Anda di halaman 1dari 43

School of

Business and MANAJEMEN KEUANGAN


Management

SEPTIAN ABBIYYAH GANI


Universitas
Indonesia septian.abbiyyah@gmail.com
ANALISIS RASIO KEUANGAN
• PENGERTIAN ANALISIS RASIO KEUANGAN
• MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN
• TEKNIK ANALISIS RASIO KEUANGAN
• TAHAPAN ANALISIS RASIO KEUANGAN
• JENIS-JENIS RASIO KEUANGAN
• ANALISIS RASIO KEUANGAN
PENGERTIAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

• Analisis rasio merupakan cara analisa dengan menggunakan perhitungan


perbandingan dari data kuantitatif yang terdapat dalam Laporan keuangan
• James C V Horne dalam Kasmir (2008: 104) mengartikan rasio keuangan
adalah indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi yang diperoleh
dengan membagi satu angka dengan angka lainya.
• Irawati (2005: 22) rasio keuangan adalah teknis analisis dalam bidang
manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan
suatu perusahaan dalam periode tertentu ataupun hasil-hasil usaha suatu
perusahaan pada satu periode tertentu dengan cara membandingkan dua
buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan baik kolom
neraca maupun laba rugi.
• Sehingga Analisis rasio keuangan adalah metode analisis yang
menghubungkan nominal (angka-angka) yang terdapat pada laporan
keuangan suatu perusahaan guna mengetahui posisi keuangan serta menilai
kinerja manajemen dalam periode tertentu.
PENGERTIAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

• Analisis Rasio Keuangan dilakukan dengan jalan memanfaatkan


angka-angka yang ada pada laporan Neraca maupun laporan Rugi
Laba.
• Ada rasio keuangan yang hanya menggunakan angka-angka pada lapaoran
Neraca, ada rasio keuangan yang menggunakan angka-angka pada laporan
Rugi Laba dan ada rasio keuangan yang dihitung menggunakan angka-angka
baik laporan Neraca maupun laporan Rugi Laba.
• Untuk dapat melakukan analisis rasio perlu dilakukan perhitungan
rasrio-rasio keuangan dari angka-angka yang ada pada laporan
keuangan.
• Setiap angka rasio mencerminkan suatu aspek tertentu dari perusahaan.
Sehingga dari sebuah laporan keuangan sangat bisa dibuat angka rasio yang
beragam.
MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN

• Manfaat analisis rasio keuangan yaitu:


• Sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan
• Sebagai rujukan untuk membuat perencanaan
• Mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan
• Memperkirakan potensi risiko yang dihadapi dikaitkan dengan adanya
jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok
pinjaman
• Sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi
TEKNIK ANALISIS RASIO KEUANGAN

• Teknik Analisis Rasio ada beberapa cara diantaranya:


• Analisis horizontal (trend analysis), yaitu membandingkan rasio-rasio
keuangan perusahaan dari tahun-tahun yang lalu dengan tujuan agar dapat
dilihat trend dari rasio-rasio perusahaan selama kurun waktu tertentu.
• Analisis vertikal, yaitu membandingkan data rasio keuangan perusahaan
dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri untuk
waktu yang sama.
TAHAPAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

MASALAH KEUANGAN

Mengumpulkan Memasukan sesuai Memperoleh


Laporan Keuangan rumus Hasil

Mengambil MenerapkMasalah Mengartikan Hasil


Keputusan Keuanganan pada Rasio

Evaluasi
JENIS-JENIS RASIO KEUANGAN

Rasio Keuangan

RASIO LIKUIDITAS Rasio Solvabilitas Rasio Aktivitas Rasio Profitabilitas Rasio Pasar

Time Interest Total Assets Turn


NWCTA Gros Profit Margin earning per share
Earned Over

Total Debt Working Capital


CURRENT RATIO Net Profit Margin price earning ratio
Coverage Turn Over

Debt to Asset Fixed Assets Return on Assets Price to book value


QUICK RATIO
Ratio Turnover Ratio ratio

Debt to Equity Return on Equity


CASH RATIO Inventory Turnover
Ratio Ratio

Account
Receivable Turn Operating Ratio
Over

Return on Capital
Employed
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO LIKUIDITAS
• Menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek keuangannya yang harus segera dipenuhi
pada saat ditagih.

