Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh :
1. Berliana Kirana Dewi
2. Dita Aulia Utami
3. Ismaya
4. Sarah Nahliyatul Madani
5. Stefhany Indri Savitri
6. Syifa Al Irts Saadah Lidinillah

Tingkat III Semester V

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
CIAMIS
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan.
Tidaklah akan terwujud dan terlaksana penulisan ini tanpa adanya
kebijaksanaan dan bantuan dari pihak-pihak lain, oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian penulisan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, adanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan dalam ilmu
kesehatan.

Ciamis, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian Kewirausahaan............................................................................2
B. Manfaat Kewirausahaan................................................................................3
C. Tahapan Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan................................4
D. Faktor Penyebab Keberhasilan Kewirausahaan..........................................10
E. Faktor Penyebab Kegagalan Kewirausahaan..............................................12
F. Keuntungan dan Kerugian Wirausaha........................................................14
G. Fungsi Kewirausahan..................................................................................18
H. Model Proses Kewirausahaan.....................................................................19
BAB III PENUTUP...............................................................................................21
A. Kesimpulan.................................................................................................21
B. Saran............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang
dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara
baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan
dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik
melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi
yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia
unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan
karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih jauh
mengetahui tentang tahapan permulaan dan pertumbuhan kewirausahaan,
faktor keberhasilan dan kegagalan wirausaha, keuntungan dan kerugian
wirausaha, serta fungsi dan model peran wirausaha.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti
:pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan
berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari
segi etimologi (asal usul kata). Menurut KamusBesar Bahasa Indonesia,
wirausaha adalah orang yang pandai atauberbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk
baru, mengatur permodalanoperasinya serta memasarkannya. Wirausaha
adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan
kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalamrangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan atau memperolehkeuntungan yang lebih besar.
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan
usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya.
Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki
seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.Kewirausahaan
dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnyaadalah seseorang yang
membawa sumber daya berupa tenaga kerja,material, dan asset lainnya pada
suatu kombinasi yang menambahkannilai yang lebih besar daripada
sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan,
inovasi, dan aturan baru.Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis
adalahkewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan
denganmenambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan
waktuyang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan

2
resikosocial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan
kepuasanserta kemandirian personal.Melalui pengertian tersebut terdapat
empat hal yang dimiliki olehseorang wirausahawan yakni:
Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru
denganmenambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui
olehwirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakanhasil
kreasi tersebut. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha
yangdiberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam
usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul
dalamkewirausahaan.
Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko
yangmungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah
independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.
Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatubentukderajat
kesuksesan usahanya.

B. Manfaat Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam
ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagiwirausahawan
misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak
2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih
banyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital, mesin
fotokopi, laser, power steering.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional
menyediakan peluang kewirausahaan.

3
C. Tahapan Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan
1. Proses Awal Kewirausahaan
Seseorang yang memiliki kemauan berusaha biasanya diawali
dengan adanya suatu tantangan. Ada tantangan, maka ada usaha untuk
berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Ada usaha pasti ada tantangan.
Bila tidak ada tantangan, tidak akan ada usaha, yaitu berfikir kreatif dan
bertindak inovatif. Sebenarnya, dalam kehidupan kita, banyak tantangan
yang akan dihadapi , ada yang dapat diatasi atau dicari pemecahannya,
ada yang tidak dapat diatasi, bergantung pada kemauan dan kemampuan
seseorang untuk menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut.
Kekurangan, ketidaksempurnaan, kesulitan, ketinggalan, ketiadaan
kesempatan (peluang), ketidakpuasan, dan persaingan merupakan
tantangan dalam hidup yang pasti muncul kapan pun dan dimana pun.
Dengan adanya tantangan tersebut, seseorang akan berpikir
kreatif untuk melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan, khayalan-khayalan,
dan dorongan untuk berinisiatif. Khayalan-khayalan (dreams) ini
memang penting untuk melahirkan gagasan. Gagasan, ide, dan dorongan
muncul apabila kita berpikir kreatif. Dengan demikian, bila tidak ada
tantangan, kita tidak akan kreatif. Semua tantangan pasti memiliki risiko,
yaitu kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu
wirausahawan adalah orang yang berani menghadapi risiko dan
menyukai tantangan.
Pada hakikatnya manusia berkembang dari pengalaman, belajar
dan berpikir. Ide kreatif dan inovatif wirausahawan kadang kala muncul
melalui proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang
menjadi proses pengembangan, dan berujung pada proses penciptaan
sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Kemampuan berinovasi
wirausahawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari
diri pribadi maupun dari lingkungan. Faktor pribadi yang memicu
kewirausahaan adalah dorongan untuk berprestasi, komitmen yang kuat,
nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki

4
(terinternalisasi). Inovasi ini akan dipicu oleh faktor pemicu yang berasal
dari lingkungan pada waktu inovasi, yaitu peluang, model peran, dan
aktivitas. Kewirausahaan muncul apabila memiliki motivasi, komitmen
(kesungguhan), nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Faktor-
faktor pribadi akan berkembang bila dipicu oleh lingkungan, seperti
peluang, peran, aktivitas, persaingan, sumber daya, inkubator, kebijakan
pemerintah, pesaing, pelanggan, pemasok (supplier) investor, dan banker
lainnya.
Berikut adalah proses menuju kewirausahaan yang sukses yang
diawali dengan tantangan dan diakhiri dengan keberhasilan.
Pertama, dengan ada tantangan, seorang wirausahawan akan
berpikir kreatif dan berusaha inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan
bertindak inovatif adalah orang yang produktif. Oleh sebab itu, orang
yang memiliki tantangan selalu berfikir kreatif, produktif, dan inovatif.
Kedua, dengan ada tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha
pasti ada tantangan. Sekali menemukan tantangan, maka tantangan
berikutnya akan tumbuh. Tantangan merangsang wirausahawan berpikir
kreatif dan bangkit, mengkhayal (dreams) menggagas, mencari jalan
keluar dari tantangan. Proses kreatif inilah yang oleh Zimmerer (1996)
didefinisikan sebagai “berpikir sesuatu yang baru (thinking new things)”.
Hasil berpikir (kreatif ) adalah gagasan, khayalan, imajinasi, dan ide-ide,
yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk tindakan nyata
(inovasi), yaitu “melakukan sesuatu yang baru (doing new things) untuk
menghasilkan produk-produk inovatif. Kreativitas dan inovasi dilakukan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dikenal dengan
nilai tambah. Nilai tambah akan menghasilkan daya saing, dan daya
saing akan menghasilkan peluang.
Ketiga, seseorang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif)
merupakan orang yang produktif. Orang yang produktif adalah orang
yang selalu berpikir dan bertindak untuk menghasilkan “sesuatu yang
baru dan berbeda (somethings new and different). Sesuatu yang baru dan

5
berbeda tidak lain merupakan nilai tambah. Nilai tambah
memproyeksikan kualitas, dan kualitas memproyeksikan keunggulan.
Keunggulan menghasilkan daya saing. Daya saing merupakan peluang.
Dengan demikian, orang kreatif dan inovatif adalah orang yang produktif
untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, bernilai tambah, unggul,
berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak peluang, dan identik dengan
kesuksesan.
Bila anda ingin berwirausaha, pertama yang harus muncul adalah
ide. Akan tetapi, ide itu muncul jika ada tantangan. Bila ide muncul,
harus ada kemauan. Untuk menjadi wirausahawan, ide dan kemauan saja
tidak cukup, harus memilik kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
Wirausahawan akan berhasil dan tangguh, bila ada semangat dan kerja
keras. Semangat dan kerja keras inilah modal utama yang menentukan
wirausahawan akan mengalami keberhasilan ataupun kegagalan
berwirausaha. Usaha dan pekerjaan yang tidak ditekuninya tersebut harus
sungguh-sungguh jangan hanya bersifat asal-asalan, sampingan, atau
sambilan, tetapi harus betul-betul ditekuni. Keseriusan dan ketekunan
inilah yang disebut dengan loyalitas, komitmen, dan tanggung jawab.
Ide berwirausaha juga bisa muncul dari pengalaman. Hasil survei
yang dikemukakan oleh Pegy Lambing (2000: 90) menunjukkan:
“hampir setengah (43%) dari responden menjawab bahwa mereka
mendapatkan ide untuk berbisnis berasal dari pengalaman yang diperoleh
ketika mereka bekerja di beberapa perusahaan dan bidang profesional
lainnya. Mereka mulai mengenal cara mengoperasikan usaha dan cara-
cara membuat kontak-kontak jaringan kerja”.
2. Proses Perkembangan Kewirausahaan
Menurut carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996: 3), proses
perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu internal dan eksternal,
seperti aspek pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan
lingkungan (Bygrave, 1996: 3). Faktor-faktor tersebut membentuk locus

