah menuntut ilmu,
maka setiapkelas yang diberikan begitu sangat berarti dan patut untuk segera di
selesaikan sebelummendekati masa deadline yang telah di tentukan.Saya menyadari
keterbatasan ilmu dalam membuat makalah ini. Oleh karenaitu, masukkan berupa
saran dan kritikan yang berguna sangat saya harapkan demikesempurnaan makalah
saya ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi sayasendiri dan juga para
pembaca.
MEILANI UTARI
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................…...............................…........ 3
BAB I……………….................................................................................…............... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN........................................................................................................... 6
BAB III……................................................................................................................ 20
KESIMPULAN........................................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan…........................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
lingkungannya sehingga akan dihasilkan ide, inovasi, penemuan baru, kreatifitas,
dengan berwirausaha individu tersebut mampu menghasilkan pendapatan untuk
dirinya,orang lain, maupun pemerintah (melalui pendapatan pajak).
5
BAB II
PEMBAHASAN
“An entrepreneur is one who creates a new business in the face if risk and
uncertaintyfor the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities
and asembling the necessary resources to capitalize on those opportunities”.
6
Dalam kurun waktu 10 tahun belakangan pendidikan kewirausahaan
(entrepreneurship) di Indonesia menjadi trend. Sampai detik ini semangat
kewirausahaan di perguruan tinggi bahkan sekolah menengah dan dasar di Indonesia
terus tumbuh dan berkembang melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan.
Apa yang menyebabkansemangat kewirausahaan di Indonesia begitu menggelora?
Jawabannya sederhana, Indonesiasaat ini sudah tertinggal jauh dari negara-negara lain
dalam kemajuan perekonomiannya.
c. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing productsor
services),
d. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yanglebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing
more goods and services with fewer resources).
7
2.2 Hakekat dan Konsep Dasar Kewirausahaan
a) PerbedaanWirausaha:
Kewirausahaan: pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif.
8
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumberdaya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi,1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
danmengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif)
dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada improving existing products
orservices)
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of
providingmore goods and services with fewer resources) Dari segi karakteristik
perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola,
mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.Wirausaha adalah
mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini
mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa
9
menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan
berusaha.Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
danmengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif)
dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
10
Jika kita menengok literatur asing, makna yang terkandung pada
konsepkonsepwirausaha tersebut adalah sepadan maknanya dengan kata
entrepreneurship dalam bahasaInggris. Istilah entrepreneur itu sendiri berasal dari
bahasa Prancis, yaitu entreprendre yangmengandung makna toundertake yang berarti
mengerjakan atau berusaha atau melakukansuatu pekerjaan. Ronstadt dalam (Kuratko
dan Hodgetts 1989 ) menjelaskan bahwa the entrepreneur is one who undertakes to
organize, manage, and assume the risks of the business, yang berarti bahwa seorang
wirausaha adalah seseorang yang berupaya untuk mengatur, mengelola, serta bersedia
menanggung risiko dari suatu usaha. Konsep kewirausahaan (entrepreneur) itu sendiri
sebenarnya mulai diperkenalkan pada abad kedelapan belas (abad ke-18) di Prancis
ketika seorang ahli ekonominya yang bernama Richard Cantillon mengaitkan antara
beban risiko yang harus ditanggung oleh pemerintah dengan para pengusaha di dalam
menjalankan roda ekonomi. Konsep entrepreneurship mulai diperkenalkan pada abad
ke-18 di Prancis olehRichard Cantillon. Pada periode yang sama di Inggris juga
sedang terjadi revolusi industri yangmelibatkan sejumlah entrepreneur. Kemudian,
gagasan tersebut dibahas secara lebih mendalamoleh Joseph Schumpeter, seorang ahli
ekonomi Jerman, pada tahun 1911. Melalui teori pertumbuhan ekonomi dari