NWCTA

CURRENT RATIO
RASIO LIKUIDITAS
QUICK RATIO

CASH RATIO
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO LIKUIDITAS
• NETT WORKING CAPITAL to TOTAL ASSETS (NWCTA)
• DEFINISI : modal kerja netto (selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban
lancar) atau jumlah kas bersih yang menunjukan potensi cadangan kas dari
perusahaan.
• RUMUS :

• Contoh Perhitungan : = 59,77

• Artinya : 59,77% aktiva bisa dirubah menjadi kas dalam waktu pendek
setelah dipakai melunasi kewajiban jangka pendek.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO LIKUIDITAS
RASIO LANCAR (Current Ratio)
• DEFINISI : Rasio CR dapat digunakan untuk mengukur seberapa kemampuan dari aktiva
lancar perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancar

Rumus :
Current Ratio = aktiva lancar (current assets) / hutang Lancar (current liabilities)

• Contoh Perhitungan : perusahaan memiliki aktiva lancar sebesar Rp10.000.000 dan


kewajiban lancar sebesar Rp5.000.000, Maka current ratio perusahaan adalah
Current Ratio = 10.000.000 : 5.000.000 = 2,0
• Artinya : setiap satu satuan kewajiban lancar perusahaan dijamin dengan 2 satuan aktiva
lancar perusahaan.
• Kriteria :
• Dikatakan baik apabila : Nilai Current Ratio diatas 1,0 dan dibawah 3,0
• Jika dibawah 1,0 berarti perusahaan tidak memiliki aktiva lancar (current assets) yang dapat dipergunakan untuk
menutupi hutang Lancar (current liabilities).
• Jika diatas 3,0 berarti perusahaan tersebut tidak mengalokasikan aktiva lancarnya secara optimal, tidak
memanfaatkan aktiva lancarnya secara efisien, dan tidak mengelola modalnya dengan baik.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO LIKUIDITAS
• Quick Ratio
• DEFINISI : kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar atau tanpa memperhitungkan persediaan karena persediaan
akan membutuhkan waktu yang lama untuk diuangkan dibanding dengan aset lainnya.

Rumus :
Quick ratio = (aktiva lancar – persediaan) : utang lancar

• Contoh Perhitungan : Perusahaan Maju Jaya memiliki aktiva lancar senilai Rp20.000.000,
inventaris Rp2.000.000, dan kewajiban lancar Rp6.000.000.
• Maka rasio cepatnya adalah: (Rp.20.000.000 – Rp.2.000.000) : Rp.6.000.000.000 = 3,0

• Artinya : Kemampuan membayar perusahaan hanya dengan menggunakan aktiva lancar


3,0 kali lipat dari total kewajiban lancar
• Kriteria :
• Dikatakan baik apabila : Nilai Current Ratio diatas 1,0 dan dibawah 3,0
• Jika dibawah 1,0 berarti perusahaan tidak memiliki aktiva lancar (current assets) yang dapat
dipergunakan untuk menutupi hutang Lancar (current liabilities).
• Jika diatas 3,0 berarti perusahaan tersebut tidak mengalokasikan aktiva lancarnya secara optimal,
tidak memanfaatkan aktiva lancarnya secara efisien, dan tidak mengelola modalnya dengan baik.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO LIKUIDITAS
Cash Ratio
• DEFINISI : merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang harus
segera dipeuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan
• Rumus : Cash ratio = (kas + surat berharga) : utang lancar
• Contoh Perhitungan : suatu perusahaan memiliki kas senilai Rp5.000.000, surat
berharga senilai Rp3.000.000 dan kewajiban lancar sebesar Rp5.000.000. Maka kas
rasionya adalah:
• (5.000.000 + 3.000.000) : 5.000.000.000 = 1,6
• Artinya : Kemampuan membayar perusahaan hanya dengan menggunakan kas 1,6 kali lipat
dari total kewajiban lancar
• Kriteria :
• Dikatakan baik apabila : Nilai Current Ratio diatas 2,0 dan dibawah 3,0
• Jika dibawah 2,0 berarti perusahaan tidak memiliki aktiva lancar (current assets) yang
dapat dipergunakan untuk menutupi hutang Lancar (current liabilities).
• Jika diatas 3,0 berarti perusahaan tersebut tidak mengalokasikan aktiva lancarnya secara
optimal, tidak memanfaatkan aktiva lancarnya secara efisien, dan tidak mengelola
modalnya dengan baik.
School of
Business and MANAJEMEN KEUANGAN
Management

