Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERLUNYA PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BAGI


MAHASISWA
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

Disusun Oleh:
MEILANI UTARI

HUKUM EKONOMI SYARIAH


STAI AL-MUSDARIYAH CIMAHI

1
2023-2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur saya Panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang MahaEsa,
Karena berkat karuniaNya lah saya telah dapat menyelesaikan paper makalah
ini .Dengan terselesainya penulisan paper makalah ini, saya dapat membagi
waktuantara tuntutan kuliah dan organisasi , meski begitu tugas kuliah ini bagi saya
tetaplah prioritas karena tujuan utama saya dalam perkuliahan ialah menuntut ilmu,
maka setiapkelas yang diberikan begitu sangat berarti dan patut untuk segera di
selesaikan sebelummendekati masa deadline yang telah di tentukan.Saya menyadari
keterbatasan ilmu dalam membuat makalah ini. Oleh karenaitu, masukkan berupa
saran dan kritikan yang berguna sangat saya harapkan demikesempurnaan makalah
saya ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi sayasendiri dan juga para
pembaca.

BANDUNG BARAT, 01 JULI 2023

MEILANI UTARI

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................…..........2

DAFTAR ISI..................................................................…...............................…........ 3

BAB I……………….................................................................................…............... 4

PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah. ................................................................................................ 5

BAB II........................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN........................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Kewirausahaan...................................................................................... 6

2.2 Hakekat dan Konsep Dasar Kewirausahaan...................................................…..... 8

2.3 Peran Kewirausahaan dalam Pendidikan.....................................................…..... 11

2.4 Kajian Teori........................................................................................................... 13

BAB III……................................................................................................................ 20

KESIMPULAN........................................................................................................... 20

3.1 Kesimpulan…........................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Esensinya pendidikan kewirausahaan dapat menanamkan jiwa wirausahawan pada


dirimahasiswa bukan sekedar formalitas pemenuhan kewajiban mengikuti mata kuliah
saja,sehingga perlu dikaji lebih jauh pendidikan kewirausahaan dalam pembelajaran
di kelas danimplementasi di lapangan. Metode penelitian menggunakan deskriptif
kuantitatif. Hasil penelitian mengenai persiapan dan kegiatan pendidikan
kewirausahaan dalam kelas. Aspekyang dinilai mulai dari kurikulum, silabus, sarana
prasarana, kondisi kelas, penguasaan materidan evaluasi. Pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan dilakukan oleh pihak kampus, dosen-dosen, tenaga kependidikan
(konselor), mahasiswa secara bersama-sama sebagai suatukomunitas pendidikan.
Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan
caramengidentifikasi jenis-jenis kegiatan dikampus yang dapat merealisasikan
pendidikankewirausahaan dan direalisasikan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di kampus dapat diinternalisasikan
melalui berbagai aspek.Dalam perkembangannya penanaman nilai-nilai
kewirausahaan tidak hanya dikalanganusahawan dan wiraswasta tetapi telah
berkembang kedunia pendidikan, dimana dalamkegiatannya juga jiwa kewirausahaan
sangat dibutuhkan. Kewirausahaan didalam pendidikan bertujuan untuk membentuk
manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memilikikarakter, pemahaman dan
ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikankewirausahaan dapat
diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikandi
kampus.Saat ini berkembang pesat kesadaran individu untuk berwirausaha. Di
berbagai bidang,kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam menciptakan
perubahan, pembaharuan,dan kemajuan, karena pada hakekatnya kewirausahaan
adalah suatu sikap, jiwa dankemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagidirinya dan orang lain, padahal sering kita dengar dan
artikan bahwa kewirausahaan selaluidentik dengan pemahaman usaha manufaktur dan
dagang. Saat ini pemaknaan kewirausahaan telah berkembang tidak hanya pemaknaan
seseorang sebagai “pengusaha” namun orang yang mampu mengelola diri dan

4
lingkungannya sehingga akan dihasilkan ide, inovasi, penemuan baru, kreatifitas,
dengan berwirausaha individu tersebut mampu menghasilkan pendapatan untuk
dirinya,orang lain, maupun pemerintah (melalui pendapatan pajak).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Kewirausahaan?

2.Apa yang dimaksud dengan hakekat kewirausahaan?

