Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Diasuh Oleh:
Drs. H. Sumartono, M. Pd.
Indah Budiarti, M. Pd

Disusun Oleh:

Alya Desma Garini (1610118320003)


Anneza Berliana Putri (1610118320004)
Ramadhani (1610118310030)
Zhazha Ummi Syahidah (1610118320037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
untuk junjungan Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Drs. H. Sumartono, M. Pd. Dan Ibu Indah Budiarti, M.
Pd. selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan dan seluruh pihak yang telah
mendukung dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ada relevansinya dengan
makalah ini sangat penulis harapkan. Kritik dan saran sekecil apapun akan penulis
perhatikan dan pertimbangkan guna penyempurnaan makalah berikutnya.Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan nilai tambah kepada para pembaca.
Amin.

Banjarmasin, Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Disiplin Ilmu Kewirausahaan..........................................................................3
2.2.1 Kewirausahaan dari Perspektif Ekonomi...............................................4
2.2.2 Kewirausahaan dalam perspektif Sosiologi............................................4
2.2.3 Kewirausahaan dalam Perspektif Psikologi...........................................4
2.2 Objek Studi Kewirausahaan............................................................................5
2.3 Karakteristik Kewirausahaan.........................................................................6
2.4 Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan...................................................................7
2.5 Sikap dan Kepribadian Kewirausahaan.......................................................10
2.6 Motif Berprestasi Kewirausahaan................................................................10
BAB III PENUTUP........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................12
STUDI KASUS KEWIRAUSAHAAN..........................................................................14
 Studi Kasus 1......................................................................................................14
 Studi Kasus 2......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi kedalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Menjadi seorang
wirausahawan berarti memadukan sikap pribadi, keuangan, dan sumber daya
yang ada di sekitar kita. Setiap wirausahawan memiliki gaya tersendiri dalam
mengelola usahanya, maka dalam berwirausaha tidak hanya mengandalkan
modal berupa uang, namun sebagai wirausahawan kita juga harus memiliki
modal dalam bentuk sikap dan kepribadian.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan sikap dan mental sebagai manusia unggul. Namun pada prakteknya
tidak mudah bagi setiap orang untuk memulai suatu usaha baru. Terkadang
timbul kekhawatiran yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian saat ingin
merintis usaha. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu bagi wirausahawan untuk
mengetahui konsep dasar dalam berwirausaha yang mencakup bagaimana
perspektif wirausaha dari segi ekonomi, sosiologi, dan psikologi agar tidak
terjadi lagi kekhawatiran yang serupa sehingga nantinya akan dimiliki sikap
dan mental sebagai wirausahawan sejati. Berdasarkan hal tersebut, penulis
menulis makalah dengan judul Konsep Dasar Kewirausahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini ditujukan untuk merumuskan
permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut :
1. Bagaimana disiplin ilmu kewirausahaan?
2. Bagaimana objek studi kewirausahaan?
3. Bagaimana karakteristik kewirausahaan?
4. Bagaimana nilai-nilai hakiki kewirausahaan?
5. Bagaimana sikap dan kepribadian kewirausahaan?
6. Bagaimana motif berprestasi kewirausahaan?
7. Bagaimana contoh studi kasus kewirausahaan?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dalam makalah ini ditujukan untuk mencari tujuan dari
dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah. Adapun
tujuan penulisan makalah, sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui disiplin ilmu kewirausahaan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui objek studi kewirausahaan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik kewirausahaan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui nilai-nilai hakiki kewirausahaan.
5. Mahasiswa dapat mengetahui sikap dan kepribadian kewirausahaan.
6. Mahasiswa dapat mengetahui motif berprestasi kewirausahaan.
7. Mahasiswa dapat mengetahui contoh studi kasus kewirausahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Disiplin Ilmu Kewirausahaan