6
of control, kreativitas, inovasi, implementasi yang dapat membuat
seseorang berkembang menjadi wirausahawan besar (Soeharto
Prawirokusumo, 1977: 5). Secara internal, inovasi dipengaruhi oleh
faktor yang berasal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-
nilai, pendidikan, pengalaman. Sementara itu, faktor yang berasal dari
lingkungan yang mempengaruhi di antaranya model peran, aktivitas, dan
peluang. Oleh karena itu, kewirausahaan berkembang, maju, dan tumbuh
melalui proses yang dipengaruhi oleh lingkungan, organisasi, dan
keluarga.
Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan di
awali dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu
keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan
menanggung resiko, dan pengalaman.
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke
dunia bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang
ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian menanggung
resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari
sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya
manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan
untuk mencapai keberhasilan.
Dalam bagan tersebut Carol Noore mengemukakan faktor-faktor
pemicu kewirausahaan dan model proses kewirausahaan kedalam empat
fase sebagai berikut.
Pertama, Fase Inovasi. Kewirausahaan berkembang dan diawali
dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi dan
lingkungan. Faktor individu yang memengaruhi inovasi adalah
pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai
pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Sementara itu, faktor eksternal

7
yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi inovasi adalah
peluang, model peran, dan aktivitas.
Kedua, Fase kejadian Pemicu. Setelah berinovasi semakin
merangsang untuk terus berproses dan timbulah kejadian pemicu.
Kejadian pemicu dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosiologi, dan
lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi kejadian pemicu
meliputi pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-
nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, keberanian menghadapi risiko,
ketidakpuasan dan usia.sementara itu, faktor lingkungan yang memicu
terdiri peluang, model peran, aktivitas, persaingan, kebijakan pemerintah.
Faktor sosiologi memicu terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua,
keluarga.
Ketiga, Fase Implementasi. Implementasi dipengaruhi oleh faktor
pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor pribadi mempengaruhi
implementasi terdiri atas visi, komitmen, manajer, pemimpin, dan
wirausahawan. Faktor lingkungan mempengaruhi implementasi terdiri
atas pesaing, pelanggan, pemasok, investor, bankir, incubator, sumber
daya, dan kebijakan pemerintah. Faktor jaringan mempengaruhi
implementasi meliputi: jaringan, kelompok, orang tua, keluarga, dan
model peran.
Keempat, Fase pertumbuhan. Implementasi mendorong
pertumbuhan. Fase pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi, organisasi,
dan lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi pertumbuhan terdiri
atas visi, komitmen, manajer pemimpin, dan kewirausahaan. Faktor
organisasi yang mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan meliputi:
kelompok, strategi, struktur, budaya, dan produk. Sementara itu, faktor
yang mempengaruhi yang berasal dari lingkungan terdiri atas: pesaing,
pelanggan, pemasok, investor, dan bankir.
Orang yang berhasil dalam kewirausahaan adalah orang yang
dapat menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku
dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis. Jadi,

8
pedoman, pengharapan, dan nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun
kelompok, berpengaruh untuk membentuk perilaku kewirausahaan.

3. Proses Pertumbuhan Kewirausahaan


Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim
yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap,
adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk
yang menjadi unggulan.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan
usaha mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan,di awali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin,apakah membuka usaha
baru atau melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan
dilakukan apakah di bidang pertanian,industri atau manufaktur,
maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek
yang terkait dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan,
SDM, Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi
bagaimana pengambilan resiko dan mengambil keputusan pemasaran
dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha
yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.