3.Bagaimana Peranan penting kewirausahaan terhadap Teknologi Pendidikan?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah orang-orang yang mampu mengubah sebuah


kesempatanmenjadi sebuah usaha yang menghasilkan, yang diolah melalui kreatifitas,
inovasi dankeunikan dalam membuat suatu produk dan berani mengambil segala
kemungkinan resiko yangmenyertainya serta tidak menjadikannya mudah putus asa
jika mengalami kegagalan dalammembangun usaha tersebut.Zimmerer dalam
Daryanto (2012) mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluanguntuk
memperbaiki kehidupan (usaha). Wahyuni (2008) menyebutkan bahwa
kewirausahaanmemiliki dua fungsi yaitu makro dan fungsi mikro. Secara makro,
kewirausahaan berfungsisebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian
suatu bangsa, sedangkan fungsimikronya adalah penanggung resiko dalam
ketidakpastian, pengkombinasi sumber-sumber dan pencipta nilai tambah. Sebagai
inovator ia berperan dalam menciptakan produk baru, ide ide baru, dan organisasi
usaha baru.Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang.
Kewirausahan adalahsuatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilaidan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwayang selalu aktif atau
kreatifberdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalamrangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Seseorang yang memiliki
karakterselalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang
yang terampilmemanfaatkan peluang dalammengembangkan usahanya dengan tujuan
untuk meningkatkankehidupannya. Norman M. Scarborough dan Thomas W.
Zimmerer (1993:5),

“An entrepreneur is one who creates a new business in the face if risk and
uncertaintyfor the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities
and asembling the necessary resources to capitalize on those opportunities”.

6
Dalam kurun waktu 10 tahun belakangan pendidikan kewirausahaan
(entrepreneurship) di Indonesia menjadi trend. Sampai detik ini semangat
kewirausahaan di perguruan tinggi bahkan sekolah menengah dan dasar di Indonesia
terus tumbuh dan berkembang melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan.
Apa yang menyebabkansemangat kewirausahaan di Indonesia begitu menggelora?
Jawabannya sederhana, Indonesiasaat ini sudah tertinggal jauh dari negara-negara lain
dalam kemajuan perekonomiannya.

Bahkan yang menjadi permasalahan adalah kemajuan ekonomi negaranegara tersebut


antaralain ditentukan oleh jumlah pengusahanya.Wirausaha mencakup semua aspek
pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan. Wirausaha adalah mereka
yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatifdengan jalan mengembangkan ide
dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan

(preparation) hidup. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang


individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya.
Proseskewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang
berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana,
2001). Esensi darikewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengkombinasiansumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat
bersaing. Menurut Zimmerer(1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui
cara-cara sebagai berikut:

a. Pengembangan teknologi baru (developing new technology),

b. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),

c. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing productsor
services),

d. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yanglebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing
more goods and services with fewer resources).

7
2.2 Hakekat dan Konsep Dasar Kewirausahaan

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-


penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan
dankekayaan bukan tujuan utama.Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur)
adalah orang yang berjiwa beranimengambil resiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan Berjiwa beranimengambil resiko artinya bermental mandiri dan
berani memulai usaha, tanpa diliputirasa takutatau cemas sekalipun dalam kondisi
tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18). Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan
hakikatnya adalah suatu kemampuandalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif
yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam
menghadapi tantangan hidup.

a) PerbedaanWirausaha:

dalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan


menilaikesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber dayasumber daya
yang dibutuhkanuntuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan
dalam rangka meraih sukses.

 Kewirausahaan: pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif.

 Wirausahawan: adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan


menilai kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya
yang dibutuhkanuntuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan
serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangkameraih sukses/meningkatkan
pendapatan. Artinya seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki
jiwa Wirausaha dan mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya.

Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:

8
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumberdaya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi,1994)

2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
danmengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997).

3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif)
dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.

4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan


berbeda(Drucker, 1959)

5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian


dalammemecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
usaha(Zimmerer, 1996).