Menurut Thomas W. Zimmerer, kewirausahaan adalah hasil dari suatu
disiplin, proses sistematis penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memenuhi
kebutuhan dan peluang di pasar. Pada dasarnya kewirausahaan tidak hanya
bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan tetapi
kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang dapat diajarkan dan dipelajari.
Robert C. Ronstadt (dalam Kuratko dan Hodgetts 1989, h.8) mendeskripsikan
kewirausahaan sebagai berikut.
“Entrepreneurship is a dynamic process of creating incremental welth.
This wealth is created by individuals who assume the major risks in terms of
equity, time, and/or care commitment of providing value for some product or
service. The product or service it self may or may not be new or unique but
value must somehow be infused by the entrepreneur by securing and
allocating the necessary skills and resources”
Kewirausahaan adalah suatu proses yang dinamis untuk meningkatkan
kesejahteraan. Kesejahteraan ini diciptakan individu-individu yang bersedia
mengambil resiko, atas kekayaan, waktu, dan/atau karier dalam menyediakan
nilai (sesuatu yang bernilai) pada barang atau jasa. Barang atau jasa itu
sendiri mungkin merupakan suatu produk atau jasa baru dan unik atau
mungkin juga tidak, tetapi nilai merupakan sesuatu yang mesti ditambahkan
oleh para pengusaha dengan menjamin dan mengalokasikan sumber daya dan
keahlian tertentu.
Nama-nama besar seperti Mooryati Soedibyo yang memproduksi
kosmetik tradisional secara modern, Tirto Utomo dengan penemuan air
mineral dan Bill gates dengan Microsoft. Nama-nama tersebut dikenal
sebagai entrepreneur (pengusaha). Mengapa mereka menjadi pengusaha yang
sukses? Jika kita amati di sekeliling kita, maka akan kita dapatkan para

3
pengusaha yang berjalan di tempat, tidak berkembang, dan kemungkinan
akan mati. Mengapa ada entrepreneur yang sukses? Mengapa ada yang tidak
sukses? Beberapa teori kewirausahaan akan dibahas yaitu teori peluang dari
ekonomi, teori kewirausahaan berdasarkan perspektif sosiologi, dan
perspektif psikologi yang menentukan pengusaha sukses atau tidak.
2.2.1 Kewirausahaan dari Perspektif Ekonomi
Kewirausahaan dari perspektif ekonomi dapat dijelaskan dari
peluang usaha dimana sumber peluang usaha tersebut berasal dari:
a. Perubahan teknologi
b. Perubahan politik dan kebijakan
c. Perubahan sosial dan demografi
d. Pendidikan
2.2.2 Kewirausahaan dalam perspektif Sosiologi
Kewirausahaan dari perspektif sosiologi mengkaji fenomena
kewirausahaan pada umumnya dan kewirausahaan sosial pada
khususnya. Pendekatan dalam sosiologi kewirausahaan berkaitan
tentang hal-hal yang menyebabkan seseorang mampu melihat peluang
usaha. Diantaranya:
a. Akses informasi
b. Pengalaman hidup
c. Pekerjaan
d. Variasi dan pengalaman hidup
e. Ikatan sosial
2.2.3 Kewirausahaan dalam Perspektif Psikologi
Kewirausahaan dari perspektif psikologi yaitu kepribadian,
motivasi, evaluasi diri, sifat kognitif, peluang, minat, berani
mengambil resiko, kreatif dan inovatif, dan menumpuhkan pola pikir
kewirausahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik
wirausaha yaitu:
a. Lingkungan keluarga dan masa kecil
b. Pendidikan

4
c. Nilai-nilai personal
d. Pengalaman kerja
Proses pembelajaran kewirausahaan di Perguruan Tinggi tidak semata-
mata diarahkan untuk berwirausaha saja tetapi berwirausaha yang sesuai
dengan bidang ilmunya (relevansi). Dengan demikian dalam perspektif ini,
yang menjadi fokus dalam kewirausahaan ini adalah upaya menemukan
peluang, melakukan kajian dan mengimplementasikan dalam pasar. Hal ini
yang dikenal sebagai inovasi yaitu sebuah ide kreatif yang diimplementasikan
baik dalam bentuk produk, jasa atau proses bisnis yang lain.

