INVESTASI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
Didukung
Gedung Bursa Efek Indonesia , Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta Selatan 12190 | Telp (021) 515 0 515 ext. 8102, 8103
www.ticmi.co.id
www.ticmi.co.id
Modul WPPE | AEKPI
DAFTAR ISI
Learning Objectives:
Peserta dapat memahami kegunaan Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan untuk
menghasilkan keputusan investasi yang terbaik dengan belajar menerapkan langkah-langkah
beberapa metode analisis.
PENGANTAR
Setelah mengenal akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan pada sub modul
sebelumnya, dalam sub modul ini kita akan mengenal lebih jauh bagaimana cara menganalisa
data keuangan tsb agar dapat menilai kondisi perusahaan untuk menghasilkan keputusan
investasi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan analisa laporan
keuangan perusahaan, seperti analisa horizontal, vertikal, serta penggunaan beberapa rasio.
I. ANALISIS HORIZONTAL
Disebut juga dengan Trend Analysis. Adalah metode analisis yang dilakukan dengan
membandingkan suatu pos (akun) pada laporan keuangan di dalam satu periode terhadap
pos yang sama di periode sebelumnya. Periode yang menjadi patokan biasanya adalah
tahunan atau kuartalan. Contoh:
Berdasarkan contoh Neraca Keuangan diatas, apabila digunakan metode analisis horizontal,
kita dapat mengetahui bahwa peningkatan Aset (Total Assets) perseroan yang mencapai
15% lebih banyak disebabkan oleh peningkatan Laba ditahan (Retained Earning), karena
jumlah Hutang (Long Term Liabilities) mengalami penurunan 1,9%. Metode ini juga dapat
diterapkan pada Laporan Laba Rugi untuk melihat pertumbuhan Penjualan, Laba, dst.
Dari contoh Laporan Laba Rugi diatas, kita dapat mengetahui bahwa Marjin Laba Kotor
dan Laba Bersih yang mengalami peningkatan menunjukkan perseroan sedang mengalami
pertumbuhan bisnis yang positif dan menguntungkan. Metode ini juga dapat digunakan
pada Neraca Keuangan, misalnya dengan membandingkan Hutang Jangka Panjang
terhadap Modal (Ekuitas).
Apabila analisis Horizontal dan Vertikal terbatas pada satu emiten atau beberapa periode
saja, maka Analisis Rasio dapat membandingkan kinerja keuangan antar emiten, maupun
terhadap sektor industrinya. Rasio menghubungkan pos-pos yang terdapat pada laporan
keuangan, baik itu antara laporan laba rugi dengan laporan laba rugi, laporan laba rugi
dengan neraca, ataupun antar pos yang ada di dalam neraca. Analisis rasio memberikan
pemahaman yang lebih baik dalam membandingkan kinerja keuangan emiten untuk tiap
periodenya.
Seorang manajer harus berhati-hati dalam menilai apakah suatu rasio baik atau buruk
dalam menyimpulkan penilaian atas suatu perusahaan berdasarkan suatu perangkat
rasio-rasio. Apabila analisis rasio keuangan suatu perusahaan menunjukkan pola yang
berbeda dengan norma-norma sektor industrinya, tidak berarti hal ini menunjukkan ada
yang kurang beres dengan perusahaan tersebut. Sebaliknya, kesamaan dengan rasio-
rasio sektor industri bersangkutan tidak menjamin bahwa perusahaan berjalan dengan
normal dan dikelola dengan baik.
Sumber: Investopedia
Tautan: http://www.investopedia.com/university/ratio-analysis/using-ratios.asp
EBIT
Interest Coverage Ratio =
Interest Expense
Current Assets
Working Capital Ratio =
Current Liabilities
Working Capital = Current Assets - Current Liabilities
Total Debt
Debt to Equity =
Total Equity
Total Debt
Debt to Asset =
Total Asset
IV.3. Rasio Aktivitas: mengukur kemampuan perusahaan untuk merubah aset dan
modal yang dimiliki untuk dijadikan Kas atau Penjualan. Terdiri dari:
Revenue
Asset Turnover =
Total Assets
Rata-rata piutang dihitung dari rata-rata saldo piutang pada awal dan akhir
tahun.
Sales
Inventory Turnover =
Inventory
COGS
Inventory Turnover =
Avg Inventory
Rata-rata Persediaan dihitung dari rata-rata saldo Persediaan pada awal dan
akhir tahun.
IV.4. Rasio Kinerja: mengukur kinerja perseroan pada suatu periode tertentu,
terhadap periode sebelumnya. Rasio ini tidak akan banyak berguna apabila tidak
dibandingkan terhadap perseroan lain yang ada di dalam satu sektor industri. Pada
dasarnya memiliki metode yang sama seperti pada Analisa Vertikal. Terdiri dari:
Net Income
a. Earnings Per Share = Outstanding Shares
Share Price
b. Price to Earnings = EPS
Share Price
d. Price to Book Value = BVPS
Net Income
e. Return on Assets = Total Assets
Total Dividend
g. Dividend Payout Ratio = Net Income
Gross Profit
i. Gross Profit Margin = Revenue
Net Income
j. Net Profit Margin = Revenue
Net Income
k. Return on Equity = Total Shareholder's Equity
Kinerja
Rasio Perubahan
Perusahaan
Rasio Likuiditas
Acid Test Naik Baik
Interest Coverage Naik Baik
Working Capital Naik Baik
Rasio Pembiayaan
DER Naik Kurang Baik
Debt to Asset Naik Kurang Baik
Solvency Naik Baik
Rasio Aktivitas
Asset Turnover Naik Baik
Average Collection Period Naik Kurang Baik
Inventory Turnover Naik Baik
Rasio Kinerja
EPS Naik Baik
P/E Naik Kurang Baik
BVPS Naik Baik
P/BV Naik Kurang Baik
ROA Naik Baik
Cash ROA Naik Baik
DPR Naik Baik
Div Yield Naik Baik
Gross Profit Margin Naik Baik
Net Profit Margin Naik Baik
ROE Naik Baik
PT XYZ
Neraca untuk Tahun 2014 dan 2015
(dalam jutaan)
Aset Utang dan Ekuitas
2014 2015 2014 2015
Aset Lancar Utang Jangka Pendek
Kas 815 906 Utang Usaha 983 1292
Piutang Utang bank jangka
2.405 2.510 720 840
Usaha pendek
Utang jangka
Persediaan 4.608 4.906 105 188
pendek lainnya
Total Aset Total Utang Jangka
7.828 8.322 1.808 2.320
Lancar Pendek
Utang Jangka Panjang 4.817 4.960
PT XYZ
Laporan Laba Rugi 2015
(dalam jutaan)
Penjualan 33.500
Beban Pokok Penjualan 18.970
Beban Depresiasi 1.980
Laba Operasi 12.550
Beban Bunga 486
Laba Sebelum Pajak 12.064
Beban Pajak (35%) 4.222
Laba Bersih 7.842
Dividend 4.000
Tambahan terhadap laba ditahan 3.842
Stock outstanding 1000.000 lembar
Harga saham Rp 15.000/lembar
Kuis: Buatlah rasio-rasio keuangan PT. XYZ untuk periode tahun 2015.