SEPTIAN ABBIYYAH GANI


Universitas
Indonesia septian.abbiyyah@gmail.com
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO SOLVABILITAS / LEVERAGE
• Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang. Suatu perusahaan dikatakan “solvabel” apabila perusahaan
mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutangnya. Sebaliknya
apabila jumlah aktivatidak cukup atau lebih kecil dari jumlah hutangnya
berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “insolvabel”.
• mengukur seberapa tingkat penggunaan utang oleh perusahaan. Atau disebut
juga dengan rasio Coverage yaitu mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban tetapnya (jangka panjang)

Rasio Solvabilitas

Time Interest
Total Debt Coverage Debt to Asset Ratio Debt to Equity Ratio
Earned
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO SOLVABILITAS / LEVERAGE
Tujuan Manfaat
• Untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu • Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan
melunasi utangnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. terhadap kewajiban kepada pihak lainnya.
• Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban • Untuk menganalisis kemampuan perusahaan
kepada pihak lainnya kreditor. memenuhi kewajiban yang bersifat tetap seperti
angsuran pinjaman termasuk bunga
• Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban yang bersifat tetap seperti angsuran pinjaman • Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva
termasuk bunga khususnya aktiva tetap dengan modal.
• Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya • Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan
aktiva tetap dengan modal dibiayai oleh hutang.
• Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai • Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan
oleh utang. berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
• Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan • Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari
terhadap pengelolaan aktiva. setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan
utang jangka panjang.
• Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka • Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera
panjang. akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri.
• Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan
ditagih, terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO SOLVABILITAS / LEVERAGE
• Time Interest Earned (TIE)
• DEFINISI : Kemampuan dalam membayar bunga pinjaman, dinyatakan dalam
berapa kali kemampuan dari laba dalam membayar bunga.

Rumus :
Time Interest Earned = Laba sebelum bunga dan Pajak / Bunga

• Contoh Perhitungan : suatu perusahaan memiliki Laba Kotor senilai U$


101,5, dan Bunga 1,60 Maka kas Time Interest Earned adalah:
TIE = 101.5 / 1,60 = 63.437

• Artinya : laba sebelum bunga dan pajak (laba operasi) perusahaan yang
bersangkutan mampu membayar bunga 63 kali.
• Kriteria : Dikatakan baik apabila rasio TIE adalah antara 50 sampai 100 kali
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO SOLVABILITAS / LEVERAGE
• Total Debt Coverage (TDC)
• DEFINISI : Kemampuan dalam membayar bunga pinjaman, dinyatakan dalam
berapa kali kemampuan dari laba dalam membayar bunga.
• Rumus :

• Contoh Perhitungan :

• Artinya : artinya kemampuan laba operasi dalam menutupi utang jangka panjang
sebesar 32, 8% dari pokok pinjaman
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO SOLVABILITAS / LEVERAGE
Debt to Equity Ratio (DER)
• Pengertian : Adalah perbandingan yang menunjukkan total utang dengan ekuitas atau
modal bersih yang dimiliki perusahaan setelah membayarkan semua kewajibannya

• Manfaat : Rasio ini mengukur seberapa banyak kekayaan perusahaan yang dibiayai oleh
utang

• Rumus : Debt to Equity Ratio = Total Libilitie : Total Equity

• Contoh : suatu perusahaan memiliki total Total Libilitie 6.720.843.000.000 dan Total
Equity 11.419.406.000.000 Maka Debt to Equity Rationya adalah :
DER = 6.720.843.000.000 / 11.419.406.000.000 = 0,59

