Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN

“Pengantar Analisis Laporan Keuangan”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan

Dosen Pengampu: Bu Sri Retnoningsih SE.,M.Ak

Disusun Oleh:

NAMA: NIM:

Shalva Andena Ramadhani 21101021006

Fadila Karima Rahma F 21101021007

Diah Milasari 21101021011

Nurun Nisaa’ Choiriyyah 21101021030


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

TAHUN 2023

1. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah dokumen penting berisi catatan keuangan perusahaan baik
transaksi maupun kas. Pembuatan laporan keuangan perusahaan dilakukan pada periode
tertentu, biasanya perusahaan membuat laporan keuangan ketika periode akuntansi
perusahaan mereka memasuki akhir.
Periode akuntansi ini ditentukan oleh perusahaan masing-masing. Ada yang dilakukan setiap
akhir tahun, ada juga yang dilakukan dalam beberapa bulan sekali. Kebijakan perusahaan tentang
periode akuntansi ini berbeda satu sama lain. Yang paling penting dari laporan keuangan perusahaan
adalah semua transaksi dicatat dengan akurat sehingga laporan keuangan memiliki perhitungan yang
tepat. Karena keuntungan perusahaan, kerugian, bahkan pembayaran pajak bergantung dengan laporan
keuangan.
Ada beberapa jenis laporan keuangan di setiap perusahaan yaitu laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas
lapporan keuangan.

2. Catatan Atas Laporan Keuangan

catatan atas laporan keuangan adalah bagian dari laporan keuangan yang menyajikan
informasi tambahan atas pos-pos dalam:

a. Laporan posisi keuangan / neraca


b. Laporan laba rugi komprehensif
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas.
Informasi yang disampaikan untuk masing-masing pos harus diungkapkan seluruhnya, kecuali
pengungkapan tersebut tidak relevan atau tidak dapat diterapkan oleh perusahaan, maka
perusahaan menyesuaikan dengan karakteristik industri.

Dalam penjelasan tersebut, perusahaan harus menyatakan dalam bentuk nilai atau persentase
untuk menjelaskan adanya bagian dari suatu jumlah, tidak menggunakan kata “sebagian”.

 Fungsi Catatan Atas Laporan Keuangan


Fungsi catatan atas lap. keuangan adalah untuk :
a. Memberikan penjelasan atau rincian dari pos yang disajikan dalam laporan keuangan dan
b. Informasi tentang pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

Sebagaimana dipahami bahwa tujuan laporan keuangan dibuat oleh manajemen perusahaan
untuk mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan oleh pemilik perusahaan.Selain
itu,laporan keuangan juga sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan seperti calon
investor dan pemerintah. Dan karena catatan laporan keuangan adalah bagian dari laporan
keuangan, maka disusun untuk mereka juga.

 Format Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan laporan keuangan biasanya disajikan setelah neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, dengan urutan sebagai berikut:

 Gambaran umum perusahaan


 Dasar penyusunan laporan keuangan dan ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan yang
diterapkan
 Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam neraca, laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai dengan urutan
penyajian laporan dan penyajian masing-masing pos.

Pengungkapan lainnya yang antara lain meliputi:

1. Informasi yang dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang tidak
disajikan manapun dalam laporan keuangan.
2. Informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi
informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.
3. Posisi Analisis Fundamental

Pengertian Analisis Fundamental


Analisis Fundamental merupakan analisis terhadap aspek-aspek fundamental perusahaan yang
merupakan gambaran dari kinerja perusahaan tersebut.

Analisis Fundamental merupakan cara menentukan nilai saham berdasarkan pada nilai
intrinsiknya, yaitu kemampuan/kinerja/kondisi perusahaan secara keseluruhan di masa depan.