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan


mengkombinasikansumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru
dan berbeda agar dapat bersaing.Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut
dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:

1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)

2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)

3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada improving existing products
orservices)

4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of
providingmore goods and services with fewer resources) Dari segi karakteristik
perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola,
mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri.Wirausaha adalah
mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini
mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa

9
menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan
berusaha.Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok

(1) peluang dan,

(2) Kemampuan menanggapi peluang,

Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap


peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan sertamembuahkan hasil
berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997).
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran
pengusaha kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang
berprofesi diluar wirausahawan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang
menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun
profesinya.Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang


dijadikansumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis
(AhmadSanusi, 1994).

2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
danmengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)

3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif)
dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.

4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan


berbeda(Drucker, 1959)

5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian


dalammemecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
usaha(Zimmerer, 1996)

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan


jalanmengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untukmemenangkan persaingan.

b). Konsep Dasar Kewirausahaan

10
Jika kita menengok literatur asing, makna yang terkandung pada
konsepkonsepwirausaha tersebut adalah sepadan maknanya dengan kata
entrepreneurship dalam bahasaInggris. Istilah entrepreneur itu sendiri berasal dari
bahasa Prancis, yaitu entreprendre yangmengandung makna toundertake yang berarti
mengerjakan atau berusaha atau melakukansuatu pekerjaan. Ronstadt dalam (Kuratko
dan Hodgetts 1989 ) menjelaskan bahwa the entrepreneur is one who undertakes to
organize, manage, and assume the risks of the business, yang berarti bahwa seorang
wirausaha adalah seseorang yang berupaya untuk mengatur, mengelola, serta bersedia
menanggung risiko dari suatu usaha. Konsep kewirausahaan (entrepreneur) itu sendiri
sebenarnya mulai diperkenalkan pada abad kedelapan belas (abad ke-18) di Prancis
ketika seorang ahli ekonominya yang bernama Richard Cantillon mengaitkan antara
beban risiko yang harus ditanggung oleh pemerintah dengan para pengusaha di dalam
menjalankan roda ekonomi. Konsep entrepreneurship mulai diperkenalkan pada abad
ke-18 di Prancis olehRichard Cantillon. Pada periode yang sama di Inggris juga
sedang terjadi revolusi industri yangmelibatkan sejumlah entrepreneur. Kemudian,
gagasan tersebut dibahas secara lebih mendalamoleh Joseph Schumpeter, seorang ahli
ekonomi Jerman, pada tahun 1911. Melalui teori pertumbuhan ekonomi dari
Schumpeter konsep entrepreneurship telah didudukkan pada posisiyang sangat
penting dalam pelaksanaan pembangunan.Pengertian entrepreneurship itu sendiri
berkembang sejalan dengan evolusi pemikiran para ahli ekonomi di dunia barat,
kemudianmenyebar ke negara-negara lain termasuk ke Indonesia. Di negara kita
sendiri konsep entrepreneurship tersebut dialih bahasakan sebagai kewiraswastaan
atau kewirausahaan. Darisejumlah definisi yang dikemukakan oleh para ahli baik
dalam maupun luar negeri diketahui bahwa terdapat banyak keragaman definisi yang
terjadi. Hal ini sangat mungkin karena konsepkewirausahaan itu sendiri merupakan
konsep ilmu sosial yang bersifat dinamis dan akan selalumengalami perubahan seiring
dengan kemajuan yang dicapai oleh perkembangan ilmu itu sendiri

2.3 Peran Kewirausahaan dalam Pendidikan

Tantangan paling nyata adalah era globalisasi. Globalisasi tersebut sudah


menimbulkandampak ganda, di satu sisi membuka kesempatan kerja sama yang
seluas-luasnya antar negara,namun di sisi lain ternyata membawa persaingan yang