Schumpeter konsep entrepreneurship telah didudukkan pada posisiyang sangat
penting dalam pelaksanaan pembangunan.Pengertian entrepreneurship itu sendiri
berkembang sejalan dengan evolusi pemikiran para ahli ekonomi di dunia barat,
kemudianmenyebar ke negara-negara lain termasuk ke Indonesia. Di negara kita
sendiri konsep entrepreneurship tersebut dialih bahasakan sebagai kewiraswastaan
atau kewirausahaan. Darisejumlah definisi yang dikemukakan oleh para ahli baik
dalam maupun luar negeri diketahui bahwa terdapat banyak keragaman definisi yang
terjadi. Hal ini sangat mungkin karena konsepkewirausahaan itu sendiri merupakan
konsep ilmu sosial yang bersifat dinamis dan akan selalumengalami perubahan seiring
dengan kemajuan yang dicapai oleh perkembangan ilmu itu sendiri
11
sangat ketat. Oleh sebab itu, tantanganutama di masa kompentitif pada semua sektor
jasa dengan mengandalkan kemampuan SumberDaya Manusia (SDM), teknologi dan
manajemen.Universitas Lambung Mangkurat sebagai salah satu jurusan di perguruan
tinggi negeriyang menjalankan program Dirjen pendidikan perguruan tinggi (DIKTI)
yaitu mewajibkanmata kuliah kewirausahaan pada semua fakultas dan semua program
jurusan, salah satudiantaranya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan . Mata
kuliah kewirausahaan diFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan berupa teori dan
praktek. Teori-teori kewirausahaanyang diberikan dalam kelas dijadikan untuk
pembekalan kepada mahasiswa sebelummelakukan praktek kerja atau implementasi
kewirausahaan di lapangan, dimana mahasiswadituntut untuk mendirikan atau
menjalankan suatu usaha untuk mendapat keuntungan.Fenomena yang terjadi di
lapangan adalah suasana kampus yang ramai apabila matakuliah kewirausahaan telah
diprogram mahasiswa pada semester tertentu, karena untukmemenuhi tugas praktek
kewirausahaan banyak mahasiswa yang berjualan di lingkungankampus, namun tidak
menutup kemungkinan banyak pula mahasiswa yang menjalankan bisnisnya di luar
kampus. Berbagai alasan dipilihnya kampus sebagai lokasi tempat mereka berjualan,
diantaranya konsumennya lebih mudah ditemui, tidak perlu sewa tempat, dan
tidakmengganggu jam kuliah. Produk yang ditawarkan mahasiswa beraneka macam,
mulai darimakanan, minuman, pakaian dan aksesoris. Peningkatan terkait dengan
pendidikan. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait harus mendukung secara nyataketika
menuntut pendidik menjadi pekerjaan yang profesional. Sarana dan prasarana
untukmeningkatkan kompetensi pendidik mutlak harus ada, karena para pendidik ini
harus selalu updating dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan apa yang terjadi
dengan dunia, dan inimembutuhkan fasilitas dan teknologi yang memadai. Mungkin
tidak begitu masalah denganguru yang tinggal di perkotaan yang sudah tersentuh
dengan kecanggihan teknologi, bagaimana pendidik yang tinggal di daerah pedesaan
dan daerah terpencil, dan kita juga tahu bahwa untukmengakses informasi yang up to
date tidaklah murah.Pendidik sebagai ujung tombak memiliki peranan yang sangat
penting dalammenangkal dampak buruk dari globalisasi, melalui proses pembelajaran
yang dilakukannya.Proses pembelajaran yang berkualitas akan muncul dari pendidik
yang berkualitas, sehinggadapat menghasilkan anak didik yang berkualitas pula.
Tuntutan profesionalisme pendidikmerupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi,
jika kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini. Selama ini ada
anggapan bahwa rendahnya kualitas pendidikanIndonesia terkait dengan rendahnya
12
tingkat kesejahteraan pendidik. Akibatnya pendidikmengerjakan pekerjaan sampingan
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Lebih lanjut mengenai kewirausahaan dan wirausaha yang disebut juga sebagai
entrepreneurship adalah proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) atau
mengadakansuatu perubahan (inovasi) dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan individu danmasyarakat. Sedangkan wirausaha yang disebut juga
sebagai entrepreneur adalah orang yangmelakukan tindakan tersebut dengan
menciptakan suatu gagasan dan merealisasikan gagasantersebut menjadi kenyataan.
(Harmaizar Z., 2002: 11-13)Menurut M. T. Ritonga dan Yoga Firdaus (2007: 156)
bahwa kewirausahaan dapatdipandang sebagai suatu perilaku yang mencakup upaya-
upaya seseorang dalam meraihkesempatan tanpa memandang seberapa besar sumber
daya yang berada di bawah kontrolorang tersebut. Kemudian wirausaha dan
entrepeneurship diartikan dengan berbagai pengertianyang berbeda namun pada
prinsipnya memiliki maksud dan ruang lingkup yang sama.
13
Entrepreneur adalah seseorang yang dianggap berani menanggung risiko
antarasupplier (pemasok barang), yaitu petani atau perajin yang barangnya dibeli
dengan hargatertentu, untuk dijual kepada konsumen dengan harga yang tidak pasti.