Penggunaan Analisis Fundamental


Analisis fundamental digunakan apabila investor ingin melakukan investasi jangka panjang,
karena dalam jangka panjang kinerja dan kesehatan perusahaan dapat berubah, bisa saja
perusahaan rugi terus-menerus atau bangkrut. Tentu saja ini akan merugikan investor. Maka
untuk mendapat jaminan perusahaan sehat dan memiliki kinerja yang baik dapat dianalisis
melalui aspek-aspek fundamentalnya.

Tujuan Analisis Fundamental


Tujuan akhir penelitian saham menggunakan analisis fundamental adalah untuk memutuskan
saham tersebut sebaiknya:
o Dibeli, yaitu apabila proyeksi imbal hasil (return) yang dihasilkan oleh saham tersebut lebih
besar dari proyeksi imbal hasil rata-rata (market out perform). Secara praktis, kebijakan The
Burkenroad Reports adalah untuk membeli harga saham yang diprediksikan akan naik lebih
dari 20% dalam waktu satu tahun.
o Dijual, yaitu apabila proyeksi imbal hasil (return) yang dihasilkan oleh saham tersebut lebih
rendah dari proyeksi imbal hasil rata-rata (market out perform). Investor disarankan menjual
saham yang diprediksikan akan turun harganya pada tahun depan.
o Disimpan atau hold, yaitu apabila proyeksi imbal hasil (return) yang dihasilkan oleh saham
tersebut sama dengan proyeksi imbal hasil rata-rata (market out perform) atau ketika harga
saham diprediksikan tetap atau naik tidak lebih dari 20% pada tahun depan.

Posisi Analisis Fundamental


Analisis fundamental mengacu pada laporan keuangan yang didalamnya terdapat rasio-rasio
keuangan. Rasio-rasio keuangan yang dianalisis antara lain ROA (Return On Assets), ROE
(Return On Equity), DER (Debt to Equity Ratio), Earning per Share (EPS), dan Price Earning
Ratio (PER).

ANALISIS RASIO
Terdapat empat jenis rasio yang umumnya digunakan dalam analisis rasio, yaitu rasio aktivitas,
rasio likuiditas (liquidity ratio), rasio profitabilitas (profitability ratio), dan rasio solvabilitas
(leverage ratio).

A. RASIO LIKUIDITAS
kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas dan pos lancar untuk memenuhi kewajiban
yang akan segera jatuh tempo.
1) Rasio Lancar/Current Ratio : menunjukkan kemampuan memenuhi kewajiban
lancarnya denganaktiva lancar.
Aktiva Lancar
Rasio Lancar=
Kewajiban Lancar
2) Rasio Cepat/Quick Ratio : menunjukkan kemampuan menyediakan kas dan aktiva lain
nya yang dapat dilikuidasi dengan segera.
Aktiva Lancar−Persediaan
Rasio Cepat =
Kewajiban Lancar

B. RASIO PROFITABILITAS
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan.
1) Return On Equity (ROE) : digunakan untuk mengukur modal sendiri dalam
menghasilkan keuntungan.
Laba Bersih setelah Pajak (EAT )
ROE=
Modal Sendiri
2) Return On Assets (ROA) : digunakan untuk mengukur modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.
Laba setelah Pajak
ROA=
Total Assets
C. RASIO SOLVABILITAS
kualitas kewajiban perusahaan serta berapa besar kewajiban dan aktiva.
1) Debt to Asset Ratio : menggambarkan aktiva yang digunakan perusahaan untuk
menutup hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Total Hutang
Debt Rasio=
Total Asset
2) Debt to Equity Ratio (DER) : menggambarkan struktur modal yang dimiliki
perusahaan, yang dipakai untuk menilai apakah perusahaan membiayai usahanya dengan
hutang.
Total Hutang
Debt Rasio=
Total Modal
3) Dividen Yield (DY) : merupakan rasio untuk menggambarkan seberapa besar
persentase pembagian dividen perusahaan kepada pemegang saham.
Deviden per Saham
DY = × 100
Harga Saham