2.2 Objek Studi Kewirausahaan


Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability)
seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soeparman
Soemohamidjaja objek studi kewirausahaan meliputi :
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha
2. Kemampuan memotivasi diri
3. Kemampuan untuk berinisiatif
4. Kemampuan berinovasi
5. Kemampuan membentuk modal uang atau barang modal
6. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri selalu tepat waktu
dalam tindakan
7. Kemampuan yang dilandasi dasar-dasar keagamaan
8. Kemampuan mengambil hikmah dari pengalaman yang baik ataupun
pengalaman buruk
Beberapa bukti empiris telah menunjukkan, salah satunya adalah hasil
penilitian dari David Mc Clelland bahwa kesejahteraan penduduk di suatu
negara dipengaruhi oleh perkembangan ekonominya. Sementara itu
perkembangan ekonomi ditentukan oleh sejauh mana penduduk negara
tersebut mempunyai spirit kewirausahaan.
Spirit kewirausahaan tidak harus dilalukan dengan cara berwirausaha
tetapi dapat ditumbuhkan dalam organisasi yang disebut sebagai

5
intrapreneurship. Realitas memang menunjukkan kerancuan istilah
kewirausahaan yang selalu dikonotasikan dengan berwirausaha
(entrepreneurial) atau wirausahaan (entrepreneur). Oleh karenanya, perlu
diperjelas pengertian ketiga istilah tersebut.

2.3 Karakteristik Kewirausahaan


Geoffrey G. Meredith mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan
seperti berikut :
Ciri-ciri Watak
Keyakinan, ketidaktergantungan,
Percaya Diri
individualistis, optimis
Kebutuha dan berprestasi, berorientasi
laba, ketekunan danketabahan, tekad
Berionteasi pada tugas dan hasil
kerja keras dan dorogan kuat, energik
dan inisiatif
Pegambilan resiko dan suka Kemampuan untuk mengambil resiko
tantangan yang wajar
Kemampuan sebagai pemimpin,
Kepemimpinan bergaul dengan orang lain,
menanggapi saran-saran dan kritik
keorisinilan Inovaif, kreatif dan fleksibel
Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan dan pespektif

M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan karakteristik


kewirausahaan sebagai berikut :
1. Desire for responsibility yaitu : memiliki rasa tanggung jawab atas
usaha-usaha yang dilakukannya dan selalu mawas diri.
2. Preference for moderate risk yaitu lebih memilih resiko yang moderate,
rtinya ia selalu akan menghindari resiko baik yang terlalu rendah maupun
yang terlalu tinggi.
3. Confidence in their ability to success yaitu percaya kemampuan dirinya
untuk berhasil

6
4. Desire for immediate feedbackyaitu menghendaki umpan balik yang
segera.
5. High level of energy, memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Future orientation, berorientasi ke masa depan, perspektif dan
berwawasan jauh ke depan.
7. Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorgansasikan
sumberdaya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada
uang.
Vernon A. Musselman, Wasty Sumanto dan Geoffrey Meredith,
mengemukakan secara ringkas ciri-ciri kewirausahaan sebagai berikut :
1. Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri
2. Kemauan untuk mengambil resiko
3. Kemampuan untuk belajar dari pengalaman
4. Memotivasi diri sendiri
5. Semangat untuk bersaing
6. Orientasi pada kerja keras
7. Percaya pada diri sendiri
8. Dorongan untuk berprestasi
9. Tingkat energi yang tinggi
10. Tegas
11. Yakin pada kemampuan sendiri
12. Tidak suka uluran tangan pemerintah
13. Tidak tergantung pada alam dan berusaha tidak menyerah pada alam
14. Kepemimpinan
15. Keorisinilan
16. Berorientasi kemasa depan dan penuh gagasan

7
2.4 Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan
Sujuti membagi nilai-nilai kewirausahaan dalam dua dimensi yaitu :
1. Pasangan sistem nilai kewirausahaan yang berorientasi materi dan non
materi.
2. Nilai-nilai yang beorientasi pada kemajuan dan nilai-nilai kebiasaan.
Penerapan masing-masing nilai tergantung pada fokus dan tujuan
masing-masing wirausaha. Empat nilai dengan orientasi dan ciri masing-
masing, dengan adalah sebagai berikut :
1. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-
cirinya pengambilan resiko, terbuka terhadap teknologi dan megutamakan
materi.
2. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar
materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rxsasa tanggung jawab,
pelayanan, sikap positif dan kreativitas.
3. Wirausaha yang berorientasi pada materi dengan berpatokkan pada
kebiasan yang sudah ada, misal : perhitungan usaha dengan ira-kira, sering
menghadap kearah tertentu (aliran fengshui) supaya berhasil.
4. Wirausaha yang berorientasi pada non materi, bekerja berdasarkan
kebiasaan dan biasanya tergantung pada pengalaman , berhitung dengan
menggunakan mistik, paham etnosentris dan taat pada tata cara leluhur.
Dari beberapa ciri kewirausahaan diatas terdapat beberapa nilai hakiki
penting dari kewirausahaan, yaitu :
1. Percaya diri (self confidence), kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan,
arsa, inisiatif, kreativitas, keberaniaan, ketekunan, semangat kerja keras
dan kegairahan berkarya.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil, selalu berinisisatif yaitu mempunyai
keinginan untuk selalu mencari dan memulai dengan tekad yang kuat.
3. Keberanian mengambil resiko, tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif.
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.

