Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH

KELOMPOK I

KEWIRAUSAHAAN
(ENTERPRENEURSHIP)
DOSEN: Dr. ENDANG SUGIARTI, S.E., M.M.

OLEH:

YOSEPH OKTAVIANUS (201010500031)


AMANDA PUTRI OKTAVIA (201010504946)
ABDUL JAFARUDIN (201010504855)

TAHUN 2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami (Penyusun) bisa menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan/Enterpreneurship.
Dengan penyusunan makalah ini, sangat diharapkan agar kami selaku mahasiswa dapat lebih
meningkatkan pengetahuan tentang dunia kewirausahaan. Pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan tambahan pengetahuan sebagai bekal nanti dalam memasuki dunia kerja.
Akhir kata, kami (Penyusun) menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas
makalah ini.

Tangerang, 1 Juli 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang......................................................................................................................
B. Tujuan
Penulisan...................................................................................................................

BAB II: PEMBAHASAN


A. Disiplin Ilmu
Kewirausahaan................................................................................................
B. Inti dan Konsep Dasar
Kewirausahaan..................................................................................
C. Pengertian Kewirausahaan, Wirausaha dan
Wirausahawan………………………………..
D. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan……………………………………………………………
E. Tujuan, Fungsi dan Peran
Wirausaha....................................................................................

BAB III: PENUTUP


A.
Kesimpulan.........................................................................................................................
B.
Saran...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang


dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu
yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yangmenjadi sumber
keuanggulan untuk di jadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan
dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya.
Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini
dijelaskan tentang pengertian, hakekat,ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan
dalam perekonomian nasional.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang dapat penulis rangkum dari latar belakang diatas adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana disiplin ilmu serta inti dan konsep dasar ilmu kewirausahaan ?
2. Apa pengertian kewirausahaan, Wirausaha dan Wirausahawan ?
3. Bagaimana jiwa dan sikap kewirausahaan serta tujuan, fungsi dan peran wirausaha?

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalahsebagai


berikut:

1. Menjelaskan apa itu pengertian kewirausahaan.


2. Menjelaskan apa saja tujuan khusus kewirausahaan.
3. Menjelaskan apa saja manfaat kewirausahaan

BAB II
PEMBAHASAN

A. DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,


kemampuan, dan perilaku seseorang dalam memghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks
bisnis menurut Zimmerer ( 1996 ) “Kewirausahaan adalah hasil dari suatu usaha disiplin
serta proses sistematis serta penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi
kebutuhan dan peluang di pasar.”
Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di
lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga wirausaha tidak dapat
dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi
merupakan disiplin ilmu yang dapat diajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat
kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang
menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar
mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam
mewujudkan cita-citanya. Oleh sebab itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki
bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus mempunyai pengetahuan tentang segala aspek
usaha yang akan ditekuninya.
Dilihat dari awal perkembangannya, sejak awal abad ke-20, kewirausahaan sudah
diperkenalkan di beberapa Negara, misalnya di Belanda dikenal sebagai “Ondermener”
dan di jerman dikenal sebagai “Untermehner”. Di beberapa negara, kewirausahaan
memiliki beberapa tanggung jawab, antara lain tanggung jawab dalam mengambil
keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan
komersil, penyediaan modal, penerimaan dan penanganan tenaga kerja, pembelian,
penjualan, pemasangan iklan, dan lain-lain. Kemudian pada tahun 1950-an, pendidian
kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara seperti di eropa, amerika dan kanada.
Bahkan sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan,
manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha baru. Pada tahun 1980-an, hamper 500
sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan
kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu.
Menurut Soeharto prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai
suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena:
1) Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori,
konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2) Kewirausahaan memiliki 2 konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha,
yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang
memisahkan antara meejemen dan kepemilikan usaha.
3) Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemmpuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4) Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dn pendapatan,
atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di bidang industri,
kemudian berkembang dan diterapkan diberbagai bidang lainnya, maka disiplin ilmu
kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang pesat. Pada awalnya
kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, namun kemudian diterapkan di
berbagai bidang lain seperti industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan institusi
lain seperti lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya lainnya. Dalam
bidang-bidang tertentu, kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam
menciptakan perubahan, pembaharuan, dan kemajuan. Kewirausahaan tidak hanya dapat
digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai kiat kehidupan
secara umum dalam jangka panjang untuk menciptakan peluang.