D. RASIO SAHAM
rasio untuk mengukur kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar saham.
1) EPS (Laba Per Saham) : menunjukan berapa banyak uang yang dihasilkan perusahaan
untuk pemegang sahamnya.
Laba Bersih Setelah Pajak−Deviden
EPS=
Jumlah Saham yang Beredar

2) Rasio Harga Saham Terhadap EPS (Price Earning Ratio) : untuk membanding-kan
antara harga pasar per lembar saham dengan pendapatan per lembar saham perusahaan
atau EPS nya.
Harga Saham
PER=
EPS

4. Akuntansi dan Laporan Keuangan

Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang sebuah entitas. Informasi keuangan


yang dihasilkan oleh proses akuntansi disebut laporan keuangan. Laporan keuangan dapat
digunakan untuk tujuan umum maupun untuk tujuan khusus. Laporan keuangan yang
disusun bedasarkan standar merupakan bentuk laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purposes financial statement). Penyusunan laporan keuangan untuk tujuan umum dan ditujukan
kepada pihak eksternal, merupakan bagian dari akumtansi keuangan. Sebagai mana kelaziman
menghasilkan dan melaporkan informasi yang direlevan

Bidang akuntansi dilihat dari sisi pengguna informasi dibagi menjadi dua yaitu :

1. Akuntansi Manajemen

Tujuan akuntansi manajemen adalah mengolah,menghasilkan,dan melaporkan informasi


keuangan kepada manajemen yang berguna dalam perencanaan,pelaksanaan,dan
pengendalian kegitan usaha.Jenis informasi yang di hasilkan akan disesuaikan dengan
fungsi,tugas,tanggung jawab,dan tujuan penggunaan informasi masing-masing bagian
manajemen.

2. Akuntasi Keuangan

Semua bidang akuntansi berhubungan dengan informasi keuangan dan akuntansi


keuangan menggunakan suatu uang sebagai alat ukur dan hitung.Namun,pengertian
akuntansi keuangan(financial accounting) secara khusus di artikan sebagai berikut.
Akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan suatu entitas yang
berguna para pemangku kepentingan sebagai penerima dan pengguna laporan
keuangan untuk ;

a. Pengambilan keputusan ekonomi, khususnya tentang investasi atau pinjaman


b. Pemahaman tentang posisi atau keadaan keuangan suatu unit usaha,susunan aset yaitu
sumber ekonomi yang dimiliki,sumber pembelanjaan yaitu komposisi liabilitas dan
ekuitas yang membelanjai aset tersebut
c. Pemahaman kinerja dan arus kas.

Ada empat pilar Standar akuntasi keuangan :

1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

3. Standar Akuntansi Syariah

4. Standar Akuntansi Pemerintah


Laporan keuangan merupakan sarana utama dalam hal membuat laporan informasi
keuangan kepada para pihak, baik kepada pihak di dalam lingkungan perusahaan (pihak
pengelola/para manajer dan karyawan) dan kepada pihak diluar perusahaan ( supplier,
bank, pemegang saham publik dan lain sebagainya). Semakin penting fungsi laporan
keuangan sebagai sumber informasi keuangan bagi para pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan (stakeholders) dalam hal pengambilan keputusan maka konsekwensinya adalah
semakin tinggi tuntutan kualitas laporan keuangan yang disajikan. secara umum, laporan
keuangan ini memberikan informasi mengenai posisi keuangan pada saat tertentu, Kinerja
perusahaan serta arus kas dalam periode tertentu agar para pihak diluar perusahaan dapat
menganalisis dan melakukan penilaian serta mengambil keputusan yang bersangkutan
dengan perusahaan.

Jenis Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), terdapat 5 jenis laporan keuangan, di antaranya:

1. Laporan Laba/Rugi

Laporan laba/rugi berisikan keadaan laba/rugi dari suatu perusahaan. Catatan ini bertujuan untuk
memperjelas kondisi finansial perusahaan dalam periode tertentu agar kemudian dapat pemilik
usaha gunakan sebagai bahan evaluasi. Ada dua jenis catatan laba-rugi, yaitu single step model
dan multiple step model.