8
4. Kepemimpinan, memiliki sifat-sifat :
a. Kepeloporan
b. Keteladanan
c. Tampil berbeda
d. Mampu berpikir divergen dan konvergen
5. Orientasi ke masa depan, perspektif, selalu mencari peluang, tidak cepat
puas dengan keberhasilan dan pandangan jauh ke depan.
6. Keorisinilan : kreativitas dan inovasi, kemampuan untuk berpikir yang
baru dan berbeda, sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk bertindak
yang baru dan berbeda.
Menurut Zimmerer untuk mengembangkan keterampilan kreatif
digunakan otak sebelah kanan ciri-cirinya:
1. Selalu bertanya “apa ada cara yang lebih baik?”
2. Selalu menantang kebiaaan tradisi dan kebiasaan rutin.
3. Berefleksi/merenung dan berpikir dalam.
4. Berani bermain mental, berusaha untuk melihat masalah dari perspektif
yang berbeda.
5. Menyadari kemungkinan banyak jawaban daripada satu jawaban yang
benar.
6. Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan mencapai sukses.
7. Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk
menghasilkan pemecahan inovatif.
8. Memiliki keterampilan helicopter, yaitu kemampuan untuk bangkit diatas
kebuiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif lebih luas dan
kemudian memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.
Dengan mengunakan otak sebelah kirir, menurut Zimmerer ada tujuh
langkah proses kreatif:
Tahap 1 : Persiapan
Tahap 2 : Penyelidikan
Tahap 3 : Transformasi
Tahap 4 : Penetasan

9
Tahap 5 : Penerangan
Tahap 6 : Pengujian
Tahap 7 : Implementasi

2.5 Sikap dan Kepribadian Kewirausahaan


Setiap kewirausahaan meliputi keterbukaan, kebebasan, pandangan yang
luas, berorientasi pada masa depan, berencana, berkeyakinan, sadar dan
menghormati orang lain.
Menurut Harsojo medernisasi sebagai sikap yang menggambarkan:
1. Sikap keterbukaan bagi pembaharuan dan perubahan
2. Kesanggupan membentuk pendapat secara demokratik
3. Berorientasi pada masa kini
4. Meyakini kemampuan sendiri
5. Meyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Menganggap bahwa ganjaran itu hasil dari prestasi
Menurut Dusselman seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai
oleh pola-pola dan tingkah laku sebagai berikut:
1. Inovasi
2. Keberanian untuk menghadapi resiko
3. Kemampuan manajerial
David Mc Clelland mengemukakan enam ciri perilaku kewirausahaan:
1. Keterampilan mengambil keputusan dan mengambil resiko yang moderat
dan bukan atas dasar kebetulan belaka.
2. Energik, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif.
3. Tanggung jawab individual.
4. Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambil dengan
tolak ukur satuan uang sebagai indikator keberhasilan.
5. Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan dimasa yang akan datang.
6. Memiliki kemampuan berorganisasi, meliputi kemampuan,
kepemimpinan, dan manajerial.

10
2.6 Motif Berprestasi Kewirausahaan
Minat berwirausaha lahir dari motif ingin berprestasi. Terdapat beberapa
alasan mengapa seseorang berwirausaha (Yuyun Wirasasmita):
1. Alasan keuangan
Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan, dan
sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Alasan pelayanan
Untuk membuka lapangan pekerjaan, menatar, dan membantu
meningkatkan perekonomi masyarakat.
3. Alasan sosial
Untuk memperoleh gengsi/status, agar dapat dikenal dan dihormati,
menjadi contoh bagi orang agar dapat ditiru orang lain, dan agar dapat
bertemu orang banyak.
4. Alasan pemenuhan diri
Untuk menjadi atasan/mandiri, mencapai sesuatu yang diinginkan,
menghindari ketergantungan pada orang lain, menjadí 1ebih produktif,
dan menggunakan kemanipuan pribadi.

