OLEH
PRODI MANAJEMEN
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
kebaikanNya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ruanglingkup (disiplin
kewirausahaan, konsep, konteks dan hakikat kewirausahaan) Makalah ini saya buat guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Kewirausahaan
Saya menyadari bahwa makalah yang Saya buat ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan saya. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat saya perlukan guna melengkapi kekurangan dari makalah saya.
Saya berharap makalah yang kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
ii
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Permasalahan...................................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
ILMU KEWIRAUSAHAAN.....................................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................5
PENUTUP..................................................................................................................................5
A. Kesimpulan.....................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dapat menolong manusia menjadi lebih baik. Pendidikan yang paling cocok
adalah pendidikan yang mampu memberikan suatu bekal minimum kepada peserta didik,
sehingga mereka tidak harus lagi tercekam oleh pola berpikir mencari kerja. Pendidikan yang
dapat memberikan bekal berupa kemampuan menciptakan kerja atau mandiri. Untuk mampu
menciptakan kerja diperlukan latihan mengenal dan menguasai kesempatan. Melalui program
pendidikan dan latihan, membiasakan cara berpikir dan bersikap mental maju. Keahlian yang
diperlukan terutama keahlian mengurus atau menyelesaikan sesuatu, menawarkan sesuatu,
dan keahlian tertentu termasuk penguasaan bahasa asing tertentu.
Latihan kewirausahaan menyangkut keimanan, jiwa dan semangat, sikap mental dan
watak kepribadian, daya pikir kreatif, risiko dan persaingan, kemampuan meyakinkan,
kepengurusan (manajemen), serta keterampilan usaha. Pendidikan kewirausahaan merupakn
bekal minimum yang patut dimiliki dan diberikan kepada setiap manusia Indonesia agar
dalam kehidupan sehari-harinya lambat laun dapat mencapai keerhasilan yang maksimal
melalui pengalamannya. Pendidikan kewirausahaan secara bertahap dapat membendung
kebiasaan meminta dan lebih membekali dengan kebiasaan memberi.
Dewasa ini banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan untuk mencukupi
kebutuhan hidup. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi hal tersebut, diantaranya adalah
minimnya pendidikan yang dimiliki, tidak memiliki keterampilan yang cukup, sempitnya
lapangan pekerjaan, serta kurang adanya perhatian dari pemerintah untuk menciptakan
lapangan pekerjaan bagi mereka.
Sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menciptakan peluang usaha agar tidak
menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Para pemuda harus memiliki pola pikir yang
dinamis dan kreatif dalam upaya meminimalisir adanya krisis ekonomi dan berusaha untuk
mengembangkan kewirausahaan dalam rangka mensejahterakan masyarakat.
.
B. Permasalahan
C. Tujuan
1
BAB II
ILMU KEWIRAUSAHAAN
2
B. Konsep kewirasahaan
C. Konteks kewirausahaan
Menurut sri edi swasono, wirausahawan adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha
adalah wirausahawan. Wirausahawan adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung
resiko yang mempunyai visi kedepan dan memiliki keunggulan dalam prestasi dalam bidang
usaha
Pandangan Psikolog
Wirausahawan adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk
memperoleh suatu tujuan, suka menguji coba atau bereksperimen untuk menampilkan
kebebasan dirinya diluar kekuasan orang lain.
3
Pandangan Pemodal
Wirausahawan adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan
cara-cara baru untuk menggunakan sumberdaya. Mengurangi pemborosan, dan membuka
lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
D. Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara
kreatif. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian, dan keberanian
menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan
memelihara usaha baru. Dari beberapa konsep kewirausahaan, ada enam hakikat penting
kewirausahaan, yaitu:
1) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis.
2) Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda.
3) Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha).
4) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (verture growth).
5) Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (innovative) yang bermanfaat
memberikan nilai lebih.
6) Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Berdasarkan keenam konsep di atas, secara ringkas kewirausahaan dapat definisikan
sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya,
proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan
dengan keberanian untuk menghadapi resiko.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,
dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Pada dasarnya semua manusia dipaksa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing
dan melalui usaha yang mereka jalankan itu artinya mereka telah memenuhi kebutuhannya
masing-masing. Dahulu mungkin kata kewirausahaan dikhususkan bagi mereka yang
mempunyai bakat sejak lahir dalam berwirausaha dan yang mempunyai pengalaman lapangan
langsung dan tidak bias dipelajari atau diajarkan. Tetapi paradigma saat ini tidak lagi seperti
itu. Kewirausahaan bukanlah bakat bawaan sejak lahir maupun pengalaman lapangan
langsung. Tetapi lebih tepatnya sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap manusia dapat
dipelajari dan juga diajarkan
DAFTAR PUSTAKA
Afif. 2011. Kewirausahaan. http://thez-afif.blogspot.co.id/2011/10/konsep-dasar-
kewirausahaan.html. diakses pada tanggal 06 Maret 2017 pukul 11.07.
Sulastri, Attie Srie. 2008. Kewirausahaan untuk SMK. Bandung: Grafindo Media Pratama.