11
sangat ketat. Oleh sebab itu, tantanganutama di masa kompentitif pada semua sektor
jasa dengan mengandalkan kemampuan SumberDaya Manusia (SDM), teknologi dan
manajemen.Universitas Lambung Mangkurat sebagai salah satu jurusan di perguruan
tinggi negeriyang menjalankan program Dirjen pendidikan perguruan tinggi (DIKTI)
yaitu mewajibkanmata kuliah kewirausahaan pada semua fakultas dan semua program
jurusan, salah satudiantaranya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan . Mata
kuliah kewirausahaan diFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan berupa teori dan
praktek. Teori-teori kewirausahaanyang diberikan dalam kelas dijadikan untuk
pembekalan kepada mahasiswa sebelummelakukan praktek kerja atau implementasi
kewirausahaan di lapangan, dimana mahasiswadituntut untuk mendirikan atau
menjalankan suatu usaha untuk mendapat keuntungan.Fenomena yang terjadi di
lapangan adalah suasana kampus yang ramai apabila matakuliah kewirausahaan telah
diprogram mahasiswa pada semester tertentu, karena untukmemenuhi tugas praktek
kewirausahaan banyak mahasiswa yang berjualan di lingkungankampus, namun tidak
menutup kemungkinan banyak pula mahasiswa yang menjalankan bisnisnya di luar
kampus. Berbagai alasan dipilihnya kampus sebagai lokasi tempat mereka berjualan,
diantaranya konsumennya lebih mudah ditemui, tidak perlu sewa tempat, dan
tidakmengganggu jam kuliah. Produk yang ditawarkan mahasiswa beraneka macam,
mulai darimakanan, minuman, pakaian dan aksesoris. Peningkatan terkait dengan
pendidikan. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait harus mendukung secara nyataketika
menuntut pendidik menjadi pekerjaan yang profesional. Sarana dan prasarana
untukmeningkatkan kompetensi pendidik mutlak harus ada, karena para pendidik ini
harus selalu updating dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan apa yang terjadi
dengan dunia, dan inimembutuhkan fasilitas dan teknologi yang memadai. Mungkin
tidak begitu masalah denganguru yang tinggal di perkotaan yang sudah tersentuh
dengan kecanggihan teknologi, bagaimana pendidik yang tinggal di daerah pedesaan
dan daerah terpencil, dan kita juga tahu bahwa untukmengakses informasi yang up to
date tidaklah murah.Pendidik sebagai ujung tombak memiliki peranan yang sangat
penting dalammenangkal dampak buruk dari globalisasi, melalui proses pembelajaran
yang dilakukannya.Proses pembelajaran yang berkualitas akan muncul dari pendidik
yang berkualitas, sehinggadapat menghasilkan anak didik yang berkualitas pula.
Tuntutan profesionalisme pendidikmerupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi,
jika kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini. Selama ini ada
anggapan bahwa rendahnya kualitas pendidikanIndonesia terkait dengan rendahnya

12
tingkat kesejahteraan pendidik. Akibatnya pendidikmengerjakan pekerjaan sampingan
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

2.4 Kajian Teori

Pada teori ekonomi modern pengusaha dibagi menjadi 2, yaitu wiraswasta


danwirausaha.

 Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dengan


fungsinyasebagai pelaku inovasi atau pencipta kreasi-kreasi baru.

 Wiraswasta dapat berusahasendiri tetapi tidak memiliki visi, pengembangan


usaha, kreatifitas, dan inovasi.

Lebih lanjut mengenai kewirausahaan dan wirausaha yang disebut juga sebagai
entrepreneurship adalah proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) atau
mengadakansuatu perubahan (inovasi) dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan individu danmasyarakat. Sedangkan wirausaha yang disebut juga
sebagai entrepreneur adalah orang yangmelakukan tindakan tersebut dengan
menciptakan suatu gagasan dan merealisasikan gagasantersebut menjadi kenyataan.
(Harmaizar Z., 2002: 11-13)Menurut M. T. Ritonga dan Yoga Firdaus (2007: 156)
bahwa kewirausahaan dapatdipandang sebagai suatu perilaku yang mencakup upaya-
upaya seseorang dalam meraihkesempatan tanpa memandang seberapa besar sumber
daya yang berada di bawah kontrolorang tersebut. Kemudian wirausaha dan
entrepeneurship diartikan dengan berbagai pengertianyang berbeda namun pada
prinsipnya memiliki maksud dan ruang lingkup yang sama.

Kewirausahaan adalah hal-hal yang menyangkut keberanian seseorang untuk


melakukankegiatan bisnis maupun non bisnis secara mandiri.Berdasarkan pemaparan
mengenai kewirausahaan seperti yang telah disebutkan di atas,maka kewirausahaan
adalah kemampuan seseorang maupun kelompok untuk menciptakan hal-hal baru
yang bergerak dalam hal bisnis maupun non bisnis secara mandiri.Istilah entrepreneur
terus berkembang dari waktu ke waktu. Berikut adalah pengertianentrepreneur
menurut Para Ahli.a. Richard Cantillon (1725).