11
5.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah memperhatikan uraian tersebut maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu
yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko
serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Kewirausahaan adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta
pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi
tanggung jawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan atau dapat juga
diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberikan
nilai terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
Selain itu, terdapat pula ciri - ciri seorang wirausahawan yang berhasil
dalam menjalankan usahanya. Adapun ciri - ciri tersebut antara lain adalah
memiliki visi dan tujuan yang jelas, inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi
pada prestasi, berani mengambil risiko, kerja keras, bertanggung jawab,
komitmen pada berbagai pihak, serta mengembangkan dan memelihara
hubungan baik dengan berbagai pihak.

3.2 Saran
1. Saran Bagi Penulis
Sebaiknya penulis lebih meningkatkan wawasan mengenai
kewirausahaan. Sehingga, penulis sebagai generasi muda sekarang ini,
setelah lulus dari ranah perkuliahan, tidak hanya menjalankan profesi
sesuai jurusan yang diampu saja, namun juga dapat menciptakan usaha
dan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

12
2. Saran Bagi Masyarakat
Sebaiknya, di lingkungan masyarakat umum pun bisa diadakan
sosialisasi mengenai dunia kewirausahaan. Sehingga, masyarakat bisa
paham bagaimana cara untuk berwirausaha. Jika masyarakat bisa
membuka usahanya sendiri, otomatis orang tersebut juga membuka
lapangan pekerjaan bagi orang lain yang masih berstatus pengangguran.

13
STUDI KASUS KEWIRAUSAHAAN

 Studi Kasus 1
Fitri adalah seorang mahasiswi teknik informatika STIMIK
Banjarmasin. Untuk meringankan biaya kuliah dan memperoleh uang jajan
tambahan, dia berpikir untuk memulai suatu usaha, yaitu usaha online shop
aksesoris Handphone. Dia mengambil barang jualannya dari luar kota
untuk memaksimalkan keuntungannya, karena lebih murah dibandingkan
harga di dalam kota, selain memasang di media dia juga memanfaatkan
relasi pergaulannya untuk mempromosikan barang jualannya ke teman-
temannya, sehingga dia dapat menambah pembelinya. Kemudian untuk
memperluas daerah penjualannya dia membuka reseler untuk menjualkan
barang jualannya dengan berbagai resiko yang ada.
 Studi Kasus 2
Hajir adalah seorang mahasiswa pendidikan matematika 2016 ULM
Banjarmasin. Selain menjadi mahasiswa dia juga seorang nanang Hulu
sungai Tengaj (HST). Untuk meringankan biaya kuliah dan memperoleh
uang jajan tambahan dia memulai usaha dengan menjual kembali cemilan
yang dia beli, kemudian dikemas sedemikian rupa dan dia beri merk
sendiri sehingga mempunyai harga jual yang tinggi. Dan dengan relasi
pergaulannya yang luas dia bisa mempromosikan dagangannya secara
luas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hisrich, R.D. dkk. 2005. Enterpreneurship. Sixth edition. New York: McGraw-
Hill.

Longenecker Justin G, Moore Carlos W, Petty J, William ; Kewirausahaan :


Manajemen Usaha Kecil, 11th Edition, Salemba empat, Jakarta

Meredith Geoffrey G, et al (2000) ; Kewirausahaan : Teori dan Praktek, Cetakan


6, LM PPM & Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Suryana Dr, Msi (2003) ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses
Menuju Sukses, Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta.

Zimmerer Thomas W., Scarborough (2005) ; Pengantar Kewirausahaan dan


Manajemen Bisnis Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta.

Yusuf Suhardi Drs, Msi (2011) ; Kewirausahaan, Cetakan 1, Penerbit Ghalia


Indonesia, Bogor.

Daryanto (2012) ; Menggeluti Dunia Wirausaha, Cetakan I, Penerbit Gava


Media, Yogyakarta.