9
D. Faktor Penyebab Keberhasilan Kewirausahaan
1. Prinsip Dasar Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh 5 hal, antara lain:
a. Percaya dan yakin usahanya dapat dilakukan
b. Menerima gagasan baru dalam dunia usaha
c. Instropeksi diri
d. Mendengar saran orang lain
e. Bersemangat dan bergaul
2. Syarat Keberhasilan Usaha
Para wirausaha yang berhasil dan ingin berkembang didalam
usahanya adalah mereka yang mempunyai persyaratan tertentu, diantara:
a. Memiliki kepribadian unggul didalam usahanya
b. Mengenal diri sendiri
c. Mengetahua dan memperhatikan hambata-hambatan yang ada serta
hambatan yang mungkin terjadi
d. Mempunyai keahlian khusus
e. Memiliki kekayaan mental, spiritual dan material
f. Kemauan dan kesediaan untuk belajar dan bekerja prestatif
3. Kunci Keberhasilan Dalam Usaha
Kunci keberhasilan wirausahawan di dalam mengelola usahanya
dapat diperoleh dari berbagai kegiatan, diantaranya:
a. Kegiatan usaha melalui diri sendiri
b. Kegiatan usaha melalui kerjasama dengan orang lain
c. Kegiatan usaha sebagai karyawan
Kunci keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan
usahanya adalah:
a. Bersyukur, jujur, dan adil
b. Berpandangan luas jauh ke depan

10
c. Bersikap ramah tamah dan sabar
d. Bekerja prestatif, ulet, giat, dan rajin
e. Tidak merugikan orang lain
Keberhasilan usaha atau bisnis seorang wirausahawan dalam
mengelola usahanya dapat juga terletak pada:
a. Sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya nyata
b. Keberanian untuk berinisiatif
c. Kecakapan dan keahlian
d. Kreatifitas dan percaya diri
e. Pengalaman dan pendidikan
4. Faktor-faktor Keberhasilan Usaha
a. Faktor-faktor keberhasilan dalam usaha
a. Perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan
dengan baik
b. Visi, misi dan dedikasi yang tinggi dari usahanya
c. Komitmen yang tinggi dalam usaha untuk mencapai tujuan dan
prestasi
d. Dana yang cukup
e. SDM (Sumber Dana Manusia) yang handal
f. Manajemen usaha yang baik, tepat dan realistis
g. Faktor eksternal dan internal berupa peningkatan permintaan
barang/jasa
h. Keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha
i. Kecocokan minat terhadap barang usaha
j. Kebutuhan konsumen yang terpuaskan
k. Sarana dan prasarana sebagai penunjang usaha
b. Faktor-faktor lainnya:
a. Faktor keuntungan
b. Faktor fasilitas dan kemudahan
c. Faktor teknis dan permodalan
d. Faktor pemasaran dan penjualan

11
e. Faktor tenaga kerja dan bahan baku
f. Faktor persaingan dan resiko
g. Faktor manajemen dan pengalaman
c. Faktor-faktor pendukung keberhasilan perusahaan adalah sebagai
berikut:
a. Faktor manusia
b. Faktor keuangan
c. Faktor organisasi
d. Faktor perencanaan
e. Faktor mengatur usaha
f. Faktor pemasaran
g. Faktor administrasi
h. Faktor fasilitas pemerintah
i. Catatan bisnis, menyangkut:
Neraca
Laporan laba/rugi
Perubahan modal usaha
Banyaknya karyawan perusahaan
Pemasaran dan penjualan produk
Para pesaing dan mitra bisnisnya
Para pelanggan dan konsumen potensial
Banyaknya produk persediaan
Pasar yang dituju

E. Faktor Penyebab Kegagalan Kewirausahaan


1. Analisis Kegagalan Usaha
Apabila seorang wirausaha mempunyai jiwa kewirausahaan,
maka dia akan memandang masalah kegagalan dalam usahanya dengan
arief bijaksana dan positif. Keagagalan dalam usaha harus dihadapi
dengan :
a. Tidak berputus asa