13
Entrepreneur adalah seseorang yang dianggap berani menanggung risiko
antarasupplier (pemasok barang), yaitu petani atau perajin yang barangnya dibeli
dengan hargatertentu, untuk dijual kepada konsumen dengan harga yang tidak pasti.
Dalam mengejarkeuntungan, seorang entrepreneur harus menanggung risiko saat ia
menghadapi ketidakpastian harga pasar. Definisi ini diambil pada zaman ketika roda
perekonomian hanya berjalan melalui pertanian dan perdagangan pada masa ekonomi
klasik. b. Jean Baptiste Say (1803)J.B. Say menambahkan pendapat Cantillon di atas
bahwa selain sebagai seorang penanggug resiko, entrepreneur juga seorang leader
atau pimpinan yang mengambil inisiatif. Dari sini dipisahkanlah keuntungan sebagai
entrepreneur (pengusaha) dan keuntungan sebagai pemilik modal (kapitalis yang tidak
aktif).c. Peter Drucker (1964) Entrepreneur adalah seseorang yang memaksimalkan
peluang.d. Albert Shapero (1975) Seorang entrepreneur adalah seorang yang
mengambil inisiatif, mengatur beberapa mekanisme sosial dan ekonomi, menerima
resiko kegagalan.

2.4.1 Tujuan dan Manfaat Wirausaha

a. Tujuan Kewirausahaan

1) . Meningkatkan jumlah wirausahawan sukses.

2) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk


menghasilkankemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

3) Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan


dikalanganmasyarakat yang mampu, handal, dan unggul.

4) Menumbuh kembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat.

b. Manfaat Kewirausahaan

1) Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran

.2) Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, dan punya kepribadian
unggul yang pantas diteladani.

3) Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun,
dan jujurdalam menghadapi pekerjaan.

14
4) Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya, dan
tidak boros.

5) Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja

6) Pelaksana pembangunan bangsa dan Negara.

7) Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri

8) .Memajukan keuangan.

9) Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.

2.4.2 Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan Berwirausaha

Pada dasarnya keberhasilan merupakan dambaan setiap orang, untuk dapat


mencapaikeberhasilan tersebut perlu diketahui faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi keberhasilandan kegagalan dalam menjalankan suatu usaha.Dalam
banyak studi para peneliti mengidentifikasi karakteristik seorang wirausaha yang
berhasil (successful entrepreneur) sebagai berikut.

 Komitmen dan ketabahan hati secara total.

 Bergerak maju untuk mencapai tujuan dan tumbuh.

 Peluang dan orientasi pada tujuan.Mengambil inisiatif dan tanggung jawab


pribadi.

 Konsisten terhadap pemecahan masalah.

 Realisme dan mempunyai sense of humor.

 Mengambil resiko yang telah diperhitungkan dan mencari resiko.

 Memiliki obsesi untuk mendapatkan dan mendaya gunakan peluang.

 Memiliki kreativitas dan fleksibilitas.

 Memiliki kemampuan leadership.

 Selalu terbuka untuk bekerja sama.

 Keinginan untuk belajar dari kegagalan.

15
 Memiliki motivasi besar untuk sukses.

 Berkemauan dan berkemampuan melihat, mengakui, dan menghargai potensi


pihak atauorang (pesaing) lain,

 Berorientasi ke masa depan.

Selain mengkaji bagaimana cara seorang wirausaha agar berhasil, kita juga
harus mengkajimengapa pengusaha juga dapat gagal. Seorang pelaku bisnis dapat
mengalami kegagalandisebabkan oleh beberapa hal berikut.

 Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman, hal ini bisa disebabkan
olehkurangnya pelatihan atau kurangnya pengalaman manajemen.

 Kurangnya modal.

 Kurangnya perhatian penuh terhadap usahanya. Biasanya usaha kecil


membutuhkan waktu banyak untuk membangun sebuah kegiatan.

 Kalah bersaing. Penyebabnya karena lemahnya dalam penguasaan penerapan


teknologi tepatguna dan sumber daya manusia yang belum berkualitas sesuai
dengan tuntutan.