2. Laporan Neraca

Neraca dapat kita sebut sebagai catatan posisi keuangan yang menyajikan informasi seputar aset,
kewajiban, dan modal dalam satu periode secara menyeluruh & terperinci. Gampangnya, neraca
dapat kita gunakan sebagai penunjuk kondisi dan informasi keuangan perusahaan. Informasi
aset, kewajiban, dan modal dalam satu periode adalah elemen penting dalam neraca yang jika
kita rumuskan dalam persamaan akuntansi berikut:

Aset (aktiva), sumber daya yang terdaftar secara hukum & bernilai ekonomi seperti mobil,
tanah, dan kas. Aktiva terbagi menjadi dua, yaitu aktiva lancar & aktiva tidak lancar.

Kewajiban, utang yang harus dibayarkan kepada pihak lain seperti pinjaman bank, pajak,
pinjaman ke institusi finansial, dsb.
Modal, harta kekayaan perusahaan milik pemilik usaha yang akan terus bertambah seiring
dengan bertambahnya investasi ke perusahaannya.

3. Laporan Perubahan Modal

Seiring dengan beroperasinya suatu usaha, modal awal dapat mengalami perubahan sesuai
kinerja perusahaan. Catatan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan modal
beserta penyebabnya. Data yang kita perlukan untuk membuat laporan perubahan modal adalah
modal awal, pengambilan dana dari periode tertentu, dan total laba/rugi bersih yang diperoleh.
Laporan ini dapat kita kerjakan setelah membuat catatan laba/rugi terlebih dahulu.

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Jenis laporan keuangan satu ini membantu kita untuk memahami arus masuk dan keluarnya
uang. Selain itu catatan ini berfungsi sebagai indikator prediksi arus kas di periode selanjutnya.
Arus kas masuk dapat kita lihat dari hasil operasional, pendanaan, dan pinjaman. Sementara itu,
arus kas keluar dapat dilihat dari berapa banyak biaya operasional dan investasi yang perusahaan
lakukan.

Dalam laporan arus kas, ada tiga jenis aktivitas penting yang perlu kita catat, di antaranya:

Operasional, berkaitan dengan penjualan, pembelian, dan pengeluaran operasional, meliputi


penjualan produk atau jasa, pembayaran bunga & pajak pendapatan, serta pembayaran sewa, gaji
& upah.

Investasi, berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan dari penjualan atau pembelian
aktiva tetap. Contohnya penjualan pabrik, mesin, peralatan, dan aset tidak lancar lainnya.

Pendanaan, aktivitas kas yang berasal dari penambahan modal perusahaan. Untuk
menghitungnya, kamu dapat menjumlahkan atau mengurangi nilai kas dari kewajiban jangka
panjang & ekuitas pemilik.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)

CaLK disusun berdasarkan penjelasan rinci terkait jenis laporan keuangan neraca, laba-rugi,
perubahan modal, dan arus kas. Umumnya, catatan ini dibuat oleh perusahaan berskala besar
untuk menyajikan informasi yang memadai dalam laporan keuangannya.
Dokumen ini berisi info tambahan mengenai kondisi perusahaan, termasuk memaparkan
penyimpangan atau anggapan inkonsisten di dalamnya. Dengan penjelasan rinci dalam CaLK,
kamu dapat memahami secara menyeluruh jenis-jenis laporan keuangan lainnya.

5. Laporan Auditor

Audit adalah pemeriksaan formal akun keuangan individu, bisnis, atau organisasi yang
menghasilkan laporan audit. Audit internal dilakukan oleh anggota organisasi atau bisnis yang
sama. Sementara audit eksternal dapat dilakukan oleh badan pengatur atau badan pemerintah.
Laporan audit adalah laporan auditor yang menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan
sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan, disertai dengan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan perusahaan yang diperiksa.