12
b. Kegagalan harus dipandang sebagai guru untuk mendapatkan
kemajuan yang lebih baik
c. Penuh ketabahan, keberanian, keimanan dan penuh kepercayaan
d. Konsentrasi pikiran dan penuh keyakinan terhadap keberhasilan
usahanya
2. Hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan dalam usaha:
a. Perasaan takut usahanya disaingi orang lain
b. Perasaan diri sendiri menganggap lebih super dari orang lain
c. Kepribadian bersifat negatif
d. Tidak mempunyai keyakinan untuk sukses dalam usahanya
3. Mengidentifikasi Kegagalan Usaha
a. Kebiasaan menunda waktu
b. Ketekunan dan ketaqwaannya kurang
c. Kepribadian negatif
d. Kebiasaan boros
e. Kebiasaan hati-hati berlebihan
4. Faktor-faktor Kegagalan Usaha
a. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan kegagalan dalam pencapaian
tujuan usaha/bisnis adalah:
1) Kepribadian yang bersifat negates
2) Perasaan takut disaingi orang lain
3) Anggapan diri sendiri lebih super dan merasa lebih berhasil
daripada orang lain
b. Berbagai kelemahan di dalam usaha atau bisnis, adalah:
1) Tidak/jarang mempunyai perencanaan usaha tertulis
2) Tidak memiliki pendidikan yang relevan
3) Tidak berorientasi ke masa depan
4) Kurang spesialisasi
5) Jarang mengadakan inovasi
6) Tanpa pembukuan yang teratur
7) Tidak mengadakan analisis pasar

13
8) Kurang pengetahuan hukum dan peraturan
9) Kurang mempelajari ilmu modern
10) Cepat puas diri
11) Jarang melakukan pengkaderan
5. Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha
a. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk
rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa.
b. Kurang tekun dan teliti.
c. Kurangnya pengawasan.
d. Kemacetan yang sering terjadi.
e. Pelayanan yang kurang baik.
f. Tidak jujur dan kurang cekatan.
g. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
h. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i. Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-
ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas
beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
j. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
k. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
l. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
m. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
n. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
o. Banyaknya piutang ragu-ragu.
p. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha
penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.

F. Keuntungan dan Kerugian Wirausaha


Ada beberapa keuntungan dan kerugian berwirausaha. Bagi
wirausahawan tentu tidak akan dengan sengaja bertindak atau mengambil
keputusan tanpa pertimbangan dan perhitungan matang. Dari literatur

14
kewirausahaan kami berbagi sejumlah keuntungan dan kerugian dalam
menjadi wirausahawan (Suparyanto, 2006:18-28), yakni:

1. Keuntungan berwirausaha
a. Dapat memilih bidang usaha sesuai minat dan bakat; seorang
wirausahawan dapat memilih bidang usaha sesuai dengan minat dan
bakatnya, maka ia akan mencintai usahanya, dan jika ia sudah
mencintai usahanya maka segenap perhatian dan kemampuan akan
dicurahkan demi perkembangan usaha. Selain bidang usaha yang
dipilih tersebut sesuai dengan minat dan bakat tentunya yang
memang dibutuhkan oleh konsumen agar “profitable”.
b. Keuntungan usaha dapat dinikmati sendiri; usaha yang dijalankan
merupakan usaha yang dimilikinya maka keuntungan dari hasil
usaha menjadi miliknya juga. Ia akan memperoleh minimal dua
macam pendapatan. Pertama, pendapatan dari posisinya sebagai
pemilik usaha dan kedua, pendapatan yang diperoleh dari posisinya
sebagai manajer.
c. Memperoleh kepuasan; keberhasilan mengelola usaha akan
memberikan kepuasan tersendiri bagi seorang wirausahawan.
Kepuasan ini secara tidak langsung akan memotivasi dirinya untuk
lebih giat bekerja agar perkembangan usaha semakin lama semakin
baik dan kuat dalam menghadapi persaingan. Kepuasan juga akan
mempertebal rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan pihak
ketiga termasuk dengan pelanggan, pemasok, distributor, perbankan
dan investor.
d. Tidak ada yang memerintah; seorang wirausahawan, ia menjadi
pemilik sekaligus manajer dari perusahaannya maka ia juga
memegang jabatan tertinggi di perusahaan tersebut sehingga tidak
ada seorangpun yang akan memerintahnya untuk melakukan tugas-