15
PERTANYAAN

1. Penanya : Isyatir Radiah (1610118320013)


Kelompok : 12
Seringkali ketika kita berwirausaha, kita akan mendapati orang-orang yang
melemahkan semangat kita dalam berwirausaha, salah satunya melalui
ungkapan-ungkapan seperti “Kenapa masih aja dagang, padahal daganganmu
tidak laku?”, “udah deh, ngapain capek-capek berwirausaha, toh
keuntungannya ga seberapa”. Bagaimana cara mengatasi orang-orang seperti
ini?

Jawaban :
Dalam berwirausaha kita pasti akan dihadapkan dua hal. Pertama adalah orang-
orang yang memberikan kita motivasi untuk terus semangat. Kedua, orang-
orang yang membuat mental kita jatuh. Untuk menghadapi orang-orang yang
kedua, kita memerlukan penyeimbang, yakni dengan memperbanyak orang-
orang pertama. Salah satunya adalah dengan masuk kedalam komunitas-
komunitas berwirausaha, disana kita akan menemukan motivasi baru untuk kita
memulai kembali.

2. Penanya : Aliya Ulfah (1710118120001)


Kelompok : 2
Pertama, tadi ada dijelaskan pada kewirausahaan dari perspektif ekonomi pada
perubahan politik dan kebijakan. Nah bisakah berikan contoh bentuk wirausaha
yang seperti apa untuk dapat mengambil peluang dari adanya perubahan politik
dan kebijakan!
Kedua, apakah maksud dari timbal balik yang segera?
Jawaban :
Untuk contoh di Indonesia pada perubahan politik dan kebijakan adalah
perubahan dalam pemilihan kepala daerah secara langsung, baik ditingkat

16
provinsi, dan kabupaten/kota memberikan peluang besar untuk berwirausaha,
seperti usaha sablon, percetakan spanduk, dll.
umpan balik yang segera berarti menuntut feedback dari seseorang yang
bersangkutan dengan segera, seperti kerja sama atau target yg harus dicapai
oleh karyawan.

3. Nama : Fahriza Muhaimin (1710118210011)


Kelompok : 4
Bagaimana tanggapannya tentang ungkapan “ngapain kuliah, sedangkan orang-
orang diluar sana tidak kuliah pun bisa sukses”.

Jawaban :
Ungkapan-ungkapan seperti itu yang dapat membuat seseorang insecure.
Kesuksesan adalah sebuah prestasi, jadi hargai prestasi apapun yang didapan
oleh orang lain, entah dari segi akademik maupun non-akademik, dari melalui
belajar formal maupun nonformal.
seseorang yg kuliah sudah memperoleh bekal dari masa perkuliahnya,
bagaimana menyikapi suatu masalah, bagaimana memikirkan langkah
selanjutnya sudah ada di bangku kuliah

Tanggapan dari pertanyaan Fahriza Muhaimin :


1. Kelompok 3:
Liko Noor Rafianto Rahadhian (1710118210016)
Tanggapan :
Tentang pilihan, setiap individu mempunyai pilihan masing-masing dalam
hidupnya. Khususnya dalam hal meraih kesuksesan, banyak jalan menuju
kesuksesan, tinggal kitanya mau memilih yang mana. Mau pilih sukses
lewat perguruan tinggi atau sukses dengan belajar nonformal, semua itu
adalah hal yang benar.
2. Kelompok 5:
 Muhammad Rizal (171710118210024)

17
Tanggapan :
Definisi sukses itu adalah kebahagiaan. Banyak orang dapat banyak uang
tapi dia tak bahagia, misalnya Mickel Jackson. Jadi suksesnya kita itu
tergantung dengan kebahagian kita. Contohnya : “saat ini saya bahagia
saya kuliah, saya menikmati proses ini”.
 Wafa Islamiyah (1710118220031)
Tanggapan :
Kembali lagi pada mindset. Semuanya tergantung pada pola pikir
masing-masing. Yang bilang bisa sukses tanpa kuliah, itu karena mereka
punya mindset “belajar tak perlu lewat perguruan tinggi, akupun bisa
belajar diluar kampus”. Sedangkan yang bilang sukses dapat diraih
dengan kuliah, itu karena mereka punya pola pikir belajar terstruktur,
yakni melalui pembelajaran formal.

18

Anda mungkin juga menyukai