Dalam mengejarkeuntungan, seorang entrepreneur harus menanggung risiko saat ia
menghadapi ketidakpastian harga pasar. Definisi ini diambil pada zaman ketika roda
perekonomian hanya berjalan melalui pertanian dan perdagangan pada masa ekonomi
klasik. b. Jean Baptiste Say (1803)J.B. Say menambahkan pendapat Cantillon di atas
bahwa selain sebagai seorang penanggug resiko, entrepreneur juga seorang leader
atau pimpinan yang mengambil inisiatif. Dari sini dipisahkanlah keuntungan sebagai
entrepreneur (pengusaha) dan keuntungan sebagai pemilik modal (kapitalis yang tidak
aktif).c. Peter Drucker (1964) Entrepreneur adalah seseorang yang memaksimalkan
peluang.d. Albert Shapero (1975) Seorang entrepreneur adalah seorang yang
mengambil inisiatif, mengatur beberapa mekanisme sosial dan ekonomi, menerima
resiko kegagalan.
a. Tujuan Kewirausahaan
b. Manfaat Kewirausahaan
.2) Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, dan punya kepribadian
unggul yang pantas diteladani.
3) Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun,
dan jujurdalam menghadapi pekerjaan.
14
4) Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya, dan
tidak boros.
8) .Memajukan keuangan.
15
Memiliki motivasi besar untuk sukses.
Selain mengkaji bagaimana cara seorang wirausaha agar berhasil, kita juga
harus mengkajimengapa pengusaha juga dapat gagal. Seorang pelaku bisnis dapat
mengalami kegagalandisebabkan oleh beberapa hal berikut.
Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman, hal ini bisa disebabkan
olehkurangnya pelatihan atau kurangnya pengalaman manajemen.
Kurangnya modal.
Lemahnya sistem kontrol. Karena seiring lemahnya sistem kontrol, maka sering
terjadi pembengkakan biaya dan tidak tercatatnya kegiatan usaha.
a) Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap awal maupun pada tahap
pertumbuhan,dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus memperoleh pendapatan
yang berkesinambungan.Dalam kewirausahaan, sewaktu-waktu adalah rugi dan
sewaktu-waktu juga ada untungnya.Kondisi seperti inilah yang membuat
seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.
16
b) Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Kegagalan investasi mengakibatkan
seseorangmundur dari kegiatan wirausaha. Bagi seorang wirausaha, sebaiknya
dipandang sebagai pelajaran berharga.
c) Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri, dari
mulai pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang lama dan
keharusan bekerjakeras dalam berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin jadi
wirausaha menjadi mundur. Iakurang terbiasa menghadapi tantangan. Wirausaha
yang berhasil pada umumnya menjadikantantangan sebagai peluang yang harus
dihadapai dan ditekuni.
Enterpreneurship bukan hanya melulu untuk dunia bisnis saja, tetapi ada
empat macamentrepreneur, yaitu:
Walaupun mereka orang “gajian”, pola pikir dan cara kerja mereka tetap seperti orang
entrepreneur sejati. Menurut Gifford Pinchot orang ini disebut sebagai intrapreneur.
17
menjaga tujuan mulia pendidikan. Nicholas Negroponte, penggagas berdirinya
Yayasan One Child One Laptop dari Massachusetts Institute of Technology’s,
adalah contoh seorang pendidik yang memiliki kecakapan entrepreneurship.
a. Percaya diri, sifat-sifat percaya diri ini terdiri dari kepribadian yang mantap, tidak
mudahterombang-ambing oleh pendapat orang lain. Orang yang telah memiliki
kepercayaan diri yangkuat biasanya sudah mencapai kedewasaan jasmani dan
rohani.
b. Berorientasi tugas dan hasil, orang yang telah berorientasi pada tugas dan hasil
biasanya iaselalu merasa haus akan prestasi dan hasil maksimal yang akan
diraihnya. Dalam mencapai prestasi tersebut, seseorang akan senantiasa tekun
dan bekerja keras dalam menjalankanusahanya.
d. Inisiatif dan selalu proaktif, hal ini berarti seorang pengusaha tak hanya
menunggu untukmenjadi sesuatu. Tetapi seorang pengusaha harus mampu untuk
18
terlebih dahulu untuk memulaidan mencari peluang sebagai pelopor dalam
berbagai kegiatan. (Kasmir, 2010: 27)
19
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut
adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan ataukombinasi input yang produktif. Seorang
wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resikoatau peluang yang muncul, serta
sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah
orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi
lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan
perubahan, inovasi dan cara-cara baru.Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan
peranan manajerial dalam kegiatannya,tetapi manajemen rutin pada operasi yang
sedang berjalan tidak digolongkan sebagaikewirausahaan. Seorang individu mungkin
menunjukkan fungsi kewirausahaan ketikamembentuk sebuah organisasi, tetapi
selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpamenjalankan fungsi
kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara
ataukondisional.Kesimpulan lain dari kewirausahaan bagi mahasiswa Program Studi
TeknologiPendidikan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakanusaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi
dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan
pribadi.
20
DAFTAR PUSTAKA
21