15
tugas tertentu. Ia hanya diperintah oleh dirinya sendiri dan ia dapat
memerintah orang lain yang bekerja kepada dirinya.
e. Tidak perlu persetujuan pihak lain dalam membuat keputusan; saat
tertentu seorang wirausahawan harus mengambil keputusan tentang
sesuatu hal misalnya keputusan untuk melakukan ekspansi dengan
membuka cabang perusahaan ditempat lain, keputusan untuk
mengikuti pameran produk yang diselenggarakan oleh pihak
tertentu, keputusan joint venture, dll. Seorang wirausahawan sebagai
pemilik dan manajer perusahaan dapat memutuskan semua hal
tersebut tanpa harus menunggu kebijakan dari pihak lain, kalaupun
ia meminta pertimbangan dari tenaga ahli atau konsultan dengan
alasan agar keputusan yang akan diambil merupakan keputusan yang
paling baik bagi perkembangan perusahaan. Semua masukan dari
pihak lain menjadi pertimbangan seorang wirausahawan dan pada
akhirnya dia sendiri yang akan mengambil keputusan.
f. Mempunyai peluang membantu orang lain; Sebagai makhluk sosial
seorang wirausahawan mempunyai cukup peluang untuk membantu
orang lain misalnya dengan mengalokasikan zakat penghasilan untuk
membantu korban bencana alam, peperangan, ataupun
mempekerjakan mereka yang mempunyai potensi tetapi belum
bernasib baik mendapatkan pekerjaan, dengan tetap memperhatikan
kualitas sesuai job specification.
2. Kerugian berwirausaha:
a. Jam kerja panjang dan tidak teratur; wirausahawan tidak menutup
kemungkinan akan bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang
mulai dari bangun tidur pagi hari sampai menjelang tidur kembali di
malam hari. Waktu benar-benar tercurah kepada kepentingan usaha
apalagi jika usaha yang dijalankan sedang menghadapi kerugian atau
sebaliknya karena ingin mendapatkan keuntungan yang besar pada
periode tertentu. Selain itu jam kerja wirausahawan tidak menentu.

16
Pada saat tertentu memiliki waktu luang yang cukup tetapi pada saat
lainnya ia sangat sibuk bahkan sampai lupa beristirahat.
b. Resiko dan tanggung jawab luas; sehubungan dengan posisinya
sebagai pemilik sekaligus manajer bagi usahanya sendiri maka
seorang wirausahawan memiliki tanggung jawab yang luas terhadap
keberhasilan dan kegagalan usahanya. Wirausahawan harus
menanggung resiko pada saat terjadi kerugian pada usahanya. Tidak
menutup kemungkinan resiko harus dipertanggungjawabkan sampai
kepada harta yang dimiliki walaupun berada di luar perusahaan. Hal
ini terutama jika perusahaan bentuknya perseorangan dan pailit
sehingga akan ditutup, maka untuk memenuhi kewajiban kepada
pihak ketiga wirausahawan harus menutup semua kewajiban tersebut
walaupun dengan menggunakan harta yang ada dirumah.
c. Pendapatan tidak stabil; Salah satu kerugian yang dialami oleh
wirausahawan berhubungan dengan pendapatan. Pendapatan
wirausahawan tidak dapat dipastikan atau tidak stabil. Pada periode
tertentu pendapatan bersih setelah dikurangi dengan total
pengeluaran akan menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan
dari satu periode ke periode lainnya berubah-ubah, terkadang besar
pada saat lainnya kecil, bahkan pada periode tertentu wirausahawan
mengalami kerugian usaha. Inilah salah satu resiko yang dapat
dialami oleh wirausahawan.
d. Sering terlibat masalah keuangan; kerugian lain yang dialami oleh
hampir setiap wirausahawan adalah masalah keuangan.
Wirausahawan harus berpikir keras untuk dapat mengalokasikan
dana yang ada untuk berbagai kepentingan usaha termasuk
pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya promosi dan lain-
lain.
e. Belajar tidak ada akhirnya; wirausahawan dituntut untuk selalu
mengadaptasi berbagai perubahan yang terjadi. Keterlambatan dalam

17
mengikuti perkembangan dunia usaha akan berakibat kerugian dalam
berwirausaha.