 Lemahnya sistem kontrol. Karena seiring lemahnya sistem kontrol, maka sering
terjadi pembengkakan biaya dan tidak tercatatnya kegiatan usaha.

 Lokasi usaha kurang strategis.

 Masalah pemasaran yang kurang meluas.

 Bencana alam.Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan.

Zimmerer (1996: 7) mengemukakan beberapa potensi yang membuat seseorang


mundur dari kewirausahaan, yaitusebagai berikut.

a) Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap awal maupun pada tahap
pertumbuhan,dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus memperoleh pendapatan
yang berkesinambungan.Dalam kewirausahaan, sewaktu-waktu adalah rugi dan
sewaktu-waktu juga ada untungnya.Kondisi seperti inilah yang membuat
seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.

16
b) Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Kegagalan investasi mengakibatkan
seseorangmundur dari kegiatan wirausaha. Bagi seorang wirausaha, sebaiknya
dipandang sebagai pelajaran berharga.

c) Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri, dari
mulai pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang lama dan
keharusan bekerjakeras dalam berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin jadi
wirausaha menjadi mundur. Iakurang terbiasa menghadapi tantangan. Wirausaha
yang berhasil pada umumnya menjadikantantangan sebagai peluang yang harus
dihadapai dan ditekuni.

d) Kualitas kehidupan yang tetap rendah, meskipun usahanya mantap. Kualitas


kehidupan yangtidak segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan
seseorang mundur dari kegiatanwirausaha. (Basrowi, 2014: 21-23)

2.4.3 Empat Macam Entrepreneurship

Enterpreneurship bukan hanya melulu untuk dunia bisnis saja, tetapi ada
empat macamentrepreneur, yaitu:

 Bussiness Entrepreneur, Kelompok ini terdiri dari dua macam, yaitu

 Owner entrepreneur, yaitu para pencipta dan pemilik bisnis, dan

 professional entrepreneur, yaitu orang yangmemiliki daya entrepreneur namun


mempraktikannya di perusahaan milik orang lain.

Walaupun mereka orang “gajian”, pola pikir dan cara kerja mereka tetap seperti orang

entrepreneur sejati. Menurut Gifford Pinchot orang ini disebut sebagai intrapreneur.

 Government Entrepreneur, Sebagai contoh adalah Lee Kuan Yew, mantan


Perdana MenteriSingapura. Ia adalah seorang pemimpin yang mengelola dan
menumbuhkan Singapura dengan jiwa dan kecakapan entrepreneur. Lee Kuan
Yew paham kewirausahaan dan sekaligus fasihmewujudkan entrepreneurial
government. Apa yang terjadi di Singapura selama kepemimpinannya adalah
salah satu buktinya.

 Academic Entrepreneur, Menggambarkan akademisi yang mengajar atau


mengelolalembaga pendidikan dengan pola dan gaya entrepreneur sambil tetap

17
menjaga tujuan mulia pendidikan. Nicholas Negroponte, penggagas berdirinya
Yayasan One Child One Laptop dari Massachusetts Institute of Technology’s,
adalah contoh seorang pendidik yang memiliki kecakapan entrepreneurship.

 Social Entrepreneur, Adalah seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan


menggunakan kemampuan entrepreneurship untuk melakukan perubahan sosial
(socialchange), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan,
dan kesehatan (healthcare). Jika bussiness entrepreneurs mengukur keberhasilan
dari kinerja keuangannya (profitataupun reveneu), maka keberhasilan social
entrepreneur diukur dari manfaat yang dirasakanoleh masyarakat. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah para pejuang sosial dan para pendiri organisasi-
organisasi sosial kelas dunia, seperti Mohammad Yunus dari Grameen Bankdan
Mother Theresa dari Calcuta. (S. Supriyanto, 2014: 15-17)

2.4.4 Karakteristik Kewirausahaan

Dalam kamus Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-


sifatkejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang
lain. Dalam diriseorang wirausahawan pun harus memiliki karakter khusus, diantara
karakter khusus tersebut terdiri dari:

a. Percaya diri, sifat-sifat percaya diri ini terdiri dari kepribadian yang mantap, tidak
mudahterombang-ambing oleh pendapat orang lain. Orang yang telah memiliki
kepercayaan diri yangkuat biasanya sudah mencapai kedewasaan jasmani dan
rohani.