Standar Pelaporan Laporan Audit

Standar pelaporan laporan audit mengacu pada generally accepted auditing standard (GAAS),
yaitu:

a. Laporan audit harus menyatakan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
b. Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang di dalamnya prinsip akuntansi secara
konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam
hubungannya dengan periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali
dinyatakan lain dalam laporan audit.
d. Laporan audit harus memuat suatu pendapat mengenai laporan keuangan secara
menyeluruh atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diterima.

Fungsi Laporan Audit

 Laporan audit digunakan oleh banyak pemangku kepentingan termasuk manajemen entitas,
dewan direksi, pemegang saham, investor, badan pemerintah, bank, dan banyak lainnya.
Adapun fungsi laporan audit antara lain:
 Investor menggunakan laporan audit dan laporan keuangan yang diaudit untuk menilai
kinerja keuangan dan posisi keuangan entitas untuk peluang investasi mereka.
 Badan pemerintah menggunakan laporan audit dan laporan keuangan untuk menilai
kelengkapan dan keakuratan laporan pajak.
 Pemegang saham dan dewan direksi menggunakan laporan audit untuk menilai integritas
manajemen dan transparansi laporan keuangan.

Jenis Opini Laporan Audit

Jenis opini audit yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan antara lain:

a. Unqualified Opinion

Unqualified opinion atau pendapat wajar tanpa pengecualian disebut juga opini bersih. Laporan
auditor ini menyatakan bahwa tiap catatan keuangan yang disediakan oleh usaha kecil bebas dari
kesalahan penyajian. Selain itu, unqualified opinion menunjukkan bahwa catatan keuangan telah
di-maintenance sesuai dengan standar akuntansi.

b. Qualified Opinion

Dalam kondisi catatan keuangan perusahaan tidak dibuat sesuai dengan standar akuntansi tetapi
tidak ada kesalahan penyajian yang teridentifikasi, auditor akan mengeluarkan pendapat wajar
dengan pengecualian (qualified opinion). Penulisan qualified opinion sangat mirip dengan
unqualified opinion. Qualified opinion mencakup paragraf tambahan yang berisi alasan mengapa
laporan audit tidak wajar tanpa pengecualian.

c. Adverse Opinion

Adverse opinion atau opini tidak wajar adalah jenis laporan keuangan terburuk yang dapat
dikeluarkan untuk perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa catatan keuangan perusahaan
tidak sesuai dengan standar akuntansi. Ketika jenis laporan ini diterbitkan, perusahaan harus
mengoreksi laporan keuangannya dan mengauditnya kembali, karena investor, kreditur, dan
pihak peminta lainnya tidak akan menerimanya.

d. Disclaimer of Opinion

Pada beberapa kesempatan, auditor tidak dapat menyelesaikan laporan audit yang akurat. Hal ini
dapat terjadi karena berbagai alasan seperti tidak adanya catatan keuangan yang sesuai. Ketika
ini terjadi, auditor mengeluarkan pernyataan tidak memberikan pendapat, yang menyatakan
bahwa pendapat tentang status keuangan perusahaan tidak dapat ditentukan.

Tahapan dalam Membuat Laporan Audit

 Meminta Dokumen Keuangan


 Mempersiapkan Rencana Audit
 Menjadwalkan Rapat Terbuka
 Melakukan Kerja Lapangan di Lokasi
 Menyusun Laporan
 Menyiapkan Pertemuan Penutupan
 Batasan Laporan Audit
6. Langkah Dalam Analisis Laporan Keuangan
Keberhasilan penerapan analisis tergantung pada langkah-langkahnya. Adapun langkah-
langkah untuk mengembangkan analisis yang efektif yaitu:
a) Identifikasi kondisi ekonomi dalam industry;
b) Identifikasi strategi investasi perusahaan;
c) Menilai laporan keuangan perusahaan;
d) Analisis profitabilitas dan resiko perusahaan;
e) Menyiapkan prediksi;
f) Tetapkan nilai perusahaan

Anda mungkin juga menyukai