• Artinya : Setiap satu rupiah modal dipakai menjamin 0.59 utang

• Kriteria : Semakin rendah maka perusahaan menjadi semakin baik karena modal yang
digunakan murni seluruhnya digunakan untuk aktivitas usaha bukan untuk membayar
hutang.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO SOLVABILITAS / LEVERAGE
Debt to Asset Ratio (DAR)
• Pengertian : Ratio yang digunakan untuk membandingkan berapa besarnya
aktiva perusahaan dengan jumlah utang secara total
• Manfaat : Rasio ini mengukur seberapa banyak aktiva perusahaan yang dibiayai
oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva, atau mengukur persentase berapa besar dana yang berasal
dari utang.
• Rumus : Debt to Asset Ratio = Total Libilitie : Total Assets
• Contoh : Suatu perusahaan memiliki total Total Libilitie 6.720.843.000.000 dan
Total Assets 18.558.329.000.000 Maka Debt to Asset Ratio nya adalah :
DAR= 6.720.843.000.000 / 18.558.329.000.000 = 0,36
• Artinya : Setiap Rp. 1 Hutang dijamin oleh 0,36 Asset atau 36% dari total aset
bersumber dari hutang
• Kriteria : Semakin rendah maka perusahaan menjadi semakin baik karena modal
yang digunakan murni seluruhnya digunakan untuk aktivitas usaha bukan untuk
membayar hutang.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO AKTIVITAS
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau efektivitas perusahaan dalam
pemanfaatan semua sumber daya atau asset (aktiva) yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Tujuan Manfaat
• mengukur berapa lama penagihan piutang selama • Dalam bidang piutang
satu periode atau berapa kali dana yang ditanam • mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih selama
dalam piutang ini berputar dalam satu periode satu periode.
• menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days • dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanam dalam
piutang ini berputar dalam satu periode.
of receivable), dimana hasil perhitungan ini • Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau tidaknya
menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan
tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
• Dalam bidang persediaan
• menghitung berapa hari rata-rata persediaan • Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata persediaan
tersimpan dalam gudang. tersimpan dalam Gudang
• berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap • Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau tidaknya
modal kerja yang digunakan bagian marketing.
• mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam • Dalam bidang aktiva dan penjualan
aktiva tetap berputar dalam satu periode. • Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu
• mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan periode.
dibandingkan dengan penjualan • Manajemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva
perusahaan dibandingkan dengan penjualan dalam suatu
periode tertentu.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO AKTIVITAS

Rasio
Aktivitas

Account
Total Assets Turn Working Capital Fixed Assets Inventory
Receivable Turn
Over Turn Over Turnover Turnover
Over
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO AKTIVITAS
Total Assets Turn Over (TATO)
• Pengertian : Adalah perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu
perusahaan yang menjelaskan tentang kecepatan perputaran total aktiva dalam satu
periode tertentu.
• Rumus :
Total Assets Turn Over = Penjualan / Total Aktiva x 100%
• Contoh : Suatu perusahaan memiliki total penjual 16.305 miliar dan memiliki total aset
18.558 miliar. Maka Total Asset Turn Overnya adalah :
Total Asset Turn Over = (16.305 / 18.558 )*100 % = 87,86
• Artinya : 87,86% dari total aktiva berasal dari penjualan.
• Kriteria : Semakin besar rasio ini maka kondisi operasional perusahaan semakin baik.
Maksudnya yaitu perputaraan aktiva lebih cepat sehingga menghasilkan laba dan
pemakaian keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan semakin optimal
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO AKTIVITAS
Working Capital Turn Over (WCTO)
• Pengertian : adalah perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih suatu
perusahaan.
• Manfaat : mengukur aktivitas bisnis yang dibandingkan dengan aktiva lancar atas
kewajiban lancar sehingga banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang diperoleh
perusahaan untuk setiap rupiah modal kerja dapat terlihat.
• Rumus :
Working Capital Turn Over = Penjualan / Aktiva Lancar – Utang Lancar
• Contoh : Suatu perusahaan memiliki total Total Sales 16.305.831.000.000 dan
memiliki Total Current Assets 18.558.329.000.000 dan memiliki Current Liabilities
4.110.955.000.000. Maka Total Working Capital Turn Overnya adalah :
WCTO= 16.305.831.000.000 / (18.558.329.000.000 - 4.110.955.000.000 ) = 1,13
• Artinya : setiap Rp. 1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp. 1,13 penjualan.
• Kriteria : Semakin besar rasio ini maka kondisi operasional perusahaan semakin
baik.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO AKTIVITAS

Fixed Assets Turn Over (FATO)