b. Berorientasi tugas dan hasil, orang yang telah berorientasi pada tugas dan hasil
biasanya iaselalu merasa haus akan prestasi dan hasil maksimal yang akan
diraihnya. Dalam mencapai prestasi tersebut, seseorang akan senantiasa tekun
dan bekerja keras dalam menjalankanusahanya.

c. Pengambil resiko, seorang wirausahawan dalam menjalankan usahanya ia pasti


akan siapuntuk mengambil resiko atas apa yang akan terjadi dalam usahanya.
Selain itu, ia juga sangatmenyukai pada tantangan yang mungkin akan terjadi.

d. Inisiatif dan selalu proaktif, hal ini berarti seorang pengusaha tak hanya
menunggu untukmenjadi sesuatu. Tetapi seorang pengusaha harus mampu untuk

18
terlebih dahulu untuk memulaidan mencari peluang sebagai pelopor dalam
berbagai kegiatan. (Kasmir, 2010: 27)

e. Kepemimpinan, dalam menjalankan sebuah bisnis seorang harus mampu


memimpin dirinyasendiri dan orang lain serta ia harus mampu untuk bergaul
dengan orang lain.

f. Keorisinilan, maksud dari keorisinilan ini adalah seorang wirausahawan tidak


hanyamengekor pada orang lain. Maksudnya adalah bahwa seorang
wirausahawan harus senantiasainovatif dan kreatif dalam menciptakan sesuatu.
Artinya, ia akan selalu berusaha untukmenciptakan hal-hal baru.

g. Berorientasi ke masa depan, seorang wirausaha harus mempunyai sebuah


pandangan yakni sebuah visi ke depan. Seseorang akan mempertimbangkan apa
yang ia lakukan dan apa yang ingin dicapainya. Dengan visi ini seseorang akan
menyusun perencanaan dan strategi yangmatang agar jelas langkah-langkah apa
yang akan dilakukannya.Karakteristik wirausahawan pada umumnya terlihat pada
waktu ia berkomunikasi dalamrangka mengumpulkan informasi dan pada waktu
menjalin hubungan dengan para relasi bisnisnya.

19
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut
adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan ataukombinasi input yang produktif. Seorang
wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resikoatau peluang yang muncul, serta
sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah
orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi
lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan
perubahan, inovasi dan cara-cara baru.Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan
peranan manajerial dalam kegiatannya,tetapi manajemen rutin pada operasi yang
sedang berjalan tidak digolongkan sebagaikewirausahaan. Seorang individu mungkin
menunjukkan fungsi kewirausahaan ketikamembentuk sebuah organisasi, tetapi
selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpamenjalankan fungsi
kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara
ataukondisional.Kesimpulan lain dari kewirausahaan bagi mahasiswa Program Studi
TeknologiPendidikan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakanusaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi
dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan
pribadi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2007,Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Perkasa, Jakarta.Suryana, 2001,

Kewirausahaan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.Direktorat Jenderal Pendidikan


Tinggi. 2009. Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha(PMW) Dikti. Jakarta:
Direktorat Kelembagaan.Scarborough, Norman M. dan Thomas, W. Zimmerer. 1993.

Effective Small Business Management . Macmillan Publishing Company. Jakarta.

Suryana. Kewirausahaan ,edisi 1, Jakarta : Salemba Empat, 2001.Zimmerer. W


Thomas, Norman M. Scarborough. 1996 . Entrepreneurship and. New Jersey:Prentice
Hall International Inc. hal 51.Zimmerer, W. Thomas dan Norman M Scharborough
2008, “Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil“ , Jakarta : Penerbit Salemba
Empat. Anomin, “Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan",Panduan
Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti, Edisi VII, www.dikti.go.id Kasmir.
2011. Kewirausahaan Jakarta: PT. Rajagrafindo PersadaJurnal Refrensi
:http://nurrachmad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/54400/Kewirausaha+perte
muan+1.
pdfhttps://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214111410015.pdfhttp://
digilib.uinsby.ac.id/11705/3/Bab%202.pdf

21

Anda mungkin juga menyukai