Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK 3

Yoseph Oktavianus............(201010500031)
Denta Ardhian Wijanarko...(201010500144)
Nur Afifah...........................(201010500119)
Nela Anisa..........................(201010500538)
Fajar Setiawan.....................(201010502302)
MATERI
PEMBAHASAN

RASIO
LIKUIDITAS
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya finansialnya yang segera
harus dipenuhi.

Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) yaitu rasio untuk


LIKUIDITAS mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat
pada waktunya.
Current Ratio (Rasio
Lancar)
RASIO
LIKUIDITAS 1. Cash Ratio
YANG UMUM
DIGUNAKAN (Rasio Kas)
3. Quick Ratio
(Rasio Cepat)
RASIO
LANCAR
(CURRENT RATIO)
ASET LANCAR
CURRENT RATIO= -----------------------
UTANG LANCAR
Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
RUMUS kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat
diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah
aset lancar perusahaan dapat menjamin utang
lancarnya.
Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin utang-
utang perusahaan kepada kreditor
Secara umum dapat dikatakan Current Ratio
kurang dari 2 : 1 (200 %) dianggap kurang
baik.
RASIO LANCAR
(CURRENT RATIO) Catatan:
2 Rupiah harta lancar
dapat menutupi 1 Rupiah utang lancar.
Apabila suatu perusahaan menetapkan
bahwa "Current Ratio" yang harus
dipertahankan adalah 3:1 atau 300 %, ini
berarti bahwa setiap utang lancar sebesar Rp
1 harus dijamin dengan aktiva lancar Rp 3
RASIO LANCAR
atau dijamin dengan “net working capital”
(CURRENT RATIO) Rp 2.
Dengan demikian, maka rasio modal kerja
dengan utang lancar adalah 2:1 (karena
modal kerja tidak lain adalah kelebihan aset
lancar diatas utang lancar).
Apabila perusahaan suatu saat
mempunyai modal kerja netto (net
working capital) sebesar Rp ,-
Berapakah utang lancar maksimal
PERTANYAAN yg harus dipunyai perusahaan ?
Dengan asumsi perusahaan tetap
mempertahankan current ratio 300
%.
MODAL KERJA BERSIH = ASET
LANCAR – UTANG LANCAR (NET
WORKING CAPITAL)
Current Ratio = 300 % = 3:1 = Rp 3 aset
lancar bisa menutupi Rp 1 utang lancar
PEMBAHASAN

MODAL KERJA = 3 – 1 = 2 = Rp 10.000


Jadi utang lancar = Rp 10.000 : 2 = Rp 5.000
Aset Lancar = Rp 10.000 + Rp 5.000 = Rp
15.000
Current Ratio = 15.000/5.000 x 100 % Neraca Aset Lancar Rp
15.000,-

Utang Lancar Rp 5.000,-

Net Working Capital Rp


PEMBAHASAN
Jadi utang lancar maksimal sebesar Rp 5.000,-

Current Ratio = /5.000 x 100 %


= 300 % (3 :1)
Jika utang lancar
perusahaan tersebut
Rp 6.000,- sedangkan modal
PERTANYAAN
kerjanya adalah Rp 10.000,-
Berapakah “Current
Ratio”nya ?
Net Working Capital = Aset Lancar – Utang
Lancar
Aset Lancar = Net Working Capital + Utang
Lancar = 10.000 + 6.000 =16.000
Neraca
PEMBAHASAN Aset Lancar Rp 16.000,-
Utang Lancar Rp 6.000,-
Modal Kerja Rp 10.000,-
Current Ratio = 16.000/6.000 x 100 %
= 267 %
RASIO
CEPAT
(QUICK RATIO)
Quick Ratio:

RUMUS:
FORMULASINYA
Aset Lancar – Persediaan
Rasio Cepat = -------------------
Utang Lancar
Untuk mendapatkan kepastian yang lebih besar seringlah
kita mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan selain
current ratio, dilengkapi dengan menggunakan “Quick
ratio” atau “Acid test ratio” sebagai alat pengukurnya.
RASIO Dalam hal ini kita hanya mengambil elemen aktiva lancar
CEPAT yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi untuk
dibandingkan dengan current liabilities.
(QUICK RATIO)
Seperti : Kas, Efek dan piutang elemen persediaan tidak
diperhitungkan, karena persediaan merupakan harta lancar
yang paling tidak lancar.
Secara umum, dapat
dikatakan
RASIO “Quick ratio”
CEPAT
(QUICK RATIO)
kurang dari 1 : 1
dan atau
100 % dianggap kurang baik.
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajibannya dengan tidak memperhitungkan
persediaan, karena persediaan memerlukan waktu
RASIO yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang
CEPAT kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan
(QUICK RATIO) lebih likuid daripada piutang.
Jika current ratio tinggi tapi quick rationya
rendah, menunjukkan adanya investasi yang
sangat besar dalam persediaan.
RASIO KAS
(CASH RATIO)
Rasio ini untuk mengukur jumlah kas tersedia dibanding dengan
RASIO KAS utang lancar. Pengertian kas kadang-kadang diperluas dengan
setara kas (cash equivalent) meliputi surat berharga yang mudah
diperjualbelikan.
(CASH RATIO)
Rumus Kas + Surat Berharga

perhitungannya Rasio Kas = ---------------------------- = X

adalah: Utang Lancar


KOMPOSISI 2010 2011
LAPORAN
KEUANGAN

• Total Aset Lancar 1.640 1.350


• Total Uang Lancar 750 750
(Inventory)
• Cash on Hand
• Cash on Bank 250 260
• Marketable 350 300
Securities 100 100

Hitunglah :
Current Ratio (2010 dan 2011)
Quick Ratio (2010 dan 2011)
Cash Ratio (2010 dan 2011)
 Menjual Aset tetap secara tunai.

Dengan Cara  Adanya setoran modal pemilik berupa kas atau elemen aset
lancar lainnya.
 Adanya pinjaman (utang) jangka panjang.
 Dengan utang lancar tertentu,
diusahakan untuk menambah aset
lancar.
Tingkat Likuiditas
suatu perusahaan  Dengan aset lancar tertentu,
dapat ditingkatkan diusahakan untuk mengurangi
dengan cara sebagai utang lancar.
berikut:
 Dengan mengurangi jumlah utang
lancar bersama-sama dg
mengurangi aset lancar.
Pada akhir tahun 2007 suatu perusahaan mempunyai aset lancar
sejumlah Rp 600.000.000,- dan utang lancar Rp 200.000.000,-
1. Apabila perusahaan ingin membeli inventory secara kredit

KASUS supaya current ratio tidak kurang dari 250 % berapa jumlah
inventory yang dapat dibiayai dengan utang lancar?

2. Kalau kita ingin mencapai CR = 400 % berapa jumlah kas


yang dapat digunakan untuk membayar utang lancar?

Anda mungkin juga menyukai