• Pengertian : rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode
• Manfaat : untuk mengukur apakah perusahaan sudah menggunkan kepastian aktiva
tetap sepenuhnya atau belum
• Rumus :
Fixed Assets Turn Over = Penjualan / Aktiva Tetap
• Contoh : Suatu perusahaan memiliki total Total Sales 16.305.831.000.000 dan
memiliki Fixed Assets 8.335.003.000.000 Maka Total fixed assets turn over nya
adalah :
• fixed assets turn over = 16.305.831.000.000 / 8.335.003.000.000 = 1,96
• Artinya : setiap Rp. 1,00 aktiva tetap dihasilkan dari Rp. 1,96 penjualan.
• Kriteria : Semakin tinggi rasio ini maka pemakaian aktiva tetap semakin efektif.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO AKTIVITAS
Inventory Turnover (ITO)
• Pengertian : perbandingan kemampuan dana pada inventory yang berputar dalam suatu
periode tertentu atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock pada
suatu perusahaan
• Manfaat : untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar
dalam 1 periode
• Rumus :
Inventory Turnover = Penjualan / Persediaan
• Contoh : Suatu perusahaan memiliki total Total Sales 16.305.831.000.000 dan memiliki
Inventories 1.278.120.000.000 Maka Inventory Turnover nya adalah :
Inventory Turnover = 16.305.831.000.000 / 1.278.120.000.000 = 12,76
• Artinya : Perputaran persediaan sebanyak 12,76 kali selama setahun atau setidaknya setiap
satu bulan persediaan terjual sebanyak 1 buah.
• Kriteria : Semakin tinggi rasio ini maka penjualannya semakin efektif.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO AKTIVITAS
Account Receivable Turn Over (ARTO)
• Pengertian : pengukuran efisiensi manajemen piutang perusahaan dan durasi (waktu)
yang diperlukan untuk melunasi piutang atau mengubah piutang menjadi kas
• Manfaat : untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau
berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode
• Rumus :
Account Receivable Turn Over = Piutang x 365 / Penjualan
• Contoh : Suatu perusahaan memiliki total Total Sales 16.305.831.000.000 dan Account
Receivable 33.206.000.000 Maka Account Receivable Turn Over nya adalah
A R T O = 33.206.000.000 *365 / 16.305.831.000.000 = 28,61
• Artinya : Penagihan piutang rata-rata selama 28,61 digenapkan jadi 29 hari sekali.
• Kriteria : Semakin tinggi rasio ini maka ada masalah dalam penagihan piutang. Jika
jangka waktu pelunasan semakin lama maka risiko kemungkinan tidak tertagihnya
piutang semakin besar.
School of
Business and MANAJEMEN KEUANGAN
Management

SEPTIAN ABBIYYAH GANI


Universitas
Indonesia septian.abbiyyah@gmail.com
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profit) dari
pendapatan (earning) yang berhubungan dengan penjualan, aset dan ekuitas

Tujuan Manfaat
• untuk pencatatan transaksi keuangan • Mengetahui Efektivitas dan
biasanya dinilai oleh investor dan
kreditur (bank) efisiensi manajemen
• untuk menilai jumlah laba investasi
yang akan diperoleh oleh investor dan
besaran laba perusahaan
• untuk menilai kemampuan
perusahaan membayar utang kepada
kreditur berdasarkan tingkat
pemakaian aset dan sumber daya
lainnya sehingga terlihat tingkat
efisiensi perusahaan.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS

Gros Profit Margin

Net Profit Margin

Return on Assets Ratio


Rasio Profitabilitas
Return on Equity Ratio

Operating Ratio
Return on Capital
Employed
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS
Gros Profit Margin (GPM)
• Pengertian : Adalah rasio yang membandingkan antara laba kotor (gross profit)
dengan penjualan
• Rumus :
Gros Profit Margin = (penjualan bersih – hpp) ÷ penjualan bersih
• Contoh : Suatu perusahaan memiliki total penjualan bersih 920 miliar dan
memiliki hpp Rp 100 miliar. Maka Gros Profit Margin adalah :
Gros Profit Margin = (920 – 100) ÷ 920 = 0,89
• Artinya : Setiap Rp. 1 dari penjualan, 89 % nya digunakan untuk menutupi biaya
selain biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya pokok sedangkan 11% digunakan
untuk menutupi Biaya Pokok Produksi.
• Kriteria : Semakin besar rasio ini maka kondisi operasional perusahaan semakin
baik. Maksudnya yaitu perusahaan semakin efisien berproduksi dan
menghasilkan laba yang lebih banyak.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS
Net Profit Margin
• Pengertian : Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan
• Rumus :
Net Profit Margin = Laba bersih ÷ penjualan bersih
• Contoh : suatu perusahaan memiliki total penjualan bersih 920 miliar dan
memiliki laba bersih Rp. 551 miliar. Maka Net Profit Margin adalah :
Net Profit Margin = 551/920 = 0,59
• Artinya : Setiap Rp. 100 dari penjualan, 41% adalah HPP dan sisanya laba sebesar
59%.
• Kriteria : Semakin besar rasio ini maka kondisi operasional perusahaan semakin
baik. Karena perusahaan dapat memperoleh keuntungan lebih banyak.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS
Return on Assets
• Pengertian : Adalah rasio untuk menilai persentase keuntungan (laba) yang
diperoleh perusahaan dan diolah menjadi asset
• Rumus :
ROA = (Laba Bersih : Total Aset)*100 %
• Contoh : Diketahui: laba bersih perusahaan sebesar Rp180.000.000 dan total aset
Rp20.000.000, maka hitunglah ROA perusahaan
ROA = 180 / 20 = 9%
• Artinya : 9% dari total asset yang dimiliki pembeliannya bersumber dari laba bersih
yang dihasilkan perusahaan
• Kriteria : Semakin besar rasio ini maka kondisi operasional perusahaan semakin baik.
Karena perusahaan dapat memaksimalkan laba yang dimiliki.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS
Return on Equity
• Pengertian : Adalah rasio untuk megukur tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan
• Rumus :
ROE = Laba bersih ÷ modal
• Contoh : Diketahui: laba bersih perusahaan sebesar Rp551.000.000 dan Modal
Rp340.000.000, maka hitunglah ROE perusahaan
• ROE = 551.000.000 ÷ 340.000.000 = 1,62
• Artinya : setiap Rp. 1,- investasi yang ditanamkan di perusahaan menghasilkan 1,62
kali laba bersih
• Kriteria : Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena perusahaan dapat
memanfaatkan modal yang diberikan dengan sebaik-baiknya
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS
Operating Margin Ratio

• Pengertian : rasio perbandingan antara harga pokok penjualan ditambah biaya operasi
dengan penjualan
• Tujuan : untuk melihat besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk penjualan
• Rumus :
OMR = (ebit/ Penjualan) * 100
• Contoh : Diketahui: Hpp sebesar Rp10.000.000 dan Biaya Operasional Rp5.000.000, dan
penjualan Rp.7.000.000 maka hitunglah OMR perusahaan
• ROE = 10,000,000 +5,000,000 / 7,000,000 = 2 %
• Artinya : biaya operasi yang dikeluarkan untuk setiap satu rupiah penjualan sebesar 2%
• Kriteria :
• Jika Operating Ratio perusahaan semakin besar maka kinerja perusahaan tersebut jelek.
Namun sebaliknya, jika Operating Ratio perusahaan tersebut kecil maka semakin baik.
• Mungkin saja laba perusahaan stag, namun apabila OMR naik maka sedang terjadi
efisiensi besar-besaran di dalam perusahaan
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS
Return On Capital Employed
• Pengertian : rasio keuangan yang digunakan untuk melihat efektivitas perusahaan mengelola
modal kerjanya untuk menghasil laba operasi perusahaan
• Tujuan : untuk melihat besarnya efektivitas penggunaan komponen biaya operasional
• Rumus :
Formula ROCE = Laba usaha sebelum Pajak / Rata-Rata Modal Kerja
• Contoh :

Artinya :
perusahaan mampu mengelola modal kerjanya untuk
menghasil laba usaha sebesar 24.45% dari modal kerja
• Kriteria : yang disediakan.
• Jika Operating Ratio perusahaan semakin besarKriteria : perusahaan tersebut jelek. Namun sebaliknya, jika Operating
maka kinerja
Ratio perusahaan tersebut kecil maka semakin baik. Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena
• Mungkin saja laba perusahaan stag, namun apabila OMR naik maka sedang terjadi efisiensi besar-besaran di dalam
perusahaan menunjukan produktivitas karyawan dalam bekerja
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PASAR / MARKET RATIO
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
(profit) dari pendapatan (earning) yang berhubungan dengan penjualan, aset dan ekuitas