Objek Studi Kewirausahaan


Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan
dalam bentuk prilaku. Menurut Soeparman S., kemampuan seseorang yang menjadi obek
kewirausahaan meliputi:

 Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.

Dalam merumuskan tujuan perlu adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian
dibaca, diamati berulang-ulang sampai dipahami secara mendalam.

 Kemampuan memotivasi diri.

Yaitu untuk melahirkan suatu tekad keauan yang besar.

 Kemampuan berinisiatif.

Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah


orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga kebiasan tersebut menjadi
suatu inisiatif.
 Kemampuan berinovasi.
 Kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual.
 Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri.
 Kemampuan mental yang dilandasi agama.
 Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang
baik maupun menyakitkan.
Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Dilihat dari perkembangannya, kewirausahaan dikenal secara populer pada awal abad ke-18.

 Tahun 1755: Seorang Irlandia bernama Richard cantillon yang berdiam di Prancis
merupakan orang pertama yang menggunakan istilah “wirausaha” dalam bukunya
Essai sur la nture du commerce en generale. Dalam buku tersebut, ia menelaskan
bahwa wirausaha adalah seseorang yang mengambil resiko. Pada awalnya, wirausaha
merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah dan
menjualnya dengan harga yang tidak pasti.

 Tahun 1912: Schumpeter mengartikan wirausaha yang sampai saat ini masih relevan
dan masih diikuti banyak kalangan. Menurutnya wirausaha tidak selalu bararti
pedagang atau manajer, tetapi juga seorang yang unik yang memiliki keberanuan
dalam mengambil resiko dan memperkenalkan produk-produk yang inovatif serta
teknologi baru ke dalam perkonomian.

 Tahun 1994: sejalan dengan perkembangan konsep kewirausahaan, Peter F. Drucker


mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda.

 Tahun 1995: Definisi yang dikemukakan oleh Peter F. Drucker dikemukakan lebih
luas lagi oleh Peter Hisrich yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah proses
penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan
waktu dan usaha, diikuti dengan penggunaan uang, fisik, resiko, dan kemudian
menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.

 Tahun 1996: Definisi diatas tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh
Thomas W. Zimmerer yang mengungkapkan bahwa kewirausahan merupakan proses
penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari peluang
yang dihadapi orang dalam setiap hari.

B. INTI DAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN


Untuk memahami seseorang yang memiliki karakteristik kewiraushaan , coba kita amati
siswa yang berprestasi dan menjadi juara kelas, guru teladan, pengusaha yang berhasil,
atlet yang berprestasi, bupati yang sukses membangung daerahnya dan sebagainya.
Pertanyaannya mengapa mereka berhasil? Apa yang dilakukan mereka? Bagaimana
komitmen mereka? Bagaimana motivasi mereka? Tujuan apa yang ingin dicapai mereka?
Bagaimana cara mencapai tujuan tersebut? Kemampuan apa yang mereka miliki ?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk memudahkan kita merumuskan konsep atau
pengertian kewirausahaan. Pengertian kewirausahaan sebenarnya melekat pada ciri-
cirinya, yaitu setiap orang yang pandai meraih dan menciptakan peluang.
Peluang-peluang tersebut diciptakan melalui penciptaan nilai nilai tambah barang atau
jasa (usaha untuk hidup) dengan cara menerapkan cirri-ciri yang melekat padanya.
C. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN, WIRAUSAHA DAN WIRAUSAHAWAN

Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri
dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang,
menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan
adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya,
bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan
dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap
wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, hari
demi hari, minggu demi minggu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan
kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi
dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang
terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk
meningkatkan kehidupannya.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri dalam
menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya,
msaayarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya
dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia
menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara
lainnya.
Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam
bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan
istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin
proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter
yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah
bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang
baru atau pun yang telah ada.
Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan
untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah
wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki
substansi yang agak berbeda.
Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) mengemukakan definisi
wirausaha sebagai berikut: “An entrepreuneur is one who creates a new business in the
face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying
opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those
opportunuties”.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru
dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap.
Mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-
tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau
dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental
dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam
rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu
kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different)
melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan
watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam
dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada, ada 6 (enam) hakekat penting kewirausahaan sebagai
berikut (Suryana,2003:13), yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis
(Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai
lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang


baru dan berbeda dari yang lainnya yang telah ada melalui pemikiran yang kreatif
serta dibarengi dengan tindakan inovatif dengan tujuan yakni untuk menciptakan
peluang usaha.
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa yang berani dan mampu dalam
berusaha yang sifatnya secara mandiri dengan mendayagunakan segala sumber daya
yang ada, baik dari kemampuan atau keahliannya sendiri (mampu menemukan inovasi
dan memiliki kreatifitas yang tinggi) maupun sumber daya lainnya.

 Cara menciptakan peluang usaha

Didalam berwirausaha, seseorang dituntut untuk bisa menciptakan suatu peluang yang
baru dengan pemikiran-pemikiran yang inovatif baik itu sesuatu yang baru ditemukan
maupun sesuatu yang telah ada, namun dilakukan perubahan berupa perbaikan
maupun inovasi. Adapun cara-cara menciptakan peluang usaha yaitu antara lain
sebagai berikut dibawah ini:
a. Pengembangan teknologi.
b. Penemuan pengetahuan ilmiah.
c. Perbaikan produk barang atau jasa yang sudah ada.
d. Menemukan cara baru untuk meningkatkan produktivitas dengan sumber daya
yang lebih efisien.

 Kreatifitas dan inovasi dalam kewirausahaan

Selain cara-cara menciptakan peluang usaha baru dalam berwirausaha, didalam


sebuah wirausaha pastinya juga tidak luput dari istilah kreatifitas dan juga inovasi.
Apa itu kreatifitas dan inovasi?, berikut ini akan dijelaskan maksud dari kreatifitas
dan inovasi tersebut yaitu antara lain:
Pengertian kreatifitas
Kreatifitas adalah suatu kemampuan atau keahlian didalam mengembangkan berbagai
ide-ide, gagasan, teknik, metode, peluang-peluang dan cara-cara baru dalam
memecahkan berbagai permasalahan dan menemukan peluang.
Pengertian inovasi
Inovasi adalah suatu kemampuan atau keahlian didalam menerapkan kreatifitas dalam
rangka memecahkan permasalahan dan juga mencari serta menemukan peluang-
peluang dan medaya-gunakan ide pemikiran, kemampuan dalam berimajinasi,
berbagai stimulan serta personal atau individu yang membuatnya dalam menghasilkan
suatu produk baru, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain dan
lingkungannya.

D. JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN


Selain cara menciptakan peluang usaha dan kreatifitas serta inovasi dalam kewirausahaan,
dalam berwirausaha terdapat juga beberapa sikap serta jiwa yang harus dan wajib dimiliki
oleh seseorang wirausaha.
Apa saja jiwa dan sikap berwirausaha tersebut yaitu meliputi diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Penuh percaya diri, keyakinan yang tinggi, selalu optimis, punya komitmen, disiplin
serta bertanggung jawab.
2. Memiliki inisiatif, penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif.
3. Memiliki motif berprestasi, orientasi pada hasil dan wawasan kedepan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan dan berani tampil beda.
5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan dan menyukai tantangan.

 Pengertian Wirausahawan

Dari pengertian wirausaha diatas hampir sama dengan pengertian kewirausahaan. Yang
memberdayakan antara wirausaha dan wirausahawan adalah objek atau pelaku yang
melakukan wirausaha. Jadi, bisa dikatakan bahwa wirausahawan adalah pelaku yang
berani untuk mengambil risiko dan melihat peluang usaha.
Dalam menjalankan berbagai prosesnya, wirausaha mengombinasikan berbagai macam
faktor reduksi seperti tenaga kerja, sumber daya alam, material dan peralatan lain yang
dibutuhkan. Seorang wirausahawan juga dapat menghasilkan nilai yang lebih tinggi atau
disebut dengan creative destruction yang akan menambah keterampilan kreativitas.

 Ciri-Ciri Wirausaha

Wirausaha juga memiliki ciri-ciri khusus terlebih bagi wirausaha yang benar. Jadi, jika
kita ingin memulai sebuah usaha pastikan jenis wirausaha yang akan dibuat memang
benar dan tidak menyalahi aturan. Berikut ini adalah ciri-ciri wirausaha yang baik dan
benar.
 Selalu Berpikir Positif
Berpikir positif menjadi hal yang penting jika kita ingin memulai sebuah wirausaha.
Berpikir positif ini sangat penting terutama bagi kita yang akan mengambil keputusan
dalam sebuah usaha.
Terlebih dalam berwirausaha peluang untuk gagal itu ada, hal inilah yang membuat
banyak orang takut untuk memulai sebuah usaha. Padahal dengan berpikir positif
secara tidak langsung rasa cemas ini akan berubah menjadi sikap optimis bahwa usaha
yang dilakukan akan berhasil. Hal ini juga yang membuat anda akan jauh lebih
semangat dalam menjalankan sebuah usaha.

 Selalu Percaya Diri


Berpikir positif saja tidak cukup, namun kita juga harus memiliki sikap yang berani
dan penuh dengan percaya diri. Yakinlah bahwa usaha yang kita dirikan sendiri ini
bisa sukses. Dengan sikap percaya diri yang tinggi, hal ini bisa turut mendukung
pekerjaan yang sedang dijalankan. Sehingga jiwa menjadi lebih termotivasi untuk
mewujudkan sebuah usaha yang sukses.
 Berani Mengambil Risiko
Seorang wirausahawan juga selalu berani untuk mengambil risiko. Sebab, risiko ini
akan selalu ada pada setiap keputusan yang akan Anda ambil meskipun peluang risiko
ini besar ataupun kecil. Beberapa risiko yang mungkin terjadi dalam dunia usaha
adalah kecelakaan, kebakaran, kegagalan, dan juga munculnya kerugian.
Dalam menghadapi risiko, kita juga harus tenang dan berusaha untuk mencari jalan
keluar. Sebab, semakin tinggi dan besar usaha yang dibuat, maka risikonya juga akan
semakin besar. Sama halnya dengan semakin tinggi dan besar sebuah usaha, maka
keuntungannya juga akan semakin besar.
 Memiliki Jiwa Pemimpin
Seorang wirausahawan juga harus memiliki jiwa kepemimpinan, apa jadinya jika
anda mendirikan sebuah perusahaan namun tidak memiliki jiwa kepemimpinan
sedikitpun. Bukankah usaha yang dijalankan tidak akan bisa berjalan? Sebab, ketika
kita berwirausaha, secara otomatis kita akan menjadi seorang bos.
Jika terjadi suatu masalah secara tiba-tiba, maka kita yang harus sigap di depan dan
menghadapi permasalahan tersebut. Kita juga harus memikirkan solusi untuk
memecahkan masalah. Tidak hanya itu saja, kita juga harus memimpin karyawan
terutama dalam meningkatkan kinerjanya di perusahaan.
 Selalu Menatap Masa Depan
Yang namanya enterpreneur sejati selalu berpikir untuk situasi yang akan datang.
Misalnya tepat dalam mencari peluang untuk menciptakan usaha yang lebih sukses di
masa yang akan datang.
Oleh sebab itu, seorang wirausaha harus memiliki literasi yang kuat mengenai
wawasannya sehingga ia dapat mengembangkan ide-ide baru di masa yang akan
datang.
 Berorientasi Pada Hasil
Menjadi wirausahawan itu berarti kita harus selalu berorientasi pada setiap hasil yang
didapatkan. Hal ini sangat penting, sebab dalam dunia usaha pasti akan ada hambatan
yang membuat kita bisa menyerah. Namun dari hambatan tersebut kita juga akan
merasa tertantang, sehingga hasil yang diinginkan bisa didapatkan sesuai dengan
rencana.

 Membudayakan Perilaku, Sikap, Kemampuan dan Semangat Untuk Menjadi


Wirausahawan
Setelah melihat orang lain sukses, masyarakat juga banyak belajar dari kesuksesan
orang tersebut. Bahkan mereka juga akan mencoba berwirausaha dengan lebih
semangat dan daya juang yang lebih gigih.
Fungsinya adalah mereka ingin mendapatkan keberhasilan dari usaha yang dijalankan.
Hal ini berarti, dengan adanya wirausaha banyak orang yang mulai memiliki sikap
semangat dan kemampuan untuk memulainya.

 Dapat Memajukan dan Menyejahterakan Masyarakat

Menciptakan sebuah usaha secara tidak langsung kita juga dapat memajukan dan
menyejahterakan masyarakat. Mengapa? Sebab dari berwirausaha secara otomatis kita
akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang berada di wilayah
perusahaan.
Sebagai contoh, saya membuka pabrik kayu, maka saya juga membutuhkan karyawan
untuk membantu proses produksi. Dari ini masyarakat sekitar bisa ikut bergabung
untuk membantu proses produksi usaha saya.
Dengan demikian saya turut membantu perekonomian masyarakat dan membuatnya
menjadi lebih maju dan sejahtera. Satu lagi, dengan berwirausaha, saya juga dapat
turut membantu menurunkan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.

 Meningkatkan Jumlah Wirausaha Dengan Kualitas yang Baik


Setiap usaha tentunya membutuhkan sumber daya manusia untuk membantu
menjalankan usahanya. Nah, sumber daya ini tentunya tidak boleh sembarangan,
namun harus diberdayakan sehingga dapat menghasilkan sumber daya yang
berkualitas.
Saat sumber dayanya berkualitas, maka secara tidak langsung produk yang dihasilkan
juga sama-sama akan berkualitas. Ketika kita berhasil, bisa jadi sumber daya yang
berkualitas juga membentuk usaha baru yang sama berkualitas. Dari sini mereka juga
bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri.
Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan
dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki sesorang untuk
kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan, jiwa kewirausahaan
ditanamkan sejak seseorang mulai sadar bahwa uang itu penting dan seseorang tersebut
memeliki keterampilan atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa dijual, sesorang
akan belajar untuk lebih mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa
kewirausahaan sejak dini, kerena dia akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari
keterampilan ataupun hasil pembelajaran yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan
sebuah karya yang dapat dijual, entah itu makanan, pakaian, jasa, atau barang-barang lain.

1. Sikap Mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam
keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi
budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi
merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban
masyarakat dari bangsa itu sendiri.
Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan merajalela di
negeri ini. Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur penting dalam dunia
kewirausahaan sekaligus dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik
alamiah seperti kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif
dalam motivasi dan proaktivitas.
Para wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menemukan
kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Tunjukan sikap mental yang
positif terhadap pekerjaan wirausahawan, karena sikap inilah yang akan ikut
menentukan keberhasilan wirausahawan.
2. Kepemimpinan
Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang
lain sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha membangkitkan suatu
keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap
tepo seliro.
Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa
kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan
sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan
lain dari pada umumnya pengusaha. Mereka “tampil beda”.
3. Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan. Yang
perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer
saja. Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan
ibu rumah tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan
belanjaannya. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur.
Gunanya jelas, yaitu untuk menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap pekerjaan,
agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam
penyerahannya.
4. Ketrampilan
Lapisan terluar dari struktur prioritas kewirausahaan adalah ketrampilan. Banyak
pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan
bisa diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya
tidaklah terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya
seorang penjahit dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah
perusahaan pakaian jadi yang cukup besar.
Namun demikian, kalau wirausahawan mau meneliti lebih jauh, ternyata
keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata,
melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership
yang bersangkutan yang menuntun dan membawanya ke jenjang sukses.

E. TUJUAN, FUNGSI DAN PERAN WIRAUSAHA

Kewirausahaan merupakan proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa


visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Berikut adalah tujuan
wirausaha:

1. Menjaring dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.

Dengan semakin berkembang suatu usaha, tentu akan membutuhkan semakin banyak
sumber daya manusia untuk mengelolanya. Hal ini lantas akan membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Menambah lapangan pekerjaan juga membantu
untuk mengurangi pengangguran yang ada. Saat ini, masih banyak masyarakat yang
belum memiliki pekerjaan. Dengan berkembangnya suatu usaha yang diciptakan oleh
para enterpreneur ini, maka masyarakat yang kesulitan mendapat pekerjaan ataupun
masih kekurangan secara finansial dapat terbantu. Ini adalah tujuan wirausaha yang
pertama.
2. Membantu menularkan semangat berwirausaha.

Seorang wirausaha tentunya memiliki jiwa yang kreatif, kompetitif, dan kaya akan
ide, inovasi ataupun terobosan. Tujuan wirausaha yang satu ini bisa disalurkan kepada
masyarakat yang memang menginginkan sebuah pembaharuan atau terobosan dan
ingin memiliki usahanya sendiri. Dengan saling berbagi ide ataupun memberikan
inspirasi, masyarakat juga akan tergerak untuk mencoba membuka sebuah usaha.

3. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.

Dengan membantu menularkan semangat untuk berwirausaha, hal ini akan


meningkatkan jumlah wirausahawan yang ada pada suatu daerah atau kawasan.
Tujuan wirausaha pada dasarnya saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Apabila karyawan yang pernah bekerja membuka usahanya sendiri, hal ini akan
semakin menambah peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya.

4. Menebarkan semangat untuk berinovasi.

Dewasa ini, masyarakat memiliki pola pikir yang berbeda dengan masyarakat
sebelumnya. Berbagai inovasi serta ide akan selalu berkembang dan bervariasi. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya penjaja makanan dan variasi yang mereka tawarkan di
setiap kota. Makanan adalah contoh umum yang mudah menjadi sebuah tren. Hal ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk mengembangkan inovasi dalam
berwirausaha. Sebuah inovasi dan kreativitas tak selalu terpaku pada suatu hal. Dan
jika produk yang ditawarkan memiliki nilai lebih di mata masyarakat, produk tersebut
tentu akan semakin naik nilai jualnya.

 Fungsi dan peran wirausaha

Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan yaitu secara mikro
dan makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu
(innovator) dan perencana (planner). Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan
menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, dan
sebagainya.
Sebagai perencana, wirausaha berperan merancang tindakan dan usaha baru,
merencanakan strategi usaha yang baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam
meraih sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang baru, dan lain-lain.
Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan
kekayaan, dan kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan
perekonomian suatu negara.
 Manfaat Kewirausahaan

Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, dan atau
menengah percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih
banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar.
Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausahawan sebaiknya mempertimbangkan
manfaat kepemilikan bisnis mikro, kecil, dan atau menengah.
Manfaat adanya para wirausaha, adalah sebagai berikut:
 Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai
dengan kemampuannya.
 Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
 Memberikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan
perintah agama.
 Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut
diteladani.
 Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan, dan kesejahteraan.
 Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun
dan jujur dalam menjalani pekerjaan.
 Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak
boros.

 Sasaran dan Asas Kewirausahaan

Sasaran kewirausahaan adalah sebagai berikut:


 Para generasi muda pada umumnya, anak-anak sekolah, anak-anak putus sekolah, dan
para calon wirausaha.
 Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil dan koperasi.
 Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha (BUMN), organisasi profesi, dan
kelompok-kelompok masyarakat.

 Asas Kewirausahaan:
 Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat.
 Kemampuan usaha secara tekun, teliti, dan produktif.
 Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis,
termasuk keberanian mengambil resiko bisnis.
 Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
 Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif.

 Karakterisitik Wirausahawan

Para wirausahawan sukses di beberapa negara pada umumnya memiliki karakteristik


yang relatif sama. William D. Bygrave, seperti yang dikutip oleh Suparyanto
mengemukakan 10 Karakteristik kewirausahaan yang terangkum dalam The Ten-D
Character of Enterpreneurship, sebagai berikut:
 Dreams (Mimpi), visi masa depan serta kemampuan untuk mengimplementasikan
mimpi tersebut.
 Decisiveness (Ketegasan), tidak mengulur-ngulur waktu dalam mengambil
keputusan, kecepatan dianggap sebagai kunci kesuksesan.
 Doers (Pelaku), menentukan suatu tindakan dan melakukannya secara tepat dan
tepat.
 Determination (Ketetapan Hati), mengimplementasikan usaha dengan komitmen
total, tidak menyerah saat mengalamai kesulitan.
 Dedication (Berdedikasi), memiliki dedikasi total terhadap usahanya.
 Devotion (Kesetiaan), mencintai usaha mereka sehingga efektif dalam menjual
produk bagi kemajuan usahanya.
 Details (Terperinci), bersifat kritis dan melakukan perincian dalam berbagai hal
yang menyangkut usahanya.
 Destiny (Nasib), bertanggungjawab atas dirinya dan tidak tergantung kepada orang
lain.
 Dollars (Uang), menjadikan uang sebagai salah satu ukuran kesuksesan, jika sukses
maka akan mendapatkan uang yang banyak.
 Distribute (Distribusi), mendistribusikan atau mendelegasikan sebagaian dari tugas,
wewenang dan tanggungjawab kepada orang lain.

F. IDE DAN PERAN KEWIRAUSAHAAN

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai
potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua
resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
a) Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
b) Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
c) Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada 3 (tiga) resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1) Resiko pasar atau persaingan
2) Resiko financial
3) Resiko teknik
Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa
baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan
evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Bagaimana ide bisa menjadi peluang?
Jawaban atas pertanyaan ini, diantaranya:
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih
baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara
melakukan suatu pekerjaan.

Sumber Peluang Potensial


Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau
disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi
produk dan jasa riil.

Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:


1. Menciptakan produk baru dan berbeda.
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu
wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur
pasar yang perlu diperhatikan :
 Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
 Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan
wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
a. Analisis demografi pasar,
b. Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,
c. Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat
dianggap dapat menciptakan peluang.
2. Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :
a. Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
b. Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
c. Dukungan keuangan,
d. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Proses inovasi :
1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan masalah-masalah
4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
7. Mencari pemecahan sementara
8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9. Bergerak terus jika semuanya baik
10. Mencapai keberhasilan

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari Entrepreneurship dalam bahasa
Inggris. Kata Entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Perancis yaitu
“entreprend” yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini
diperkenalkan pertama kali oleh Rihard Cantillon (1755).
Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say (1803) untuk
menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis
dari tingkat produktivitas rendah di tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih
banyak lagi. Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan
kepribadian seseorang.
The officer of Advocacy of Small Business Administration, bahwa kewirausahaan yang
berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian. Seperti telah diungkapkan
bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai
kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang
kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.

B. SARAN
Makalah yang kami susun saat ini belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masih
terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan. Karena kami hanya manusia biasa
yang tidak luput dari khilaf/kesalahaan, kelebihan itu hanya milik Allah SWT
semata.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atau pembaca
demi perbaikan dimasa mendatang

DAFTAR PUSTAKA

1. http://broulla.blogspot.com/2016/04/makalah-ruang-lingkup-disiplin-ilmu.html?m=1

2. https://www.google.com/amp/s/rubyofhazzard.wordpress.com/2011/05/25/konsep-inti-
kewirausahaan/amp/

3. https://www.materibelajar.id/2019/07/pengertian-kewirausahaan-dan-wirausaha.html?
m=1

4. https://moondoggiesmusic.com/pengertian-wirausaha/#gsc.tab=0

5. https://binus.ac.id/entrepreneur/2019/07/04/jiwa-kewirausahaan/#:~:text=Jiwa
%20wirausaha%20adalah%20jiwa%20kemandirian,uang%20itu%20penting%20dan
%20seseorang

6. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-tips-menumbuhkan-jiwa-entrepreneurship/

7. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta/article/download/5102/pdf

Anda mungkin juga menyukai