G. Fungsi Kewirausahan
Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan,
yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran,
yaitu sebagai penemu (inotovator) dan perencana (planher).
1. Fungsi Makro
Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali,
dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Di amerika serikat, eropa barat,
dan negara-negara di asia, kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi
negara tertentu, sehingga negara-negara itu menjadi kekuatan ekonomi
dunia yang kaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
inovasi. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-
kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, yang
merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang dinamis. Bahkan
para wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Peranan wirausaha melalui usaha
kecilnya tidak diragukan lagi, karena :
a. Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui
berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi,
fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri
besar.

18
b. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal,
sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi
wirausaha-wirausaha yang tangguh.
c. Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan
nasional, alat pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan,
karena jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun di pedesaan.

2. Fungsi Mikro
Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan
ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang
baru dan berbedauntuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Dalam melakukan fungsi mikronya menurut marzuki usman (1977)
secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu
(innovator) dan sebagai perencana (planner).
a. Innovator
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan :
1) Produk baru (the new product)
2) Teknologi baru (the new technologi)
3) Ide-ide baru (the new image)
4) Organisasi usaha baru (the new organization)
b. Planner
Wirausaha berperan dalam merancang :
1) Perencanaan usaha (corporate plan)
2) Strategi perusahaan (corporate strategy)
3) Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)
4) Organisasi perusahaan (corporate organi-zation)

19
H. Model Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi adalah
kegiatan kreatif untuk menciftakan suatu konsep yang baru untuk keperluan
baru untuk dijadikan dan diimplementasikan menjadi bisnis yang sukses.
Inovasi adalah suatu fungsi khusus dari kewirausahaan, kegiatan yang
membawa sumber daya dengan kapasitas baru untuk menciftakan
kesejahteraan. Hal terpenting dari inovasi adalah gagasan, penerapan, dan
kegunaan. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Secara internal inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu
seperti: Toleransi, nilai-nilai, pendidikan dan pengalaman sedangkan secara
eksternal seperti: Pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan
lingkungan.
Pada tahap perintisan kewirausahaan, maka pertumbuhan
kewirausahaan sangat tergantung pada kemampuan pribadi, organisasi dan
lingkungan. Faktor yang berasal dari pribadi ialah komitmen, visi,
kepemimpinan, dan kemampuan manajerial . Faktor yang berasal dari
organisasi antara lain: Kelompok, struktur budaya dan strategi. Faktor
lingkungan antara lain: Pesaing, pelanggan, dan lembaga-lembaga keuangan
yang akan membantu dana.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di
dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan
adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha.
Jadi wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953,
inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut
sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai
tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun
masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu

21
dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem
baru.

B. Saran
Keterampilan wirausaha penting untuk dikuasai terutama dijaman
sekarang ketika sudah memasuki era globalisasi. Namun adanya keberhasilan
dan kegagalan dalam wirausaha jangan sampai membuat semangat menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Suryana, (2015). Kewirausahaan, Kiat Dan Proses Menuju Sukses. Jakarta:


Penerbit Salemba Empat.

Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti. (2013). Kewirausahaan Dari Sudut Pandang.


Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo.

Henry Faizal, Noor. (2017). Ekonomi manajerial. Jakarta: PT  Raja Grafindo


Persada.

Ina Primiana. (2019). Menggerakkan sektor riil UKM & industri. Bandung:
Alfabeta.

Tulus Tambunan. (2012). Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran:


Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: LP3ES

Meredith, G. Goffrey, (2016). Kewirausahaan: Teori dan praktis, Jakarta, Pustaka


Binaman Pressindo

22

Anda mungkin juga menyukai