Tujuan Manfaat
• Untuk menentukan kinerja • memberikan petunjuk mengenai apa
perusahaan yang dipikirkan investor atas kinerja
• Menentukan perusahaan mana yang perusahaan di masa lalu serta prospek
dapat memberikan prospek di masa mendatang
keuntungan di masa depan
• Bagi investor penting untuk
pengambilan keputusan apakah
membeli atau tidak membeli sebuah
saham jangka panjang
• Bagi perbankan penting untuk
pertimbangan pemberian kredit
jangka panjang.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PASAR / MARKET RATIO

earning per share

Rasio Pasar price earning ratio

Price to book value ratio


ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PASAR / MARKET RATIO
Earning per Share (EPS)
• Pengertian : adalah rasio yang menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham
dalam menghasilkan laba. EPS menunjukan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap
lembar saham. Keuntungan sebuah perusahaan akan terlihat dari EPSnya
• Rumus :
EPS = total pendapatan / jumlah saham yang beredar.
• Contoh : suatu perusahaan memiliki total pendapatan bersih 920 miliar dan memiliki
jumlah saham yang beredar 614 lembar saham.
• Maka EPS perusahaan tersebut adalah : 920.000 / 614 = 1.498
• Artinya : Setiap Rp. 1 dari investasi anda pada Perusahaan, dapat menghasilkan deviden Rp.
1.498
• Kriteria :
• Semakin besar nilai EPS maka semakin besar pula keuntungan yang diterima pemegang
saham karena kemungkinan besar penjualan serta laba perusahaan tersebut terus
tumbuh
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PASAR / MARKET RATIO
Price Earning Ratio (PER)
• Pengertian : rasio yang selalu menjadi patokan investor untuk menentukan harga wajar
saham perusahaan. Wajar disini diartikan harganya masih murah namun memiliki prospek
yang bagus di masa depan.
• Rumus :
Price Earning Ratio = Harga per lembar / EPS
Atau
Price Earning Ratio = Harga per lembar / (total pendapatan : jumlah saham yang beredar)
• Contoh : Misalnya suatu perusahaan memiliki Harga per lembar : Rp. 3000 dan memiliki EPS
: 1500
Price Earning Ratio = 3000/1500 = 2
• Artinya : Dari modal yang dikeluarkan investor akan kembali modal (payback period) selama
2 tahun
• Kriteria : Semakin besar rasio ini maka semakin baik, PER bukan menjadi satu-satunya acuan
dalam memilih saham yang memiliki prospek pertumbuhan di masa depan. Perhatikan juga
data asumsi Makro ekonomi, pertumbuhan perusahaan, bandingkan dengan perusahaan
yang sama di sektor sejenis. Back
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PASAR / MARKET RATIO
Book Value
• Pengertian : Book Value adalah harga yang masih bisa diselamatkan jika
dijual. Dapat juga berarti jumlah yang akan dibayarkan kepada para
pemegang saham pada waktu pembubaran (likuidasi) perusahaan.
• Rumus :
Book Value = Jumlah aset tetap / jumlah saham yang beredar
• Contoh : Diketahui: jumlah aset tetap perusahaan sebesar Rp. 120.000.000
dan jumlah saham yang beredar 60.000 lembar saham
Maka Book Value = 120.000.000 / 60.000 = 2.000
• Artinya : Setiap 1 lembar saham yang dimiliki investor memiliki nilai
seharga Rp.2000 jika perusahaan dilikuidasi.
• Kriteria :
• Bandingkan harga saham saat ini dengan Book Valuenya, jika harga saat
ini lebih rendah dari Book Value maka saham tersebut dikatakan baik.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PASAR / MARKET RATIO
PRICE TO BOOK VALUE (PBV)
• Pengertian : Adalah rasio untuk menilai kewajaran suatu saham. Wajar berarti
bila terjadi resiko maka saham yang dimiliki oleh perusahaan tersebut masih bisa
dijual.
• Rumus :
Price to Book Value = Harga per Lembar Saham / Book Value
• Contoh : Diketahui: Harga per lebar saham hari ini Rp. 1500 dan Book Value 2000
• PBV = 1500 / 2000 = 0,75
• Artinya : Apabila perusahaan dilikuidasi maka resiko kerugian investor 0,75 atau
75% sedangkan sisanya 25% masih dapat dikembalikan / dijual.
• Kriteria :
• Rasio PBV antara 0 – 1 semakin melebihi 1 maka kerugian yang diderita
investor semakin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai